Derma Tote Rap I
Derma Tote Rap I
PENDAHULUAN
1. Topical
2. Sistemik
3. Intralesi
Kalau cara pengobatan di atas ini belum memadai, maka masih dapat dipergunakan cara-cara
lain, yaitu:
radiotherapi
sinar ultraviolet
pengobatan Lasers
kemotherapi
Bedah listrik
bedah skalpel
penyakit kulit juga ikut berkembang pesat. Yang menarik perhatian adalah kemajuan dalam
bidang pengobatan topikal yang berupa perubahan dari cara pengobatan nonspesifik dan
.
PENGOBATAN TOPIKAL
Kegunaan dan khasiat pengobatan topikal didapat dari penqaruh fisik dan kimiawi
obat-obat yang diaplikasi di atas kulit yang sakit. Pengaruh fisik antara lain ialah
dan melindungi (proteksi) dari pengaruh buruk dari luar. Semua hal itu bermaksud untuk
mengadakan homeostasis, yaitu mengembalikan kulit yang sakit dan jaringan di sekitarnya ke
Dalam jangka waktu 20 tahun terakhir ini telah dikembangkan preparat-preparat topikal
yang mempunyai khasiat kimiawi yang spesifik terhadap organisme di kulit atau terhadap
kulit itu sendiri.Secara ideal maka pemberian obat topikal harus berkhasiat fisis maupun
kimiawi. Kalau obat topikal digunakan secara rasional, maka hasilnya juga optimal,
sebaliknya kalau digunakan secara salah obat topikal menjadi tidak efektif dapat renyebabkan
penyakit iatrogenik. Prinsip obat topical secara umum terdiri atas 2 bagian1,2:
b. bahan aktif
Memilih bahan dasar (vehikulum obat topikal merupakan langkah awal dan terpenting
yang harus diambil pada pengobatan penyakit kulit.Pada umumnya sebagai pegangan ialah
pada keadaan dermatosis yang membasah dipakai bahan dasar yang cair/basah, misalnya
kompres; dan pada keadaan kering dipakai bahan dasar padat/kering, misalnya salap. Secara
1. Cairan.
2. Bedak
3. Salap.
Di samping itu ada 2 campuran atau lebih bahan dasar, yaitu :
Bagan. Vehikulum
1. Cairan
1. kompres
Prinsip pengobatan cairan ialah, membersihkan kulit yang sakit dari debris
(pus, krusta dan sebagainya) dan sisa-sisa obat topikal yang pernah dipakai.Di
samping itu terjadi perlunakan dan pecahnya vesikel.bula, dan pustula. Hasil akhir
sehingga mikroorganisme tidak dapat tumbuh dan mulai terjadi proses epitelisasi.
Pengobatan cairan berguna juga untuk menghilangkan gejala, misalnya rasa gatal,
menjadi terlalu kering.Jadi pengobatan cairan harus dipantau secara teliti, kalau
keadaan sudah mulai kering pemakaiannya dikurangi dan kalau perlu dihentikan
untuk diganti dengan bentuk pengobatan lainnya. Cara kompres lebih disukai dari
pada cara rendam dan mandi, karena pada kompres terdapat pendinginan dengan
adanya penguapan, sedangkan pada rendam dan mandi terjadi proses maserasi.1
Bahan aktif yang dipakai dalam kompres galah biasanya bersifat astringen
a. Kompres terbuka
Dasar
Indikasi
Dermatosis mardidans
vasokonstriksi
eritema berkurang.
Cara
Digunakan kain kasa yang bersifat absorben dan noniritasi serta tidak
terlalu tebal (3 lapis). Balutan jangan terlalu ketat, tidak perlu steril, dan
didiamkan, biasanya sehari dua kali selama 3 jam. Hendaknya jangan sampai
b. Kompres tertutup
Sinonim
Kompres impermeabel.
Dasar
Indikasi
Keiainan yang dalam, misalnya limfogranuloma venerium.
Cara
2. Bedak
Bedak yang dioleskan di atas kulit membuat lapisan tipis di kulit yang tidak melekat
o mendinginkan
o anti-pruritus lemah
o proteksi mekanis.
Yang diharapkan dari bedak terutama ialah efek fisis.Bahan dasarnya ialah talkum
venetum. Biasanya bedak dicampur dengan seng oksida, sebab zat ini bersifat
mengabsorpsi air dan sebum, astringen, antiseptik lemah dan antipruritus lemah.1,2
herpes zoster.
Kontralndikasi
3. Salap
Salap ialah bahan berlemak atau se-perti lemak, yang pada suhu kamar berkonsistensi
seperti mentega.Bahan dasar biasanya vaselin, tetapi dapat pula lanolin atau minyak.
Indikasi pemberian salap ialah :
b. dermatosis yang dalam dan kronik, karena daya penetrasi salap paling kuat
Kontralndikasi ialah : dermatitis madidans. Jika kelainan kulit terdapat pada bagian
badan yang berambut, penggunaan salap tidak dianjurkan dan salap jangan dipakai di
seluruh tubuh.1,2
4. Bedak kocok
Bedak kocok terdiri atas cam dan bedak, yang biasanya ditambah de-ngan gliserin
sebagai bahan perekat.Supaya bedak tidak terlalu kental dan tidak cepat menjadi
kering, maka jumlah zat padat maksimal 40% dan jumlah gliserin 10-15%. Hal ini
berarti bila beberapa zat aktif padat ditambahkan, maka persentase ter-sebut jangan
dilampaui.1,4
1. dermatosis yang kering, superfisialis dan agak luas, yang diinginkan ialah
sedikit penetrasi.
Kontralndikasi:
1. dermatitis madidans
Krim W/O: air merupakan fase dalam dan minyak fase luar.
Krim O/W: minyak merupakan fase dalam dan air fase luar.
Selain itu dipakai emulgator, dan biasanya ditambah bahan pengawet, misalnya
paraben dan juga dicampur dengan parfum.Berbagai bahan aktif dapat dimasukkan di
dalam krim.
o indikasi kosmetik
o dermatosis yang subakut dan luas, yang dikehendaki ialah penetrasi yang
6. Pasta
Pasta ialah campuran homogen bedak dan vaselin.Pasta bersifat, protektif dan
Kontraindikasi : dermatosis yang eksudatif dan daerah yang berambut. Untuk daerah
genital eksterna dan lipatan-lipatan badan pasta tidak dianjurkan karena terlalu
melekat.1
7. Linimen
Linimen atau pasta pendingin ialah campuran cairan, bedak, dan salap. Indikasi:
Gel
Ada vehikulum lain yang tidak termasuk dalam bagan vehikulum, gambar 43-1
ialah gel.
Gel ialah sediaan hidrokoloid atau hidrofilik berupa suspensi yang dibuat dari
senyawa organik. Zat untuk membuat gel di antaranya ialah karbomer, metilselulosa, dan
tragakan. Bila zat-zat tersebut dicampur dengan air dengan perbandingan tertentu akan
terbentuk gel. Karbomer akan membuat gel menjadi sangat jernih dan halus.
Gel segera mencair, jika berkontak dengan kulit dan membentuk satu lapisan.
Absorpsi perkutan lebih baik daripada krim.1
DAFTAR PUSTAKA
1. Hamzah, Mochtar. Dkk. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi Keenam. Hal. 342-