13 Penelitian Dan Pengembangan Pemanfaatan Sumur Tua Penghasil Minyak
13 Penelitian Dan Pengembangan Pemanfaatan Sumur Tua Penghasil Minyak
RINGKASAN
Pendahuluan
Lapangan minyak tua Banyuasin terletak pada kurang lebih 7 o 00 - 7o 0533 Lintang
Selatan dan 111o 2104 - 111o 2712 Bujur Timur. Secara administrasi daerah Banyuasin
termasuk dalam desa Semanggi, kecamatan Jepon, Kabupaten Blora. Untuk mencapai daerah
telitian dapat dilakukan dengan menggunakan mobil. Lapangan minyak Banyuasin
merupakan lapangan minyak yang ditinggalkan pada 1912 dan sudah berproduksi dengan
teknologi dan konstruksi sumur dekade itu. Dengan alasan kemungkinan kurang ekonomis
dan situasi perang, pada tahun 1945 sumur-sumur ditinggalkan. Jumlah sumur sebanyak 22
buah, dengan 15 sumur bersetatus sumur produksi. Dengan harga minyak yang saat ini
mencapai US$ 50/barrel, lapangan minyak yang dulu tidak produktif, bisa berubah menjadi
produktif.
Industri migas hulu, yaitu eksplorasi-bor-produksi bersifat padat modal, padat
teknologi dan padat risiko. Untuk membuka kembali suatu lapangan perlu dilakukan evaluasi
ke ekonomian yang diawali dengan penelitian geologi dan diteruskan dengan pemilihan
metode produksi dan evaluasi keekonomian. Sementara data geologi yang ada masih sangat
minim dan perlu diolah.
Tujuan penelitian secara umum adalah untuk menambah kesejahteraan rakyat di
lingkungan lapangan Banyuasin. Tujuan tersebut akan dapat tercapai bila lapangan Banyuasin
berhasil dibuka kembali menjadi lapangan produksi. Sementara secara teknik tujuan
penelitian tahap I adalah untuk memberikan data bagi penelitian tahap ke II, yaitu pemilihan
metode produksi dan evaluasi keekonomian.
Manfaat penelitian adalah untuk memberikan data bagi penelitian tahap berikutnya,
yaitu pemilihan metode produksi dan evaluasi ke ekonomian.
1
Metode Penelitian
Penelitian pengembangan pemanfaatan sumur tua penghasil minyak akan melalui dua
tahap. Tahap I merupakan penelitian geologi, sedang tahap II adalah penelitian pemilihan
metode produksi dan evaluasi keekonomian. Untuk melakukan penelitian tahap II, diperlukan
hasil penelitian tahap I. Oleh karena itu kedua tahap penelitian ini tidak mungkin disatukan.
Penelitian geologi sumur tua lapangan Banyuasin menggunakan dua metode; yaitu :
metode lapangan dan metode laboratorium. Metode lapangan dilakukan dalam upaya
mendapatkan data geologi dan topografi dari lapangan Banyuasin. Sementara data lapangan
masih harus dilakukan pengolahan dengan metode laboratorium.
2
4. Sumur produktif dari lapisan I adalah : 2, 3, 4, 5, 9, 12,
5. Sumur produktif dari lapisan II adalah : 17, 12.
6. Sumur produktif dari lapisan III adalah 20.
7. Sumur produktif dari lapisan IV adalah 20.
8. Sumur porduktif dari lapisan V adalah 17.
9. Sumur produktif dari lapisan VI adalah 17, namun data kurang jelas.
Saran
Dari hasil penelitian yang diperoleh disarankan hal-hal berikut :
1. Agar hasil penelitian ditindak lanjuti dengan penelitian tahap II.
2. Disarankan adanya kontak dengan Pertamina untuk menjajaki kemungkinan pengelolaan
lapangan lebih jauh.
3. Disarankan adanya pengeboran deliniasi, untuk membuktikan bahwa sayap selatan
antiklin Banyuasin mempunyai prospek yang baik