Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PROSEDUR
TETAP
1
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENERIMAAN LAMARAN PEKERJAAN
PROSEDUR
TETAP
2
STANDARD PROSEDUR OPERASIONAL
PENERIMAAN KARYAWAN
RUMAH SAKIT NATAR MEDIKA
No. Dokumentasi
No. Revisi Halaman
RS.NATAR 03/RSNM-PERS/I/14
00 1/2
MEDIKA
Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh
Direktur
PROSEDUR
TETAP
3
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENERIMAAN KARYAWAN
RUMAH SAKIT NATAR MEDIKA
4
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENYELENGGARAAN PROGRAM ORIENTASI
KARYAWAN BARU
PROSEDUR
TETAP
5
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENCATATAN ABSENSI KARYAWAN
RUMAH SAKIT NATAR MEDIKA
PROSEDUR
TETAP
6
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENGELOLAAN ABSENSI KARYAWAN
7
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENGGAJIAN KARYAWAN
RUMAH SAKIT NATAR MEDIKA
8
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENGGAJIAN KARYAWAN
RUMAH SAKIT NATAR MEDIKA
9
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENGGAJIAN KARYAWAN
RUMAH SAKIT NATAR MEDIKA
10
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
CUTI KARYAWAN
RUMAH SAKIT NATAR MEDIKA
11
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
CUTI KARYAWAN
RUMAH SAKIT NATAR MEDIKA
2. Cuti Sakit.
- Karyawan yang sakit berhak atas cuti sakit berdasarkan
surat keterangan sakit dari dokter dan kelengkapan
berkas pengobatan dan kemudian diserahkan ke
Personalia.
- Cuti sakit paling lama 12 (dua belas) hari selama 1 (satu)
tahun dengan upah penuh.
- karyawan yang sedang sakit wajib memberitahukan
minimal secara lisan kepada atasan pada hari yang sama
dan dilaporkan ke Personalia.
- Minimal hari kedua karyawan wajib memberitahukan dan
membawa berkas pengobatan berikut surat keterangan
sakit dari medis.
- Setelah masuk kerja karyawan wajib mengisi formulir ijin
sakit dan melampirkan surat-surat pendukung.
- Mencatat dan mengarsip dokumen kedalam file masing-
masing karyawan.
3.Cuti Melahirkan
- Cuti melahirkan diberikan 1,5 (satu setengah) bulan
sebelum melahirkan dan 1,5 (satu setengah) bulan setelah
melahirkan berdasarkan perkiraan akan melahirkan dari
dokter.
- Karyawan mengajukan cuti mengisi form yang telah
disediakan dengan melampirkan hasil diagnosa perkiraan
melahirkan dari dokter, buku nikah, kartu keluarga dan
mendapat persetujuan dari Kepala Bagian atau Kepala
Bidang masing - masing.
12
STANDAR PROSEDUR OPERSIONAL
CUTI KARYAWAN
RUMAH SAKIT NATAR MEDIKA
13
STANDAR PROSEDUR OPERASONAL
IJIN KARYAWAN
RUMAH SAKIT NATAR MEDIKA
PROSEDUR
TETAP
Pengertian Ijin adalah tidak masuk kerja karena ada sesuatu hal yang
dianggap penting diluar kepentingan pekerjaan.
Tujuan Sebagai peraturan dan ketentuan yang akan mengatur dan
membatasi kegiatan KARYAWAN khususnya dalam hal ijin
bagi KARYAWAN di Rumah Sakit.
Kebijakan Memberikan kesempatan kepada KARYAWAN yang hendak
ijin sesuai ketentuan yang berlaku di Rumah Sakit.
Prosedur - Personalia menyediakan form untuk ijin KARYAWAN yang
terdiri dari : form ijin terlambat, ijin pulang lebih awal, ijin
tidak masuk kerja, dan ijin meninggalkan pekerjaan.
- Setiap KARYAWAN yang hendak melakukan ijin harus
mengisi terlebih dahulu form yang telah disediakan oleh
bagian Personalia.
- Dalam hal ijin terlambat, ijin pulang lebih awal, ijin tidak
masuk kerja, dan ijin meninggalkan pekerjaan karyawan
harus memberikan alasan yang masuk akal dan mencatat
ke dalam form yang telah disediakan.
- Untuk ijin terlambat, ijin pulang lebih awal, ijin tidak
masuk kerja, ijin meninggalkan pekerjaan, setiap
KARYAWAN harus mendapatkan persetujuan terlebih
dahulu dari kepala bagian masing-masing.
14
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
IJIN KARYAWAN
RUMAH SAKIT NATAR MEDIKA
15
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
SURAT PERINGATAN (SP) KARYAWAN
RUMAH SAKIT NATAR MEDIKA
RS.NATAR No. Dokumentasi No. Revisi Halaman
MEDIKA 10/RSNM-PERS/I/14 00 1/2
Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh
Direktur
PROSEDUR
TETAP
16
STANDAR PROSEDUR OPERSIONAL
SURAT PERINGATAN (SP) KARYAWAN
RUMAH SAKIT NATAR MEDIKA
Kesimpulan Prosedur :
- Personalia (Human Resource Department) melakukan
kordinasi terlebih dahulu dengan Kepala Bagian untuk
memberikan konseling dan pembinaan terhadap karyawan
yang bermasalah.
- Pemberian peringatan diberikan kepada karyawan baik
Teguran maupun Surat Peringatan (SP) atas pelanggaran
ketentuan yang berlaku sesuai dengan tingkat kesalahan
yang dilakukannya.
- Setelah 3 (tiga) bulan terhitung dari dikeluarkannya
Teguran maupun Surat Peringatan(SP) tetapi tetap
melakukan kesalahan maka Personalia akan memanggil
karyawan tersebut mengklarifikasi alasanalasan dan
sebab terjadinnya pelanggaran.
- Setelah penyampaian klarifikasi dari karyawan yang
bermasalah tersebut dengan mempertimbangkan pendapat
dari pihak pihak yang kompeten, maka Personalia akan
memutuskan status karyawan tersebut seperti : diberikan
kesempatan melakukan perbaikan, pemberian Surat
Peringatan atau diproses kearah Pengakhiran Hubungan
Kerja (PHK).
Unit Terkait - Personalia
- Direktur
- Kepala Bagian
- KARYAWAN
17
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENILAIAN KINERJA KARYAWAN DENGAN DP3
18
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENILAIAN KINERJA KARYAWAN DENGAN DP3
19
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
KENAIKAN JABATAN (PROMOSI) KARYAWAN
RUMAH SAKIT NATAR MEDIKA
PROSEDUR
TETAP
20
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
KENAIKAN JABATAN (PROMOSI) KARYAWAN
RUMAH SAKIT NATAR MEDIKA
21
STANDR PROSEDUR OPERASIONAL
PENURUNAN JABATAN (DEMOSI) KARYAWAN
RUMAH SAKIT NATAR MEDIKA
PROSEDUR
TETAP
22
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENURUNAN JABATAN (DEMOSI) KARYAWAN
RUMAH SAKIT NATAR MEDIKA
23
STANDAR OPERSIONAL PROSEDUR
MUTASI KARYAWAN
RUMAH SAKIT NATAR MEDIKA
24
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
MUTASI KARYAWAN
RUMAH SAKIT NATAR MEDIKA
25
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENYELENGGARAAN IN HOUSE TRAINING
PROSEDUR
TETAP
26
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PELATIHAN EKSTERNAL RUMAH SAKIT
PROSEDUR
TETAP
27
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PELATIHAN EKSTERNAL RUMAH SAKIT
28
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENERIMAAN PESERTA DIDIK (MAGANG)
PROSEDUR
TETAP
29
STANDAR ROSEDUR OPERASIONAL
PENERIMAAN PESERTA DIDIK (MAGANG)
UNIT - Personalia
TERKAIT - Unit Kerja Terkait
30
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENGUNDURAN DIRI KARYAWAN
PROSEDUR
TETAP
31
STANDAR ROSEDUR OPERASIONAL
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
UNIT - Personalia
TERKAIT - Unit Kerja Terkait
32