Disusun Oleh:
Rifana Ayuningtyas (F1316086)
Perencanaan penugasan adalah proses yang meliputi penetapan strategi pemeriksaan secara
keseluruhan dan pengembangan rencana pemeriksaan. Sesuai dengan SPKN, pemeriksaan harus
direncanakan dengan sebaik-baiknya. Perencanaan pemeriksaan atas LKPD suatu Perwakilan
sebaiknya telah dimulai setidaknya pada akhir Triwulan III tahun sebelumnya.
Ketentuan Perencanaan Penugasan
Perencanaan
a. BPK dan Pemeriksa harus merencanakan pemeriksaan dengan sebaik-baiknya.
b. BPK harus membuat perencanaan strategis untuk memenuhi pelaksanaan tugas pemeriksaan
dan harapan pemangku kepentingan.
Perencanaan Penugasan
a. Pemeriksa harus menyatakan secara jelas tujuan pemeriksaan atas informasi hal pokok atau
hal pokok yang akan diperiksa.
b. Pemeriksa harus memastikan kejelasan setiap penugasan pemeriksaan yang dilakukan.
c. Pemeriksa harus memperoleh pemahaman atas entitas dan/atau hal pokok/informasi hal pokok
yang diperiksa yang diperlukan untuk mengidentifikasi permasalahan, menentukan
materialitas, risiko, jenis dan sumber bukti, serta auditabilitas.
d. Pemeriksa harus memperoleh pemahaman yang memadai atas pengendalian intern dengan
menggunakan pertimbangan profesional.
e. Pemeriksa harus menilai dan merespons risiko pemeriksaan dengan menggunakan
pertimbangan profesional.
f. Pemeriksa harus mengidentifikasi dan mengukur risiko material sebagai akibat dari
kecurangan.
g. Pemeriksa harus memutakhirkan penilaian dan respons terhadap risiko tersebut sepanjang
proses pemeriksaan dengan menggunakan pertimbangan profesional.
h. Pemeriksa harus merancang prosedur yang memadai untuk memperoleh bukti pemeriksaan
yang memadai dan layak atas risiko kecurangan yang telah teridentifikasi.
i. Pemeriksa harus menetapkan kriteria yang tepat sebagai dasar untuk menilai hal pokok atau
informasi hal pokok yang diperiksa.
j. Pemeriksa harus mempertimbangkan materialitas pada seluruh proses pemeriksaan dengan
menggunakan pertimbangan profesional.
k. Pemeriksa harus memutakhirkan penilaian terhadap materialitas sepanjang proses
pemeriksaan berdasarkan penilaian risiko dengan menggunakan pertimbangan profesional.
l. Dalam pemeriksaan keuangan, Pemeriksa harus mempertimbangkan kelangsungan usaha
(going concern) dan peristiwa yang terjadi antara tanggal laporan keuangan dan tanggal LHP.
m. Pemeriksa harus memutakhirkan rencana pemeriksaan apabila diperlukan selama proses
pelaksanaan pemeriksaan.