BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Diare merupakan masalah kesehatan terutama pada balita baik di
tingkat global, regional maupun nasional. Pada tingkat global, diare
menyebabkan 16% kematian, sedangkan pada tingkat regional (negara
berkembang), diare menyumbang sekitar 18% kematian balita dari 3.070
juta balita. (Buletin Jendela data dan informasi kesehatan, 2011).
Berdasarkan Riskesdas 2007 di Indonesia, diare menjadi penyebab
utama kematian pada balita, yaitu sebesar 25,2 %. Laporan hasil survei
Morbiditas dan Perilaku Tata Laksana Diare oleh Depkes tahun 2010
digambarkan bahwa penanganan diare pada balita dirumah tangga belum
sesuai harapan terutama pada pemberian oralit yang hanya mencapai 36,18
% dan peningkatan pemberian cairan rumah tangga (CRT) 27,07 %. Pada
tahun 2010 hasil Survei morbiditas diare menyatakan bahwa insiden rate
(IR) diare pada balita adalah 1310/1000. Hal ini tentu menjadi masalah
yang serius untuk Indonesia dalam rangka mencapai tujuan keempat dari
pembangunan milenium (Millenium Development Goals/MDGs) yaitu
menurunkan angka kematian bayi menjadi 2/3 dalam kurun waktu 25
tahun (1990-2015). (Buletin Jendela data dan informasi kesehatan, 2011).
Menurut Profil Data Kesehatan Kabupaten Kota, di Provinsi
Kalimantan Barat tahun 2010 jumlah kasus diare yang ditangani 77,9 %
dari total perkiraan penderita, dan di kabupaten Kubu Raya 55 % dari
perkiraan penderita untuk semua umur. Dari hasil wawancara langsung
dengan ibu-ibu yang berobat ke Puskesmas Parit Timur didapatkan masih
banyak ibu-ibu yang belum memahami tentang penyakit diare. (Puskesmas
Parit Timur, 2014).
Menurut Notoatmodjo,S (2005), Peran ibu dalam melakukan
penatalaksanaan dan pencegahan terhadap diare diperlukan suatu
pengetahuan, karena pengetahuan merupakan salah satu komponen faktor
2
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah
penelitian adalah Bagaimanakah Tingkat Pengetahuan Ibu tentang
Penyakit Diare di wilayah kerja Puskesmas Parit Timur.
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang penyakit diare di
wilayah kerja Puskesmas Parit Timur.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan Ibu tentang Pengertian
penyakit Diare
b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan Ibu tentang Tanda dan
Gejala Diare
c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan Ibu tentang Penyebab
Diare
d. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan Ibu tentang Cara penularan
Diare
e. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan Ibu tentang Penanganan
Diare dirumah tangga
f. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan Ibu tentang Pencegahan
diare
3
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi penulis
Agar penulis dapat menerapkan pengetahuan yang telah
diperoleh, khususnya tentang metodologi penelitian dan ilmu terapan
lain selama mengikuti perkuliahan di Diploma III Khusus Jurusan
Keperawatan Politeknik Kementerian Kesehatan Pontianak.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian sebagai bahan referensi dan menambah
masukan untuk pengembangan penelitian selanjutnya.
3. Bagi Puskesmas Parit Timur
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai gambaran dan
bahan masukan dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dalam
menangani permasalahan diare.
4. Bagi Responden
Memberikan informasi atau pengetahuan, serta menambah
wawasan ibu tentang diare.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. LANDASAN TEORI
1. Pengetahuan (Knowledge)
a. Pengetian
Menurut Notoatmodjo, pengetahuan merupakan hasil
tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan
terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui
pancaindera manusia diperoleh melalui mata dan telinga
(Notoatmodjo, S, 2003, hal. 127).
b. Tingkatan Pengetahuan
Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif
mempunyai 6 tingkatan, meliputi :
1) Tahu (know)
Diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya. Termasuk dalam pengetahuan tingkat
ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap sesuatu yang
spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan
yang telah diterima. Dapat diukur dengan menggunakan kata
kerja menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan,
menyatakan, dan sebagainya.
2) Memahami (comprehension)
Diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara
benar tentang obyek yang diketahui dan dapat meng-
interprestasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah
paham terhadap materi atau objek harus dapat menjelaskan,
menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan
sebagainya terhadap objek yang dipelajari.
5
3) Aplikasi (application)
Diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan
materi yang telah dipelajari pada kondisi atau situasi real
(sebenarnya).
4) Analisis (analysis)
Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi
atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih
dalam satu struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu
sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat melalui
penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan
(membuat bagan), membedakan, memisahkan,
mengelompokkan, dan sebagainya.
5) Sintesis (synthesis)
Menunjukkan kepada sesuatu kemampuan untuk
meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu
bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis
adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari
formulasi-formulasi yang ada
6) Evaluasi (evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk
melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau
objek. Penilaian-penilaian itu didasari pada suatu kriteria-
kriteria yang telah ada.
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan
wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi
yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden.
Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur
dapat kita sesuaikan dengan tingkatan-tingkatan diatas.
(Notoatmodjo, S, 2003, hal. 128).
6
B. KERANGKA TEORI
Dari hasil telaah pustaka pada materi yang terkait secara langsung
dengan masalah harus dapat diperoleh adanya kerangka teori. Kerangka
teori merupakan gambaran secara teoritis masalah yang dipilih apa saja
yang berhubungan. disini mulai muncul pengertian variable. (Sabarguna,
2008, hal. 38).
Adapun kerangka teori yang dapat digambarkan dari telaah pustaka
diatas sebagai berikut :
Umur
Pengetahuan
Intelegensi
Penyakit Diare
- Pengertian Perilaku
Pendidikan
- Tanda dan
Gejala Kejadian
Sosial Sikap Penyakit
Budaya - Penyebab
Diare
- Cara penularan
Lingkungan - Penanganan Keyakinan
- Pencegahan
Diare
Penga
Laman
C. KERANGKA KONSEP
Kerangka konsep adalah suatu kerangka hubungan antara variable-
variable yang akan dilakukan penelitian. (Imron TA & Amrul Munif,
2010, hal. 50). Berdasarakan Kerangka teori diatas, maka peneliti
membuat kerangka konsep sebagai berikut :
Pengetahuan ibu
- Pengertian
- Tanda dan Gejala
Kejadian Penyakit
- Penyebab
Diare
- Cara penularan
- Penanganan
- Pencegahan Diare
Keterangan :
Variable yang Diteliti
D. PERTANYAAN PENELITIAN
Bagaimanakah tingkat pengetahuan ibu tentang penyakit diare di
wilayah kerja Puskesmas Parit Timur?
19
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. DESAIN PENELITIAN
Desain penelitian adalah macam atau jenis penelitian tertentu yang
terpilih untuk dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan penelitian yang
telah ditetapkan. (Saepudin, 2011, hal. 48)
Penelitian ini adalah jenis survey dengan desain deskriptif
sederhana.
Deskriptif sederhana hanya menjelaskan suatu keadaan dalam
populasi tanpa menghubungkannya dengan keaadaan lain yang juga
ditemukan dalam populasi tersebut. (Saepudin, 2011, hal. 49)
D. DEFINISI OPERASIONAL
Definisi Operasional merupakan pengertian yang membatasi
variable. (Sabarguna, 2008, hal. 48). Adapun Definisi Operasional dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
Definisi Alat
Variabel Kategori Skala
Operasional Ukur
Pengetah Semua hal yang Kuesi Baik (>75%) Nominal
uan ibu diketahui oleh oner Sedang (50-75 %)
tentang ibu mengenai Kurang (jika<50%)
diare penyakit Diare (Setiadi, 2007).
E. VARIABEL PENELITIAN
Variabel adalah Sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau
ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu
konsep pengertian tertentu (Notoatmodjo, 2005, hal. 70).
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tingkat
pengetahuan ibu tentang penyakit diare
F. INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen penelitian ini berupa angket atau kuisioner dalam bentuk
pertanyaan tertutup (closed ended), bentuk pertanyaannya multiple choice
yaitu memberikan seperangkat pertanyaan kepada responden yang
menyediakan beberapa alternative jawaban dan responden hanya
diperbolehkan memilih satu jawaban yang dianggap sesuai dengan
pendapat atau yang dialaminya. Jumlah pertanyaan sebanyak 9 pertanyaan,
untuk jawaban yang benar diberi nilai 1 dan salah diberi nilai 0.
Kemudian berdasarkan kemampuan menjawab nilai maksimal 9
dan nilai minimal 0. Total jawaban akan dikatagorikan berdasarkan
kategori tingkat kemampuan dalam menjawab pertanyaan yang diajukan.
Secara ringkas kisi-kisi instrument yang akan digunakan dalam
penelitian ini sebagai berikut:
22
Jumlah Item
Variabel Sub Variabel
pertanyaan
Pengetahuan ibu - pengertian diare 1
tentang diare - Tanda dan gejala diare 2
- Penyebab diare 1
- Cara penularan diare 1
- Penanganan diare di 3
rumah tangga
- Pencegahan diare 1
Total 9
1. Uji Validitas
Validitas adalah tingkat kehandalan dan kesahihan alat ukur
yang digunakan. Instrument dikatakan valid berarti menunjukan alat
ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid atau dapat
dipergunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Dengan
demikian, instrumen yang valid merupakan instrumen yang benar-
benar tepat untuk mengukur apa yang hendak di ukur. (Sugiyono,
2007, hal. 137).
Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada pernyataan-
pernyataan pada kuesioner yang harus dibuang/diganti karena
dianggap tidak relevan. Teknik untuk mengukur validitas kuesioner
adalah dengan menghitung korelasi antar data pada masing-masing
pernyataan dengan skor total, menggunakan rumus korelasi product
moment. Adapun rumus korelasi product moment yang dikemukakan
oleh Pearson adalah sebagai berikut :
n XY ( X )( Y )
rxy
{n X 2 ( X ) 2 }{n Y 2 ( Y ) 2 }
23
Keterangan :
: Jumlah Subyek
: Skor Item
: Skor Total
Item Instrumen dianggap Valid jika lebih besar dari 0,3 atau
bisa juga dengan membandingkannya dengan r tabel. Jika r hitung > r
tabel maka valid. (Sugiyono, 2007, hal. 137).
2. Uji Realiabilitas
Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen
yang dalam hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali,
paling tidak oleh responden yang sama akan menghasilkan data yang
konsisten. Dengan kata lain, reliabilitas instrumen mencirikan tingkat
konsistensi. Suatu penelitian disebut reliable bila terdapat kesamaan
data dalam waktu yang berbeda. (Sugiyono, 2007, hal. 137)
Dalam penelitian ini uji reliabilitas dilakukan dengan formulasi
rumus Croanbachs Alpha. Adapun rumus Croanbachs Alpha adalah
sebagai berikut:
24
Keterangan :
: Koefisien reliabilitas Alpha Cronbach
: Jumlah item pertanyaan yang diuji
G. RENCANA PENELITIAN
1. Tahap Persiapan
Perizinan penelitian dari Ketua Jurusan Keperawatan
Politeknik Kementerian Kesehatan Pontianak ke Kepala Puskesmas
Parit Timur Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya.
Kemudian Pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti di Wilayah
Kerja Puskesmas Parit Timur Kecamatan Sungai Ambawang.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Pengumpulan Data
Penelitian dilaksanakan pada bulan oktober 2014.
Penelitian ini akan dilaksanakan bila telah memperoleh persetujuan
setelah penjelasan atau informed consent dari subjek penelitian.
Data dikumpulkan denga cara menyebarkan kuesioner. Adapun
sumber data dalam penelitian ini adalah :
1) Sumber data sekunder diperoleh dari catatan atau laporan
petugas Puskesmas Parit Timur yang tercatat dalam data
Penyakit Diare, yaitu laporan mingguan, laporan bulanan dan
laporan tahunan P2 Diare dalam kurun waktu Tahun 2012
sampai dengan Tahun 2014.
25
3) Tabulasi
Tabulasi adalah pengelompokan data dalam table
tertentu menurut sifat yang dimilikinya. Tabulasi data yang
telah lengkap disusun sesuai dengan subvariabel yang
dibutuhkan lalu dimasukan kedalam tabel distribusi frekuensi.
Setelah diperoleh hasil dengan cara perhitungan, kemudian
nilai tersebut dimasukan ke dalam kategori nilai yang telah
dibuat. Tabulasi disini dilakukan secara elektronis
menggunakan Microsoft Excell dan SPSS.
c. Analisa Data
Analisa data dianalisis secara Univariat. Dengan
menggunakan analisis univariat ini dapat diketahui apakah konsep
yang diukur sudah siap untuk dinalisis serta dilihat gambaran
secara rinci. Data hasil analisa dituangkan dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi dan presentase hasil analisis.
Analisa data yang dipergunakan adalah metode deskriptif
dengan menggunakan rumus mean score yaitu :
=
Keterangan :
= Nilai rata-rata
= Jumlah jawaban responden
= Jumlah sampel
DAFTAR PUSTAKA
Buletin Jendela data dan informasi kesehatan. (2011). Situasi Diare di Indonesia.
Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kesehatan RI.
Puskesmas Parit Timur. (2014). laporan tahunan P2 diare puskesmas parit timur.