Sarayati Sharfina
Email : sarayati@student.usu.ac.id
Jl. Dr. Sofyan No 1 Kampus FISIP USU Departemen Ilmu Administrasi Negara
Universitas Sumatera Utara
Diterima 3 Maret 2014/ Disetujui 17 Maret 2014
Abstract
Development can be defined as `a coordinated effort to create an alternative that is
more rightfully given to every citizen to memenuhi and achieve the aspirations of
the most humane. Development is a change from something insignificant to
something more meaningful This research was conducted at the Head Office
Beringin Deli Serdang, this study included descriptive study with qualitative
approach, method of data collection is done by in-depth interviews with informants
predetermined or by observation.This study aimed to explore the real impact of the
construction of Kuala Namu Airport. The results of interviews with informants
indicates the fact that the construction of Kuala Namu Airport have a significant
effect on the increase in the value of land in the area surrounding Kuala Namu
Airport.
Keywords: Development, Land Values.
Abstrak
Pembangunan dapat diartikan sebagai `suatu upaya terkoordinasi untuk
menciptakan alternatif yang lebih banyak secara sah kepada setiap warga
negara untuk memenuhi dan mencapai aspirasinya yang paling manusiawi .
Pembangunan adalah perubahan dari sesuatu yang kurang berarti kepada sesuatu
yang lebih berarti. Penelitian ini dilakukan di Kantor Camat Beringin Kabupaten
Deli Serdang, Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif, Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam
dengan informan yang telah ditentukan sebelumnya maupun dengan metode
observasi. Penelitian ini bertujuan untuk mencari dampak nyata dari
pembangunan Bandara Kuala Namu. Hasil wawancara terhadap informan
menunjukkan kenyataan bahwa pembangunan Bandara Kuala Namu memberikan
efek yang signifikan terhadap peningkatan nilai tanah di wilayah sekitar Bandara
Kuala Namu.
Keywords : Pembangunan, Nilai Tanah.
sifat populasi atau daerah tertentu. dari segi pola pikir masyarakat
Dalam penelitian deskriptif cenderung yang sudah mulai maju dengan
tidak perlu mencari atau menerangkan masuknya informasi-informasi
saling berhubungan dan menguji dari luar. Dan perubahan yang
hipotesis. keempat adalah dalam hal
penggunaan tanah, dimana
PEMBAHASAN dulunya digunakan sebagai
Penyajian Data Primer tempat pemukiman atau areal
Berikut ini adalah penyajian pertanian, sekarang berubah
data-data yang diperoleh melalui menjadi perumahan dan sebagai
metode wawancara dengan berbagai daerah bisnis dengan
informan baik dari informan kunci yaitu dibagunnya ruko-ruko.
Camat Kecamatan Beringin maupun
informan utama yaitu Kasi b. Pertanyaan terkait pembangunan
Pemerintahan. Adapun daftar apa saja yang telah dilakukan
pertanyaan dalam wawancara ini setelah adanya Bandara Kuala
disesuaikan dengan definisi konsep Namu.
dalam penelitian, yang juga merupakan Pembangunan yang sangat
kunci guna menjawab fenomena yang jelas terlihat adalah
tengah diteliti. bertambahnya perumahan-
1. Wawancara dengan Bapak Batara perumahan. Begitu juga dengan
Rival Harahap, S.Sos selaku Camat perkantoran untuk mendukung
Kecamatan Beringin, Kabupaten kegiatan pelayanan bandara,
Deli Serdang. seperti karantina, bea cukai,
a. Pertanyaan terkait perubahan imigrasi, dan dari maskapai-
yang terjadi di daerah maskapai penerbangan yang
Kecamatan Beringin setelah bekerja sama. Pada segi
berdirinya Bandara Kuala pelayanan umum juga
Namu. bertambah setelah adanya
Perubahan yang terjadi di Bandara Kuala Namu ini,
Kecamatan Beringin sangat seperti pom bensin, rumah
drastis. Yang pertama di bidang makan dan restoran.
infrastruktur, seperti perubahan
akses jalan menuju Bandara c. Pertanyaan terkait dampak
Kuala Namu itu sendiri yang pembangunan Bandara Kuala
awalnya kelas jalan disini Namu terhadap tanah milik
adalah kelas jalan kabupaten warga sekitar.
menjadi kelas jalan arteri Yang pasti dampaknya
bahkan menjadi jalan nasional. terhadap nilai tanah yaitu harga
Selanjutnya perubahan yang tanah disini mengalami
kedua adalah dari segi mata peningkatan yang drastis sama
pencaharian yang selama ini seperti di daerah Polonia dulu,
mata pencaharian pada yang biasanya harga per rante
umumnya adalah bertani, (400 meter) adalah sekitar Rp
berdagang ataupun wiraswasta, 15.000.000,- sampai Rp
namun setelah adanya Bandara 20.000.000,-. Sekarang per
Kuala Namu, masyarakatnya rante nya menjadi lebih kurang
ada yang bekerja sebagai Rp 100.000.000,- sampai Rp
karyawan disana. Yang ketiga 200.000.000,-. Satu rante ini
dalam hal ini dampak pembangunan Bandara Kuala Namu kelas jalannya
Bandara Kuala Namu terhadap tanah di menjadi kelas jalan arteri bahkan
wilayah sekitar bandara. Dengan adanya menjadi jalan nasional.
pembangunan Bandara Kuala Namu Fasilitas juga dapat memicu
tentunya tingkat aktivitas yang terjadi di terjadinya peningkatan nilai tanah.
wilayah tersebut meningkat sangat Fasilitas didefinisikan sebagai sarana
drastis sehingga akan mempengaruhi untuk melancarkan pelaksanaan fungsi.
sosial ekonomi dari wilayah tersebut. Adapun fungsi yang dimaksud berupa:
Harga tanah tentunya akan bergerak a) fungsi ekonomi, yaitu sarana yang
seiring dengan tingginya tingkat berkaitan dengan aktifitas ekonomi,
aktivitas disekitar bandara. seperti pasar, bank atau pusat
Pada Kecamatan Beringin saat pertokoan. b) fungsi sosial, yaitu sarana
sebelum pembangunan Bandara Kuala yang berkaitan dengan aktifitas sosial
Namu, harga tanah per rante (400 seperti kantor pemerintahan, rumah
meter) adalah sekitar Rp 15.000.000,- sakit, dan pendidikan. Hubungan nilai
sampai Rp 20.000.000,-. Namun, tanah dengan fasilitas dilihat dari
setelah berdirinya bandara Kuala Namu jumlah fasilitasnya. Semakin banyak
sekarang harga tanah per rante nya fasilitas yang ada dalam suatu wilayah,
menjadi lebih kurang Rp 100.000.000,- maka nilai tanahnya cenderung akan
sampai Rp 200.000.000,-. semakin tinggi. Fasilitas-fasilitas yang
Dampak peningkatan nilai tanah ada di Kecamatan Beringin setelah
di Kecamatan Beringin tersebut pembangunan Bandara Kuala Namu
tentunya tidak terjadi begitu saja, adalah sekolah SMK Pariwisata, bank,
melainkan terdapat beberapa faktor perkantoran, rumah sakit, restoran dan
yang memicunya. Salah satu faktor lain sebagainya. Dimana dulunya
yang dapat menyebabkan meningkatnya fasilitas - fasilitas tersebut hanya sedikit
nilai tanah tersebut adalah dalam hal di Kecamatan Beringin bahkan tidak
aksesibilitas. Aksesibilitas adalah suatu ada sama sekali karena dulunya tanah
ukuran kenyamanan atau kemudahan disini kebanyakan digunakan sebagai
lokasi tata guna lahan berinteraksi satu lahan pertanian, perkebunan PTP,
sama lain, dan mudah atau sulitnya perkebunan rakyat dan pemukiman.
lokasi tersebut dicapai melalui Tetapi setelah adanya Bandara Kuala
transportasi. Tinggi rendahnya Namu, fasilitas-fasilitas terus
aksesibilitas dapat diukur berdasarkan mengalami peningkatan dan akhirnya
pada sistem jaringan jalan yang tersedia berdampak pada peningkatan nilai tanah
pada suatu wilayah. Selain sistem jalan, di Kecamatan Beringin.
tinggi rendahnya aksesibilitas juga Selain fasilitas, utilitas di daerah
dapat diukur dari jenis jaringan jalan Kecamatan Beringin juga mengalami
yang tersedia. Hubungan jenis jalan perubahan setelah adanya pembangunan
dengan tingkat aksesibilitas ini juga Bandara Kuala Namu. Utilitas adalah
dapat mempengaruhi nilai tanah. Tanah fasilitas yang menyangkut kepentingan
yang bernilai tinggi cenderung berlokasi umum meliputi listrik, telekomunikasi,
yang tingkat aksesnya tinggi, begitu informasi, air, minyak, gas dan bahan
pula sebaliknya. Nilai tanah yang terus bakar lainnya, sanitasi dan sejenisnya.
meningkat di Kecamatan Beringin ini Adapun hubungan nilai tanah dengan
juga dipicu oleh tingkat aksesibilitas utilitas adalah apabila semakin lengkap
yang tinggu, dimana pada awalnya kelas utilitas yang tersedia dalam suatu
jalan di Kecamaran Beringin adalah wilayah, maka nilai tanahnya cenderung
kelas kabupaten, namun setelah adanya akan semakin tinggi. Faktor
Besaran nilai ganti rugi yang meningkat hal ini tentunya dapat
telah ditentukan oleh pemerintah dirasa mendorong pertumbuhan ekonomi di
sudah sesuai dengan nilai dari tanah wilayah tersebut. Akses yang mudah
yang dijadikan lokasi pembangunan, juga memudahkan masuknya informasi
karena dalam penentuan besaran nilai dan teknologi ke wilayah tersebut yang
ganti rugi pemerintah juga lagi lagi hal ini akan menambah
mendengarkan masukan dari pengetahuan dari masyarakat yang
masyarakat serta beberapa pihak yang tinggal di wilayah tersebut. Kualitas
memahami permasalahan ini. Tetapi jalan yang baik juga memberikan
dalam kenyataannya tidak semua kesempatan dibukanya jalur transportasi
masyarakat merasa ganti rugi yang di wilayah tersebut sehingga proses
diberikan sudah sesuai, mereka merasa kegiatan sehari hari yang dilakukan
nominal nilai lahan mereka lebih tinggi oleh masyarakat setempat menjadi lebih
dari ganti rugi yang diberikan oleh mudah dan efisien. Kualitas pendidikan
pemerintah. Inilah yang menjadi bahan yang ada di wilayah tersebut juga
pemikiran bagi pemerintah agar ke menjadi tidak tertinggal dengan wilayah
depannya segala sesuatu berjalan lain.
dengan baik. Disamping pembangunan akses
berupa jalan, pembangunan perkantoran
Dampak Positif Bagi Masyarakat serta sekolah di wilayah sekitar Bandara
Setempat Kuala Namu juga secara kasat mata
Pembangunan yang dilakukan dapat meningkatkan kesejahteraan
pemerintah diharapkan memberikan masyarakat yang mungkin sedikit
dampak positif bagi masyarakat yang tertinggal dibandingkan wilayah lain,
tinggal di wilayah sekitar lokasi kegiatan ekonomi menjadi lebih mudah
pembangunan. Dampak dari karena masyarakat yang mendiami
pembangunan ini dapat dilihat dengan wilayah tersebut menjadi lebih ramai
kasat mata misalnya dimulai dari hal itu tentunya beriringan dengan
berbagai pembangunan infrastruktur meningkatnya akan kebutuhan pangan,
yang memadai yang pastinya hal ini sandang dan papan. Sementara melalui
mempermudah segala kegiatan yang pembangunan sekolah diharapkan kelak
dilakukan oleh masyarakat sekitar. generasi muda yang ada di wilayah itu
Sarana dan prasana yang muncul menjadi generasi muda yang dapat
sebagai efek dari pembangunan yang bersaing dengan generasi muda yang
dijalankan sangat menentukan dalam berasal dari wilayah lain.
hal meingkatkan kualitas hidup Terlepas dari realita positif yang
masyarakat sekitar. terjadi, kita masih perlu waktu untuk
Banyaknya perumahan yang menjadikan dampak positif tadi berubah
muncul di wilayah tersebut menjadi benar benar meningkatkan
menggambarkan dengan jelas bahwa kesejahteraan penduduk sekitar baik itu
telah terjadi peningkatan aktivitas di kesejahteraan sosial maupun ekonomi.
wilayah tersebut. Aktivitas yang terjadi Yang dampak yang diharapkan agar ke
merupakan cerminan dari semakin depannya daerah ini menjadi daerah
berkembangnya wilayah tersebut. yang unggu dibandingkan dengan
Jalan raya sebagai sarana daerah lainnya baik unggul dalam hal
terpenting yang sangat memberikan ekonomi maupun kualitas sumber daya
dampak positif bagi wagra sekitar manusianya.
karena dengan adanya jalan yang baik
aktivitas masyarakat sekitar jadi
Chapin, F.S. 1965. Urban Land Use Sutami, R. 1976. Manusia Indonesia
Planning. Urbana [Ill.]: Dalam Proses Pembangunan :
University of Illinois Press Pidato Sambutan / Oleh Sutami.
Frank, A. G,. 1984. Sosiologi Jakarta : [s.n.]
Pembangunan dan Usman, Husaini. 2009. Metodologi
Keterbelakangan Sosiologi. Penelitian Sosial (Edisi Kedua).
Jakarta: Yayasan Ilmu-Ilmu Jakarta: Bumi Aksara
Sosial. Zuriah, Nurul. 2006. Metode Penelitian
Goldberg, M. A., and P. Chinloy. 1984. Sosial dan Pendidikan: Teori-
Urban Land Economics. Wiley Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara
Jayadinata, J. T. 1999. Tata Guna Tanah Undang Undang Nomor 28 Tahun
Dalam Perencanaan Pedesaan, 2002 Tentang Bangunan
Perkotaan dan Wilayah. Gedung Peraturan Pemerintah
Bandung : ITB. Nomor 34 Tahun 2006 Tentang
Khairuddin. 2000. Pembangunan Jalan
Masyarakat Tinjauan Aspek Suhendra. 2006. Peranan Birokrasi
Sosiologi, Ekonomi dan dalam Pemberdayaan
Perencanaan. Yogyakarta: Masyarakat. Bandung: Alfabeta
Liberty Undang Undang Nomor 94 Tahun
Mashoed. 2004. Pemberdayaan 1992 Tentang Perumahan dan
Masyarakat Miskin. Surabaya: Pemukiman
Papyrus
Moleong, Lexy. 2006. Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya
Poerwandari, E Kristi. 1998.
Pendekatan Kualitatif dalam
Penelitian Psikologi. Jakarta: FP
Universitas Indonesia.
Sandy, I. M. 1975. Land use dan
Perkembangan Penduduk.
Direktorat Tata Guna Tanah;
No. 50, Direktoreat Jenderal
Agraria, Departemen Dalam
Negeri
Siagian, Sondang P. 2008. Administrasi
Pembangunan Konsep, Dimensi,
dan Strateginya. Jakarta: Bumi
Aksara
Sinclair, R. 1967.Von Thunen and
Urban Sparwl. Annals of The
Association of American
Geographer 57, no. 1
Singarimbun, Masri, 1995. Metode
Penelitian Survei. LP3S, Jakarta.
Sugiono. 2008. Metode Penelitian
Kuantitatif dan R& D. Alfabeta:
Bandung