Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Motor AC satu fasa adalah motor AC yang memiliki dua lilitan stator, yaitu lilitan utama dan lilitan
bantu. Sebuah motor induksi 1 fasa disuplai oleh sebuah sumber AC 1 fasa. Praktikum ini memiliki
tujuan agar praktikan dapat mengetahui cara membalik arah putaran mesin, cara kerja, penggunaan
dalam kehidupan sehari hari, dan rangkaian mesin kapasitor. Putaran rotor bisa searah jarum jam
atau sebaliknya. Arahnya dapat dirubah dengan 2 cara yaitu merubah posisi arus masuk pada
kumparan bantu ataupun bisa juga dilakukan dengan merubah arus masuk pada kumparan utama.
Peralatan yang digunakan dalam percobaan Motor AC satu fasa adalah motor kapasitor,
tangmeter/clampmeter analog, tachometer, kabel dan sumber tegangan AC. Pada percobaan ini
dibagi menjadi dua percobaan, yaitu percobaan pada putaran motor searah jarum jam dan arah
berlawanan jarum jam. Untuk membuat putaran motor searah jarum jam dibuat rangkaian kapasitor
dihubungkan dengan lilitan utama 1 (U1) dan lilitan bantu 1 (Z1), kemudian lilitan bantu 2 (Z2)
dikopel dengan lilitan utama 2 (U2). Dan untuk berlawanan arah jarum jam kapasitor dihubungkan
ke lilitan utama 1 (U1) dan lilitan bantu 2 (Z2) dan mengkopel lilitan bantu 1 (Z1) dengan lilitan
utama 2 (U2). Percobaan ini diulangi sebanyak lima kali berturut-turut. Data hasil percobaan ini
adalah arus (I) start, arus (I) konstan, arus (I) kumparan utama, arus (I) kumparan bantu, arus (I)
kapasitor dalam satuan Ampere, kemudian rpm, dan arah putaran. Hasil yang didapatkan praktikan
pada percobaan rangkaian searah jarum jam adalah nilai arus start percobaan 1-5 yaitu 13; 11,5;
11,5; 11, dan 12 dalam satuan Ampere (A) lebih besar dari arus konstan percobaan 1-5, yaitu 6, 6, 6,
6,2; dan 6,25 Ampere, Dengan nilai arus start rata- rata sebesar 11,8 A dan arus konstannya 6,09 A.
Sedangkan rpm diperoleh nilai 1495; 1494; 1494; 1495; dan 1495 dengan rata-rata sebesar 1494,6
dan slip sebesar -0,0014%. Sehingga diperoleh daya (P) dari percobaan 1-5 sebesar 1.0582,2 Watt.
Sedangkan untuk putaran berlawanan arah jarum jam nilai arus start percobaan 1-5 adalah 10,4; 9;
9,5; 9,2; dan 10,4, dengan rata-rata sebesar 9,7 A dan arus konstan sama dengan percobaan
rangkaian searah jarum jam, yaitu 6,5 A. Sedangkan rpm diperoleh nilai 1494; 1502; 1492; 1495; dan
1495 dengan rata-rata sebesar 1495,6. Aplikasi percobaan ini pada industri kemaritiman adalah pada
motor kompresor, blower, pompa, motor refrigerant, dll, sedangkan di land use adalah kipas angin,
pompa, mesin pendingin pada kulkas.
BAB 1
PENDAHULUAN
Dalam perkembangan zaman yang semakin modern, teknologi berkembang sangat pesat
dan diiringi dengan kebutuhan manusia juga meningkat. Di zaman modern ini juga listrik menjadi
salah satu sumber utama yang paling sering digunakan oleh manusia guna menjalankan alat-alat
pemenuh kebutuhan. Sebagian besar pula listrik digunakan di dunia industri, termasuk dalam dunia
marine industry.
Marine Engineering adalah suatu bidang yang mempelajari apa saja yang menjadi
komponen penting dalam permesinan sebuah kapal, bahkan semua alat yang membantu dalam
sistem kinerja kapal, termasuk kelistrikan dalam kapal. Maka dari itu salah satu bidang yang
dipelajari dalam Teknik Sistem Perkapalan ITS adalah Listrik Perkapalan. Dalam mata kuliah Listrik
Perkapalan selain mempelajari teori juga dilakukan praktikum guna membuktikan dan
mengaplikasikan teori yang dipelajari dalam dunia nyata.
Dalam praktikum kali ini praktikan mempelajari tentang motor asinkron satu fasa. Motor
asinkron satu fasa sudah umum digunakan di bidang maritim ataupun di kehidupan sehari-hari. Hal
ini dikarenakan motor satu fasa yang memerlukan arus 220 volt yang dipakai di alat-alat yang
memiliki tegangan rendah, selain itu lebih mudah perawatannya dibandingkan motor DC. Karena itu
motor satu fasa penting diketahui oleh engineer.
1.2. TUJUAN
Tujuan dari percobaan motor kapasitor adalah mengetahui cara membalik arah putaran
mesin, cara kerja, penggunaan dalam kehidupan sehari hari, dan rangkaian searah jarum jam dan
berlawanan arah jarum jam dari motor kapasitor.
4. Bagaimana rangkaian searah jarum jam dan berlawanan arah jarum jam dari motor
kapasitor?
BAB 2
DASAR TEORI
http://www.capacitorguide.com/motor-starting-capacitor/
Jenis motor ini adalah perpaduan antara motor start kapasitor dan
running kapasitor, dimana tujuan dibuatnya double kapasitor adalah untuk
memperioleh kopel awal yang lebih besar dan kopel jalan yang merata. Jenis
motor ini banyak digunakan pada room air conditioner.
Motor shaded pole atau motor kutub bayangan adalah adalah sebuah motor
induksi satu fasa yang diperlengkapi dengan belitan bantu yang dihubungkan secara
parallel dengan belitan utama. Stator motor shaded pole berbentuk sepatu kutub
(salient). Kumparan stator hanya terdiri dari kumparan utama. Untuk membentuk
medan putar dipasang shaded coil yang merupakan suatu rangkaian tertutup pada
sepatu kutub tersebut.
Tegangan bolak balik dari kumparan utama akan di induksikan pada shaded
coil. Dengan adanya tegangan induksi ini maka pada shaded coil akan mengalir arus dan
menimbulkan fluks lawan dari kumparan utama. Dengan demikian terjadi beda fasa
antara fluks kumparan utama dengan fluks shaded coil (kumparan bayangan). Kedua
fluks tersebut berbeda nilainya dan dianggap kutub itu menghasilkan fluks lemah
(dalam cincin) dan di superimpose fluks kuat (diluar cincin) sehingga terdapat medan
putar.
Motor ini dibuat dengan ukuran motor fraction horse power dan digunakan
untuk bermacam-macam kebutuhan seperti kipas angina 2 kecepatan, hair drayer,
blower dan sebagainya. Motor ini mempunyai kopel start yang rendah dan hanya
bekerja pada tegangan AC.
Gambar 2.5 Motor Shaded Pole
http://dyahqurnia.blogspot.co.id/2013/05/motor-shaded-pole-motor-kutub-bayangan.html
c. MOTOR UNIVERSAL
Motor universal banyak digunakan pada peralatan listrik dengan ukuran kecil
dan sedang, seperti Vacuum Cleaner, bor tangan, mixer dan sejenisnya. Aplikasi motor
universal untuk mesin jahit, untuk mengatur kecepatan dihubungkan dengan tahanan
geser dalam bentuk pedal yang ditekan dan dilepaskan.
Motor jenis ini didesain dengan stator berupa lempengan besi yang
dilaminasi, medan magnetis statis dan armatur. Belitan armatur dan belitan medan
dirangkai secara seri melalui dua sikat arang, sehingga dihasilkan arah arus medan dan
arus armatur yang sama meskipun motor disuplai dengan arus AC. Torka yang
dihasilkan dari motor jenis ini berupa pulsa yang dihasilkan setiap setengah siklus ketika
arus berubah arah melewati komutator.Kalau dilihat dari fisiknya hampir mirip dengan
motor-motor DC.
Sebuah motor induksi 1 fasa disuplai oleh sebuah sumber AC 1 fasa. Ketika sumber
AC diberikan pada stator winding dari motor, maka arus dapat mengalir pada stator winding.
Fluks yang dihasilkan oleh sumber AC pada stator winding tersebut disebut sebagai fluks
utama. Karena munculnya fluks utama ini maka fluks medan magnet dapat dihasilkan oleh
stator.
Prinsip kerjanya jika pada lilitan utama diberikan sumber arus maka akan terjadi
medan magnet putar (fluks magnet) yang ada dan besarnya sama, tidak ada resultan gaya.
Tetapi dengan adanya lilitan bantu dan kapasitor maka ada beda fasa diantara keduanya,
disinilah terjadi fluks magnet dan resultan gaya yang berbeda maju atau mundur tergantung
besarnya resultan gaya itu sendiri dan pada umumnya terjadi resultan gaya searah jarum jam
sehingga motor dapat berputar ke kanan
a. STATOR
Stator merupakan bagian yang diam dari suatu motor induksi satu phase.
Stator pada motor induksi pada prinsipnya sama dengan stator pada motor sinkron.
Stator terbuat dari sejumlah lamel yang menbentuk slot atau tempat lilitan. (BL.
Theraja: 1984: 847).
Inti stator terbuat dari lapis-lapis pelat-baja beralur yang didukung dalam
rangka stator yang terbuat dari besi tuang atau pelat-baja yang dipabrikasi. (Lister:
1993: 210)
b. ROTOR
Rotor adalah bagian dari motor listrik atau generator listrik yang berputar
pada sumbu rotor. Perputaran rotor di sebabkan karena adanya medan magnet dan
lilitan kawat email pada rotor. Sedangkan torsi dari perputaran rotor di tentukan oleh
banyaknya lilitan kawat dan juga diameternya.
i. ROTOR SANGKAR (SQUIRREL CAGE ROTOR)
Rotor Sangkar adalah salah satu jenis rotor dengan konstruksi kumparan
yang terdiri dari beberapa batang konduktor yang disususn sedemikian rupa
sehingga menyerupai sebuah sangkar tupai (squirrel cage). Bisa dibilang
konstruksi rotor squirrel cage ini adalah konstruksi motor yang cukup sederhana
bila dibandingkan dengan konstruksi motor listrik jenis lainnya.
Gambar 2.11 Squirrel Cage Rotor
http://www.masuklis.com/2016/02/jenis-rotor-motor-induksi.html
c. KAPASITOR
http://jp-pump.com/?categories=capacitor
d. SAKLAR SENTRIFUGAL
Untuk membalik atau merubah putaran motor ini sangat mudah, yaitu hanya dengan
membalik polaritas kumparan bantu. untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar dibawah
berikut ini :
Untuk menghasilkan putaran yang berlawanan dengan arah jarum jam, kapasitor
yang awalnya disambungkan ke lilitan utama 1 (U1) dan lilitan bantu 1 (Z1) dan menghasilkan
putaran searah jarum jam diubah dengan menghubungkan kapasitor ke lilitan utama 1 (U1)
dan lilitan bantu 2 (Z2). Kemudian lilitan bantu 2 (Z2) yang awalnya dikopel dengan lilitan
utama 2 (U2) diubah dengan mengkopel lilitan bantu 1 (Z1) dengan lilitan utama 2 (U2).
Mengubah atau membalik arah putaran motor dengan membalik polaritas tegangan
sama saja dengan membalik kedua polaritas gulungan utama dan gulungan bantu. Dan
hasilnya arah putaran motor akan tetap sama atau tidak berubah.
2.6. PERBEDAAN MOTOR 1 PHASE DAN 3 PHASE
No Motor Asinkron 1 Phase Motor Asinkron 3 Phase
2. Tenaga yang dihasilkan lebih kecil Tenaga yang dihasilkan lebih besar
Lebih sering digunakan untuk peralatan Lebih sering digunakan untuk peralatan
4.
rumah tangga (dayanya kecil) industri (dayanya besar)
5. Putaran mesin lebih halus (konstan) Putaran mesin lebih kasar (tidak konstan)
2.7. SLIP
Slip adalah keadaan di mana terjadi perbedaan antara putaran medan stator (Ns)
dan putaran rotor (Nr). Umumnya putaran medan stator lebih besar dari putaran rotor (Ns >
Nr). Karena sesuai dengan hukum aksi reaksi bahwa gaya reaksi tidak mungkin lebih besar dari
gaya aksi.
Berubah-ubahnya kecepatan motor induksi (ns) akan mengakibatkan nilai slip dari
100% ketika start hingga 0% pada saat motor diam (nr-ns). Torsi yang dihasilkan selama motor
induksi satu fasa berputar tergantung pada perubahan slip. Perubahan pembebanan dapat
terjadi dengan naiknya nilai tegangan dan arus pada rotor. Adanya perbedaan antara medan
putar stator dan medan putar rotor atau disebut slip pada motor induksi satu fasa pada rumus
sebagai berikut:
Ns = (120f) / P
Slip = ((Ns Nr) / Ns) x 100%
Keterangan :
f : frekuensi
P : Pole (jumlah kutub)
a. Aplikasi di Darat
b. Aplikasi di Laut
DATA PRAKTIKUM
Spesifikasi:
Cos = 0,74
V = 220 V
Rangkaian 1
Arah Putaran Motor :
Arus Arus
Arus start Arus Arus
No kumparan kumparan Rpm
(A) konstan (A) kapasitor
utama bantu
1 10 6,3 10 2,2 2,2 1487
2 10,5 6,5 10,5 2,0 2,0 1488
3 10 6,3 10 2,0 2,0 1488
4 10 6,3 10 2,0 2,0 1488
5 10,5 6,3 10.5 2,2 2,0 1490
Rangkaian 2
Arah Putaran Motor :
Arus Arus
Arus start Arus Arus
No kumparan kumparan Rpm
(A) konstan (A) kapasitor
utama bantu
1 12 6,5 12 3,4 3,4 1493
2 12 6,6 12 3,2 3,4 1493
3 12,5 6,7 12,5 3,2 3,4 1497
4 12,5 6,5 12,5 3,0 3,2 1497
5 13 6,6 13 3,2 3,2 1497
BAB IV
ANALISA DATA
4.1 PERHITUNGAN
b. Arus rata-rata :
Arus start rata-rata adalah:
10,5 + 12 + 11,5 + 11,5 + 11,5
= 28,5
2
= 4,60 N.m
Untuk melakukan perhitungan yang lebih lengkap hingga percobaan selanjutnya juga digunakan
rumus seperti di atas, sehingga diperoleh hasil sebagai berikut :
Arus Arus
Arus Arus Arus P arus P arus
kumpa kumpa Torsi
No start konsta kapasit Rpm cos 0 start konstan S (%)
ran ran (Nm)
(A) n (A) or (Watt) (Watt)
utama bantu
1 6,5 10,5 3,2 3 1495 0,74 2.116,4 976,8 0,0033 4,6000
10,5
3 11,5 6,5 11,5 3,4 2,6 1494 0,74 1.872,2 976,8 0,0040 4,6031
4 11,5 6,5 11,5 3 2,55 1493 0,74 1.790,8 1.009,4 0,0033 4,7533
5 11,5 6,5 11,5 3,1 2,5 1495 0,74 1.953,6 1.017,5 0,0033 4,7917
f. Daya pada arus nominal/konstan rata-rata :
Torsi :
Contoh perhitungan percobaan 1 :
() 5250
= (. )
1,309 5250
=
1496
= 4,5969N.m
Untuk melakukan perhitungan yang lebih lengkap hingga percobaan selanjutnya juga digunakan
rumus seperti di atas, sehingga diperoleh hasil sebagai berikut :
Arus Arus
Arus Arus Arus P arus P arus
kumpa kumpa Torsi
No start konsta kapasi Rpm cos 0 start konstan S (%)
ran ran (Nm)
(A) n (A) tor (Watt) (Watt)
utama bantu
1 6,85 9,5 1 1,4 1496 0,74 1.709,4 976,8 0,0027 4,5969
9,5
2 9,6 6,5 9,6 1,2 1,4 1496 0,74 1.709,4 1.017,5 0,0027 4,7885
3 9,5 6,5 9,5 1,4 1,3 1495 0,74 1.546,6 1.017,5 0,0033 4,7917
5 9,5 6,7 9,5 1,4 1,1 1496 0,74 1.709,4 1.058,2 0,0027 4,9800
4.2. GRAFIK
Dari hasil data percobaan dapat dibuat grafik sebagai berikut :
a. Grafik RPM dan Arus Start
1. Clockwise
RPM I Start
1495.5 1495 1495 1495 14 13
Arus Start (A)
1495 13 12
11.5 11.5
RPM
Grafik di atas menunjukkan bahwa ketidakpastian arus start antara 2x dari arus nominal
tidak mempengaruhi jumlah rpm karena rpm diukur setelah motor berputar konstan, dan
ketika motor berputar konstan arus yang mengalir adalah arus konstan/nominal. Sedangkan
arus start sendiri digunakan untuk menggerakkan motor pada kondisi awal (diam) yang
membutuhkan tenaga lebih. Adapun jumlah rpm pada percobaan 4 dan 5 yang melebihi
batas / spesifikasi dari motor disebabkan karena kesalahan dalam pengukuran seperti peng-
handle-an tachometer yang kurang stabil.
2. Counter Clockwise
RPM I Start
1498 1497 11 10.5 10.5 10.5 10.5
Grafik di atas mirip halnya dengan putaran searah jarum jam, yaitu menunjukkan bahwa
ketidakpastian arus start antara 2x dari arus nominal tidak mempengaruhi jumlah rpm
karena rpm diukur setelah motor berputar konstan, dan ketika motor berputar konstan arus
yang mengalir adalah arus konstan/nominal. Sedangkan arus start sendiri digunakan untuk
menggerakkan motor pada kondisi awal (diam) yang membutuhkan tenaga lebih. Adapun
jumlah rpm pada percobaan 2 yang melebihi batas / spesifikasi dari motor disebabkan
karena kesalahan dalam pengukuran seperti peng-handle-an tachometer yang kurang stabil.
RPM I Nominal
6.25
1495.5 1495 1495 1495 6.3 6.2
Arus Nominal(A)
1495 6.2
RPM
1. Clockwise
Grafik di atas menunjukkan bahwa pada arus konstan yang sama rpm tidak selalu sama.
Menurut formula rpm yaitu = 120 / , menunjukkan bahwa jumlah rpm dipengaruhi
oleh f yaitu frekuensi arus, jadi dengan arus yang konstan maka seharusnya rpm juga
konstan. Adapun ketidaksesuaian dari grafik hasil praktikum disebabkan oleh kesalahan
dalam pengukuran seperti peng-handle-an tachometer yang kurang stabil.
2. Counter Clockwise
RPM I Nominal
1498 6.5 6.5
1497 6.6
Arus Nominal(A)
1497 1496 1496 1496 6.4 6.25 6.25
RPM
Grafik di atas menunjukkan bahwa pada arus konstan yang rpm tidak selalu sama. Menurut
formula rpm yaitu = 120 / , menunjukkan bahwa jumlah rpm dipengaruhi oleh f yaitu
frekuensi arus, jadi dengan arus yang konstan maka seharusnya rpm juga konstan. Adapun
ketidaksesuaian dari grafik hasil praktikum disebabkan oleh kesalahan dalam pengukuran
seperti peng-handle-an tachometer yang kurang stabil.
Grafik di atas menunjukkan bahwa terjadi ketidakstabilan jumlah rpm pada tiap percobaan
dan jumlah rpm rata-rata pada putaran berlawanan arah jarum jam lebih besar dari putaran
searah jarum jam. Seharusnya dengan jumlah V = 220 V dan I = 6,5 A yang sama pada tiap
percobaan jumlah rpm juga sama. Hal ini dapat diakibatkan karena terjadinya slip antara
medan stator dan rotor, selain itu dapat juga terjadi karena kualitas alat dan kesalahan
praktikan ketika mengukur putaran rotor.
d. Grafik Daya rangkaian 1 (clockwise) dan Daya rangkaian 2 (counter clockwise)
Grafik di atas menunjukkan jumlah daya yang berbeda sama untuk beberapa percobaan
praktikum putaran searah jarum jam maupun berlawanan arah jarum jam. Dari grafik diatas
dapat dilihat terjadinya kesalahan yang diakibatkan oleh kualitas alat dan kesalahan
praktikan. Seharusnya nilai daya akan tetap (tidak berubah) sesuai dengan formula P = V I
cos , yang hanya dipengaruhi oleh V, I dan cos .
1. Cockwise
Grafik di atas menunjukkan bahwa pada setiap percobaan arus start selalu lebih besar dari
pada arus konstan. Pada praktikum ini arus start mencapai kurang dari 2 kali arus konstan.
Hal itu dikarenakan kecilnya nilai impedansi (Z) pada saat kondisi start, sehingga dengan nilai
tegangan yang sama (220 V) sesuai dengan rumus I = V / Z , maka akan menghasilkan arus
start yang lebih besar. Perbedaan besar arus start pada setiap percobaan disebabkan adanya
losses dari kabel karena pengaruh letak menempatkan tangmeter jauh atau dekat dengan
sumber tegangan.
2. Counter Clockwise
Grafik di atas menunjukkan bahwa pada setiap percobaan arus start selalu lebih besar dari
pada arus konstan. Pada praktikum ini arus start hampir mencapai 2 kali arus konstan. Hal
itu dikarenakan kecilnya nilai impedansi (Z) pada saat kondisi start, sehingga dengan nilai
tegangan yang sama (220 V) sesuai dengan rumus I = V / Z , maka akan menghasilkan arus
start yang lebih besar. Perbedaan besar arus start pada setiap percobaan disebabkan adanya
losses dari kabel karena pengaruh letak menempatkan tangmeter jauh atau dekat dengan
sumber tegangan.
Grafik di atas menunjukkan bahwa arus konstan dan daya stabil pada tiap percobaan. Sesuai
dengan rumus P = V I cos , arus konstan yang stabil akan menghasilkan daya yang stabil
pula.
2. Counter Clockwise
Grafik di atas menunjukkan bahwa arus konstan dan daya stabil pada tiap percobaan. Sesuai
dengan rumus P = V I cos , arus konstan yang stabil (6,5 A) menghasilkan daya yang stabil
pula.
4.3. PEMBAHASAN
1. Dari percobaan dengan rangkaian 1 dan 2 pada arus (I) start rata-rata 11,8 A dan 10,3 A,
sedangkan I konstan rata-rata pada rangkaian 1 dan 2 adalah sebesar 6,09 A. Dan 6,3 A
2. Arus start pada motor single phase akan selalu lebih besar mecapai kurang lebih 2 kali
dari arus konstan dikarenakan kecilnya nilai impedansi (Z) pada saat kondisi start,
sehingga dengan nilai tegangan yang sama (220 V) sesuai dengan rumus I = V / Z , maka
akan menghasilkan arus start yang lebih besar.
3. Semakin besar arus yang dihasilkan maka daya yang dihasilkan akan semakin besar pula.
4. Pada semua percobaan RPM yang diukur dengan tachometer tidak ada yang melebihi
1500 RPM.
5. Arus start adalah arus yang berfungsi untuk membantu motor dalam proses starting
mesin, yaitu untuk memutar motor yang awalnya dalam keadaan diam (membutuhkan
tenaga lebih) sehingga dapat berputar hingga kecepatan tertentu.
6. Fungsi dari membalik arah putaran motor adalah untuk memnuhi kebutuhan tertentu
karena lebih efisien daripada membalik putaran menggunakan gearbox yang tentunya
akan mengalami losses.
7. Vline atau tegangan line adalah tegangan yang diukur antara fasa yang satu dengan fasa
yang lain (R&S/R&T/S&T) pada rangkaian tiga fasa.
8. Vphase atau tegangan fasa adalah tegangan yang diukur pada salah satu kumparan atau
tegangan yang diukur dari fasa ke netral (R&N/S&N/T&N).
BAB 5
KESIMPULAN
1. Praktikum Motor kapasitor dilakukan dengan mempersiapkan alat, kemudian merangkai alat-
alat sesuai dengan rangkaian searah jarum jam kemudian mengujinya dengan membuka supply
listrik sehingga motor dapat berputar sebanyak 5 kali. Begitu juga dengan rangkaian berlawanan
arah jarum jam.
2. Untuk menghasilkan putaran yang berlawanan dengan arah jarum jam dari keadaan sebelumnya
(searah jarum jam), kapasitor yang awalnya disambungkan ke lilitan utama 1 (U1) dan lilitan
bantu 1 (Z1) diubah dengan menghubungkan kapasitor ke lilitan utama 1 (U1) dan lilitan bantu 2
(Z2). Kemudian lilitan bantu 2 (Z2) yang awalnya dikopel dengan lilitan utama 2 (U2) diubah
dengan mengkopel lilitan bantu 1 (Z1) dengan lilitan utama 2 (U2).
3. Cara kerja dari motor single phase adalah munculnya fluks dari stator winding yang disuplai oleh
sumber AC 1 fasa (fluks utama) sehingga dapat menghasilkan medan magnet putar yang
besarnya sama (resultan gaya = 0), dan dengan adanya lilitan bantu dan kaasitor maka terjadilah
perbedaan fasa diantara keduanya. Sehingga motor dapat berputar searah atau berlwanan arah
jarum jam.
4. Putaran rotor dapat di rubah arahnya dengan 2 cara yaitu merubah posisi arus masuk pada
kumparan bantu ataupun bisa juga dilakukan dengan merubah arus masuk pada kumparan
utama. Sehingga pengaturan arah putaran pada motor kapasitor dilakukan dengan cara
membalik rangkaian (untuk kumparan pembantu)
5. Dalam praktikum didapatkan data berupa nilai dari arus start, arus nominal/konstan, arus
kumparan utama dan bantu, dan arus kapasitor dalam ampere (A), serta jumlah putaran tiap
menit (rpm).
6. Alat yang digunakan dalam pengukuran arus adalah Tangmeter analog untuk mengukur arus
start dan arus nominal dan tangmeter digital untuk mengukur arus yang lainnya. Sedangkan
untuk mengukur rpm digunakan Tachometer digital.
7. Penggunaan motor satu fasa pada kehidupan sehari hari adalah untuk pengaplikasian di darat
banyak digunakan pada alat elektronik di rumah seperti mixer, kipas angin, mesin cuci dan lain
lain. Pengaplikasian di laut seperti pompa minyak di kapal, pompa air tawar di kapal, kompressor
untuk penyelaman dan lain lain.
8. Arus start pada motor kapasitor lebih besar (sekitar 2 kali) dari pada arus konstannya (dalam
praktikum ini), karena untuk starting diperlukan Torsi yang besar untuk memulainya. Disebabkan
oleh besarnya arus dari kapasitor dan kecilnya impedansi yang dimiliki oleh kumparan bantu (Z)
sehingga menghasilkan daya yang besar, dan dengan daya yang besar maka torsi makin besar.
9. Motor induksi AC satu fasa merupakan motor induksi yang sumbernya berasal dari tegangan AC
satu fasa. Ciri khas dari motor ini adalah tidak dapat melakukan starting sendiri.
10. Motor induksi satu fasa adalah motor yang memiliki dua kumparan di statornya, juga terdapat
kapasitor untuk membantu starting awal.
11. Pada motor kapasitor digunakan saklar sentrifugal yang berfungsi untuk memutus kumparan
bantu setelah Rpm motor mencapai 75% nilai maksimal, dimana kumparan bantu ini hanya
digunakan untuk bantuan pada saat start dan setelah motor berjalan tidak digunakan lagi
sehingga perlu diputus karena apabila tidak maka kumparan bantu dapat mengalami overheat
bahkan kerusakan motor.