PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah
Setiap Perusahaan membutuhkan strategi sebagai salah satu cara yang
digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi merupakan proses
manajemen yang akan menempatkan perusahaan pada posisi yang dikehendaki. Dalam
pencapaian tujuan, perusahaan harus mengambil keputusan yang tepat dan kegiatan-
kegiatan yang mengarah pada pencapaian tujuan tersebut.
Tolak ukur keberhasilan perusahaan adalah kemampuannya untuk dapat
mengalokasikan dan menggunakan sumber-sumber yang dimiliki untuk menangkap
kesempatan (opportunity), menyikapi ancaman (threat) yang adadalam usahanya, serta
mengevaluasi lingkungan internalnya, yaitu mengenaikekuatan (strength) dan kelemahan
(weakness).
Menentukan strategi yang tepat bagi perusahaan, dibutuhkan kejelian daripihak
manajemen dalam mengidentifikasi faktor-faktor yang membawa pengaruhterhadap
keberhasilan strategi tersebut. Oleh karena itu, manajer perlu memperhatikan lingkungan,
baik itu lingkungan di masa sekarang, maupun dimasa yang akan datang, sebagai dasar
dalam penentuan langkah-langkah pengambilan keputusan perusahaan serta menganalisis
lingkungan secara sistematis agar perusahaan mampu merumuskan strategi yang paling
efektif bagikelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Pengertian Strategi Korporat
Istilah strategi korporat digunakan untuk mendeskripsikan pola keputusan yang
menentukan tujuan perusahaan, menghasilkan kebijakan untuk mencapai tujuan tersebut
dan mendefinisikan cakupan bisnis yang perusahaan pilih. Istilah ini berarti bahwa
menunjukkan setiap isu strategis yang dihadapi perusahaan harus sesuai dengan tujuan
yang dihadapi dan ingin dicapai perusahaan.
Dalam literatur manajemen stratejik, para peneliti mencoba mendefenisikan
strategi korporat sebagai :
Strategi yang menitik beratkan kepada kepentingan jangka panjang dan luas mengenai
bisnis apa yang akan dimasuki oleh suatu organisasi dan apa yang di inginkan dalam
bisnis tersebut (Couler, 2002).
Suatu cara bagaimana perusahaan menciptakan nilai melalui konfigurasi dan kordinasi
dari aktivitas multi pasarnya (Collis & Montgomery, 1998)
3
4. Membangun prioritas investasi dan menggerakan sumber daya perusahaan ke dalam
unit bisnis yang menarik.
Strategi korporat terdiri dari strategi yang dapat diaplikasikan sesuai dengan
siklus korporat yang dihadapi. Pada umumnya perusahaan dimulai dengan strategi
pertumbuhan, kemudian berkembang hingga mencapai stabil.
Ansoff membagi strategi berdasarkan perubahan produk dan pasar yang dilayani
oleh perusahaan untuk bisnis tertentu, sehingga diperoleh empat strategi besar
sebagaimana berikut:
a. Penetrasi pasar, dilakukan oleh perusahaan dimana perusahaan meraih pasar yang saat
ini dimasuki dengan menggunakan produk/jasa yang saat ini telah dihasilkan.
b. Pengembangan pasar, dilakukan oleh perusahaan dimana berusaha berkembang dalam
memperluas pasar dengan memasuki pasar baru dengan menggunakan produk/jasa
yang saat ini telah dihasilkan.
c. Pengembangan produk, dilakukan oleh perusahaan dimana berusaha berkembang,
bertahan, memperkuat posisi, memperoleh pangsa pasar yang lebih besar di pasar yang
saat ini secara aktual telah berusaha dilayani dengan menggunakan produk/jasa yang
baru maupun yang dikembangkan.
d. Diversifikasi, dilakukan oleh perusahaan dimana berusaha berkembang dalam
memperluas pasar dengan memasuki pasar baru dengan menggunakan produk/jasa
yang telah dihasilkan.
5
II.2 Alternative Strategi Korporasi
1. Strategi Pertumbuhan
Pertumbuhan organisasi diperlihatkan sebagai arah yang diinginkan perusahaan untuk
dijalankan. Strategi pertumbuhan melibatkan pencapaian sasaran pertumbuhan yang
spesifik dengan meningkatkan level operasi perusahaan. Sasaran pertumbuhan bagi
perusahaan meliputi: peningkatan omzet, laba, atau kinerja yang lain. Sasaran pertumbuhan
bagi organisasi nirlaba meliputi: peningkatan jumlah klien/ masyarakat yang dilayani,
perluasan cakupan gegrafis, atau mungkin peningkatan program yang ditawarkan.
7
Keuntungan dari strategi konsentrasi yakni perusahaan menjadi sangat tahu dan
menguasai apa yang dilakukannya. Manajer strategi tahu betul tentang industry, pelanggan,
dan para pesaingnya. Semua orang dalam organisasi dapat mengkonsentrasikan pada bisnis
intinya, mengembangkan, dan mengeksploitasi sumberdaya utama, kapabilitas, dan
kompetensi inti yang dimilikinya agar dapat sukses dipasar.
Kerugian utama dari strategi konsentrasi adalah bahwa perusahaan menjadi
mudah diserang oleh industry lain oleh perubahan lingkungan eksternal lainnya. Risiko ini
dapat diminimalkan dengan tetap waspada terhadap perubahan dan trend yang secara
signifikan dapat mempengaruhi industry.
Nampaknya strategi konsentrasi amat tepat bagi organisasi perubahan kecil saja.
Kenyataannya perusahaan besar sering kali memulai dengan strategi konsentrasi dan terus
menggunakannya untuk mengejar pertumbuhan.
c. Integrasi Horizontal
8
Apabila integrasi vertical melibatkan satu perusahaan yang bergerak dalam
industry yang sama, tetapi memasok input atau mendistribusikan outputnya sendiri,
integrasi horizontal memperluas operasi perusahaan dengan mengkombinasikan
perusahaannya dengan perusahaan lain dalam industry yang sama dan melakukan hal yang
sama dengannya. Artinya, bagaimana mengkombinasikan operasionalnya dengan
pesaingnya. Tipe strategi pertumbuhan ini mempertahankan perusahaan dalam industry
yang sama, namun dengan maksud memperluas pangsa pasarnya dan memperkuat
posisinya.
Dalam praktiknya, strategi integrasi horizontal dilakukan melalui merger antar
perusahaan dalam industry yang sama.
d. Strategi Diversifikasi
Strategi diversifikasi adalah strategi pertumbuhan sebuah korporasi dimana
perusahaan memperluas operasionalnya dengan berpindah ke industri yang berbeda.
Terdapat dua tipe utama diversifikasi, yaitu terkait dan tak terkait. Diversifikasi terkait
(concentric) adalah usaha diversifikasi dalam industri yang berbeda tetapi salah satunya
masih berkaitan dengan suatu cara pada operasional perusahaan yang masih berlangsung.
Diversifikasi tak terkait (konglomerat), adalah usaha diversifikasi operasional perusahaan
yang dilakukan ke dalam industri yang sama sekali berbeda. Segala bentuk perpindahan
dalam industry yang berbeda - terkait atau tak terkait - secara otomatis membuat sesuatu
perusahaan menjadi sebuah organisasi bisnis ganda karena ia tidak lagi beroperasi hanya
dalam satu industry saja. Seperti pada gambar dibawah ini memperlihatkan alternative
strategi yang bisa diambil perusahaan dalam melakukan diversifikasi.
Bab ini membahas mengenai ekspansi diversifikasi (diversified expansion) yang
dilakukan perusahaan dan pilihannya untuk berkompetisi pasar produk yang berbeda-beda.
Ekspansi dimulai dari industry inti dan hal tersebut dilukukan untuk mewujudkan ataupun
melindungi posisi perusahaan dalam pasar tersebut.
9
Perusahaan melakukan diversifikasi karena beberapa alasan, terutama sebab
dari dalam dan luar perusahaan.
a. Faktor Pendorong Eksternal
Adalah dorongan kesempatan yang lebih menjauh ke dalam dari luar perusahaan
yang membawanya melakukan diversifikasi masuk ke bisnis baru. Hal tersebut mungkin
merupakan posisi yang menarik bagi perusahaan untuk didpatkan.
Faktor pendorong eksternal bisa juga muncul dari adanya ancaman, misalnya
turunnya permintaan terhadap pasar utama suatu perusahaan yang mendorongnya untuk
mencari keberuntungan ditempat lain.
b. Faktor Pendorong Internal
Faktor pendorong internal adalah kondisi-kondisi di dalam perusahaan itu sendiri
yang mendesaknya untuk melakukan diversifikasi.
Dasar bagi strategi diversifikasi yang efektif yakni harus terdapat kesesuaian
antara bisnis dengan sumber daya sehingga sumber daya member kontribusi yang penting
terhadap keunggulan kompetitif di pasar produk.
Untuk bisa menjadi basis dalam ekspansi diversifikasi, suatu sumber daya harus
lolos beberapa tes uji. Pertama, sumber daya tersebut harus superior secar kompetitif
dalam suatu bisnis baru. Kedua, sumber daya yang akan dibawa kepada bisnis baru harus
menjadi kunci faktor sukses dalam bisnis tersebut. Ketiga, ketika memasuki suatu bisnis
baru, suatu perusahaan harus bersaing dengan keseluruhan sumber daya yang diperlukan
untuk produksi dan menghasilkan produk atau jasa. Berbagai tingkatan dan jenis
diversifikasi:
1. Diversifikasi tingkat rendah
Bisnis tunggal: dimana lebih besar dari 95% penghasilan berasal dari unit bisnis
tunggal
Bisnis dominan: dimana antara 70% dan 95% penghasilan berasal dari unit bisnis
tunggal
2. Diversifikasi tingkat moderat sampai tinggi
Related constrained: dimana lebih kecil dari 70% penghasilan berasal dari bisnis
dominan: semua unit bisnis berbagi produk, teknologi dan kaitan distribusi
Related linked (mixed): dimana lebih kecil dari 70% penghasilan berasal dari bisnis
dominan, dan hanya ada links terbatas
3. Diversifikasi tingkat sangat tinggi
Unrelated-Diversified: unit bisnis tidak berhubungan dekat
e. Strategi Internasional
Isu pertama yang harus kita pelajari dalam strategi pertumbuhan internasional
ialah keuntungan dan kerugian dengan adanya ekspansi internasional.
10
Keuntungan dan kerugian strategi internasional
Keuntungan Kerugian
Mampu memperendah biaya operasional Menghadapi risiko ekonomi, strategi dan keungan
yang lebih besar
Memberi jalan/cara dengan menambahkan Proses mengelola secara strategi menjadi penuh
atau memperkuat pertumbuhan domestic tantangan dan lebih kompleks
Memberi konstribusi dalam mencapai
Menemukan kesamaan di pasar maupun
keuntungan skala ekonomi kapabilitas menjadi lebih sulit
Menjadi pesaing yang lebih kuat baik
Untuk memperoleh dan mengeksploitasi
secara domestic maupun internasional keuntungan adalah tidak mudah atupun tidak
otomatis
11
Akuisisi ialah pembelian secara sekaligus suatu perusahaan oleh perusahaan lain.
Perusahaan yang diakuisisi diambil secara keseluruhan oleh perusahaan pembeli. Akuisisi
biasanya terjadi antar perusahaan uang mempunyai ukuran yang tidak seimbang dan bisa
bersifat bersahabat ataupun bermusuhan. Akuisisi yang bersifat bersahabat merupakan
penggabungan yang diinginkan oleh pihak terkait, sedang dalam akusisi yang tidak
berahabat, biasa disebut dengan (hostile) take over perusahaan terakuisisi tidak ingin di
akuisisi kenyataannya, pihak yang akan di akuisisi biasanya mengambil langkah- langkah
untuk mencegah proses akuisisi tersebut.
Membeli perusahaan yang sudah ada tampak sebagai cara termudah untuk
melakukan diversifikasi secara potensial, hal tersebut memungkinkan perusahaan untuk
memperoleh sumber daya secara penuh yang di perlukan untuk memperoleh keunggulan
kompetitif dalam suatu industry. Sebagaimana cara ekspansi lain, akuisisi memilki kelebihan
maupun kekurangan.
Kelebihan utama dari akuisisi ialah bahwa ia bisa dengan cepat memposisikan
sebuah bisnis dalam bisnis baru. Dengan membeli pemain yang sudah ada suatu
perusahaan tidak harusmeluangkan waktu untuk membangun keberadaanya ataupun
membangun sumber daya yng belum siap.
Akuisisi terhadap perusahaan yang ada juga bisa mengeluarkan pesaing potensial
dari pasar. Pada umumnya, akuisisi merupakan cara yang sangat mahal untuk memasuki
pasar. Akuisisi juga membawa sejumlah tantangan. Kebanyakan target akuisisi memiliki
seperangkat asset dan kapabilitas, yang mana hanya beberapa yang menarik bagi
pengakuisisi. Membuang asset yang tak diperlukan atau merawatnya tentu saja
membutuhkan biaya signifikan.
Merger dan Akuisisi
Kelebihan Kekurangan
- Kecepatan -Biaya dalam melakukan akuisisi
- Akses terhadap asset-aset perlengkap -Bisnis tambahan yang tidak perlu
-Menghilangkan pesaing yang
potensial -Benturan organisasi mungkin menghalangi
-Meningkatkan sumberdaya korporasi integrasi
-Komitmen / tanggung jawab yang besar
2. Strategi Stabilitas
Strategi stabilitas adalah strategi dimana organisasi mempertahankan ukuran organisasinya
dan level operasi bisnisnya sekarang.
Kapan strategi stabilitas diterapkan ?
Salah satu situasi adalah ketika industri berada pada fase pergolakan dengan
beberapa industri kunci dan tekanan dari luar yang secara drastis berubah menyebabkan
12
situasi dimasa depan menjadi sangat tidak dapat diprediksi. Dalam situasi ini, organisasi bisa
menggunakan strategi stabilitas dengan menjadi penonton sementara untuk melihat
kemungkinan- kemungkinan yang akan terjadi. Strategi stabilitas bukanlah strategi berjalan
mundur ataupun berjalan maju. Strategi stabilitas dijalankan organisasi untuk
mempertahankan posisinya seperti saat ini (stabil).
Situasi lain yang memungkinkan organisasi melakukan strategi ini adalah ketika
tidak adanya peluang pada industri atau hanya terdapat sedikit peluang pertumbuhan pada
industri. Pada situasi seperti ini, organisasi bisa menggunakan strategi stabilitas untuk
mengevaluasi pilihan stratejik mereka seperti misalnya diversifikasi, integrasi vertikal, atau
mungkin integrasi horizontal, sehingga bisa memutuskan langkah stratejik terbaik
berikutnya.
Strategi stabilitas tepat juga digunakan oleh organisasi ketika organisasi berada
dalam tahap awal pertumbuhan. Gunanya adalah untuk mengevaluasi sumber daya,
kemampuan dan keunggulan kompetitif organisasi agar siap digunakan dalam langkah
stratejik berikunya.
Strategi stabilitas juga bisa digunakan oleh organisasi besar pada tahap maturity
dalam industry life cycle. Dalam tahap ini, keuntungan dan kinerja organisasi berada pada
keadaan yang memuaskan. Apabila pihak manajemen organisasi tidak ingi mengambil risiko,
maka mereka akan memutuskan untuk mengadopsi strategi stabilitas.
Hal yang perlu diingat adalah bahwa strategi stabilitas merupakan strategi jangka
pendek. Lingkungan akan selalu berubah walaupun organisasi menggunakan strategi
stabilitas. Oleh karena itu strategi ini tidak digunakan organisasi dalam jangka waktu yang
lama.
Ketika mengadopsi strategi stabilitaas, organisasi tidak mengalami perkembangan dalam hal
operasi. Namun, hal ini tidak berarti sumber daya organisasi, keunggunalan, dan
kompetensi inti dari organisasi berubah selama periode stabil, organisasi hanya tidak
berkembang (tidak mengeluarkan produk baru, tidak melakukan program baru atau
menambah kapasitas produksi yang baru). Ketika melakukan strategi stabilitas, organisasi
berusaha untuk mengevaluasi kegiatan dan operasi organisasi, berusaha memperkuat
internal organisasi atau dengan kata lain, strategi stabilitas memberikan organisasi waktu
istirahat dan mempersiapkan diri kembali untuk menghadapi persaingan ke depan.
3. Strategi Pembaruan
Organisasi sering mengalami penurunan terhadap kinerja dan tujuan strategi. Sesuatu harus
segera dilakukan untuk mengatasi masalah penurunan kinerja ini, atau organisasi tidak akan
13
bisa bertahan. Strategi yang digunakan untuk mengatasi masalah dalam organisasi seperti
ini adalah strategi pembaruan.
14
2. Restrukturisasi
Restrukturisasi dalam organisasi mengambil beberapa bentuk, yaitu restrutukrisasi
untuk kembali fokus pada bisnis intinya (back to the core) dengan jalan menjual
beberapa bisnisnya, spin off, likuidasi, rekayasa ulang atau penurunan skala usaha.
2. Matriks GE
15
Matriks ini terdiri atas sembilan sel yang ditetapkan berdasarkan daya tarik industri
jangka panjang (long-term industry attractiveness) dan posisi kekuatan bisnis dalam
persaingan. Sebagai contoh, daya tarik industri mencakup parameter tingkat pertumbuhan
pasar, profitabilitas industri, ukuran, praktek penetapan harga, yang merupakan
kemungkinan peluang dan ancaman. Posisi kekuatan bisnis dalam persaingan meliputi
pangsa pasar, posisi teknologi, profitabilitas, dan ukuran, yang merupakan kemungkinan
kekuatan dan kelemahan.
16
Analisis portofolio hanya memperhatikan bagaimana sumber daya dialokasikan
pada unit bisnis/produk dan melihat daya tarik pasar. Satu yang dilupakan adalah
bagaimana sinergi antarunit bisnis/produk, dengan kemampuan perusahaan induk
(Korporat). Konsep Korporat parenting melihat hal ini. Hal ini menunjukkan bahwa
perusahaan induk (paret company) dalam hal ini kantor pusat Korporat memegang peranan
penting. Langkah-langkah untuk melihat parenting strategis adalah:
1. Perhatikan dan amati faktor strategi dari setiap unit bisnis itu.
2. Perhatikan dan amati di bagian yang bisa ditingkatkan.
3. Analisis bagaimana sumber daya yang dimiliki perusahaan induk sesuai
dengan perusahaan yang diamati.
17
perusahaan lain. Sedangkan akuisisi yaitu pengambilan seluruh pengendalian oleh
perusahaan yang mengakuisisi target.
Setelah manajemen mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai alternatif
strategis, selanjutnya manajemen harus memilih salah satu untuk di implementasi.Karena
banyak alternatif yang mungkin dipandang layak, bagaimanakah manajer menentukan
strategi yang terbaik?
1. Apakah strategi tersebut sesuai dengan misi dan tujuan perusahaan? Jika
tidak,arena bersaing baru yang kurang dikenal manajemen akan dimasuki.
2. Apakah strategi konsisten dengan lingkungan eksternal perusahaan?
3. Apakah strategi konsisten dengan kekuatan internal, tujuan, kebijakan,
sumberdaya, dan nilai personal dari para manajer dan karyawan? Sebuah
strategimungkin tidak perlu sesuai dengan hal tersebut, tetapi gangguan
utama harusdihindarkan
4. Apakah strategi mencerminkan resiko potensial minimal, mengimbangi
terhadappotensial maksimal yang konsisten dengan sumber daya dan
prospek perusahaan?
5. Apakah strategi cocok dengan ceruk dalam pasar perusahaan yang belum
diisioleh pesaing? Apakah ceruk itu akan terbuka cukup lama bagi
perusahaan untuk mendapatkan ROI ditambah dengan tingkat laba yang
diisyaratkan? (ceruk-ceruk sering cepat terisi).
6. Apakah strategi tersebut bertentangan dengan strategi perusahaan yang
lain?
7. Apakah strategi dipecah lagi menjadi sub-strategi yang saling berkaitan?
8. Pernahkah strategi di uji dengan kriteria yang layak (seperti konsistensi
dengantren masa lalu, sekarang, prospektif) dan dengan alat analisis yang
tepat?
9. Sudahkah strategi diuji dengan mengembangkan rencana implementasi
yanglayak?
10. Apakah strategi benar-benar sesuai dengan daur hidup produk perusahaan?
18
11. Apakah waktunya tepat?
12. Apakah strategi membuat produk melawan pesaing yang kuat? Jika ya,
makalakukan evaluasi ulang dengan hati-hati.
13. Apakah strategi membuat perusahaan menjadi tidak berdaya terhadap
kekuatansatu pelanggan utama? Bila ya, pertimbangkan kembali dengan
hati-hati.
14. Apakah strategi melibatkan produksi produk baru untuk pasar yang baru?
Bilaya, pertimbangkan kembali dengan hati-hati.
15. Apakah perusahaan mempercepat sebuah produk atau pasar baru? Bila
ya,pertimbangkan kembali dengan hati-hati.
16. Apakah strategi meniru pesaing? Bila ya, pertimbangkan kembali dengan
hati-hati.
17. Apakah mungkin perusahaan dapat mencapai pasar yang pertama dengan
produk atau jasa baru? Bila ya, maka ini adalah keunggulan yang sangat baik.
18. Apakah penilaian terhadap persaingan yang jujur dan akurat telah
dibuat?Apakah persaingan dipandang di bawah estimasi atau di atas
estimasi?
19. Apakah perusahaan mencoba menjual ke luar negeri sesuatu yang tidak
dapatdijual di dalam negeri? (Biasanya ini bukan strategi yang sukses).
20. Apakah pangsa pasar cenderung cukup untuk memastikan ROI yang
diisyaratkan? (pangsa pasar dan ROI umumnya berkaitan tetapi berbeda dari
satuproduk/pasar dengan produk/pasar lain). Apakah hubungan pasar dan
produk sudah di kalkulasi?
19
5)Partisipasi tingkat bawahan
1. Dalam mengambil keputusan yang sulit, manajer akan lebih lama memilih
antaradua alternatif yang baik dan dua alternatif yang jelek daripada
keempat-empatnya alternatif itu baik semuanya
2. Dalam mengambil keputusan yang ringan, manajer akan lebih lama untuk
memilih antara empat alternatif yang baik daripada antara dua alternatif
yangbaik dan dua yang buruk
20