Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PENDAHULUAN MATERNITAS

TRIMESTER III

DI SUSUN OLEH :

EKO PAMUJI

106115025

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)

AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP

TAHUN 2016/2017
A. DEFINISI
Masa kehamilan dimana dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya hamil normalnya 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
di hitung dari HPHT (Prawirohardjo Sarwono, 2008)
Kehamilan adalah masa dimanan dimulai dari konsepsi yang
dihitung dari hari pertama haid terakhit (HPHT) sampai lahirnya janin
(Abdul Bari Syaifuddin, dkk, 2011)
Kehamilan adalah proses mata rantai yang berkesinambungan
dan terdiri dari ovulasi, migrasi spermatozoa, konsepsi dan
pertumbuhan zigot, nidasi pada uterus, pembentukan plasenta, dan
tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm. (Ida Bagus Gede
Manuaba, 2008)
Definisi Kehamilan Trimester II
1. Kehamilan Trimester II adalah 12-28 minggu (Hanifa
Wiknjosastro, 2005)
2. Kehamilan Trimester II adalah kehamilan dengan usia 14 28
minggu (Manjoer, 2008)
3. Kehamilan Trimester II adalah kehamilan dengan usia 13 27
minggu (Kusmiati, 2009)
4. Kehamilan Trimester II adalah kehamilan dengan usia 12 28
minggu (Prawirohardjo,2008)

B. TANDA DAN GEJALA KEHAMILAN


1. Tanda-tanda Persumtif
a) Amenore (tidak dapat haid)
b) Mual dan muntah (nusea dan vomiting)
c) Hiperemesis
d) Mengidan (ingin makan khusus)
e) Tidak tahan bau-bauan
f) Pingsan
g) Tidak ada selera makan
h) Lelah (Fatique)
i) Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri
j) Miksi (sering kencing)
k) Konstipasi / Obstipasi
l) Pigmentasi kulit
m) Epulsi (hipertropi dari papil gusi)
n) Pemekaran vena-vena (varises)
2. Tanda-tanda kemungkinan hamil
a) Perut membesar
b) Uterus membesar
c) Tanda hegar
d) Tanda chadwick
e) Tanda piscaseck
f) Kontraksi-kontraksi kecil pada uterus bila dirangsang
g) Teraba ballotement
h) Reaksi kehamilan positif
3. Tanda pasti
a) Gerakan janin yang terlihat atau dirasakan atau diraba, juga
bagian-bagian janin
b) Denyut jantung janin
c) Didengar dengan stetoskop-monoral laennec
d) Dicatat dan didengar dengan alat dopler
e) Dicatat dengan foto elektrokardiogram
f) Dilihat pada ultrasonografi
g) Terlihat tulang-tulang janin dalam foto rontgen
C. ETIOLOGI
1. Pada kehamilan harus ada:
a) Spermatozoa
b) Ovum
c) Konsepsi
d) Nidasi (implantasi)
e) Perkembangan
2. Proses Kehamilan
a) Terjadi pelepasan ovum
b) Konsepsi migrasi spermatozoa dan ovum
c) Konsepsi dan pertumbuhan zigot
d) Nidasi
e) Perkembangan plasenta
f) Tumbuh kembag konsepsi sampai anterm
D. PATHWAYS
E. FISIOLOGI
1. Perbahan Maternal
a) Rahim
b) Kehamialn 16 minggu
1) TFU terltak pada pertengahan sympisis dan pusat
2) TFU 16 cm
3) Cavum uteri terisi oleh amnion, desidua capsularis, dan
desidua parielis
4) Plasenta telah terbentuk seuruhnya
c) Kehamilan 20 minggu
1) TFU 3 jari dibawah pusat
2) TFU 19 cm
d) Kehamilan 24 minggu
1) TFU setinggu pusat
2) TFU 23 cm
e) Kehaminal 28 minggu
1) TFU terletak 3 jari diatas pusat atau 1/3 jark pusat dan
prosesus xipoideus
2) TFU 25 cm
f) Vagina
Mengalami peningkatan pembuluh darah karena pengaruh
estrogen sehingga tampak semaikn merah dan kebiru-biruan
(tanda Chadwick)

g) Ovarium
Indung telur yang mengandung corpus luteum gravidarum
akan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya plasenta
yang sempurna pada usia kehamilan 16 minggu
h) Payudara
Mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai
persiapan memberikan ASI pada masa laktasi.
Perkembangan payudara tidak dapat dilepaskan dari
pengaruh hormon saat kehamilan, yaitu, hormon estrogen,
progesteron dan samatomammotropin
i) Metabolisme
Kalori diperoleh dari pembakaran hidrat arah
khususnya setelah khamilan 20 minggu ke atas. Kadar
alkohol fosfotase meningkat 4 x lipat dibandingkan dengan
wanita tidak hamil. Peningkatan dimulai dari kehamilan 4
bulan. Pemeriksaan ini dapat dipakai untuk menilai fungsi
plasenta. Metabolisme yang sangat berpengaruh pada
kehamilan Trimster II
Berat badan wanita hamil akan naik kira-kiea 6,5
16,5 kg rata-rata 12,5 kg. Kenaikan badan ini terutama dalam
kehamilan 20 minggu. Kenaikan berat badan yang terlalu
banyak sering ditemukan pada pre-eklamsia, sebaiknya
wanita hamil diwasi dan diberi pengertian sehingga berat
badan hanya naik 2 kg tiap bulan sesudah kehamilan 20
minggu
Lemak telah ditemukan bahwa hormon samatropin
mempunyai peranan penting dalam pembrntukan lemak
mammae. Lemak tertimbun dalam badan, paha, lengan.
Kadar kolesterol dapat meningkat samapi 350 mg / lebih dari
100 mg
Mineral, fosfor, magnesium dan tembaga lebih banyak
bertambah dalam masa hamil, daripada masa tidak hamil per
100 ml. Akan tetapi dalam erosit kadarnya tetap kadar
kalsium dalam serum memang lebih rendah. Mungkin karena
adannya hidremia, akan tetapi kadar kalsium cukup tinggi
hingga dapat menanggulangi kemungkinan kejang tefani
j) Sirkulasi Darah ibu
Meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah sehingga
dapat memenuhi kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan
janin dalam rahim
Terjadi hubungan langsung anata arteri dan vena pada
sirkulasi retroplasenta
Pengaruh hormon estrogen dan progesteron makin
meningkat
Plasenta dalam darah meningkat yang menyebabkan
hemodilusi
k) Traktus Digestivus
Tonus otot-otot traktus digestivus menurun, sehingga
motilitas seluruh traktus digestivus juga berkurang.
Makanann lebih lama berad dalam lambung dan apa yang
telah dicerna lebihlama berada dalam usus-usus baik untuk
resorbsi akan menimbulkan obstipasi yang merupakan salah
satu keluahan utama wanita hamil
l) Traktus Urinaris
Pada bulan pertama kehamilan keluhan sering kencing
dikarenakan pembesaran uterus yang menekan kendung
kemih. Keadaan ini akan hilang dengan makin tuanya
kehamilan bila uterus gravidus keluar dari rongga panggul.
Pada akhir kehamilan bila kepala janin mulaiturun ke pntu
atas panggul keluhan sering kencing timbul lagi karena
kandung kemih mulai tertekan
m) Perubahan Psikologi dalam Kehamilan TM II
Pada TM II umumnya wanita sudah terbiasa dengan
kadar hormon yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman karena
hamil sudah berkurang. Pada TM II pula ibu dapat merasakan
gerakan janinnya dan ibu mulai merasakan kehadiran
bayinya sebagai orang diluar dari dirinya sendiri serta merasa
trlepas dan rasa kecemasan
2. Perubahan Pada Janin
a) Perubahan dan perkembangan janin
1) 12 minggu
Bentuk wajah mulai lengkap, ada dagu dan hidung kecil.
Jari-jari tangan dan kaki terpisah penuh. Usus bayi talah
teraba di rongga perut. Akibat meningkatnya volume
darah ibu, detak jantung janin meningkat. Panjang bayi
63 mm dan berat 14 gram
2) 13 minggu
Kelopak mata bayi merapat dan melindungi mata yang
sedang berkembang. Janin mencapai panjang 76 mm
dan beratnya 19 gram
3) 14 minggu
Tiga bulan setelah pembuahan, panjangnya 80 -110
mm dan beratnya 25 gram. Lehernya semakin panjang
dan kuat. Lanugo, rambut halus yang tumbuh diseluruh
tubuh dan melindungi kulit mulai tumbuh pada mingu
ini
4) 15 minggu
Tulang dan sumsum tulang didalam sistem kerangka
terus berkembang. Kulit bayi masih sangat tipis
sehingga pembuluh darah terlihat. Beratnya 49 gram
dan panjangnya 113 mm
5) 16 minggu
Bayi telah mempunyai tulang yang kuat dan mulai bisa
mendengar suara. Sistem peredaran darah mulai
berfungsi. Panjangnya 116 mm dan beratnya 80
gram
6) 17 minggu
Panjangnya 12 cm dan beratnya 100 gram, bayi
masih sangat kecil. Lapisan lemak coklat mulai
berkembang untuk menjaga suhu tubuh bayi setelah lahir
7) 18 minggu
Panjang 14 cm dan beratnya 149 gram, bayi sudah
bisa melihat cahaya yang masuk dalam rahim dam mulai
bergerak
8) 19 minggu
Tubuh bayi diselimuti verniks caseosa, semacam lapisan
lilin yang melindung kulit dari luka. Otak bayi telah
mencapai jutaan saraf motorik kerenanya ia mampu
membuat gerakan seperti menghisap jempol. Beratnya
226 gram dengan panjang 16 cm
9) 20 minggu
Setengah perjalanan telah dilaluui. Berat 260 gram dan
panjang 18 cm. Dibawah lapisan verniks, kulit bayi
mulai membuat lapisan dermis, epidermis dan
subcutaneous, kuku tumbuh di minggu ini
10) 21 minggu
Usus bayi telah cukup berkembang sehingga bayi sudah
mampu menyerap atau menelan gula dari cairan lalu
dilanjutkan sistem pencernaan menuju usus besar. Berat
340 gram dan panjang 20 cm
11) 22 minggu
Indra byi mulai berkembang dan pertumbuhan tubuh
sudah mulai mirip dengan pada saat bayi lahir
12) 23 minggu
Lemak semakin banyak, kulit mulai keriput. Bayi mulai
menggerakan jari, lengan dan kaki. Berat 450 gram

13) 24 minggu
Paru-paru bayi mulai mengambil oksigen meskipun
belum bisa sempurna. Paru-paru sudah mulai
memproduksi surfaktan untuk menjaga kantung udara
14) 25 minggu
Bayi sudah mulai mengedipkan mata. Indra yang lain
juga mulai lebih sempurna. Berat 650 -670 grsm dsn
panjang 34 -37 cm
15) 26 minggu
Mata sudah bisa berkedip, otak mulai berfungsi
mengembangkan fungsi indra bayi. Berat 750 -780
gram dan panjang 35 38 cm
16) 27 minggu
Paru paru, hati dan sistem kekebalan masih harus
dimatangkan. Akan tetapi jika sudah dilahirkan 85%
sudah bisa bertahan. Berat 870 -890 gram dan panjang
36 -38 cm
17) 28 minggu
Berat 1100 gram. Otak bayi mulai berkembang dan
luas. Lapisan lemak semakin berkembang dan rambut
halus bertambah banyak(Manjoer, Arief dkk. 2008)

F. KEBUTUHAN PADA IBU TM II


1. Energi dan zat gizi
Ibu memerlukan tambahan energi untuk perumbuhan janin
plasenta dan pertumbuhan jaringan-jaringan lainnya sebesar
77.000 kkal dan setara dengan 285 kkal/hari wanita hamil
dianjurkan mengkonsumsi makanan mengandung protein
2. Kebutuhan zat besi
Zat besi banyak dibutuhkan pada saat akan melahirkan untuk
mengurangi resiko kehilangan darah pada tubuh saat persalinan.
Untuk itu kebutuhan zat besi wanita hamil bertambah sebanyak 20
mg/hari daripada wanita yang tidak hamil
3. Kebutuhan makanan berserat
Yang harus diperhatikan ibu hamil untuk mengkonsumsi
makanan yang berserat TM II kehamilan, uterus semakin memesar
dan semakin menekan usus untuk mengurangi resiko obstipasi
dinjurkan makan makananan yang berserat
4. Latihan dan relaksasi
Semakin tuanya kehamilan membuat tubuh lebih perlu adanya
latihan atau olahraga bagi ibu hamil dan relaksasi untuk
melenturkan otot-otot panggul
5. Personal Hygiene
Dengan tetap menjaga kebersihan diri selama hamil membuat
ibu nyaman
6. Seksualitas
Pada umumnya seksualitas pada kehamilan diperbolehkan jika
dilakukan dengan hati-hati pada akhir kehamilan
7. Informasi tentang tanda komplikasi persalinan / tanda bahaya TM
II:
a) Keluarnya lendr yang berlebih pada vagina
b) Perdarahan pervaginam
c) Hilangnya gerakan janin
d) Sakit kepala hebat
e) Nyeri kepala berat
f) Nyeri perut/ abdomen hebat
g) Bengkak pada muka dan ekstrimitas

G. MASALAH-MASALAH PADA KEHAMILAN TM II


1. Nyeri Ligamentum Rotundum
a) Etiologi : adanya hypertrofi dan perenggan ligament selama
kehamilan dan adanya tekanan dari uterus pada ligamen
b) Penanganan : penjelasan mengenai penyebab nyeri ligamen
rotundum, tekuk lutut ke arah abdomen, gunakan bantalan
pemanas pada area yang terasa sakit jika diagnose lain tidak
ada larangan
2. Gusi Berdarah
a) Etiologi : Hormon estrogen meningkat menyebabkan aliran
darah ke rongga mulut mempercepat laju pergantian sel-sel
pelapis epitel gusi
b) Penanganan : berkumurlah dengan air hangat / aitr garam,
melalukan pemeriksaan gisi teratur, menjaga gigi dan mulut
dan flushing
3. Cloasma / Perubahan Warna Areola
a) Etiologi : kecenderungan genetis pada peningkatan kadar
estrogen dan mungkin progesteron
b) Penanganan : menghindari sinar matahari secara berlebihan
saat hamil
4. Flatus
a) Etiologi : Motilitas intestinal menurun mempercepat waktu
pengkosongan lambung, tekanan uterus terhadap usus besar
b) Penanganan : menghindari makanan yang mengandung gas,
mengunyah makanan secara sempurna, melaukan senam
secara teratur, BAB tepat waktu sesuai keinginan
5. Keputihan
a) Etiologi :
1) Hiprplasi mukosa vagina
2) Peningkatan produksi lendir dan kelenjar endovesikal
sebagai akibat dari peningkatan kadar pestrogen
b) Penanganan :
1) Tingkatkan kebersihan dengan mandi tiap hari
2) Memakai celana dalam yang terbuat dari katun dan hindri
celana dalam yang terbuat dari nilon
6. Sakit Punggung atas / bawah
a) Etiologi :
1) Keletihan
2) Penambahan ukuran payudara
3) Spasme otot karena tekanan akar syaraf
4) Kadar hormon yang meningkat menyebabkan castidage
didalam sendi sendi menjadi lembek
5) Kuvaktur dari vetebra umbosakral yang meningkat saat
uterus terus membesar
b) Penaganan :
1) Anjurkan ibu untuk lebih banyak istrhat
2) Gunakan bantal waktu tidur untuk meluruskan punggung
3) Gunakan BH yang menompang dan dengan ukuran yang
tepat
4) Berjongkok dan bukan membungkuk untuk meningkat
setiap benda agar kaki (paha) dan bukan punggung yang
akan menahan beban dan tenaganya
5) Lebarkan kaki dan letakkan satu kaki sedikit di daerah kaki
yang lainnya pada waktu membungkuk agar terdapat dasar
yang luas untuk kesinambungan
(Kusmiati, Yuni dkk. 2009)
H. Pemeriksaan Diagnostik
1. JDL: menunjukkan animia, hemoglobinopatis ( misal : sel sabit )
2. Golongan darah: ABO dan RH untuk mengidentifikasi resiko
terhadap inkompabilitas
3. Usap vagina/ rektal : tes untuk neisseria ghonorrhea, clamydia
4. Tes serologi: menentukan adanya sifilis (RPR: rapid plasma
reagen), penyakit hubungan kelamin lain (PHS) seperti
diindikasikan oleh kulit vagina, lesi, abnormal
5. Skrinning: terhadap HIV, hepatitis, tuberculosis
6. Papaniculou smear: mengidentifikasi neoplasma, herpes simolek
tipe 2
7. Urinalisis: Skrin untuk kondisi medis (misal: pemastian
kehamilan, infeksi, diabetes, penyakit ginjal
8. Positif Tes serum/ urin : untuk gonadotropin chorionik manusia (
HCG )
9. Sonografi : ada janin setelah gestasi 8 minggu
10. Skrin glukosa serum/ 1 jam tes glukosa : < 140 mg biasanya
dilakukan antara 24 dan 28 minggu pada trimester II dan III ).
I. MASALAH KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi
yang tertahan
2. Gangguan pola nafas berhubungan dengan ketidak efektifan
pergeseran diafragma karena pembesaran uterus
3. Resiko jatuh berhubungan dengan anemia
J. PENATALAKSANAAN
K. FOKUS INTERVENSI KEPERAWATAN
1. DP 1 : Bersihan jalan nafas tidak efektif
NOC :
a) Respiratory status : Ventilation
b) Respiratory status : Airway patency
c) Aspiration Control
NIC :
a) Airway suction
1) Pastikan kebutuhan oral / tracheal suctioning
2) Auskultasi suara nafas sebelum dan sesudah suctioning.
3) Informasikan pada klien dan keluarga tentang suctioning
4) Minta klien nafas dalam sebelum suction dilakukan.
5) Berikan O2 dengan menggunakan nasal untuk
memfasilitasi suksion nasotrakeal
6) Gunakan alat yang steril sitiap melakukan tindakan
7) Anjurkan pasien untuk istirahat dan napas dalam setelah
kateter dikeluarkan dari nasotrakeal
8) Monitor status oksigen pasien
9) Ajarkan keluarga bagaimana cara melakukan suksion
10) Hentikan suksion dan berikan oksigen apabila pasien
menunjukkan bradikardi, peningkatan saturasi O2, dll.
b) Airway Management
1) Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau jaw thrust
bila perlu
2) Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
3) Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas
buatan
4) Pasang mayo bila perlu
5) Lakukan fisioterapi dada jika perlu
6) Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
7) Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
8) Lakukan suction pada mayo
9) Berikan bronkodilator bila perlu
10) Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl Lembab
11) Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.
12) Monitor respirasi dan status O2
2. DP 2 : Gangguan pola nafas
NOC :
a) Respiratory status : Ventilation
b) Respiratory status : Airway patency
c) Vital sign Status
NIC :
a) Airway Management
1) Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau jaw thrust
bila perlu
2) Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
3) Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas
buatan
4) Pasang mayo bila perlu
5) Lakukan fisioterapi dada jika perlu
6) Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
7) Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
8) Lakukan suction pada mayo
9) Berikan bronkodilator bila perlu
10) Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl Lembab
11) Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.
12) Monitor respirasi dan status O2
b) Terapi Oksigen
1) Bersihkan mulut, hidung dan secret trakea
2) Pertahankan jalan nafas yang paten
3) Atur peralatan oksigenasi
4) Monitor aliran oksigen
5) Pertahankan posisi pasien
6) Onservasi adanya tanda tanda hipoventilasi
7) Monitor adanya kecemasan pasien terhadap oksigenasi
c) Vital sign Monitoring
1) Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
2) Catat adanya fluktuasi tekanan darah
3) Monitor VS saat pasien berbaring, duduk, atau berdiri
4) Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan
5) Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan setelah
aktivitas
6) Monitor kualitas dari nadi
7) Monitor frekuensi dan irama pernapasan
8) Monitor suara paru
9) Monitor pola pernapasan abnormal
10) Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit
11) Monitor sianosis perifer
12) Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar,
bradikardi, peningkatan sistolik)
13) Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign
3. DP 3 : Resiko jatuh
NOC:
a) Keseimbangan; kemampuan untuk mempertahankan
ekuilibrium
b) Gerakan terkoordinasi; kemampuan otot untuk bekerja sama
secara volunteer untuk melakukan gerakan yang bertujuan
c) Perilaku pencegahan jatuh; tindakan individu atau pemberi
asuhan untuk meminimalkan factor risiko yang dapat memicu
jatuh dilingkungan individu
d) Kejadian jatuh; jumlah kejadian jatuh dalamterakhir
e) Pengetahuan: pencegahan jatuh; tingkat pemahaman
mengenai pencegahan jatuh
NIC:
a) Pengkajian
1) Identifikasi factor yang mempengaruhi kebutuhan
keamanan
2) Lakukan pengkajian resiko jatuh pada setiap pasien yang
masuk rumah sakit
3) Pencegahan jatuh (NIC):
4) Identifikasi karakteristik lingkungan yang dapat
meningkatkan potensi jatuh
5) Pantau cara berjalan, keseimbangan dan tingkat keletihan
pada saat ambulasi
b) Penyuluhan untuk pasien dan keluarga
1) Pencegahan jatuh (NIC):
Ajarkan pasien bagaimana posisi terjatuh yang dapat
meminimalkan cedera
Instruksikan pasien untuk menggunakan kacamata
yang diresepkan, jika perlu saat turun dari tempat tidur
c) Aktivitas kolaboratif
1) Pencegahan jatuh (NIC): berkolaborasi dengan tim
kesehatan lain untuk meminimalkan efek samping obat
yang dapat menyebabkan jatuh
2) Lakukan perujukan keahli fisioterapi untuk latihan cara
berjalan dan latihan fisik untuk memperbaiki mobilitas,
keseimbangan dan kekuata
L. DAFTAR PUSTAKA
Kusmiati, yuni. Dkk.2009. Perawatan ibu hamil (asuhan Ibu
Hamil).Jakarta: Fitramaya
Manuaba, Ida Bagus Gede. 2009. Memahami kesehatan reproduksi
Wanita. Jakarta :EGC
Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayayasan
Bina Pustaka
Babak. 2005.Buku Ajar Keperawatan Maternal.Jakarta : ECG
Krisnatusi, Diah.2003. Menu sehat untuk ibu Hamil dan menyusui.
Jakrta : Puspa Suara
Prawirohardjo, Sarwono. 2008.Buku panduan Praktis Kesehatan
Maternal dan Neonatal.Jakarta: Yayanan Bina Pustaka
Syaifudin, Abdul Bari, dkk.2008. Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal.Jakarta: JNPKKR - POGI
http://www.askepkeperawatan.com/2015/09/pola-nafas-tidak-
efektif-nanda-nic-noc-2010.html
http://www.askepkeperawatan.com/2015/09/risiko-jatuh.html

Anda mungkin juga menyukai