I II
I II
g.n.
g.n.
Lebar bagian pelat yang diperhitungkan dapat bekerjasama dengan balok (lebar flens)
harus ditentukan berdasarkan ketentuan SNI 03-2847-2002. Lebar efektif flens diambil nilai
terkecil dari formulasi berikut:
Balok T adalah:
be bw + 16 hf
be L
Balok L adalah:
be = bw + 6 hf
be = 1/12 L
Balok T adalah balok pada bagian interior sedangkan balok L terletak pada bagian
eksterior. Prinsip-prinsip dasar yang digunakan dalam perhitungan balok persegi juga berlaku
untuk balok T maupun balok L. Perbedaan pokok terletak pada perhitungan gaya tekan blok
diagram tekan beton (C) yang tergantung dari tinggi garis netral (c), sebagai berikut:
1. Balok T Palsu
Kasus ini dijumpai pada balok T atau L dimana garis netral berada di dalam flens
(c < hf), seperti ditunjukkan pada Gambar 3.2. Kasus ini juga berlaku jika c > hf dan a < hf
sehingga parameter disain yang diuraikan juga masih dapat digunakan.
be cu = 0.003 0.85 fc
Cc
hf c a
d d a/2
T
s > y
bw
Agar kondisi c < hf dapat terjadi, maka luas tulangan Tarik As harus memenuhi:
0.85 . . .
2. Balok T Murni
Kasus ini dijumpai pada balok T atau L dimana garis netral berada di dalam flens
(c < hf) dan tinggi blok diagram tegangan segi-empat ekuivalen juga lebih besar dari tinggi flens
(a > hf), seperti ditunjukkan pada Gambar 3.3.
be cu = 0.003 0.85 fc
hf a Cc
c
gn
d d a/2
T
s > y
bw
Untuk kasus ini dapat diberlakukan serupa dengan balok persegi bertulangan rangkap,
dengan menggantikan bagian pelat dari flens menjadi suatu penulangan imajiner yang luasnya:
0.85. . ( ).
=
Untuk balok yang dipandang sebagai balok T Murni, gaya Tarik sebesar As.fy dari
tulangan harus lebih besar daripada kapasitas gaya luas flens total sebesar 0.85.fc.b.hf, sehingga:
= >
0.85. .
atau
< 1.18. . =
Dimana = . , dan jika digunakan blok diagram tegangan parabola maka persamaam
0.85. .
Untuk menjamin perilaku daktail maka diberikan batasan penulangan: < 0.75
Dimana:
= . ( )
0.85. 600
= . 1 . 600+
= 0.85. . ( ).
. .
Seperti halnya balok bertulangan rangkap, tulangan Tarik dipandang menjadi dua bagian
yaitu As1 yang harus mengimbangi gaya tekan segi-empat seluar bw.a dan As2 untuk
mengimbangi luas tulangan imajiner Asf, sehingga momen nominal dapat dihitung:
= 1 + 2
1 = 1 . . ( 2) = ( 1 ). . ( 2)
2 = 2 . . ( ) = . . ( )
2 2
Prosedur analisis balok T dan L selengkapnya disajikan pada gambar di bawah:
1 = 2
= 0,85. . ( ).
. .
= ( + ) 0,75
Tidak
Penampang
=
. A diperbesar
A
Ya
Tidak 1,4
= .
. . Ya
ditingkatkan
1,18. . Ya
= < Balok T Palsu
1
Tidak .
=
Balok T Palsu 0,85. .
= . . ( )
2
0,85. ( ).
1 =
0,85. .
( 1 ).
=
0,85.
Selesai
1 = ( 1 ). . ( )
2
2 = 1 . . ( )
2
= 1 + 2
Contoh-Contoh Aplikasi
Contoh 1
Hitung kapasitas momen rencana (MR) yang diijinkan bekerja pada balok beton bertulang
tunggal di bawah ini:
b = 400 mm
h = 800 mm
fc = 25 MPa
fy = 400 MPa
As = 5D25
Selimut beton = 40 mm
Diameter sengkang = 10 mm
Penyelesaian: (Analisis dilakukan sesuai bagan alir pada Gambar 2)
Hitung tinggi efektif balok (d)
d = 800 40 10 25/2 = 737,5 mm
Kontrol rasio penulangan
5 (0.25. . 252 ) 2454,369
= = = = 0,0083
. 400 737,5 295000
1,4 1,4
= = = 0,0035
400
> (memenuhi syarat)
0,85. 600
= . 1 . ( )
600 +
1 = 0,85; karena = 25 MPa < 30 MPa
0,85.25 600
= . 0,85. ( ) = 0,0271
400 600 + 400
= 0,75. = 0,75.0,0271 = 0,0203
< (memenuhi syarat)
Hitung kapasitas momen nominal
. 2454,369.400
=
= = 115,4997
0,85. . 0,85.25.400
115,4997
= . . ( ) = 2454,369.400. (737,5 ) . 106 = 667,343 .
2 2
Momen rencana (MR) yang dikerjakan di atas balok sebesar:
= = 0,80.667,343 . = 533,8745 .
Contoh 2
Hitung kapasitas momen rencana (MR) yang diijinkan bekerja pada balok beton bertulangan
rangkap di bawah ini:
b = 400 mm h = 800 mm
fc = 25 MPa fy = 400 MPa
As = 8D29
As = 4D29
Selimut beton = 40 mm
Diameter sengkang = 10 mm
Jarak antar lapis tulangan tarik = 30 mm
Penyelesaian: (Analisis dilakukan sesuai bagan alir pada Gambar 2)
Hitung tinggi efektif balok (d)
d = 800 40 10 29 - 15 = 706 mm
Hitung posisi pusat berat tulangan tekan
= 40 + 10 + 292 = 64,5
Periksa rasio penulangan minimum
8 (0.25. . 292 ) 5284,1588
= = = = 0,0187
. 400 706 282400
4 (0,25. . 292 ) 2642,0794
= = = = 0,0094
. 400 706 282400
0,85.25 600
= . 0,85. ( ) = 0,0271
400 600 + 400
. 0,009 336,6725
= 0,75. + = 0,75.0,0271 + = 0,0282
400
= ( . . ) ( ) + . . ( )
2
144,0174
= (5284,1588.400 2642,0794.336,6725) ( )+
2
= 2642,0794.336,6725(706 64,5)
= 1346723388 . 1346,72 .
Contoh 3
Hitung kapasitas momen rencana (MR) yang diijinkan bekerja pada balok beton bertulangan
rangkap di bawah ini:
b = 400 mm h = 800 mm
fc = 25 MPa fy = 400 MPa
As = 8D29
As = 2D29
Selimut beton = 40 mm
Diameter sengkang = 10 mm
Jarak antar lapis tulangan tarik = 30 mm
Penyelesaian: (Analisis dilakukan sesuai bagan alir pada Gambar 2)
Hitung tinggi efektif balok (d)
d = 800 40 10 29 - 15 = 706 mm
Hitung posisi pusat berat tulangan tekan
= 40 + 10 + 292 = 64,5
Periksa rasio penulangan minimum
8 (0.25. . 292 ) 5284,1588
= = = = 0,0187
. 400 706 282400
2 (0,25. . 292 ) 1321,0397
= = = = 0,0047
. 400 706 282400
1 = = 5284,1588 1321,0397 = 3963,1191 2
1 3963,1191
= = = 0,0014
. 400 706
1,4 1,4
= = = 0,0035
400
0,85.25 600
= . 0,85. ( ) = 0,0271
400 600 + 400
. 0,0047 400
= 0,75. + = 0,75.0,0271 + = 0,025
400
= ( ). . ( ) + . ( )
2
186,4997
= (5284,1588 1321,0397). 400. ( )+
2
= 1310339516 . 1310,34 .
30
1 = 0,85 0,005 ( 7 ) = 0,82
0,85.34 600
= . 0,82. ( ) = 0,0356
400 600 + 400
400
= = = 13,8408
0,85. 0,85 34
() 125 106
= = = 0,8747
. 2 400 6392
1 2. . 1 2.13,8408.0,8747
= (1 1 ( )) = (1 1 ( ))
13,8408 400
= 0,0022
1,4 1,4
= = = 0,0035
400
Kasus (b)
30
1 = 0,85 0,005 ( 7 ) = 0,82
0,85.34 600
= . 0,82. ( ) = 0,0356
400 600 + 400
400
=
= = 13,8408
0,85. 0,85 34
() 625 106
= = = 4,3733
. 2 400 6392
1 2. . 1 2.13,8408.4,3733
= (1 1 ( )) = (1 1 ( ))
13,8408 400
= 0,0022
1,4 1,4
= = = 0,0035
400
h = 700 mm
7 D 22
b = 350 mm
b = 350 mm h = 700 mm
fc = 34 MPa
d = 639 mm
h = 700 mm
fy = 400 MPa
selimut beton = 40 mm
Diameter sengkang = 10 mm
b = 350 mm Diameter tulangan pokok tersedia = 28 mm
Untuk memikul kombinasi beban ultimate: Mu = 100 t.m
Penyelesaian:
Hitung perkiraan tinggi efektif balok (d)
d = 700 40 - 10 28/2 = 636 mm
Hitung perkiraan posisi pusat berat tulangan tekan
= 40 + 10 + 282 = 64
Mu = 100 t.m = 1000 kN.m = 1000 x 106 N.mm
1000 106
= () = = = 1250 106 .
0,80
0,85. 600
= . 1 . ( )
600 +
30
1 = 0,85 0,005 ( 7 ) = 0,82
0,85.34 600
= . 0,82. ( ) = 0,0356
400 600 + 400
400
= = = 13,8408
0,85. 0,85 34
() 1250 106
= = = 8,8293
. 2 350 6362
1 2. . 1 2.13,8408.8,8293
= (1 1 ( )) = (1 1 ( ))
13,8408 400
= 0,0272
1,4 1,4
= = = 0,0035
400
Ditentukan
= ( ). . . .(
2)
176,055
= 0,02 350 636 400 (636 )
2
= 975829428 N.m
2 = 1
2 274,417 106
= = = 0,0054
. . ( ) 350 636 400 (636 64)
= ( ) +
= 0,02 + 0,0054
= 0,0254
Dipakai:
Tulangan Tarik = 10D28 = 6157,5216 mm2 > 5654,04 mm2
Tulangan tekan = 2D28 = 1231,5043 mm2 > 1202,04 mm2
Contoh 6 (Disain balok T)
960 mm
fc = 28 MPa
fy = 400 MPa
120
a) As = 4D28
d = 555 mm
b) As = 7D36
300 mm
Hitung kapasitas momen rencana (MR) yang diijinkan bekerja pada balok beton bertulang yang
tergambar di atas:
Penyelesain:
Kasus a)
0,85. 600
= . 1 . ( )
600 +
0,85.28 600
= . 0,85. ( ) = 0,0304
400 600 + 400
120
= 0,85. . ( ). = 0,85.28. (960 300). = 0,0283
. . 400.300.555
300
= . ( ) = . (0,0304 0,0283) = 0,0183
960
4 (0,25 282
= = 0,0046
. 960 555
1,4
= > =
.
1,18. . 1,18.0,066.555
= = = 50,851
1 0,85
. 4 (0,25 282
= = =
0,85. . 0,85 . 28 . 960
= . . ( ) = 4 (0,25. . 282 ). 400. (555 120 ). 106 = .
2 2
= = 0,80 . = . .
Kasus b)
0,85. 600
= . 1 . ( )
600 +
0,85.28 600
= . 0,85. ( ) = 0,0304
400 600 + 400
120
= 0,85. . ( ). = 0,85.28. (960 300). = 0,0283
. . 400.300.555
300
= . ( ) = . (0,0304 0,0283) = 0,0183
960
7 (0,25 362 )
= = = 0,0134
. 960 555
1,4
= > =
.
7 (0,25 362 ) 1,4
= > =
300 555 400
1,18. . 1,18.0,191.555
= = = 147,1929
1 0,85
1 = ( 1 ). . ( 2)
= 470402143,2 .
2 = 1 . . ( ) = 4712,4.400. (555 120 ) = 933055200 .
2 2
= 1 + 2
= 470402143,2 . + 933055200 .
= 1403457343 . 1403,46 .