Anda di halaman 1dari 4

Pertemuan Ke 4

SOAL : Diskusikan tentang teori inovasi (teori Health Belief Model)


JAWAB :
Health Belief Model (Model Kepercayaan Kesehatan) Transtheoritical Model
(Model Transteoritik) Theory of Reasoned Action (Teori Aksi Beralasan) Stress and
Coping (Stres dan Koping), Sangat dekat dengan pendidikan kesehatan Perilaku
kesehatan merupakan fungsi dari pengetahuan maupun sikap Persepsi seseorang
tentang kerentanan dan kemanjuran pengobatan mempengaruhi keputusan dalam
perilaku kesehatan Health Belief Model (Model Kepercayaan Kesehatan) -
Rosenstock, 1974 -
Percaya bahwa mereka rentan terhadap masalah kesehatan tertentu
Menganggap masalah kesehatan ini serius Meyakini efektivitas tujuan pengobatan
dan pencegahan Tidak mahal Menerima anjuran untuk mengambil tindakan kesehatan
Menurut Model Kepercayaan Kesehatan, Perilaku ditentukan oleh apakah seseorang:
Dia telah mempunyai beberapa orang anak dan mengetahui bahwa masih potensial
untuk hamil sampai beberapa tahun mendatang Melihat kesehatan dan status ekonomi
tetangganya menjadi rusak karena terlalu banyak anak Mendengar bahwa teknik
kontrasepsi tertentu menunjukkan efektivitas sebesar 95 % Kontrasepsi aman dan
tidak mahal Dianjurkan oleh petugas kesehatannya agar mulai memakai kontrasepsi
Sebagai contoh, seorang wanita akan menggunakan kontrasepsi apabila: Kelemahan
Model Kepercayaan Kesehatan Kepercayaan-kepercayaan kesehatan bersaing dengan
kepercayaan-kepercayaan serta sikap-sikap lain seseorang, yang juga mempengaruhi
perilaku Pembentukan kepercayaan seseorang sesungguhnya lebih sering mengikuti
perilaku dan bukan mendahuluinya Perilaku kesehatan tidak bergantung pada
perangkap teoritik tertentu Seseorang mempertimbangkan untung dan rugi
pengubahan suatu perilaku sebelum melangkah dari tahap satu ke tahap berikut
Transtheoritical Model (Model Transteoritik Bertahap) - Prochaska dkk, 1979 -
Prekontemplasi : Seseorang belum memikirkan sebuah perilaku sama sekali,
orang tersebut belum bermaksud mengubah suatu perilaku Kontemplasi : seseorang
benar-benar memikirkan suatu perilaku, namun masih belum siap melakukannya Aksi
: Seseorang sudah melakukan perubahan perilaku Pemeliharaan : Keberlangsungan
jangka panjang dari perubahan perilaku yang terjadi Model ini mengidentifikasi 4
tahap , yaitu: Seorang Ibu karena kurang mendapat pengetahuan dan pelatihan tidak
pernah berfikir untuk menutup makanan, memasak air minum atau menjaga
kebersihan dapur. Setelah mendengar siaran radio tentang bahaya kuman dan melihat
tetangganya membersihkan rumah, ia mulai berkontemplasi untuk mengambil aksi
menjaga kebersihan di rumah. Kemudian ia mencari informasi dari tetangga dan
petugas kesehatan setempat akhirnya memulai proses perubahan perilaku. Setelah
satu periode waktu, ibu tsb menutup makanan, memasak air minum dan menjaga
kebersihan lingkungan dapur sebagai tugas rutin sehari-hari. Contoh, Kasus
Kebersihan di Rumah: Penyebarluasan Informasi Kesehatan pendekatan untuk
mempengaruhi Prekontemplator Pelatihan keterampilan dan Pedoman Kerja
menggerakan Kontemplator menuju tahap Aksi Reinforcement menjadi Pemelihara
dari kecenderungan kembali ke perilaku semula Model Transteoritik, digunakan
untuk mencocokkan pendekatan intervensi dengan tahap perubahan perilaku: Niat
seseorang menentukan apakah sebuah perilaku dilaksanakan. Perilaku akan mengikuti
niat, tidak akan pernah terjadi tanpa niat. Niat dipengaruhi sikap-sikap terhadap suatu
perilaku, seperti: apakah ia merasa suatu perilaku itu penting. Sifat Normatif,
seseorang berpikir tentang apa yang dilakukan orang lain (yang berpengaruh) akan
mempengaruhi perilaku yang akan dilakukan. Theory of Reasoned Action (Teori
Aksi Beralasan) - Fishbein & Ajzen, 1975 -
Sikap mempengaruhi Perilaku melalui proses pengambilan keputusan yang
teliti dan beralasan. Perilaku banyak dipengaruhi oleh sikap yang spesifik terhadap
sesuatu. Perilaku tidak hanya dipengaruhi oleh sikap tetapi juga norma-norma
subjektif. Sikap terhadap perilaku tertentu bersama-sama Norma Subjektif
membentuk suatu intensi atau Niat untuk berperilaku tertentu.
Seseorang tsb yang memiliki keyakinan Sikap bahwa suatu RS memberikan
pelayanan cepat, ramah, biaya relatif murah, lingkungan bersih, lokasi strategis dan
mudah dicapai. Kemudian didukung pula oleh keinginan orang dekat ybs untuk
berobat ke RS tsb yang disebut Norma Subjektif . Seperti Orang tua, Istri, Anak,
Teman Dekat, Petugas Kesehatan. Contoh, Teori Tindakan Beralasan, Niat seseorang
untuk berperilaku selalu berobat ke suatu RS dipengaruhi:
Stress dilihat dari 2 sudut pandang:
1) Stress dilihat sebagai pemicu dari reaksi dapat dikatakan
2) Stress sebagai sebuah efek, disebut sebagai Respon terhadap Stress. Stressor
Agents Stress Respon Physiological Psychological Behavioral ENVIRONMENT
PERSON STIMULUS RESPON Stress sebagai suatu Respon Baung et al (1981),
Stress sebagai suatu proses kejadian atau tekanan (Stressor) di suatu lingkungan
mengancam keberadaan atau kesejahteraan suatu organisme. Caplan (1981), Stress
sebagai suatu kondisi yang disebabkan perbedaan antara kebutuhan individu dan
kemampuan individu untuk merespon kebutuhan tsb. Lazarus & Folkman (1984),
Stress adalah hubungan antara manusia dan lingkungannya, pandangan ybs untuk
merespon terhadap kelebihan beban diluar kemampuannya dan membahayakan
kesejahteraannya. Sarafino (1990), Stress sebagai suatu kondisi disebabkan oleh
transaksi antara individu dengan lingkungan yang menimbulkan persepsi jarak antara
tuntutan dari situasi dengan sumber daya yang berupa sistem bioligis, psikologis dan
sosial dari seseorang.
Contoh Stressor : Panas Dingin Kesedihan Latihan Obat Kurang Tidur Nutrisi
Ketakutan Kemarahan Frustasi Bising Penuh Sesak Perubahan Keadaan
STRESS DAN KOPING Mc Crae & Costa (1986), Perilaku Koping sebagai respon
untuk menghadapi Stressor. Menurut Lazarus & Folkman (1984) , Koping sebagai
suatu proses dimana individu mencoba untuk mengelola jarak yang ada antara
tuntutan dengan sumber-sumber daya yang mereka gunakan dalam menghadapi
situasi stressful. Pada dasarnya Koping adalah kemampuan kita untuk mengatasi
sebuah Stressor atau Respon Stress atau Usaha untuk mengubah Stressor atau Respon
Stress.

Anda mungkin juga menyukai