Anda di halaman 1dari 3

DIAGNOSIS KLINIK VETERINER

PENYAKIT FELINE PANLEUKOPENIA

PAPER

Oleh :
Suci Rahmadhani 1502101010191
Larasati Fadhlen 1502101010198
Sandri Miswar 1502101010207
Faris Iryandi 1502101010219
Khuzaifa Al Fasyi 1502101010133
Kal Kausar 1502101010159
Muhammad Aswadi 1502101010180

UNIVERSITAS SYIAH KUALA


FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
BANDA ACEH
PENYAKIT FELINE PANLEUKOPENIA (FPL) PADA KUCING

Feline Panleukopenia (FPL) adalah suatu penyakit kucing yang disebabkan oleh virus feline
parvo ( Prayogo. 2013) dimana virus ini sangat cepat menular. Dari tahun ke tahun penyakit
ini telah dikenal dengan berbagai nama yaitu distemper kucing, enteritis (radang usus disertai
memar yang cepat menyebar), demam kucing dan penyakit tifus kucing. Meskipun dikenal
dengan berbagai nama, namun sebenarnya penyakit dengan nama berbeda tersebut
disebabkan oleh virus berbeda pula. FP virus ini tergolong virus yang jahat, karena dapat
membunuh dengan cepat membagi sel-selnya dengan cepat. Kerugian dari penyebaran sel
pada virus ini dapat membuat kucing komplikasi dan infeksi/peradangan hasil bakteri.

UMUR YANG DISERANG

FPL merupakan penyakit yang menyerang segala umur kucing dan dapat menimbulkan
banyak kematian kucing terutama pada anak kucing dapat mencapai kematian 75%. Anak
kucing, kucing sakit dan kucing rumahan yang tidak divaksin adalah lebih rentan tertular
dibandingkan dengan kucing tua yang biasanya lebih tahan karena mempunyai kekebalan
bawaan atau sudah berulang kali terinfeksi. Feline panleukopenia (FPL) merupakan penyakit
fatal pada kucing muda, yang hampir sama seperti distemper pada anjing.

PENYEBAB

Penyakit ini disebabkan oleh virus termasuk Famili Parvoviridae yang menyerang jaringan
pembentuk darah dan limfe, dan juga mukosa organ gastro intestinal sehingga menyebabkan
penurunan jumlah leukosit dan enteritis.

LOKASI YANG DISERANG

Feline panleukopenia virus termasuk ke dalam virus tipe DNA famili parvoviridae subgrup
feline parvovirus, virus ini masuk melalui mulut ataupun hidung menuju tonsil dan
limfoglandula di daerah tenggorokan dan kemudian menginfeksi serta mengancurkan sel-sel
yang aktif melakukan pembelahan seperti sel-sel pada sumsum tulang, jaringan limfoid, epitel
usus, cerebellum dan retina, serta sel-sel pada anakan. Virus ini akan menekan produksi sel
darah putih di sumsum tulang sehingga jumlah seluruh sel darah putih berkurang sehingga
penyakit ini dinamakan panleukopenia. Di saluran usus virus ini menyebabkan ulcer yang
memicu terjadinya diare, dehidrasi, dan infeksi oleh bakteri. Sebagian besar kasus kematian
terjadi akibat dehidrasi dan infeksi bakteri yang parah.

Pada induk kucing yang bunting virus akan menular secara intraprasental dan menyerang
embrio atau fetus secara cepat sehingga menyebabkan kematian embrio, mumifikasi, aborsi,
dan lahir mati. Infeksi pada saat kelahiran akan menyebabkan kerusakan pada epital germinal
di cerebelum yang mengakibatkan hipoplasia cerebral, inkordinasi, dan tremor karena
cerebelum merupakan bagian dari sistem syaraf pusat yang mengkoordinasikan keseimbangan
dan pergerakan. Virus akan berada dalam jumlah banyak di semua sekresi dan ekskresi kucing
seperti feses, urine, muntah, saliva, dan mukus selama fase akut dari penyakit ini dan dapat
bertahan pada feses kucing selama 6 minggu setelah penyembuhan.

CARA PENULARAN

Penularan virus ini terbawa melalui angin atau perantara mamalia lain. Bisa juga ditularkan
melalui semua cairan tubuh seperti tinja, muntahan, urin, air liur dan lendir. Penularan lain
melalui transmisi termasuk kutu, gigitan serangga, dan lainnya. Jadi, karantina kucing Anda
jika terindikasi terkena penyakit ini dan jauhkan ia dari kucing yang sehat. Feline
panleukopenia tidak menular ke manusia tetapi dapat menginfeksi jenis peliharaan terutama
yang rentan infeksi seperti musang, minks, sigung dan berang-berang. Walaupun tidak
menular pada manusia, tapi untuk pencegahan ada baiknya jika ingin memegang kucing yang
menderita distemper gunakan masker.

GEJALA KLINIS
Sebagian besar infeksi dari virus panleukopenia berlangsung secara subklinis. Kucing yang
terinfeksi sebagian besar terkena pada saat berumur di bawah 1 tahun (Yuliarti. 2010). Gejala
klinis yang terlihat yaitu demam, depresi, dan anorexia selama periode inkubasi 2-7 hari.
Muntah akan terlihat 1-2 hari setelah demam, umumnya berhubungan dengan empedu dan
tidak terkait dengan makanan. Diare yang terjadi merupakan gejala yang tampak terakhir.
Muntah dan diare terjadi secara teratur, diare terkadang disertai dengan darah. Dehidrasi
( Muhammad dan Rodame. 2011) parah terus terjadi meskipun kucing terus minum.
Physical examination menunjukkan adanya depresi yang parah, dehidrasi, dan terkadang
adanya rasa sakit di daerah abdomen. Palpasi pada abdomen dapat menginduksi kejadian
muntah, selain itu kebengkakan dan penebalan usus serta kebengkakan limfoglandula
mesenterica akan teraba. Pada kucing muda dengan kelainan cerebellum akan terlihat gejala
ataksia dan tremor. Gejala akan terlihat selama 5-7 hari. Anak kucing yang menderita
penleukopenia perakut akan mati dalam waktu 24 jam setelah timbul gejala klinis

DIAGNOSA
Diagnosis penyakit FPL dapat dilakukan berdasarkan sejarah penyakit, gejala klinis, isolasi
dan identifikasi virus serta pemeriksaan serologik. Virus FPL dapat tumbuh secara efisien
pada biakan sel lestari ginjal, organ paru-paru, lidah kucing dibandingkan dengan pada biakan
sel lain seperti yang berasal dari biakan sel organ anjing . Pemeriksaan serologik untuk
mengetahui ada atau tidaknya antibodi terhadap virus FPL didalam serum, pada saat ini sering
menggunakan teknik haemagglutination - inhibition (HI) dan atau menggunakan serum
neutralization test (SNT) teknik mikro

PENCEGAHAN
Pencegahan penyakit panleukopenia pada kucing dilakukan dengan vaksin aktif yang
dimodifikasi dan vaksin inaktif. Vaksin aktif tidak boleh diberikan pada kucing bunting,
mengalami imunosupresi, sakit, atau kucing di bawah umur 4 minggu. Kucing divaksinasi
pada umur 8-10 minggu kemudian diulang pada umur 12-14 minggu, setelahnya diulang
setiap tahun.

PENGOBATAN

Pengobatan berkala bisa menyembuhkan kucing yang terkena panleukopenia. Saat


menemukan gejala panleukopenia, segera bawa ke dokter hewan. Dokter hewan dapat
memberikan kucing infus untuk mengembalikan tubuh dan hidrat cairan yang hilang.
Elektrolit dapat diberikan untuk menyeimbangkan cairan tubuh dan antibiotik untuk
mengobati infeksi sekunder. Kucing biasanya juga akan diberikan obat anti-muntah untuk
menghentikan muntah dan mengurangi dehidrasi.

Anda mungkin juga menyukai