PENDAHULUAN
PT. Mutan X-Men adalah perusahaan yang bekerja di bidang pertambangan yaitu tambang timah.
PT Mutan X-Men merupakan salah satu perusahaan pertambangan yang telah melakukan kegiatan
explorasi baik pendahuluan maupun detail dan sedang menyusun studi kelayakan Penambangan
dengan area Izin Usaha Pertambangan Explorasi (IUP) seluas 1500 Hektar di Desa Sinar Jaya, Kab
Bangka, Prov Bangka Belitung. Adapun bentuk endapan timah di daerah tersebut adalah endapan
timah alluvial. Kegiatan ini telah mendapat persutujuan dari Bupati Bangka tentang permberian Izin
Usaha Pertambangan Explorasi bahan galian Timah Kepada PT Mutan X-Men pada tanggal 31
Agustus 2014 dari hasil explorasi yang dilakukan maka PT Mutan X-Men juga memperoleh
peningkatan perizinan dari Izin Usaha Pertambangan Explorasi menjadi Izin Usaha Pertambangan
Operasi Produksi Dengan Luas area 1000 Hektar.
Gambar 1.2 Grafik rata-rata hari hujan tiap bulan untuk periode 2016-2017
daerah Sinar Jaya (Sumber data: tidak diketahui).
Gambar 1.3 Grafik rata-rata curah hujan tiap bulan untuk periode 2016-2017
daerah Sinar Jaya (Sumber data: tidak diketahui).
BAB II
TATA GUNA LAHAN
II.2.2 Geohidrologi
Endapan aluvial merupakan endapan hasil rombakan batuan asal yang telah ada. Endapan ini
terdiri dari bahan-bahan lepas seperti pasir dan kerikil. Air tanah pada endapan ini mengisi ruang
antar butir. Berdasarkan analisis kajian geohidrologi, daerah WIUP PT Mutan X-Men memiliki air
tanah pada kedalaman 15-20 meter dibawah permukaan tanah. Kondisi tersebut cukup berpengaruh
pada kondisi kekuatan tegangan tanah. Ketersediaan air di wilayah ini cukup melimpah dibuktikan
dengan banyaknya ditemukan sungai dengan jenis pola aliran dendritik.
BAB III
RENCANA PEMBUKAAN TAMBANG
Misalkan penambangan di dalam pit limit A dibagi menjadi 5 blok dengan luas yang
sama, sehingga:
Tahun ke Blok Volume material yang Jumlah front
dipindahkan (waste & ore)
1 A 2.296.000 m3 33
2
3 B 2.296.000 m3 33
4
5 C 2.296.000 m3 33
6
7 D 2.296.000 m3 33
8
9 E 2.296.000 m3 33
10
Jumlah 11.480.000 m3
Misalkan penambangan di dalam pit limit B dibagi menjadi 5 blok dengan luas yang
sama, sehingga:
Tahun ke Blok Volume material yang Jumlah front
dipindahkan (waste & ore)
1 A 1.400.000 m3 20
2
3 B 1.400.000 m3 20
4
5 C 1.400.000 m3 20
6
7 D 1.400.000 m3 20
8
9 E 1.400.000 m3 20
10
Jumlah 7.000.000 m3
0,85 x 2 m3 x 55 menit/jam
Produktivitas = 0,25
= 374 m3/jam
10.560.000 m3
Jumlah jam operasi yang diperlukan = 374 m3/jam = 28.235,3 jam
Biaya = jam operasi x (biaya sewa + biaya operator)
Biaya = 28.235,5 jam x (504.000 Rp/jam + 30.000 Rp/jam) = 15.077.650.200 Rupiah
10.560.000 m3
Jam operasi per unit = 412,5 m3/jam
= 25.600 jam
Biaya = 25.600 jam x 5 unit x (204.000 Rp/jam + 30.000 Rp/jam) = 29.952.000.000 Rupiah
Faktor penyesuaian = 0,85 (operator) x 1,2 (material) x 0,85 (jam kerja) x 0,90 (kemiringan) x 0,90
(koreksi BJ) x 1,0 (metoda/blade) x 1,0 (kenampakan) x 1,0 (elevasi) x 1,0
(transmisi) = 0,49
Produktivitas = 680 m /jam x 0,49 = 333,2 m3/jam
3
10.560.000 m3
Jam operasi = = 31.692,7 jam
333,2 m3/jam
Biaya = 31.692,7 jam x (768.000 Rp/jam + 30.000 Rp/jam) = 25.290.774.600 Rupiah
Biaya Total penimbunan tanah penutup = 15.077.650.200 Rupiah + 29.952.000.000 Rupiah +
25.290.774.600 Rupiah = 70.320.424.800 Rupiah
0,85 x 2 m3 x 55 menit/jam
Produktivitas = 0,25
= 374 m3/jam
1.320.000 m3
Jumlah jam operasi yang diperlukan = = 3.529,41 jam
374 m3/jam
Biaya = jam operasi x (biaya sewa + biaya operator)
Biaya = 3.529,41 jam x (504.000 Rp/jam + 30.000 Rp/jam) = 1.884.705.883 Rupiah
1.320.000 m3
Jam operasi per unit = 412,5 m3/jam = 3.200 jam
Biaya = 3.200 jam x 5 unit x (204.000 Rp/jam + 30.000 Rp/jam) = 3.744.000.000 Rupiah
C. Perataan permukaan dengan bulldozer
Diketahui: Jenis alat = Bulldozer D85
Kapasitas = 8,34 BCM
Volum tanah penutup yang dipindahkan = (164 + 100) Ha x 0,5 m = 1.320.000 m3
Efektivitas kerja = 85%
Kemiringan = 90%
Koreksi BJ = 0,9
Kenampakan = 1
Elevasi = 1
Transmisi = 1
Material = 120%
Operator = 85%
Produktivitas normal = 680 m3/jam
Biaya sewa = 768.000 Rp/jam
Biaya operator = 30.000 Rp/jam
Faktor penyesuaian = 0,85 (operator) x 1,2 (material) x 0,85 (jam kerja) x 0,90 (kemiringan) x 0,90
(koreksi BJ) x 1,0 (metoda/blade) x 1,0 (kenampakan) x 1,0 (elevasi) x 1,0
(transmisi) = 0,49
Produktivitas = 680 m /jam x 0,49 = 333,2 m3/jam
3
1.320.000 m3
Jam operasi = 333,2 m3/jam = 3.961,6 jam
Biaya = 3.961,6 jam x (768.000 Rp/jam + 30.000 Rp/jam) = 3.161.356.800 Rupiah
Biaya total penebaran tanah pucuk = 1.884.705.883 Rupiah + 3.744.000.000 Rupiah +
3.161.356.800 Rupiah = 8.790.062.683 Rupiah
Total biaya = biaya tanah penutup + tanah pucuk = 70.320.424.800 Rupiah + 8.790.062.683
Rupiah = 79.110.487.483Rupiah
Biaya total = biaya drainase + biaya kolam pengendap = 128.395.800 Rupiah + 51.357.800
Rupiah = 179.753.600 Rupiah
IV.3 Revegetasi
Lahan seluas 400 Ha yang merupakan daerah rencana reklamasi PT Mutan X-Menakan
direncanakan menjadi perkebunan kelapa sawit. Adapun perhitungan biaya revegetasi adalah sebagai
berikut:
Luas lahan yang akan ditanam= 400 Ha
Jarak tanam = 4 x 4 m
Jumlah bibit = 251.001 batang
Harga bibit = 10.000 Rp/batang
Waktu penanaman = 10 menit /batang x 251.001 batang = 2.510.010 menit = 41.833,5 jam
41.833,5 jam
Hari yang diperlukan = = 5.976 hari
7 jam/hari
Biaya bibit = 251.001 batang x 10.000 Rp/batang = 2.510.010.000 Rupiah
Biaya pupuk = 126.000 kg x 5000 Rp/kg = 630.000.000 Rupiah
Upah tenaga kerja = 5.976 hari x 80.000 Rp/hari = 478.080.000 Rupiah
Biaya total revegetasi = 2.510.010.000 Rupiah + 630.000.000 Rupiah + 478.080.000 Rupiah
= 3.618.090.000 Rupiah
Berdasarkan pemaparan yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Reklamasi adalah kegiatan yang bertujuan untuk memperbaiki atau menata kegunaan
lahan yang terganggu sebagai akibat kegiatan usaha pertambangan, agar dapat
berfungsi dan berdaya guna sesuai peruntukannya.
2. Perusahaan tambang yang menerapkan good mining practicetentu harus melakukan
perencanaan reklamasi tambang yang matang agar dalam pelaksanaanya nanti dapat
dilakukan secara maksimal.
3. Reklamasi dengan konsep perkebunan seperti kelapa sawit sangat cocok untuk bekas
tambang aluvial atau tambang semprot karena daerah tersebut memiliki kadar air tanah
yang cukup tinggi. Namun kekurangannya adalah biaya reklamasi yang dikeluarkan
untuk konsep ini cukup tinggi.