(Pembahasan)
Biologi sel maju pesat pada tahun 1950-an ketika mikroskop elektron diperkenalkan.
Mikroskop merupakan alat terpenting dalam sitologi (cytology), bidang yang mempelajari
struktur sel. Namun sekadar menjelaskan beraneka ragam organel dan struktur-struktur
lainnya dalam sel hanya bisa sedikit mengungkapkan fungsi-fungsinya. Biologi sel modern
berkembang dari integrasi sitologi dengan biokimia (biochemistry), bidang yang mempelajari
molekul dan proses-proses kimia (metabolisme) sel.
2. Fraksionasi Sel
Suatu teknik yang berguna untuk mempelajari struktur dan fungsi sel adalah
fraksionasi sel (cell fractionation), yang menjauhkan sel-sel dan memisah-misahkan organel-
organel utama serta struktur subselular lain. Instrumen yang digunakan adalah sentrifus, alat
yang memutar tabung reaksi berisi campuran sel-sel yang pecah pada berbagai kecepatan.
Fraksionasi sel memungkinkan peneliti menyiapkan komponen-komponen sel spesifik dalam
jumlah banyak dan mengidentifikasi fungsi komponen tersebut, tugas yang jauh lebih sulit
dilakukan dengan sel utuh.
3. Pengertian Sel
Sel berasal dari bahasa Latin, cella yang artinya adalah ruangan kecil. Sel merupakan
unit terkecil dari makhluk hidup yang dapat melaksanakan kehidupan. Sel merupakan tempat
terjadinya peristiwa fisiologis dan pewarisan genetis makhluk hidup. Tubuh makhluk hidup
tersusun atas sel-sel sehingga sel dikatakan unit struktural makhluk hidup. Tubuh makhluk
hidup dapat melakukan aktivitas jika sel-selnya berfungsi sehingga sel dikatakan unit
fungsional makhluk hidup.
Ada dua tipe struktur sel yaitu sel prokariotik dan eukariotik
Komponen kimiawi sel tersusun atas komponen organik dan komponen anorganik.
b. Membran plasma
Tersusun atas lemak, polisakarida, dan protein.
Fungsi: sebagai perintang selektif yang memungkinkan lalu-lintas oksigen,
nutrien, dan zat buangan yang cukup untuk melayani keseluruhan sel.
c. Mesosom
Merupakan pelekukan membran plasma
Fungsi: pembelahan sel dan menghasilkan energi
d. Sitoplasma
Merupakan cairan di dalam sel kecuali di dalam inti sel
Fungsi: tempat berbagai macam terjadinya reaksi-reaksi dalam sel, tempat
bermukimnya organel-organel sel
e. Ribosom
Tersebar bebas pada sitoplasma
Fungsi: tempat sintesis protein
f. DNA
Merupakan materi genetik yang tersebar di sitoplasma tersusun atas rantai
polinukleotida. Ada dua macam DNA, yaitu DNA plasmid yang melingkar dan
kromosomal
Fungsi: pembawa informasi genetik
g. RNA
Merupakan materi genetik hasil transkripsi DNA
Fungsi: berperan pada proses sintesis protein
Membran plasma berfungsi sebagai tempat keluar dan masuknya ion, molekul, serta
senyawa dari atau ke dalam sel. Membran plasma bersifat selektif permeabel artinya
memiliki kemampuan untuk melakukan seleksi terhadap ion, molekul, dan senyawa yang
melaluinya. Perpindahan molekul atau ion melewati membran ada dua macam yaitu transpor
pasif dan transpor aktif
a. Transpor pasif
Transpor pasif merupakan perpindahan molekul-molekul, senyawa, atau ion yang
tidak memerlukan energi untuk melewati membran. Transpor pasif mencakup osmosis
dan difusi
Osmosis
Osmosis adalah perpindahan pelarut (misal air) melalui membran
selektif permeabel dari konsentrasi pelarut tinggi (hipotonik) menuju
konsentrasi pelarut rendah (hipertonik).
Ada 4 kemungkinan yang terjadi pada sel tumbuhan dan hewan akibat adanya
osmosis, yaitu:
1. Krenasi (terjadi apabila sel hewan berada di larutan hipertonik)
Krenasi adalah mengerutnya sel hewan akibat keluarnya cairan sel
2. Hemolisis (terjadi apabila sel hewan berada di dalam larutan hipotonik)
Hemolisis adalah pecahnya sel hewan karena masuknya cairan dari
luar secara terus-menerus.
3. Plasmolisis (terjadi apabila sel tumbuhan berada dalam larutan hipertonik)
Plasmolisis adalah peristiwa lepasnya membran plasma dari dinding
sel tumbuhan akibat keluarnya sebagian air dari dalam sel.
4. Turgid (terjadi apabila sel tumbuhan berada dalam larutan hipotonik)
Turgid adalah membengkaknya sel tumbuhan karena masuknya cairan
dari luar ke dalam sel.
Difusi
Difusi merupakan proses pergerakan acak partikel-partikel (atom,
molekul, gas, cairan, dan larutan) dari larutan berkonsentrasi tinggi
(hipertonik) ke larutan berkonsentrasi rendah (hipotonik) sehingga mencapai
kesetimbangan.
b. Transpor aktif
Pada transpor aktif diperlukan energi untuk memompa molekul melewati
membran dengan melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif dibedakan menjadi
tiga, yaitu:
Pompa ion
Pompa ion adalah transpor ion melewati membran plasma yang
melawan gradien konsentrasi
Kontraspor
Kontraspor adalah suatu zat yang mengaktifkan transpor zat lain
melewati membran plasma
Endositosis dan eksositosis
Endositosis dan eksositosis adalah transpor makromolekul seperti
protein, polisakarida, atau asam nukleat dengan membentuk lipatan membran
plasma. Pada endositosis, membran plasma mengelilingi makromolekul di luar
sel kemudian melipatmmembentuk vesikel. Pada eksositosis, vesikel
bergabung dengan membran plasma dan mengeluarkan makromolekul dari
dalam vesikel.
Membandingkan sel prokariot dan sel eukariot
Selain keberadaan inti sel, yang membedakan sel prokariotik dan eukariotik adalah sel
eukariotik memiliki sistem endomembran, yaitu organel-organel yang memiliki membran
seperti retikulum endoplasma, badan golgi, mitokondria, liosom, vakuola, dan kloroplas pada
sel tumbuhan.
Semua sel memiliki beberapa kesamaan ciri dasar: semuanya dibatasi oleh perintang
selektif, disebut membran plasma. Membran itu menyelubungi zat serupa-jeli yang semi-cair,
disebut sitosol (cytosol), tempat organel dan komponen-komponen lain berada. Semua sel
mengandung kromosom, yang membawa gen dalam bentuk DNA. Dan semua sel memiliki
ribosom, kompleks kecil yang membuat protein berdasarkan instruksi dari gen.
Perbedaan utama antara sel prokariot dan sel eukariot adalah lokasi DNA-nya, seperti
yang tercermin dalam nama kedua jenis sel ini. Dalam sel eukariot (eukaryotic cell), sebagian
besar DNA berada dalam organel yang disebut nukleus, yang dibatasi oleh membran ganda.
Dalam sel prokariot, DNA terkonsentrasi di wilayah yang tidak diselubung oleh membran,
disebut nukleoid (nucleoid) interior sel prokariot disebut sitoplasma (cytoplasm).
Adanya atau tidak adanya nukleus sejati hanya salah satu contoh perbedaan
kompleksitas struktural antara kedua tipe sel. Sel eukariot umumnya jauh lebih besar
daripada sel prokariot. Ukuran merupakan aspek yang umum dari struktur sel yang
berhubungan dengan fungsinya.
2.2 KONSEP GENETIKA
A. Kromosom
Bagian utama sebuah sel terdiri atas nukelus dan sitoplasma. Di dalam nukleus
terdapat benang-benang halus yang disebut kromatin. Apabila sel siap membelah,
benang-benang halus tersebut dipintal membentuk kromosom. Kromosom merupakan
suatu struktur padat yang terdiri atas protein dan asam nukleat. Asam nukleat yang
utama pada kromosom adalah DNA dengan sejumlah kecil RNA.
Kromosom berasal dari kata chrome artinya berwarna dan soma artinya badan.
Oleh karena itu, kromosom dapat diartikan sebagai badan yang menyerap warna.
Kromosom terdapat pada nukleus (inti sel) setiap sel. Kromosom dapat diamati pada
tahap metafase saat pembelahan mitosis maupun meiosis.
1. Struktur kromosom
Kromosom terdiri atas sentromer dan lengan kromosom. Sentromer tidak
mengandung gen dan merupakan tempat melekatnya kromosom. Sentromer
memiliki fungsi penting dalam pembelahan sel mitosis dan meiosis. Lengan
kromosom merupakan bagian kromosom yang mengandung gen. Setiap
kromosom memiliki satu atau dua lengan. Setiap lengan kromosom, terdapat
benang halus yang terpilin. Benang-benang halus tersebut dikenal dengan
kromatin. Benang-benang kromatin juga merupakan untaian DNA
(deoxyribonucleicacid) yang berpilin dengan protein histon. Bentuk ikatan DNA
dan protein histon disebut juga nukleosom.
2. Bentuk kromosom
Kromosom memiliki bentuk yang berbeda-beda. Berdasarkan panjang lengan
yang dimilikinya kromosom dibedakan menjadi:
a. Kromosom metasentrik: sentromernya terletak di tengah sehingga kedua
lengannya sama panjang, disebut juga bentuk V.
b. Kromosom submetasentrik: letak sentromernya mendekati bagian tengah
sehingga lengan yang satu lebih panjang dari lengan lainnya.
c. Kromosom akrosentrik: letak sentromer mendekati ujung sehingga salah satu
lengannya sangat pendek, disebut juga bentuk J.
d. Kromosom telosentrik: letak sentromer di ujung sehingga kromosom ini hanya
memiliki satu lengan, disebut juga bentuk I.
3. Tipe kromosom
Kromosom dalam tubuh berdasarkan pengaruhnya terhadap penentuan jenis
kelamin dan sifat tubuh dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Autosom, disebut juga kromosom biasa atau kromosom tubuh. Autosom tidak
menentukan jenis kelamin organisme. Pada manusia dengan jumlah
kromosom sel somatis 46 buah, memiliki 44 autosom. Selebihnya, 2
kromosom, adalah kromosom kelamin. Penulisan autosom dilambangkan
dengan huruf A sehingga penulisan autosom sel somatis manusia adalah 44A
atau 22A.
b. Gonosom, disebut juga kromosom kelamin atau kromosom seks. Gonosom
dapat menentukan jenis kelamin makhluk hidup. Jumlahnya sepasang pada sel
somatis. Pada manusia dengan jumlah kromosom sel somatis 46 buah, terdapat
44 autosom dan 2 gonosom. Terdapat dua jenis gonosom, yaitu X dan Y.
Umumnya pada makhluk hidup, gonosom X menentukan jenis kelamin betina
dan gonosom Y menentukan jenis kelamin jantan. Susunan gonosom wanita
XX dan gonosom pria XY. Oleh karena itu, penulisan kromosom sel somatis
(2n) adalah 44A+XY (pria) atau 44A+XX (wanita). Adapun untuk sel gamet
(n) adalah 22A+X atau 22A+Y.
B. Gen
Gen adalah substansi dasar hereditas yang mengandung informasi genetik.
Gen tersusun atas asam-asam nukleat dan terdapat di lokus dalam kromosom. Asam-
asam nukleat terdiri atas DNA dan RNA. Pada umumnya, kromosom ditemukan
dalam keadaan berpasangan. Pasangan kromosom tersebut dinamakan kromosom
homolog. Pada pasangan kromosom homolog terdapat pasangan lokus yang berada
dalam satu garis horizontal yang disebut lokus yang bersesuaian. Gen-gen yang
terletak pada lokus bersesuaian dengan pasangan kromosom homolognya dan
memberikan pengaruh yang berlawanan terhadap sifat yang dikendalikan, disebut
alel.
Alel dibedakan menjadi dua, yaitu alel tunggal dan alel ganda. Suatu alel
dikatakan alel tunggal jika suatu gen memiliki satu gen sealel sehingga hanya muncul
satu sifat. Sedangkan suatu alel dikatakan alel ganda jika suatu gen memiliki lebih
dari dua pasangan gen yang sealel sehingga muncul beberapa sifat. Susunan gen di
dalam individu disebut genotipe, sedangkan ekspresi genotipe tersebut dinamakan
fenotipe. Lambang huruf besar merupakan sifat dominan, sedangkan huruf kecil
merupakan sifat resesif.
F. Kode genetik
Kode genetik, yaitu instruksi berupa kode-kode yang merumuskan jenis
protein yang akan dibuat. Instruksi kode genetik tersebut diperintahkan oleh DNA
dalam sintesis protein.
Ciri-ciri kode genetik menurut Nirenberg, yaitu:
a. Terdiri dari triplet, artinya tiap 1 kodon terdiri dari 3 basa.
b. Non overlapping, artinya susunan 3 basa pada kodon berbeda dengan kodon yang
lain.
c. Degenerate, artinya 1 asam amino mempunyai kodon lebih dari satu.
d. Universal, artinya kode yang sama berlaku untuk semua makhluk hidup.
BAB III
(Penutup)
3.1 SIMPULAN
Sel berasal dari bahasa Latin, cella yang artinya adalah ruangan kecil. Sel
merupakan unit terkecil dari makhluk hidup yang dapat melaksanakan kehidupan. Sel
merupakan tempat terjadinya peristiwa fisiologis dan pewarisan genetis makhluk
hidup. Ada dua tipe struktur sel yaitu sel prokariotik dan eukariotik
Sel prokariotik adalah sel tanpa membran inti, sel prokariotik dimiliki oleh
makhluk hidup dari kingdom monera, yaitu bakteri dan alga biru
Sel eukariotik adalah sel yang memiliki membran inti sehingga terjadi pemisahan
antara inti sel dan sitoplasma, misalnya sel hewan dan sel tumbuhan
Kromosom berasal dari kata chrome artinya berwarna dan soma artinya badan.
Oleh karena itu, kromosom dapat diartikan sebagai badan yang menyerap warna.
Kromosom terdapat pada nukleus (inti sel) setiap sel.
Gen adalah substansi dasar hereditas yang mengandung informasi genetik.
Gen tersusun atas asam-asam nukleat dan terdapat di lokus dalam kromosom. Asam-
asam nukleat terdiri atas DNA dan RNA. Pada umumnya, kromosom ditemukan
dalam keadaan berpasangan. Pasangan kromosom tersebut dinamakan kromosom
homolog.
DNA merupakan tempat penyimpanan informasi genetik. DNA adalah
makromolekul polinukleotida yang tersusun dari polimer nukleotida yang berulang-
ulang, tersusun rangkap, serta membentuk ikatan seperti rantai ganda dan berpilin ke
kanan (double helix).
RNA merupakan makromolekul yang berfungsi sebagai penyimpan dan
penyalur informasi genetik. RNA merupakan rantai tunggal polinukleotida.
Indri, Garnasih, M.si, Arry Setya Purnaning, M.si. 2012. Intisari Biologi.
Jakarta Timur: Laskar Aksara