Makalah ini membahas tentang bagaimana membangun suatu system kendali suhu pada miniature proses industri
berbahan baku padat. Sistem ini dalam bentuk Simulink Pemodelan Kendalian (plant) yang menggunakan software
Matlab. Pemodelan rancangan kendali suhu pada miniature industri ini terdiri dari silo, conveyore, kiln dan cooler.
Hasil dari simulasi dengan menggunakan program matlab akan diverifikasi dengan hasil pengukuran yang dilakukan
dengan scenario pada kiln1, kiln1, dan cooler serta pengendaliannya hingga proses berjalan normal. Pengendalian
dibuat bertujuan untuk mengembalikan system yang terganggu ke keadaan normal.Hasil simulasi matlab dari
keadaan normal, kemudian diberi gangguan dan dibuat pengendalian maka hasilnya terlihat grafik sama ketika
system dalam keadaan normal.
ABSTRACT
The object of the research was to discuss how to design the temperature control system on the miniature of the
industrial process with the solid raw material. The system was in the form of the control modelling simulink (plant)
whuch used the software matlab. The temperature control design modelling on the industrial miniature consisted of
silo, conveyor, kiln and cooler. The result of the simulation by using the matlab program is verified with the result of
the measurement carried out with the scenarios on rhe kiln1, kiln2 and cooler and their controlling, so that the
process run normally. The controlling is made with the purpose to restore the disturbed system into the normal
condition. The disturbance is in the form of the addition of the water volume and the increase of the water
tempeature into 100oC. The result of the matlab simulation of the normal condition is then given the disturbance
and the controlling is made so that the result is seen in the same graph when the system is in the normal condition.
KENDALIAN SILO 1
GANGGUAN SUHU
SILO 2
SENSOR
ht1 = 11cm
PENGENDALI
W = Volume air
r = 2,5 Wt = Suhu air
Gambar 4 Bagian kerucut dari silo S = Volume padatan
St = Suhu padatan
Dari gambar 3 volume silo 1 dapat dihitung dengan D = Volume padatan kering
persamaan 1. : Dt = suhu padatan kering
Dari gambar 4 di atas dapat dihitung tinggi Ban berjalan adalah alat untuk mengangkut material
kerucut kecil dengan menggunakan persamaan 2 : Pada miniatur industri ini ada dua, yaitu Ban
berjalan 1 digunakan untuk mengangkut bahan dari
silo 1 ke kiln1 untuk dilakukan proses pemanasan.
Sedangkan ban berjalan ke 2 digunakan untuk
= (2)
( ) mengangkut bahan dari silo 2 hasil penampungan
proses yang dilakukan kembali ke silo pertama.
Sehingga proses akan berjalan secara terus menerus
Volume kerucut terpotong (Vkt) seperti yang terjadi di industri yang sebenarnya.
Ban berjalan adalah kombinasi antara ban berjalan
= ( ( + ) )) (
) (3)
dengan bucket yang digunakan untuk menaikkan
Jika jumlah Volume yang masuk ke silo lebih besar bahan baku ke tempat tangki yang lebih tinggi. Panjang
daripada volume kerucut, maka jumlah level (y) ban berjalan hanya disesuaikan dengan ketinggian dan
menggunakan persamaan : susunan dari komponen-komponen penyusun
+ hk
miniatur industri. Ban berjalan dalam
(4)
= dalam rancangan miniatur industri ada dua, dan
keduanya menggunakan penggerak motor phasa.
Jika jumlah Volume yang masuk ke silo lebih kecil Ban berjalan 1 panjangnya 160 cm digunakan untuk
daripada volume kerucut, maka jumlah level (y) mengangkut bahan dari tangki 1 ke tanur putar
menggunakan persamaan : (kiln) 1. Sedangkan ban berjalan 2 panjangnya 244
cm digunakan untuk mengngkut bahan dari tangki
/ (silo) 2 menuju penampungan proses yang dilakukan
((( )(((/) ))
=
. (5) kembali ke tangki (silo)1.Hal ini dibuat karena
diinginkan proses akan berjalan secara terus menerus
Dimana : seperti yang terjadi di industry yang sebenarnya.
ht = tinggi tabung Belt conveyor di operasikan pada kemiringan
Untuk perhitungan jumlah cawan yang ada pada diamater dalam 232 mm. Pada kiln pertama penutup
belt conveyor dapat dihitung dengan perkalian waktu bagian intlet dibuatkan lubang berdiamater 50 mm
dengan jumlah cawan yang ada serta perbandingan dan lubang kecil dengan diameter 10 mm tempat
motor yang memutar belt conveyor tersebut, yaitu;[7] untuk melakukan pengukuran temperatur. Lubang
(5) berdiamater 50 mm dibuat agar temparaturnya selalu
lebih rendah dibandingkan dengan kiln 2
Sedangkan untuk perhitungan periode berlalunya
cawan di bawah katup (periode cawan). Pada kiln bagian dalamnya dibuat berulir dan
bagian tengah diberi gir agar dapat berputar sehingga
bahan baku dapat tersirkulasi. Untuk memutar tanur
(6)
putar digunakan motor hp tiga (3) phasa dan
kecepatan putar dapat diatur secara manual.
Dan untuk membuat gelombang sinus yang
merupakan suatu periode dari cawan yang berada
Proses pemanasan pada kiln menggunakan gas,
pada belt conveyor yang berputar.
pada ujung outletnya dilengkapai dengan sumber
api gas yang bisa diatur bukaan gasnya. Presentasi
(2 ) (7)
bukaan gas akan menetukan tinggi rendahnya
temperatur yang diinginkan.
Durasi waktu yang digunakan terlebih dahulu
dikonversi dari satuan detik ke dalam bentuk radian.
Adapun gambar kiln 1 dan kiln 2 (heater) dapat
2 (8) dilihat pada gambar 6
Di kiln 1 terjadi pemanasan awal material b. Hasil simulasi keluaran suhu di Kiln 1dan kiln 2
dengan suhu 42oC dan pada kiln2 padatan
o
dipanaskan lagi dengan suhu 72 C, di cooler padatan
akan didinginkan pada suhu 27oC dari kiln2
kemudian padatan tersebut akan di tampung kembali
di silo2. Pada saat yang sama conveyor 2 membawa
material dari silo2 ke silo1.
Pada keadaan normal ketinggian suhu pada kiln1, kiln2 Pada gambar 15, material dari silo1 diteruskan ke
dan cooler cenderung konstan. Dengan menggunakan kiln dan mengalami pemanasan 42oC. Setelah
pengendalian suhu yang sama dengan keadaan normal mengalami gangguan penambahan
, maka akan dilakukan scenario gangguan Pada suhu air 100 oC, keluaran suhu material dari kiln1
mulanya proses berjalan normal sampai batas waktu menjadi 46oC dan keluaran suhu material kiln2 yang
tertentu, kemudiaan diberi masukan air dan suhu air. semula 72 oC menjadi 75,6 oC.
Hasil Simulasi kendali suhu setelah mengalami 3. Hasil simulasi keluaran suhu di pendingin
gangguan.
Teknik Komputer, Kendali dan Elektronika (Desember)2011
Dari tabel 1dapat dikatakan tidak normal karena Adapun blok pengendali dapat dilihat pada
keadaan suhu pada setiap komponen mengalami gambar 16.
kenaikan setelah diberi gangguan.
Berdasarkan tabel 3, diatas dapat disimpulkan bahwa kepada Al Husaini, Suaib, Yusar dan Ramos atas saran
hasil perhitungan dengan hasil pengukuran, dan bantuannya sehingga penelitian ini dapat
menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda.