ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perencanaan pengembangan pendidikan kejuruan merupakan hal
substansial yang harus dilaksanakan secara efektif, efisien, dan akuntabel.
Menyikapi tuntutan tersebut, Direktorat pembinaan SMK melakukan
pengembangan mekanisme pelaksanaan verifikasi wilayah SMK calon
penerima program bantuan yang sumber dananya berasal dari APBN.
1
dan tepat waktu karena instrumen verifikasi wilayah yang digunakan
memuat aspek-aspek utama kebutuhan yang dipersyaratkan pada
setiap program bantuan. Aspek utama setiap program bantuan yang
diverifikasi ke lapangan akan dimanfaatkan untuk memetakan SMK
berdasarkan kebutuhan program bantuan. Dengan demikian seluruh
SMK yang akan menjadi calon penerima program bantuan untuk 1
(satu) tahun ke depan sudah dapat dipetakan pada tahun yang
sedang berjalan.
3. Berdasarkan data dari sejumlah SMK dan beberapa petugas
verifikasi tingkat pusat, diketahui bahwa 1 (satu) lokasi SMK bisa
didatangi lebih dari 1 (satu) petugas verifikasi pusat untuk program
bantuan berbeda. Hal ini sering terjadi karena setiap petugas
verifikasi hanya dipersiapkan untuk memverifikasi 1 (satu) program
bantuan yang melekat pada tugas dan fungsi Subdit. Oleh karena itu,
penerapan konsep verifikasi wilayah diharapkan dapat mencegah
terjadinya pengulangan verifikasi pada lokasi yang sama, karena 1
(satu) kali verifikasi telah menjangkau untuk seluruh program
bantuan.
Verifikasi wilayah harus disikapi secara positif oleh semua pihak dengan
berpartisipasi aktif demi perbaikan verifikasi wilayah ke depan.
B. Tujuan
Petunjuk pelaksanaan Verifikasi Wilayah yang tersusun dalam rangka
pelaksanaan pemberian program bantuan untuk pengembangan SMK,
bertujuan untuk:
1. Meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan akuntabilitas pelaksanaan
verifikasi;
2. Menyediakan materi dan informasi kepada para pihak sehubungan
kebijakan pelaksanaan verifikasi wilayah untuk menggantikan
pendekatan verifikasi sebelumnya;
2
3. Membangun sistem verifikasi yang memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi (TIK);
C. Dasar Hukum
Ketentuan hukum yang menjadi pijakan dan menaungi pelaksanaan konsep
Verifikasi Wilayah agar para pihak memiliki kepastian langkah dalam
melaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
2. Undang-Undang RI Nomor 27 Tahun 2014 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2015;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar
Nasional Pendidikan;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan
Pendidikan;
5. Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;
6. Peraturan Presiden RI Nomor 14 Tahun 2015 tentang Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan;
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 40 tahun 2008
tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Menengah
Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK).
3
BAB II
PELAKSANAAN VERIFIKASI WILAYAH
A. Pelaksanaan
Verifikasi wilayah dilaksanakan di region yang telah ditentukan oleh
Direktorat Pembinaan SMK. Pembagian setiap region tempat pelaksanaan
Verifikasi Wilayah memperhatikan antara lain:
1. Jumlah SMK: Jumlah SMK yang mengikuti Verifikasi Wilayah tidak
boleh melebihi 200 SMK.
2. Region ditentukan berdasarkan wilayah yang belum melakukan
update Verifikasi Wilayah sehingga keterbacaan data yang dihasilkan
tidak maksimal.
4
BAB III
DESKRIPSI INSTRUMEN VERIFIKASI WILAYAH
1. Nomor
Diisi dengan nomor sesuai urutan sekolah.
2. Nama SMK
SMK Negeri/Swasta/SMK yang telah mendapat ijin operasional dan
memiliki Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) di Kabupaten/Kota.
Nama SMK ditampilkan sesuai Data Pokok Pendidikan Dasar dan
Menengah (Dapodikdasmen).
3. Kategori Sekolah
Diisi sesuai dengan Kategori SMK: Potensi Rujukan/ Reguler/ Aliansi/
Konsorsium/ Pesantren/ USB. Bisa diisi lebih dari 1 (satu) kategori 8
Rujukan : Sekolah yang memiliki siswa lebih dari 1.000
siswa.
Reguler : Sekolah rata-rata pada umumnya yang
memiliki siswa 601 1.000 siswa.
Aliansi : Sekolah yang memiliki jumlah siswa 201 600
Siswa.
Konsorsium : Sekolah yang memiliki jumlah siswa di bawah
200 Siswa.
5
Pesantren/Komunitas : SMK yang menerapkan pembelajaran
karakter berbasis Pesantren/komunitas dan
menerapkan pola asrama.
Contoh Pengisian:
Pesantren, Reguler jika sekolah tersebut termasuk dalam kategori
SMK di pesantren dan merupakan sekolah
reguler.
6. Jumlah Siswa
Jumlah siswa (Kelas X, XI, XII, dan/atau XIII) pada sekolah dan ditampilkan
sesuai dengan Data Pokok Pendidikan Dasar dan Menengah
(Dapodikdasmen).
Contoh Pengisian:
10 jika ada 10 siswa yang tinggal di asrama.
6
8. Daftar Paket Keahlian
Daftar paket keahlian/kompetensi keahlian (Kelas X, XI, XII, dan/atau XIII)
pada SMK, ditampilkan sesuai Data Pokok Pendidikan Dasar dan
Menengah (Dapodikdasmen).
Contoh pengisian :
Teknik Sepeda Motor, Teknik Pemesinan apabila paket keahlian
dengan siswa terbanyak
adalah paket keahlian
Teknik Sepeda Motor
dan Teknik Pemesianan
Contoh Pengisian:
17 jika guru pengajar berstatus PNS yang mengajar di sekolah
tersebut berjumlah 17 (tujuh belas) orang.
7
12. Jumlah Guru Produktif Non PNS
Guru Produktif adalah guru yang mengampu mata pelajaran produktif
pada suatu SMK yang berstatus Non Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Contoh Pengisian:
10 jika guru pengajar berstatus Non PNS yang mengajar di sekolah
tersebut berjumlah 10 (tujuh belas) orang.
Contoh Pengisian :
17 jika terdapat guru mapel normatif/adaptif yang berstatus PNS yang
mengajar di sekolah tersebut berjumlah 17 (tujuh belas) orang.
Contoh Pengisian :
17 jika terdapat guru mapel normatif/adaptif yang berstatus Non
PNS yang mengajar di sekolah tersebut berjumlah 17 (tujuh
belas) orang.
Contoh pengisian:
2A, 5B Jika satu sekolah memiliki 2 (dua) lahan pertanian dan 5 (lima)
lahan peternakan.
Contoh pengisian:
20 jika satu sekolah memiliki 20 ruang yang digunakan sekolah untuk
menjalankan bisnis perhotelan.
9
20. Perpustakaan
Ruang perpustakaan adalah ruang untuk menyimpan dan memperoleh
informasi dari berbagai jenis bahan pustaka. Jumlah Perpustakaan
ditampilkan sesuai Data Pokok Pendidikan Dasar dan Menengah
(Dapodikdasmen).
Contoh pengisian :
50 / 75 Jika daya tampung ideal asrama adalah 50 siswa, sedangkan
jumlah siswa SMK yang tinggal di asrama adalah sebanyak
75 siswa
Contoh pengisian:
12 jika terdapat 12 (dua belas) ruang yang rusak
10
24. Lahan Kosong Siap Bangun
Diisi luas lahan/area kosong yang siap bangun. Satuan lahan dalam
meter persegi (m2). Lahan/area siap bangun adalah lahan yang
diperuntukkan untuk pembangunan ruang belajar dan bukan lahan
pertanian, taman, lapangan upacara, ruang terbuka, atau lahan antar
bangunan.
Contoh pengisian:
100 jika satu sekolah memiliki lahan kosong siap bangun seluas 100
meter persegi.
Contoh pengisian:
96 jika satu sekolah memiliki lahan cor/dak beton siap bangun seluas
96 meter persegi.
Contoh pengisian:
Pemerintah jika kepemilikan lahan atas nama pemerintah
Yayasan jika kepemilikan lahan atas nama yayasan
Pribadi jika kepemilikan lahan masih atas nama perorangan
Lainnya jika kepemilikan lahan seperti Girik, Hak Guna
Bangunan, dll.
27. Listrik
Daya listrik yang dimiliki sekolah untuk menunjang proses pembelajaran
di sekolah tersebut ditampilkan sesuai Data Pokok Pendidikan Dasar dan
Menengah (Dapodikdasmen).
11
28. Internet
Diisi dengan kecepatan internet di suatu sekolah untuk mendukung
pembelajaran dan proses pembaharuan Data Pokok Pendidikan. Satuan
dalam Mbps.
(catatan: 1 Mbps = 1.024 Kbps; 0,5 Mbps = 512 Kbps; dan seterusnya)
Contoh Pengisian:
2 jika satu sekolah memiliki kecepatan internet sebesar 2 Mbps
Contoh pengisian:
10 jika satu sekolah memiliki 10 (sepuluh) set peralatan praktik
12
Contoh pengisian :
Ada Jika sekolah memiliki BKK yang sudah terdaftar di Disnaker
Kab/Kota
Tidak ada Jika sekolah belum memiliki BKK yang sudah terdaftar di
Disnaker Kab/Kota
13
Contoh pengisian :
50 Jika jumlah industri yang dimiliki pengelola Kawasan
Industri/Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) tersebut yang sudah
bekerjasama dengan SMK adalah 50 industri dan selaras
dengan kompetensi keahlian di SMK.
14
38. Jumlah Siswa Berprestasi Nasional(A) / Internasional (B) / Nasional dan
Internasional (C)
Diisi dengan jumlah siswa yang memiliki prestasi tingkat nasional,
internasional, dan nasional internasional.
Contoh pengisian :
3A, 2B Apabila SMK memiliki 3 siswa berprestasi Nasional dan 2 siswa
berprestasi Internasional
Contoh pengisian :
10 Jika di sekolah terdapat 10 siswa yatim yang layak mendapatkan
PIP
Contoh pengisian :
10 Jika di sekolah terdapat 10 siswa miskin yang layak mendapatkan
PIP
15
B. USULAN BANTUAN
Data usulan bantuan merupakan data kebutuhan sarana dan prasarana
setiap SMK, disesuaikan dengan isian pembaharuan dari data dasar. Pada
bagian ini akan dijelaskan penjelasan petunjuk pengisian dan pembaruan
dari setiap data. Data Usulan meliputi:
41. RKB
Diisi dengan jumlah kekurangan RKB. RKB adalah pembangunan ruang
kelas baru (RKB) dimulai dari semula tanah kosong, selanjutnya didirikan
menjadi bangunan Ruang Kelas Baru (RKB) dan/atau dapat dibangun di
lantai kedua yang sudah dipersiapkan dak beton. Jumlah Ruang Kelas
yang dibutuhkan dihitung sebesar minimal 70% dari Rombel yang ada.
Bantuan RKB Reguler diberikan kepada SMK yang masih memiliki sisa
lahan/area siap bangun.
(catatan: Jumlah RKB yang dibutuhkan dihitung sebesar 70% dari jumlah
rombel yang ditetapkan).
Contoh pengisian:
6 jika sekolah mengusulkan bantuan RKB reguler sebanyak 6 (enam)
ruang
42. Rehabilitasi
Diisi dengan usulan jumlah ruang yang memerlukan rehabilitasi
berat/sedang.
Contoh pengisian:
5 jika sekolah mengusulkan rehabilitasi ruang belajar sebanyak 5
(lima) ruang.
16
43. RPS
Diisi dengan usulan jumlah kekurangan RPS dihitung dengan
mempertimbangkan bahwa setiap Paket Keahlian minimal memerlukan
1 (satu) jenis RPS dan selanjutnya kebutuhan RPS dalam suatu paket
keahlian tertentu dihitung dengan proporsi tiga rombongan belajar
memerlukan 1 (satu) RPS. Bantuan RPS diberikan kepada SMK yang
masih memiliki sisa lahan/area siap bangun.
Contoh pengisian:
5 jika sekolah mengusulkan bantuan pembangunan RPS sebanyak 5
(lima) ruang.
Contoh pengisian:
3A, 5B Jika sekolah tersebut kekurangan dan mengusulkan 3 (tiga)
lahan pertanian dan 5 (lima) lahan peternakan.
Contoh pengisian:
10 jika sekolah mengusulkan bantuan pembangunan Ruang Hotel
Bisnis sebanyak 10 (ruang) ruang.
17
46. Perpustakaan (Ruang)
Diisi dengan usulan jumlah kekurangan Perpustakaan, dengan
perhitungan bahwa dalam satu sekolah minimal memerlukan satu
perpustakaan. Bantuan akan diberikan kepada SMK yang masih memiliki
sisa lahan/area siap bangun.
Contoh pengisian:
1 jika sekolah mengusulkan bantuan pembangunan Ruang
Perpustakaan sebanyak satu ruang.
Contoh pengisian:
Ya Jika mengusulkan
Tidak Jika tidak mengusulkan
Contoh pengisian:
Ya Jika mengusulkan
Tidak Jika tidak mengusulkan
Contoh pengisian:
Ya Jika mengusulkan
Tidak Jika tidak mengusulkan
18
50. Peralatan Praktik (Set)
Diisi dengan usulan jumlah kekurangan Peralatan Praktik. (catatan: satu
RPS dihitung memerlukan satu set peralatan. Kekurangan Peralatan
Praktik dihitung berdasarkan jumlah RPS yang ada, ditambah
Kekurangan/Usulan RPS, kemudian dikurangi dengan Set Peralatan yang
telah ada).
Contoh pengisian:
12 jika sekolah mengusulkan bantuan Peralatan Praktik sebanyak 12
(dua belas) set.
51. Kehadiran
Diisi dengan kehadiran sekolah pada saat pelaksanaan Verifikasi
Wilayah. Apabila hadir ditulis angka 1 dan tidak hadir angka 0, ditambah
dengan hasil pengecekan data yang ditampilkan, apabila data update (A)
sedangkan data belum update (B)
Contoh pengisian:
- Diisi 1A jika sekolah hadir dan data update
- Diisi 1B jika sekolah hadir dan data tidak update
- Diisi 0A jika sekolah tidak hadir dan data update
- Diisi 0B jika sekolah tidak hadir dan data tidak update
19
BAB IV
MEKANISME PEMBARUAN DATA ONLINE
A. SEKOLAH
1. Sekolah login ke dalam aplikasi verifikasi wilayah online melalui laman di
http://psmk.kemdikbud.go.id/verwil dengan menggunakan akses
username dan password yang sudah terdaftar di jaringan akses DAPODIK.
2. Setelah masuk ke aplikasi, silahkan membuka menu 3.1 Data Master yang
terdapat pada kolom menu pada bagian sebelah kiri.
20
3. Jika nama sekolah sudah ditampilkan, selanjutnya klik dua kali pada data
sekolah anda untuk memperbarui data atau centang pada data sekolah
anda kemudian klik tombol ubah.
Pada form pengisian data verifikasi wilayah dibagi kedalam 3 tabular,
yaitu :
1) Data Dasar
Berisi data dasar sekolah yang meliputi data jumlah siswa,jumlah
guru dll.
2) Data Usulan
Berisi seluruh data usulan kebutuhan sekolah yang meliputi usulan
RKB, RPS dll.
21
3) Dokumen Terkait
Tabular ini digunakan apabila sekolah ingin melampirkan dokumen
gambar yang berkaitan dengan kondisi sekolah maupun yang
berkaitan dengan data kebutuhan yang di usulan.
4. Sampai pada tahap ini berarti data Verifikasi Wilayah untuk sekolah
anda telah selesai di perbarui.
Tahap selanjutnya adalah tugas dari Ketua MKKS untuk login ke dalam
aplikasi verifikasi wilayah dan membuat pengajuan pengesahan online
kepada Dinas Pendidikan Provinsi.
22
B. KETUA MKKS
Ketua MKKS login ke dalam aplikasi Verifikasi Wilayah Online dengan
akses khusus yang di terima dari pengelola aplikasi Verifikasi Wilayah di
Direktorat Pembinaan SMK. Tugas utama ketua MKKS adalah membuat
pengesahan data verifikasi wilayah kepada Dinas Pendidikan Provinsi
secara online melalui aplikasi. Langkah langkahnya adalah sebagai
berikut :
2. Buka menu 3.1 Data Master dan kemudian klik pada tombol Instrumen
verwil untuk mengunduh file rekap data Verifikasi Wilayah seluruh
sekolah di wilayah anda.
23
3. Setelah mengunduh file excel yang berisi data rekap seluruh sekolah,
maka ketua MKKS harus mencetak data tersebut kemudian melengkapi
paraf semua kepala sekolah untuk setiap data sekolah dan memberikan
tanda tangan ketua mkks pada bagian bawah kiri.
24
Jika ketua MKKS di kab/kota berbeda antara Sekolah Negeri dan Sekolah
Swasta, maka cetak datanya hanya tetap satu, tetapi pada tanda tangan
ketua MKKS di buat dua.
25
Klik pada icon seperti yang diberi tanda kota merah pada gambar atas,
kemudian pilihkan file scan PDF yang sudah berisi paraf dan tanda tangan
Ketua MKKS. Jika sudah memilih scan file PDF, klik tombol simpan.
Sehingga tampilan akan menjadi seperti pada gambar di bawah ini:
26
C. DINAS PENDIDIKAN PROVINSI
1. Login ke aplikasi verifikasi wilayah melalui alamat
http://psmk.kemdikbud.go.id/verwil dengan menggunakan username
dan password khusus Dinas Pendidikan Provinsi.
2. Kemudian buka menu 3.3 pengesahan data, Jika Ketua MKKS telah
selesai membuat pengajuan pengesahan data Verifikasi Wilayah,maka
akan muncul seperti pada gambar dibawah ini.
27
3. Selanjutnya Dinas Pendidikan Provinsi mengunduh lembar pengesahan
dengan cara klik pada link (Lembar Pengesahan) kemudian periksa
kembali apakah data yang dilampirkan pada proses pengajuan ini sudah
sesuai dengan data yang terdapat pada menu 3.1 Data Master. Jika
sudah sesuai,maka cetak lembar pengesahan tersebut kemudian
lengkapi dengan tanda tangan Kepala Dinas atau KABID SMK pada kolom
tanda tangan Dinas Provinsi.
28
BAB V
PENUTUP
29