KAJIAN PUSTAKA
Sumber daya air yang terdiri atas air, sumber air, dan daya air merupakan
karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang memberikan manfaat untuk mewujudkan
kualitas), waktu serta siklus alaminya. Oleh karena adanya faktor topografi dan
geologi, maka sumber daya air dapat bersifat lintas wilayah administratif. Dengan
demikian kuantitas dan kualitas air sangat tergantung pada tingkat pengelolaan air
wilayah, maka air sering disebut sumber daya dinamis (dynamic flowing
resource). Dengan sifat air yang selalu mengalir, maka ada keterkaitan yang
sangat erat antara kuantitas di hulu dan hilir, instream dengan offstream, air
permukaan dan air bawah tanah. Akhirnya perlu diingat, bahwa air memerlukan
pengelolaan air dikelola berdasarkan pada UU No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber
13
14
sumber daya air, dan pengendalian daya rusak air. Sumber daya air dikelola secara
rusak air, serta meliputi satu sistem wilayah pengelolaan secara utuh yang
pengelolaan sumber daya air, tidak hanya ditujukan untuk kepentingan generasi
sekarang, tetapi juga termasuk untuk kepentingan generasi yang akan datang.
sumber daya air alam dan buatan manusia untuk kepentingan/manfaat manusia
facilities) yang digunakan untuk mengendalikan aliran air, baik dari sisi kuantitas
dalam lingkungan alam, yang terdiri dari atmosfir, daerah aliran sungai
(flood plains), akuifer dan sistem aliran air tanah, danau, estuari, laut dan
lautan.
suatu wilayah.
Menurut Sri Harto (2000), pengembangan sumber daya air dapat diartikan
secara umum sebagai upaya pemberian perlakuan terhadap fenomena alam, agar
yang terjadi merupakan fenomena apa adanya, tidak dapat diatur dan tidak dapat
tinggi. Oleh karena itu, analisis kuantitatif dan kualitatif harus dilakukan secermat
16
dan perencanaan sumber daya air. Pengembangan sumber daya air merupakan
bagian dari pengelolaan sumber daya air, yang merupakan suatu aktifitas yang
secara seimbang pada ruang dan waktu, tanpa mengabaikan lingkungan kehidupan
yang serasi.
Secara umum, masalah pengelolaan sumber daya air (SDA) dapat dilihat
pengendalian banjir dan penyediaan air baku bagi kegiatan domestik, pertanian,
peternakan, dan industri. Masalah penyediaan air baku yang dibutuhkan bagi
kegiatan rumah tangga, baik di pedesaan dan perkotaan, serta industri, sering
mendapat gangguan secara kuantitas, dalam arti terjadinya penurunan debit akibat
yang berakibat pada pengurangan luas daerah tangkapan air (catchman area)
sebagai sumber penyedia air baku. Di samping itu, secara kualitas penyediaan air
baku sering tidak memenuhi standar, karena adanya pencemaran air sungai oleh
limbah rumah tangga, perkotaan dan industri. Sedangkan, kebijakan dasar yang
diterapkan dalam pengelolaan sumber daya air, antara lain: (Ditjen Penataan
a. Pengelolaan sumber daya air secara nasional harus dilakukan secara holistik,
ketahanan nasional.
17
berkepentingan.
Menurut Sjarief (2002), pengelolaan sumber daya air semakin hari akan
kebutuhan akan air, telah menimbulkan eksploitasi sumber daya air secara
daya air, yang pada gilirannya menurunkan kemampuan pasokan air. Gejala
degradasi fungsi lingkungan sumber daya air, ditandai dengan fluktuasi debit air
Pengelolaan sumber daya air (SDA) dalam rangka penyediaan air dapat
dilakukan dengan cara membuat kolam penampung air. Kolam penampungan air
18
yang umum dipakai dalam memenuhi kebutuhan air di musim kemarau adalah
1) Waduk.
Waduk merupakan kolam besar atau danau buatan tempat menampung air
yang kemudian dialiri air sampai waduk tersebut penuh. Adapun manfaat dari
waduk yaitu sebagai sumber air irigasi, pengendali banjir, sumber air untuk
untuk menampung dan menabung air pada musim basah/hujan, sehingga air itu
dapat dimanfaatkan pada musim kering atau langka air. Air yang disimpan dalam
waduk terutama berasal dari aliran permukaan dan ditambah dengan yang berasal
dari air hujan langsung. Aliran permukaan, di samping berupa sungai atau aliran
tetap yang lain, juga berupa penyaluran air sementara sekitar keliling waduk
(Notohadiprawiro, 1981).
dan yang mempunyai daerah tangkapan air yang tidak terlalu luas. Volume
tampungan waduk biasanya sangat besar (jutaan meter kubik), hal ini dapat
menyebabkan air di waduk tidak sampai penuh, sementara musim hujan sudah
berakhir. Penguapan yang relatif tinggi bisa juga terjadi, karena luas permukaan
19
waduk yang besar. Serta pembebasan lahan memerlukan area yang luas, sehingga
2) Cubang
Cubang adalah bak penampung air hujan, yang biasanya terbuat dari
pasangan semen atau beton. Pembangunan cubang ini, telah umum dipakai di
misalnya 5 x 4 meter dengan tinggi sekitar 3 meter, yang dipakai sekitar 25 KK,
Selama ini, cubang sangat cocok digunakan di daerah semi kering (tadah
hujan) dan dengan luas tangkapan hujan yang kecil, tetapi memiliki kelemahan,
yaitu volume tampungan cubang sangat kecil, sehingga pemanfaatan air tidak
akan terlalu lama, selama datangnya musim kemarau. Disamping itu, populasi
3) Embung.
persediaan suatu desa di musim kering. Selama musim kering, air akan
dimanfaatkan oleh desa untuk memenuhi kebutuhan penduduk, ternak dan sedikit
kebun. Di musim hujan, embung tidak beroperasi karena air di luar embung
tersebut cukup banyak untuk memenuhi ketiga kebutuhan di atas. Oleh karena itu,
pada setiap akhir musim hujan, sangat diharapkan kolam embung dapat terisi
yang sangat sesuai di segala jenis agroekosistem. Keunggulan dari embung adalah
Pertanian, 2010).
bawah ini.
2.2. Embung
Embung merupakan salah satu sumber air tawar yang dapat menunjang
sumber daya air, mempunyai peran yang sangat mendasar untuk menunjang
pengembangan ekonomi wilayah. Sumber daya air yang terbatas di suatu wilayah,
sumber baku air minum, air irigasi, pembangkit listrik, penggelontoran, perikanan,
dan sebagainya. Jadi, betapa pentingnya air tawar yang berasal dari waduk/
menampung air hujan dan air limpasan (run off) serta sumber air lainnya untuk
mendukung usaha pertanian, perkebunan dan peternakan. Embung atau tandon air
21
merupakan waduk berukuran mikro di lahan pertanian (small farm reservoir) yang
dibangun untuk menampung kelebihan air hujan di musim hujan. Air yang
untuk budidaya komoditas pertanian di musim kemarau atau saat hujan makin
berfungsi untuk menampung dan menyimpan air dengan kapasitas volume kecil
dengan membendung sungai kecil atau dapat dibangun di luar sungai. Gambar
2.1. menunjukkan lokasi embung di/dalam sungai utama, sedangkan Gambar 2.2.
Mengalir ke daerah
layanan
Mengalir ke daerah
layanan
pada waktu air berlebihan di musim hujan, dan dipakai pada waktu kekurangan air
bahwa embung merupakan bangunan yang berfungsi menampung air hujan untuk
persediaan suatu desa di musim kering. Selama musim kering, air akan
dimanfaatkan oleh desa untuk memenuhi kebutuhan penduduk, ternak, dan sedikit
kebun. Di musim hujan, embung tidak beroperasi karena air di luar embung
tersedia cukup banyak untuk memenuhi ketiga kebutuhan di atas. Oleh karena itu,
23
pada setiap akhir musim hujan sangat diharapkan kolam embung dapat terisi
dan embung kecil. Embung irigasi berfungsi untuk memenuhi kebutuhan air bagi
daerah irigasi, pada saat tidak ada lagi hujan yang turun atau setelah musim hujan
berkisar antara 40 120 KK, dengan asumsi 1 KK terdiri dari 5 orang dan
mempunyai ternak 2 ekor, serta luas pekarangan 200 m2, diperlukan kapasitas
Kolam embung akan menyimpan air di musim hujan, dan kemudian air
dimanfaatkan oleh suatu desa hanya selama musim kemarau, untuk memenuhi
teknologi yang dipakai. Batasan tersebut sebagai berikut (Kasiro, dkk., 1997):
1. Tinggi tubuh embung maksimum 10 m untuk tipe urugan, dan 6 m untuk tipe
grafitasi atau komposit, dimana tinggi tubuh embung diukur dari permukaan
a) Adanya perubahan tata guna lahan di hulu yang berakibat rusaknya daerah
ke embung dengan pengambilan contoh air dan butiran dari sedimen yang
masuk ke embung.
melakukan reboisasi.
(Irianto, 2007)
tanaman merambat.
25
datangnya angin, dan bisa ditanami tanaman merambat atau pohon sebagai
pengganti tiang.
embung.
bocor/rusak.
a. Bendung
menahan air, selain itu bisa juga untuk melimpaskan air saat volume air
harus dilengkapi dengan pintu pelimpas dan harus kuat. Penempatan bendung
b. Tanggul
Berfungsi untuk menjaga agar air tidak bocor. Tanggul dibuat hanya di
c. Saluran Penguras
tangan. Pintu ini bisa berupa pintu sekat balok atau pintu sorong, bahkan jika
biasanya dilengkapi dengan pintu. Jika elevasi lahan pertanian lebih tinggi
Tampak Samping
Lahan pertanian/
pemukiman warga
Outlet
Embung
Inlet
Pintu
Pengatur
Tampak Atas
keperluan dan kebutuhan akan air semakin meningkat, sejalan dengan laju
dalam pemanfaatan sumber air melalui pendayagunaan sumber air, dengan sarana
28
dan prasarana pengairan secara efektif dan efesien, yang muaranya bermanfaat
klimatologi dan hidrologi dari suatu wilayah, dimana pada musim kemarau
banyak sungai yang kering, maka menjadi salah satu pilihan untuk memanfaatkan
potensi sumber air yang ada, dengan membuat penampungan air yang mengalir di
embung di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada umumnya diprakarsai oleh
pemerintah pusat dan provinsi, yang dikatagorikan sebagai embung irigasi dan
besar bagi penduduk yang mempunyai curah hujan yang sangat rendah. Salah satu
tahun 2003. Masyarakat pedesaan selama ini memerlukan jarak dan waktu tempuh
yang lama untuk mendapatkan air bersih dalam jumlah yang kecil. Produktivitas
kerja penduduk sangat rendah, karena waktu banyak tersita untuk mencari air
sepanjang hari. Situasi saat telah difungsikannya bangunan embung menjadi lain,
waktu dan jarak tempuh yang relatif singkat untuk mendapatkan air bagi
lahan tidur di sekitar lokasi embung dengan menanam tanaman bawang, sayuran
memungkinkan untuk mengatasi defisit air yang besar di musim kemarau. Untuk
mendapatkan desain yang baik secara teknis serta ekonomis, kondisi sosial
menyeluruh, sehingga memperoleh hasil yang optimal. Hal ini harus dilakukan,
sung, akan merubah suatu areal secara fisik dan non fisik, sehingga kajiannya
kemudian hari.
prasarana embung secara optimal dan pengaturan bangunan yang terkait dengan
untuk menjaga agar sarana dan prasarana yang ada, selalu dapat berfungsi dengan
baik selama mungkin, selama jangka waktu pelayanan yang direncanakan, guna
rusaknya embung.
dibangun, untuk menjamin kelestarian fungsi dan manfaat sumber daya air.
Operasi dan pemeliharaan ini terkait dengan infrastruktur yang ada dalam Dinas
embung, yaitu sistem adat dan kearifan lokal. Modifikasi ini dikembangkan
terdiri atas pemeliharaan sumber air serta operasi dan pemeliharaan prasarana
prasarana SDA.
Embung
adanya partisipasi aktif masyarakat pemakai air embung, yang difasilitasi oleh
pemerintah, dengan tujuan dapat memenuhi kebutuhan akan air, baik untuk
sumber daya air yang dilaksanakan oleh pemerintah, pemerintah daerah atau
pengelola sumber daya air dapat melibatkan peran masyarakat. Badan usaha,
kegiatan operasi dan pemeliharaan SDA untuk kepentingan sendiri. Dalam hal ini,
embung.
Untuk embung irigasi, kegiatan operasi dan pemeliharaan sampai saat ini
dilaksanakan oleh petugas pengairan dari dinas PU, bersama petani (P3A). Hal
tersebut dapat dilihat pada pelaksanaan operasi dan pemeliharaan di sekitar pintu
melibatkan secara penuh masyarakat setempat ataupun kemampuan yang ada pada
pemakai air, terutama untuk bangunan struktur sistem mikro. Pihak Dinas
menjadi tanggung jawab dan wewenang dari dinas pemerintah terkait, seperti
sebagai keterlibatan seseorang secara sadar ke dalam interaksi sosial dalam situasi
dirinya dengan atau dalam kelompok, melalui berbagai proses berbagi dengan
orang lain dalam hal nilai, tradisi, perasaan, kesetiaan, kepatuhan dan tanggung
jawab bersama.
1) parisipasi adalah kontribusi sukarela dari masyarakat kepada proyek, tanpa ikut
partisipasi adalah suatu proses aktif, yang mengandung arti bahwa orang atau
proyek, agar supaya memperoleh informasi mengenai kontek lokal, dan dampak-
partisipasi adalah suatu bentuk interaksi dan komunikasi khas, yaitu berbagi
34
bahwa partisipasi sebagai bagian dalam kegiatan bersama (taking part in join
action). Namun demikian, partisipasi bukan berarti hanya ikut serta secara fisik,
namun juga sekejiwaan, seperti yang dikemukakan oleh Davis (1995), yang
sumbangan atau bantuan kepada kelompok tersebut dalam usaha mencapai tujuan
akan lebih mengetahui seluk-beluk proyek tersebut dan akan mempunyai rasa
(pemberdayaan) setiap orang yang terlibat, baik langsung maupun tidak langsung,
lebih panjang.
35
dapat disimpulkan bahwa partisipasi adalah keterlibatan aktif dari seseorang atau
rasa kesadaran dan tanggung jawab. Partisipasi masyarakat pada dasarnya dapat
(embung kecil), yang difasilitasi oleh dinas terkait dengan tujuan dapat
2.3.2. Masyarakat
seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama.
tertentu, yang bersifat kontinyu dan terikat oleh rasa identitas bersama.
dibagi menjadi dua, yaitu masyarakat kota dan desa. Masyarakat kota adalah
bahwa mereka dapat memenuhi kepentingan hidup yang utama (Soekanto, 1983)
a. Jumlah penduduk.
masyarakat.
Embung
memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat, maupun untuk peternakan dan
perkebunan.
pendekatan kepada masyarakat sekitar, baik secara teknis, sosial dan ekonomi.
(Susilawati, 2009)
yang lebih tinggi, biasanya dilakukan jika suatu masyarakat dengan tingkat
pengetahuan yang tinggi pula. Dengan adanya kesadaran akan kebutuhan tuntutan
hidup yang tinggi (lebih baik), timbul kesadaran akan pentingnya teknologi yang
dengan tingkat pengetahuan yang tinggi, akan lebih mudah menyerap suatu
(diklat) bagi masyarakat pemakai air embung perlu dilaksanakan, terutama pada
yang diperoleh, seseorang lebih mudah berkomunikasi dengan orang luar, dan
cepat tanggap terhadap inovasi. Dengan demikian, dapat dipahami bila ada
pendapatan masyarakat pemakai air embung, maka anggota yang masuk dalam
baik dalam penggalian dana bagi sumber lain, selain dari iuran anggota, serta
kontribusi masyarakat sendiri dalam mengeluarkan dana pribadi secara suka rela
mengatur dana yang ada untuk membiayai aktivitas dalam rangka tujuan anggota
yang bersangkutan dan hasilnya sesuai dengan rencana yang telah ditentukan.
Sedangkan efisien adalah perbandingan yang terbaik antara masukan (input) dan
merupakan bentuk partisipasi yang langsung dapat diberikan pada saat itu juga,
tanpa membutuhkan waktu yang lama dan pemikiran yang panjang. Partisipasi
tenaga adalah partisipasi yang diberikan dalam bentuk tenaga untuk pelaksanaan
berkaitan dengan kegiatan masalah pengelolaan embung, dan ikut berperan aktif
embung dari sampah dan rumput liar, serta melarang binatang seperti sapi, kerbau
Pemeliharaan Embung
tingkat kecamatan, desa sampai tingkat dusun, sehingga sistem informasi yang
dibutuhkan menjadi lebih tertata rapi dan efektif. Kelembagaan dari tiap tingkatan
warga desa dinas/adat setempat, sehingga kebutuhan akan air bersih terpenuhi.
42
berjalan dengan baik dan tidak tumpang tindih. Efektifitas kinerja organisasi
setiap anggota dalam setiap kegiatan organisasi, juga merupakan tolok ukur dalam