Anda di halaman 1dari 5

SEKRING OTOMATIS

1 2 3
Irkhamudin Fahmi , Sunu Aji Pamungkas , Samuel BETA
Prodi Teknik Elektronika Jurusan Teknik Elektronika Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275
1 2 3
E-mail : Irkhamudinf@gmail.com, pamungkassunu@gmail.com, sambetak2@gmail.com

Intisari MCB (Mini Circuit Breaker) atau I. PENDAHULUAN


sering disebut sekring adalah pengaman kelistrikan dari Seiring dengan perkembangan teknologi dan
arus lebih yang tidak diinginkan. Pada umumnya, nilai ilmu pengetahuan, akhir-akhir ini bidang elektronika
batasan arus yang boleh mengalir telah ditentukan oleh mengalami kemajuan yang pesat. Dengan kemajuan
pabrik pembuatnya yaitu: 2A, 4A, 6A, 10A, 16A, 20A,
tersebut, membuat manusia selalu berusaha
25A, 32A, 40A, 50A dan 60A. sehingga tidak bisa
dilakukan pengaturan sesuai yang diinginkan. Pada memanfaatkan teknologi yang ada untuk
proyek ini, dibuat sistem yang ber fungsi seperti sekring mempermudah kehidupannya, salah satu satunya
namun nilainya dapat diatur sesuai keinginan dengan adalah untuk membatasi arus yang mengalir sesuai
memanfaatkan kendali ARM. Nilai arus aktual diukur keinginan. Hal ini didasari oleh keinginan mengatur
menggunakan sensor ACS 712 sedangkan arus setting kebutuhan arus listrik pada setiap titik ruangan agar
diubah menggunakan potensiomete. Dengan terjadi effisiensi pemakaian arus listrik dan juga
memanfaatkan fungsi ADC, nilai arus tampilkan pada peralatan elektronik dapat lebih aman
LCD 16x2. Sebagai pemutus arus digunakan relay, dan Berdasarkan latar belakang diatas , maka
ketika arus melebihi nilai arus penyettingan buzzer dan
penulis membuat Sekring Otomatis yang mana nilai
LED akan memberikan peringatan. Alat akan bekerja
normal kembali jika nilai arus aktual lebih kecil dari nilai batasan arus maksimal yang boleh mengalir dapat
arus setting dan dilakukan penekanan pushbutton diatur sesuai keinginan tanpa terpacu dengan nilai
sebagai tombol reset. produk pabrikan. Alat ini menggunakan kendali
ARM NUC 120
Kata Kunci : ARM, Buzzer, LED, LCD 16x2, Relay
dan Potensiometer II. TINJAUAN PUSTAKA
Untuk mengetahui berbagai komponen dan
Abstract MCB (Mini Circuit Breaker) or peralatan yang dibutuhkan, maka disusunlah tinjauan
often we called fuse is electrical safety from over
current undesirable. In general, the value of maximum
pustaka sebagai acuan dalam merancang dan
current is determinand from the manufacturer. Such us membuat peralatan menggunakan ARM ini.
: 2A, 4A, 6A, 10A, 16A, 20A, 25A, 32A, 40A, 50A and
60A, so it can not be done according to the desired A. ARM CORTEX NUC120
setting. In this project, created a system that functions ARM NUC120 Board merupakan modul
like a fuse but the value can be set as desired by pengembangan mikrokontroler NUC120RD2BN
utilizing the ARM control. The actual current value is yang berbasis CPU ARM Cortex-M0 dari Nuvoton.
measured using a sensor ACS 712 while the current Modul ini dapat bekerja dengan kecepatan CPU
setting changed using potensiometer. By utilizing the sampai dengan 48 MHz. Modul ini juga telah
function of ADC, value of current display on LCD 16x2.
For circuit breaker is used relay, and when the current
dilengkapi dengan bootloader internal, sehingga tidak
is greater than value of current setting buzzer and leds diperlukan lagi device program eksternal.
will give a warning. The tool will work normally again if Pemrograman melalui bootloader bisa dilakukan
the actual current value is smaller better than value of dengan menggunakan koneksi USB.
current setting and pushbutton as a reset button is
pressed

Keywords : ARM, Buzzer, LED, LCD 16x2, Relay and


Potensiometer.
komersil, dan sistem komunikasi. Berikut adalah
rankaian dalam sensor acs712

Beberapa fitur penting dari sensor arus


Spesifikasi :
acs712 adalah:
1. Berbasis mikrokontroler NUC 120 RD2BN (64
1. Jalur sinyal analog yang renah noise
KB APROM, 8 KB SRAM, 4 KB Data Flash,
2. Bandwith naik keluaran 5 mikrodetik dalam
CPU ARM Cortex-M0).
menanggapi masukan aktif.
2. Terintegrasi dengan cystal eksternal 12 MHz.
3. Bandwith 50 KHZ
3. Terintegrasi dengan osilator 32,768 KHz sebagai
4. Total error keluaran 1,5% pada TA = 25 0C,
sumber clock RTC.
dan 4% pada -400C sampai 850C.
4. Memiliki 1x Port USB.
5. Operasi catu daya tunggal 5 V
5. Memiliki 1 port RS-485.
6. Sensitivitas keluaran 66mV/A
6. Memiliki 3 kanal UART dengan level tegangan
7. Output berupa tegangan yang sebanding
TTL 3,3VDC / 5VDC.
dengan perubahan arus
7. Tersedia port USB yang berfungsi untuk
8. Hambatan dalam sensor sebesar 1,2mohm
antarmuka serial sekaligus menuliskan program
9. Keluaran ratiometric diambil dari suber
mikrokontroler, sehingga tidak
daya.
membutuhkan programmer eksternal.
8. Memiliki port Serial Wire Debug untuk proses
debuging dan programming.
9. Memiliki 45 jalur GPIO.
10. Terintegrasi dengan sensor suhu internal.
11. Memiliki port input 8 kanal ADC 12-bit.
12. Bekerja pada level tegangan 3,3 VDC / 5VDC
dengan arus maksimum 800mA.
13. Input catu daya untuk board : 6,5VDC - 12VDC
/ 3,3VDC - 5VDC.

B. SENSOR ARUS ACS 712 30A


C. RELAY
Relay adalah Saklar (Switch) yang
dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen
Electromechanical yang terdiri dari 2 bagian utama
yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal
(seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay
menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk
menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus
listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan
listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh,
dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V
dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay
ACS712 adalah Hall effect current sensor (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk
yang presisi sebagai sensor arus AC atau DC dalam menghantarkan listrik 220V 2A.
pembacaan arus didalam dunia industri, otomotif, Dibawah ini adalah gambar bentuk Relay
dan Simbol Relay yang sering ditemukan di
Rangkaian Elektronika.
sebelumnya (NC) ke posisi baru (NO) sehingga
menjadi Saklar yang dapat menghantarkan arus listrik
di posisi barunya (NO). Posisi dimana Armature
tersebut berada sebelumnya (NC) akan menjadi
OPEN atau tidak terhubung. Pada saat tidak dialiri
arus listrik, Armature akan kembali lagi ke posisi
Awal (NC). Coil yang digunakan oleh Relay untuk
menarik Contact Poin ke Posisi Close pada umumnya
hanya membutuhkan arus listrik yang relatif kecil.

D. BUZZER
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika
Pada dasarnya, Relay terdiri dari 4 komponen dasar yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik
yaitu : menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja
buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer
1. Electromagnet (Coil) juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada
2. Armature diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri
3. Switch Contact Point (Saklar) arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi
4. Spring akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari
arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan
dipasang pada diafragma maka setiap gerakan
Berikut ini merupakan gambar dari bagian-bagian kumparan akan menggerakkan diafragma secara
Relay : bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang
akan menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan
sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau
terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm).

E. LCD (LIQUID CRYSTAL DISPLAY)


LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu
Kontak Poin (Contact Point) Relay terdiri dari 2 jenis jenis media tampil yang menggunakan kristal cair
yaitu : sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan
diberbagai bidang misalnya alalalat elektronik
1. Normally Close (NC) yaitu kondisi awal seperti televisi, kalkulator, atau pun layar komputer.
sebelum diaktifkan akan selalu berada di Pada postingan aplikasi LCD yang dugunakan ialah
posisi CLOSE (tertutup) LCD dot matrik dengan jumlah karakter 2 x 16. LCD
2. Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sangat berfungsi sebagai penampil yang nantinya
sebelum diaktifkan akan selalu berada di akan digunakan untuk menampilkan status kerja alat.
posisi OPEN (terbuka) Adapun fitur yang disajikan dalam LCD ini
adalah :
Berdasarkan gambar diatas, sebuah Besi
(Iron Core) yang dililit oleh sebuah kumparan Coil 1. Terdiri dari 16 karakter dan 2 baris.
yang berfungsi untuk mengendalikan Besi tersebut. Mempunyai 192 karakter tersimpan.
Apabila Kumparan Coil diberikan arus listrik, maka 2. Terdapat karakter generator terprogram.
akan timbul gaya Elektromagnet yang kemudian 3. Dapat dialamati dengan mode 4-bit dan 8-
menarik Armature untuk berpindah dari Posisi bit.
4. Dilengkapi dengan back light.

Pada Sekring otomatis, LCD digunakan


untuk menampilkan hasil pembacaan arus aktual
(output sensor ACS 712) dan arus setting ( hasil
pengaturan potensiometer)
III. PERANCANGAN ALAT
A. Perangkat Keras dan Rangkaian Elektronika
Adapun sistem yang digunakan yaitu :
1. Rangkaian LCD 2x16
2. Buzzer
3. Relay
4. Rangkaian Led
5. Rangkaian Sensor ACS712 (Sensor Arus)

B. Blok Diagram Hubungan Komponen Utama


Blok diagram aplikasi ARM menggunakan
masukan hall effect, dengan luaran tampilan LCD,
Busser dan indicator LED dan Relay dapat dilihat IV. PENGUJIAN ALAT
pada gambar dibawah ini : Saat alat dinyalakan akan terbaca pada LCD
nilai arus setting maksimal pada baris 1 dan arus
C. Perangkat Lunak yang di baca sensor pada baris 2.
Untuk diagram alir, program aplikasi ARM Saat arus pembacaan sensor melebihi arus
menggunakan masukan Tegangan dan keluaran setting, relay akan memutus aliran listrik disertai
berupa tampilan LCD dan busser, LED. lampu merah berkedip.
Saat arus pembacaan sensor sudah tidak
melebihi arus setting. Relay akan tetap memutus
aliran listrik. Arus listrik akan kebali mengalir
apabila tombol ON ditekan dan arus yang dibaca
sensor lebih kecil dari arus setting.

V. KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan, pengambilan data,
dan penganalisaan terhadap data yang telah didapat
pada proyek ini, maka didapatkan kesimpulan yaitu
sebagai berikut:
1. ARM dapat memudahkan kita dalam
kehidupan sehari-hari terutama untuk
instrumentasi sebagai mikrokontroler yang mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi
canggih. mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik
2. Sensor ACS712 dapat digunakan untuk Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3
membaca arus listrik Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis
3. Cara kerja alat adalah Ketika arus melebihi terdaftar dengan NIM. 3.32.14.1.18. Apabila ada
Yang telah Disetting, maka LED akan kritik dan saran yang membangun serta apabila
berkedip, busser akan ON, dan relay akan terdapat beberapa pertanyaan mengenai penelitian
On. Dan akan kembali mengalirkan listrik ini, bisa menghubungi pamungkassunu@gmail.com
apabila arus dibawah nilai setting dan
dilakukan penekanan sesaat push button.
4. Sistem menggunakan tampilan LCD. Baris
pertama berisi nilai arus setting makasimal ,
sedangkan baris kedua berisi Arus yang
dibaca sensor.

VI. REFERENSI
[1]http://ilmubawang.blogspot.co.id/2011/04/sensor-
arus-efek-hall-acs721-hall.html
[2]https://id.wikipedia.org
[3]http://teknikelektronika.com/pengertian-relay-
fungsi-relay/
[4]Manual DT-ARM NUC120 Board.pdf

BIODATA

Nama penulis Irkhamudin


Fahmi. Penulis dilahirkan di
kabupaten Pemalang 15 mei
1996. Penulis telah
menempuh pendidikan formal
di TK Pertiwi Kedungbanjar,
SDN 02 Kedungbanjar, SMP
Negeri 6 Taman, dan SMKN
1 Ampelgading.Pada tahun
2014 penulis mengikuti
seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima
menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus
Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan
Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan
Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM.
3.32.14.1.08. Apabila ada kritik dan saran yang
membangun serta apabila terdapat beberapa
pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa
menghubungi Irkhamudinf@gmail.com

Nama penulis Sunu Aji


Pamungkas. Penulis dilahirkan
di kabupaten Grobogan, 28 Juli
1996. Penulis telah menempuh
pendidikan formal di TK
Dharma Wanita Mangunsari,
SD Negeri 1 Mangunsari, SMP
Negeri 1 Tegowanu, dan SMA
Negeri 1 Gubug. .Pada tahun
2014 penulis mengikuti seleksi

Anda mungkin juga menyukai