Anda di halaman 1dari 29

ABSTRAK

Motor AC satu fasa adalah motor AC yang memiliki dua lilitan stator, yaitu lilitan utama dan lilitan
bantu. Sebuah motor induksi 1 fasa disuplai oleh sebuah sumber AC 1 fasa. Praktikum ini memiliki
tujuan agar praktikan dapat mengetahui cara membalik arah putaran mesin, cara kerja, penggunaan
dalam kehidupan sehari hari, dan rangkaian mesin kapasitor. Putaran rotor bisa searah jarum jam
atau sebaliknya. Arahnya dapat dirubah dengan 2 cara yaitu merubah posisi arus masuk pada
kumparan bantu ataupun bisa juga dilakukan dengan merubah arus masuk pada kumparan utama.
Peralatan yang digunakan dalam percobaan Motor AC satu fasa adalah motor kapasitor,
tangmeter/clampmeter analog, tachometer, kabel dan sumber tegangan AC. Pada percobaan ini
dibagi menjadi dua percobaan, yaitu percobaan pada putaran motor searah jarum jam dan arah
berlawanan jarum jam. Untuk membuat putaran motor searah jarum jam dibuat rangkaian kapasitor
dihubungkan dengan lilitan utama 1 (U1) dan lilitan bantu 1 (Z1), kemudian lilitan bantu 2 (Z2)
dikopel dengan lilitan utama 2 (U2). Dan untuk berlawanan arah jarum jam kapasitor dihubungkan
ke lilitan utama 1 (U1) dan lilitan bantu 2 (Z2) dan mengkopel lilitan bantu 1 (Z1) dengan lilitan
utama 2 (U2). Percobaan ini diulangi sebanyak lima kali berturut-turut. Data hasil percobaan ini
adalah arus (I) start, arus (I) konstan, arus (I) kumparan utama, arus (I) kumparan bantu, arus (I)
kapasitor dalam satuan Ampere, kemudian rpm, dan arah putaran. Hasil yang didapatkan praktikan
pada percobaan rangkaian searah jarum jam adalah nilai arus start percobaan 1-5 yaitu 13; 11,5;
11,5; 11, dan 12 dalam satuan Ampere (A) lebih besar dari arus konstan percobaan 1-5, yaitu 6, 6, 6,
6,2; dan 6,25 Ampere, Dengan nilai arus start rata- rata sebesar 11,8 A dan arus konstannya 6,09 A.
Sedangkan rpm diperoleh nilai 1495; 1494; 1494; 1495; dan 1495 dengan rata-rata sebesar 1494,6
dan slip sebesar -0,0014%. Sehingga diperoleh daya (P) dari percobaan 1-5 sebesar 1.0582,2 Watt.
Sedangkan untuk putaran berlawanan arah jarum jam nilai arus start percobaan 1-5 adalah 10,4; 9;
9,5; 9,2; dan 10,4, dengan rata-rata sebesar 9,7 A dan arus konstan sama dengan percobaan
rangkaian searah jarum jam, yaitu 6,5 A. Sedangkan rpm diperoleh nilai 1494; 1502; 1492; 1495; dan
1495 dengan rata-rata sebesar 1495,6. Aplikasi percobaan ini pada industri kemaritiman adalah pada
motor kompresor, blower, pompa, motor refrigerant, dll, sedangkan di land use adalah kipas angin,
pompa, mesin pendingin pada kulkas.
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Dalam perkembangan zaman yang semakin modern, teknologi berkembang sangat pesat
dan diiringi dengan kebutuhan manusia juga meningkat. Di zaman modern ini juga listrik menjadi
salah satu sumber utama yang paling sering digunakan oleh manusia guna menjalankan alat-alat
pemenuh kebutuhan. Sebagian besar pula listrik digunakan di dunia industri, termasuk dalam dunia
marine industry.

Marine Engineering adalah suatu bidang yang mempelajari apa saja yang menjadi
komponen penting dalam permesinan sebuah kapal, bahkan semua alat yang membantu dalam
sistem kinerja kapal, termasuk kelistrikan dalam kapal. Maka dari itu salah satu bidang yang
dipelajari dalam Teknik Sistem Perkapalan ITS adalah Listrik Perkapalan. Dalam mata kuliah Listrik
Perkapalan selain mempelajari teori juga dilakukan praktikum guna membuktikan dan
mengaplikasikan teori yang dipelajari dalam dunia nyata.

Dalam praktikum kali ini praktikan mempelajari tentang motor asinkron satu fasa. Motor
asinkron satu fasa sudah umum digunakan di bidang maritim ataupun di kehidupan sehari-hari. Hal
ini dikarenakan motor satu fasa yang memerlukan arus 220 volt yang dipakai di alat-alat yang
memiliki tegangan rendah, selain itu lebih mudah perawatannya dibandingkan motor DC. Karena itu
motor satu fasa penting diketahui oleh engineer.

1.2. TUJUAN

Tujuan dari percobaan motor kapasitor adalah mengetahui cara membalik arah putaran
mesin, cara kerja, penggunaan dalam kehidupan sehari hari, dan rangkaian searah jarum jam dan
berlawanan arah jarum jam dari motor kapasitor.

1.3. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana cara membalik arah putaran motor kapasitor?

2. Bagaimana cara kerja motor kapasitor?

3. Apa saja aplikasi motor kapasitor dalam kehidupan sehari hari?

4. Bagaimana rangkaian searah jarum jam dan berlawanan arah jarum jam dari motor
kapasitor?
BAB 2

DASAR TEORI

2.1. PENGERTIAN MOTOR 1 PHASE


Motor induksi adalah salah satu jenis dari motor listrik yang bekerja berdasarkan
induksi elektromagnet. Sedangkan motor 1 fasa merupakan motor induksi yang
menggunakan hanya 1 fasa arus. Salah satu ciri motor induksi adalah putaran rotornya tidak
sama dengan putaran medan stator, dengan kata lain putaran rotor dengan putaran medan
stator terdapat selisih putaran yang disebut slip. Berdasarkan suplai inputnya, motor induksi
dibagi menjadi dua jenis salah satunya adalah motor satu fasa, motor ini beroperasi dengan
pasokan daya satu fasa. Ciri khas dari motor satu fasa adalah tidak dapat berputar tanpa
bantuan gaya dari luar.

Gambar 2.1 Klasifikasi motor listrik


http://belajarelektronika.net/jenis-jenis-motor-listrik-dan-penjelasannya/Motor

2.2. JENIS-JENIS MOTOR SINGLE PHASE


a. MOTOR KAPASITOR

i. MOTOR KAPASITOR RUN

Motor ini mempunyai kapasitor yang dihubungkan seri dengan


kumparan bantu, terhubung paralel dengan kumparan utama dan terhubung
langsung paralel dengan sumber listrik. Lilitan utama, lilitan bantu dan kapasitor
tetap terhubung pada sirkuit jala-jala saat motor bekerja.
Jenis motor ini banyak digunakan pada pompa air satu fasa, dimana
lilitan utama dan bantu jumlah lilitannya sama banyak tetapi diameter kawatnya
berbeda diantara keduanya. Diameter kawat lilitan utama lebih besar dibanding
diameter lilitan bantunya. Tipe motor ini kopel awalnya kurang bagus, tetapi
kopel jalan (torsi jalan) merata. Kebanyakan pompa air berbagai merek banyak
menggunakan jenis motor running kapasitor dengan kecepatan mendekati 3000
rpm.
Gambar 2.2 Motor running kapasitor

http://www.capacitorguide.com/motor-starting-capacitor/

ii. MOTOR KAPASITOR START DAN RUN

Jenis motor ini adalah perpaduan antara motor start kapasitor dan
running kapasitor, dimana tujuan dibuatnya double kapasitor adalah untuk
memperioleh kopel awal yang lebih besar dan kopel jalan yang merata. Jenis
motor ini banyak digunakan pada room air conditioner.

Gambar 2.3 Motor start-running kapasitor


http://www.capacitorguide.com/motor-starting-capacitor/

iii. MOTOR KAPASITOR START

Motor ini mempunyai kapasitor yang dihubungkan seri dengan lilitan


bantu dan sakelar sentrifugal, secara konstruktif sama persis, hanya ditambah
satu unit kapasitor untuk memperbesar kopel awal (start). Seperti dikatakan di
awal prinsip kerja motor kapasitor start ini sama seperti motor induksi, yaitu jika
pada lilitan utama diberikan sumber arus maka akan terjadi medan magnet putar
(fluks magnet) yang ada dan besarnya sama, tidak ada resultan gaya. Tetapi
dengan adanya lilitan bantu dan kapasitor maka ada beda fasa diantara
keduanya, disinilah terjadi fluks magnet dan resultan gaya yang berbeda maju
atau mundur tergantung besarnya resultan gaya itu sendiri dan pada umumnya
terjadi resultan gaya searah jarum jam sehingga motor dapat berputar ke kanan
Keuntungan motor jenis ini dibanding dengan tipe motor fasa belah
adalah:
1. Mempunyai kopel yang lebih kuat.
2. Faktor kerjanya lebih besar (mendekati 1)

Gambar 2.4 Motor start kapasitor


http://rizkitomy10.blogs.uny.ac.id/tag/motor-kapasitor-start/

b. MOTOR SHADED POLE

Motor shaded pole atau motor kutub bayangan adalah adalah sebuah motor
induksi satu fasa yang diperlengkapi dengan belitan bantu yang dihubungkan secara
parallel dengan belitan utama. Stator motor shaded pole berbentuk sepatu kutub
(salient). Kumparan stator hanya terdiri dari kumparan utama. Untuk membentuk
medan putar dipasang shaded coil yang merupakan suatu rangkaian tertutup pada
sepatu kutub tersebut.

Tegangan bolak balik dari kumparan utama akan di induksikan pada shaded
coil. Dengan adanya tegangan induksi ini maka pada shaded coil akan mengalir arus dan
menimbulkan fluks lawan dari kumparan utama. Dengan demikian terjadi beda fasa
antara fluks kumparan utama dengan fluks shaded coil (kumparan bayangan). Kedua
fluks tersebut berbeda nilainya dan dianggap kutub itu menghasilkan fluks lemah
(dalam cincin) dan di superimpose fluks kuat (diluar cincin) sehingga terdapat medan
putar.

Motor ini dibuat dengan ukuran motor fraction horse power dan digunakan
untuk bermacam-macam kebutuhan seperti kipas angina 2 kecepatan, hair drayer,
blower dan sebagainya. Motor ini mempunyai kopel start yang rendah dan hanya
bekerja pada tegangan AC.
Gambar 2.5 Motor Shaded Pole
http://dyahqurnia.blogspot.co.id/2013/05/motor-shaded-pole-motor-kutub-bayangan.html

c. MOTOR UNIVERSAL

Motor universal banyak digunakan pada peralatan listrik dengan ukuran kecil
dan sedang, seperti Vacuum Cleaner, bor tangan, mixer dan sejenisnya. Aplikasi motor
universal untuk mesin jahit, untuk mengatur kecepatan dihubungkan dengan tahanan
geser dalam bentuk pedal yang ditekan dan dilepaskan.

Motor jenis ini didesain dengan stator berupa lempengan besi yang
dilaminasi, medan magnetis statis dan armatur. Belitan armatur dan belitan medan
dirangkai secara seri melalui dua sikat arang, sehingga dihasilkan arah arus medan dan
arus armatur yang sama meskipun motor disuplai dengan arus AC. Torka yang
dihasilkan dari motor jenis ini berupa pulsa yang dihasilkan setiap setengah siklus ketika
arus berubah arah melewati komutator.Kalau dilihat dari fisiknya hampir mirip dengan
motor-motor DC.

Gambar 2.6 Motor Universal


http://tekhniklistrikindustri.blogspot.co.id/2015/12/mengenal-motor-universal.html

2.3. PRINSIP KERJA MOTOR 1 PHASE KAPASITOR

Sebuah motor induksi 1 fasa disuplai oleh sebuah sumber AC 1 fasa. Ketika sumber
AC diberikan pada stator winding dari motor, maka arus dapat mengalir pada stator winding.
Fluks yang dihasilkan oleh sumber AC pada stator winding tersebut disebut sebagai fluks
utama. Karena munculnya fluks utama ini maka fluks medan magnet dapat dihasilkan oleh
stator.

Gambar 2.7 Dampak adanya arus pada stator


http://www.learnengineering.org/2013/08/single-phase-induction-motor.html

Prinsip kerjanya jika pada lilitan utama diberikan sumber arus maka akan terjadi
medan magnet putar (fluks magnet) yang ada dan besarnya sama, tidak ada resultan gaya.
Tetapi dengan adanya lilitan bantu dan kapasitor maka ada beda fasa diantara keduanya,
disinilah terjadi fluks magnet dan resultan gaya yang berbeda maju atau mundur tergantung
besarnya resultan gaya itu sendiri dan pada umumnya terjadi resultan gaya searah jarum jam
sehingga motor dapat berputar ke kanan

2.4. BAGIAN-BAGIAN MOTOR 1 PHASE KAPASITOR

a. STATOR

Stator merupakan bagian yang diam dari suatu motor induksi satu phase.
Stator pada motor induksi pada prinsipnya sama dengan stator pada motor sinkron.
Stator terbuat dari sejumlah lamel yang menbentuk slot atau tempat lilitan. (BL.
Theraja: 1984: 847).
Inti stator terbuat dari lapis-lapis pelat-baja beralur yang didukung dalam
rangka stator yang terbuat dari besi tuang atau pelat-baja yang dipabrikasi. (Lister:
1993: 210)

Gambar 2.8 Stator


http://www.sisilain.net/2011/08/pengertian-rotor-dan-stator.html

i. LILITAN UTAMA (U1-U2)


Lilitan utama menggunakan penampang kawat tembaga lebih besar
sehingga memiliki impedansi lebih kecil.

Gambar 2.9 Lilitan Utama pada motor 1 phase


http://www.learnengineering.org/2013/08/single-phase-induction-motor.html

ii. LILITAN BANTU (Z1-Z2)

Lilitan bantu dibuat dari tembaga berpenampang kecil dan jumlah


lilitannya lebih banyak, sehingga impedansinya lebih besar dibanding impedansi
lilitan utama.

Gambar 2.10 Lilitan Bantu pada motor 1 phase


http://www.learnengineering.org/2013/08/single-phase-induction-motor.html

b. ROTOR

Rotor adalah bagian dari motor listrik atau generator listrik yang berputar
pada sumbu rotor. Perputaran rotor di sebabkan karena adanya medan magnet dan
lilitan kawat email pada rotor. Sedangkan torsi dari perputaran rotor di tentukan oleh
banyaknya lilitan kawat dan juga diameternya.
i. ROTOR SANGKAR (SQUIRREL CAGE ROTOR)
Rotor Sangkar adalah salah satu jenis rotor dengan konstruksi kumparan
yang terdiri dari beberapa batang konduktor yang disususn sedemikian rupa
sehingga menyerupai sebuah sangkar tupai (squirrel cage). Bisa dibilang
konstruksi rotor squirrel cage ini adalah konstruksi motor yang cukup sederhana
bila dibandingkan dengan konstruksi motor listrik jenis lainnya.
Gambar 2.11 Squirrel Cage Rotor
http://www.masuklis.com/2016/02/jenis-rotor-motor-induksi.html

ii. ROTOR BELITAN (WOUND ROTOR)


Wound Rotor atau rotor belitan adalah rotor berupa lilitan kumparan
yang menyerupai lilitan dari statornya. Jumlah kutub kumparan rotor
menyesuaikan dengan jumlah kutub kumparan statornya. Biasanya rotor jenis ini
dicouple dengan slip ring untuk dihubungan dengan tahanan luar untuk starting
motor.

Gambar 2.12 Wound Rotor


http://www.brighthubengineering.com/diy-electronics-devices/

c. KAPASITOR

Kapasitor adalah perangkat komponen elektronika yang berfungsi untuk


menyimpan muatan listrik dan terdiri dari dua konduktor yang dipisahkan oleh bahan
penyekat (dielektrik) pada tiap konduktor atau yang disebut keping. Kapasitor biasanya
disebut dengan sebutan kondensator yang merupakan komponen listrik dibuat
sedemikian rupa sehingga mampu menyimpan muatan listrik.
Gambar 2.13 Kapasitor

http://jp-pump.com/?categories=capacitor

d. SAKLAR SENTRIFUGAL

Fungsi dari saklar sentrifugal adalah untuk memutuskan hubungan antara


kumparan bantu dengan jala jala listrik setelah rotor berputar mencapai kecepatan
maksimum. Cara kerjanya yakni memutus arus, yang dihubung seri terhadap kumparan
bantu.
Saklar sentrifugal model biasa terdiri dari dua bagian pokok yaitu bagian tetap
dan bagian berputar. Apabila motor dalam keadaan diam maka kontak yang ada pada
bagian tetap, dalam keadaan tertutup karena adanya tekanan dari bagian berputar.
Pada kecepatan kira-kira 75% dari kecepatan penuh bagian yang berputar akan
melepaskan tekanannya pada kontak tetap dan menyebabkan kontak terbuka.
Saklar sentrifugal jenis lain adalah jenis elektromagnetik. Dalam keadaan
normal, saklar dalam kondisi normal open (NO). pada waktu starting, arus yang
melewati kumparan utama sangat tinggi. Dengan pemasangan saklar elektromagnetik
secara seri terhadap kumparan utama maka pada saat starting arus kumparan utama
yang tinggi menyebabkan saklar elektromagnetik bersifat magnet. Hal ini menyebakan
kontaktor pada saklar tersebut tertarik sehingga ada arus listrik dari sumber jala-jala
yang melalui kumparan Bantu. Setelah motor berputar 75% dari kecepatan penuh arus
yang mengalir kumparan utama akan menurun dan hal ini yang menyebabkan sifat
magnet yang ada pada saklar menjadi hilang sehingga kontaktor akan terbuka lagi.

Gambar 2.14 Saklar sentrifugal


id.aliexpress.com
2.5. CARA MEMBALIK PUTARAN MOTOR KAPASITOR

Untuk membalik atau merubah putaran motor ini sangat mudah, yaitu hanya dengan
membalik polaritas kumparan bantu. untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar dibawah
berikut ini :

Gambar 2.15 Cara membalik putaran dengan membalik kumparan bantu


http://akhdanazizan.com/rangkaian-pembalik-putaran-motor-listrik-1-fasa

Untuk menghasilkan putaran yang berlawanan dengan arah jarum jam, kapasitor
yang awalnya disambungkan ke lilitan utama 1 (U1) dan lilitan bantu 1 (Z1) dan menghasilkan
putaran searah jarum jam diubah dengan menghubungkan kapasitor ke lilitan utama 1 (U1)
dan lilitan bantu 2 (Z2). Kemudian lilitan bantu 2 (Z2) yang awalnya dikopel dengan lilitan
utama 2 (U2) diubah dengan mengkopel lilitan bantu 1 (Z1) dengan lilitan utama 2 (U2).

Mengubah atau membalik arah putaran motor dengan membalik polaritas tegangan
sama saja dengan membalik kedua polaritas gulungan utama dan gulungan bantu. Dan
hasilnya arah putaran motor akan tetap sama atau tidak berubah.
2.6. PERBEDAAN MOTOR 1 PHASE DAN 3 PHASE
No Motor Asinkron 1 Phase Motor Asinkron 3 Phase

1. Memiliki 1 lilitan Memiliki 3 lilitan

2. Tenaga yang dihasilkan lebih kecil Tenaga yang dihasilkan lebih besar

3. Tidak bisa starting sendiri Dapat melakukan self-starting

Lebih sering digunakan untuk peralatan Lebih sering digunakan untuk peralatan
4.
rumah tangga (dayanya kecil) industri (dayanya besar)

5. Putaran mesin lebih halus (konstan) Putaran mesin lebih kasar (tidak konstan)

6. Sumber tegangan 1 fasa Sumber tegangan 3 fasa

2.7. SLIP

Slip adalah keadaan di mana terjadi perbedaan antara putaran medan stator (Ns)
dan putaran rotor (Nr). Umumnya putaran medan stator lebih besar dari putaran rotor (Ns >
Nr). Karena sesuai dengan hukum aksi reaksi bahwa gaya reaksi tidak mungkin lebih besar dari
gaya aksi.
Berubah-ubahnya kecepatan motor induksi (ns) akan mengakibatkan nilai slip dari
100% ketika start hingga 0% pada saat motor diam (nr-ns). Torsi yang dihasilkan selama motor
induksi satu fasa berputar tergantung pada perubahan slip. Perubahan pembebanan dapat
terjadi dengan naiknya nilai tegangan dan arus pada rotor. Adanya perbedaan antara medan
putar stator dan medan putar rotor atau disebut slip pada motor induksi satu fasa pada rumus
sebagai berikut:

Ns = (120f) / P
Slip = ((Ns Nr) / Ns) x 100%

Keterangan :
f : frekuensi
P : Pole (jumlah kutub)

2.8. APLIKASI DI DARAT DAN DI LAUT

a. Aplikasi di Darat

N Nama Gambar Spesifikasi


o
1 Mesin Cuci Kapasitas: 7 kg
Spin: 800 rpm
Time manager: Magic ball tehnology
tengangan listrik : 220 volt
tekanan air :
min. 2 bar
max. 6 bar

2 Hair Dryer Body Stainless Steel


Gagang Anti Panas
Daya 350W
Tegangan 220V
3 Mixer 190 W
Mixer Tangan
5 Level Kecepatan

4 Blender 350 Watt


Pisau blender stainless steel

5 Kipas Angin Size (Inch) : 30


Speed (Rpm) : 1400
Voltage (V/Hz) : 220/50
Power (W) : 350
Manufacture : RBF

b. Aplikasi di Laut

N Nama Gambar Spesifikasi


o
1 Pompa minyak Daya motor : 11 kW
di kapal Tekanan kerja : 0-0,5MPa
Rpm : 700 ~ 1250r/min
Aliran : 1000L/min
Kebisingan : 90db
2 Pompa air Daya motor : 2,2-7,5kW
tawar di kapal Laju alir: 1001-1500GPH
Rpm : 2900-3500 r/min
Head : 35-57.3 m

3 Kompressor Type Unit: SUPERSHAPE LWU-8005 /


untuk 5.5 HP
penyelaman

4 Genset pada Peringkat Minimum : 36,0R ekW (45


Kapal kVA)
Peringkat Maksimum : 99,0 ekW
(123 kVA)
Frekuensi : 50 Hz atau 60 Hz
Kecepatan : 1500 rpm atau 1800
rpm

5 Pompa Qmax to 400m3/h


pendingin Hmax to 120m
kapal Inline type
Monoblock or coupling type
50Hz or 60Hz
BAB III

DATA PRAKTIKUM

3.1. PERALATAN PRAKTIKUM


Peralatan yang digunakan di dalam percobaan ini adalah :
NO Nama Peralatan Fungsi
1 Motor Single Phase (motor kapasitor) Mengubah energi listrik menjadi energi gerak

Spesifikasi:

Rpm = 1500 rpm

Cos = 0,74

V = 220 V

2 Tangmeter/clampmeter Mengukur nilai arus yang mengalir pada


rangkaian.

3 Tachometer Mengukur nilai dari rpm motor single phase.


4 Kabel

Menghubungkan arus dalam rangkaian

5 Saklar Untuk membuka dan menutup suplai


tegangan

3.2. LANGKAH PRAKTIKUM

A. Searah Jarum Jam


Langkah-langkah kerja yang dilakukan dalam praktikum adalah sebagai berikut:
1. Merangkai rangkaian seperti pada gambar rangkaian 1
2. Menyalakan saklar
3. Mengukur arus start, arus konstan, dan putaran
4. Mengulangi langkah 2 dan 3 sebanyak 5 kali
5. Mencatat hasil percobaan pada tabel pengamatan (I start, I konstan, dan putaran).
6. Mengukur arus kumparan utama, arus pada kapasitor, arus pada kumparan bantu
7. Mencatat hasil percobaan pada tabel pengamatan (I utama, I bantu, I Kapasitor)

B. Berlawanan Arah Jarum Jam


Langkah-langkah kerja yang dilakukan dalam praktikum adalah sebagai berikut:
1. Merangkai rangkaian seperti pada gambar rangkaian 2
2. Menyalakan saklar
3. Mengukur arus start, arus konstan, dan putaran
4. Mengulangi langkah 2 dan 3 sebanyak 5 kali
5. Mencatat hasil percobaan pada tabel pengamatan (I start, I konstan, dan putaran).
6. Mengukur arus kumparan utama, arus pada kapasitor, arus pada kumparan bantu
7. Mencatat hasil percobaan pada tabel pengamatan (I utama, I bantu, I Kapasitor)

3.3. GAMBAR RANGKAIAN

Gambar 3. 1 (Putaran searah putaran jarum jam)

Gambar 3.2 (Putaran berlawanan arah jarum jam)


3.4. DATA PRAKTIKUM

Rangkaian 1
Arah Putaran Motor :
Arus Arus
Arus start Arus Arus
No kumparan kumparan Rpm
(A) konstan (A) kapasitor
utama bantu
1 10 6,3 10 2,2 2,2 1487
2 10,5 6,5 10,5 2,0 2,0 1488
3 10 6,3 10 2,0 2,0 1488
4 10 6,3 10 2,0 2,0 1488
5 10,5 6,3 10.5 2,2 2,0 1490

Rangkaian 2
Arah Putaran Motor :

Arus Arus
Arus start Arus Arus
No kumparan kumparan Rpm
(A) konstan (A) kapasitor
utama bantu
1 12 6,5 12 3,4 3,4 1493
2 12 6,6 12 3,2 3,4 1493
3 12,5 6,7 12,5 3,2 3,4 1497
4 12,5 6,5 12,5 3,0 3,2 1497
5 13 6,6 13 3,2 3,2 1497

BAB IV
ANALISA DATA

4.1 PERHITUNGAN

1. Data rangkaian 1 (searah dengan jarum jam) :


a. RPM rata-rata:

1495 + 1493 + 1495 + 1493 + 1494


= 1494,6
2

b. Arus rata-rata :
Arus start rata-rata adalah:
10,5 + 12 + 11,5 + 11,5 + 11,5
= 28,5
2

Arus konstan rata-rata :


6,5 + 6,5 + 6,5 + 6,2 + 6,25
= 6,09
2

Arus kumparan utama rata-rata :


10,5 + 12 + 11,5 + 11,5 + 11,5
= 6,09
2

Arus kumparan bantu rata-rata :


3,2 + 2,8 + 3,4 + 3 + 3,1
= 3,1
2

Arus kapasitor rata-rata :


3 + 2,1 + 3,1 + 3 + 3,1
= 2,86
2

c. Slip pada motor


Contoh perhitungan percobaan 1 :

1 = 100%

120
=

120 50
=
4
= 1500
1500 1495
1 = 100%
1500
1 = 0,0033%

d. Daya pada arus start motor yang dihasilkan :


P = V I cos dengan
cos = 0.74
V = 220 V
Contoh perhitungan percobaan 1:
Daya (P)
=
1 = 220 13 0.74 = 2116,4
1 Hp = 745,7 watt ; 1 watt = 0,00134102 Hp
P1 =2116,4watt = 2116,4 x 0,00134102 = 2,838 Hp

e. Daya pada arus nominal/konstan motor yang dihasilkan :


P = V I cos dengan
cos = 0.74
V = 220 V
Contoh perhitungan percobaan 1:
Daya (P)
=
1 = 220 6 0.74 = 976,8
1 Hp = 745,7 watt ; 1 watt = 0,00134102 Hp
P1 =976,8 watt = 976,8 x 0,00134102 = 1,3099 Hp
Torsi :
Contoh perhitungan percobaan 1 :
() 5250
= (. )

1,3099 5250
=
1500

= 4,60 N.m

Untuk melakukan perhitungan yang lebih lengkap hingga percobaan selanjutnya juga digunakan
rumus seperti di atas, sehingga diperoleh hasil sebagai berikut :

Arus Arus
Arus Arus Arus P arus P arus
kumpa kumpa Torsi
No start konsta kapasit Rpm cos 0 start konstan S (%)
ran ran (Nm)
(A) n (A) or (Watt) (Watt)
utama bantu
1 6,5 10,5 3,2 3 1495 0,74 2.116,4 976,8 0,0033 4,6000
10,5

2 12 6,5 12 2,8 2,6 1494 0,74 1.872,2 976,8 0,0040 4,6031

3 11,5 6,5 11,5 3,4 2,6 1494 0,74 1.872,2 976,8 0,0040 4,6031

4 11,5 6,5 11,5 3 2,55 1493 0,74 1.790,8 1.009,4 0,0033 4,7533

5 11,5 6,5 11,5 3,1 2,5 1495 0,74 1.953,6 1.017,5 0,0033 4,7917
f. Daya pada arus nominal/konstan rata-rata :

976,8 + 976,8 + 976,8 + 1009,4 + 1017,5


= 991,452
2

2 Data rangkaian 2 (berlawanan jarum jam) :

a. RPM rata-rata adalah :

1496 + 1496 + 1495 + 1497 + 1496


= 1496
2
b. Arus rata-rata :
Arus start rata-rata adalah :
10,5 + 10.5 + 9,5 + 10,5 + 10,5
= 10,3
2

Arus konstan rata-rata :


6 + 6,25 + 6,25 + 6,5 + 6,5
= 6,3
2

Arus kumparan utama rata-rata :


6 + 6,25 + 6,25 + 6,5 + 6,5
= 6,3
2

Arus kumparan bantu rata-rata :


1 + 1,2 + 1,4 + 1,4 + 1,4
= 1,28
2

Arus kapasitor rata-rata :


1,2 + 1,2 + 2,2 + 2 + 1,2
= 1,56
2
c. Slip pada motor
Contoh perhitungan percobaan 1 :

1 = 100%

120
=

120 50
=
4
= 1500
1500 1496
1 = 100%
1500
1 = 0,0027%

d. Daya pada arus start motor yang dihasilkan :


P = V I cos dengan
cos = 0.74
V = 220 V

Contoh perhitungan percobaan 1:


Daya (P)
=
1 = 220 10,5 0.74 = 1709,4
1 Hp = 745,7 watt ; 1 watt = 0,00134102 Hp
P1 =1709,4 watt = 1709,4 x 0,00134102 = 2,292 Hp

e. Daya pada arus nominal/konstan motor yang dihasilkan :


P = V I cos dengan
cos = 0.74
V = 220 V

Contoh perhitungan percobaan 1:


Daya (P)
=
1 = 220 6 0.74 = 976,8
1 Hp = 745,7 watt ; 1 watt = 0,00134102 Hp
P1 =976,8 watt = 976,8 x 0,00134102 = 1,309 Hp

Torsi :
Contoh perhitungan percobaan 1 :
() 5250
= (. )

1,309 5250
=
1496

= 4,5969N.m

Untuk melakukan perhitungan yang lebih lengkap hingga percobaan selanjutnya juga digunakan
rumus seperti di atas, sehingga diperoleh hasil sebagai berikut :

Arus Arus
Arus Arus Arus P arus P arus
kumpa kumpa Torsi
No start konsta kapasi Rpm cos 0 start konstan S (%)
ran ran (Nm)
(A) n (A) tor (Watt) (Watt)
utama bantu
1 6,85 9,5 1 1,4 1496 0,74 1.709,4 976,8 0,0027 4,5969
9,5

2 9,6 6,5 9,6 1,2 1,4 1496 0,74 1.709,4 1.017,5 0,0027 4,7885

3 9,5 6,5 9,5 1,4 1,3 1495 0,74 1.546,6 1.017,5 0,0033 4,7917

4 9 6,5 9 1,4 1,5 1497 0,74 1.709,4 1.058,2 0,0020 4,9767

5 9,5 6,7 9,5 1,4 1,1 1496 0,74 1.709,4 1.058,2 0,0027 4,9800

f. Daya pada arus nominal/konstan rata-rata :

976,8 + 1017,5 + 1017,5 + 1058,2 + 1058,2


= 1025,64
2

4.2. GRAFIK
Dari hasil data percobaan dapat dibuat grafik sebagai berikut :
a. Grafik RPM dan Arus Start
1. Clockwise

RPM I Start
1495.5 1495 1495 1495 14 13
Arus Start (A)

1495 13 12
11.5 11.5
RPM

1494.5 1494 1494 12 11


1494 11
1493.5 10
0 2 4 6 0 1 2 3 4 5 6
Percobaan ke Percobaan ke

Grafik 4.1. RPM vs I start (searah jarum jam)

Grafik di atas menunjukkan bahwa ketidakpastian arus start antara 2x dari arus nominal
tidak mempengaruhi jumlah rpm karena rpm diukur setelah motor berputar konstan, dan
ketika motor berputar konstan arus yang mengalir adalah arus konstan/nominal. Sedangkan
arus start sendiri digunakan untuk menggerakkan motor pada kondisi awal (diam) yang
membutuhkan tenaga lebih. Adapun jumlah rpm pada percobaan 4 dan 5 yang melebihi
batas / spesifikasi dari motor disebabkan karena kesalahan dalam pengukuran seperti peng-
handle-an tachometer yang kurang stabil.

2. Counter Clockwise

RPM I Start
1498 1497 11 10.5 10.5 10.5 10.5

Arus Start (A)


1497 1496 1496 1496 10.5
RPM

1496 1495 10 9.5


1495 9.5
1494 9
0 2 4 6 0 1 2 3 4 5 6
Percobaan ke Percobaan ke

Grafik 4.2. RPM vs I start (berlawanan arah jarum jam)

Grafik di atas mirip halnya dengan putaran searah jarum jam, yaitu menunjukkan bahwa
ketidakpastian arus start antara 2x dari arus nominal tidak mempengaruhi jumlah rpm
karena rpm diukur setelah motor berputar konstan, dan ketika motor berputar konstan arus
yang mengalir adalah arus konstan/nominal. Sedangkan arus start sendiri digunakan untuk
menggerakkan motor pada kondisi awal (diam) yang membutuhkan tenaga lebih. Adapun
jumlah rpm pada percobaan 2 yang melebihi batas / spesifikasi dari motor disebabkan
karena kesalahan dalam pengukuran seperti peng-handle-an tachometer yang kurang stabil.

b. Grafik RPM dan Arus Nominal

RPM I Nominal
6.25
1495.5 1495 1495 1495 6.3 6.2
Arus Nominal(A)

1495 6.2
RPM

1494.5 1494 1494 6.1 6 6 6


1494 6
1493.5 5.9
0 2 4 6 0 2 4 6
Percobaan ke Percobaan ke

1. Clockwise

Grafik 4.3. RPM vs I nominal (searah jarum jam)

Grafik di atas menunjukkan bahwa pada arus konstan yang sama rpm tidak selalu sama.
Menurut formula rpm yaitu = 120 / , menunjukkan bahwa jumlah rpm dipengaruhi
oleh f yaitu frekuensi arus, jadi dengan arus yang konstan maka seharusnya rpm juga
konstan. Adapun ketidaksesuaian dari grafik hasil praktikum disebabkan oleh kesalahan
dalam pengukuran seperti peng-handle-an tachometer yang kurang stabil.
2. Counter Clockwise

RPM I Nominal
1498 6.5 6.5
1497 6.6

Arus Nominal(A)
1497 1496 1496 1496 6.4 6.25 6.25
RPM

1496 1495 6.2 6


1495 6
1494 5.8
0 2 4 6 0 2 4 6
Percobaan ke Percobaan ke

Grafik 4.4. RPM vs I nominal (berlawanan arah jarum jam)

Grafik di atas menunjukkan bahwa pada arus konstan yang rpm tidak selalu sama. Menurut
formula rpm yaitu = 120 / , menunjukkan bahwa jumlah rpm dipengaruhi oleh f yaitu
frekuensi arus, jadi dengan arus yang konstan maka seharusnya rpm juga konstan. Adapun
ketidaksesuaian dari grafik hasil praktikum disebabkan oleh kesalahan dalam pengukuran
seperti peng-handle-an tachometer yang kurang stabil.

c. Grafik RPM rangkaian 1 (clockwise) dan RPM rangkaian 2 (counter clockwise)

Grafik 4.5. RPM 1 vs RPM 2

Grafik di atas menunjukkan bahwa terjadi ketidakstabilan jumlah rpm pada tiap percobaan
dan jumlah rpm rata-rata pada putaran berlawanan arah jarum jam lebih besar dari putaran
searah jarum jam. Seharusnya dengan jumlah V = 220 V dan I = 6,5 A yang sama pada tiap
percobaan jumlah rpm juga sama. Hal ini dapat diakibatkan karena terjadinya slip antara
medan stator dan rotor, selain itu dapat juga terjadi karena kualitas alat dan kesalahan
praktikan ketika mengukur putaran rotor.
d. Grafik Daya rangkaian 1 (clockwise) dan Daya rangkaian 2 (counter clockwise)

Grafik 4.6. Daya 1 vs Daya 2

Grafik di atas menunjukkan jumlah daya yang berbeda sama untuk beberapa percobaan
praktikum putaran searah jarum jam maupun berlawanan arah jarum jam. Dari grafik diatas
dapat dilihat terjadinya kesalahan yang diakibatkan oleh kualitas alat dan kesalahan
praktikan. Seharusnya nilai daya akan tetap (tidak berubah) sesuai dengan formula P = V I
cos , yang hanya dipengaruhi oleh V, I dan cos .

e. Grafik Arus Start dan Arus Konstan

1. Cockwise

Grafik 4.7. I start vs I konstan (searah jarum jam)

Grafik di atas menunjukkan bahwa pada setiap percobaan arus start selalu lebih besar dari
pada arus konstan. Pada praktikum ini arus start mencapai kurang dari 2 kali arus konstan.
Hal itu dikarenakan kecilnya nilai impedansi (Z) pada saat kondisi start, sehingga dengan nilai
tegangan yang sama (220 V) sesuai dengan rumus I = V / Z , maka akan menghasilkan arus
start yang lebih besar. Perbedaan besar arus start pada setiap percobaan disebabkan adanya
losses dari kabel karena pengaruh letak menempatkan tangmeter jauh atau dekat dengan
sumber tegangan.

2. Counter Clockwise

Grafik 4.8. I start vs I konstan (berlawanan arah jarum jam)

Grafik di atas menunjukkan bahwa pada setiap percobaan arus start selalu lebih besar dari
pada arus konstan. Pada praktikum ini arus start hampir mencapai 2 kali arus konstan. Hal
itu dikarenakan kecilnya nilai impedansi (Z) pada saat kondisi start, sehingga dengan nilai
tegangan yang sama (220 V) sesuai dengan rumus I = V / Z , maka akan menghasilkan arus
start yang lebih besar. Perbedaan besar arus start pada setiap percobaan disebabkan adanya
losses dari kabel karena pengaruh letak menempatkan tangmeter jauh atau dekat dengan
sumber tegangan.

f. Grafik Daya dan Arus Nominal


1. Clockwise

Grafik 4.9. Daya vs I nominal (searah jarum jam)

Grafik di atas menunjukkan bahwa arus konstan dan daya stabil pada tiap percobaan. Sesuai
dengan rumus P = V I cos , arus konstan yang stabil akan menghasilkan daya yang stabil
pula.
2. Counter Clockwise

Grafik 4.1 RPM vs I start (berlawanan arah jarum jam)

Grafik di atas menunjukkan bahwa arus konstan dan daya stabil pada tiap percobaan. Sesuai
dengan rumus P = V I cos , arus konstan yang stabil (6,5 A) menghasilkan daya yang stabil
pula.

4.3. PEMBAHASAN

1. Dari percobaan dengan rangkaian 1 dan 2 pada arus (I) start rata-rata 11,8 A dan 10,3 A,
sedangkan I konstan rata-rata pada rangkaian 1 dan 2 adalah sebesar 6,09 A. Dan 6,3 A
2. Arus start pada motor single phase akan selalu lebih besar mecapai kurang lebih 2 kali
dari arus konstan dikarenakan kecilnya nilai impedansi (Z) pada saat kondisi start,
sehingga dengan nilai tegangan yang sama (220 V) sesuai dengan rumus I = V / Z , maka
akan menghasilkan arus start yang lebih besar.
3. Semakin besar arus yang dihasilkan maka daya yang dihasilkan akan semakin besar pula.
4. Pada semua percobaan RPM yang diukur dengan tachometer tidak ada yang melebihi
1500 RPM.
5. Arus start adalah arus yang berfungsi untuk membantu motor dalam proses starting
mesin, yaitu untuk memutar motor yang awalnya dalam keadaan diam (membutuhkan
tenaga lebih) sehingga dapat berputar hingga kecepatan tertentu.
6. Fungsi dari membalik arah putaran motor adalah untuk memnuhi kebutuhan tertentu
karena lebih efisien daripada membalik putaran menggunakan gearbox yang tentunya
akan mengalami losses.
7. Vline atau tegangan line adalah tegangan yang diukur antara fasa yang satu dengan fasa
yang lain (R&S/R&T/S&T) pada rangkaian tiga fasa.
8. Vphase atau tegangan fasa adalah tegangan yang diukur pada salah satu kumparan atau
tegangan yang diukur dari fasa ke netral (R&N/S&N/T&N).
BAB 5

KESIMPULAN

1. Praktikum Motor kapasitor dilakukan dengan mempersiapkan alat, kemudian merangkai alat-
alat sesuai dengan rangkaian searah jarum jam kemudian mengujinya dengan membuka supply
listrik sehingga motor dapat berputar sebanyak 5 kali. Begitu juga dengan rangkaian berlawanan
arah jarum jam.
2. Untuk menghasilkan putaran yang berlawanan dengan arah jarum jam dari keadaan sebelumnya
(searah jarum jam), kapasitor yang awalnya disambungkan ke lilitan utama 1 (U1) dan lilitan
bantu 1 (Z1) diubah dengan menghubungkan kapasitor ke lilitan utama 1 (U1) dan lilitan bantu 2
(Z2). Kemudian lilitan bantu 2 (Z2) yang awalnya dikopel dengan lilitan utama 2 (U2) diubah
dengan mengkopel lilitan bantu 1 (Z1) dengan lilitan utama 2 (U2).
3. Cara kerja dari motor single phase adalah munculnya fluks dari stator winding yang disuplai oleh
sumber AC 1 fasa (fluks utama) sehingga dapat menghasilkan medan magnet putar yang
besarnya sama (resultan gaya = 0), dan dengan adanya lilitan bantu dan kaasitor maka terjadilah
perbedaan fasa diantara keduanya. Sehingga motor dapat berputar searah atau berlwanan arah
jarum jam.
4. Putaran rotor dapat di rubah arahnya dengan 2 cara yaitu merubah posisi arus masuk pada
kumparan bantu ataupun bisa juga dilakukan dengan merubah arus masuk pada kumparan
utama. Sehingga pengaturan arah putaran pada motor kapasitor dilakukan dengan cara
membalik rangkaian (untuk kumparan pembantu)
5. Dalam praktikum didapatkan data berupa nilai dari arus start, arus nominal/konstan, arus
kumparan utama dan bantu, dan arus kapasitor dalam ampere (A), serta jumlah putaran tiap
menit (rpm).
6. Alat yang digunakan dalam pengukuran arus adalah Tangmeter analog untuk mengukur arus
start dan arus nominal dan tangmeter digital untuk mengukur arus yang lainnya. Sedangkan
untuk mengukur rpm digunakan Tachometer digital.
7. Penggunaan motor satu fasa pada kehidupan sehari hari adalah untuk pengaplikasian di darat
banyak digunakan pada alat elektronik di rumah seperti mixer, kipas angin, mesin cuci dan lain
lain. Pengaplikasian di laut seperti pompa minyak di kapal, pompa air tawar di kapal, kompressor
untuk penyelaman dan lain lain.
8. Arus start pada motor kapasitor lebih besar (sekitar 2 kali) dari pada arus konstannya (dalam
praktikum ini), karena untuk starting diperlukan Torsi yang besar untuk memulainya. Disebabkan
oleh besarnya arus dari kapasitor dan kecilnya impedansi yang dimiliki oleh kumparan bantu (Z)
sehingga menghasilkan daya yang besar, dan dengan daya yang besar maka torsi makin besar.
9. Motor induksi AC satu fasa merupakan motor induksi yang sumbernya berasal dari tegangan AC
satu fasa. Ciri khas dari motor ini adalah tidak dapat melakukan starting sendiri.
10. Motor induksi satu fasa adalah motor yang memiliki dua kumparan di statornya, juga terdapat
kapasitor untuk membantu starting awal.
11. Pada motor kapasitor digunakan saklar sentrifugal yang berfungsi untuk memutus kumparan
bantu setelah Rpm motor mencapai 75% nilai maksimal, dimana kumparan bantu ini hanya
digunakan untuk bantuan pada saat start dan setelah motor berjalan tidak digunakan lagi
sehingga perlu diputus karena apabila tidak maka kumparan bantu dapat mengalami overheat
bahkan kerusakan motor.

Anda mungkin juga menyukai