Anda di halaman 1dari 106

83

khusus. Apalagi semua karyawan Toko 24 Temanggung

tidak asing dengan komputer karena sebagian karyawan

telah menggunakan atau pernah menggunakan komputer,

sehingga memudahkan penerapan sistem terkomputerisasi

di Toko 24 Temanggung.

(2) Kelayakan ekonomi

Perubahan sistem lama yang diterapkan Toko 24

Temanggung menjadi sistem yang baru yang

terkomputerisasi merupakan suatu wujud investasi

perusahaan. Investasi tersebut tentunya membutuhkan biaya

untuk melaksanakan hal tersebut. Untuk itu perlu

diperhitungkan besarnya biaya yang harus dikeluarkan dan

manfaat yang akan diterima perusahaan dengan penerapan

sistem baru tersebut. Beberapa asumsi ekonomi yang

digunakan untuk menilai penerapan pengembangan sistem

baru di Toko 24 Temanggung, yaitu:

(a) Harga software yang digunakan merujuk pada harga

terakhir pada bulan Juli 2012.

(b) Kurs yang dipakai Rp. 9.500,00 per US $

(c) Biaya listrik meningkat sebesar 5% per tahun.

Berikut ini adalah rincian biaya pengembangan sistem

akuntansi penjualan tunai terkomputerisasi.


84

(a) Perhitungan Biaya Pengembangan Sistem

1 unit PC (brosur) Rp. 3.035.000,00

1 unit printer (brosur) Rp. 440.000,00 +

Total Hardware Rp.3.475.000,00

Software Windows 7

Home Basic (brosur) Rp. 684.000,00

Software Office 2007

Home & Student (brosur) Rp. 741.000,00

Software Visual Basic 6.0

(www.nextag.com) Rp. 450.000,00

Kepersky anti virus

3 user (brosur) Rp. 240.000,00 +

Total Software Rp.2.079.000,00 +

Total Hardware dan Software Rp.5.554.000,00

Biaya Pemasangan

Komponen kelistrikan: (Survei pasar)

Jasa teknisi Rp. 50.000,00

Rol kabel 3 m Rp. 15.000,00

Klep kabel (1 bungkus) Rp. 3.000,00 +

Total biaya pemasangan Rp. 68.000,00 +

Total Biaya Pengembangan Sistem Rp. 5.622.000,00


85

(b) Perhitungan Biaya Operasional Sistem Lama

(i) Biaya Pembuatan Nota

Berdasarkan observasi rata-rata dalam 1 hari terjadi

100 kali transaksi, sehingga dalam 1 bulan (30 hari

kerja) :

100 x 30 hari = 3.000 kali/bulan

Dalam 1 tahun :

3.000 x 12 bulan = 36.000 kali/tahun

1 buah nota berisi 50 pasang lembar nota, maka

diperlukan:

3000 transaksi : 50 pasang lembar = 60 nota

Sehingga dalam 1 bulan minimal terdapat 60 buah

nota, 1 buah nota @ Rp.5.000,00 jadi dalam 1 bulan

menghabiskan:

60 x Rp. 5.000,00 = Rp. 300.000,00

Dalam 1 tahun menghabiskan:

Rp. 300.000,00 x 12 bln = Rp. 3.600.000,00

(ii) Biaya Pembelian Buku Catatan Jurnal Penjualan

Tunai

Berdasarkan observasi kasir menghabiskan masing-

masing 120 buku dalam 1 tahun @ Rp. 2.000,00,

sehingga:

120 x Rp. 2.000,00 = Rp. 240.000,00


86

(iii) Biaya Gaji Lembur

Berdasarkan observasi, bagian kasir selalu lembur

untuk menghitung dan mencatat laporan berdasarkan

nota-nota penjualan tunai. Dan bagian gudang

melakukan lembur saat ada stok barang persediaan

baru biasanya setiap hari Sabtu dan Minggu.

Besaran setiap gaji lembur setiap bulan untuk

bagian kasir adalah Rp. 200.000,00 dan bagian

gudang Rp. 100.000,00

Perhitungannya adalah:

2 orang bagian kasir (Rp. 200.000,00 x 12 bln) + 3

orang bagian gudang (Rp.100.000,00 x 12 bln) :

Rp. 2.400.000,00 + Rp. 1.200.000,00 =

Rp. 3.600.000,00

Total gaji lembur dalam 1 tahun Rp. 3.600.000,00

Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa

sistem akuntansi penjualan tunai manual di Toko 24

Temanggung menghabiskan biaya operasional

sebesar :

Pembuatan nota Rp. 3.600.000,00

Pembelian buku catatan jurnal Rp. 240.000,00

Biaya gaji lembur Rp. 3.600.000,00 +

Total operasional sistem lama Rp. 7.440.000,00


87

(c) Perhitungan Biaya Operasional Sistem Baru

Dalam 1 tahun Toko 24 Temanggung melakukan

transaksi sebanyak 36.000 kali, berarti menghabiskan

720 pasang lembar nota = 720 x 2 = 1.440 lembar nota.

Dengan sistem yang baru dalam 1 tahun Toko 24

Temanggung membutuhkan:

(1 rim = 500 lbr)

1 lbr kertas dapat dibagi menjadi 6 lbr nota,

berarti = 500 x 6 = 3000 lbr nota

36.000 kali : 3000 lembar = 12 rim,

dalam 1 tahun minimal 12 rim

Diasumsikan harga 1 rim kertas Rp. 35.000,00 sesuai

dengan www. printingprinter.com, berarti dalam 1

tahun menghabiskan:

12 rim x Rp. 35.000,00 = Rp 420.000,00/tahun

Untuk mencetak nota dan laporan penjualan Toko 24

Temanggung membutuhkan tinta hitam. Diasumsikan 1

botol tinta hitam 60 ml Rp. 25.000,00 sesuai

www.harganya.com dapat dipakai selama 1 bulan,

berarti dalam 1 tahun dibutuhkan 12 botol, maka dalam

1 tahun akan menghabiskan biaya sebesar :

12 botol x Rp. 25.000,00 = Rp. 300.000,00/tahun


88

Dari perhitungan di atas didapatkan biaya operasional

dengan sistem baru menghabiskan biaya:

Pembelian kertas Rp. 420.000,00

Pembelian tinta printer Rp. 300.000,00 +

Total operasional sistem baru Rp. 720.000,00

(d) Perhitungan Biaya Pemeliharaan Sistem

Biaya pemeliharaan sistem terdiri dari dua komponen

yaitu biaya listrik selama 12 bulan dan biaya up grade

komponen komputer pada tahun ke tiga.

Perhitungannya adalah sebagai berikut:

(i) Biaya Listrik 12 bulan

Dalam penghitungan biaya listrik ini dasar yang

dipakai adalah pemakaian listrik setiap bulannya

(tarif dasar listrik ada pada lampiran).

Biaya listrik 1 unit

komputer dalam 1 bulan Rp. 25.000,00

Biaya listrik I unit

printer dalam 1 bulan Rp. 10.000,00 +

Total biaya listrik

dalam 1 bulan Rp. 35.000,00

Total biaya listrik dalam 1 tahun

Rp. 35.000,00 x 12 bulan = Rp. 420.000,00


89

Dan biaya listrik akan meningkat 5% setiap

tahunnya.

(ii) Biaya Perawatan Hardware

Biaya perawatan hardware dihitung berdasarkan

biaya penyusutan hardware tersebut. Biaya

penyusutan dihitung dengan menggunakan metode

garis lurus. Berdasarkan survey pasar, umur

ekonomis hardware diasumsikan lima tahun dengan

nilai sisa Rp. 1.000.000,00. Berikut adalah

perhitungan biaya hardware :

= Rp. 495.000,00

(e) Penghematan dengan Penerapan Sistem Akuntansi

Penjualan Tunai Terkomputerisasi

Penghematan penerapan sistem akuntansi penjualan

tunai terkomputerisasi dihitung dari :

biaya operasional sistem lama ( biaya operasional

sistem baru + biaya pemeliharaan sistem baru)

Biaya pemeliharaan sistem baru diikutsertakan karena

sebelum menerapkan sistem akuntansi penjualan tunai

terkomputerisasi, toko belum mempunyai komputer dan

printer. Sehingga biaya listrik dan hardware


90

mempengaruhi penghematan biaya. Jadi dari

perhitungan di atas dapat diketahui bahwa dengan

sistem manual Toko 24 Temanggung menghabiskan

biaya Rp.7.440.000,00 / tahun, sedangkan dengan

menerapkan sistem yang baru menghabiskan Rp

720.000,00 / tahun. Lalu biaya pemeliharaan sistem baru

Rp. 915.000,00/ tahun. Sehingga bisa dihitung besarnya

penghematan apabila menerapkan sistem akuntansi

persediaan yang baru.

Biaya operasional sistem lama Rp. 7.440.000,00

Biaya operasional sistem baru Rp. 720.000,00

Biaya pemeliharaan sistem baru Rp. 915.000,00 +

Rp. 1.635.000,00 -

Rp. 5.805.000,00

Penghematan biaya operasional Rp. 5.805.000,00


91

Tabel 1. Rincian biaya dan Manfaat Perancangan Sistem Akuntansi Penjualan


Tunai Terkomputerisasi Pada Toko 24 Temanggung

No Biaya-biaya pengembangan Tahun ke 0 Tahun ke 1 Tahun ke 2 Tahun ke 3


system
1 Biaya pembelian hardware
Rp. 3.475.000,00
2 Biaya pembelian software
Rp. 2.079.000,00
3 Biaya pemasangan :
a. Komponen kelistrikan
Jasa teknisi Rp. 50.000,00
Rol kabel 3 m Rp. 15.000,00
Klep kabel 1 bungkus Rp. 3.000,00 Rp. 68.000,00
Total Pengembangan Sistem
Rp. 5.622.000,00
Biaya Operasional Sistem

4 Biaya operasional sistem


persediaan barang dagang berbasis
komputer.
Pembelian kertas Rp. 420.000,- Rp. 720.000,00 Rp. 720.000,00 Rp. 720.000,00
Pembelian tinta printer Rp. 300.000,-

Total Biaya Operasional Sistem


Rp. 720.000,00 Rp. 720.000,00 Rp. 720.000,00
Biaya Pemeliharaan Sistem

5 Biaya listrik komputer dan printer


selama 12 bulan
Komputer dalam 1 bulan
Rp.25.000,00
Printer dalam 1 bulan Rp. 10.000,00
Total listrik 1 bulan Rp. 35.000,00 Rp. 420.000,00 Rp. 441.000,00 Rp. 463.050,00
12 bulan x Rp.35.000,00
Diasumsikan biaya listrik akan
meningkat 5% tiap tahunnya.
6 Biaya perawatan hardware selama 1
tahun
Rp. 495.000,00 Rp. 495.000,00 Rp. 495.000,00
Total Biaya Pemeliharaan Sistem
Rp.915.000,00 Rp.936.000,00 Rp.958.050,00
Manfaat Pengembangan Sistem

7 Penghematan yang bisa dilakukan


dengan menerapkan sistem yang Rp.5.805.000,00 Rp.5.805.000,00 Rp.5.805.000,00
baru
Selisih Total Biaya dan Manfaat
Rp.4.890.000,00 Rp.4.869.000,00 Rp.4.846.950,00
92

Setelah dilakukan perhitungan biaya total dan manfaat atas

penerapan sistem akuntansi penjualan tunai

terkomputerisasi, maka perlu dilakukan analisis kelayakan

ekonomi. Kelayakan ekonomi dilakukan dengan tiga

analisis sebagai berikut :

(a) Payback Period

Payback Period =

= 1,06

Dari Perhitungan diatas didapatkan bahwa payback

period proyek ini adalah 1,06. 0,06 x 12 bulan = 0,72

bulan. 0,72 x 30 hari = 21,6 hari artinya nilai

investasinya akan kembali dalam waktu 1 tahun 27 hari.

Waktu pengembalian ini kurang dari 3 tahun berarti

proyek ini layak untuk dijalankan di Toko 24

Temanggung.

(b) Net Present Value

Diasumsikan bunga 7% sesuai www.depkeu.go.id

diakses pada 5 Februari 2012, sehingga perhitungan

NPV sebagai berikut :


93

Keterangan :

Proceed 1 = Selisih total biaya dan manfaat tahun 1

Proceed 2 = Selisih total biaya dan manfaat tahun 2

Proceed 3 = Selisih total biaya dan manfaat tahun 3

NPV = - 5.622.000 + 4.570.093,4 + 4.271.115,3

+ 3.991.696,6

= Rp 7.210.905,3

Dari perhitungan diatas, dapat diartikan bahwa dengan

menerapkan sistem akuntansi penjualan tunai

terkomputerisasi, maka toko akan mendapatkan

keuntungan sebesar Rp. 7.210.905,3. Nilai NPV dari

perhitungan diatas lebih besar dari nol, berarti sistem ini

layak untuk dilaksanakan di Toko 24 Temanggung.

(c) IRR Analisis Internal Rate of Return (IRR)

Perhitungan IRR sebagai berikut :

Nilai dilihat dari perhitungan sebelumnya Rp.

7.210.905,3 dengan adalah 7%. Dalam perhitungan

berikut diasumsikan 12%, sehingga memperoleh

perhitungan sebagai berikut :


94

= -5.622.000 + 4.366.071,4 + 3.881.536,99

+ 3.449.963,2

= 6.075.571,5

Setelah menghitung NPV2 baru bisa mencari IRR.

= 0,387 = 38,7%

Dari perhitungan di atas, dapat diartikan bahwa dengan

penerapan sistem akuntansi penjualan tunai

terkomputerisasi toko akan mendapatkan keuntungan

38.7% per tahun. Jika suku bunga pengembalian yang

diinginkan diasumsikan sebesar 13%, maka 38,7% -

12% = 26,7%. Artinya pengembangan sistem yang

dilakukan akan memberikan tingkat keuntungan bunga

26,7% pertahun dan karena IRR > (7%) maka

pengembangan sistem dinyatakan layak dijalankan di

Toko 24 Temanggung.
95

c) Kelayakan Legal

Sistem ini tidak menyalahi hukum yang berlaku, karena

perangkat keras yang dibeli sesuai ketentuan yang berlaku

mudah diperoleh secara legal dan mudah didapatkan dipasaran,

sedangkan pembelian perangkat lunaknya didapatkan dari

programer yang mengerti komputer dan sesuai ketentuan hukum

bukan membajak.

d) Kelayakan Operasi

Sistem baru dapat memenuhi tujuan untuk mendapatkan

informasi yang diinginkan karena dapat menghasilkan laporan

secara akurat dan tepat waktu. Selain itu sistem yang baru juga

dapat meminimalisir terjadinya kesalahan yang disebabkan

karena human error.

e) Kelayakan Sosial

Sistem baru tidak berpengaruh negatif terhadap

lingkungan sosial. Tidak ada pihak di lingkungan masyarakat

yang akan merasa terganggu dengan adanya sistem baru ini.

Sistem baru ini tidak mengeluarkan bunyi yang dapat

mengganggu ketenangan masyarakat dan tidak mengeluarkan

limbah yang dapat mengotori lingkungan.


96

4) Penyusunan Laporan Hasil Analisis Sistem

Hasil akhir proses analisis sistem disajikan dalam suatu

laporan yang disebut laporan hasil analisis sistem. Laporan ini

merupakan dokumen tertulis dibuat oleh analis sistem untuk

diserahkan kepada pemakai informasi. Laporan ini berisi temuan-

temuan yang diperoleh analis sistem dalam analisis sistem.

Berdasarkan analisis sistem diketahui bahwa penjualan tunai

merupakan bagian penting dalam suatu siklus akuntansi.

Permasalahan utama yang ditemukan selama proses penelitian

meliputi kesalahan pencatatan, pencarian data membutuhkan waktu

lama, serta sistem pengendalian yang tidak efektif. Persyaratan

sistem baru yang dikembangkan harus memberikan kemudahan

kepada karyawan dalam mengelola sitem akuntasi penjualan tunai.

Laporan hasil analisis sistem terdapat pada lampiran.

7. Tahap Desain Sistem Akuntansi Penjualan Tunai Terkomputerisasi

Pada Toko 24 Temanggung

Desain merupakan suatu proses penterjemahan kebutuhan informasi

ke dalam alternatif rancangan sistem informasi yang diajukan kepada

pemakai informasi untuk dipertimbangkan (Mulyadi, 2001: 51). Tahap

desain sistem :
97

a. Desain Basis Data Sistem Akuntansi Penjualan Tunai

Terkomputerisasi

Aplikasi sistem akuntansi penjualan tunai terkomputerisasi ini

menggunakan program Microsoft Access 2007 sebagai basis data dan

Visual Basic 6.0 sebagai pengolah data. Rancangan basis data yang

digunakan pada aplikasi ini terdiri dari delapan basis data yang

mempunyai fungsi masing-masing.

1) Tabel-Tabel Basis Data

Adapun tabel-tabel basis data yang digunakan sebagai berikut:

a) Tabel Petugas

Tabel petugas adalah tabel tempat menyimpan semua data

yang berhubungan dengan pengguna aplikasi penjualan tunai

pada Toko 24 Temanggung. Dalam table ini meliputi data

petugas (karyawan), user, dan password login.

Tabel 2. Petugas

Field Tipe Data Ukuran Field


IDUsr (Primary Key) Text 50
Nama Text 50
Jabatan Text 50
Pass Text 50

b) Tabel Barang

Tabel barang adalah tabel tempat menyimpan semua data

tentang barang-barang yang dijual di Toko 24 Temanggung.

Berikut adalah bentuk tabel barang beserta atribut-atributnya.


98

Tabel 3. Barang

Field Tipe Data Ukuran Field


kdbrg (Primary Key) Text 50
Nama_Barang Text 50
jml Number 50
Harga Curency 50
Satuan Text 50
Stock Number 50

c) Tabel Jual

Tabel jual adalah tabel untuk menyimpan data transaksi

penjualan barang dagang atau nota penjualan kepada para

pelanggan Toko 24 Temanggung. Berikut ini adalah bentuk

tabel penjualan beserta atribut-atributnya.

Tabel 4. Jual

Field Tipe Data Ukuran Field


notran (Primary Key) Text 50
idusr Text 50
tanggal Date 50
total Number 50

d) Tabel Detail1

Tabel detail1 adalah tabel untuk menyimpan data daftar

barang dari transaksi penjualan atau nota penjualan barang.

Tabel ini berfungsi untuk menyimpan barang apa saja yang

dijual dari suatu nota transaksi penjualan pada Toko 24


99

Temanggung. Berikut ini adalah bentuk tabel penjualan detail

beserta atributnya.

Tabel 5. Database Penjualan Detail

Field Tipe Data Ukuran Field


notran Text 50
kdbrg Number 50
jml Number 50
total Curency 50

e) Tabel Beli

Tabel beli adalah tabel yang akan menyimpan data transaksi

pembelian barang dagang atau nota pembelian barang dagang

kepada pemasok atau Supplier Toko 24 Temanggung. Berikut

ini adalah bentuk tabel beli beserta atribut-atributnya.

Tabel 6. Beli

Field Tipe Data Ukuran Field


No_Beli (Primary Key) Text 10
Total Currency -
Tgl Date/Time -
idusr Text 50

f) Tabel Detail2

Tabel detail2 adalah tabel tempat menyimpan daftar barang

dari transaksi pembelian atau nota pembelian barang. Tabel

ini berfungsi untuk menyimpan data barang apa saja yang

dibeli dari suatu nota transaksi pembelian pada Toko 24


100

Temanggung. Berikut ini adalah bentuk tabel pembelian detail

beserta atribut-atributnya.

Tabel 7. Pembelian Detail

Field Tipe Data Ukuran Field


No_Beli Text 10
Kdbrg Text 10
Jumlah Number Double

b. Rancangan Hubungan Antar Tabel ( Relationship Table )

Setelah mengetahui desain database yang digunakan, maka

sebelum proses pembuatan sistem penjualan tunai terkomputerisasi

harus ditentukan primary key terlebih dahulu. Primary key ini

berfungsi sebagai kunci atau dasar penghubung antar tabel database.

Hubungan antar tabel ini menggambarkan pola penyimpanan dan

penyediaan data yang dibutuhkan dalam operasi sistem penjualan

tunai terkomputerisasi. Adapun gambar hubungan antar tabel pada

sistem ini adalah sebagai berikut:


101

Gambar 17. Hubungan Antar Tabel

c. Desain Model Sistem Penjualan Tunai Terkomputerisasi

Model digunakan untuk menyederhanakan proses-proses

bisnis yang terdapat dalam sistem penjualan tunai terkomputerisasi

ini. Adapun permodelan akan digambarkan pada flowchart berikut

ini:
102

1) Proses Input Password dan ID

Gambar 18. Proses Input Password dan ID


103

2) Proses Input data karyawan

Gambar 19. Proses Input data karyawan


104

3) Proses Input Data Pembelian

Gambar 20. Proses Input Data Pembelian


105

4) Proses Input Data Penjualan

Gambar 21. Proses Input Data Penjualan


106

5) Proses List Barang

Mulai

Tampilan Menu
Utama

Click List Barang

Tampilan Form
List Barang

Hapus
Ubah Action simpan/ubah/
tambah/hapus

Click data Barang Tambah Click data Barang


yang akan diubah yang akan
dihapus
Input Data
Order
Penjualan
Ubah Data
Barang

Simpan Simpan Hapus

Data Barang
Tersimpan

Keluar

Kembali ke Menu
Utama

Gambar 22. Proses List Barang


107

6) Proses Laporan Pembelian

Mulai

Menu Utama

Click Laporan
Pembelian

Tampilkan Form
Laporan
Pembelian

Berdasarkan Tidak
Berdasarkan
Nama Barang Menggunakan
Tanggal
Penyeleksian

Tidak Pilih Tanggal Tidak Pilih Tidak


Pilih Nama Barang Tidak
Pembelian Pembelian Menggunakan
Penyeleksian

Ya Ya Ya

Laporan Pembelian Laporan Pembelian


Laporan Pembelian Berdasarkan Nama Tidak Menggunakan
Berdasarkan Tanggal Barang Penyeleksian

Tidak Tidak Tidak


Cetak/Lihat Cetak/Lihat Cetak/Lihat

Ya Ya Ya

Tampilan Menu Tampilan Menu Tampilan Menu


Printer Printer Printer

Mengisi Mengisi Mengisi


Menu Menu Menu
Print Print Print

Cancel Action print/ Cancel Action print/ Action print/ Cancel


cancel cancel cancel

Ya Ya Ya

Keluar keluar keluar

Kembali ke Menu
Utama

Gambar 23. Proses Laporan Pembelian


108

7) Proses Laporan Barang

Gambar 24. Proses Laporan Barang


109

8) Proses Laporan Penjualan

Mulai

Menu Utama

Click Laporan
Penjualan

Tampilkan Form
Laporan
Penjualan

Berdasarkan Berdasarkan Berdasarkan


Tanggal Nama Barang Satuan

Tidak Tidak
Pilih Tanggal Tidak
Pilih Nama Barang Pilih Satuan

Ya Ya Ya

Laporan Penjualan Laporan Penjualan


Laporan Penjualan Berdasarkan Nama
Berdasarkan Tanggal Berdasarkan Satuan
Barang

Tidak Tidak Tidak


Cetak/Lihat Cetak/Lihat Cetak/Lihat

Ya Ya Ya

Tampilan Menu Tampilan Menu Tampilan Menu


Printer Printer Printer

Mengisi Mengisi Mengisi


Menu Menu Menu
Print Print Print

Cancel Action print/ Cancel Action print/ Action print/ Cancel


cancel cancel cancel

Ya Ya Ya

Keluar keluar keluar

Kembali ke Menu
Utama

Gambar 25. Proses Laporan Penjualan


110

d. Desain Antar Muka Sistem Akuntansi Penjualan Tunai

Terkomputerisasi

1) Desain Struktur Menu Program

Gambar 26. Bagan Tampilan Menu Utama

2) Desain Struktur Form Menu Program

a) Menu Utama

Menu utama berfungsi untuk memasukkan data-data awal

yang berkaitan dengan sistem penjualan tunai secara

keseluruhan. Sebelum dapat mengakses menu utama, akan

muncul login yang berisi user name dan password. Setelah

diisi dengan benar lalu klik login.


111

Gambar 27. Form login

Setelah itu maka akan muncul menu utama. Pada menu utama

terdapat delapan sub menu yaitu manage karyawan, manage

pembelian, transaksi penjualan, list penjualan, list barang,

laporan pembelian, laporan barang dan laporan penjualan.

Tiap sub menu akan terdapat pilihan untuk menambah,

menghapus, mengubah dan kemudian disimpan.

Gambar 28. Menu Utama


112

b) Form Data Karyawan

Form data karyawan berisi username, password, nama,

alamat, dan status karyawan di Toko 24 Temanggung.

Gambar 29. Form Data Karyawan


113

Terdapat Form Input Data Karyawan yang digunakan untuk

mengedit data karyawan.

Gambar 30. Form Input Data Karyawan

c) Form Menu Pembelian

Menu pembelian berfungsi untuk memasukkan Input data

pembelian. Di dalam menu pembelian terdapat Form transaksi

pembelian. Form transaksi pembelian digunakan untuk

mencatat transaksi pembelian yang terjadi, nantinya transaksi

tersebut akan disimpan dan datanya secara otomatis akan

mengubah posisi laporan pembelian dan laporan barang.


114

Gambar 31. Form Menu Pembelian

Gambar 32. Form Input Data Pembelian


115

d) Form Transaksi Penjualan

Berfungsi untuk memasukkan (input) data penjualan. Di

dalam form transaksi penjualan terdapat informasi yang harus

diisi berupa ID barang, nama barang, satuan, harga jual, dan

jumlah yang dibeli. Form ini digunakan untuk mencatat

transaksi penjualan yang terjadi, nantinya transaksi tersebut

akan disimpan dan datanya secara otomatis akan mengubah

list penjualan, laporan penjualan dan laporan barang.

Gambar 33. Form Transaksi Penjualan


116

e) Form List Penjualan

Form List Penjualan berisi laporan data penjualan detail. Di

dalam form ini terdapat informasi berupa nomor ID jual

barang, tanggal terjadinya transaksi penjualan, keterangan,

biaya (harga barang), dibayar (uang yang dibayarkan oleh

kosumen), dan sisa (uang pengembalian kepada konsumen).

Gambar 34. Form List Penjualan


117

f) Form List Barang

Form List Barang merupakan laporan barang detail.

Gambar 35. Form List Barang

Didalam Form List Barang terdapat Form Input Data Barang

yaitu menu untuk input data persediaan barang, dimana akan

diisi sesuai dengan daftar barang dagang. Dalam form ini

terdapat informasi tentang nomor ID barang, nama barang,

keterangan, satuan, hargabeli, harga jual, dan stock. Data

tersebut akan disimpan dan otomatis akan mengubah Form

List Barang dan Laporan Barang.


118

Gambar 36. Form Input Data Barang

g) Laporan Pembelian

Laporan Pembelian berisi seluruh laporan pembelian yang

terjadi. Sebelum masuk laporan pembelian, maka akan

muncul Form Laporan Pembelian. Di dalam form ini berisi 3

pilihan menu untuk menampilkan laporan pembelian yaitu

berdasarkan tanggal, berdasarkan nama barang, dan tidak

menggunakan penyeleksian.
119

Gambar 37. Form Laporan Pembelian

Gambar 38. Form Pembelian berdasarkan Tanggal


120

Gambar 39. Form Laporan Penjualan Berdasarkan

Nama Barang

Gambar 40. Laporan Pembelian Tidak Menggunakan

Penyeleksian
121

h) Laporan Barang

Laporan Barang berisi daftar barang yang ada. Perbedaan list

barang dengan laporan barang yaitu jika laporan barang dapat

menampilkan barang apa saja yang tersedia sesuai kehendak

user berdasarkan nama barang, kategori, dan satuan, namun

list barang hanya dapat menampilkan laporan seluruh barang

yang ada tidak sesuai kehendak user. Sebelum masuk laporan

barang, maka akan muncul Form Laporan Barang. Di dalam

form ini berisi 3 pilihan menu untuk menampilkan laporan

barang yaitu berdasarkan nama barang, berdasarkan kategori,

dan berdasarkan satuan.

Gambar 41. Form Laporan Barang


122

Gambar 42. Laporan Barang Keseluruhan

i) Laporan Penjualan

Laporan Penjualan berisi seluruh data transaksi penjualan

penjualan yang terjadi. Sebelum masuk laporan penjualan,

maka akan muncul Form Laporan Penjualan. Di dalam form

ini berisi 3 pilihan menu untuk menampilkan laporan

penjualan yaitu berdasarkan tanggal, berdasarkan nama

barang, dan berdasarkan satuan.

Gambar 43. Form Laporan Penjualan


123

Gambar 44. Laporan Penjualan

8. Tahap Implementasi Sistem Akuntansi Penjualan Tunai

Terkoputerisasi Pada Toko 24 Temanggung

Tahap implementasi adalah tahapan yang terakhir dalam sebuah

pengembangan atau perancangan sistem. Tahap ini terdiri dari pengujian

sistem dan penentuan rancangan konversi sistem yang paling tepat

digunakan untuk menerapkan sistem akuntansi penjualan tunai pada Toko

24 Temanggung. Adapun tahap implementasi yang diterapkan pada

perancangan sistem akuntansi penjualan tunai pada Toko 24 Temanggung

adalah sebagai berikut:

a. Pengujian Sistem

Pengujian sistem aplikasi meliputi pemberian input dan penggunaan

aplikasi dalam pembuatan data awal ke dalam sistem. Maka dari itu

sistem ini diuji dengan memberikan input berupa data awal. Pengujian

software aplikasi sistem penjualan tunai terkomputerisasi sebagai

berikut:
124

1) Input Data Awal

a) Input Password

Ketika program dijalankan, form pertama yang ditampilkan

adalah form login seperti terlihat pada gambar 49. Form login ini

digunakan untuk mengecek apakah pengguna, dalam hal ini

pemilik maupun karyawan, berhak untuk mengakses program atau

tidak. Jika username dan password yang diisikan salah, maka

program tidak akan dapat diakses. Pengguna dapat mencoba lagi

dengan mengisikan username dan password yang benar.

Gambar 45. Tampilan awal

Apabila username dan password salah maka akan muncul

peringatan seperti di bawah ini :

Gambar 46. Tampilan jika username dan password salah


125

Pengguna dapat mencoba lagi dengan mengisikan username

dan password yang benar.

Username : admin

Password : admin

Gambar input username dan password benar :

Gambar 47. Input Password

Setelah username dan password sudah benar, maka akan

masuk ke menu utama.

Gambar 48. Form Menu Utama


126

b) Input Data Karyawan

Pilih menu Manage Karyawan maka akan muncul tampilan

sebagai berikut :

Gambar 49. Data Karyawan

Setiap data karyawan dilengkapi dengan password agar bisa

mengakses sistem penjualan tunai terkomputerisasi namun hanya

sebagai user bukan admin. Jika akan menambah karyawan maka

pilih Add akan muncul tampilan seperti gambar 54.

Nama : Rino Muchtar

Password : Rino

Alamat : Mertoyudan Magelang

Status : User
127

Gambar 50. Menambah Karyawan

Klik Simpan maka secara otomatis data karyawan baru akan

tersimpan dalam sistem akuntansi penjualan tunai terkomputerisasi.


128

c) Input List Barang

Pilih menu List Barang maka akan muncul tampilan sebagai

berikut :

Gambar 51. List Barang

Pilih Add jika akan menambah barang, tampilan seperti gambar

52.

ID Barang : 000000978

Nama Barang : Minyak Goreng Sania 2 Liter

Kategori : Minyak Goreng

Satuan : Bungkus

Harga Beli : Rp 20.000,-

Harga Jual : Rp 22.000,-

Stok : 20
129

Gambar 52. Input List Barang

Klik Simpan maka secara otomatis barang tersebut akan tersimpan

dalam Sistem Akuntansi Penjualan Tunai Terkomputerisasi dan akan

terhubung dengan Laporan Barang.


130

2) Pengujian Transaksi Penjualan

Setelah masuk ke menu utama tampilan dari sistem akuntansi

penjualan tunai terkomputerisasi lalu klik menu transaksi penjualan.

Gambar 53. Tampilan Menu Transaksi Penjualan

Setelah konsumen menunjukkan barang yang akan dibeli, maka kasir

mencocokkan nama barang yang dibeli tersebut.

Tanggal jual : 16/10/12

ID barang : 0000001

Nama Barang : Permen Golia

Kategori : Permen

Satuan : Pack

Harga : Rp 2.500,-

Jumlah beli : 1 pack

Pilih berdasarkan ID BARANG dan ketik ID barang yaitu


131

0000001 pada isian data yang dicari dan klik Go. Maka akan

muncul tampilan seperti ini :

Gambar 54. Tampilan Berdasarkan ID barang

Lalu klik Select. Apabila memilih barang berdasarkan nama barang

maka pilih berdasarkan NAMA BARANG dan ketik Permen

Golia, maka akan muncul tampilan :

Gambar 55. Tampilan Berdasarkan Nama Barang

Apabila memilih barang berdasarkan kategori maka pilih berdasarkan

KATEGORI dan ketik Permen, maka akan muncul tampilan

seperti gambar berikut dan pilih PERMEN GOLIA :


132

Gambar 56. Tampilan Berdasarkan Kategori

Apabila memilih barang berdasarkan satuan maka pilih berdasarkan

SATUAN dan ketik Pack, maka akan muncul tampilan seperti

gambar berikut dan pilih PERMEN GOLIA :

Gambar 57. Tampilan Berdasarkan Satuan


133

Gambar 58. Tampilan data transaksi penjualan

Klik Tambah maka akan muncul tampilan seperti gambar 59. Akan

muncul total pembayaran, konsumen akan membayar dengan harga

tersebut.
134

Gambar 59. Tampilan Total Pembayaran

Kemudian klik Simpan Transaksi, otomatis data tersebut akan

tersimpan dalam sistem. Klik Cetak agar nota penjualan diterima

oleh konsumen. Berikut tampilan cetakan nota penjualan tunai :

Toko 24 Temanggung

ID barang Nama Barang Harga Q Total

000000001 Permen Golia 2500 1 Rp. 2500, 00

Dibayar Rp. 3.000, 00

Sisa Rp. 500,00

- Terimakasih -

Gambar 60. Nota Penjualan Tunai Tercetak

Kembali ke menu utama kemudian klik menu List Penjualan

untuk mengecek penjualan detail PERMEN GOLIA, maka tampilan

list penjualan sebagai berikut :


135

Gambar 61. List Penjualan yang Terhubung dengan Transaksi

Penjualan

Dari gambar terlihat transaksi penjualan tadi sudah tersimpan

datanya. Kembali ke menu utama kemudian klik menu List

Barang, maka data persediaan PERMEN GOLIA akan berubah

jumlahnya sesuai transaksi penjualan tadi. Sebelum terjadi transaksi

penjualan, stok persediaan PERMEN GOLIA berjumlah 74,

terlihat pada gambar 62.


136

Gambar 62. List Barang Sebelum Transaksi Penjualan

Maka setelah terjadi transaksi penjualan, stok PERMEN GOLIA

berkurang menjadi 73.

Gambar 63. List Barang Setelah Transaksi Penjualan


137

Gambar 64. Laporan Barang yang Terhubung dengan Transaksi

Penjualan

Gambar 65. Laporan Penjualan yang Terhubung dengan Transaksi

Penjualan
138

3) Pengujian Transaksi Pembelian

Berikutnya adalah pengujian jika ada transaksi pembelian. Jika

terjadi transaksi pembelian user tinggal memasukkan data pembelian

dimasukkan kedalam form manage pembelian.

Tanggal beli : 16/10/12

ID barang : 0000002

Nama Barang : Cha-cha

Kategori : Chocolate

Satuan : Kotak

Harga Beli : Rp 9.800,-

Jumlah beli : 100

Pilih berdasarkan ID BARANG dan ketik ID barang yaitu

0000002 pada isian data yang dicari dan klik Go. Maka akan

muncul tampilan seperti ini :

Gambar 66. Tampilan Pembelian Barang Berdasarkan ID Barang

Lalu klik Select. Apabila memilih barang berdasarkan nama barang

maka pilih berdasarkan NAMA BARANG dan ketik Cha-cha,


139

maka akan muncul tampilan :

Gambar 67. Tampilan Pembelian Barang Berdasarkan Nama Barang

Apabila memilih barang berdasarkan kategori maka pilih

berdasarkan KATEGORI dan ketik Cha-cha, maka akan muncul

tampilan seperti berikut :

Gambar 68. Tampilan Pembelian Barang Berdasarkan Kategori

Apabila memilih barang berdasarkan satuan maka pilih

berdasarkan SATUAN dan ketik Kotak, maka akan muncul

tampilan seperti berikut :


140

Gambar 69. Tampilan Pembelian Barang Berdasarkan Satuan

Selanjutnya akan muncul tampilan seperti gambar berikut :

Gambar 70. Isi Data Pembelian

Pada isian jumlah diisi jumlah yang akan dibeli kemudian klik

Simpan maka data tersebut otomatis tersimpan dalam sistem dan

akan berhubungan dengan list barang dan laporan barang.


141

Berikut adalah data jumlah persedian coklat CHA-CHA sebelum

terjadi transaksi pembelian jumlahnya hanya 19.

Gambar 71. List Barang yang Sebelum Transaksi Pembelian

Setelah terjadi transaksi pembelian terlihat jumlah persediaan

coklat CHA-CHA tersebut bertambah menjadi 119.

Gambar 72. List Barang yang setelah Transaksi Pembelian


142

Gambar 73. Laporan Barang yang Terhubung dengan Transaksi

Pembelian

4) Mencetak Laporan-laporan

a) Laporan pembelian

Pada menu laporan pembelian, terdapat 3 seleksi data yang akan

dicetak yaitu berdasarkan tanggal, berdasarkan nama barang, dan

tidak menggunakan penyeleksian (semua data dicetak).

(1) Mencetak laporan pembelian berdasarkan tanggal

Pada sistem ini dapat menampilkan laporan pembelian

perbulan. Pilih kategori berdasarkan tanggal, isi tanggal

berdasarkan bulan dan tahun yang akan ditampilkan :


143

Gambar 74. Form menu laporan pembelian berdasarkan

tanggal

Klik TAMPILKAN CETAKAN maka muncul laporan

pembelian dari bulan September 2012 :

Gambar 75. Laporan pembelian berdasarkan tanggal siap cetak


144

Klik gambar printer pada toolbar di sisi kiri atas form laporan

akan muncul seperti gambar di bawah ini.

Gambar 76. Mencetak laporan pembelian berdasarkan tanggal

Kemudian atur berapa lembar dan halaman berapa saja yang

akan diprint klik, serta melakukan pengaturan-pengaturan

lainnya. Apabila sudah benar pengaturannya kemudian klik

tombol PRINT untuk mencetak laporan tersebut. Berikut

tampilan cetakan laporan pembelian berdasarkan tanggal :


145

Gambar 77. Tampilan laporan pembelian berdasarkan tanggal

tercetak

(2) Mencetak laporan pembelian berdasarkan nama barang

Pilih kategori berdasarkan nama barang, misalkan isi nama

barang dengan minuman C 1000 :

Gambar 78. Form menu laporan pembelian berdasarkan nama

barang

Klik TAMPILKAN CETAKAN maka muncul laporan

pembelian minuman C 1000 :


146

Gambar 79. Laporan pembelian berdasarkan nama barang siap

cetak

Klik gambar printer pada toolbar di sisi kiri atas form laporan

akan muncul seperti gambar di bawah ini.

Gambar 80. Mencetak laporan pembelian berdasarkan

nama barang

Kemudian atur berapa lembar dan halaman berapa saja yang

akan diprint klik, serta melakukan pengaturan-pengaturan

lainnya. Apabila sudah benar pengaturannya kemudian klik


147

tombol PRINT untuk mencetak laporan tersebut. Berikut

tampilan cetakan laporan pembelian berdasarkan nama

barang:

Gambar 81. Tampilan cetakan laporan pembelian berdasarkan

nama barang

(3) Mencetak laporan pembelian tidak menggunakan

penyeleksian

Pilih kategori tidak menggunakan penyeleksian, artinya

seluruh laporan pembelian akan tercetak :

Gambar 82 . Form menu laporan pembelian tidak

menggunakan penyeleksian
148

Klik TAMPILKAN CETAKAN maka muncul seluruh

laporan pembelian :

Gambar 83. Laporan pembelian tidak menggunakan

penyeleksian

Klik gambar printer pada toolbar di sisi kiri atas form laporan

akan muncul seperti gambar di bawah ini :

Gambar 84. Mencetak laporan pembelian tidak

menggunakan penyeleksian
149

Kemudian atur berapa lembar dan halaman berapa saja yang

akan diprint klik, serta melakukan pengaturan-pengaturan

lainnya. Apabila sudah benar pengaturannya kemudian klik

tombol PRINT untuk mencetak laporan tersebut. Berikut

tampilan cetakan laporan pembelian tidak menggunakan

penyeleksian :

Gambar 85. Tampilan cetakan laporan pembelian tidak

menggunakan penyeleksian

b) Laporan barang

(1) Mencetak laporan barang berdasarkan nama barang

Pilih kategori berdasarkan nama barang, misalkan isi nama

barang dengan CHACHA :


150

Gambar 86. Form menu laporan barang berdasarkan nama

barang

Klik TAMPILKAN CETAKAN maka akan muncul laporan

barang coklat CHA-CHA :

Gambar 87. Laporan barang berdasarkan nama barang


151

Klik gambar printer pada toolbar di sisi kiri atas form laporan

akan muncul seperti gambar di bawah ini.

Gambar 88. Mencetak laporan barang berdasarkan nama

barang

Kemudian atur berapa lembar dan halaman berapa saja yang

akan diprint klik, serta melakukan pengaturan-pengaturan

lainnya. Apabila sudah benar pengaturannya kemudian klik

tombol PRINT untuk mencetak laporan tersebut. Berikut

tampilan cetakan laporan barang berdasarkan nama barang :


152

Gambar 89. Tampilan cetakan laporan barang berdasarkan

nama barang

(2) Mencetak laporan barang berdasarkan kategori

Pilih berdasarkan kategori, misalkan isi kategori dengan

ALAT TULIS :

Gambar 90. Form menu laporan barang berdasarkan kategori

Klik TAMPILKAN CETAKAN maka akan muncul seluruh

laporan barang berdasarkan kategori ALAT TULIS :


153

Gambar 91. Laporan barang berdasarkan kategori

Klik gambar printer pada toolbar di sisi kiri atas form laporan

akan muncul seperti gambar di bawah ini.

Gambar 92. Mencetak laporan barang berdasarkan kategori

Kemudian atur berapa lembar dan halaman berapa saja yang

akan diprint klik, serta melakukan pengaturan-pengaturan

lainnya. Apabila sudah benar pengaturannya kemudian klik

tombol PRINT untuk mencetak laporan tersebut. Berikut

tampilan cetakan laporan barang berdasarkan kategori :


154

Gambar 93. Tampilan cetakan laporan barang berdasarkan

kategori

(3) Mencetak laporan barang berdasarkan satuan

Pilih kategori berdasarkan satuan, misalkan isi satuan dengan

PACK :

Gambar 94. Form menu laporan barang berdasarkan satuan

Klik TAMPILKAN CETAKAN maka akan muncul seluruh

laporan barang berdasarkan satuan PACK :


155

Gambar 95. Laporan barang berdasarkan satuan

Klik gambar printer pada toolbar di sisi kiri atas form laporan

akan muncul seperti gambar di bawah ini.

Gambar 96. Mencetak laporan barang berdasarkan satuan

Kemudian atur berapa lembar dan halaman berapa saja yang

akan diprint klik, serta melakukan pengaturan-pengaturan

lainnya. Apabila sudah benar pengaturannya kemudian klik

tombol PRINT untuk mencetak laporan tersebut. Berikut

tampilan cetakan laporan barang berdasarkan satuan :


156

TOTAL ITEM (STOCK) >>> 586

Gambar 97. Tampilan cetakan laporan barang berdasarkan

satuan

c) Laporan Penjualan

(1) Mencetak laporan penjualan berdasarkan tanggal

Pada sistem ini dapat menampilkan laporan penjualan

perbulan. Pilih kategori berdasarkan tanggal, isi tanggal

berdasarkan bulan dan tahun yang akan ditampilkan :


157

Gambar 98. Form menu laporan penjualan berdasarkan

tanggal

Klik TAMPILKAN CETAKAN maka muncul laporan

penjualan dari bulan September 2012 :

Gambar 99. Laporan penjualan berdasarkan tanggal siap cetak


158

Klik gambar printer pada toolbar di sisi kiri atas form laporan

akan muncul seperti gambar di bawah ini.

Gambar 100. Mencetak laporan pembelian berdasarkan

tanggal

Kemudian atur berapa lembar dan halaman berapa saja yang

akan diprint klik, serta melakukan pengaturan-pengaturan

lainnya. Apabila sudah benar pengaturannya kemudian klik

tombol PRINT untuk mencetak laporan tersebut. Berikut

tampilan cetakan laporan penjualan berdasarkan tanggal :


159

TOKO 24 Temanggung
Tanggal : 10/10/2012 Halaman : 1 dari 1 halaman.

TANGGAL ID BARANG NAMA BARANG SATUAN HARGA JUAL HARGA BELI BA NYAK JUAL SUB TOTAL LABA

3 - 09 - 2012 00000001 PERMEN GOLIA PACK# 2,500 2,100 1 2,500 400

15 - 09 - 2012 00000012 KOPI BIRDY KALENG# 2,900 2,600 2 5,800 600

23 - 09 - 2012 00000979 BOLPOIN STANDART BUAH 1,000 700 5 5,000 1,500

23 - 09 - 2012 00000942 SUSU ULTRA 125 ML KOTAK # 1,500 1,350 2 3,000 300

23 - 09 - 2012 00000854 DETERGEN SO KLIN 1000 GR PCS# 11,800 11,500 1 11,800 300

23 - 09 - 2012 00000843 SINZUI PCS# 2,100 1,979 5 10,500 625


TOTAL >>> 16 38,600 3,725

Gambar 101. Tampilan cetakan Mencetak laporan pembelian

berdasarkan tanggal

(2) Mencetak laporan penjualan berdasarkan nama barang

Pilih kategori berdasarkan nama barang, misalkan isi nama

barang dengan SUSU ULTRA 125 ML :

Gambar 102. Form menu laporan penjualan berdasarkan nama

barang

Klik TAMPILKAN CETAKAN maka muncul laporan

penjualan SUSU ULTRA 125 ML :


160

Gambar 103. Laporan penjualan berdasarkan nama barang siap

cetak

Klik gambar printer pada toolbar di sisi kiri atas form laporan

akan muncul seperti gambar di bawah ini.

Gambar 104. Mencetak laporan pembelian berdasarkan

nama barang

Kemudian atur berapa lembar dan halaman berapa saja yang

akan diprint klik, serta melakukan pengaturan-pengaturan

lainnya. Apabila sudah benar pengaturannya kemudian klik


161

tombol PRINT untuk mencetak laporan tersebut. Berikut

tampilan cetakan laporan penjualan berdasarkan nama barang:

TOKO 24 Temanggung
Tanggal : 10/10/2012 Halaman : 1 dari 1 halaman.

TANG GAL ID BARANG NAMA BARANG SATUAN HARGA JUAL HARGA BELI BANYAK JUAL SUB TOTAL LABA

23 - 09 - 2012 00000942 SUSU ULTRA 125 ML KOTAK# 1,500 1,350 2 3,000 300

TOTAL >>> 2 3,000 300

Gambar 105. Tampilan cetakan laporan pembelian

berdasarkan nama barang

(3) Mencetak laporan penjualan berdasarkan satuan

Pilih kategori berdasarkan satuan, misalkan isi satuan dengan

PCS# :

Gambar 106. Form menu laporan penjualan berdasarkan

satuan

Klik TAMPILKAN CETAKAN maka akan muncul seluruh

laporan barang berdasarkan satuan PCS# :


162

Gambar 107. Laporan penjualan berdasarkan satuan

Klik gambar printer pada toolbar di sisi kiri atas form laporan.

Akan muncul seperti gambar di bawah ini.

Gambar 108. Mencetak laporan barang berdasarkan satuan

Kemudian atur berapa lembar dan halaman berapa saja yang

akan diprint klik, serta melakukan pengaturan-pengaturan

lainnya. Apabila sudah benar pengaturannya kemudian klik

tombol PRINT untuk mencetak laporan tersebut. Berikut

tampilan cetakan laporan penjualan berdasarkan satuan :


163

TOKO 24 Temanggung
Tanggal : 10/10/2012 Halaman : 1 dari 1 halaman.

TANGGAL ID BARANG NAMA BARANG SATUAN HARGA JUA L HARGA BELI BANYAK JUAL SUB TO TAL LABA

23 - 09 - 2012 00000854 DET ERG EN SO KLIN 1000 GR PCS# 11,800 11,500 1 11,800 300

23 - 09 - 2012 00000843 SINZUI PCS# 2,100 1,979 5 10,500 625

TOTAL >>> 6 22,300 925

Gambar 109. Tampilan cetakan laporan penjualan berdasarkan

satuan

b. Penyiapan Karyawan

Tahap penyiapan karyawan ini dilaksanakan setelah dilakukan

tahap pengujian program. Tahap ini bertujuan untuk memilih dan

menjalankan pelatihan secara singkat kepada karyawan yang akan

menggunakan aplikasi penjualan tunai ini. Dalam pelaksanaan tahap ini

tidak membutuhkan waktu yang lama, dimulai dari pemilihan karyawan

yang akan menggunakan aplikasi penjualan tunai ini. Karyawan yang

dipilih sebagai pengguna adalah karyawan yang bekerja pada posisi

admin dan kasir, alasan dipilihnya karyawan pada posisi tersebut karena

dalam proses dan prosedur sistem penjualan tunai terkomputerisasi pada

Toko 24 Temanggung fungsi karyawan tersebutlah yang paling sering

menggunakan dan paling sering menjalankan prosedur-prosedur dalam

sistem penjualan tunai.

Pelatihan yang pertama dilakukan dengan pengenalan program dan

cara penggunaan aplikasi penjualan tunai. Karena program aplikasi ini


164

cukup mudah dalam penggunaanya dan setiap button sudah ada namanya

jadi karyawan tidak perlu waktu lama untuk bisa. Karyawan hanya butuh

waktu 1 2 jam untuk bisa menguasai penggunaan aplikasi sistem

penjualan tunai ini. Selain itu karyawan Toko 24 Temangung sudah

terbiasa menggunakan komputer. Setelah dilakukan pengenalan program

dan pelatihan penggunaan sistem penjualan tunai, karyawan yang sudah

terpilih dipersilahkan untuk mengisi data akun pengguna dan password

yang akan digunakan dalam setiap penggunaan aplikasi penjualan tunai.

c. Evaluasi Implementasi Sistem

Setelah dilakukan implementasi sistem, maka dapat diketahui hasil-

hasilnya antara lain:

1) Evaluasi Kinerja Sistem

Pada saat pengujian sistem dapat berjalan dengan lancar dan

cukup stabil, hal ini ditunjukkan dengan tersimpannya data-data

penjualan, maupun barang. Untuk pengujian transaksi penjualan dan

pembelian dapat secara otomatis menyimpan transaksi-transaksi

tersebut, dan dapat ditampilkan dalam laporan. Selain itu secara

otomatis pula penjualan tunai dapat berubah yang ditunjukkan dengan

laporan barang dan laporan penjualan.

Aplikasi ini sebagian besar sudah berjalan dengan baik,

meskipun ada sedikit kekurangan, contohnya yaitu ketika sistem

disalin kekomputer lain admin atau user harus mengubah ADODC1

nya dan yang lainnya. Sistem masih memerlukan pengisian secara


165

manual, hanya dalam mengisi grup barang pada awal atau pertama

kali sistem akan dijalankan. Selain itu laporan yang dihasilkan oleh

aplikasi ini hanya berupa laporan penjualan, pembelian dan laporan

barang, dan jumlah uang dalam setiap laporannya. Namun aplikasi ini

belum mampu menghasilkan laporan keuangan secara lengkap.

Keunggulan dari aplikasi ini adalah ukurannya yang relatif kecil

sehingga tidak memenuhi harddisk pada komputer. Keunggulan

lainnya adalah tidak perlunya menginstal program lain supaya

aplikasi ini dapat berjalan. User hanya perlu menginstal program

Visual Basic 6 saja, sehingga tidak akan memberatkan kerja memori

komputer. Spesifikasi komputer yang dibutuhkan pun tidak perlu

terlalu tinggi, sehingga menghemat biaya pengadaan komputer.

2) Evaluasi Sumber Daya Perusahaan

Evaluasi sumber daya perusahaan yang dimaksud terdiri dari

sumber daya manusia, finansial, dan barang yang dijual. Jika dilihat

dari sumber daya manusia, Toko 24 Temanggung mampu untuk

mengoperasikan aplikasi ini, selain sudah terbiasa mengoperasikan

perangkat komputer, aplikasi yang dibuat pun cukup mudah

dipahami, sehingga user yang akan cepat beradaptasi. Selain itu

dalam penyiapan dan pelatihan karyawan yang akan ditunjuk sebagai

pengguna bisa lebih mudah dan tidak memerlukan waktu lama untuk

bisa lancar menggunakan aplikasi ini. Sedangkan secara finansial

Toko 24 memang harus menganggarkan untuk membeli perangkat


166

komputer baru pada tahun 2012. Mengenai barang yang dijual dibagi

per grup dan diberi ID barang sehingga akan memudahkan dalam

transaksi.

d. Konversi Sistem

Perancangan konversi untuk menerapkan sistem baru ke dalam

Toko 24 Temanggung perlu dilakukan dengan hati-hati karena sistem

yang telah dijalankan merupakan sistem manual dengan mempercayakan

penyimpanan data pada tumpukan-tumpukan kertas. Penentuan

penggunaan strategi penerapan harus diperhatikan pengaruh negatif dan

pengaruh positifnya bagi kelangsungan hidup perusahaan.

Alternatif strategi konversi sistem yang paling tepat digunakan

untuk menerapkan Sistem Penjualan Tunai Terkomputerisasi pada Toko

24 Temanggung adalah konversi paralel. Konversi ini dipilih dengan

alasan pada konversi paralel implementasi sistem baru dilakukan secara

bersamaan dengan pemakaian sistem yang lama dalam jangka waktu

tertentu. Jadi, dalam penerapannya sistem baru digunakan bersamaan

dengan sistem yang lama dalam waktu satu atau dua bulan. Sekitar 7 hari

dari penggunaan sistem baru, awalnya karyawan masih belum terbiasa

dengan penggunaan sistem baru. Dalam mengoperasikan komputer,

karyawan masih sedikit bingung. Namun 7 setelah hari berikutnya,

terdapat kemajuan yang efektif mulai dari pelayanan ke konsumen,

pencatatan laporan, dan pencatatan barang. Kinerja karyawan lebih


167

efektif dan jelas. Untuk memperjelas konversi yang akan diterapkan

pada Toko 24 Temanggung dapat digambarkan sebagai berikut:

Sistem Lama

Sistem Akuntansi
Penjualan Tunai
Terkomputerisasi

Gambar 110. Konversi yang Direncanakan dalam Penerapan Sistem


Penjualan Tunai Terkomputerisasi Pada Toko 24
Temanggung

C. Pembahasan

1. Sistem Akuntansi Penjualan Tunai yang Diterapkan pada Toko 24

Temanggung

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem akuntansi

penjualan tunai yang diterapkan pada Toko 24 Temanggung masih

sederhana. Hal tersebut dapat dilihat dari fungsi yang terkait, dokumen

dan catatan yang digunakan, prosedur penjualan tunai yang digunakan,

bagan alir sistem penjualan tunai, serta pengendalian intern yang

diterapkan masih tergolong sederhana.

a. Fungsi yang Terkait dengan Sistem Akuntansi Penjualan Tunai pada

Toko 24 Temanggung

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi-fungsi yang

terkait dengan sistem akuntansi penjualan tunai pada Toko 24

Temanggung meliputi fungsi kasir, fungsi pramuniaga, dan fungsi


168

gudang. Fungsi kasir ini bertugas melayani pelanggan yang akan

membayar barang belanjaannya dan mencatat laporan penjualan tunai.

Fungsi pramuniaga bertugas melayani pembeli yang datang dan

menuliskan nota penjualan tunai untuk pelanggan. Fungsi gudang

bertugas melakukan pencatatan keadaan terakhir persediaan barang

dagang di gudang.

Perusahaan berskala kecil menengah seperti Toko 24

Temanggung cenderung memiliki fungsi yang lebih sedikit

dibandingkan dengan perusahaan besar yang fungsinya sudah sangat

kompleks. Hal tersebut tentunya menyebabkan terjadinya

perangkapan tugas diantara fungsi-fungsi tersebut. Fungsi-fungsi

dalam sistem penjualan tunai yang seharusnya ada dalam suatu

perusahaan menurut Mulyadi (1993 : 462) meliputi fungsi penjualan,

fungsi kas, fungsi gudang, fungsi pengiriman, dan fungsi akuntansi

untuk sistem penjualan tunai. Dalam Toko 24 Temanggung, yang ada

adalah fungsi pramuniaga, fungsi kasir, dan fungsi gudang. Dengan

kata lain, fungsi tersebut dapat dirangkap oleh fungsi lain jika

memang diperlukan. Hal tersebut senada dengan penelitian yang

dilakukan oleh Bobbi Marbangun Setyadi (2010) pada Toko Gelora

Bantul yang menyebutkan bahwa perusahaan kecil menengah

cenderung memiliki fungsi yang jumlahnya relatif sedikit, namun tiap

fungsi mempunyai banyak tugas. Fungsi yang sedikit menyebabkan

terjadinya perangkapan tugas yang harus dilakukan oleh fungsi-fungsi


169

tersebut. Fungsi yang terkait dengan sistem akuntansi penjualan tunai

pada penelitian tersebut hanyalah fungsi supervisor, fungsi

pramuniaga, dan fungsi kasir.

Perangkapan fungsi yang terjadi pada Toko 24 Temanggung

tentunya akan menurunkan kinerja perusahaan. Selain memberatkan

bagian yang harus melakukan banyak pekerjaan akibat dari

perangkapan fungsi yang harus diemban, hal tersebut juga berdampak

pada perusahaan itu sendiri. Semakin banyak tugas yang harus

dilakukan oleh suatu bagian, maka semakin besar juga kemungkinan

terjadinya kesalahan yang dilakukan karena faktor kelelahan dan

hilangnya konsentrasi. Pada Toko 24 Temanggung harus ada

pembagian wewenang dan tanggung jawab secara jelas. Atau jika

perlu ditambahkan satu bagian lagi untuk memisahkan fungsi

pramuniaga, fungsi kasir dan fungsi gudang agar tiap bagian fokus

pada tugasnya masing-masing.

b. Dokumen dan Catatan yang Digunakan dalam Sistem Akuntansi

Penjualan Tunai pada Toko 24 Temanggung

Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penjualan

tunai pada Toko 24 Temanggung adalah nota penjualan tunai.

Sedangkan catatan yang digunakan adalah catatan penjualan tunai.

Nota tersebut terdiri dari yaitu : Nomor, Quantity (Q), Nama Barang,

Harga, dan Jumlah. Di dalam nota ini juga juga terdapat isian nomor

dan tanggal penjualan tunai. Nota ini terdiri dari dua rangkap, nota
170

penjualan yang asli akan dibawa oleh pembeli dan nota penjualan

rangkap kedua untuk perusahaan serta dijadikan data administrasi

yang selanjutnya akan dicatat di dalam jurnal penjualan tunai. Catatan

penjualan tunai penjualan tunai berupa buku jurnal penjualan tunai

sederhana yang digunakan untuk mencatat segala macam transaksi

penjualan tunai yang masuk.

Berdasarkan uraian di atas, dokumen dan catatan yang

digunakan dalam Toko 24 Temanggung masih tergolong sederhana.

Dokumen yang digunakan suatu perusahaan dalam sistem penjualan

tunai menurut Mulyadi (1993 : 463) meliputi faktur penjualan tunai,

pita register kas, credit card sales slip, bill of lading, faktur penjualan

COD, bukti setor bank, dan rekapitulasi harga pokok penjualan.

Sedangkan catatan akuntansi yang digunakan suatu perusahaan dalam

sistem penjualan tunai menurut Mulyadi (1993 : 468) meliputi jurnal

penjualan, jurnal penerimaan kas, jurnal umum, kartu persediaan, dan

kartu gudang.

Pada Toko 24 Temanggung, dokumen yang digunakan baru

sebatas nota dan catatan yang digunakan hanya berupa buku jurnal.

Kelemahan dalam pengunaan nota nota dan jurnal manual adalah

terlalu banyak kertas yang dibutuhkan untuk menyimpan nota dan

terlalu banyak banyak buku untuk menjurnal, membutuhkan tempat

yang luas untuk nota kertas dan penyimpanan buku buku jurnal.

Sering terjadi nota dan buku yang hilang serta rusak, sehingga
171

menyulitkan pencarian data. Hasil penelitian ini secara garis besar

selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Martanti Yuni

Purwaningsih (2009), Bobbi Marbangun Setyadi (2010), dan Mitra

Utami (2010). Dari ketiga penelitian tersebut, dapat diketahui bahwa

dokumen dan catatan yang digunakan oleh perusahaan masih

sederhana, baik secara jenis maupun formatnya karena sistem

akuntansi yang diterapkan juga masih sederhana. Dokumen dan

catatan yang dipakai juga kurang lengkap sehingga informasi

penjualan yang dihasilkan kurang memadai.

Dokumen yang digunakan pada Koperasi Batur Agung

Furniture, Bandung, Playen, Gunungkidul dalam penelitian yang

dilakukan Martanti Yuni Purwaningsih (2009) yaitu bukti penerimaan

kas, sedangkan catatan akuntansi yang digunakan adalah jurnal

penjualan dan buku harian penerimaan kas. Dokumen yang digunakan

pada Toko Gelora Bantul dalam penelitian Bobbi Marbangun Setyadi

(2010) yaitu nota penjualan tunai, sedangkan catatan akuntansi yang

digunakan adalah buku kasir. Dokumen yang digunakan pada Garasel

Butik Lukis Yogyakarta dalam penelitian Mitra Utami (2010) yaitu

nota penjualan, sedangkan catatan akuntansi yang digunakan adalah

formulir pesanan.

Dengan sistem yang terkomputerisasi, data data tersimpan di

basis data, pencarian dapat dilakukan dengan mudah, tidak

membutuhkan tempat yang banyak dan mengurangi kerusakan dalam


172

pencatatan yang dilakukan secara manual sehingga mendukung proses

pengambilan keputusan secara cepat. Adanya dokumen dan catatan

yang baik juga akan memudahkan perusahaan untuk mengawasi

semua transaksi keuangan yang terjadi. Oleh karena itu, dokumen dan

catatan akuntansi merupakan hal yang penting dan harus diperhatikan

oleh perusahaan.

c. Prosedur yang Terkait dengan Sistem Akuntansi Penjualan Tunai

pada Toko 24 Temanggung

Prosedur sistem akuntansi penjualan tunai berasal dari satu

sumber yaitu penjualan barang secara tunai. Konsumen wajib

membayar sejumlah uang setelah barang diterima oleh konsumen.

Prosedur sistem akuntansi penjualan tunai pada Toko 24 Temanggung

meliputi prosedur order penjualan, prosedur penjualan tunai, dan

prosedur pencatatan laporan. Prosedur yang digunakan suatu

perusahaan dalam sistem penjualan tunai menurut Mulyadi (1993 :

469) meliputi prosedur order penjualan, prosedur penerimaan kas,

prosedur penyerahan barang, prosedur pencatatan penjualan tunai,

prosedur kas ke bank, prosedur penerimaan kas, dan prosedur

pencatatan harga pokok penjualan. Prosedur-prosedur yang digunakan

pada Toko 24 Temanggung tergolong masih sederhana. Senada

dengan penelitian yang dilakukan oleh Martanti Yuni Purwaningsih

(2009), Bobbi Marbangun Setyadi (2010), dan Mitra Utami (2010)

juga menyebutkan bahwa prosedur yang terkait dalam sistem


173

akuntansi penjualan tunai tergolong sederhana jika dibandingkan

dengan perusahaan besar pada umumnya.

Prosedur sistem akuntansi penjualan pada Koperasi Batur

Agung Furniture, Bandung, Playen, Gunungkidul dalam penelitian

yang dilakukan Martanti Yuni Purwaningsih (2009) meliputi prosedur

order penjualan tunai, prosedur penerimaan kas, prosedur pencatatan

penjualan, dan prosedur pengiriman barang. Prosedur sistem

akuntansi penjualan tunai pada Toko Gelora Bantul dalam penelitian

Bobbi Marbangun Setyadi (2010) meliputi prosedur penerimaan

pesanan dari konsumen, prosedur penerimaan kas, dan prosedur

pencatatan laporan. Prosedur sistem akuntansi penjualan tunai pada

Garasel Butik Lukis Yogyakarta dalam penelitian Mitra Utami (2010)

meliputi prosedur pesanan dan penjualan barang, prosedur

penerimaan kas dari penjualan barang siap jual dan uang muka,

prosedur pengambilan barang dan pelunasan pembayaran, prosedur

pencatatan penjualan tunai, dan prosedur pengiriman barang.

Walaupun masing-masing aktivitas dalam perusahaan memiliki

sekumpulan prosedur yang berbeda antara yang satu dengan yang

lain, namun pada intinya tetap sama yaitu prosedur yang ada pada

perusahaan tersebut tidak terlalu banyak jumlahnya (masih

sederhana). Dalam melakukan kegiatannya, perusahaan harus

mengikuti prosedur-prosedur yang telah dibuat. Prosedur yang

digunakan memang prosedur yang masih sederhana, namun hal


174

tersebut dapat membantu perusahaan jika dilakukan dengan benar.

Penggunaan prosedur dapat menjamin penanganan transaksi yang

terjadi secara berulang-ulang menjadi lebih teratur dan seragam.

d. Bagan Alir Sistem Akuntansi Penjualan Tunai Pada Toko 24

Temanggung

Bagan alir mengambarkan langkah-langkah yang harus

dijalankan oleh perusahaan dalam proses penjualan tunai sesuai

dengan prosedur yang sudah ada dalam perusahaan. Secara teoritis,

bagan alir sistem akuntansi penjualan tunai tersusun atas banyak

bagian. Semakin banyak bagian yang ada dan terlibat dalam sebuah

sistem akuntansi penjualan tunai, maka semakin kompleks bagan alir

yang dihasilkan. Untuk perusahaan menengah seperti Toko 24

Temanggung, tentunya bagan alir yang ada tidak sebanyak dan

serumit perusahaan yang sudah besar dan mempunyai banyak fungsi.

Bagan alir sistem akuntansi penjualan tunai pada Toko 24

Temanggung menggambarkan jika sistem masih sederhana karena

hanya tersusun atas empat bagian, yaitu bagian penjualan, bagian

gudang, bagian kas, dan bagian akuntansi. Sehingga bagan alir yang

dihasilkan tidak begitu kompleks. Hal tersebut senada dengan

penelitian yang dilakukan oleh Martanti Yuni Purwaningsih (2009),

Bobbi Marbangun Setyadi (2010), dan Mitra Utami (2010). Bagan

alir yang ada dalam penelitian di atas juga masih sederhana karena

hanya tersusun atas dua sampai empat bagian. Bagan alir yang ada
175

dalam perusahaan tergantung dari prosedur yang digunakan dalam

perusahaan.

e. Sistem Pengendalian Intern yang Digunakan dalam Sistem Akuntansi

Penjualan Tunai Terkomputerisasi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam Toko 24

Temanggung, sistem pengendalian internal yang diterapkan pada

sistem penjualan tunainya belum berjalan secara efektif. Belum

adanya pemisahan yang jelas antara fungsi pramuniaga dengan fungsi

kasir. Kadang kasir merangkap tugas fungsi pramuniaga dikarenakan

kekurangan tenaga kerja disaat banyak konsumen yang datang. Jadi

Pemilik toko harus turun tangan untuk menjadi fungsi kasir.

Pengawasan yang kurang ketat karena hanya dilakukan oleh pemlik.

Hal ini menunjukkan bahwa dalam unsur organisasi sistem

pengendalian intern di Toko 24 Temanggung masih lemah.

Selain itu, nota penjualan yang digunakan sebagai tanda bukti

penjualan tunai perusahaan tidak bernomor urut tercetak. Hal tersebut

menyebabkan pengawasan terhadap terjadinya transaksi menjadi

kurang maksimal. Padahal untuk menciptakan praktik yang sehat,

formulir penting yang digunakan dalam perusahaan harus bernomor

urut tercetak dan penggunaan nomor urut tersebut dipertanggung

jawabkan oleh fungsi yang memiliki wewenang untuk menggunakan

formulir tersebut. Dokumen pendukung yang digunakan perusahaan

hanyalah nota saja. Padahal sistem akuntansi yang baik harus


176

memberikan jaminan bahwa transaksi yang terjadi telah

diklasifikasikan dengan benar. Jika hanya mengandalkan nota saja,

tentunya hal tersebut kurang menjamin pengklasifikasian telah

dilakukan dengan benar.

Hal serupa juga diungkapkan dalam penelitian yang dilakukan

oleh Martanti Yuni Purwaningsih (2009), Bobbi Marbangun Setyadi

(2010), dan Mitra Utami (2010). Ketiga penelitian tersebut

menyebutkan bahwa perusahaan belum memiliki pemisahan tugas

yang terorganisasi dengan baik. Belum adanya pemisahan tanggung

jawab fungsional secara tegas menyebabkan karyawan dapat

melakukan kecurangan yang dapat merugikan perusahaan. Sistem

otorisasi dan prosedur pencatatan yang kurang berjalan dengan baik

juga memungkinkan terjadinya kecurangan yang dapat dilakukan oleh

karyawan.

Untuk menghindari kecurangan yang dilakukan karyawan,

pengendalian intern yang baik perlu dilakukan. Hal yang seharusnya

dilakukan adalah memisahkan fungsi pramuniaga, fungsi kasir, dan

fungsi gudang agar ketiga fungsi tersebut dapat saling mengecek satu

sama lain. Pengecekan data bisa sewaktu-waktu dengan melihat data

yang tersimpan di database sehingga akan diketahui kinerja dari

karyawan tersebut. Pemisahan fungsi yang tegas dapat meminimalisir

terjadinya kecurangan dan penyelewengan yang dilakukan oleh

karyawan.
177

2. Perancangan Sistem Akuntansi Penjualan Tunai Terkomputerisasi

pada Toko 24 Temanggung

Perancangan atau pengembangan sistem dapat berarti

menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang

lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.

Metode pengembangan sistem ini menggunakan tiga tahapan, yaitu

tahap analisis sistem, desain sistem, dan implementasi sistem. Metode

ini juga dipakai dalam penelitian yang dilakukan oleh Martanti Yuni

Purwaningsih (2009), Bobbi Marbangun Setyadi (2010), dan Mitra

Utami (2010). Keempatnya menggunakan metode pengembangan ini

dikarenakan metode ini merupakan standar baku yang harus diikuti

pengembang sistem untuk menjamin diperolehnya sistem yang bisa

menyelesaikan permasalahan-permasalahan pada organisasi.

a. Analisis Sistem

Melalui analisis yang telah dilakukan, sistem manual yang

diterapkan pada Toko 24 Temanggung memiliki beberapa

kelemahan antara lain lambatnya pemrosesan transaksi yang

menyebabkan tersendatnya informasi yang akan digunakan sebagai

dasar dalam pembuatan laporan, rawan terjadi kesalahan

pencatatan atau perhitungan, membutuhkan media penyimpanan

yang besar dan memerlukan banyak biaya, rentan terjadi kerusakan

atau kehilangan data, serta informasi yang dihasilkan kurang cepat,

tepat, dan akurat. Hasil analisis ini sejalan dengan analisis yang
178

telah dilakukan oleh Martanti Yuni Purwaningsih (2009), Bobbi

Marbangun Setyadi (2010), dan Mitra Utami (2010) yang

menyatakan secara garis besar bahwa sistem manual yang

diterapkan perusahaan masih memiliki kelemahan berkaitan

dengan kinerja, informasi yang dihasilkan, keekonomisan,

keamanan, efisiensi, dan pelayanan yang diberikan oleh sistem

tersebut.

Selanjutnya dengan menggunakan hasil analisis

pendahuluan, dilakukan penyusunan pelaksanaan analisis sistem.

Pada tahap ini akan menjelaskan pengembangan sistem yang akan

dilaksanakan. Lalu dilakukan pelaksanaan analisis sistem yaitu

dengan cara mengumpulkan informasi-informasi yang terkait.

Setelah itu dilakukan tahap penyusunan laporan hasil analisis

sistem. Pada tahap ini diketahui analisis kelayakan ekonomi

menunjukkan bahwa sistem baru yang dirancang memiliki nilai

payback period sebesar 1,06 atau 1 tahun 27 hari, NPV sebesar Rp.

7.210.905,3, dan IRR sebesar 38,7%. Dari segi legalitas, sistem

baru yang dihasilkan tidak melanggar hukum karena dalam

perancangan dan penggunaannya menggunakan software yang asli,

bukan bajakan. Penggunaan sistem baru juga dapat membantu

perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Di

samping itu, penggunaan sistem baru juga tidak berpengaruh

negatif terhadap lingkungan sosial. Dari hasil analisis kelayakan


179

yang dilakukan penelitian-penelitian di atas, sistem yang telah

dikembangkan memang layak dan memberikan manfaat positif

terhadap perusahaan.

b. Desain Sistem

Desain sistem merupakan proses penerjemahan kebutuhan

pemakai informasi ke dalam rancangan sistem. Desain sistem

dalam penelitian ini terdiri dari desain basis data, rancangan

hubungan antar tabel, desain model, dan desain antarmuka. Desain

basis data dilakukan dengan membuat tabel database untuk

penyimpanan data yang berhubungan dengan sistem akuntansi

sistem penjualan tunai terkomputerisasi. Desain basis data dalam

sistem ini mempunyai 6 tabel database untuk menyimpan semua

transaksi yaitu : tabel petugas, tabel barang, tabel detail1, tabel beli,

dan tabel detail2. Rancangan hubungan antar tabel digunakan untuk

menggambarkan pola penyimpanan dan penyediaan data yang

dibutuhkan dalam operasi sistem penjualan tunai terkomputerisasi.

Desain model digunakan untuk menyederhanakan proses-proses

bisnis yang terdapat dalam sistem penjualan tunai terkomputerisasi.

Adapun permodelan akan digambarkan dalam flowchart.

Desain antarmuka merupakan tampilan di mana pengguna

berinteraksi dengan sistem. Pada tahap ini dibuat database, input,

dan ouput. Tabel database yang dibuat meliputi tabel petugas, tabel

barang, tabel jual, tabel detail1, tabel beli, dan tabel deatil2.
180

Tampilan yang dimaksud berupa form-form dan laporan-laporan

yang dapat digunakan oleh pengguna untuk mengolah data-data

yang berhubungan dengan sistem akuntansi penjualan tunai. Form-

form yang dirancang terdiri atas 8 form yaitu form login, form

menu utama, form data karyawan, form menu pembelian, form

transaksi penjualan, form list penjualan, form list barang, dan form

pembelian. Sedangkan laporan yang dirancang meliputi laporan

penjualan, dan laporan barang. Secara garis besar, tahapan desain

penelitian ini senada dengan penelitian Martanti Yuni

Purwaningsih (2009), Bobbi Marbangun Setyadi (2010), dan

Mitra Utami (2010). Desain basis data dan desain antarmuka sistem

akuntansi penjualan tunai terkomputerisasi pada Toko 24

Temanggung telah dirancang sedemikian rupa agar dapat

memenuhi kebutuhan perusahaan berdasarkan analisis kebutuhan

dan analisis kelayakan yang telah dilakukan.

c. Implementasi Sistem

Implementasi sistem meliputi pengujian sistem, penyiapan

karyawan, dan evaluasi implementasi sistem. Konversi sistem yang

akan dilakukan adalah konversi secara paralel, yaitu menjalankan

sistem baru dan sistem lama secara bersamaan selama dua bulan.

Hal ini dilakukan agar user terbiasa terlebih dahulu dalam

menjalankan sistem sebelum benar-benar mengoperasikan sistem

secara keseluruhan. Konversi secara paralel juga digunakan pada


181

penelitian yang dilakukan oleh Martanti Yuni Purwaningsih

(2009) dan Bobbi Marbangun Setyadi (2010). Penggunaan

konversi paralel dimaksudkan untuk berjaga-jaga apabila sistem

baru yang diterapkan kurang berhasil, sistem lama masih tetap

beroperasi sehingga perusahaan tetap dapat melakukan kegiatan

bisnisnya. Penggunaan konversi secara paralel dapat memberikan

perlindungan kepada perusahaan dari kegagalan sistem baru. Oleh

karena itu, konversi paralel yang akhirnya dipilih untuk melakukan

implementasi sistem. Berbeda dengan Mitra Utami (2010) yang

memilih menggunakan konversi secara langsung untuk

mengimplementasikan sistem yang telah dirancangnya. Mitra

menggunakan konversi dengan langsung dengan alasan sebelum

diimplementasikan, sistem telah diuji coba terlebih dahulu

sehingga ketika menemui error dapat langsung diperbaiki.

D. Keterbatasan

Terdapat keterbatasan dalam aplikasi sistem akuntansi penjualan tunai

terkomputerisasi pada Toko 24 Temanggung yang telah dibuat, diantaranya

adalah:

1. Penulis dalam proses coding membutuhkan programer yang menguasai

bahasa komputer, jadi penulis dibantu oleh seorang programmer yang

menguasai bahasa pemrograman visual basic 6.0.

2. Keamanan data dari sistem ini kurang begitu kuat, karena hanya

menggunakan perlindungan password dalam mengakses menu utama dan


182

beberapa submenu dalam menu utama. Pembatasan akan akses antar

karyawan belum bisa dikhususkan. Karena penulis memfokuskan

pembuatan sistem untuk transaksi penjualan tunai.

3. Program aplikasi sistem akuntansi penjualan tunai ini hanya dapat di

dijalankan di Toko 24 Temanggung, tidak dapat diterapkan untuk

perusahaan lainnya, itu karena hanya disesuaikan dengan kebutuhan pada

Toko 24 Temanggung.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada Toko 24 Temanggung

mengenai perancangan sistem akuntansi penjualan tunai terkomputerisasi

dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Sistem akuntansi penjualan tunai terkomputerisasi pada Toko 24

Temanggung masih bersifat manual, sehingga belum mampu memberikan

kebutuhan perusahaan dengan cepat dan tepat.

a. Fungsi yang terkait dengan sistem akuntansi penjualan tunai pada Toko

24 Temanggung meliputi fungsi kasir, fungsi pramuniaga, dan fungsi

gudang.

b. Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penjualan tunai pada

Toko 24 Temanggung adalah nota penjualan tunai. Catatan yang

digunakan adalah catatan penjualan tunai.

c. Prosedur sistem akuntansi penjualan tunai pada Toko 24 Temanggung

meliputi prosedur order penjualan, prosedur penjualan tunai, dan

prosedur pencatatan laporan.

d. Bagan alir dokumen (flowchart) sistem akuntansi penjualan tunai pada

Toko 24 Temanggung tersusun atas tiga bagian, yaitu bagian

pramuniaga, bagian gudang, dan bagian kasir.

183
184

e. Sistem pengendalian intern yang digunakan dalam sistem akuntansi

penjualan tunai pada Toko 24 Temanggung masih belum efektif karena

masih terjadi perangkapan fungsi dalam menjalankan kegiatan

perusahaan.

2. Perancangan sistem akuntansi penjualan tunai terkomputerisasi yang sesuai

dengan kebutuhan Toko 24 Temanggung.

a. analisis sistem meliputi analisis pendahuluan, penyusunan pelaksanaan

analisis sistem, pelaksanaan analisis, dan penyusunan laporan hasil

analisis sistem. Hasil analisis sistem menyatakan bahwa pengembangan

sistem akuntansi penjualan tunai terkomputerisasi layak untuk

dikembangkan.

b. Tahap perancangan atau desain sistem yang digunakan meliputi: desain

basis data, rancangan hubungan antar tabel, desain model, dan desain

antarmuka. Desain sistem dikembangkan dengan menggunakan Visual

Basic 6.0 untuk desain antarmukanya. Sedangkan untuk desain basis

datanya menggunakan Microsoft Access 2007. Pada desain antarmuka,

sistem akuntansi penjualan tunai terkomputerisasi terdiri atas 8 form

yaitu form login, form menu utama, form data karyawan, form menu

pembelian, form transaksi penjualan, form list penjualan, form list

barang, dan form pembelian. Laporan yang dirancang meliputi laporan

penjualan, dan laporan barang.

c. Hasil implementasi sistem akuntansi penjualan tunai terkomputerisasi

pada Toko 24 Temanggung meliputi pengujian sistem, penyiapan


185

karyawan, dan evaluasi implementasi sistem. Konversi sistem yang

akan dilakukan adalah konversi secara paralel, yaitu menjalankan

sistem baru dan sistem lama secara bersamaan selama dua bulan.

Terdapat kemajuan yang efektif mulai dari pelayanan ke konsumen,

pencatatan laporan, dan pencatatan barang. Kinerja karyawan lebih

efektif dan jelas, sistem dapat menyimpan data data yang telah di-

input, kemudian ditampilkan lagi tanpa kesulitan mencari datanya.

Sistem yang dirancang mempercepat proses penjualan tunai.

B. Saran

1. Sistem akuntansi penjualan tunai terkomputerisasi yang ada sekarang, akan

lebih baik bila ditambahkan untuk bagian-bagian yang lain bukan hanya

berorientasi pada bagian penjualan tunai saja, agar dapat mempermudah

kegiatan semua bagian yang ada dan mempermudah perusahaan dalam

melaksanakan pengawasan terhadap kinerja perusahaan.


DAFTAR PUSTAKA

Adi Nugroho. (2005). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi dengan


Metodologi Berorientasi Objek. Bandung: Informatika

Aditya Sucipto. 2010. Pengantar Sistem Akuntansi Berbasis Komputer.


http://adityasucipto.blogspot.com/2010. Diunduh pada tanggal 30 Januari
2012

Alicia. 2008. Komputerisasi Penjualan Tunai Pada PT. Water Solution Indonesia
Jakarta.
http://aliciakomputer.blogspot.com. Diunduh pada tanggal 2 Februari 2012

Bobbi Marbangun Setyadi. (2010). Perancangan Sistem Akuntansi Penjualan


Tunai Terkomputerisasi Pada Toko Gelora Bantul. Yogyakarta:
Universitas Negeri Yogyakarta

B.Romney ,Marshal,Paul John Steinbart. (2006). Sistem Informasi Akuntansi,


Buku 1, Edisi Kesembilan, Terjemahan Dewi Fitriasari dan Deni
Arnos Kwary. Jakarta: Salemba Empat

Gery Tri Saputra. 2010. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai atau Kredit .
http://gerytrisaputra.blogspot.com/2010/11/sistem-informasi-akuntansi-
penjualan. Diunduh pada tanggal 2 Februari 2012

Hall, James A. (2007). Sistem Informasi Akuntansi, Buku 1, Edisi 4, Terjemahan


Dewi Fitriasari dan Deni Arnos Kwary. Jakarta: Salemba Empat

Hanif Al-Fatta. (2007). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta:


Andi

http://www.harganya.com/komputer-aksesoris-tinta. Diunduh 15 Oktober 2012

http://id.wikipedia.org /Tarif_dasar_listrik. Diunduh pada 15 Oktober 2012

Jogiyanto H. M. (2000). Sistem Informasi Berbasis Komputer, Edisi 2.


Yogyakarta: BPFE

Marpaung, Abdul Haris. Analisis Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer


Pada Pelayanan Jasa Bagian SHOP GraPARI Telkomsel Cabang Medan di
Wilayah Sumatera Utara.

Martanti Yuni Purwaningsih. (2009). Perancangan Sistem Akuntansi Penjualan


Terkomputerisasi Pada Koperasi Batur Agung Furniture, Bandung,
Playen, Gunungkidul. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta

186
187

Mulyadi. (2001). Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga. Jakarta: Salemba Empat

Narko. (2000). Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta : Yayasan Pustaka


Nusantara

Nazir. 2009. Modul Akuntansi Berbasis Komputer.


http://www.ArticleStreet.com/profile/nazir-9657.html. Diunduh pada
tanggal 30 Januari 2012

http://www.nextag.com/visual-basic-6__0/products-html. Diunduh 15 pada


Oktober 2012

Nur Indrianto dan Bambang Supomo. (2002). Metodologi Penelitian Bisnis.


Yogyakarta: BPFE

http://printingprinter.com/harga-atk-murah. Diunduh 15 pada Oktober 2012

Pipin. 2009. Jurnal Sistem Akuntansi Manual dan Sistem Akuntansi Berbasis
Komputer. http://sadrhina.multiply.com. Diunduh 30 Januari 2012

Rahman Firmansyah, 2008. Metodologi Pengembangan Sistem Informasi.


http://rahmanfirmansyah7.wordpress.com/2008/11/27/metodologi-
pengembangan-sistem-informasi. Diunduh 2 Februari 2012

http://repository.usu.ac.id. Diunduh pada tanggal 30 Januari 2012

Riza Uyun Indriani. (2010). Perancangan Sistem Akuntansi Penjualan


Berbantuan Komputer Pada PT. Sinar Sosro Subdister Purbalingga.
Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta

Teti dahar. 2006. Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai Pada
PD. Deros.
http://elib.inikom.ac.id/ Diakses pada tanggal 2 Februari 2012

Tim Penelitian dan Pengembangan Wahana Komputer. (2004). Tutorial Membuat


Program dengan Visual Basic. Jakarta: Salemba Empat

Tri Sedyaningsih, 2011. Sistem Akuntansi Berbasis Komputer.


http://tri-sedya56.blogspot.com/2011/04/sistem-akuntansi-berbasis-
komputer. Diunduh 30 Januari 2012
188

Widjajanto, Nugroho. (2001) .Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Erlangga

Zaki Baridwan. (1998). Sistem Akuntansi. Yogyakarta : BPFE

http://zulidamel.wordpress.com/201/21/system-informasi-penjualan/. Diunduh
pada tanggal 2 Februari 2012

Anda mungkin juga menyukai