Anda di halaman 1dari 21

PUTUSAN

Nomor : 12/ Pid. B/ 2012/ PN.TEBO.

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Negeri Tebo yang mengadili perkara-perkara pidana dengan acara


pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagai
berikut dalam perkara Terdakwa :
Nama Lengkap : EDI ISWANDI ALS IRWAN TENGKAK ALS IWAN
BIN SUHAIMI;
Tempat lahir : Kebung;
Umur/Tanggal Lahir : 29 Tahun / 05 Agustus 1982;
Jenis kelamin : Laki-laki;
Kebangsaan : Indonesia;
Tempat Tinggal : Desa Teluk Kembang Jambu Kecamatan Tebo Ulu
Kabupaten Tebo;
Agama : Islam;
Pekerjaan : Petani;
Pendidikan : SMP.

Terdakwa ditahan dalam Rumah Tahanan Negara (RUTAN), berdasarkan


surat perintah/penetapan penahanan oleh :
1. Penyidik tanggal 22 November 2011 No.Pol : SP.Han/78/XI/2011/Reskrim
sejak tanggal 22 November 2011 s/d 11 Desember 2011;
2. Perpanjangan oleh Penuntut Umum berdasarkan permintaan dari Penyidik
tanggal 06 Desember 2011 Nomor: SPP-148/N.5.17/Epp.1/12/2011, sejak tanggal
12 Desember 2011 s/d 20 Januari 2012;
3. Penahanan oleh Penuntut Umum tanggal 19 Januari 2012 Nomor: PRINT-
63/N.5.17/Epp.2/01/2012, sejak tanggal 19 Januari 2012 s/d 07 Februari 2012;
4. Penahanan oleh Hakim Pengadilan Negeri Tebo tanggal 30 Januari 2012
Nomor : 23/Pen.Pid/2012/PN.TEBO, sejak tanggal 27 Januari 2012 s/d 25
Februari 2012;
5. Perpanjangan Penahanan oleh Ketua Pengadilan Negeri Tebo tanggal 19
Februari 2012 Nomor : 23/Pen.Pid/2012/PN.Tebo sejak tanggal 26 Februari 2012
s/d tanggal 25 April 2012.

Menimbang, bahwa Terdakwa tanpa didampingi oleh Penasehat Hukum dan


akan menghadapi sendiri persidangan ini;

Pengadilan Negeri tersebut ;

Halaman 1 dari 21
Telah membaca penetapan Ketua Pengadilan Tebo Nomor :
12/Pen.Pid./2012/PN.TEBO, tanggal 30 Januari 2012, tentang penunjukan Mejelis
Hakim yang akan memeriksa dan mengadili perkara ini ;

Telah membaca berkas perkara pidana atas nama Terdakwa sebagaimana


terlampir dalam Surat Pelimpahan Perkara Pidana Acara Pemeriksaan Biasa yang
diajukan oleh Kepala Kejaksaan Negeri Muara Tebo Nomor : B-
145/N.5.17/Ep.2/01/2012, tertanggal 25 Januari 2012;

Telah membaca penetapan Hakim Ketua Sidang Pengadilan Negeri Tebo


Nomor : 12/Pen.Pid./2012/PN.TEBO, tanggal 30 Januari 2012, tentang penetapan
hari sidang pertama guna pemeriksaan perkara ini;

Telah mendengar pembacaan Surat Dakwaan Penuntut Umum Dengan


Nomor Reg.Perkara : PDM-13/MA.TEBO/01/2012, tertanggal 17 Januari 2012 di
persidangan;

Telah mendengar keterangan saksi-saksi di persidangan;

Telah mendengar keterangan Terdakwa di persidangan;

Telah memeriksa Barang-Barang Bukti yang diajukan di persidangan;

Telah mendengar tuntutan Jaksa Penuntut Umum pada No.Reg.Perkara:


PDM-13/MATB/01/2012, tanggal 15 Maret 2012 atas diri Terdakwa yang pada
pokoknya menuntut agar Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tebo menjatuhkan
putusan dalam perkara ini dengan amar sebagai berikut :

1. Menyatakan Terdakwa EDI ISWANDI ALS IRWAN TENGKAK ALS IWAN BIN
SUHAIMI tersebut terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan
tindak pidana Pencurian Dengan Kekerasan sebagaimana yang dimaksud Pasal
365 ayat (2) ke-1, ke-2 dan ke-3 KUHPidana dalam dakwaan tunggal surat
dakwaan;

2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa oleh karenanya berupa pidana


penjara selama 8 (delapan) Tahun dikurangi selama terdakwa berada dalam
tahanan sementara dengan perintah agar terdakwa tetap ditahan;

3. Menyatakan barang bukti berupa :


- 2 (dua) butir proyektil peluru;
- 1 (satu) buah selongsong peluru;
- 1 (satu) pucuk senjata api jenis FN merk sig sawaeur bergagang kayu
warna coklat;
- 1 (satu) buah magazine yang berisi 3 (tiga) butir amunisi warna kuning;
- 1 (satu) bilah golok dengan panjang kira-kira 35 Cm;
- 1 (satu) pucuk senjata api jenis FN warna hitam;
- 1 (satu) butir amunisi warna kuning;

Halaman 2 dari 21
Dirampas untuk dimusnahkan;
- 1 (satu) lembar STNK SPM Suzuki Spin No Pol : BH 4070 WY;
Dikembalikan kepada saksi korban Samsuddin Bin Saidi.
4. Menetapkan agar terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.000.-
(dua ribu rupiah);

Menimbang, bahwa atas tuntutan pidana Jaksa Penuntut Umum tersebut,


Terdakwa mengajukan permohonan secara lisan yang pada pokoknya memohon
keringanan hukuman dengan alasan Terdakwa sebagai tulang punggung keluarga,
Terdakwa mengakui dan menyesali perbuatannya serta berjanji tidak akan
mengulangi lagi;

Menimbang, bahwa atas permohonan Terdakwa tersebut, Jaksa Penuntut


Umum menyatakan tetap pada tuntutannya;

Menimbang, bahwa Terdakwa dihadapkan ke persidangan oleh Penuntut


Umum berdasarkan Surat Dakwaan PDM-13/MA.TEBO/01/2012, tanggal 17 Januari
2012, dengan dakwaan Tunggal, sebagai berikut :

DAKWAAN :
Bahwa ia terdakwa EDI ISWANDI als IRWAN TENGKAK als IWAN bin
SUHAIMI bersama dengan teman-temannya bernama Hendra Saputra als Cin Bin
Rifa'i dan Aris Munandar als Ratu Bin Saibi (masing-masing dalam penuntutan
terpisah) serta Wadi dan Johan (masing-masing belum tertangkap) pada hari Senin
tanggal 17 Oktober 2011 sekira jam 01.00 wib dini hari atau setidak-tidaknya pada
suatu waktu dalam bulan Oktober tahun 2011 bertempat pada sebuah rumah di Rt 08
Dusun Pulau Puro Desa Lubuk Benteng Kecamatan Tebo Ulu Kabupaten Tebo atau
setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk di dalam daerah hukum
Pengadilan Negeri Tebo yang berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara
ini, telah mengambil barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan
orang lain dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum yang dilakukan
dengan didahului, disertai atau diikuti dengan kekerasan atau ancaman kekerasan
terhadap orang, dengan maksud untuk mempersiapkan atau mempermudah
pencurian, atau dalam hal tertangkap tangan untuk memungkinkan melarikan diri
sendiri atau peserta lainnya, atau untuk tetap menguasai barang yang dicuri, yang
dilakukan pada waktu malam dalam sebuah rumah atau pekarangan tertutup yang
ada rumahnya, di jalan umum, atau dalam kereta api, atau trem yang sedang
berjalan, oleh dua orang atau lebih dengan bersekutu, dan masuk ketempat
melakukan kejahatan tersebut dengan merusak atau memanjat atau dengan
memakai anak kunci palsu, perintah palsu atau pakaian jabatan palsu, perbuatan
tersebut dilakukan oleh ia terdakwa dengan cara sebagai berikut :
Berdasarkan kesepakatan antara terdakwa EDI ISWANDI als IRWAN
TENGKAK als IWAN bin SUHAIMI dengan teman-temannya bernama Hendra
Saputra als Cin Bin Rifa'i, Aris Munandar als Ratu Bin Saibi, Wadi dan Johan
sebelumnya yaitu untuk melakukan aksi perampokan pada sebuah rumah yang lebih
dahulu telah diintai dan digambar oleh terdakwa sendiri, maka pada waktu dan
tempat sebagaimana tersebut diatas ia terdakwa telah menghantar teman-temannya
dua kali dengan berboncengan mempergunakan sepeda motor milik terdakwa sendiri
untuk mendatangi rumah saksi korban Samsuddin bin Sa'id dengan masing-masing
membawa peralatan yang sudah dipersiapkan sebelumnya dimana Aris Munandar

Halaman 3 dari 21
als Ratu Bin Saibi membawa senjata tajam berupa sebilah pisau, Hendra Saputra als
Cin Bin Rifa'i membawa senjata tajam berupa sebilah golok, sedangkan Wadi als
Mina dan Johan masing-masing membawa sepucuk senjata api pistol jenis FN
miliknya, sementara itu maka ia terdakwa EDI ISWANDI als IRWAN TENGKAK als
IWAN bin SUHAIMI hanya membawa satu unit sepeda motor yang dipergunakan
sebagai sarana terdakwa dan teman-temannya untuk datang dan pergi ke tempat
kejahatan yang mereka rencanakan tersebut, melihat bahwa situasi sekelilingnya
memungkinkan maka teman terdakwa bernama Wadi dengan mempergunakan kaki
segera mendobrak pintu samping rumah korban sampai rusak hingga teman-teman
terdakwa dapat segera masuk ke dalam rumah tersebut sedangkan ia terdakwa EDI
ISWANDI als IRWAN TENGKAK als IWAN bin SUHAIMI menunggu dengan sepeda
motornya sambil mengamati situasi di depan pintu rumah, sementara tu setibanya di
dalam rumah maka teman terdakwa bernama Aris Munandar als Ratu bin Saibi dan
Johan langsung pergi kearah kamar depan dalam rumah dimana dikamar depan
Johan langsung menodongkan senjata api yang dibawanya ke kepala saksi Akmal
bin Samsuddin yang ternyata telah terbangun sambil memerintahkan agar saksi
segera masuk berkumpul ke kamar belakang tempat tidur orang tuanya yaitu saksi
Samsuddin Bin Sa'id dan istrinya bernama Fatimah yang ternyata telah terbangun
dan sedang berada dalam todongan senjata api dari teman terdakwa bernama Wadi,
sesaat kemudian saksi Ira Susilawati Binti Samsuddin masuk berkumpul ke dalam
kamar saksi Samsuddin bin Sa'id dibawah todongan golok oleh Hendra als Cin,
didalam kamar tersebut guna meminta uang yang dimiliki para korban maka Hendra
Saputra als Cin Bin Rifa'i sambil mengacungkan goloknya kepada para saksi korban
berkata membentak " Mana uang, kalau tidak kalian mati ", karena saksi Samsuddin
bin Sa'id mengatakan tidak ada uang maka dengan serta merta teman terdakwa
bernama Wadi melepaskan tembakan satu kali ke arah Fatimah istri dari saksi
korban Samsuddin Bin Sai'di tetapi tidak mengenainya, pada ketika itu maka Hendra
Saputra als Cin Bin Rifa'i segera menempelkan goloknya ke leher saksi Samsuddin
bin Sa'id serta tanpa seizin pemiliknya merampas jam tangan yang dikenakan saksi
korban serta merampas seluruh perhiasan yang dikenakan saksi Ira Susilawati binti
Samsuddin berupa dua buah cincin dan sepasang anting-anting yang dikenakannya
dan menyerahkannya kepada Aris Munandar als Ratu Bin Saibi, dan setelah itu
maka Aris Munandar als Ratu Bin Saibi segera membantu teman terdakwa bernama
Johan untuk mengambil dan membawa keluar rumah satu unit sepeda motor jenis
Suzuki Spin warna putih No.Pol.BH.4070.WY tanpa seizin dari pemiliknya yaitu saksi
korban Samsuddin bin Sa'id tersebut, setalah melakukan rangkaian perbuatan
tersebut selanjutnya teman-teman terdakwa bernama Wadi dan Hendra ke luar dari
rumah dan naik keboncengan sepeda motor yang dikendarai terdakwa yang sedari
tadinya menunggu dan mengamati di dekat pintu rumah, akan tetapi ketika itu maka
teman terdakwa bernama Wadi melepaskan lagi satu kali tembakan ke arah pintu
rumah saksi Tayib Bin Jamal yang ternyata telah terbangun dan mengetahui
perbuatan terdakwa dan teman-temannya, dengan seketika setelah itu maka ia
terdakwa EDI ISWANDI als IRWAN TENGKAK als IWAN bin SUHAIMI segera
memacu sepeda motor yang dikendarainya untuk melarikan diri berboncengan
dengan Wadi als Mina dan Hendra Saputra als Cin bin Rifa'i yang dalam waktu
bersamaan diikuti pula oleh teman terdakwa yang bernama Johan yang
berboncengan dengan Aris Munandar als Ratu bin Saibi mempergunakan sepeda
motor jenis Suzuki Spin warna putih No.Pol.BH.4070.WY milik korban melarikan diri
meninggalkan tempat kejadian. Akibat perbuatan terdakwa EDI ISWANDI als IRWAN
TENGKAK als IWAN bin SUHAIMI bersama dengan teman-temannya bernama Aris
Munandar als Ratu bin Saibi, Hendra Saputra als Cin Bin Rifa'i, Wadi als Mina dan
Johan maka korban Samsuddin bin Sa'id dan keluarganya telah menderita kerugian

Halaman 4 dari 21
berupa kehilangan 1(satu) unit sepeda motor jenis Suzuki Spin warna putih No. Pol.
BH.4070.WY, sepasang anting-anting emas dan 2 (dua) bentuk cincin emas serta
satu buah jam tangan.
Perbuatan terdakwa EDI ISWANDI als IRWAN TENGKAK als IWAN bin
SUHAIMI dan teman-temannya tersebut adalah kejahatan sebagaimana diatur
dan diancam pidana dalam pasal 365 ayat (2) ke-1, ke-2 dan ke-3 KUHPidana.
Menimbang, bahwa terhadap surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum tersebut,
Terdakwa menyatakan telah mengerti akan isi dakwaan dan tidak mengajukan
keberatan;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya, dalam persidangan
Penuntut Umum telah mengajukan saksi-saksi yang memberikan keterangan di
bawah sumpah sesuai dengan agamanya yang pada pokoknya adalah sebagai
berikut :
1. Saksi AKMAL Bin SAMSUDIN;
- Bahwa telah terjadi perampokan pada hari Senin tanggal 17 Oktober
2011, sekira pukul 01.00 Wib dirumah orang tua saksi yaitu di Dusun Pulau
Puro Desa Lubuk Benteng Kecamatan Tebo Ulu Kabupaten Tebo;
- Bahwa pelaku perampokan di rumah orang tua saksi ketika itu ada 4
(empat) orang;
- Bahwa para pelaku masuk ke rumah orang tua saksi pada waktu itu
dengan cara mendobrak pintu sehingga mengakibatkan pintu tersebut rusak;
- Bahwa pada saat kejadian tersebut saksi sedang tidur di kamar depan,
lalu saksi mendengar suara ribut di kamar belakang tempat dimana orang tua
saksi tidur, ketika terbangun salah satu pelaku sudah menodongkan pistol ke
kepala saksi sehingga membuat saksi takut dan tidak bisa berbuat apa-apa;
- Bahwa yang terjadi selanjutnya saksi bersama dengan kakak saksi
yaitu Ira Susilawati digiring dari kamar masing-masing menuju kamar orang
tua saksi yang berada di kamar belakang oleh 2 (dua) orang pelaku kawan
terdakwa dengan ditodongkan senjata tajam berupa pisau dan senjata api;
- Bahwa saksi melihat yang dilakukan pelaku kepada orang tua saksi
ketika itu, yaitu bapak saksi yaitu Samsudin dan Ibu saksi telah ditodong
senjata api oleh salah satu pelaku dan pelaku yang lain menodongkan senjata
tajam berupa golok dengan cara menempelkan golok ke leher bapak saksi
sambil mengatakan mana uang? lalu pelaku tersebut mengambil jam tangan
yang dipakai bapak saksi dan mengambil anting-anting serta 2 (dua) buah
cincin dari kakak saksi;
- Bahwa salah satu pelaku ada menembakkan senjata api sebanyak 1
kali di dalam kamar belakang, selain itu salah satu pelaku juga ada
menembakkan senjata apinya ke luar rumah yaitu mengenai pintu rumah
tetangga rumah orang tua saksi;
- Bahwa yang diambil pelaku di rumah orang tua saksi ketika itu adalah 1
(satu) buah jam tangan milik bapak saksi, anting-anting serta 2 (dua) buah
cincin milik kakak saksi dan 1 (satu) unit sepeda motor merk Suzuki Spin
warna putih No.Pol BH 4070 WY milik saksi;
- Bahwa para pelaku mengambil barang-barang milik saksi dan orang
tua saksi tersebut tidak ada ijin sama sekali;
- Bahwa saksi membenarkan Barang bukti yang diperlihatkan di
persidangan;
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, Terdakwa membenarkan
dan menyatakan tidak keberatan;

Halaman 5 dari 21
2. Saksi HENDRA SAPUTRA als CIN bin RIFAI;
- Bahwa telah terjadi perampokan pada hari Senin tanggal 17 Oktober
2011, sekira pukul 01.00 Wib di rumah Samsudin yaitu di Dusun Pulau Puro
Desa Lubuk Benteng Kecamatan Tebo Ulu Kabupaten Tebo;
- Bahwa yang melakukan perampokan ketika itu sebanyak 5 (lima)
orang yaitu Wadi (DPO), Johan ((DPO), Aris Munandar dan Terdakwa serta
saksi sendiri;
- Bahwa yang mengajak saksi melakukan perampokan ketika itu adalah
saudara Wadi (DPO);
- Bahwa saksi Aris Munandar berangkat dari Desa Kr. Nyawa Bumay
Kabupaten Oku Sumatera Selatan bersama-sama dengan saksi menuju
rumah terdakwa yang berada di Desa Lubuk Benteng Kecamatan Tebo Ulu
Kabupaten Tebo dan aksi perampokan tersebut telah direncanakan dirumah
terdakwa pada 3 (tiga) hari sebelum kejadian tersebut;
- Bahwa dalam aksi perampokan tersebut saksi bersama dengan teman-
teman menggunakan senjata yaitu 2 (dua) buah senjata api dan 2 (dua) bilah
senjata tajam jenis golok dan pisau;
- Bahwa posisi terdakwa ketika itu menunggu di luar rumah Samsudin
sambil mengawasi keadaan sekitar;
- Bahwa untuk masuk ke dalam rumah Samsudin, dilakukan oleh
saudara Wadi (DPO) dengan terlebih dahulu mendobrak pintu rumah bagian
samping dengan cara menendang menggunakan kaki sehingga
mengakibatkan pintu tersebut terbuka dan rusak;
- Bahwa maksud saksi dan teman-teman saksi membawa senjata tajam
berupa golok tersebut untuk melukai korban jika korban melakukan
perlawanan;
- Bahwa setelah pintu berhasil didobrak, yang terjadi selanjutnya yaitu
Wadi (DPO) langsung menuju ke kamar belakang yang merupakan tempat
tidur Samsudin dan istrinya;
- Bahwa setelah sampai didalam kamar Samsudin, yang saksi lakukan
ketika itu menempelkan golok ke bagian leher Samsudin sambil meminta
uang, sedangkan Wadi (DPO) menodongkan senjata api ke arah istri
Samsudin;
- Bahwa yang dilakukan Aris Munandar pada waktu dirumah Samsudin
yaitu ikut masuk ke kamar Samsudin dan mengambil jam tangan milik
Samsudin;
- Bahwa Johan (DPO) ada menembakkan senjata api sebanyak 1 (satu)
kali dalam kamar Samsudin karena istri Samsudin berteriak;
- Bahwa setelah istri Samsudin berteriak, yang terjadi selanjutnya anak-
anak Samsudin yaitu Akmal dan Ira Susilawati datang yang selanjutnya
digiring oleh Aris Munandar dengan Johan (DPO) ke kamar belakang;
- Bahwa pada waktu Aris Munandar dan Johan menggiring Akmal dan Ira
Susilawati ke kamar belakang, yang dilakukan selanjutnya Aris Munandar ada
mengambil anting-anting serta 2 (dua) buah cincin dari Ira Susilawati dan
Johan ada mengambil 1 (satu) unit Spin warna putih No. Pol BH 4070 WY
milik Samsudin;
- Bahwa setelah saksi dan teman-teman saksi yang lainnya berhasil
mengambil barang milik Samsudin, yang dilakukan selanjutnya melarikan diri
menuju sebuah kebun karet yang berjarak + 5 (lima) Km dari rumah korban
(Samsudin);

Halaman 6 dari 21
- Bahwa barang-barang yang diambil dari rumah Samsudin ketika itu
rencananya akan dijual dan hasil dari penjualan tersebut akan dibagi-bagi;
- Bahwa pada waktu pelaku mengambil barang-barang milik korban
sebelumnya tidak ada ijin;
- Bahwa saksi membenarkan Barang bukti yang diperlihatkan di
persidangan;
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, Terdakwa membenarkan
dan menyatakan tidak keberatan;

1. Saksi ARIS MUNANDAR als RATU bin SAIBI;


- Bahwa pada hari Senin tanggal 17 Oktober 2011, sekira pukul 01.00
Wib dirumah Samsudin telah terjadi perampokan yaitu di Dusun Pulau Puro
Desa Lubuk Benteng Kecamatan Tebo Ulu Kabupaten Tebo;

- Bahwa yang melakukan perampokan ketika itu sebanyak 5 (lima) orang


yaitu Wadi (DPO), Johan (DPO), Hendra Saputra dan terdakwa Iwan serta
saksi sendiri;

- Bahwa yang mengajak saksi melakukan perampokan ketika itu adalah


saudara Wadi (DPO);

- Bahwa saksi berangkat dari Desa Kr. Nyawa Bumay Kabupaten Oku
Sumatera Selatan bersama-sama dengan Hendra Saputra alias Cin bin Rifai
menuju rumah terdakwa Iwan yang berada di Desa Lubuk Benteng
Kecamatan Tebo Ulu Kabupaten Tebo dan aksi perampokan tersebut telah
direncanakan dirumah terdakwa Iwan 3 (tiga) hari sebelum kejadian tersebut;
- Bahwa dalam aksi perampokan tersebut saksi bersama dengan teman-
teman menggunakan senjata yaitu 2 (dua) buah senjata api dan 2 (dua) bilah
senjata tajam jenis golok dan pisau;
- Bahwa posisi terdakwa Iwan ketika itu menunggu di luar rumah
Samsudin sambil mengawasi keadaan sekitar;
- Bahwa masuk ke rumah Samsudin ketika itu dilakukan oleh saudara
Wadi (DPO) dengan terlebih dahulu mendobrak pintu rumah bagian samping
dengan cara menendang menggunakan kaki sehingga mengakibatkan pintu
tersebut terbuka dan rusak;
- Bahwa maksud saksi dan teman-teman saksi membawa senjata tajam
berupa golok tersebut untuk melukai korban jika korban melakukan
perlawanan;
- Bahwa setelah pintu berhasil didobrak, yang terjadi selanjutnya yaitu
Wadi (DPO) langsung menuju ke kamar belakang yang merupakan tempat
tidur Samsudin dan istrinya;
- Bahwa setelah sampai didalam kamar Samsudin, yang saksi lakukan
ketika itu menempelkan golok ke bagian leher Samsudin sambil meminta
uang, sedangkan Wadi (DPO) menodongkan senjata api ke arah istri
Samsudin;
- Bahwa yang dilakukan Johan (DPO) ketika itu ada menembakkan
senjata api sebanyak 1 (satu) kali dalam kamar Samsudin karena istri
Samsudin berteriak;

Halaman 7 dari 21
- Bahwa setelah istri Samsudin berteriak, yang terjadi selanjutnya anak-
anak Samsudin yaitu Akmal dan Ira Susilawati datang yang selanjutnya saksi
giring dengan Johan (DPO) ke kamar belakang;
- Bahwa pada waktu saksi dan Johan (DPO) menggiring Akmal dan Ira
Susilawati ke kamar belakang, yang dilakukan selanjutnya saksi ada
mengambil anting-anting serta 2 (dua) buah cincin dari Ira Susilawati dan
Johan (DPO) ada mengambil 1 (satu) unit Spin warna putih No. Pol BH 4070
WY milik Samsudin;
- Bahwa setelah saksi dan teman-teman saksi yang lainnya berhasil
mengambil barang milik Samsudin, yang dilakukan selanjutnya melarikan diri
menuju sebuah kebun karet yang berjarak + 5 (lima) Km dari rumah korban
(Samsudin);
- Bahwa barang-barang yang diambil dari rumah Samsudin ketika itu
rencananya akan dijual dan hasil dari penjualan tersebut akan dibagi-bagi;
- Bahwa pada waktu pelaku mengambil barang-barang milik korban
sebelumnya tidak ada ijin;
- Bahwa saksi membenarkan Barang bukti yang diperlihatkan di
persidangan;
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, Terdakwa membenarkan
dan menyatakan tidak keberatan;
Menimbang, bahwa untuk keterangan saksi-saksi selanjutnya yaitu saksi
SAMSUDIN bin SAID (alm), IRA SUSILAWATI binti SAMSUDIN dan TAYIB bin
JAMAL, oleh karena telah dipanggil oleh Penuntut Umum secara sah dan patut
namun tidak dapat hadir, maka atas persetujuan Terdakwa keterangan saksi-saksi
tersebut di dalam BAP Penyidik dibacakan oleh Penuntut Umum dalam persidangan
yang pada pokoknya menerangkan sebagaimana termuat di dalam Berita Acara
Persidangan;
Menimbang bahwa, selanjutnya telah pula didengar keterangan Terdakwa
EDI ISWANDI ALS IRWAN TENGKAK ALS IWAN BIN SUHAIMI, yang pada
pokoknya menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa pada hari Senin tanggal 17 Oktober 2011, sekira pukul 01.00
Wib yang berada dirumah Samsudin telah terjadi perampokan yaitu di Dusun
Pulau Puro Desa Lubuk Benteng Kecamatan Tebo Ulu Kabupaten Tebo;
- Bahwa yang melakukan perampokan ketika itu sebanyak 5 (lima)
orang yaitu Wadi, Johan, Hendra Saputra, Aris Munandar, Siun (DPO) serta
terdakwa sendiri;
- Bahwa yang merencakan perampokan di rumah Samsudin pada waktu
itu adalah terdakwa dengan Siun, karena terdakwa dengan Siun tinggal di
Desa Lubuk Benteng yang waktu itu terdakwa menghubungi Wadi (DPO)
dengan mengatakan bahwa di daerah Tebo ada sasaran untuk dirampok
tetapi yang menunjukkan dan memberitahukan tempat atau sasaran rumah
Samsudin untuk dirampok adalah Iyan Kinah;
- Bahwa sebelumnya Aris Munandar yang berangkat dari Desa Kr.
Nyawa Bumay Kabupaten Oku Sumatera Selatan bersama-sama dengan
Hendra Saputra alias Cin bin Rifai menuju rumah terdakwa yang berada di
Desa Lubuk Benteng Kecamatan Tebo Ulu Kabupaten Tebo dan selanjutnya
dilakukan aksi perampokan tersebut setelah direncanakan dirumah terdakwa
3 (tiga) hari sebelum kejadian tersebut;
- Bahwa dalam aksi perampokan tersebut terdakwa bersama dengan
teman-teman menggunakan senjata yaitu 2 (dua) buah senjata api dan 2
(dua) bilah senjata tajam jenis golok dan pisau;

Halaman 8 dari 21
- Bahwa peran terdakwa ketika itu menunggu di luar rumah Samsudin
sambil mengawasi keadaan sekitar bersama dengan Siun (DPO);
- Bahwa pada waktu teman-teman terdakwa melakukan perampokan
dirumah Samsudin, tidak ada yang melakukan perlawanan;
- Bahwa tujuan terdakwa dan teman-teman mengambil barang-barang
milik Samsudin ketika itu adalah untuk dimiliki;
- Bahwa untuk masuk ke rumah Samsudin ketika itu dilakukan oleh
saudara Wadi (DPO) dengan terlebih dahulu mendobrak pintu rumah bagian
samping dengan cara menendang menggunakan kaki sehingga
mengakibatkan pintu tersebut terbuka dan rusak;
- Bahwa maksud terdakwa dan teman-teman membawa senjata tajam
berupa golok tersebut untuk melukai korban jika korban melakukan
perlawanan
- Bahwa setelah pintu berhasil didobrak, yang terjadi selanjutnya yaitu
Wadi (DPO) langsung menuju ke kamar belakang yang merupakan tempat
tidur Samsudin dan istrinya
- Bahwa setelah sampai didalam kamar Samsudin, yang terdakwa
lakukan ketika itu menempelkan golok ke bagian leher Samsudin sambil
meminta uang, sedangkan Wadi (DPO) menodongkan senjata api ke arah istri
Samsudin;
- Bahwa yang dilakukan Johan (DPO) ketika itu ada menembakkan
senjata api sebanyak 1 (satu) kali dalam kamar Samsudin karena istri
Samsudin berteriak;
- Bahwa setelah istri Samsudin berteriak, yang terjadi selanjutnya anak-
anak Samsudin yaitu Akmal dan Ira Susilawati datang yang selanjutnya Aris
Munandar giring dengan Johan ke kamar belakang;
- Bahwa pada waktu Aris Munandar dan Johan menggiring Akmal dan Ira
Susilawati ke kamar belakang, yang dilakukan selanjutnya Aris Munandar ada
mengambil anting-anting serta 2 (dua) buah cincin dari Ira Susilawati dan
Johan (DPO) ada mengambil 1 (satu) unit Spin warna putih No. Pol BH 4070
WY milik Samsudin;
- Bahwa setelah terdakwa dan teman-teman terdakwa yang lainnya
berhasil mengambil barang milik Samsudin, yang dilakukan selanjutnya
melarikan diri menuju sebuah kebun karet yang berjarak + 5 (lima) Km dari
rumah korban (Samsudin);
- Bahwa barang-barang yang diambil dari rumah Samsudin ketika itu
rencananya akan dijual dan hasil dari penjualan tersebut akan dibagi-bagi;
- Bahwa pada waktu pelaku mengambil barang-barang milik korban
sebelumnya tidak ada ijin;
Menimbang bahwa, selain keterangan saksi-saksi dan keterangan Terdakwa
tersebut diatas di persidangan Penuntut Umum mengajukan turut mengajukan
Barang Bukti berupa:
- 2 (dua) butir proyektil peluru;
- 1 (satu) buah selongsong peluru;
- 1 (satu) pucuk senjata api jenis FN merk sig sawaeur bergagang kayu
warna coklat;
- 1 (satu) buah magazine yang berisi 3 (tiga) butir amunisi warna kuning;
- 1 (satu) bilah golok dengan panjang kira-kira 35 Cm;
- 1 (satu) pucuk senjata api jenis FN warna hitam;
- 1 (satu) butir amunisi warna kuning;
- 1 (satu) lembar STNK sepeda motor merk Suzuki Spin No Pol : 4070
WY;

Halaman 9 dari 21
Barang bukti tersebut telah disita sesuai dengan ketentuan hukum yang
berlaku, sehingga dapat dipertimbangkan dalam perkara ini sebagai Barang Bukti
yang sah menurut hukum;

Menimbang, bahwa segala sesuatu yang terjadi di persidangan ini sepanjang


belum termuat dalam putusan ini dianggap telah termuat dan dipertimbangkan
seluruhnya;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi, keterangan


Terdakwa sendiri yang dihubungkan dengan Barang Bukti, yang satu dengan lainnya
saling bersesuaian dan berhubungan maka dapatlah diperoleh fakta-fakta dan
keadaan yang terungkap dipersidangan sebagai berikut :
- Bahwa benar berdasarkan kesepakatan antara terdakwa EDI ISWANDI
als IRWAN TENGKAK als IWAN bin SUHAIMI dengan teman-temannya
bernama Siun (DPO), Hendra Saputra als Cin Bin Rifa'i, Aris Munandar als
Ratu Bin Saibi, Wadi (DPO) dan Johan (DPO) pada 3 (tiga) hari sebelumnya
di rumah terdakwa yaitu untuk melakukan aksi perampokan pada sebuah
rumah yang lebih dahulu telah diintai dan digambar oleh Siun (DPO);
- Bahwa benar maka pada hari Senin tanggal 17 Oktober 2011, sekira
pukul 01.00 Wib dirumah Samsudin di Dusun Pulau Puro Desa Lubuk
Benteng Kecamatan Tebo Ulu Kabupaten Tebo terdakwa telah menghantar
teman-temannya dua kali dengan berboncengan mempergunakan sepeda
motor milik terdakwa sendiri untuk mendatangi rumah saksi korban
Samsuddin bin Sa'id tersebut dengan masing-masing membawa peralatan
yang sudah dipersiapkan sebelumnya;
- Bahwa benar peralatan yang dibawa saat peristiwa tersebut yaitu Aris
Munandar als Ratu Bin Saibi membawa senjata tajam berupa sebilah pisau,
Hendra Saputra als Cin Bin Rifa'i membawa senjata tajam berupa sebilah
golok, sedangkan Wadi als Mina (DPO) dan Johan (DPO) masing-masing
membawa sepucuk senjata api pistol jenis FN miliknya, sementara itu
terdakwa EDI ISWANDI als IRWAN TENGKAK als IWAN bin SUHAIMI hanya
membawa satu unit sepeda motor yang dipergunakan sebagai sarana
terdakwa dan teman-temannya untuk datang dan pergi ke tempat kejahatan
yang mereka rencanakan tersebut;
- Bahwa benar melihat bahwa situasi sekelilingnya memungkinkan maka
teman terdakwa bernama Wadi (DPO) dengan mempergunakan kaki segera
mendobrak pintu samping rumah korban sampai rusak hingga teman-teman
terdakwa dapat segera masuk ke dalam rumah tersebut sedangkan terdakwa
EDI ISWANDI als IRWAN TENGKAK als IWAN bin SUHAIMI dan Siun (DPO)
menunggu dengan sepeda motornya sambil mengamati situasi yang berlokasi
tidak jauh dari rumah korban;
- Bahwa benar setibanya di dalam rumah maka teman terdakwa
bernama Aris Munandar als Ratu bin Saibi dan Johan (DPO) langsung pergi
kearah kamar depan dalam rumah dimana di kamar depan Johan (DPO)
langsung menodongkan senjata api yang dibawanya ke kepala saksi Akmal
bin Samsuddin yang ternyata telah terbangun sambil memerintahkan agar
saksi segera masuk berkumpul ke kamar belakang tempat tidur orang tuanya
yaitu saksi Samsuddin Bin Sa'id dan istrinya bernama Fatimah yang ternyata
telah terbangun dan sedang berada dalam todongan senjata api dari teman
terdakwa bernama Wadi (DPO), sesaat kemudian saksi Ira Susilawati Binti
Samsuddin juga masuk berkumpul ke dalam kamar saksi Samsuddin bin Sa'id
dibawah todongan golok oleh Hendra als Cin;
Halaman 10 dari 21
- Bahwa benar di dalam kamar tersebut guna meminta uang yang dimiliki
para korban maka Hendra Saputra als Cin Bin Rifa'i sambil mengacungkan
goloknya kepada para saksi korban berkata membentak " Mana uang, kalau
tidak kalian mati ", karena saksi Samsuddin bin Sa'id mengatakan tidak ada
uang maka dengan serta merta teman terdakwa bernama Wadi (DPO)
melepaskan tembakan satu kali ke arah Fatimah istri saksi korban Samsuddin
Bin Sai'di tetapi tidak mengenainya oleh karena Fatimah istri korban tersebut
berteriak, saat itu pula Hendra Saputra als Cin Bin Rifa'i segera menempelkan
goloknya ke leher saksi Samsuddin bin Sa'id serta tanpa seizin pemiliknya
merampas jam tangan yang dikenakan saksi korban serta merampas seluruh
perhiasan yang dikenakan saksi Ira Susilawati binti Samsuddin berupa dua
buah cincin dan sepasang anting-anting yang dikenakannya dan
menyerahkannya kepada Aris Munandar als Ratu Bin Saibi, dan setelah itu
maka Aris Munandar als Ratu Bin Saibi segera membantu teman terdakwa
bernama Johan (DPO) untuk mengambil dan membawa keluar rumah 1 (satu)
unit sepeda motor jenis Suzuki Spin warna putih No.Pol.BH.4070.WY tanpa
seizin dari pemiliknya yaitu saksi korban Samsuddin bin Sa'id tersebut;
- Bahwa benar setelah melakukan rangkaian perbuatan tersebut
selanjutnya teman-teman terdakwa bernama Wadi (DPO) dan Hendra ke luar
dari rumah dan naik keboncengan sepeda motor yang dikendarai terdakwa
yang sedari tadinya menunggu dan mengamati di dekat pintu rumah, dan
ketika itu juga teman terdakwa bernama Wadi (DPO) sempat melepaskan lagi
satu kali tembakan ke arah pintu rumah saksi Tayib Bin Jamal yang
merupakan tetangga saksi korban Samsudin yang ternyata telah terbangun
dan mengetahui perbuatan terdakwa dan teman-temannya;
- Bahwa benar setelah itu terdakwa EDI ISWANDI als IRWAN TENGKAK
als IWAN bin SUHAIMI segera memacu sepeda motor yang dikendarainya
untuk melarikan diri berboncengan dengan Wadi als Mina (DPO) dan Hendra
Saputra als Cin bin Rifa'i yang dalam waktu bersamaan diikuti pula oleh teman
terdakwa yang bernama Johan (DPO) yang berboncengan dengan Aris
Munandar als Ratu bin Saibi dan Siun (DPO) mempergunakan sepeda motor
jenis Suzuki Spin warna putih No.Pol.BH.4070.WY milik korban melarikan diri
meninggalkan tempat kejadian;
- Bahwa benar akibat perbuatan terdakwa EDI ISWANDI als IRWAN
TENGKAK als IWAN bin SUHAIMI bersama dengan teman-temannya
bernama Aris Munandar als Ratu bin Saibi, Hendra Saputra als Cin Bin Rifa'i,
Wadi als Mina (DPO), Siun (DPO) dan Johan (DPO) maka korban
Samsuddin bin Sa'id dan keluarganya telah menderita kerugian berupa
kehilangan 1(satu) unit sepeda motor jenis Suzuki Spin warna putih No. Pol.
BH.4070.WY, sepasang anting-anting emas dan 2 (dua) bentuk cincin emas
serta satu buah jam tangan.
Menimbang, bahwa selanjutnya dari fakta-fakta yang terungkap di
persidangan Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah Terdakwa benar telah
melakukan perbuatan sebagaimana didakwakan oleh Jaksa Penuntut Umum;

Menimbang, bahwa Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum dalam perkara ini
telah disusun dalam bentuk tunggal yaitu melanggar: Pasal 365 ayat (2) ke-1, 2,3
KUHP, yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut :
1. Unsur Barang siapa;
2. Unsur Mengambil sesuatu barang;

Halaman 11 dari 21
3. Unsur yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain;
4. Unsur dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum;
5. Unsur Yang didahului, disertai atau diikuti dengan kekerasan atau
ancaman kekerasan terhadap orang;
6. Unsur dengan maksud untuk mempersiapkan atau mempermudah
pencurian, atau dalam hal tertangkap tangan, untuk memungkinkan
melarikan diri sendiri atau peserta lainnya, atau untuk tetap
menguasai barang yang dicurinya;
7. Unsur perbuatan dilakukan pada waktu malam dalam sebuah
rumah atau pekarangan tertutup yang ada rumahnya, di jalan umum,
atau dalam kereta api atau trem yang sedang berjalan;
8. Unsur perbuatan dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan
bersekutu;
9. Unsur masuk ke tempat melakukan kejahatan dengan merusak
atau memanjat atau memakai anak kunci palsu, perintah palsu atau
pakaian jabatan palsu.
Menimbang, bahwa terhadap unsur-unsur delik Pasal 365 ayat (2) ke-1, 2, 3
KUHP tersebut akan dipertimbangkan sebagai berikut:

1. Unsur Barang siapa;

Menimbang, bahwa yang dimaksud barang siapa adalah Subjek Hukum yang
melakukan tindak pidana di wilayah RI dan kepadanya dapat
dipertanggungjawabkan atas perbuatannya;
Menimbang, bahwa dipersidangan Jaksa Penuntut Umum telah menghadirkan
terdakwa EDI ISWANDI ALS IRWAN TENGKAK ALS IWAN BIN SUHAIMI dengan
identitas sebagai mana diuraikan dalam dakwaan tersebut di atas dan telah terbukti
bahwa terdakwa adalah orang yang dimaksud dalam surat dakwaan Jaksa Penuntut
Umum serta dibenarkan oleh terdakwa sendiri dipersidangan, sehingga tidak ada
kekeliruan mengenai Subjek Hukum dalam dakwaan (error in persona);
Menimbang, bahwa dipersidangan terdakwa dalam keadaan sehat, baik fisik
maupun mentalnya sehingga dipandang mampu bertanggung jawab atas
perbuatannya;
Menimbang, bahwa dengan demikian unsur Barang siapa telah terpenuhi;
2. Unsur Mengambil sesuatu barang;
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi, keterangan
Terdakwa serta Barang Bukti telah terungkap fakta di persidangan bahwa terdakwa
bersama dengan teman-temannya bernama Siun (DPO), Hendra Saputra als Cin
Bin Rifa'i, Aris Munandar als Ratu Bin Saibi, Wadi (DPO) dan Johan (DPO) telah
memasuki rumah saksi korban Samsudin yang beralamat di Dusun Pulau Puro Desa
Lubuk Benteng Kecamatan Tebo Ulu Kabupaten Tebo dan dengan cara membentak
dengan berkata " Mana uang, kalau tidak kalian mati " sambil menodongkan senjata
telah merampas barang-barang milik saksi Samsudin berupa 1 (satu) buah jam
tangan, perhiasan milik saksi Ira Susilawati Binti Samsudin berupa dua buah cincin
dan sepasang anting-anting serta 1 (satu) unit sepeda motor jenis Suzuki Spin warna
putih No.Pol.BH.4070.WY milik Saksi Akmal Bin Samsudin;

Halaman 12 dari 21
Menimbang, bahwa yang dimaksud kata mengambil dalam unsur pasal ini
menurut R. SUSILO (KUHP, Politeia Bogor, hal. 250) adalah mengambil untuk
dikuasainya. Maksudnya, waktu si Pelaku mengambil barang, barang tersebut belum
ada dalam kekuasannya. Bahwa pengambilan dapat dikatakan selesai apabila
barang tersebut sudah berpindah tempat;
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi Aris Munandar dan
pengakuan Terdakwa telah terungkap fakta di persidangan, bahwa setelah berhasil
mengambil 1 (satu) buah jam tangan, 2 (dua) buah cincin dan 1 (satu) anting-anting
serta 1 (satu) unit sepeda motor merek SUZUKI Spin warna Putih dengan No Pol BH
4070 WY, selanjutnya Terdakwa bersama-sama dengan teman-temannya yaitu Aris
Munandar Als Ratu, Hendra Saputra als Cin Bin Rifa'i, Wadi (DPO), Siun (DPO) dan
Johan (DPO) membawa barang-barang tersebut pergi untuk melarikan diri menuju
sebuah kebun karet yang berjarak 5 (lima) Km dari rumah korban;
Menimbang, bahwa sesuatu barang atau barang sesuatu yang dimaksud
unsur pasal ini menurut R. SUSILO (KUHP, Politeia Bogor, hal 250) adalah segala
sesuatu yang berwujud (kecuali manusia), yang dalam perkara ini adalah 1 (satu)
buah jam tangan milik saksi SAMSUDIN, 2 (dua) buah cincin dan 1 (satu) anting-
anting milik saksi Ira Susilawati Binti Samsudin serta 1 (satu) unit sepeda motor
merek SUZUKI Spin warna Putih dengan No Pol BH 4070 WY milik saksi
SAMSUDIN;
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian kejadian sebagaimana telah
dijelaskan diatas, telah terungkap bahwa terdakwa bersama-sama dengan teman-
temannya yaitu Aris Munandar Als Ratu, Hendra Saputra als Cin Bin Rifa'i, Wadi
(DPO), Siun (DPO) dan Johan (DPO) telah mengambil dan membawa barang-
barang tersebut pergi dari rumah korban Samsudin melarikan diri ke sebuah kebun
karet untuk bersembunyi dan rencananya akan membagi hasil rampokan di kebun
karet tersebut setelah berhasil dijual;
Menimbang, bahwa dengan demikian unsur mengambil sesuatu barang
telah terpenuhi;
3. Unsur yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain;
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi, keterangan
Terdakwa serta Barang Bukti telah terungkap fakta dan keadaan yang diperoleh di
persidangan bahwa barang-barang berupa 1 (satu) buah jam tangan milik saksi
SAMSUDIN, 2 (dua) buah cincin dan 1 (satu) anting-anting milik saksi Ira Susilawati
Binti Samsudin serta 1 (satu) unit sepeda motor merek SUZUKI Spin warna Putih
dengan No Pol BH 4070 WY milik saksi Samsudin Bin Sa'd adalah barang-barang
yang diambil dari rumah korban saksi Samsudin di Dusun Pulau Puro Desa Lubuk
Benteng. Kecamatan Tebo Ulu Kabupaten Tebo yang diakui oleh para saksi korban
sebagai barang miliknya;
Menimbang, bahwa kata seluruhnya atau sebagian dalam unsur pasal ini
menyatakan jumlah yang bersifat alternatif (kata : atau), dengan terpenuhinya salah
satu saja anasir dari unsur pasal tersebut, maka unsur ini terpenuhi;
Menimbang, bahwa maksud kata kepunyaan orang lain dalam pasal ini ialah
menyatakan kepemilikan dari suatu obyek (benda), dimana dalam perkara ini ialah
kepemilikan dari barang sebagaimana yang telah disebutkan diatas;
Menimbang, bahwa berdasarkan rangkaian kejadian sebagaimana diuraikan
diatas telah terungkap bahwa barang-barang yang diambil oleh terdakwa bersama
Aris Munandar Als Ratu, Hendra Saputra als Cin Bin Rifa'i, Wadi (DPO), Siun (DPO)
dan Johan (DPO) adalah seluruhnya milik orang lain yaitu milik saksi korban

Halaman 13 dari 21
SAMSUDIN, saksi AKMAL dan saksi IRA SUSILAWATI dan bukan milik dari
Terdakwa, saksi Aris Munandar, saksi Hendra Saputra als Cin Bin Rifa'i, Wadi (DPO),
Johan (DPO) maupun Siun (DPO);
Menimbang, bahwa dengan demikian unsur yang seluruhnya atau sebagian
kepunyaan orang lain telah terpenuhi;
4. Unsur dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum;
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta dan keadaan yang terungkap
dipersidangan yang diperoleh dari keterangan saksi-saksi, keterangan Terdakwa
serta Barang Bukti bahwa terdakwa bersama-sama dengan Aris Munandar Als Ratu,
Hendra Saputra als Cin Bin Rifa'i, Wadi (DPO), Siun (DPO) dan Johan (DPO) telah
mengambil barang-barang berupa 1 (satu) buah jam tangan milik saksi SAMSUDIN,
2 (dua) buah cincin dan 1 (satu) anting-anting milik saksi Ira Susilawati Binti
Samsudin serta 1 (satu) unit sepeda motor merek SUZUKI Spin warna Putih dengan
No Pol BH 4070 WY milik saksi Samsudin Bin Sa'd dari rumah korban saksi
SMASUDIN, dan kemudian barang-barang tersebut dibawa dari rumah saksi korban
ke kebun karet untuk bersembunyi dan membagi hasil rampokan setelah berhasil
dijual;
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi Aris Munandar, saksi
Hendra Saputra dan pengakuan Terdakwa sendiri di persidangan telah terungkap
bahwa perampokan tersebut telah direncanakan terlebih dahulu 3 (tiga) hari sebelum
kejadian di rumah terdakwa;
Menimbang, bahwa setelah kejadian tersebut, terdakwa bersama-sama
dengan Aris Munandar Als Ratu, Hendra Saputra als Cin, Wadi (DPO), Siun (DPO)
dan Johan (DPO) melarikan diri dari rumah korban (saksi SAMSUDIN) dan pergi ke
kebun karet untuk bersembunyi dan membagi hasil rampokan tersebut, namun
sebelum hasil rampokan tersebut berhasil dibagi-bagi, terdakwa dan kawan-kawan
telah ditangkap polisi;
Menimbang, bahwa unsur dengan maksud untuk dimiliki menurut R. SUSILO
(KUHP, Politeia Bogor, hal. 250) adalah pengambilan itu harus dengan sengaja dan
dengan maksud untuk dimilikinya;
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta yang terungkap di persidangan bahwa
terdakwa bersama-sama dengan Aris Munandar Als Ratu, Hendra Saputra als Cin,
Wadi (DPO), Siun (DPO) dan Johan (DPO) telah sengaja mengambil barang-barang
milik saksi korban dari rumah saksi korban tersebut karena perbuatan tersebut telah
direncanakan terlebih dahulu di rumah Terdakwa 3 (tiga) hari sebelum kejadian;
Menimbang, bahwa perbuatan terdakwa bersama-sama dengan Aris
Munandar Als Ratu, Hendra Saputra als Cin, Wadi (DPO), Siun (DPO) dan Johan
(DPO) dilakukan secara tanpa izin dan tanpa dikehendaki oleh pemiliknya yaitu
korban (saksi SAMSUDIN);
Menimbang, bahwa unsur secara melawan hukum atau waderrechtelijk
dalam pasal ini menurut pendapat SIMONS waderrechtelijk adalah bertentangan
dengan hukum pada umumnya, baik tertulis (hukum formil) maupun tidak tertulis
(hukum materiil)). Referensi : (Prof. Satochid Kartanegara, SH., Hukum Pidana
kumpulan kuliah, Balai Lektur Mahasiswa, Bagian kesatu).
Menimbang, bahwa sedangkan menurut Prof. DR. Sudikno Mertokusumo, SH
(MENGENAL HUKUM, Suatu Pengantar) makna secara melawan hukum adalah
melanggar norma-norma dalam kehidupan bermasyarakat (kaedah-kaedah sosial
atau sumber hukum materiil), yaitu kaedah kesusilaan, kaedah agama, kaedah
sopan santun dan termasuk juga kaedah hukum (hukum formel) sebagai kaedah
Halaman 14 dari 21
yang menduduki posisi penting dalam kehidupan bermasyarakat. Dimana
pelanggaran kaedah-kaedah sosial tersebut mendatangkan kerugian bagi orang lain
dan mewajibkan pelakunya menerima ganjaran (konsekuensi) dari perbuatannya,
dengan instrumentnya yaitu kaedah hukum (dalam arti formel) dimana perbuatan
yang bertentangan dengan hukum positif yang tertulis merupakan dalih bagi
penjatuhan pidana (Asas-Asas Hukum Pidana; DR. Andi Hamzah, SH);
Menimbang, bahwa berdasarkan rangkaian kejadian sebagaimana diuraikan
diatas telah terungkap bahwa terdakwa bersama dengan teman-temannya telah
mengambil barang-barang milik korban dari rumah korban (saksi SAMSUDIN)
tersebut secara sengaja dengan maksud untuk dimiliki karena telah terlebih dahulu
direncanakan dan bahkan setelah berhasil diambil barang-barang tersebut dibawa
pergi dari rumah korban ke kebun karet dan dilakukan tanpa izin dan dikehendaki
oleh saksi SAMSUDIN sebagai pemiliknya sehingga melanggar kaedah hukum yang
tidak tertulis dan juga bertentangan dengan hukum yang tertulis yaitu ketentuan
dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana yang berlaku di Indonesia;
Menimbang, bahwa dengan demikian unsur dengan maksud untuk dimiliki
secara melawan hukum telah terpenuhi;
5. Unsur yang disertai dengan ancaman kekerasan terhadap orang;
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta dan keadaan yang terungkap
dipersidangan yang diperoleh dari keterangan saksi-saksi, keterangan Terdakwa
serta Barang Bukti bahwa dalam peristiwa tersebut saksi Hendra Saputra als Cin Bin
Rifa'i membawa senjata tajam berupa Golok dan Wadi (DPO) membawa senjata api
jenis FN, Johan (DPO) membawa senjata api jenis FN dan saksi Aris Munandar Als
Ratu membawa senjata tajam berupa pisau;
Menimbang, bahwa ketika Johan (DPO) dan Aris Munandar Als Ratu masuk
kamar depan saksi Ira susilawati Binti Samsudin terbangun, seketika itu juga Aris
Munandar Als Ratu langsung menodongkan senjata tajam berupa pisau kepada
saksi Ira susilawati Binti Samsudin sedangkan Johan (DPO) menodongkan senjata
api ke kepala saksi Akmal Bin Samsudin. Pada saat yang bersamaan ketika
terdakwa bersama Wadi (DPO) masuk ke kamar belakang, saksi Samsudin Bin Sa'd
dan istrinya terbangun, pada saat itu juga terdakwa langsung menodongkan dan
mengalungkan golok ke leher saksi Samsudin Bin Sa'd sambil berkata "mana uang
kalau tidak kalian mati", lalu di jawab oleh saksi Samsudin Bin Sa'd "tidak ada uang"
sedangkan wadi (DPO) menodongkan senjata api ke istrinya sambil mengatakan
"diam, jangan bergerak";
Menimbang, bahwa sesaat kemudian istri saksi SAMSUDIN berteriak dan
kemudian Johan (DPO) melepaskan tembakan didalam kamar tersebut;
Menimbang, bahwa dalam unsur ini mengatur mengenai cara-cara melakukan
perbuatan, yang bersifat Alternatif (terdapat kata : atau) yang artinya cukup terbukti
satu saja anasir dalam unsur pasal tersebut terhadap perbuatan Terdakwa yang
menjadi dasar dakwaan, maka unsur pasal tersebut terpenuhi;
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan kekerasan menurut R. Susilo
adalah mempergunakan tenaga atau kekuatan jasmani tidak kecil secara tidak sah.
Misalnya memukul dengan tangan atau dengan segala macam senjata, menyepak,
menendang dan sebagainya (R. SUSILO, KUHP, Politeia Bogor, hal. 254 dan hal.
98);
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian kejadian diatas telah terungkap
bahwa terdakwa bersama-sama dengan Aris Munandar Als Ratu, Hendra Saputra
als Cin Bin Rifa'i, Wadi (DPO), Siun (DPO) dan Johan (DPO) dalam melakukan
perbuatan mengambil barang-barang tersebut disertai dengan ancaman berupa

Halaman 15 dari 21
kata-kata ancaman dan ancaman kekerasan menggunakan senjata tajam berupa
golok dan pisau serta senjata api jenis FN;
Menimbang, bahwa berdasarkan pengakuan terdakwa di persidangan bahwa
tujuan menggunakan senjata dalam melakukan perbuatan tersebut adalah untuk
melukai korbannya apabila korban melakukan perlawanan;
Menimbang, bahwa dengan demikian unsur yang disertai dengan ancaman
kekerasan terhadap orang telah terpenuhi;
6. Unsur dengan maksud untuk mempermudah pencurian;
Bahwa, menurut pendapat R. SUSILO, kekerasan atau ancaman kekerasan
ini harus dilakukan pada orang bukan kepada barang, dan dapat dilakukan
sebelumnya, bersama-sama, atau setelah pencurian itu dilakukan, asal maksudnya
untuk menyiapkan atau memudahkan pencurian itu, dan jika tertangkap tangan
supaya ada kesempatan bagi dirinya atau kawannya yang turut melakukan akan
melarikan diri atau supaya barang yang dicuri itu tetap ada ditangannya. (R.
SUSILO, KUHP, Politeia Bogor, hal. 254 dan hal. 98);
Menimbang, bahwa berdasarkan rangkaian kejadian yang telah diuraikan
dalam unsur-unsur diatas, telah terungkap bahwa ancaman kekerasan
menggunakan senjata tajam disertai ancaman dengan kata-kata mana uang kalau
tidak kalian mati dilakukan kawan-kawan terdakwa tersebut untuk memudahkan
melakukan perbuatan mengambil barang milik saksi SAMSUDIN tersebut;
Menimbang, bahwa hal ini juga sesuai dengan pengakuan terdakwa di
persidangan bahwa tujuan menggunakan senjata tajam tersebut adalah untuk
melukai korban jika korban melakukan perlawanan;
Menimbang, bahwa dengan demikian unsur dengan maksud untuk
mempermudah pencurian telah terpenuhi;
7. Unsur perbuatan dilakukan pada waktu malam dalam sebuah rumah;
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta dan keadaan yang terungkap
dipersidangan yang diperoleh dari keterangan saksi-saksi, serta keterangan
Terdakwa bahwa peristiwa tersebut terjadi pada hari Senin tanggal 17 Oktober 2012
sekitar Pukul 01.00 WIB di rumah saksi SAMSUDIN di Dusun Pulau Puro Desa
Lubuk Benteng. Kecamatan Tebo Ulu Kabupaten Tebo;
Menimbang, bahwa pengertian pada waktu malam menurut R. Soesilo
adalah waktu antara matahari terbenam dan terbit, atau dalam praktek biasa yang
menjadi parameter adalah apakah waktu itu hari sudah gelap atau masih terang
yang berarti apakah matahari pada waktu itu sudah terbenam atau belum. ( R.
Soesilo, KUHP, Politeia Bogor, hal 251 & 104) ;
Menimbang, bahwa pengertian Rumah menurut R. Soesilo adalah tempat
yang dipergunakan untuk berdiam siang-malam, artinya untuk makan, tidur dan
sebagainya. (R. Soesilo, KUHP, Politeia Bogor, hal 251);
Menimbang, bahwa berdasarkan rangkaian kejadian telah terungkap bahwa
sesuai dengan fakta di persidangan, peristiwa tersebut terjadi pada waktu malam
yaitu saat matahari telah terbenam dan keadaan hari sudah gelap, di dalam rumah
milik saksi korban yang dipergunakan oleh saksi korban SAMSUDIN bersama istri
dan anak-anaknya sebagai tempat berdiam siang dan malam untuk makan, tidur dan
sebagainya;
Menimbang, bahwa dengan demikian unsur perbuatan dilakukan pada waktu
malam dalam sebuah rumah telah terpenuhi;
8. Unsur perbuatan dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan bersekutu;

Halaman 16 dari 21
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta dan keadaan yang terungkap
dipersidangan yang diperoleh dari keterangan saksi-saksi, keterangan Terdakwa
serta Barang Bukti bahwa peristiwa tersebut dilakukan terdakwa bersama-sama
dengan Aris Munandar Als Ratu, Hendra Saputra als Cin, Wadi (DPO), Siun (DPO)
dan Johan (DPO), dimana yang berperan mendobrak pintu belakang adalah Wadi
(DPO), kemudian setelah pintu terbuka hingga rusak lalu saksi Hendra Saputra als
Cin dan Wadi (DPO) langsung masuk ke kamar belakang tempat dimana saksi
SAMSUDIN dan Istrinya tidur, sedangkan Johan (DPO) dan saksi Aris Munandar
menuju kamar depan dan ruang tengah tempat dimana saksi Ira Susilawati dan saksi
Akmal tidur sedangkan terdakwa dan Siun (DPO) menunggu diatas sepeda motor di
luar rumah korban (Saksi SAMSUDIN) untuk mengawasi keadaan, lalu ketika Johan
(DPO) dan Aris Munandar Als Ratu masuk kamar depan tempat tidur saksi Ira
susilawati Binti Samsudin seketika terbangun, sedangkan Aris Munandar Als Ratu
langsung menodongkan senjata tajam berupa pisau kepada saksi Ira susilawati Binti
Samsudin dan Johan (DPO) menodongkan senjata api ke kepala saksi Akmal Bin
Samsudin yang saat itu berada di kamarnya. Pada saat yang bersamaan ketika saksi
Hendra masuk ke kamar belakang, saksi Samsudin Bin Sa'di dan istrinya terbangun,
pada saat itu juga saksi Hendra langsung menodongkan dan mengalungkan golok ke
leher saksi Samsudin Bin Sa'di sambil berkata "mana uang kalau tidak kalian mati",
lalu di jawab oleh saksi Samsudin Bin Sa'di "tidak ada uang" sedangkan wadi (DPO)
menodongkan senjata api ke istrinya sambil mengatakan "diam jangan bergerak";
Menimbang, bahwa sesaat kemudian istri saksi SAMSUDIN berteriak dan
kemudian Johan (DPO) melepaskan tembakan didalam kamar tersebut;
Menimbang, bahwa beberapa saat kemudian 2 (dua) anak saksi (saksi Akmal
Bin Samsudin dan saksi Ira Susilawati Binti Samsudin) digiring oleh saksi Aris
Munandar Als Ratu dan Johan (DPO) dari kamar depan menuju kamar orang tuanya
di belakang merekapun dikumpulkan didalam kamar tersebut;
Menimbang, bahwa pada saat didalam kamar tersebut saksi Hendra Saputra
als Cin secara tanpa ijin mengambil 2 (dua) buah cincin, 1 (satu) anting-anting milik
saksi Ira Susilawati Binti Samsudin dan 1 (satu) buah jam tangan milik saksi
SAMSUDIN, kemudian Johan (DPO) mengambil sepeda motor merek SUZUKI Spin
warna Putih dengan No Pol BH 4070 WY milik saksi Samsudin Bin Sa'di yang
berada didalam rumah tanpa ijin dari saksi Samsudin Bin Sa'd;
Menimbang, bahwa menurut pendapat R. Soesilo yang dimaksud dengan
unsur pasal ini ialah orang yang turut melakukan atau dalam arti kata bersama-
sama melakukan, sedikit-dikitnya harus ada dua orang yaitu orang yang melakukan
(pleger) dan orang yang turut melakukan peristiwa pidana (medepleger).
Menimbang, bahwa yang diminta disini bahwa kedua orang itu semuanya
melakukan perbuatan pelaksanaan. (R. SUSILO, KUHP, Politeia Bogor, hal. 254 dan
hal. 98);
Menimbang, bahwa dalam Yusrisprudensi Hoge raad 10 Desember 1894
menerangkan : Pencurian yang dilakukan oleh dua orang atau lebih secara
bersekutu, harus dilakukan secara turut serta melakukan dan bukan secara
pembantuan. Selanjutnya menurut Yurisprudensi Hoge raad 1 Desember 1902
menerangkan bahwa : untuk pembuktian pencurian yang dilakukan secara bersekutu
oleh dua orang atau lebih adalah cukup, bahwa jelas perbuatan itu telah dilakukan
dan bahwa mereka secara langsung turut serta melakukannya. Tidak perlu ternyata
berapa bagian yang dilakukan oleh mereka masing-masing (lihat dalam buku R.
Soenarto Soerodibroto, SH, KUHP dan KUHAP Dilengkapi Yurisprudensi Mahkamah
Agung dan Hoge Raad, PT. RajaGrafindo Persada, 2006, hal 224);
Menimbang, bahwa berdasarkan rangkaian kejadian telah ternyata bahwa
sesuai dengan pendapat Ahli Hukum diatas telah terbukti bahwa terdakwa bersama-

Halaman 17 dari 21
sama dengan teman-temannya yaitu Aris Munandar Als Ratu, Hendra Saputra als
Cin, Wadi (DPO), Siun (DPO) dan Johan (DPO) telah melakukan perbuatan
tersebut;
Menimbang, bahwa dengan demikian unsur jika perbuatan dilakukan oleh
dua orang atau lebih dengan bersekutu telah terpenuhi;
9. Unsur jika masuk ke tempat melakukan kejahatan dengan merusak;
Menimbang, bahwa maksud dalam unsur pasal ini adalah mengenai cara
melakukan perbuatan yang bersifat alternatif (kata : atau), artinya cukup dengan
terbuktinya satu saja anasir dari unsur pasal tersebut, maka unsur ini terpenuhi;
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta dan keadaan yang terungkap
dipersidangan yang diperoleh dari keterangan saksi-saksi, serta keterangan
Terdakwa bahwa dalam peristiwa tersebut Wadi (DPO) telah merusak pintu rumah
bagian belakang rumah dari saksi korban dengan mendobrak dengan cara
menendang menggunakan kaki hingga pintu terbuka dan rusak terbelah menjadi 2
(dua), setelah pintu berhasil dibuka akhirnya saksi Hendra Saputra als Cin, saksi Aris
Munandar, Wadi (DPO), Johan (DPO) dan Siun (DPO) baru dapat masuk ke rumah
saksi korban SAMSUDIN untuk mengambil barang-barang berharga di rumah
tersebut;
Menimbang, bahwa maksud masuk ketempat melakukan kejahatan itu
dengan jalan merusak, memanjat dan sebagainya menurut R. Soesilo adalah berarti
bahwa perusakan dan sebagainya itu untuk masuk ketempat tersebut jadi bukan
untuk keluar atau keperluan-keperluan lainnya. (R. Soesilo, KUHP, Politeia Bogor,
hal 252);
Menimbang, bahwa arti kata merusak / membongkar menurut R. Soesilo
adalah merusak barang. Disyaratkan disini harus ada barang yang rusak. (R.
Soesilo, KUHP, Politeia-Bogor, hal. 252) dan didownload
(http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php );
Menimbang, bahwa berdasarkan rangkaian kejadian yang telah diuraikan
diatas telah terungkap bahwa agar saksi Hendra Saputra als Cin, saksi Aris
Munandar, Wadi (DPO), Johan (DPO) dan Siun (DPO) dapat masuk ke rumah saksi
korban SAMSUDIN, Wadi (DPO) telah merusak pintu rumah korban Samsudin
dengan cara mendobrak dengan menendang menggunakan kaki hingga pintu
terbuka dan rusak terbelah menjadi dua;
Menimbang, bahwa dengan demikian unsur jika masuk ke tempat melakukan
kejahatan dengan merusak telah terpenuhi;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas,
ternyata perbuatan Terdakwa telah memenuhi seluruh unsur dakwaan yaitu Pasal
365 ayat (2) ke-1, 2, 3 KUHP yang didakwakan kepada Terdakwa, dan oleh karena
dakwaan telah terpenuhi dan terbukti, maka Majelis Hakim berkesimpulan bahwa
Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum melakukan
tindak pidana sebagaimana dakwaan Penuntut Umum;
Menimbang, bahwa dari kenyataan yang diperoleh selama persidangan
perkara ini, Majelis Hakim tidak menemukan hal-hal yang dapat melepaskan
Terdakwa dari pertanggungjawaban pidana, baik sebagai alasan pembenar maupun
alasan pemaaf, oleh karenanya Majelis Hakim berkesimpulan bahwa perbuatan yang
dilakukan Terdakwa harus dipertanggungjawabkan kepadanya;
Menimbang, bahwa meskipun demikian putusan yang akan dijatuhkan harus
berdasarkan hukum demi untuk menjamin kepastian hukum dan dengan

Halaman 18 dari 21
mempertimbangkan rasa keadilan sehingga akan bermanfaat baik bagi yang
bersangkutan (Pelaku tindak pidana) maupun bagi masyarakat. Namun demikian,
dalam menjatuhkan putusan, bukan sekedar dipenuhi tidaknya prosedur tertentu
menurut Undang-Undang, tetapi yang penting justru setelah putusan itu dijatuhkan,
yaitu dapat tidaknya putusan yang akan dijatuhkan itu diterima menurut persyaratan
keadilan (dikutip dari Van Apeldoorn oleh Prof. Dr. Sudikno Mertokusumo, SH. dalam
bukunya Penemuan Hukum, Hal. 84);
Menimbang, bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap diri Terdakwa, maka
perlu dipertimbangkan terlebih dahulu hal-hal yang memberatkan dan hal-hal yang
meringankan bagi Terdakwa :
Hal-Hal yang memberatkan :
- Perbuatan Terdakwa meresahkan masyarakat ;
- Perbuatan Terdakwa telah merugikan saksi korban SAMSUDIN;
- Terdakwa pernah dihukum dalam perkara pencurian dengan kekerasan;
Hal-Hal yang meringankan :
- Terdakwa mengaku bersalah dan menyesali perbuatannya;
- Terdakwa bersikap jujur dan berterus terang;
- Terdakwa sebagai tulang punggung keluarga;
- Terdakwa selama pemeriksaan di persidangan telah menunjukkan sikap
sopan;
Menimbang, bahwa dalam perkara ini terhadap diri Terdakwa telah dijatuhkan
pidana Penjara, maka berdasarkan pasal 22 ayat (4) KUHAP, masa penahanan yang
telah dijalani Terdakwa tersebut harus dikurangkan seluruhnya dari pidana yang
dijatuhkan;
Menimbang, bahwa oleh karena sebelumnya Terdakwa telah ditahan dalam
perkara ini dan penahanan terhadap Terdakwa dilandasi alasan yang cukup, maka
berdasarkan pasal 193 ayat (2) Sub (b) KUHAP, maka perlu ditetapkan agar
Terdakwa tetap berada dalam tahanan ;
Menimbang, bahwa barang bukti yang diajukan di persidangan berupa :
- 2 (dua) butir proyektil peluru;
- 1 (satu) buah selongsong peluru;
- 1 (satu) pucuk senjata api jenis FN merk sig sawaeur bergagang kayu
warna coklat;
- 1 (satu) buah magazine yang berisi 3 (tiga) butir amunisi warna kuning;
- 1 (satu) bilah golok dengan panjang kira-kira 35 Cm;
- 1 (satu) pucuk senjata api jenis FN warna hitam;
- 1 (satu) butir amunisi warna kuning;
Barang bukti tersebut diatas, di dalam persidangan diakui dan terbukti digunakan
dalam melakukan tindak pidana, maka harus dinyatakan dirampas untuk
dimusnahkan.
- 1 (satu) lembar STNK SPM Suzuki Spin No Pol : BH 4070 WY, barang bukti
tersebut di persidangan terbukti miliknya Saksi korban Samsudin Bin saidi,
sehingga harus dinyatakan dikembalikan kepada yang berhak yaitu saksi korban
Samsudin Bin sadi;

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dijatuhi pidana dan Terdakwa


sebelumnya tidak mengajukan permohonan pembebasan dari pembayaran biaya
perkara, maka berdasarkan pasal 222 KUHAP kepada Terdakwa dibebankan untuk
membayar biaya perkara yang besarnya akan ditentukan dalam amar putusan ini;

Halaman 19 dari 21
Mengingat, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-
Undang Hukum Acara Pidana, serta Peraturan Perundangan lainnya yang
bersangkutan khususnya Pasal 365 ayat (2) ke-1, ke-2, ke-3 KUHP;
M ENGADILI :

1. Menyatakan Terdakwa EDI ISWANDI ALS IRWAN TENGKAK ALS IWAN


BIN SUHAIMI terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak
pidana PENCURIAN DENGAN KEKERASAN;
2. Menjatuhkan pidana oleh karena itu kepada Terdakwa dengan pidana penjara
selama 6 (enam) tahun;
3. Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan
seluruhnya dari lamanya pidana yang dijatuhkan ;
4. Memerintahkan supaya Terdakwa tetap berada dalam tahanan;
5. Menetapkan Barang Bukti berupa :
- 2 (dua) butir proyektil peluru;
- 1 (satu) buah selongsong peluru;
- 1 (satu) pucuk senjata api jenis FN merk sig sawaeur bergagang kayu
warna coklat;
- 1 (satu) buah magazine yang berisi 3 (tiga) butir amunisi warna kuning;
- 1 (satu) bilah golok dengan panjang kira-kira 35 Cm;
- 1 (satu) pucuk senjata api jenis FN warna hitam;
- 1 (satu) butir amunisi warna kuning;
Dirampas untuk dimusnahkan.
- 1 (satu) lembar STNK SPM Suzuki Spin No Pol : BH 4070 WY;
Dikembalikan kepada saksi korban SAMSUDIN Bin SADI.
6. Membebankan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.
2.000.- (dua ribu rupiah).
Demikianlah diputuskan dalam Musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Negeri
Tebo, pada hari : RABU, Tanggal 21 MARET 2012, oleh: BUNGARAN PAKPAHAN,
SH., Sebagai Hakim Ketua, AWANI SETYOWATI, SH. dan DEDEK AGUS
KURNIAWAN, SH, MH., Masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan tersebut
diucapkan pada hari itu juga pada persidangan yang terbuka untuk umum, oleh
Hakim Ketua tersebut, didampingi oleh Para Hakim Anggota tersebut, dibantu oleh
NASRUL, selaku Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Tebo dengan dihadiri
oleh SAUT MARULI TUA HASIBUAN, SH., selaku Jaksa Penuntut Umum pada
Kejakasaan Negeri Muara Tebo dan dihadapan Terdakwa.

Hakim-Hakim Anggota, Hakim Ketua Majelis,

1. AWANI SETYOWATI, SH. BUNGARAN PAKPAHAN,


SH.

2. DEDEK AGUS KURNIAWAN, SH, MH.

Panitera Pengganti,

Halaman 20 dari 21
NASRUL.

Halaman 21 dari 21

Anda mungkin juga menyukai