PEMBELAJARAN DI SEKOLAH
Oleh ;
Keberhasilan dalam KBM sangat dipengaruhi oleh guru, siswa dan media
yang digunakan dalam menyampaikan materi yang diajarkan. Media merupakan
alat yang harus ada apabila kita ingin memudahkan sesuatu dalam pekerjaan.
Media merupakan alat bantu yang dapat memudahkan pekerjaan. Media dalam
pembelajaran bermacam-macam mulai dari media yang paling sederhana hingga
media yang sangat canggih. Sasaran penggunaan media adalah agar anak didik
mampu mencipatakan sesuatu yang baru dan mampu memanfaatkan sesuatu yang
telah ada untuk dipergunakan dengan bentuk dan variasi lain yang berguna dalam
kehidupannya,.
Pada zaman modern seperti sekarang, guru harus pandai memilih media
yang digunakan untuk menyampaikan materi agar anak didiknya merasa tertarik
untuk mengikuti KBM. Ketertarikan tersebut akan membuat siswa lebih mudah
memahamimateri yang disampaikan guru, semangat dan rajin dalam mengikuti
KBM, motivasi belajar juga meningkat sehingga output yang dihasilkan juga baik.
1.3 Tujuan
Penerapan media pembelajaran berbasis ICT bertujuan sebagai berikut:
1. Bagi guru
Untuk memudahkan guru dalam menyampaikan materi kepada siswa
2. Bagi siswa
a. Untuk memudahkan siswa dalam memahami materi yang disampaikan guru
b. Untuk menambah semangat belajar siswa
c. Untuk mengenalkan teknologi kepada siswa sehingga tidak gaptek
1.4 Manfaat
1. Bagi Guru
a. Guru mampu memilih dan menerapkan media yang sesuai
perkembangan zaman serta tingkat perkembangan siswa.
b. Meningkatkan wawasan IPTEK sehingga guru menjadi SDM yang
berkualitas
2. Bagi siswa
a. Menambah wawasan siswa dalam IPTEK
b. Menambah motivasi belajar siswa
c. Meningkatkan mutu belajar siswa
Media merupakan alat yang harus ada apabila kita ingin memudahkan
sesuatu dalam pekerjaan. Media merupakan alat bantu yang dapat memudahkan
pekerjaan. Setiap orang pasti ingin pekerjaan yang dibuatnya dapat diselesaikan
dengan baik dan dengan hasil yang memuaskan.
Kata media itu sendiri berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk
jamak dari kata “ medium “ yang berarti “ pengantar atau perantara “, dengan
demikian dapat diartikan bahwa media merupakan wahana penyalur informasi
belajar atau penyalur pesan.
Media yang difungsikan sebagai sumber belajar bila dilihat dari pengertian
harfiahnya juga terdapat manusia didalamnya, benda, ataupun segala sesuatu yang
memungkinkan untuk anak didik memperoleh informasi dan pengetahuan yang
berguna bagi anak didik dalam pembelajaran, dan bagaimana dengan adanya
media berbasis TIK tersebut, khususnya menggunakan presntasi power point
dimana anak didik mempunyai keinginan untuk maju, dan juga mempunyai
kreatifitas yang tinggi dan memuaskan dalam perkembangan mereka di kehidupan
kelak.
Sasaran penggunaan media adalah agar anak didik mampu mencipatakan
sesuatu yang baru dan mampu memanfaatkan sesuatu yang telah ada untuk
dipergunakan dengan bentuk dan variasi lain yang berguna dalam kehidupannya,.
Dengan demikian mereka dengan mudah mengerti dan mamahami materi
pelajaran yang disampaikan oleh guru kepada mereka.
Arief S. Sadiman ( 1984:6 ) mengatakan bahwa media “ adalah segala alat fisik
yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar seperti film,
buku dan kaset “. RE Clark ( 1996 : 62 ) mengungkapkan bahwa “ the of of media
to encourage student to invest more afford in hearing has along history “.
Dari pandangan yang ada di atas dapat dikatakan bahwa media merupakan
alat yang memungkinkan anak muda untuk mengerti dan memahami sesuatu
dengan mudah dan dapat untuk mengingatnya dalam waktu yang lama
dibangdingkan dengan penyampaian materi pelajaran dengan cara tatap muka dan
ceramah tanpa alat bantuan. Menurut Soeparno ( 1987:8 ) menyebutkan ada
beberapa alasan memilih media dalam proses belajar mengajar, yakni :
Indonesia memiliki wilayah yang cukup luas, namun tidak semua wilayah itu
terjangkau oleh teknologi yang memadai. Banyak daerah pelosok yang masih
kesulitan untuk menerapkan sistem pendidikan yang layak. Sedangkan di daerah
metropolitan pendidikan serta perkembangan ICT sudah begitu luasnya.
Percepatan perkembangan ICT di daerah metropolitan ini belum diimbangi oleh
perkembangn ICT di daerah pelosok (tertinggal). Pendidikan di daerah ini
berjalan apa kadarnya dengan peralatan yang minimal. Akibatnya terjadi berbagai
ketimpangan tentang kualitas pendidikan di Indonesia. Berdasarkan pengalaman
dari negara-negara yang telah sukses menerapkan ICT untuk mengembangkan
pendidikan di negaranya, maka pengalaman tersebut hendaknya menjadi motivasi
serta referensi bagi pemerintah untuk mewujudkan pasal 31 UUD 45: ”Setiap
warga negara berhak mendapatkan pendidikan yang layak”. Kita dapat menggali
pengalaman dari negara Thailand (dikutip dari: Belawati, tian., Thailand-ICT Use
In Education), rencana nasional Thailand untuk mengintegrasikan sarana dan
prasarana dalam pendidikan dan pelatihan pada semua jenjang tidak hanya pada
bidang sains dan teknologi namun juga mencakup seluruh aspek.
Hal ini memunculkan inisiatif Thailand untuk melakukan beberapa hal berikut:
1. Menyediakan guru, dosen, profesor, siswa dan mahasiswa kesempatan untuk
belajar mengimplementasikan ICT.
Perhatian yang khusus ditujukan bagi masyarakat tertentu yang masih belum
familiar dengan ICT. Metode dari Thailand tersebut dapat kita generalisasi untuk
memberikan solusi bagi kesenjangan pendidikan yang dirasakan oleh masyarakat
Indonesia yang tinggal di daerah pelosok (tertinggal). Solusi yang mungkin dapat
dipertimbangkan oleh pemerintah dalam mengatasi hal tersebut di antaranya
adalah:
Saat ini, jaringan internet dan intranet untuk pendidikan telah dikembangkan
di sepuluh provinsi yakni seluruh provinsi di Pulau Jawa, Sumatera Barat,
Kalimantan Selatan, Bali, dan Sumatera Selatan. Jaringan tersebut sudah
terpasang 25 persen di SMA/SMK/Madrasah Aliyah di seluruh Indonesia.
Sedangkan, di perguruan tinggi telah dibentuk jaringan tersendiri dengan nama
Inherent (Indonesian Higher Education Network) yang baru tersambung untuk
seluruh perguruan tinggi negeri.
Kelebihan Komputer
Kekurangan Komputer
Selanjutnya Benny dan Tita (2000) memberi penjelasan. Disamping
memiliki sejumlah kelebihan, komputer sebagai sarana komunikasi
interaktif juga memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan pertama adalah
tingginya biaya pengadaan dan pengembangan program komputer,
terutama yang dirancang khusus untuk maksud pembelajaran. Disamping
itu, pengadaan, pemeliharaan, dan perawatan komputer yang meliputi
perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) memerlukan
biaya yang relatif tinggi. Oleh karena itu pertimbangan biaya dan manfaat
(cost benefit analysis) perlu dilakukan sebelum memutuskan untuk
menggunakan komputer untuk keperluan pendidikan. Masalah lain adalah
compatability dan incompability antara hardware dan software.
Penggunaan sebuah program komputer biasanya memerlukan perangkat
keras dengan spesifikasi yang sesuai. Perangkat lunak sebuah komputer
seringkali tidak dapat digunakan pada komputer yang spesifikasinya tidak
sama. Di samping kedua hal di atas, merancang dan memproduksi
program pembelajaran yang berbasis komputer (computer based
instruction) merupakan pekerjaan yang tidak mudah. Memproduksi
program komputer merupakan kegiatan intensif yang memerlukan waktu
banyak dan juga keahlian khusus.
Permainan (games)
Simulasi (simulation)
Penemuan (discovery)
Pemecahan masalah (problem solving)
(Heinich,et.al 1996)
Dengan bentuk pembelajaran yang dikemas dalam bentuk games & simulasi
sangat bagus digunakan untuk menciptakan kondisi dunia kerja. Beberapa
contoh program antara lain; simulasi pendaratan pesawat, simulasi perang
dalam medan yang paling berat dan sebagainya.
e. E-Learning
Pembelajaran Elektronik
(2) Tahun 1994 : Seiring dengan diterimanya CBT oleh masyarakat sejak
tahun 1994 CBT muncul dalam bentuk paket-paket yang lebih menarik dan
diproduksi secara massal.
PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Saran
Aziz Dwi Nur Alfan ( Http : // azizgo – blog. Blog sport. Com /. )
Melda end Dewi. Manfaat pendidika berbasis ICT, kamis 16 April 2009
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2002. Media Pengajaran. Bandung: Sinar
Baru Algensindo.