Anda di halaman 1dari 1

Kegiatan Belajar 3

Evaluasi Hasil Belajar IPA di SD


Pengukuran kemampuan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran meliputi
kemampuan berfikir ( kognitif, C), kemampuan ketrampilan (psikomotor, P), dan kualitas
kepribadian ( afektif, A). Untuk mengukur kemampuan tersebut dibutuhkan alat ukur yang
dapat dipercaya, yaitu memiliki
a. Validitas
b. Keseimbangan sesuai dengan materi yang dipelajari
c. Daya pembeda yang minimal cukup
d. Objektifitasnya tinggi
e. Reabilitas yang tinggi
Dalam pembuatan soal yang baik harus diperhatikan KISI-KISI tes, karena kisi-kisi telah
mencakup pokok/sub bahasan dan waktu pembelajaran.
1. Tes evaluasi hasil belajar ranah kognitif lebih menitik beratkan pada pemahaman siswa
pada pokok pembelajaran IPA, dalam hal ini menghafal rumus-rumus atau materi.
2. Tes evaluasi hasil belajar ranah kognitif adalah evaluasi ketrampilan siswa dalam
menggunakan dan merancang alat-alat IPA.
3. Nilai hasil pembelajaran ranah afektif adalah menitik beratkan pada sikap peserta didik
dalam keseharian di sekolah.

KEGIATAN BELAJAR 3
EVALUASI HASIL BELAJAR IPA DI SD
Setelah mengikuti proses pembelajaran yang selalu di evaluasi proses
pelaksanaannya, bilamana hasil evaluasi kurang baik berarti proses pembelajarannya kurang
baik, maka guru langsung mengadakan perbaikan hingga hasil evaluasi menjadi baik.
Untuk mengukur kemampuan berfikir (kongnitif, C), kemampuan ketrampilan
(psikomotor, P), dan kualitas kepribadian (afektif, A) maka diperlukan alat yang dapat
dipercaya yaitu yang memiliki :
1. Validitas (ketepatan,kesahihan) yang tinggi
2. Keseimbangan sesuai dengan materi yang dipelajarai
3. daya pembeda yang minimal cukup
4. objektivitasnya tinggi, dan
5. reliabilitas (ketepatan) yang tinggi.
Pengembangan ketrampilan di laboratorium adalah kegiatan yang tidak terpisahkan
dari kegiatan kongnitif dan menjadi tanggung jawab guru IPA untuk melaksanakannya.

Pengembangan kualitas kepribadian menjadi tanggung jawab semua pihak di sekolah


(guru, kepala sekolah dan tenaga administrasi) oleh sebab itu pengukuran hasil pembinaan
peningkatan kualitas ini dinilai satu kali dalam satu periode, akhir catur wulan dan akhir
tahun. Kualitas kepribadian (nilainya) tidak mungkin digolongkan dengan kemampuan
kongnitif ataupun kemapuan ketrampilan.

Anda mungkin juga menyukai