OLEH :
Innani wildania (125070218113028)
Hairul anam (125070218113024)
Dewi yulia Rahmawati (125070218113064)
Haris fadjar setiawan (125070218113056)
Silviani amelia (125070218113060)
Amanda kardinasari (125070218113030)
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDY ILMU KEPERAWATAN
TAHUN 2014
1
KATA PENGANTAR
Makalah ini memuat pembahasan konsep dasar sistem endovrine. Walaupun makalah ini
mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing semester pendek
mata kuliah fundamental of pathopysiologi reproduksi system yang di bimbing Ns. Rinik Eko
Kapti. M.Kep yang telah membimbing kami sampai dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca.Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon
untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
HalamanSampul......................................................................................................................................1
Kata Pengantar........................................................................................................................................... 2
3
BAB I
Pendahuluan
payudara adalah kelenjar kulit yang di dalam hidup ini mengambil posisi begitu
penting, sehingga hewan menyusui di beri nama mamalia dan kita memanggil bu
dengan mama. Dibuat di kulit seperti kelenjar keringat yang tidak terlihat, kelenjar
tubuh ii tumbuh besar sebagai kelenjar susu yang memberi kita makanan dan
kemesraan pada bulan-bulan pertama kehidupan, kecuali ada sesuatu yang
membuatnya tidak mampu atau tidak bisa
setiap payudara terdiri atas dua belas sampai dua puluh kelenjar yang masing-
masing tumbuh besar; unit-unit yang bersama-samamebentuk struktur kelenjar
payudara yang berjendal-jendul dan semuanya bermuara di puting. Payudara tidak ada
kaitannya dengan otot dada besar (muskulus pektoralis) yang melalui suatu urat yang
kokoh melekat pada lengan atas dan ujung lain berpegang kuat pada dinding dada
dengan melebar seperti kipas. Burung menggunakan otot untuk terbang, harimau tutul
menggunakannya untuk lari cepat memburu korbannya dan kita memerlukannya untuk
saling memeluk
jadi kanker payudara pada prinsipnya adalah tumor ganas dari salah satu kelenjar
kulit di sebelah luar rongga dada. Kelenjar limfe ketiak membentuk sistem pengaliran
limfe bagi kedua kuadran atas tubuh, selain payudara termasuk disini juga kedua
lengan. Jumlah kelenjar limfe ini berfavariasi, meluas dari sisi luar atas kelenjar
payudara sampai di bawah dan belakang tulang selangka
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan mengenai penyakit kanker payudara
4
2. Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan mengenai Definisi, Epidemiologi, Faktor
Resiko, Patofisiologi, Manifestasi Klinis, Pemeriksaan Diagnostik, dan Penatalaksanaan
kanker payudara.
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Kanker payudara adalah tumor ganas yang menyerang jaringan payudara. Jaringan
payudara tersebut terdiri dari kelenjar susu (kelenjar air susu), saluran kelenjar (saluran
air susu), dan jaringan penunjang payudara. Kanker payudara tidak menyerang kulit
payudara yang berfungsi sebagai pembungkus. Kanker payudara menyebabkan sel
jaringan payudara berubah bentuk menjadi abnormal dan bertambah banyak secara tidak
terkendalai
Kanker payudara merupakan penyakit yang paling ditakuti oleh kaum wanita. Dari
hasil penelitian para ahli menunjukkan bahwa satu dari delapan wanita terkena kanker
payudara. Di indonesia kanker payudara merupakan kanker kedua paling banya di derita
kaum wanita setelah kanker mulut/leher rahim
2.2 Epidemiologi
- Jumlah penderita kanker payudara diseluruh dunia terus mengalami peningkatan.
Baik pada daerah dengan insiden tinggi di negara-negara barat maupun pada insiden
rendah seperti di banyak daerah asia. Satu laporan penelitian pada tahun 1993
memperkirakan bahwa jumlah kasus baru diseluruh dunia pada tahun 1985
mencapai 720.000 orang: 422.000 di negara maju dan 298.000 di negara
berkembang.
- Angka insiden tertinggi dapat ditemukan pada beberapa daerah di Amerika serikat
(mencapai diatas 100/100.000). Angka di bawah ini terlihat pada beberapa negara
Eropa Barat (tertinggi di Swiss .73,5/100.000). untuk asia , massih berkisar antara 10-
20/100.000.
- Yang menarik angka ini ternyata akan berubah bila populasi dari daerah dengan
insiden rendah melakukan migrasi ke daerah yang insidennya lebih tinggi. Suatu
bukti adanya peran faktor lingkungan pada proses terjadinya kanker.
6
2.3 Faktor Resiko
- Menarche dini (menstruasi pertama pada usia 11 tahun atau kurang)
- Menopause yg terlambat
- Nullipara (belum pernah melahirkan)
- Tumor jinak payudara
- Sering Memperoleh perlukaan/trauma di payudara
- Paparan sinar radioaktif
- Minum obat yg mengandung hormon estrogen jangka panjang.
- Konsumsi alkohol
Pada stadium awal, jika benjolan didorong oleh jari tengah, benjolan bisa digerakkan
dengan mudah dibawah kulit.
Kulit cekung
Retraksi/deviasi puting susu
Nyeri tekan/raba
Kulit tebal dan pori-pori menonjol seperti kulit jeruk
Ulserasi pada payudara
Tanda metastase :
Pada stadium lanjut, benjolan biasanya melekat pada dinding dada atau kulit
disekitarnya. Pada kanker stadium lanjut bisa terbentuk benjolan yang membengkak atau
borok ada kulit payudara. Kadang kulit diatas benjolan mengkerut dan tampak seperti
kulit jeruk. Penemuan dini kanker payudara masih sulit ditemukan, kebanakanditemukan
jika sudah teraba oleh pasien.
7
Tanda-tandanya
1. Terdapat massa utuh kenyal, biasa di kwadran atas bagian dalam, dibawahketiak
bentukknya tak beratutandan terfiksasi
2. Nyeri di daerah massa
3. Adanya lekukan ke dalam, tarikandan refraksi pada area mammae
4. Edema dengan peant d oranye (keriput seperti kulitjeruk)
5. Pengelupasan papilla mammae
6. Adanya kerusakan dan retraksi pada area puting, keluar cairan spontan, kadang disertai
darah
7. Ditemukan lessi pada pemeriksaan mamografi
8
2.5 Patofisiologi
Mutasi Sel
Hypoxia
Sel-sel Ca Menekan
mengambil zat jaringan pada
makanan untk sel mammae Nekrosis Jaringan
normal
Infeksi
9
Intoleransi Suplai nutrisi Masa tumor Mammae Kurang
Aktifitas jaringan lain mendesak ke asimetrik Pengetahuan
jaringan luar
Berat Badan Infiltrasi pleura Perfusi jaringan
Gangguan Anxietas
parietale terganggu
body image
Gangguan Gangguan
Pola Nafas Integritas kulit
10
2.6 Pemeriksaan
1. Pemeriksaan payudara sendiri (SASARI)
- Berdiri di depan kaca agar dapat melihat payudara jelas
- Sambil kedua tangan dia tas kepala, periksalah apakah ada kelainan berupa perubahan
warna kulit menjadi kemerahan, pembengkakan, gambaran vena, kulit yang melekuk
atau terfiksir, perubahan putting menjadi tertarik kea rah tumor, atau adanya tumor
- Ulangi dengan kedua tangan menekan pada pinggang
- Palpasi kedua payudara dengan jari, dengan gerakan memijat, awalnya periksa pada
arah jam 12, kemudian arah jam 2 sampai kembali kea rah jam 12, dirasakan apakah
ada benjolan. Berikan tekanan mulai dari superficial kulit sampai ke dalam jaringan
payudara. Adapun dapat digunakan metode pembagian payudara berdasarkan kuadran.
Juga perlu diperiksa axillary tail pada tiap payudara.
- Kemudian periksalah pada putting payudara dan area sekitarnya. Juga perlu ditekan
secara lembut untuk melihat apakah ad discharge (keluarnya cairan dari putting susu
berupa darah, secret atau nanah)
- Dan ulangi pemeriksaan secara palpasi sambil berbaring
2. Mamografi
Pemeriksaan payudara dengan menggunakan sinar rontgen untuk menemukan kanker
sedini mungkin.
3. MRI dan USG
MRI dan USG memiliki fungsi yang sama yaitu sebagai deteksi adanya massa atau tumor
atau kanker pada payudara, namun untuk MRI perlu diperhatikan karena harus hati-hati
pada wanita dengan resiko tinggi terhadap penggunaan MRI :
- Wanita dengan riwayat kelainan genetic
- Wanita dengan mutasi genetic BRCA1 atau BRCA2 harus diperhitungkan dalam kategori
resiko tinggi
- Wanita yang pernah mendapati terapi radiasi pada daerah sekitar dada
- Jaringan payudara yang padat pada pemeriksaan mamografi
4. Sitologi
Pemeriksaan sitologi adalah pemeriksaan terhadap sel yang diambil dari benjolan di
payudara dengan cara aspirasi jarum halus. Jarum yang digunakan adalah jarum suntuk
ukuran tertentu dan dilakukan tanpa pembiusan. Keuntungan dari teknik ini adalah
mudah, murah, cepat dengan akurasi diagnostic dapat mencapai 97%. Pada
pemeriksaan ini hanya untuk menentukan tumor tersebut jinak atau ganas (kanker)
5. Potong beku
Pemeriksaan potong beku adalah pemeriksaan jaringan tumor yang dilakukan saat
pasien masih dalam tindakan pembedahan (interoperatif). Pemeriksaan ini juga hanya
untuk menentukan apakah tumor tersebut jinak atau ganas
6. Histopatologik
Pemeriksaan ini merupakan standar beku emas terhadap jaringan/tumor di payudara
yang telah diangkat oleh seorang ahli bedah. Dalam pemeriksaan rutin yaitu dengan
pulasan hematoksilin dan eosin, ditentukan pasti tumor tersebut dan dapat
menentukan beberapa faktor prediksi dan prognosis yang akan dipergunakan sebagai
acuan tindakan atau manajemen kanker payudara.
11
2.7 Penatalaksanaan
Pencegahan kanker payudara
Pemebdahan
- Lumpektomi: dilakukan bil ada tumor kecil dan jelas tidak ada keterlibatan aksilaris ;
hasilnya jelas memperlihatkan ketahanan hidup yang sama dengan mastektomi bahkan
bila nudus aksilaris menyatakan positif
- Mastektomi radikal yang dimodifikasi: mempertahankan otot pektoralis dengan
perbaikan kosmetik dibanding mastektomi radikal ; dilakukan untuk kanker stadium II
sampai III bila tidak ada fiksasi ke otot
- Mastektomi total(mastektomi sederhana): tampa diseksi aksilaris; dilakukan untuk CIS,
pengagkatan prolifelaksis payudara kontralateral
- Mastektomi radikal: payudara di angkat en-bloc(seluruhnya) , bersamaan dengan
semua nodus aksilaris dan kedua otot pektoralis; dilakuakan bila tumor terfiksasi ke
ototpektoralisatau bila terdapat keterlibatan aksilaris yang besar
Radiasi
Terapi endokrine
- Digunakan sebagai terapi adjuvan setelah pembedahan untuk wanita pra dan pasca
menopouse dengan tumor ER atau PR positif
- Meningktkan ketahanan hidup dan ketahanan bebas penyakit dan menurunkan resiko
penyakit pada payudara kontralateral
12
- Raloksifen: memiliki efek anti tumor dengan resiko kanker endometrium yang lebih
rendah dan tamoksifen
Kemoterapi
- Kemoterapi ajuvan secara bermakna mempebaiki daya tahan terhadap penyakit dalam
jangka panjang pada wanita pra dan pasca menopouse sampai usia 70 tahun.
- Sebagian besar pasien menerima kombinasi kemoterapi yang mengandung antraliksin;
- Kemoterapi praopersi dapat menyusutkan tumor dan membuat lumpektomi sebagai
pilihan pembedahan pada beberapa pasien yang memiliki tumor primer yang relative
besar sebelum kemoterapi.
Vaksin tumor untuk antigen yang berhubungan dengan tumor masih dalam
penyelidikan
13
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Kanker payudara adalah tumor ganas yang menyerang jaringan payudara. Jaringan payudara
tersebut terdiri dari kelenjar susu (kelenjar air susu), saluran kelenjar (saluran air susu), dan jaringan
penunjang payudara. Gejala awal kanker payudara berupa sebuah benjolan yang biasanya dirasakan
berbeda dari jaringan payudara disekitarnya, tidak menimbulkan nyeri dan biasanya memiliki
pinggiran yang tidak teratur. Penatalaksanaan kanker payudara seperti pencegahan, pembedahan,
radiasi kemotrapi
14
DAFTAR PUSTAKA
15