Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Kelompok iv
Ketua : riskawati
Anggota :
Kami berharap dengan adanya makalah ini dapat lebih mempermudah kami sebagai
siswa dalam mempelajari materi tentang bensin. Kami yakin dalam makalah ini masih memiliki
banyak kekurangan , oleh karena itu kami mengharapkan kepada tenaga pengajar khususnya dan
para pembaca pada umumnya untuk memberikan saran dan kritikan dalam menyempurnakan
makalah ini.
Kami juga mengucapkan terimah kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang
telah membantu kami dalam menyelwsaikan makalah ini.
Bensin adalah salah satu jenis bahan bakar minyak yang di masukkan kedalam kendaraan
bermotor roda 2, 3, dan 4. Secara sederhana bensin tersusun dari hidrokarbon rantai lurus, mulai
dari C7(heptana), sampai dengan C11. Dengan kata lain bensin terbuat dari molekul yang hanya
terdiri dari hydrogen dan karbon, yang terikat antara satu dengan yang lainnya, sehingga
membentuk rantai.
Jika bensin di bakar pada kondisi ideal dengan oksigen berlimpah, maka akan di hasilkan
CO2, HO2,dan energy panas.
Bensin dibuat dari minyak mentah, cairan berwarna hitam yang di pompa dari perut bumi
dan biasa di sebut dengan petroleum. Cairan ini mengandung hidrokarbon, atom-atom karbon
dalam minyak mentah ini berhubungan satu dengan yang lainnya. Dengan cara membentuk
rantai yang panjangnya berbeda-beda. Molekul hidrokarbon dengan panjang yang berbeda akan
memiliki sifat yang berbeda pula. Dengan bertambah panjangnya rantai hidrokarbon akan
menaikkan titik didihnya sehingga pemisahan hidrokarbon ini di lakukan dengan cara distilasi.
Bensin di produksi dikilang minyak, material yang di pisahkan dari minyak mentah lewat
distilasi, belum dapat memenuhi standar bahan bakar untuk mesin-mesin modern. Material ini
nantinya akan menjadi campuran hasil akhir. Setiap berel minyak bumi umumnya menghasilkan
74 liter bensin, namun besaran ini bergantung pada kualitas minyak bumi dan kualitas minyak
bumi dan kualitas bensin yang dihasilkan.
Semua bahan bakar yang di sebut dengan bensin umumnya terdiri dari hidrokarbon,
dengan atom karbon berjumlah antara 4-12.
KARAKTERISTIK BENSIN :
Mudah menguap pada temperatur normal,
Tidak berwarna, tembus pandang dan berbau,
Mempunyai titik nyalah yang rendah( -10 sampai -15)
Mempunyai berat jenis yang rendah (0,71-0,77 kg/l)
Dapat melarutkan oli dan karet
Menghasilkan jumlah panas yang besar
a. Kualitas bensin
sampai sekarang di kenal 3 macam bensin yaitu premium, premix, dan super TT.mutu
bensin ditentukan oleh jumlah ketukan (knocking), yang ditimbulkan pada saat digunakan.
Ketukan terjadi kerena pembakaran terjadi terlalu dini, yaitu terjadi sebelum piston berada pada
posisis yang tepat. Ketukan akan terdengar jika mobil dipercepat pada tanjakan. Makin banyak
ketukan makin rendah mutu bensin, adanya ketukan menyebabkan mesin berbunyi menggelitik,
mengurangi efisiensi pembakaran bahan bakar, dan dapat merusak mesin, jumlah ketukan di
nyatakan dengan bilangan oktan. Makin sedikit ketukan makin besar bilangan oktan yang
dimiliki suatu bensin.
Efisiensi energy yang tinggi diperoleh dari bensin yang memiliki rantai karbon yang
bercabang banyak. Adanya komponen bensin berantai lurus menghasilkan energy yang kurang
efisien.
Adanya bunyi ketukan disebabkan dalam bensin terdapat hidrokarbon rantai lurus yang
terbakar tidak merata. Bahan bakar yang baik terdiri atas alkana rantai bercabang dan senyawa
aromatik yang terbakar merata. Oleh karena itu, hidrokarbon rantai lurus pada bahan bakar
harus diubah menjadi rantai bercabang atau aromatic salah satu proses yang digunakan adalah
proses kertakan (cracking). Yang mengubah alkana rantai lurus menjadi alkana bercabang dan
senyawa aromatik. Isooktana (2,2,4-trimetil pentana) merupakan alkana yang memiliki sifat
antiketukan terbaik dalam mesin. Sebaliknya n-heptana merupakan alkana yang paling banyak
memiliki ketukan dalam mesin. Kedua senyawa itu merupakan senyawa yang ada didalam
bensin. Isooktana yang memiliki ketukan paling sedikit diberi bilangan (angka) oktan 100,
sedangkan n-heptana yang memiliki ketukan terbanyak diberi angka 0. Jadi campuran yang
terdiri atas 75% isooktana dan 25% n-heptana memiliki bilangan oktan 75.
Bensin jenis premix memiliki bilangan oktan 94, setara mutunya dengan campuran 94%
isooktana dan 6% n-heptana. Pada umumnya bensin premium memiliki bilangan oktan 80-85.
Sedangkan bensin super TT memiliki bilangan oktan 98.
Bensin hasil distilasi masih banyak menimbulkan ketukan jika digunakan. Hal itu
disebabkan sebagian besar bensin hasil distilasi berupa hidrokarbon berantai lurus. Oleh karena
itu, bensin harus diolah terlebih dahulu sebelum digunakan. Pengolahan bertujuan untuk
menaikkan bilangan oktan. Bilangan oktan bensin dapat dinaikkan dengan penambahan zat
antiketuk atau reforming. Reforming merupakan suatu proses untuk mengubah alkana rantai
lurus menjadi alkana rantai bercabang.
Zat antiketuk yang biasa ditambahkan kedalam bensin antara lain : benzene, etanol, t-
butilalkohol, [(CH3)3 (CHO)], dan metal t-butileter/MTBE [(CH3)3 COCH]. Ketiga senyawa itu
memiliki bilangan oktan lebih besar daripada 100. Selain itu kedalam bensin juga sering
ditambahkan TEL(tetraethyllead) lead berarti timbale, yang rumus kimianya (CH3CH2)4 pb.
Bensin yang telah ditambahkan TEL menghasilkan oksida timah hitam yang akan keluar
bersama asap kendaraan atau menempel pada komponen mesin.
Stirena
Kumena
Sikloheksena
Beberapa produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar toluene dan xilena adalah
Bahan peledak
Asam tereftalat
c). syn-gas (gas sintetis)
gas sintetis ini merupakan campuran dari karbon monoksida (CO) dan hydrogen (H2).
Beberapa produk petrokimia yang menggunakan bahan gas sintetis adalah :
Ammonia (NH3)
Urea (CO (NH2)2)
Methanol (CH3OH)
Formaldehida (HCHO).
Salah satu hasil distilasi minyak bumi yang penggunaannya sangat besar adalah bensin.
Pada bensin, kualitasnya ditentukan oleh bilangan oktan, yaitu bilangan yang menyatakan
perbandingan antara isooktana dan normal heptana. Peningkatang bilangan oktan biasa dilakukan
dengan penambahan tetraethyllead (TEL) dan metil tersier butyl eter (MTBE).
Beberapa zat kimia yang sering menjadi bahan pencemar udara adalah : Karbon
monoksida merupakan pencemar udara yang sangat berbahaya karena berikatan dengan
hemoglobin membentuk HbCO, yang merupakan racun dalam darah. Karbon monoksida
merupakan bahan pencemar udara yang mengakibatkan suhu udara menjadi lebih tinggi. Oksida
belerang dan oksida nitrogen menyebabkan terjadinya gangguan pernapasan dan keracunan
akibat terlalu banyak menghirupnya.
Daftar pustaka