Epilepsi didefinisikan sebagai kejadian berulang yang terjadi secara tiba-tiba,
pelepasan neuron korteks yang berlebihan dan atau sinkron yang menyebabkan gangguan kesadaran, gangguan sensasi, pergerakan, penurunan fungsi mental atau kombinasi dari tanda-tanda ini. Istilah epilepsi, kejang (seizure) dan convulsion tidak sama. Kejang merupakan gejala dari fungsi abnormal pada sistem saraf pusat (SSP) daripada penyakit itu sendiri. Kejang dapat terjadi pada korteks serebral yang normal akibat berbagai kejadian akut seperti alkohol, rendahnya kadar natrium dalam darah atau toksin tertentu. Kejang harus dibedakan dari epilepsi. Epilepsi adalah kondisi kronik dimana kejang terjadi secara berulang akibat abnormalitas dari otak yang terus berlanjut diantara kejang. Convulsion adalah kontraksi kuat involunter otot skeletal. Convulsion adalah manifestasi fisik dari kejang. Epilepsi terjadi pada sekitar 0,7% dari populasi. Sebagian besar kejang terjadi pada anak-anak, dengan onset tertinggi kedua pada usia lanjut. Sekitar 50 juta orang didunia diduga mengalamni epilepsi dimana 75% berasal dari negara miskin dengan akses pelayanan medis sedikit atau tidak ada sama sekali.Prevalensi epilepsi dinyatakan tinggi di Amerika Selatan dimana studi dilakukan di Ecuador (insidens 122 per 100.00 orang per tahun). Pada studi yang dilakukan di Italia pada tahun 2011, epilepsi terjadi pada sekitar 34 per 100.000 orang dengan insiden tertinggi pada usia <25 tahun dan 75 tahun. Penyebab epilepsi banyak, tetapi sebagian besar merupakan idiopatik. Sebagian besar penyebab patologis epilepsi merupakan lesi serebrovaskuler, trauma perinatal atau postnatal, infeksi SSP, dan tumor atau malformasi kongenital otak. Area ini disebut juga lesi epileptogenik. Zona epileptogenik merupakan tempat asal kejang dan area ini umumnya berada di dalam atau didekat lesi epileptogenik. Kejang epilepsi bisa terjadi hanya di dalam struktur otak tertentu tetapi kejang dapat menyebar ke struktur lain di SSP.