Resume: Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia
Resume: Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia
oleh :
2017
Ketika sumber-sumber pokok Islam (Quran dan hadits) dikaji oleh para ulama yang
memiliki keahlian dan syarat memadai untuk mengkajinya,maka perbedaan yang timbul
membuktikan kekayaan,keluwesan dan flesibilitas ajaran Islam. Perbedaan yang
menimbulkan keragaman pengalaman dan pemahaman yang sekaligus menimbulkan
pengakuan dan toleransi terhadap sesama.
Syekh Qardhawi (1994) menjelaskan bahwa perbedaan pendapat dalam fiqh bukan hal
yang tercela dan berbahaya. Namun,menunjukan kewulesan hukum Islam, kesuburan
sumber-sumbernya, kekayaan fiqh Islam, dan toleransi para ulama Indonesia. Perbedaan
pendapat tersebut lah yang dapat membuat saling mengisi satu sama lain dan
berdampingan.
Jika,hanya memahami sepotong sepotong serta tidak menggunakan perangkat ilmu imu
yang menjadi syarat. Maka dapat terjadi penyimpangan dan kekeliruan pemahaman. Dengan
demikian, masalah masalah merodologi menjadi sangat penting bagi pemahaman agama.
Dalam upaya memahami Islam para ulama dan pemerintah menciptakan berbagai
macam metode-metode dalah memahami Islam yaitu:
Menurut Nasruddin Razaq cara untuk memahami Islam dapat dilakukan dengan cara :
Metode ini berusaha menjelaskan ayat-ayat Alquran dengan cara meneliti semua aspeknya
dan menyingkap seluruh maksudnya, dimulai dari uraian makna kosakata, makna kalimat,
maksud setiap ungkapan, kaitan antar pemisah (musahabah) sampai sisi-sisi keterkaitan antar
pemisah itu (wajh al-munasabah) dengan bantuan asbab nuzul dan riwayat-riwayat yang
berasal dari Nabi saw, sahabat dan tabi`in.
Metode ini berusaha menafsirkan Alquran secara gelobal, di mana mufasir langsung
menjelaskan kandungan ayat secara singkat dengan bahasa yang mudah, tidak didahului
dengan berbagai analisis, sehingga mudah dipahami oleh semua kalangan.
Metode ini berusaha menjelaskan ayat-ayat Alquran dengan cara merujuk dan
membandingkan penjelasan-penjelasa yang telah dikembangkan oleh para penafsir terdahulu.
Melalui perbandingan antara tafsir, metode ini dapat menemukan mana penafsiran yang lebih
kuat atau unggul ditinjau dari segi alasan-alasan dan keluasan penafsirnya.
E. Metode tafsir Maudhu`i
Metode ini berusaha memahami Alquran secara lebih komprehensif tentang suatu masalah
atau tema dengan mengumpulkan dan menghubungkan ayat atau konsep yang sama dalam
Alquran. Dengan sifat kajian yang seperti itu, metode ini memungkinkan pengkaji menemukan
jawaban atas masalah-masalah yang baru. Hubungan antar ayat atau konsep yang sama dalam
Alquran biasanya bersifat saling melengkapi dan memiliki nuansa makna yang berbeda.
Kenyataan inimyang memungkinkan munculya makna baru yang dapat menjadi jawaban bagi
masalah baru.
a. Metode diaktronis atau sosio historis, metode belajar islam yang menonjolkan aspek
sejarah, dengan melihat suatu kenyataan yang mempunyai hubungan dengan waktu,
tempat, budaya, lingkungan dimana kepercayaan dan budaya itu muncul.
b. Metode singkronis analitik, metode memahami Islam yang memberikan kemampuan
analisis teoritik, yang menekankan telaah kritik dan aplikatif praktis.
c. Metode problem solving, mengajak pemeluknya untuk melatih menghadapi berbagai
masalah dari cabang suatu ilmu pengetahuan dengan solusinya.
d. Metode empiris, mempelajari islam melalui proses realisasi, aktualisasi, dan
internalisasi norma dan kaidah Islam dalam suatu interaksi social.
e. Metode deduktif, yaitu menyusun kaidah-kaidah secara logis dan filosofis dan kaidah
tersebut diaplikasikan dalam menentukan masalah yang dihadapi.
G. Metode Tipologi
Metode ini merupakan sebuah metode yang dipakai secara luas di Eropa untuk mengetahui
dan memahami manusia. Dalam konteks ini, Ali Syariati mengembangkan metode khusus
untuk mengkaji agama, yang bahkan dapat dipakai untuk mengkaji semua agama.