Anda di halaman 1dari 10

KD.1.

1 Mengidentifikasikan Sikap dan Perilaku Wirausaha

Lampiran materi Standar kompetensi : 1. Mengaktualisasikan sikap dan perilaku


wirausaha

Kompetensi Dasar : 1.1

Mengidentifikasi sikap dan perilaku wirausaha Pengertian Kewirausahaan


Kewirausahaan berasal dari enterpreneurship yang berarti prilaku dinamis, berani
mengambil resiko, reaktif, dan berkembang. Ada beberapa pengertian kewirausahaan
menurut beberapa pakar, diantaranya adalah menurut : Menurut Impres No. 4 Tahun 1995
Dalam lampiran Inpres No.4 Tahun 1995 tentang GNMMK yaitu Gerakan nasional
Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan disebutkan bahwa kewirausahaan
adalah sikap, semangat, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha
atau kegiatan yang mengarah pada upaya kerja, teknologi dan produk baru dengan
meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan
keuntungan yang lebih besar. Menurut Robin, 1996 Kewirausahaan adalah suatu proses
seseorang guna mengejar peluang-peluang memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui
inovasi, tanpa memperhatikan sumber daya yang mereka kendalikan. Dari beberapa
pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kewirauasahaan adalah suatu proses
menciptakan sesuatu dengan menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal, jasa dan
resiko serta menerima balas jasa, kepuasan, dan kebebasan pribadi. Dari pengertian
kewirausahaan akan muncul suatu pertanyaan apa wirausaha itu ? Dan apa perbedaan
antara kewirausahaan dengan wirausaha.

Tujuan Kewirausahaan Dalam pendidikan kewirausahaan diajarkan dan ditanamkan


mengenai sikap dan perilaku untuk membuka bisnis, agar mereka di kemudian hari
menjadi seorang wirausaha yang berbakat dan berhasil. Adapun tujuan
kewirausahaan adalah :

a) Untuk mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk meng


hasilkan kemajuan dan kesejahtraan masyarakat.

b) Untuk membudayakan semangat, sikap, prilaku, dan kemampuan


kewirausahaan di kalangan pelajar dan masyarakat yang mampu, handal, dan
unggul.

c) Untuk meningkatkan jumlah para wirausaha yang berkualitas. Pengertian


Wirausaha Wirausaha berasal dari bahasa Perancis yaitu enterprenew yang berarti
orang yang membeli barang dengan harga pasti meskipun orang itu belum
mengetahui berapa harga barang itu akan dijual.

Ada beberapa pengertian wirausaha menurut beberapa pandangan diantaranya


adalah :

a) Menurut pandangan seorang Businessman Wirausaha adalah ancaman, pesaing


baru atau juga bisa seorang partner, pemasok, konsumen atau seorang yang bisa
diajak bekerjasama.

b) Menurut pandangan seorang Ekonom Wirausaha adalah seseorang atau


sekelompok orang yang mengorganisasi faktor-faktor produksi, alam, tenaga, modal,
dan skill untuk tujuan produksi.

c) Menurut Pandangan seorang Psikolog Wirausaha adalah seorang yang memiliki


dorongan dari dalam untuk mencapai suatu tujuan, suka mengadakan eksperimen
atau menampilkan kebebasan dirinya di luar kekuasaan orang lain.
d) Menurut Pandangan seorang Pemodal Wirausaha seseorang yang menciptakan
kesejahtraan buat orang lain yang menemukan cara-cara untuk menggunakan
resources, mengurangi pemborosan, dan membuka lapangan kerja yang disenangi
masyarakat.

e) Menurut Gede Prama. SWP.09/XI/1996 Wirausaha adalah orang-orang yang


berani memaksa dirinya untuk menjadi pelayan bagi orang lain. Dari beberapa
pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa wirausaha adalah orang-orang yang
mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis,
mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dan
tindakan yang tepat guna untuk memastikan kesuksesan. Karakteristik Wirausaha
seseorang terhadap perjuangan hidup untuk mencapai tujuan lahir batin. Karakteristik
wirausaha biasanya dapat dilihat pada waktu mereka berkomunikasi untuk mengumpulkan
suatu informasi atau pada waktu menjalin hubungan dengan para relasi bisnisnya. Salah
satu kesuksesan seorang wirausaha adalah harus mempunyai karakteristik yang baik dan
menarik. Karena karakteristik seorang wirausaha yang baik akan membawa kearah
kebenaran, keselamatan, serta menaikkan derajat dan martabatnya. Dengan demikian
dapat dikatakan, bahwa karakteristik wirausaha adalah pembawaan, tetapi dalam hal
mental bisa diubah melalui pendidikan dan lingkungan yang baik.

Syarat mental yang perlu dipahami adalah sebagai berikut :

a. simpatik dan berinisiatif

b. optimis dan percaya diri

c. jujur, berani

d. mempunyai imijinasi dan bertanggung jawab

e. rajin dan teliti

f. seksama dan waspada Komitmen tinggi

1) Pengertian komitmen tinggi Seorang wirausaha yang berhasil adalah seorang


wirausaha yang memiliki komitmen tinggi. Dalam pengertiannya komitmen diartikan sebagai
berpegang teguh. Seseorang memiliki komitmen tinggi berarti setiap saat pikirannya tidak
pernah lepas dari perusahaannya, ia memiliki sikap yang tegas, dan kosisten. Seorang
wirausaha yang memiliki komitmen tinggi adalah orang yang mentaati atau memenuhi
janjinya untuk memajukan usaha bisnisnya sampai berhasil.

2) Faktor Pendukung Ada beberapa faktor pendukung yang betul-betul memanfaatkan


komitmen tinggi. Faktor-faktor tersebut adalah :

a) Konsisten, tegas, dan fair Seorang wirausaha dalam memutuskan sesuatu harus
konsisten, maksudnya adalah sesuatu yang diputuskan tidak boleh berubah-ubah.

b) Mercusuar Dalam hal ini seorang wirausaha harus memiliki kharisma, tidak sekedar
menerangi dari kejauhan, tetapi mempraktekan apa yang dibicarakan dan disampaikan.

c) Konsentrasi pada manusia Dalam hal ini seorang wirausaha selalu memperhatikan
kepada masalah, keinginan, dan perkembangan bawahannya akan berhasil menciptakan
atmosfer kerja yang lebih menyenangkan. Dengan adanya perhatian yang baik dari
pimpinan, maka siapapun yan mendapat tugas, akan selalu berusaha untuk menyelesaikan
tugas dengan sebaik-baiknya. Seorang wirausaha yang memiliki komitmen yang tinggi
adalah seorang wirausaha yang selalu menerapkan prilaku tepat waktu, tepat janji, dan
perduli terhadap mutu hasil kerja.
3) Pentingnya Komitmen Tinggi bagi Seorang Wirausaha Seorang wirausaha yang
memiliki komitmen tinggi dalam berusaha harus memiliki tujuh kekuatan yang dapat
membangun kepribadiannya, diantaranya adalah :

a) Kemauan keras untuk maju dalam berwirausaha

b) Pemikiran yang konstruktif dan kreatif dalam berwirausaha.

c) Ketekunan dan keuletan dalam berwirausaha.

d) Kesabaran dan ketabahan

e) Ketahanan fisik dan mental

f) Kejujuran dan tanggung jawab

g) Keyakinan yang kuat untuk lebih maju. Sikap komitmen tinggi sangat penting bagi
seorang wirausaha.

Adapun pentingnya komitmen tinggi bagi seorang wirausaha adalah :

a) Memperoleh hasil yang maksimal dengan sumber daya yang minimal.

b) Meningkatkan etos semangat kerja baik pribadi dan karyawan.

c) Meningkatkan kesuksesan dalam berwirausaha.

d) Meningkatkan rasa kepercayaan dalam berwirausaha.

e) Meningkatkan dan memajukan perusahaannya.

Sikap Jujur dan Selalu Ingin maju dalam Berwirausaha Sikap jujur dalam berwirausaha
adalah mau dan mampu mengatakan sesuatu sesuai dengan keadaan sebenarnya. Jika
diberi kepercayaan dalam berwirausaha tidak berkhianat, apabila berkata selalu benar, dan
apabila berjanji tidak mengingkari. Seorang wirausaha yang memiliki sikap jujur akan
mendapatkan kepercayaan dari masyarakat/pelanggan. Karena sikap jujur merupakan
kunci keberhasilan dalam berwirausaha. Untuk menumbuhkan makna kejujuran dan
tanggung jawab dalam diri seorang wirausaha adalah dengan cara bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan melatih disiplin diri. Selain memiliki sikap jujur, seorang
wirausaha harus memiliki sikap selalu ingin maju, wirausaha yang selalu ingin maju adalah
seorang wirausahawan yang tidak mudah menyerah, pasrah ataupun tidak mudah putus
asa. Wirausaha yang selalu ingin maju akan mempunyai etos kerja dan semanat yang
tinggi berjuang tanpa mengenal lelah.

Menurut Stepen Covey dalam bukunya First Things First, ada 4 (empat) sisi potensial yang
dimiliki manusia untuk maju, yaitu :

1) Self Awareness atau sikap mawas diri.

2) Couscience : mempertajam suara hati supaya menjadi manusia berkehendak baik


seraya memunculkan keunikan serta memiliki misi dalam hidup. 3) Creative Imagination :
berpikir dan mengarah kedepan untuk memecahkan masalah dengan imajinasi, khayalan,
serta adaptasi yang tepat. 4) Independent Will : pandangan independen untuk bekal
bertindak dan kekuatan untuk mentransendensi. Pentingnya sikap jujur dan selalu ingin
maju adalah sebagai berikut : 1) Dipercaya oleh masyarakat konsumen. 2) Memiliki
rasa percaya diri yang kuat. 3) Memiliki mental yang kuat. 4) Memiliki kesabaran. 5)
Selalu tabah. 6) Memiliki disiplin diri. Disiplin Pengertian Disiplin Disiplin berasal dari
bahasa inggris disciple yang berarti pengikut atau murid. Perkataan disiplin mempunyai arti
latihan dan ketaatan kepada aturan. Menurut S. Nasution (1972:63) disiplin adalah usaha
untuk mengatur atau mengontrol kelakuan yang harus dicapai, dilarang atau diharuskan.
Disiplin yang baik tidak tercapai apabila tingkah laku seseorang terlampau dikendalikan
oleh bermacam-macam peraturan dan tindakan. Sikap disiplin mestinya tumbuh sendiri
dalm diri seseorang yang merasa terpanggil. Upaya pembentukan sikap disiplin dapat
dilakukan di dalam ataupun di luar sekolah. Konsep disiplin dilinkungan sekolah pada
umumnya selalu memperhatikan hal-hal berikut ini : a) Peraturan-peraturan yang jelas
serta sanksi-sanksi hukumnya yang jelas. b) Peraturan-peraturan yang akan ditentukan
pihak sekolah harus masuk akal dan dipahami oleh semua pihak. c) Konsep disiplin yan
dibuat sekolah adalah untuk kepentingan keadilan, kesejahtraan bersama. d) Tata aturan
disiplin harus disepakati bersama serta dijalankan secara baik dan konsekuen. Dalam
menerapkan disiplin berwirausaha dalam pola asuh di lingkungan sekolah, maka perlu
dilakukan upaya : a) Menanamkan berbuat jujur. b) Menanamkan rasa syukur, berdoa
dan bekerja. c) Menanamkan sikap mau bekerja keras. d) Menanamkan sikap mental
untuk maju berusaha. e) Menanamkan ketulusan untuk maju bersama. f) Menanamkan
sikap iklas. g) Menanamkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pentingnya
Disiplin Pentingnya disiplin belajar bekerja, berkarya, dan berpartisipasi adalah sebagai
berikut : a) Menhargai usaha secara aktif dan produktif. b) Suasana yang
menyenangkan. c) Konsep disiplin dapat diterima semua pihak. d) Adanya hormat-
menhormati semua pihak. e) Meningkatkan prestasi belajar berkarya dan berpartisipasi.
f) Saling menghormati semua pihak. g) Menciptakan kreatifitas dan produktivitas yang
tinggi. Penanaman disiplin pada diri seorang wirausaha akan memberikan kekuatan.
Kekuatan tersebut antara lain : a) Menguasai keadaan kehidupan. b) Mengatasi
kegagalan. c) Membentuk pola berpikir sehat dan logis. d) Dapat mengontrol sikap dan
tingkah laku. Kreatif Dalam kehidupan yang serba sulit seperti sekarang ini, janganlah kita
berputus asa dan pantang menyerah. Untuk menghadapi situasi seperti ini diperlukan
orang-orang yang mempunyai kreatifitas yang tinggi, semangat kerja yang tinggi. Daya
inovatif, mandiri, dan realitas untuk bangkit dari kesulitan dan menuju masa depan yang
lebih cemerlang. a) Pengertian Kreatif Apa yang dimaksud dengan kreatifitas (kreatif)?.
Berikut ini ada beberapa pengertian kreatifitas menurut beberapa pakar, diantaranya adalah
: (1) Menurut Goman (1991), kreatifitas adalah adalah kemampuan untuk membawa
sesuatu yang baru ke dalam kehidupan. (2) Menurut Conny Semiawan (1984), Kreatifitas
adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu produk baru. Dari beberapa pengertian
kreatifitas diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa kreatifitas adalah : (1) Kemampuan
untuk membuat kombinasi-kombinasi baru atau melihat hubunan-hubungan baru antar
unsur, data variabel yang sudah ada sebelumnya. (2) Kemampuan seseorang untuk
melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif
berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa keberhasilan seseorang wirausaha terletak pada sikap dan kemampuan berusaha
dan semangat etos kerja yang tinggi. Seorang wirausaha yang memiliki kreatifitas yang
tinggi akan selalu dapat memciptakan hal-hal yang baru dan gagasan baru untuk kemajuan
dalam bidang usahanya. b) Ciri-ciri Manusia Kreatif Menurut De Bono, pemikiran kreatif
merupakan motivator yang sangat besar karena membuat banyak orang tertarik akan
pekerjaan yang dihasilkannya. Menurut A.Koe (Kao, 1989,1989: 15-16), ciri-ciri manusia
yang kreatif adalah : (1) melihat sesuatu dengan cara yang tidak biasa. (2) dapat menerima
perbedaan (3) mebutuhkan dan menerima otonomi (4) percaya pada diri sendiri (5) mau
mengambil resiko yang telah diperhitungkan (6) tekun (7) keterbukaan pada pengalaman
(8) Keingitahuan. Menurut analisis Guilfora, ada 5 (lima) faktor sifat yan menjadi ciri
kemampuan berpikir kreatif yaitu : (1) Kelancaran (fluency), adalah kemampuan untuk
menghasilkan banyak gagasan. (2) Keluwesan (fleksibelity), adalah kemampuan untuk
mengeluarkan bermacam-macam pemecahan atau pendekatan terhadap masalah. (3)
Keaslian (originality), adalah kemampuan untuk mencetuskan gagasan dengan cara-cara
asli dan tidak klise. (4) Penguraian (elaboration), adalah kemampuan untuk menguraikan
sesuatu secara lebih rinci. (5) Perumusan kembali, adalah kemampuan untuk meninjau
suatu persoalan berdasarkan prospektif yang berbeda dengan apa yang sudah diketahui
oleh orang banyak. Dengan adanya daya kreatifitas yang tinggi dari seorang wirausaha
diharapkan dapat mengembankan lingkungan usahanya menjadi lebih berhasil. Dengan
adanya kretifitas yang tinggi, seorang wirausaha akan mampu untuk : (1) meningkatkan
mutu produk (2) meningkatkan efisiensi kerja (3) meningkatkan ketrampilan (4)
meningkatkan inisiatif diri (5) meningkatkan keuntungan Seorang wirausaha yang
kreatif biasanya akan selalu menemukan hal-hal yang baru ataupun informasi-informasi
penting bagi kegiatan usahanya, informasi-informasi penting bagi kegiatan usahanya,
informasi-informasi itu antara lain : (1) Peluang usaha yang menguntungkan perusahaan.
(2) Kebutuhan dan keinginan para konsumen terhadap produk. (3) Informasi tentang
kepribadiannya dan kemampuan dirinya. (4) Peluang pasar. (5) Persaingan dalam dunia
usaha. (6) Pemasok barang, dan lain-lain. Bagi kalangan wirausaha, tingkat kreativitas
akan sangat menunjang bagi kemajuan bisnisnya. Seorang wirausaha dapat dikatakan
kreatif, apabila mereka memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru atau
menciptakan sesuatu yang yang belum ada. c) Proses kreatif Menurut Edward de Bobo
(1970), ada 4 (empat) tahapan dalam proses kreatif, yaitu : (1) Tahap 1 : latar belakang
atau akumulasi pengetahuan. Tahap ini didahului dengan penyelidikan dan pengumpulan
informasi yang meliputi membaca, berbicara dengan orang lain, dan menghadiri pertemuan
profesional. (2) Tahap 2 : Proses inkubasi. Dalam tahap ini seseorang tidak harus terus
menerus memikirkan masalah yang dihadapi, tetapi mereka dapat melakukan kegiatan lain
yang tidak harus ada hubunannya dengan masalah. (3) Tahap 3 : melalui ide. Pada
tahap ini mulai mencari dan menemukan ide. (4) Tahap 4 : Evaluasi dan implementasi.
Dalam tahap ini adalah tahap yang paling sulit karena dalam tahap ini seseorang harus
serius, disiplin, dan benar-benar dituntut untuk berkosentrasi. d) Menerapkan
Kemampuan Kreativitas Ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk menerapkan dan
meningkatkan kreativitas wirausaha antara lain : (1) Menggunakan akal. Seorang
wirausaha yang ingin lebih kreatif harus selalu berpikir logis dan selalu melatih diri dan
mengembangkan kemampuannya melalui kegiatan usaha. (2) Hapus perasaan ragu-
ragu. Untuk mengembankan sikap kreativitas, seorang wirausaha harus menghilangkan
sikap atau perasaan ragu-ragu terhadap pemikiran ide-ide positif dan harus selalu berpikir
positif. (3) Mengembangkan persepektif fungsional. Seorang wirausaha yang kreatif
harus melihat teman-temannya sebagai alat untuk memenuhi keinginan, membantu
menjelaskan dan menyelesaikan suatu pekerjaan. Ada beberapa kebiasaan mental yang
tidak baik yang dapat menghambat kreativitas wirausaha diantaranya adalah : (a)
Pemikiran kemungkinan/probabilitas. (b) Stereo-type. (c) Pemikiran lain. (d) Mencari
selamat. Berdasarkan penelitian kreativitas, dapat diidentifikasikan menjadi 3 (tiga) tipe
yang berbeda, yaitu : (a) Menciptakan, adalah proses membuat sesuatu dari tidak ada
menjadi ada. (b) Memodifikasi, adalah mencari cara-cara membentuk fungsi-fungsi baru
atau menjadikan sesuatu menjadi berbeda penggunaannya oleh orang lain. (c)
Menkombinasikan, adalah mengkombinasikan dua hal atau lebih yang sebelumnya tidak
berhubungan. Untuk dapat menambah kemampuan kreatif seseorang dapat dilakukan
dengan cara : (1) Rileks. (2) Melatih Otak. (3) Menentukan keinginan (4) Cara mengatasi
masalah. (5) Cara melakukan sesuatu dengan baik. Inovatif Seorang wirausaha disamping
memiliki kemampuan dalam hal kreativitas juga harus memiliki kemampuan dalam
berinovasi. Wirauasaha yang memiliki kemampuan inovasi ia akan selalu memilik ide-ide
baru dan penemuan-penemuan baru untuk kemajuan bisnisnya. Apakah itu inovasi ?
Inovasi adalah hasil kerja keras yang memerlukan kemampuan dan kemurnian
berwirausaha. Inovasi yang berhasil adalah yang sederhana dan terfokuskan. Inovatif
produk dan pelayanannya harus terarah secara spesifik, jelas, dan memiliki desain yang
dapat diterapkan. a. Dasar Inovatif Dalam meningkatkan kemampuan inovatif produk dan
pelayanannya ada beberapa hal yang dijadikan dasar diantaranya adalah : (1)
berorientasi kepada tindakan untuk berinovatif (2) mulailah membuat produk dengan
inovatif yang terkecil (3) menentukan tujuan dan berinovatif (4) buatlah produk dengan
penuh inovatif dengan proses secara sederhana dan dapat dipahami serta dikerjakan (5)
menjalankan uji coba dan merevisinya (6) mulailah berinovasi dari pengalaman (7)
menghargai karyawan yang memiliki gagasan inovatif Ada 5 (lima) mitos utama dalam
meningkatkan kemampuan terhadap inovatif yaitu : (1) Inovatif itu harus direncanakan
terlebih dahulu dan dapat diperkirakan. (2) Teknologi merupakan kekuatan pendorong
terhadap inovatif dan kesuksesan. (3) Spesipikasi teknis sebaiknya dipersiapkan secara
lengkap. (4) Adanya kreativitas yang tergantung pada mimpi-mimpi dan gagasan-
gagasan yang mengawang-ngawang (5) Proyek yang besar akan lebih mengembangkan
masalah inovatif dari pada proyek kecil. Seorang wirausaha yang memiliki inovatif yang
tinggi dikenal mempunyai kemampuan menggabungkan imajinasi dan pikiran secara
sistematis dan logika. b) Jenis Inovatif (1) Menurut Kuratko (1955), ada 4 (empat) jenis
inovatif yaitu : (a) invensi (penemuan) (b) ekstensi (pengembangan) (c) duplikasi (d) sistesis
(2) Menurut James Brian Quisin (1955), ada beberapa faktor yang mendukung tercapainya
keberhasilan persiapan kemampuan inovatif yaitu sebagai berikut : (a) Iklim inovasi dan
visi. Sebuah perusahaan yang inovatif selalu memiliki visi yang singkat dan jelas serta
memberikan dukungan nyata demi terwujudnya inovatif. (b) Orientasi pasar. Suatu
perusahaan yang inovatif selalu melandaskan visi mereka dengan kenyataan yang ada di
pasar. (c) Organisasi yang tetap datar dan kecil. Perusahaan yang inovatif berusaha
menjaga keseluruhan perusahaan tetap datar dan proyek yang kecil. (d) Proses belajar
interaktif. Suatu lingkungan yang inovatif proses belajar dan penelitian ide-ide mengabaikan
garis fungsi tradisional. c) Dimensi dan tipe-tipe Inovatif Tahapan-tahapan inovatif dan
level analisisnya meliputi : (1) Inovatif produk, adalah hasil dari organisasi perusahaan.
(2) Inovatif proses, adalah upaya untuk menghasilkan produk atau pelayanan yang baik.
(3) Inovatif kontinum, adalah sebagai in kremental ke radikal menurut tingkat perubahan
yang diinginkan untuk melaksanakn inovatif. (4) Inovatif teknik, adalah inovatif terkait
langsung dengan produksi prudok. (5) Inovatif administrasi, adalah inovatif yang terkait
dengan manajemen serta berorientasi dengan proses struktur manajemen sumber daya
manusia (SDM) dan sistem akuntansi. d) Tahap inovatif Dalam inovatif ada 2 (dua) tahap
yang harus dilewati, yaitu : (1) tahap penciptaan inovatif, yaitu kreasi gagasan dan
pemecahan masalah bagi produk atau solusi produk. (2) Tahap adopsi inovatif, yaitu
akuisisi atau implementasi inovatif. Mandiri, dan Realitis Kunci keberhasilan wirausaha
terletak pada sikap mandiri dan ide-idenya yang realistis. Seorang wirausaha harus
memiliki kemampuan untuk bersikap mandiri. Dalam melaksanakan fungsinya seorang
wirausaha harus selalu percaya pada diri sendiri, selalu percaya pada ide dan kemampuan
sendiri dan tidak bisa dipengaruhi oleh pendapat orang lain. Seorang wirausaha yang ingin
berhasil dalam menjalankan usahanya selalu didasarkan pada hal-hal sebagai berikut : 1)
Menjalankan pekerjaannya, berdasarkan : a. Bakat yang dimilikinya b. Kemampuan
yang dimilikinya c. Penuh keyakinan dan sungguh-sungguh bekerja 2) Tidak
dipengaruhi oleh pekerjaan orang lain. Ciri-ciri manusia mandiri adalah : a. Memiliki
potensi untuk berpretasi b. Mampu menolong dirinya di dalam mengatasi permasalahan
hidupnya. c. Mampu mengatasi kemiskinan lahir-batin. Ciri-ciri manusia mandiri adalah
manusia yang menjalankan atau memiliki sifat: bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
kemerdekaan batin, keutamaan, kasih sayang terhadap sesama manusia, keadilan,
realistis. Realistis berarti kenyataan. Berpikir secara realistis adalah cara berpikir yang
sesuai dengan akal sehat, seorang wirausaha yang realistis dapat mengembangkan
seseorang menuju kesuksesan. Orang tersebut memiliki pemikiran yang lebih maju, baik
untuk memecahkan masalah, berusaha lebih baik. Selalu berusaha intropeksi diri untuk
menutupi kekurangan sehingga menimbulkan sikap optimis dan kemandirian. Pola pikir
yang realistis memiliki sifat-sifat : toleransi, fleksibel, kreatif, dan mampu berhubungan
dengan lingkungan masyarakat. Dengan sifat-sifat tersebut, seorang wirausaha yang
realistis dapat dengan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan kebutuhan
sehingga bisa menimbulkan inisiatif dan kreativitas. Kekuatan seorang berwirausaha
berasal dari tindakannya sendiri dan ide-ide yang realistis dan bukan dari tindakan orang
lain. Dengan adanya sikap yang mandiri dan realistis berarti wirausaha itu akan dapat : 1)
Menetralkan kegiatan usahanya atas kemampuan sendiri. 2) Mengetahui kesempatan,
kecakapan dan kemampuan sendiri. 3) Mengetahui dan menyadari kekurangan dirinya.
4) Memantapkan modal dan kekuatan secara mandiri. Seorang wirausaha yang realistis
memiliki sifat-sifat toleransi, fleksibel, kreatif, dan mampu berhubungan banyak dengan
lingkungan masyarakat secara realistis, seorang wirausaha di dalam menjalankan bisnisnya
harus : percaya pada diri sendiri, percaya pada nasib sendiri. Mengidentifikasi dan
Menerapkan 10 (sepuluh) keberhasilan dan kegagalan Seorang Wirausaha Berdasarkan
Karakteristik Wirausaha a. Mengidentifikasi Keberhasilan Usaha Seorang wirausaha
yang ingin sukses atau berhasil dalam menjalankan uahanya ia harus selalu bekerja keras,
disiplin, mandiri, realistis, prestatif, dan memiliki komitmen tinggi. Seorang wirausaha yang
mempunyai kemauan yang keras dan penuh disiplin, kuat menggerakkan motivasi untuk
bekerja secara sungguh-sungguh. Mereka harus tahan dalam segala penderitaan dan
selalu berjuang untuk selalu memperbaiki nasibnya. Menurut Murphy dan Peck, guna
mencapai sukses dalam karier seseorang harus selalu dimulai dengan kerja keras. Selain
harus memiliki kemauan keras dan disiplin, keberhasilan seorang wirausaha dalam
menjalankan usahanya juga tergantung dari sikap percaya pada diri sendiri. Seorang
wirausaha harus selalu memiliki pendapat sendiri serta ide-ide yang realistis dan selalu
memiliki kemampuan untuk melaksanakan usahanya. Kekuatan seorang wirausahawan
datangnya dari tindakannya sendiri dan ide-ide yang realistis. Seorang wirausaha harus
memiliki komitmen tinggi terhadap tugasnya serta harus selalu prestatif artinya selalu ingin
maju (ambition drive). Seorang wirausaha yang ingin berhasil jangan selalu menyerah tak
mau berjuang tetapi harus memiliki semangat yang tinggi dan mau berjuang berambisi ingin
maju dengan komitmen tinggi terhadap pekerjaannya. Oleh karena itu, untuk menjadi
seorang wirausaha yang sukses harus memiliki ciri-ciri karakteristik dan sifat-sifat profil
wirausaha : Ciri-ciri W a t a k 1. percaya diri 2. berorientasi pada tugas dan hasil 3.
pengambilan resiko 4. kepemimpinan 5. keorisinilan 6. berorientasi ke masa depan a.
Keyakinan b. Ketidaktergantungan c. Individualistis d. Optimisme a. Kebutuhan
akan prestasi b. Berorientasi pada laba c. Ketekunan dan ketabahan d. Kerja keras
e. Mempunyai dorongan kuat a. Energitik dan inisiatif b. Kemampuan mengambil
resiko c. Suka pada tantangan a. Bertingkah laku sebagai pemimpin b. Dapat bergaul
dengan orang lain c. Menanggapi saran-saran dan kritik a. Inovatif, kreatif, dan fleksibel
b. Mempunyai banyak sumber c. Serba bisa d. Mengetahui banyak hal a.
Pandangan ke masa depan b. persepektif Ada beberapa karakteristik seorang wirausaha
jika diterapkan di dalam kegiatan berusaha atau bisnis, diantaranya adalah : 1) Ia memiliki
tekad kuat berusaha, tetapi bukan karena terpaksa 2) Ia mawas diri dan bertekad bulat
untuk berusaha maju setelah menerima umpan balik 3) Ia berpikir ada kemungkinan
gagal tetapi Ia tidak gentar 4) Ia ingin maju atau mundur walaupun beresiko tinggi. 5) Ia
berpikir positif, karena ingin kreatif. Seorang wirausaha untuk berhasil harus memiliki
kemampuan yang cukup guna memperoleh peluang bisnis. Menyusun konsep usaha,
berorientasi, berorganisasi, dan mengembangkan nilai tambah. Selain itu untuk mencapai
keberhasilan seorang wirausaha disamping harus memiliki pengetahuan, wirausaha perlu
juga menekuni bidang usaha yang ia geluti berperan serta bertanggung jawab. Menurut
Zimmerer dan Scarborough, karakteristik wirausaha yang sukses dan berhasil adalah : 1)
Memiliki komitmen tinggi terhadap tugasnya, boleh dikata setiap saat pikirannya tidak lepas
dari perusahaannya. 2) Mau bertanggun jawab 3) Apa saja tindakan yang ia lakukan
selalu diikuti dengan penuh rasa tanggung jawab, ia tidak takut rugi. 4) Keinginan
bertanggung jawab ini erat hubungannya dengan mempertahankan internal locus of control
yaitu minat kewirausahaan dalam dirinya. 5) Toleransi menghadapi resiko kebimbangan
dan ketidakpastian. 6) Peluang untuk mencapai obsesi. 7) Seorang wirausaha
mempunyai obsesi untuk mencapai prestasi tinggi dan ini bisa diciptakannya. 8)
Mempunyai keyakinan pada dirinya. 9) Kreatif dan fleksibel. 10) Ingin memperoleh
balikan segera. 11) Ia mempunyai keinginan yang kuat untuk menggunakan pengetahuan
dan pengalaman guna memperbaiki penampilannya. 12) Energik tinggi. 13) Seorang
wirausaha lebih energik jika dibandingkan dengan rata-rata orang lain. 14) Motivasi untuk
lebih unggul. 15) Seorang wirausaha mempunyai motivasi untuk bekerja lebih baik dan
lebih unggul dari apa yang ia sudah kerjakan. 16) Berorientasi ke masa depan. 17) Mau
belajar dari kegagalan. 18) Seorang wirausaha tidak takut gagal ia memusatkan
pikirannya pada kesuksessannya di masa depan dan menggunakan kegagalan ini sebagai
guru yang berharga. 19) Kemampuan memimpin. 20) Seorang wirausaha harus mampu
menjadi pedamping yang baik, ia mempunyai sumber daya manusia dengan berbagai
macam karakteristikannya. Keberhasilan seorang wirausaha biasanya erat kaitannya
dengan sikap dan prilaku sebagai berikut : 1) Sikap jujur a) jujur terhadap dirinya sendiri
Seorang wirausaaha harus memiliki penalaran yang tinggi serta jujur terhadap dirinya
sendiri. Sebab dengan berprilaku jujur terhadap dirinya sendiri akan membuat hatinya
tenang dan jernih. Dengan pikiran tenang dan jernih akan dapat menuangkan ide-ide serta
rencana yang matang sehingga akan menunjang keberhasilan wirausahawan. b) Jujur
terhadap orang lain. Selain jujur terhadap dirinya sendiri, seorang wirausaha hendaknya
juga jujur terhadap orang lain seperti relasi, pelanggan, para karyawan dan pihak-pihak
yang terkait. Kejujuran adalah modal utama dalam berusaha, dengan berprilaku jujur
dengan orang lain maka seorang wirausaha akan dipercaya oleh semua pihak, sehingga
setiap tawaran, negosiasi atau kerjasama dengan orang lain akan selalu mendapat
sambutan yang baik. c) Jujur terhadap tujuan yang akan dicapai. Seorang wirausaha
harus realistik terhadap apa yang hendak dicapai. Janganlah membuat program yang
muluk-muluk dan tidak masuk akal bila kenyataannya tidak bisa diwujudkannya. Antara
rencana yang dibuat dengan kenyataan harus seimbang sehingga tujuan yang dicapai
disesuaikan dengan masukan yang ada. 2) Disiplin dan berani. Seorang wirausahawan
harus berani dan disiplin dalam melaksanakan tugasnya dan tanggung jawab. Berani dan
disiplin berbuat sesuatu berkat pengalaman dan pengetahuannya. Bakat seseorang bisa
merupakan bawaan seseorang sejak lahir. Pengalaman dapat diperoleh melalui suatu uji
coba ataupun belajar dari lingkungan sekitarnya. Sedangkan pengetahuan dapat diperoleh
dari buku maupun dari pendidikan formal/nonformal. Seorang yang berani dan disiplin
berbuat bisa juga karena adanya fasilitas dan keyakinan yang ada pada dirinya. Keyakinan
diri seseorang bisa muncul karena adanya rasa percaya diri dan pengalaman serta
pengetahuan yang dimilikinya. 3) Kreatif dan inovatif. Seorang wirausaha yang berhasil
selalu berupaya untuk selalu mencari dan menemukan hal-hal yang baru untuk
memperbaiki kualitas produknya . Mereka selalu berusaha untuk menemukan ide-ide baru
atau hal-hal baru dan bisa menguntungkan usahanya dan juga mereka selalu berusaha
untuk mengembangkan produk yang dihasilkan untuk memperoleh hasil yang maksimal.
4) Mandiri dan realistis. Seorang wirausaha harus selalu bisa menerima dirinya sendiri
dan orang lain apa adanya. Ia harus selalu bersikap pantang mundur dalam menghadapi
sesuatu kendati ada kekurangan. Seorang wirausaha apabila ingin berhasil selalu dapat
memimpin bawannya dengan baik. Memberi contoh dan teladan yang baik. b.
Mengidentifikasi Kegagalan Usaha Setiap kita akan melakukan usaha, sebaiknya terlebih
dahulu meneliti dan mengetahui adanya bermacam-macam lubang perangkap yang
mungkin menghambat kelancaran usaha yang kita jalankan yang menyebabkan tersendat-
sendatnya jalannya usaha bahkan dapat menyebabkan kegagalan. Jika kita lihat sumber
yang menyebabkan kegagalan usaha dapat berasal dari : 1. Luar perusahaan (faktor
ekstern) Misalnya terjadinya kebakaran, kebanjiran, gempa bumi, peraturan-peraturan atau
kebijakan pemerintah yang berada di luar jangkauan pemilik perusahaan . 2. Dalam
perusahaan (faktor inern) Misalnya terjadinya kegagalan dibidang produksi, pemasaran,
keuangan, dan kegagalan lainnya yang masih berada di dalan jangkauan pemilik
perusahaan. Kegagalan dalam berusaha dapat terjadi karena wirausaha tidak menerapkan
sikap/prilaku seperti di bawah ini. 1) Sikap disiplin. Seorang wirausaha harus menerapkan
disiplin pada diri sendiri ataupun kepada warga perusahaan. Karena dengan sikap disiplin
akan memupuk adanya kemauan untuk bekerja keras, dengan adanya kemauan bekerja
keras akan melahirkan mental yang kuat dan tidak menyerah. Seorang wirausaha yang
tidak menerapkan sikap disiplin akan selalu mudah menyerah, tidak memiliki kemauan
untuk bekerja keras, tidak mempunyai semangat untuk bekerja sehingga hal ini
menyebabkan kegagalan dalam berwirausaha. 2) Sikap komitmen tinggi. Seorang
wirasaha yang memiliki komitmen tinggi setiap saat selalu memusatkan perhatiannya pada
perusahaan dan selalu berusaha untuk meningkatkan kemajuan perusahaan. Seorang
wirausah yang tidak memiliki sikap komitmen tinggi akan selalu gampang putus asa, tidak
tahan uji dan tidak memiliki semangat dalam menghadapi segala tantangan. Penderitaan
lahir batin yang mengakibatkan kegagalan dalam berwirausaha. 3) Sikap kreatif dan
inovatif. Seorang wirausaha yang kreatif dan inivatif adalah seorang wirausaha yang
memiliki kemampuan untuk membuat kombinasi baru atau membuat produk-produk baru.
Sedangkan wirausaha yang bersifat pasif dan tidak pernah memiliki gagasan atau ide-ide
baru sehingga prduk-produk yang dihasilkan mononton dan konsumen akan merasa bosan,
sehingga berkurangnya penjualan produk, sehingga usaha yang dijalankan akan menemui
kegagalan. 4) Mandiri dan realisits. Seorang wirausaha yang mandiri dan realistis adalah
seorang wirausaha yang memiliki kepercayaan pada kemamapuan pada dirinya sendiri
serta dapat berpikir sesuai dengan akal sehat. Seseorang yang mempunyai pola pikir yang
realistis akan mengembangkan seseorang menuju kesuksesan. Seorang wirausaha yang
tidak memiliki sikap mandiri dan realistis akan selalu menggantungkan dirinya kepada
orang lain. Dia tidak percaya pada kemampuan dirinya ia bersikap plin-plan, sehingga
orang lain sulit untuk percaya. Ia tidak bisa berpikir realistis, tidak berani menghadapi
tantangan. Hal-hal inialah yang mengakibatkan adanya kegagalan dalam berwirausaha.
Selain tidak menerapkan sikap/prilaku di atas, kegagalan dalam berwirausaha juga bisa
disebabkan oleh faktor-faktor lain. Adapun faktor-faktor lain yang menyebabkan wirausaha
tersebut mengalami kegagaln adalah sebagai berikut : 1) Tidak adanya perencanaan
yang matang. Perencanaan sangat penting bagi seorang wirausaha untuk menjalankan
kegiatan-kegiatannya, tanpa adanya perencanaan yang matang ibaratnya orang berjalan
tanpa petunjuk atau peta. Sehingga perencanaan yang dibuat asal-asalan dan tergesa-
gesa bisa menyebabkan kegagalan dalam berwirausaha. 2) Bakat yang tidak cocok.
Bakat merupakan suatu pembawaan yang dibawa manusia. Seseorang yang menekuni
suatu bidang usaha tertentu mengalami kegagalan karena bidang yang ditekuninya tidak
sesuai dengan bakatnya. 3) Kurang pengalaman. Pengalaman merupakan salah satu
faktor yang menyebabkan kegagalan dalam berwirausaha. Dalam pepatah mengatakan
bahwa pengalaman adalah guru yang terbaik. Seorang wirausaha yang tidak
berpengalaman dalam bidang usahanya akan banyak mengalami kegagalan karena kurang
mengetahui kekurangan atau kelemahan bidang usahanya. 4) Kurangnya modal. Modal
sangat penting dalam menjalankan usaha, tidak adanya modal akan berpengaruh pada
berhasil tidaknya usaha yang dijalankan. Kurangnya modal berakibat usaha yang
dijalankan tidak sesuai dengan rencana yang disusun. 5) Lemahnya pemasaran. Suatu
perusahaan untuk mengenalkan barang-barang produksi perusahaan kepada masarakat
dilakukan melalui pemasaran. Kurangnya pemasaran berakibat barang-barang produksi
kurang dikenal oleh konsumen ini akan mengakibatkan menumpuknya barang dan tidak
laku di jual lagi karena merupakan barang stok lama. Apabila barang produksi tidak laku
akan berakibat pada kerugian yang pada perusahaan akan mengalami kegagalan. 6)
Tidak mempunyai etos kerja yang tinggi. Untuk menunjang keberhasilan wirausaha
diperlukan etos kerja atau budaya kerja. Apabila dalam menjalankan usahanya tidak
disertai dengan etos kerja yang tinggi akan terjadi kemunduran dan kalah dalam
persaingan, sehingga lambat laun akan menyebabkan kegagalan. Dalam berusaha kita
harus selalu bekerja dengan semangat yang tak kenal menyerah, kita harus dapat
mengatasi segala-galanya, ujar Vergilius, karena dengan beraninya seseorang menantang
kesulitan dan penderitaan, dan menyulap kekalahan menjadi keberhasilan, maka segalanya
akan dapat dicapainya. Sumber : 1. Modul Kewirausahaan Kelas X, Semester 1,
Kharisma 2. Kewirausahaan Kelas Xa, MASTER

Anda mungkin juga menyukai