Anda di halaman 1dari 4

Basis Data...

basis data terdiri dari dua kata yaitu basis dan data. Basis dapat
diartikan sebagai suatu markas atau gudang, tempat bersarang atau tempat
berkumpul. Data dapat diartikan merupakan representasi dari fakta dunia
yang mewakili suatu obyek (manusia, barang, peristiwa, keadaan dsb)
yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau
kombinasinya.
kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara
sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program
komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat
lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis
data disebut sistem manajemen basis data (data base management system,
DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu informasi.

Isu Permasalahan Dalam Basis Data

1 dan 2. Redudansi dan Inkonsistensi Data


Redudansi data berhubungan dengan banyaknya data pada sebuah
tabel, sehingga sering meimbulkan duplikasi data, artinya data yang tersedia
akan tersaji atau tercetak secara berulang-ulang. Hal ini akan mengakibatkan
kesulitan pada saat melakukan manipulasi data yang berupa pengubahan dan
penghapusan data, karena akan menimbulkan inkonsistensi data. Redudansi
ini bisa disebabkan karena basis data yang ada belum memenuhi aturan-aturan
dalam normalisasi basis data. Hal ini dapat dicontohkan pada tabel dengan 3
field, yaitu NIM, nama_mhs, dan alamat, pada tabel tersebut yang menjadi
key adalah NIM, jika nama dan alamat merupakan field non key, dan field
alamat mempunyai ketergantungan fungsional pada field non key lainnya
dalam hal ini adalah nama_mhs, sedangkan nama_mhs mempunyai
ketergantungan fungsional terhadap NIM, maka akan mudah dijumpai
redudansi pada field alamat dimana pada nama alamat yang sama akan selalu
hadir pada record nama_mhs yang sama pula, hal ini sangat berpengaruh
ketika kita melakukan manipilasi data pada salah satu record alamat sehingga
akan ditemui record alamat yang yang berbeda untuk record nama_mhs yang
sama dalam satu tabel.
Redudansi juga umum terjadi untuk menyatakan hubungan
(relationship) antar tabel dalam sebuah basis data relasional. Pada basis data
relasional redudansi data sering terjadi pada saat terjadi operasi penghapusan
data, jika data pada satu tabel yang mempunyai relasi pada tabel lain dihapus
sedangkan data data pada tabel lain tetap dibiarkan eksis maka akan terjadi
inkonsistensi data.

3.Kesulitan Pengaksesan Data


Pengaksesan data akan sulit dilakukan apabila terjadi permintaan data
yang tidak lazim dan di luar yang telah disediakan suatu program aplikasi,
atau apabila data yang aka diakses berasal dari basis data yang berbeda.
Pengaksesan data ini dapat diatasi dengan penyediaan program aplikasi yang
dapat menunjuang sebuah keperluan tersebut.

4. Isolasi Data Untuk Standarisasi


Basis data yang baik adalah basis data yang letak datanya berada pada
satu tempat. Isolasi data terjadi biasanya disebabkan oleh data yang ada
ditempatkan dalam berbagai file dengan format yang berbeda dan
menggunakan DBMS yang berbeda pula. Perbedaan DBMS dalam
pengelalaan data menyebabkan terjadinya perbedaan pada setiap pengaksesan
data walaupun sangat kecil.

5. Multiple User
Perkembangan dan kebutuhan sebuah informasi yang disajiakan
semakin lama maka akan semakin meningkat, untuk itu peningkatan sistem
basis data dalam menyajikan sebuah informasi perlu ditingkatkan, hal ini
untuk memenuhi kebutuhan banyak pemakai dalam pengaksesan data.
Pengaksesan data yang dilakukan oleh banyak pemakai terutama dalam
melaukan perubahan data atau updating dapat mengakibatkan inkonsistensi
data. Selain itu performasi sebuah sistem juga akan terpengaruh. Sebagai
contoh, perubahan data yang dilakuakan oleh pemakai lalu menimpannya
kedalam basis data dan pada saat yang bersamaan terjadi pengubahan data
yang sama oleh pemakai lain sehingga menjadikan data tersebut tidak
konsisten.

6. Masalah Keamanan Data


Keamanan data biasanya dengan cara melakukan penerapan sebuah
password pada saat pengaksessan data, karena tidak semua pemakai boleh
bersentuhan dengan sebuah sistem basisdata, hanya pemakai yang terdaftar
yang dapat memanfaatkan basisdata, namun pemakai tersebut belum tentu
dapat melakukan pengubahan data pemakai tersebut hanya dapat melakukan
pengaksesan data tanpa melakukan proses manipulasi data, pemakai yang
dapat melakukan manipulasi data hanyalah pemakai yang telah terdaftar dan
mendapat rekomendasi dari administrator basis data tersebut. Agar terhindar
dari campur tangan orang yang tidak bertanggung jawab sehingga
mengakibatkan kerusakan basis data.

7. Masalah Integrasi Data


Data yang terdapat dalam basisdata seharusnya memenuhi berbagai
batasan yang sesuai dengan aturan nyata yang berlaku dimana basis data
tersebut diimplementasikan, lain halnya jika aturan tersebut bersifat
situasional dan tidak bersifat tetap sehingga tidak didefinisikan pada DBMS,
hal ini akan menimbulkan perbedaan antar data yang basis data dengan
keadaan yang sesungguhnya.
8. Masalah Independence Data
Kebebasan yang sebebas-bebasnya terkadang justru membuat masalah
tidak hanya pada dunia nyata namun pada penerapan basis data hal tersebut
dapat menjadi sebuah masalah, kebebasan data pada sebuah basis data
berakibat pada kesulitan dalam pengelompokan data, dan akan menimbulkan
data yang tidak teratur serta tidak konsisten.

Bahan Ajar (Materi Pembahasan)

1. Pembuatan Basisdata
Dalam pembuatan basisdata terdapat beberapa tahapan, diantaranya
ialah:
A. Pengumpulan dan Analisis
Menentukan kelompok pemakai dan bidang-bidang
aplikasinya:melakukan identifikasi bidang aplikasi dan kelompok
pemakai, kemudian dipilih anggota kelompok pemakai yang dapat
dipakai sebagai kunci pemakai utama yang dapat mewakili
kelompoknya
Peninjauan dokumentasi yang ada: mempelajari dan menganalisis
dokumen yang ada pada aplikasi tertentu.
Analisa lingkungan operasi dan pemrosesan data:mempelajari
sistem yang sedang berjalan baik itu masih menggunakan sistem
manual ataupun sudah mengggunakan sistem computer
Daftar pertanyaan dan wawancara: pada calon pemakai yang
dipandang potensial untuk meperoleh spesifikasi informasi dan
proses yang diperlukan.

2. Perancangan database secara konseptual


Perancangan skema konseptual: tentang organisasi data yang harus
disimpan dalam basis data.
Perancangan transaksi: yang dilakukan untuk memperoleh informasi
dari sistem basis data hasil analisis pada tahap 1.

3. Proses design database


Pengumpulan dan analisa requirement
Design basis data conceptual
Pemilihan DBMS
Mapping dari conceptual ke logical
Physical Design
Implementasi
MAKALAH TEKNOLOGI INFORMATIKA
BASIS DATA

Mata Kuliah : Pengenalan TI & Pemograman Komputer


Dosen Pembimbing : FEBY ARDIANTO S.T, M.Cs

Disusun Oleh :
Anisa Dwiyana (132017136)

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2017

Anda mungkin juga menyukai