Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS DATA DENGAN PENDEKATAN KONTRIBUSI UNTUK MENDUKUNG

KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN PENJUALAN KHUSUS


(SPECIAL SALES ORDER)

Disusun
Amelia Oktaviani 141110190
Ghina Khairun Nisa 141110166

VI MK B-KARYAWAN

PROGRAM STUDI MANAJEMEN KEUANGAN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI KESATUAN
BOGOR
2017
Latar Belakang Masalah

Secara umum tujuan perusahaan adalah untuk mencari atau memperoleh laba. Berhasil atau
tidaknya perusahaan untuk mencapai tujuan tersebut pada umumnya ditandai dengan kemampuan
manajemen dalam melihat suatu kemungkinan dan kesempatan di masa yang akan datang, baik
jangka pendek maupun jangka panjang. Keberhasilan tersebut seringkali diukur dengan besarnya laba
yang diperoleh.
Dalam melakukan suatu perencanaan, manajemen seringkali menghadapi berbagai alternatif
pilihan yang sulit. Mereka menghadapi ketidakpastian terhadap alternatif yang akan mereka pilih.
Oleh karena itu untuk membuat keputusan, manajemen memerlukan informasi yang dapat
mengurangi ketidakpastian yang mereka hadapi. Informasi tersebut dapat berasal dari dalam maupun
dari luar perusahaan. Salah satu informasi penting yang biasanya diperlukan sebagai dasar
perencanaan dan pengambilan keputusan adalah informasi akuntansi. Namun tidak semua informasi
akuntansi diperlukan dalam pengambilan suatu keputusan, hanya informasi akuntansi yang relevan
dengan keputusan saja yang diperlukan.

Untuk mempermudah seorang manajer untuk mengambil keputusan, maka manajer memerlukan
informasi biaya sebagai dasar dan alat dalam mengevaluasi suatu keputusan. Dengan demikian
informasi akuntansi harus mampu menyediakan data yang bisa membantu manajemen dalam
membedakan antara biaya yang relevan dan biaya yang tidak relevan.
Dalam proses produksi seringkali perusahaan mengalami idle capacity yaitu suatu kapasitas
produk yang tidak terpakai atau kapasitas produk yang menganggur, hal ini disebabkan karena
permintaan tidak cukup tinggi untuk diantisipasi oleh perusahaan dengan memproduksi lebih besar.
Kapasitas yang tidak terpakai itu lah yang seringkali digunakan manajemen unutk memenuhi pesanan
khusus (special order). Pesanan khusus tersebut dijual dengan harga yang lebih rendah dibandingkan
dengan harga pasar reguler, bahkan seringkali harga tersebut lebih rendah dari harga pokok produksi.
Karena harga jual yang lebih rendah itulah, perusahaan sering merasa pesanan khusus tidak
memberikan keuntungan bagi perusahaan sehingga perusahaan menolak untuk menerima pesanan
khusus tersebut.
Tujuan dan Manfaat peneliti
Penelitian
Tujuan
Ada beberapa tujuan dari penelitian ini, yaitu:
a. Untuk mengetahui syarat apa sajakah yang perlu dipertimbangkan untuk menentukan
diterima atau ditolaknya suatu pesanan khusus.
b. Untuk mengetahui berapa besarnya biaya diferensial yang dikeluarkan perusahaan
jika pesanan khusus tersebut diterima.
Untuk mengetahui bagaimana keputusan perusahaan terhadap pesanan khusus.
Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan, diharapkan akan memberikan manfaat bagi:

a. Perusahaan

Diharapkan dapat menghasilkan informasi yang berguna bagi perusahaan yang dapat
dijadikan sebagai masukan dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak
pesanan khusus.
b. Peneliti Selanjutnya
Diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi bagi peneliti-peneliti
selanjutnya.
PEMBAHASAN

Menerima atau Menolak Pesanan Khusus.


Dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus, informasi akuntansi
diferensial yang relevan adalah pendapatan diferensial dan biaya diferensial. Jika pendapatan
diferensial ( yaitu tambahan pendapatan dengan diterimanya pesanan khusus tersebut ) lebih tinggi
dibandingkan dengan biaya diferensial ( yaitu tambahan biaya karena memenuhi pesanan khusus
tersebut maka pesanan khusus sebaiknya diterima ). Di lain pihak, jika pendapatan diferensial lebih
rendah dibandingkan dengan biaya diferensial, maka pesanan khusus sebaiknya ditolak.

Menerima atau Menolak Pesanan Khusus


Adapun kriteria pesanan khusus sebagai berikut :

1. Biasanya konsumen yang melakukan pesanan khusus ini meminta harga dibawah harga jual normal
bahkan sering kali harga yang diminta konsumen berada dibawah biaya penuh, karena biasanya
pesanan khusus mencakup jumlah yang besar dan harga jualnya diatas biaya variabel.

2. Ada kapasitas produksi atau mesin yang belum seluruhnya terpakai atau menganggur dan masih
mampu untuk melayani pesanan khusus.

3. Pertambahan biaya tidak melebihi pertambahan penghasilan dari pesanan khusus tersebut.

Jadi, semua biaya produksi dibebankan sepenuhnya baik biaya variabel maupun biaya tetap. Dalam
kondisi demikian dapat dikategorikan bahwa perusahaan menentukan biaya produksinya dengan
metode harga pokok penuh (full costing), padahal dari order tersebut mungkin saja dapat
meningkatkan laba perusahaan secara keseluruhan selain memanfaatkan kapasitas yang menganggur.
Pesanan ini dapat menutup kelebihan biaya overhead pabrik tetap yang dihitung sebesar kapasitas
penuh. Di sinilah perlunya penerapan konsepincremental cost sebagai salah satu alternatif dalam
pengambilan keputusan jangka pendek

Informasi Akuntansi Diferensial Yang Relevan Dalam Pengambilan Keputusan Menerima


atau Menolak Pesanan Khusus

Istilah biaya relevan seringkali disamakan dengan biaya diferensial. Hal ini tidak benar. Istilah relevan
mempunyai pengertian berhubungan dengan sesuatu. Suatu biaya disebut relevan jika biaya tersebut
berhubungan dengan tujuan perekayasaan biaya tersebut. Jika manajemen bermaksud mengetahui
harga pokok produk yang diproduksi dalam bulan tertentu, maka ia mengumpulkan biaya produksi
sesungguhnya yang telah dikeluarkan untuk produksi dalam bulan yang bersangkutan. Biaya produksi
sesungguhnya tersebut merupakan biaya relevan karena sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai oleh
pengumpulan informasi biaya tersebut. Menurut defenisinya, biaya merupakan pengorbanan sumber
ekonomi yang dinilai dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang secara potensial akan terjadi,
untuk mencapai tujuan tertentu. Per defenisi, dengan demikian tidak ada satupun biaya yang tidak
relevan, karena setiap biaya memang direkayasa untuk memenuhi tujuan tertentu.

Biaya yang relevan dengan pengambilan keputusan disebut dengan istilah yang lebih tepat biaya
diferensial. Karena pengambilan keputusan selalu menyangkut pemilihan alternatif masa yang akan
datang, dan untuk dapat melakukan pemilihan pengambil keputusan harus dapat membedakan
dianatara alternatif tersebut secara unik disebut dengan istilah informasi akuntansi diferensial. Oleh
karena itu, istilah biaya diferensial berbeda pengertiannya dengan biaya relevan, karena istilah biaya
relevan adalah istilah yang umum, yang tidak selalu berhubungan dengan pengambilan keputusan.

Pengertian Incremental Cost


Menurut Mulyadi (2001:121) mendefinisikan biaya tambahan (incremental cost) adalah tambahan
biaya yang akan terjadi jika suatu alternatif yang berkaitan dengan perubahan volume kegiatan pilihan.
Biaya tambahan merupakan informasi akuntansi manajemen yang diperlukan oleh manajemen dalam
pengambilan keputusan yang berhubungan dengan penambahan dan pengurangan volume kegiatan.
Supriyono (2000:400) menyatakan incremental cost adalah biaya-biaya yang akan ditambahkan atau
biaya yang tidak akan dikorbankan apabila suatu alternatif tertentu tidak dipilih untuk dilaksanakan
Biaya tambahan merupakan jumlah semua biaya relevan yang berhubungan dengan suatu alternatif
tindakan yang kemungkinan akan dilaksanakan atau mungkin juga tidak dilaksanakan oleh
manajemen maka biaya tambahan mungkin dapat terjadi atau mungkin juga tidak, jika alternatif
diusulkan bukan merupakan penambahan kegiatan melainkan merupakan peniadaan suatu kegiatan
yang sekarang ada, maka biaya tertentu yang ada sekarang dapat dihindari biaya ini disebut biaya
terhindarkan (avoidable cost) yaitu biaya yang tidak akan terjadi jika suatu alternatif dipilih.
Sesungguhnya biaya terhindarkan merupakan variasi dari biaya tambahan, oleh karena itu sering
disebut sebagai penghematan biaya tambahan (incremental saving). Pengertian biaya tambahan dan
biaya terhindari sangat penting artinya dalam pengambilan keputusan karena biaya tersebut
berpengaruh jika suatu alternatif dipilih.
Hubungan Variable Costing dengan Analisis Incremental Cost
Penentuan harga pokok variabel dapat pula dipakai oleh manajemen dalam menentukan harga jual
minimal atas pesanan khusus (special order) sehubungan dengan keputusan untuk menerima atau
menolak pesanan khusus yang harga jualnya dibawah harga jual normal perusahaan.
Analisis incremential cost akan dapat dilaksanakan bila perusahaan menggunakan metode variable
costing dalam penentuan harga pokok produksinya, karena setiap perusahaan yang berhubungan
dengan volume kegiatan akan dapat dikendalikan manajemen apabila unsur biaya terbagi atas unsur
tetap dan variabel dimana pada umumnya biaya relevan yang terpengaruh oleh suatu keputusan yang
diambil khususnya yang berhubungan dengan perubahan volume kegiatan adalah biaya variabel.
Alat analisis untuk pengambilan keputusan jangka pendek dalam menganalisis pesanan-pesanan
khusus dibawah harga jual normal yang digunakan adalah metode variable costing yaitu dengan
membandingkan harga pesanan khusus dengan harga pokok variabel suatu produk. Apabila dalam
perbandingan tersebut harga pesanan khusus lebih besar dibandingkan harga pokok variabel suatu
produk, maka pesanan khusus tersebut dapat diterima. Sedangkan bila harga pesanan khusus lebih
kecil dibandingkan dengan harga pokok variabel suatu produk maka pesanan khusus ditolak. Kriteria
tersebut akan dapat dipenuhi bila didasari atas asumsi bahwa tambahan pesanan tidak melebihi
kapasitas normal sehingga biaya tetap yang dibebankan tidak berubah. Besarnya kenaikan laba dari
pesanan khusus adalah sebesar batas kontribusi dari pesanan khusus yang bersangkutan.

Adapun syarat-syarat pesanan khusus yang dapat diputuskan sehubungan dengan analisis incremental
costmelalui penentuan harga pokok variabel adalah sebagai berikut.
1. Kapasitas produksi dan penjualan masih ada yang menganggur (idle capacity) karena bila
melampui kapasitas penuh akan berakibat jumlah biaya tetap akan berubah.
2. Adanya pemisahan pasar antara penjual biasa dengan penjual untuk melayani pesanan khusus
agar harga jual yang biasa umumnya lebih tinggi tidak terpengaruh turun.
Sebagai contoh dalam penentuan harga minimal atau pesanan khusus di mana pesanan khusus tersebut
akan dilayani apabila harga jual minimal setiap tahun sebesar biaya variabel setiap satuan dengan
kriteria sebagai berikut.

a) Harga satuan pesanan khusus < biaya variabel satuan dari pesanan khusus contribution
marginperusahaan negatif.
b) Harga satuan pesanan khusus = biaya variabel satuan dari pesanan khusus contribution
marginperusahaan sama dengan nol.
c) Harga satuan pesanan khusus > biaya variabel satuan dari pesanan khusus contribution
marginperusahaan positif.

Analisis Incremental Cost dalam Pengambilan Keputusan untuk Menerima atau Menolak
Pesanan Khusus

Pesanan khusus yang dimaksud dalam tulisan ini adalah pesanan di luar pesanan biasa dengan harga
jual minimal yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Pesanan khusus dapat diterima apabila ada
kapasitas produksi perusahaan yang menganggur. Disamping itu, tidak akan mempengaruhi harga jual
yang biasanya lebih tinggi menjadi ikut turun dengan pertimbangan bahwa tambahan biaya yang
dikeluarkan untuk memproduksi pesanan khusus tersebut sesuai dengan pendapatan yang diperoleh
perusahaan
Contoh Soal Menerima atau Menolak Pesanan Khusus
Tidak ada tambahan modal atau aktiva

Contoh 1

PT. Monetta memproduksi ikat pinggang dalam pabrik yang berkapasitas 1500 satuan pertahun .
Untuk tahun anggaran 2012 perusahaan merencanakan akan memproduksi dan menjual produk
tersebut sebanyak 1000 satuan dengan harga jual sebesar Rp.5000 persatuan. Anggaran biaya untuk
tahun tsb sbb:
Persatuan Total

Biaya Variabel:

By. Produksi variabel Rp.800 Rp.800.000


By. Komersial variabel 300 300.000

Biaya Tetap:

By.Produksi tetap 700 700.000

By. Komersial tetap 600 600.000


Rp.2400 Rp2.400.000
Misal perusahaan menerima pesanan khusus sebanyak 350 satuan produk tersebut dari perusahaan
lain. Harga yang diminta oleh pemesan Rp.2000 perpesanan.
Pendapatan diferensial : 350 satuan x Rp.2000 Rp.700.000
Biaya diferensial:

By. Produksi Variabel Rp.280.000


By. Komersial Variabel Rp.105.000
Rp.385.000
Laba Diferensial Rp. 315.000

Contoh 2:

PT Panfix memproduksi minuman rasa strawberry dengan kemasan kaleng. Perusahaan ini memiliki
kapasitas normal 8.000 kaleng dan biasa menjual dengan harga Rp.2500,00/ kaleng.
Adapun rincian biaya yang dibutuhkan dalam memproduksi satu kaleng adalah sebagai berikut:
Bahan Minuman
Kaleng Rp. 500,00
Rp. 400,00
Upah langsung
Rp. 300,00
Penyusutan Fasilitas / Rp. 1.600.000,00 per 8.000 kaleng
Rp. 200,00
Gaji Tetap / Rp. 50.000,00 per tahun
Rp. 100,00

Rp. 1.500,00

Pada saat ini, PT. Panfix mempunyai rencana produksi untuk menjual 6000 kaleng.

Pertanyaan :

Sebuah klub basket mengajukan penawaran pembelian minuman sebanyak 1500 kaleng dengan harga
per kaleng Rp. 1400,00. Apakah PT. Panfix akan menerima atau menolak pesanan khusus tersebut?

Penyelesaian:Untuk mengambil keputusan ini, kita akan menggunakan konsep biaya relevan
Dari kasus diatas, kita memperoleh informasi bahwa :

Kapasitas normal PT. Panfixadalah 8.000 kaleng dengan harga Rp. 2.500,00.

PT. Panfix menerima penawaran sebanyak 1.200 kaleng, namun dengan harga dibawah harga jual,
yaitu Rp. 1000,00.

Total biaya variabel per botol adalah Rp. 1.200,00, sedangkan biaya tetap terdiri atas biaya penyusutan
dan gaji tetap (Rp. 300,00)

Dari informasi ini, langkah yang pertama yang harus kita lakukan adalah memisahkan antara biaya
relevan dan biaya tidak relevan dari masing-masing biaya yang terjadi. Untuk keperluan tersebut,
lihatlah tabel berikut:
PT. PANFIX
LAPORAN PEMILIHAN ALTERNATIF

MENOLAK ATAU MENERIMA PESANAN MINUMAN KALENG


MAKA :
Dengan hasil tersebut, maka sebagai pengambil keputusan tentunya kita akan
memilih alternatif : menerima pesanan khusus. Berdasarkan perhitungan
diatas, menerima pesanan khusus menghasilkan lebih banyak keuntungan
daripada menolak pesanan khusus tersebut

KESIMPULAN
Ada kalanya perusahaan memperoleh pesanan penjualan dengan harga khusus
(misalnya, harga lebih rendahdari harga jual normal). Jika perusahaan beroperasi
pada kapasitas penuh, maka pengerjaan pesanan khusus tersebut akan
menyebabkan kenaikan biaya produksi yang bersifat tetap dan variabel. Dengan
demikian, biaya produksi tetap dan variabel merupakan biaya diferensial yang
harus dipertimbangkan dalam pemilihan alternatif. Jika operasi perusahaan masih
berada dibawah kapasitas penuh, dan memungkinkan pengerjaan pesanan khusus
tersebut tanpa menambah kapasitas pabrik, maka dalam hal ini biaya produksi
yang bersifat variabel merupakan biaya diferensial. Jika pesanan khusus tersebut
mengakibatkan kenaikan biaya usaha, selain biaya produksi berubah, biaya usaha
juga merupakan biaya diferensial yang harus dipertimbangkan dalam pengambilan
keputusan. Apakah dengan menerima pesanan khusus tersebut akan menghasilkan
laba yang lebih besar, atau bahkan mengeluarkan biaya besar sehingga akan
merugikan perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai