Anda di halaman 1dari 6

Negara : suatu organisasi masyarakat yang bertujuan, dengan kekuasaannya, Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas

agi atas provinsi dan setiap


mengatur serta menyelenggarakan sesuatu masyarakat. (Logemann) provinsi dibagi atas kabupaten dan kota, yang masing-masing mempunyai
pemerintah daerah (Pasal 2, UU Nomor 32/2004). Untuk menjalankan
Negara meliputi wilayah, rakyat, dan pemerintah yang bersifat konstitutif dan pemerintahan daerah dengan otonomi seluas-luasnya, dibentuklah pemerintah
telah dikukuhkan melalui Konvensi Montevideo, Pengakuan kedaulatan dari daerah yang terdiri atas kepala daerah dan perangkat daerah dan DPRD. Falsafah
negara lain, Konstitusi, Tujuan negara yang tersurat/tersirat dalam konstitusi yang harus diperhatikan oleh seorang pimpinan daerah otonom adalah bahwa
Pemerintah Daerah ada karena ada rakyat yang harus dilayani dan bahwa rakyat
Wilayah yang dimaksud adalah wilayah yang telah dinyatakan sebagai milik adalah pemberi legitimasi. Oleh karena kebijakannya hendaknya diarahkan kepada
bangsa, dan batas-batasnya ditentukan melalui perjanjian internasional. pemenuhan bahan kebutuhan pokok rakyat dan pengaturan daerahnya menjadi
Rakyat adalah yang mendiami wilayah tersebut, yang dapat terdiri atas berbagai tertib dan berkepastian hukum.
golongan sosial, serta harus patuh pada hukum dan pemerintah yang sah.

Pemerintah adalah yang berhak mengatur dan berwenang merumuskan serta Bangsa : sekelompok masyarakat yang bersamaan asal keturunan, adat, bahasa,
melaksanakan peraturan perundang-undangan yang mengikat warganya. dan sejarahnya, serta berpemerintahan sendiri. Bangsa Indonesia dibentuk oleh
Pengakuan kedaulatan dari negara lain (Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, kesatuan dari berbagai suku bangsa sehingga disebut bangsa yang majemuk.
2001: 36). Kedaulatan merupakan ciri yang membedakan organisasi pemerintah Suku bangsa : kelompok masyarakat dengan corak yang khas.
dengan organisasi sosial. Yang dimaksud dengan kedaulatan adalah konsep
mengenai kekuasaan tertinggi dalam suatu negara. Sebagai kelompok, suku bangsa mempunyai ciri-ciri berikut :
Menurut Budiardjo (2008: 17), dalam negara demokrasi konstitusional, konstitusi 1. Suku bangsa merupakan satuan kehidupan yang secara biologi mampu
(UUD) berfungsi khas membatasi kekuasaan pemerintah sedemikian rupa sehingga berkembang biak dan lestari, yaitu dengan adanya keluarga yang dibentuk melalui
penyelenggaraan kekuasaan tidak bersifat sewenang-wenang. perkawinan.
Tujuan negara sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD 1945, yaitu 2. Suku bangsa mempunyai kebudayaan bersama yang merupakan pedoman bagi
membangun segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, mencerdaskan kehidupan mereka, dan secara umum berbeda dengan kelompok suku bangsa lain.
kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia. 3. Keanggotaan di dalam suku bangsa bercorak askriptif. Saling berhubungan

Bentuk Negara Republik Indonesia adalah negara persatuan, yaitu negara yang Masyarakat majemuk : masyarakat yang memiliki keberagaman pola-pola
melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darahnya; demikian Penjelasan kebudayaan. karena mengenal tiga sistem dalam kehidupan warga masyarakatnya.
Pembukaan UUD 1945. adalah 1) sistem nasional, 2) sistem suku bangsa, dan 3) sistem tempat-tempat
umum.
Pemisahan kekuasaan di Indonesia adalah pemisahan lembaga-lembaga negara
secara horizontal menurut fungsinya, sebagaimana dinyatakan dalam doktrin Trias Bentuk pluraritas bangsa Indonesia setidaknya dapat dilihat dalam dua macam
Politica. Doktrin itu membagi kekuasaan negara ke dalam tiga bagian, yaitu yaitu 1) pluralitas horizontal, misalnya keberagaman etnis, agama dan bahasa, dan
kekuasaan legislatif (kekuasaan membuat undang-undang (rule-making function)), 2) pluralitas vertikal, misalnya keanekaragaman profesi, tingkat ekonomi, dan
kekuasaan eksekutif (kekuasaan melaksanakan undang-undang (rule-application pendidikan.
function)), dan kekuasaan yudikatif (kekuasaan mengawasi pelaksanaan undang-
undang atau kekuasaan mengadili pelanggaran undang-undang (rule-adjudication b. Masalah-Masalah Terkait Pluralitas Bangsa Indonesia
function)).
Konsekuensi dari pluralitas atau heterogenitas masyarakat Indonesia adalah Slide 3
potensi terjadinya konflik atau integrasi. Pengetahuan anggota masyarakat suatu
suku bangsa terhadap suatu suku bangsa lainnya berisikan konsep-konsep yang Jati diri diartikan sebagai identitas. Jadi jati diri bangsa Indonesia merupakan cirri-
sering kali digunakan sebagai acuan dalam menghadapi anggota-anggota suku- ciri kita sebagai bangsa Indonesia.
suku bangsa lainnya itu. Konsep-konsep ini disebut stereotip (stereotype), dan
stereotip dapat berkembang menjadi prasangka (prejudice). Belakangan ini gaya hidup masyarakat kita khususnya kaum muda dalam
berbahasa bertingkah laku maupun berbusana yang tidak sesuai dengan budaya
Slide 1: Indonesia. Disini tejadi suatu pemahaman keliru antara menjadi modern dan
menjadi seperti orang barat. (Wilbert moore) modernisasi : penggabungan diiri
Ada beberapa faktor yang dapat dijadikan perekat atau pemersatu bangsa, antara pada bangsa yang telah mengakumulasikan berbagai hasil dari telaah ilmiah dan
lain: latar belakang sejarah bangsa, pancasila dan UUD 1945, symbol atau lambing menerapkannya.
persatuan bangsa dan kebudayaan nasional. Faktor-faktor ini tidak berdiri sendiri
melainkan saling terkait sebagai landasan bagi tumbuhnya jati diri bangsa. Slide 4

Slide 2: Pengalaman sejarah merupakan guru yang baik bagi kita sebagai bangsa. Perlu
diresapi bagaimana semangat kebangsaan itu tumbuh di masa lalu.
Perjalanan panjang sejarah bangsa :
Kebudayaan nasional yang dapat menimbulkan perasaan bangga terhadap bangsa
timbulnya kesadaran rakyat untuk menjadi bangsa. sendiri.

setelah merdeka pembangunan untuk mencapai kesejahteraan rakyatnya. Diperlukan teladan yang baik dari pemimpin bangsa yang tangguh, baik yang
sudah tiada maupun yang skrg berkuasa. Dengan demikina diharapkan berbagai
Upaya untuk mencapai keseimbangan antara kepentingan rakyat dan upaya yg dilakukan dpat membentuk jati diri bangsa indeonesia sbg bangsa yang
negara dilakukan, di wujudkan dalam bentuk lembaga atau pranata yang bermartabat.
merupakan aturan, baik yang formal maupun informal..

Pancasila dan UUD

Pancasila adalah dasar dan ideology negara Indonesia yang disahkan pada tanggal
18 Agustus 1945 oleh PPK. Pancasila merupakan kaidah-kaidah penuntun dalam
kehidupan sosial, politik dan hukum.

Simbol-simbol

dalam bernegara rasa keterikatan, solidaritas, dan identitas anggota masyarakat


dijaga sebagai satu kesatuan bangsa dan negara dengan menggunakan symbol atau
lambang persatuan. Contoh lambing persatuan bendera merah putih, lagu
kebangsaan Indonesia Raya

Untuk menjaga keutuhan persatuan bangsa kebudayaan nasional memiliki arti


penting sbg perekat bangsa.
menjadi awal pembuktian bahwa hubungan antarnilai bukan semata wacana yang
sifatnya mengawang-awang, sehingga menjadi yakin bahwa nilai-nilai ini penting bagi
bangsa Indonesia.
Pancasila Berperilaku sebagai warga global

sila pertama : warga Indonesia akan menjadi bagian dari aksi yang toleran.
Nilai Definisi Rincian
Sila atau nilai percaya pada Tuhan dan menjalankan perintah- faithfulness, toleransi pada sila kedua : warga indonesia harus tidak melakukan pembedaan-
pertama, Nya sesuai dengan keyakinan dan tidak kelompok yang berbeda pembedaan yang didasari prasangka.
ketuhanan memaksakan kepercayaan pada orang lain keyakinan, spirituality and
religiousness sila ketiga : warga indonesia menjadi bagian kegiatan ekonomi dunia yang
Sila kedua, mengakui persamaan hak dan kewajiban, sayang respek, fair, courage
berorientasi nasional.
kemanusiaan pada sesama, menjalin hubungan dengan bangsa
lain berdasarkan sikap saling menghormati
Sila ketiga, mengutamakan kepentingan bangsa daripada loyalitas, kewarganegaraan
sila keemapat : warga indonesia mengambil peran dalam nilai keemapat
persatuan diri/kelompok, cinta tanah air dan bangsa, dan (memiliki pendirian yang kuat pada pancasila sebagai kebijakan dan bertingkah laku
mengembangkan rasa persatuan bagi bangsa. terhadap kewajibannya, setia
kawan) sila kelima : warga negara indonesia harus berkontribusi dengan
Sila keempat, pengambilan keputusan berdasarkan tanggung jawab, harmoni kemampuan dasar ekonomi kerakyatan Indonesia.
demokrasi musyawarah untuk kepentingan bersama dengan
tidak memaksakan kehendak kepada orang lain, Peran pemerintah:
dapat dipertanggungjawabkan dan melaksanakan
keputusan yang diambil. -Memajukan kesejahteraan masyarakat
Sila kelima, menjaga keseimbangan hak-kewajiban sosial persahabatan, keadilan dan
keadilan sosial dengan mawas diri (dalam bentuk kualitas luhur kerendahatian, menolong -Terlibat dalam berbagai aspek masyarakat, namun masih memperhatikan opini
manusia) dan pengembangan diri yang bertujuan masyarakat
untuk memajukan kehidupan sosial.
Tabel 1. Nilai Pancasila (Markum, Meinarno & Juneman, 2011) -Pengembangan SDA yang perlu dikembangkan

Kewarganegaraan: segala sesuatu yang berhubungan dengan warga negara


57 Warga Negara: Orang-orang bebas yang diakui statusnya oleh Negara.
Berlaku sebagai warga negara

sila pertama : menekankan prilaku warga negara harus berdasarkan pada Di Indonesia, ada 4 asas kewarganegaraan yang diatur dalam UU No.12 Tahun
perintah Tuhan. 2006 yaitu:

sila kedua : menekankan agar prilaku warga negara harus saling 1.Ius Soli, kewarganegaraan berdasarkan tempat kelahiran
menghargai sesama dan tidak membeda-bedakan hak setiap warga negara 2.Ius Sanguinis, kewarganegaraan berdasarkan keturunan
lainnya .
3.Kewarganegaraan Tunggal, setiap warga negara hanya memiliki 1
sila ketiga : menekankan agar prilaku warga negara harus menjunjung kewarganegaraan
nilai persatuan
4.Kewarganegaraan Ganda Terbatas, anak dibawah umur 18th diperbolehkan
sila keempat : menekankan agar prilaku warga negara harus berdasarkan memiliki dua kewarganegaraan namun harus memilih 1 kewarganegaraan ketika ia
demokrasi, tampa adanya paksaan dari pihak lain. berumur 18th
sila kelima : menekankan agar prilaku warga negara harus berlaku adil . Cara Memperoleh Kewarganegaraan
1. Kelahiran, seseorang yang lahir otomatis menjadi WNI karena orangtuanya
WNI
Kewajiban Warga Negara
2. Pemberian Status, untuk menghindari kasus tanpa kewarganegaraan
1. wajib membayar pajak sebagai kontrak utama antara negara dan warga negara
3. Pengangkatan, dengan dasar inu, seorang anak angkat dapat menjadi WNI dan membela tanah air (pasal 27)

4. Permohonan 2. wajib membela pertahanan dan keamanan negara (pasal 29)

5. Naturalisasi, diberikan kepada WNA yang sungguh-sungguh ingin menjadi WNI 3. wajib mengetahui hak asasi orang lain dan mematuhi pembatasan yang terutang
dalam peraturan (pasal 28J)
6. Perkawinan
4. wajib menjunjung hukum dan pemerintah
7. Kehormatan, kepada orang asing yang berjasa kepada negara Indonesia
5. wajib ikut serta dalam pembelaan negara

6. wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang untuk


Masalah Mengenai Kewarganegaraan menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kewajiban orang lain
1.Apatride, tidak memiliki status karena lahir di negara yang berasaskan ius 7. wajib mengikuti pendidikan dasar
sanguinis

2.Bipatride, memiliki 2 status karena lahir dari orang tua ius sanguinis namun di
tempat ius soli. Hilangnya Kewarganegaraan

3.Multipatride, karena tinggal di perbatasan 1. atas kemauan sendiri menjadi WNA

2. melanggar asas kewarganegaraan tunggal

Hak dan Kewajiban Warga Negara 3. masuk dinas pertahanan asing tanpa persetujuan Presiden

Hak Warga Negara 4. tinggal di luar negeri (bukan urusan kedinasan) selama 5 tahun berturut-turut
dan tidak menyatakan keinginan untuk kembali (baik sebelum 5 tahun atau setiap 5
1. Hak Legal dan Moral ( hak legal artinya hak yang berdasarkan hukum dan hak tahun berikutnya)
moral artinya hal yang berfungsi dalam sistem moral)
5. perkawinan dengan WNA yang memiliki aturan untuk mengikuti
2. Hak Khusus dan hak Umum (hak khusus timbul karena relasi khusus antara kewarganegaraan asing.
beberapa orang dan hak umum diperoleh bukan karena relasi tertentu)

3. Hak negatif dan hak positif ( hak negatif berarti seseorang boleh melakukan
sesuatu dan siapapun tidak boleh menghalanginya dan hak positif adalah hak orang
lain untuk memperbolehkan seseorang untuk berbuat sesuatu untuknya)
Prinsip Timbal Balik antara Negara dan Warga Negara
4. Hak individual dan sosial ( hak individual artinya adalah hak individu terhadap
negara dan hak sosial adalah hak yang dimiliki seseorang sebagai masyarakat)
1. Prinsip Negara Kesatuan, bahwa hanya boleh ada satu kekuasaan pusat yaitu 1. Negara merasa di rugikan karena suatu hal
pada Pemerintah Pusat namun pemerintah pusat tetap memperhatikan daerah
2. Lalu negara yang merasa di rugikan tersebut melakukan perlawanan
2. Prinsip Kedaulatan Rakyat, bahwa rakyat memiliki kedaulatan tertinggi untuk namun tidak dalam bentuk gencatan snjata namun dengan hal lainnya yaitu
memerintah diri mereka sendiri antara lain: menikan tarif bea masuk, menurunkan kuota perdagangan,
pembatasan valuta asing beredar, konsesi/boikott/ sabotase.
3. Prinsip Negara Republik, yang artinya kebebasan dari intervensi pihak lain
Perang panas/perang terbuka
4. Prinsip Hukum, yang artinya pemerintahan dijalankan berdasarkan
hukum,bukan kekuasaan -pencaplokan atau aneksasi teritorial,

-kemudian pernyataan perang yang dilanjutkan dengan penggunaan satuan-satuan


Angkatan Perang (Darat, Laut, dan Udara). Bahkan perang dapat menjadi tidak
Peran Warga Negara dalam memberantas Korupsi terkendali apabila tidak segera diselesaikan. Perang tidak terkendali apabila kedua
pihak menggunakan senjata nuklir, biologi, dan kimia (Eccles, 1959: 13).
warga negara memiliki andil yang cukup besar dalam memberantas korupsi karena
warga negara memiliki hak untuk terjun dalam berbagai sektor swasta, menjadi Kecenderungan di era globalisasi
pemimpin agama, media massa, dan lain sebagainya.PP no 68/1999 membahas
mengenai hak dan kewajiban masyarakat dalam memberantas korupsi dan PP no Era globalisasi di tandai dengan terbukanya semua negara terhadap
77/2001 membahas mengenai penghargaan atas warga negara yang terbukti perdagangan bebas
melakukan pencegahan tindakan korupsi.
Terbukanya persepsi negara juga di bantu dengan kemajuan dalam bidang
Indonesia dan Dunia Internasional bidang seperti transportasi, teknologi, telekomunikasi serta munculnya
semangat dalam perdagangan bebas
Hasil Hubungan antarbangsa
Namun hal ini membuat negara menjadi negara kosmopolit yang berarti
1. Integrasi (kerja sama) negara tanpa batas (gabungan dari semua negara). Hal ini bisa
memunculkan konflik karena adanya perbdaan persepsi tiap negara yang
2. Konflik (pertentangan) diikuti menjadi negara tanpa batas.
Penyelesaian konflik: Kecenderungan-kecenderungan
1. Kekerasan: perang 1. Politik: munculnya demokrasi, negara negara timur melihat bahwa negara
2. Penekan/pemaksaan (coersion): memprovokasi agar negara lawan takut barat yang menganut sistem demokrasi terlihat lebih bagus dan akhirnya
mengikuti menganut sistem demokrasi tersebut.
3. Akomodasi: menghargai dan mengkompromi kebutuhan negara lain
walaupun bertentangan 2. Ekonomi: ditandai dengan adanya pergeseran pusat perkonomian ke dunia
pasifik
Perang
3. Sosial budaya: karena adanya kemajuan telekomunikasi dan teknologi,
Perang dingin: penyebaran budaya akan menjadi lebih mudah, dimana negara negara
barat dapat menyalurkan budaya mereka dengan mudah ke negara kain.
Tahapan: Dan negara lain dapat dengan mudah menganut kebudayaan sosial mereka.
4. Pertahanan dan keamanan: dipengaruhi oleh runtuhnya blok Timur yang
merupakan isyarat perubahan pada visi, misi, strategi, dan konsep politik
nasional. Konsep visi dan misi pertahanan keamanan diciptakan oleh
masing-masing negara.

Indonesia dan Globalisasi

Indonesia pada awal era ini juga dilanda bencana nasional, yang berawal
dari krisis ekonomi dan moneter dan kemudian berkembang menjadi krisis
budaya yang menyentuh segenap sendi kehidupan bangsa. Masyarakat
kita berpikir dan bertindak cepat atas dasar intuisi tanpa memperhitungkan
akibat perilakunya. Salah satu akibatnya adalah budaya kekerasan
menjadi menonjol, juga merupakan salah satu cerminan dari kebangkitan
demokrasi (Wright, 1942: 47).

Untuk menghadapi negara-negara sedang berkembang, negara majubaik


adidaya maupun negara kecilmenciptakan hambatan yang seolah-olah
wajar dengan ketentuan-ketentuan seperti: 1) eco-labeling, 2)
International Standard Organization Code, dan 3) International Safety
Management Code. Untuk itu diperlukan daya tawar kolektif (collective
bargaining power) dari negara-negara sedang berkembang sekawasan.
Konsep inilah yang merupakan konsep ketahanan nasional Indonesia yang
disebut ketahanan berlapis.

Anda mungkin juga menyukai