Anda di halaman 1dari 114
od SUATU STUDI TENTANG PENGARUH DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI AKUNTANS! KEUANGAN DI KELAS Ii SMEA SURYA PEMATANGSIANTAR TAHUN AJARAN 1992/1993 SKRIPSI ° L E H NAMA : SOTARDUGA SIHOMBING NIM/NIRM + 14880293/881067220004 JURUSAN : PIPS FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN PEMATANGSIANTAR 1993 Jalan Sangnaualuh 4, Telepon 24232, P.O, Box 19 PEMATANG SIANTAR 21132 INDONESIA. BERITA ACARA SERIPSL UJTAN PENGHARTSAN/SKRIPSI STRATA SATU (S-1) LOKAL seal 17 Mei 1993, maka pa a W/1993, tan i_Sabtu tanenal” dua belas Bulan_Tuni, » Tahun Seribu bilan Ratue Seabi uh Tiga elnh dilungsungkon Ujian Hej Hisau/ Pendidikan Tim Penget: Akuntansd gacuan dan Timi Pendidi~ intuk dan atas nama mahasiswa berilut | hasiown yang digi ( inn 0 ‘A STHOHBING marr 293 / 88106722000! 4 ;ARUH DISIPLIN BLATAR SISVA AKUNTANS KEUANGaAl i STUDI TSWTANG PEK Hl Usian, Hilai Ujian Bobot (UK) Semester SKE Genester + Skripsi :__157__ meater+ Skrizsi 483 = 310? J 7. Ena BKS DISTuH Kumulatif PANITIA UJTAN, Sekretaris, Drs. Haden Purba_ fer SUATU ‘STUDI TENTANG PENGARUH DISIPLIN BELAIAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA BIVANG STUDI AKUNTANSI KEUANGAN DI KELAS II SMEA SURYA PEMATANGSIANTAR TAHUN AJARAN 1992 / 1993 sKRIPSI oleh NAMA SOTARDUGA H .SIHOMBING NIM / NIRM 14880293/881067220004 SURUSAN pies Prog. Studi : AKUNTANSI DISET Pembimbing Utam Pembimbing Pembantu, og Drs.SRumahorbo,M.Sce Drs.R.Siburian,M.Pde Ketua Jurysen Ors M\P.Sibarand FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN PEMATANGSIANTAR 1993 UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN a FAKULTAS~ KEGURUAN ‘DAN ILMU PENDIDIKAN i EGNAUALUH 4, TELEPON 24232, P.O. BOX 19 PEMATANG SIANTAR 21132 INDONESIA ‘PROSEDUR DAN BERTTA ACARA ms BIMBINGAN SERIPSI :_SOTARDUGA_H .SIHOMBING 14880293 1067: BEIPEY/#NONNANEL Ae Drs .S ~RUMAHORBO;M Sc Drs .RoSIBURIAN,M Pd. SUATU STUDI TENTAI S. TERHADAP_PRESTASI BELA KUNTANST KEUANGAN Di KELA :IULSMEA SURYA PEMATANGSIANTAR TAHUN AJARAI 1992 / 1993. 7g Mingaa, Dalen, talon Fe e DESKRIPSI | i Sues PEMBIMBING 1 ra PEMBIMBENG T 3995, wee 2 ae ry 199" { Meo age BERITA ACARA PENULISAN Sotarduga H.Sihombing Mahasiswa M/NIRM : 14880293 / 881067220004 Keguruan dan Ilmu Pendidikan © a " 2 ° rusan :PIPs fl Skripsi : Suatu Studi Tenteng Pengaruh Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Akuntanod Ke- uangan ui Kelas II SMEA Surya Pematang siantar Tahun Ajaran 1992 / 1993. sMengajukan Judul ei : 16 Maret 1992 .selesai menulis psi : 10 April 1993 imbing Skripsi I : Drs.S.Rumahorbo,M.Sc. imbing Skripsi II: Drs.R,Siburian,M.Pd. erangan Fangen Fembimbing.I Tanda. FangatPembimbing:- 31: pm (oe Drs.R.Siburian,M.Pde Kupersembahken Buat : Ibunda tercinta T, br. Tampubolon. Segala cobaan dan derita kutahankan demi tanggungjaweb dan cita - cite yang telah menyatu delam jiwa untuk mewujudkan doa, perjuangan, dan pe~ ngorbenennu, Terimalah ini sebagai persembahanku yang pertama atau mungkin yang ter~ akhir selama hidupmu dan hidupku. Kiranya Tuhan memberkati persemba - han ini, Ananda KATA PENGANTAR Dengan segala rendah hati penulis mengucapkan puji “syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa ates segal rahmat ‘dan karuniaNya yang memberiken kekuatan hingga skripsi. ini dapat diselesaikan walaupun dengan segala ‘tantangan dan cobaan. Skripsi ini mencobe menelaah tentang pengaruh disi- plin belajar terhadap prestasi belajar siswa di kelas II SMEA Surya Pematangsientar Tahun Ajaran 1992/1993,Di da~ 1 skripsi ini penulis mencobe mendiskripsikan idan lenganelisis hasil-hasil penelitian untuk mengetahui ejauh mana pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa pada bidang studi akunatsni keuangan. Skripsi ini penulis susun dalam lima bab. Bab per-= tama adalah pendahuluan. Bab kedua adalah studi kepuste- kaan. Bab ketiga adalah metodologi penelitian. Bab ke - mpat tentang pembahasan penelitian. Bab kelima berisi tentang kesimpulan dan earan-saran. Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih jauh dari sempurna. Hal ini disebabkab terbatasnya pe = ngetahuan dan pengalaman penulis tentang — permasalahan yang diteliti, Oleh karena itu tanpa bentuan dari ber - bagai pihak mungkin skripsi ini tidak dapat selesai. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan penghar - gaan dan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepade k Ors.S.Rumahorbo,M.Sc, selaku pembimbing I skripsi Bapak Ors.R.Siburian,M.Pd, selaku pembimbing II ripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan arah= delem menyusun skripsi ini. Penghargaan dan —_ ucapan akasih juge penulis sampaiken kepade : Bepak Ors.T.Hutahaean,M.Ed, selaku Dekan Fakultes Ke~ guruan dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nom n Pematangsianter. Bapak Ors.M.Gultom, selaku Pembantu Dekan I. Bapak Ors.K,Sibarani, selaku Pembantu Oekan II, Bapak Ors.M.P.Sibarani, selaku Ketua Jurusan PIPS. Bapek Ors.T.Simanjuntak, selaku pembimbing akademis yang selama perkuliahan banyak memberikan nasehat da- lem penulisan skripsi. Bapak/Ibu dosen yang membimbing selama perkuliahan. Bapak Ors.8.Simarmata, selaku Kepala SMEA Surya,Bapak A.Op.Sunggu, pera tenaga edukatif administratif serte pare siswa/i kelas II Ak dan TU Smea Surya Pematang - siantar yang dengen murah heti turut membantu penu ~ lis selama melekukan penelitian. Seluruh staf di FKIP Univ.HKBP Nommensen, Tak lupa buat adik Dorliana br.Tambunan yang telah turut serta ndorong dalam penulisan skripsi ini. Pelaksanaan penelitian dan penyusunan skripsi ind mungkin juga tidak akan selesai den terwujud tanpa doa , id tian dan dorongan orangtua. Ucapan terimakasih paling tulus penulis sampaikan kepada Ibunda ter = T,br.Tampubolon yang dengen penuh tanggungjawab , an, dan kesabaran membiayai sehingga penulis da - menyelesaikan perkuliahan. Dan juga untuk abang, ka~ serta lae yang turut serta membantu, baik moril mau~ eril hingga penulis menyelesaikan perkuliahan. Akhirnya penulis memohan kepade Tuhan Allah = Yang kuasa, kiranya segala bentuen, bimbingan, dan doro~ _yang telah diberikan menjadi kemuliaan bagiNya dan at bagi kita sekalion. Amin Pematangsiantar, 10 April 1993 Penulis . SOTARDUGA H.SIHOMBING aad ABSTRAK SOTARODUGA H.SIHOMBING. Suatu Studi Tentang Pengaruh iplin Selajar Terhadap Prestasi Gelejar Siswa Pada lang Studi Akuntansi Keuangan di Keles II SMEA Surya tangsiantar Tahun Ajaran 1992/1993. Kwalites lulusan sekolah kejuruan formal pada ak - akhir ini sering mendapat sorotan dari pihak- pihak rtentu. Karena lembage pendidiken kejuruan diharapkan at menghasilkan tenaga-tenaga yang terampil, berdisi-~ n, dan berprestasi dalam bidang dan jurusannye ma - g-masing agar siap diterjunkan di tengah-tengah ma - rakat. Ternyata apa yang diharapkan tidak sesuai dengan nyetaan yang diperoleh, dengan kata lain prestasi be~ jar para siswe rendeh, Hal ini juga terjadi pada seko- h-sekolah umum yang dapat dilihat pada Nilei Ebtanas ni (NEM), Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN) upun penerimaan tenaga kerja pada instansi pemerintah dan swasta. Make timbul pertenyaan, apa penyebab rendahnya prestasi belajar siswa tersebut ?. Saleh satu penyebab - nya adalah disiplin belejar. Silo ternyata demikian se - jeuh manakah pengaruhnya ?. Karena pentingnya — masalah ini, maka penulis mencoba menjawabnya melalui penelitian ini dengan mengumpulkan data tentang disiplin _belajar dan data prestasi belajar. Untuk mengumpulkan data disiplin belajar intrumen iv 9 digunakan adalah angket sedangkan data prestasi be- jar siswa dilakukan tes pengantar akuntansi yang di = ksanakan di SNEA SurygsPematangsianter. Setelah data jua veriabel terkumpul diuji normalitasnya dengan ggunakan kertas peluang normal dan chi-kuadrat. Kemudian penilis menghitung persamaan regresi lini- sederhana hingga diperoleh 9 = 5,63 + 0,43X. Angka d menunjukkan adanye pengaruh variebel bebas (x) ter - jap variabel terikat (Y). Untuk pengujien selanjutnya jergunakan daftar analisa Vattane (ANAVA) dengan nghitung harga F, diperoleh F hitung 55,58 lebih besar ri F tabel 3,93 sehingga variabel X memberikan kontri~ si terhadap variabel Y, Sedangkan untuk linieritas gresi diperoleh F hitung 0,64 lebih kecil dari F tabel basar 1,54, hal ini berarti bahwa regresi tersebut alah model linier, sehingga tidak ada alasan untuk cari regresi model non linier. Selanjutnya untuk mengetahui erat tidaknya-hubung - ‘an variabel X dengan variabel Y, penulis menghitung be - sarnya koefisien korelasi “r“, Dengan menggunakan dia ~ gram pencar diperoleh r 0,86, sedangkan koefisien deter- sinasi r° sebesar 74%. Kemudian melalui pengujian signi- fikensi koefisien korelasi diyeroleh harga t hitung se - besar 16,07 lebih besar dari t tabel 2,00, dengan demi - kian koefisien korelasi itu adalah signifikan, Berdasarkan uraian di atas, maka kesimpulan yang at diambil adalah menolak H, dan menerima H, yang me~ takan ada pengaruh yang nyata disiplin belajar terha- prestasi belajar siswa pada bidang studi akuntansi ngan. Untuk menjawab sejauh mana pengaruh tersebut, ntukan oleh besarnya koefisien determinasi di atas. Pemagangsiantar, April 1993 BS yw _F Sotarduga 4.Sihombing vit i. Iii. IV. ve vie vil. VIIl. Ik. xIe DAFTAR TABEL Tingkat Prestesi Belajer Siewa Berdacar = kan Rentang 0,00 - 10,00 ++erserere Keadaan Populasd « Keadaan Sampel e+ Pengujian Reliabilitas .-++c++rr- Tabulesi Data Haeil Penelition Oisiplin pelojer Serta Perhitungan Skor X +++r+sss Tebules Date Hasil Penelitian Prestass Belajar Serta Perhitungan Skor Y s+rs++s* paftar Distribusi Frekwensi Skor Disiplin Belajar .- Kumulatif Frekwens Relatif Disiplin Belajer .+- paftar Oistribusi Frekwensi Skor Prestasi Belajar sececeeeereneree® kumulatif Frekwensi Relatif Prestass - Belajar + Herga-harge Chi-Kuadrat Uji Normalitas Menurut Variabel ...+++ vii Halaman 37 st 54 66 7 73 75 ci 78 79 Bt DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR + ABSTRAK ceoeeee DAFTAR TABEL +e DAFTAR ISI o eee BABI : PENDAHULUAN x A, Permasalahan .. a 1. Latar Belakang Masalah 1 2. Rumusan Masalah «+ 6 3. Batasan Masalah 6 B, Identivikasi Variabel «+++. pee, CG. Tujuan Penelitian seeceseecseereres 8 D, Manfaat Penelitian . Seema eget oom —, Batasan Istilah « peccemeen tol BAB II : STUDI KEPUSTAKAAN 13 A, Pembahasan Tentang Oisiplin Belajar 13 8. Pembahasan Tentang Prestasi Belajar 36 c. Studi Tentang Pengaruh Disiplin Be- lajar Terhadep Prestasi Belajar a7 BAB III : METODOLOGI PENELITIAN 49. A. Lokasi Penelitian Pr an B. Prosedur Pelakeanaan Penelitian ..- 50 C. Populasi dan Sampel ..++ee++ 51 D. Anggapan Desar «+++ Sere 54 E, Rumusan Hipotesa seeeseee 55 viii Iv F, Metode Penelitian.. G. Instrumen Penelitian .... H. Uji Validitas dan Reliabilitas ..... I, Teknik Pengolahan dan Analisa Data « 1, Uji Normalitas Data 2. Pengujian Hipotesa e+ee+e- 2.1. Persamaan Regresi 2.2. Uji Signifikansi Kontribusi antar Variabel 2.3. Uji Linieritas Regresi s+sseeee 2.4, Uji Korelasi dan Determinasi .. 2.5. Uji Signifikansi Koefisien Korelasi ... PEMBAHASAN PENELITIAN A. Tabulasi Data ..... B. Uji Normalitas Data .... C, Deskripsi Data Hasil Penelitien D. Pengujian Hipotesa seseesseseeeereee 1. Persamaan Regresi .. 2. Uji Signifikansi Kontribusi Antar Variabel ..... 3. Uji Linieritas Regresi .. 4. Uji Korelasi dan Determinasi 5. Uji Signifikensi Koefisien Kore - Lasi seveeeceeeee ix 56 57 61 66 67 68 68 68 70 zi 72 73 73 74 82 83 84 85 86 86 87 —. Temuan Penelitian ....... 88 roe a bayided . 6. sc cee cy 89 = KESIMPULAN DAN SARAN 92 A. Kesimpulan , eseee 92 8. Saran-saran .. 93 KEPUSTAKAAN oeeeeeoee 95 LAMPIRAN Lempiran 1. A.n gk et: .seeee 97 2. Tes Prestasi ... steeeee 102 3. Tabulasi Date Uji Cobe Disi - seeceesee 114 plin Belojer ..... 4. Tabulasi Data Uji Coba Tes Prestasd seceeeresecesereeers 145 5. Tabulasi Data Hasil Peneliti-+ an Disiplin Belajer ......... 116 6. Tabulasi Data Hasil Peneliti- an Prestasi Belejar 219 7. Contoh Perhitungan Uji Vali - ditas Instrumen .ssesseeeeeee 122 8. Contoh Perhitungan Uji Relia. bilitas Instrumen ....006 128 9. Contoh Perhitungan Uji Chi- Kuadrat 134 10. Deskripsi Skor Disiplin Se- lejar . 134 24, Deskripsi Skor Presatsi Be- lajar .... tee eeeee Contoh Perhitungan Persamaan Regresi Sederhana ........... Contoh Uji Signifikansi Kon- tribusi antar Veriabel ....., Contoh Perhitungan Uji Lini- eritas Regresi ..... . Contoh Perhitungan Koefisien Korelasi dan Determinasi .. Contoh Perhitungan Uji Signi- fikanei Koefieien Korelasi ., Daftar Distribusi t ...... Daftar Oistribusi Chi-Kuadrat Daftar Ordinat y untuk leng - kungan Normal Standart Daftar Distribusi F ......... Surat. Penugasan. Peimbimbing_I (Utama) eee er aeeeee Surat Penugasen Pembimbing II (Paibatte) 5 scene nscoarsy Surat Pemberitahuan Perubahan Ude1 Skrtpeen oo ieee ma Surat Permohonan Bantuan Penelitian ...... xi 162 25. 26. 27. 3. Surat Keterangan Telah Melak-. sanakan Uji Coba Angket ....++ Surat Keterangan Telah Melak= sanakan Uji Coba Tes Prestasi Surat Keterangan Telah Melak= sanakan Penelitian Pengaruh Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar .... Kertes Peluang Normal Disiplin Belajar ... Kertas Peluang Normal Prestasi Belajar ..sssee.e xii 163 164 165 77 80 BABI PENDAHULUAN A. Permasalahan 1, Latar Belakang Masaleh Masaleh pendidikan merupakan masaleh yang —sangat kompleks untuk dibicarakan, Karena hal ini menyangkut tingkahlaku manusia yang beraneka ragam, juga masa de - pan generasi muda suatu bangsa. Indonesia sebagai suatu negara yang sedang berkem - bang, berusaha untuk melaksanakan pembangunan pada 61 - dang pendidikan, Pembangunan di dalam bidang pendidikan dilaksanakan melalui beberapa perubahan, dimaksutkan untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi, yang memba- wa perubahan dalam cara berfikir manusia. Perubahan-perubahan yang dilekuken dalam — bidang pendidiken tersebut, bertujuen untuk menghesilkan manu - sia yang berkualitas dan siap pakai seperti harapan pe — nerintah, Dengan demikien diharepaken dapat ikut berpar= tisipasi dalam usaha pembangunan nasional. Hal ini ditegaskan dalam Tap MPR No. II/MPR/1988 tentang GBHN, bahwa tujuan pendidikan Nasional adalah : Pendidikan nasionel berdasarkan Pancasila, bertu - juan untuk meningkatken kualites menusia,yaitu ma = nusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggung - jawab, mandiri, cerdas dan trampil serta sehat jas~ mani dan rohani. Pendidikan nasional juga harus mampu menumbuhkan dan memperdalam rasa cita pada tanah air, mempertebal semangat kebangsaan dan rasa kesetiakawanen sosial, Sejalan dengan itu dikem - bangkan iklim belajar dan'mengajar yang dapat me ~ numbuhkan rasa percaya pada diri sendiri serta si - kap dan prileku yang inovatif dan kreatif. dengan demikian pendidikan nesional akan mampu mewujudkan Manusia-manusia pembangunan yang dapat —_membangun dirinya sendiri sertabersama~sama bertanggungjawab tas pembangunan bangsa, (MPR, 1988: 67). Untuk merealisasikan tujuen pendidikan . “nasional tersebut, maka lembaga pendidikan diberi wewenang untuk melaksanakannya. Karena lembage pendidikan yang mempuyai tanggungjawab tercap&inya tujuan pendidikan, Namun pada akhir-akhir ini sering terdengar keluhan dari pihak tertentu mengenei rendahnya kualites pendi - dikan dan pengajaran, Hal ini dapat diketahui pada ting~ kat SMTA; baik sekolah umum maupun kejuruan, Pernyataan tentang rendahnya kuelitas pendidikan dan pengajaran tersebut didasarken pada Nilei Ebtanas Murni (NEM),Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN), dan juga hasil tes yang dilaksanakan oleh lembaga tertentu, Sekolah sebagai puset pendidikan formal menjadi tumpuan masyarakat untuk meningkatkan kualitas diri dan diserahi kewajiban untuk mengelola pendidikan dan peng - “ajaran, Sekolah diberi tugas secar formal untuk memberi~ kan pendidikan kepeda masyarakat melalui proses belejar mengajer. 3 Dari satu sisi memang sekolah dapat dianggap seba - gai penyebab rendahnya hasil yang dicapai dard pemberian pendidikan dan pengajaran tersebut. Namun secera mutlak kita menyalahkan sekoleh itu merupakan pendapat yang bias kerena pemberian pendidikan dan pengajaran _bukan Sepenuhnya bergantung kepada lembaga persekolahan, karena Pengalaman belajar dapat juga diperoleh dimasyarakat se- Panjang hidup manusia atau pun keluarga. Dengan waktu yang begitu singkat pihak sekolah dan tenage pengajarnya telah berusaha mengaktualisasikan ke~ mampuan mereka secara optimal melalui proses belajar me- ngajar agar para siswa mencapai target yang diharapkan - dari tujuan yang telah ditetapken dan sekeligus mengha - silkan manusia yang siap pakei seteleh menyelesaikan pendidikennya terutama pada sekolah kejuruan, Suatu pertanyaan yang mungkin timbul; apakah pihek sekolah akan mampu menghasilkan manusia yang berkualitas dan siap diterjunkan kemasyarakat dan mampu menerapkan almunya dengan baik delam waktu yang demikian singkat 7. Dari hasil yang diperoleh setelah memperoleh pendi- dikan itu, ternyata apa yang diharapkan dan dilaksanakan tidak sesuai dengan kenyataan, dengan kata lein — bahwa hasil yang dicapai oleh para siswa tersebut rendah. De - ngan demikian harapan untuk menghasilkan manusia yang berkualites atau siap pakai tidak terlaksona. Pertanyaan mungkin timbul lagi dari hasili yang 4 telah dicapai oleh para siswa tersebut; apa penyebab pres~ tasi siswa itu rendah ?. Mungkin secara spontan kite men - jowab “karena bodoh". Ini merupaken jawaban yang bersifat prematur, apalagi pada saat sekarang ini teleh ada suatu cara belajar yang diterapkan yaitu cara belajar tuntas (Mastery Learning). Ada beberapa pendapat mengataken bahwa orang , -. yang mempunyai inteligensi yang tinggi (cerdas) eken selalu memperoleh prestasi yang baik dari hasil belajarnya, kare~ na ia mampu menguasai secara cepat bahan pelajaran. Memang inteligensi merupakan salah satu modal utama dalam belajer, karena orang yang berinteligensi tinggi {cérdas) akan lebih mudah menyerap pelajaran yeng diterd - nya dibandingkan dengan yang berinteligensi rendeh dan se~ dang. Namun inteligensi yang tinggi itu bukan —_-merupakan satu-satunya faktor penetu tingkat keberhasilan siswa da - lam belajar. Hal ind dipertegas oleh Soemadi Soerjabrata mengata ~ kan “orang yang rendah prestasinya belum tentu kurang cer- das, dan sebaliknya orang yang tinggi prestasinya belum tentu lebih cerdas". (1976: 171). Jadi menurut pengertian di ates dikatakan bahwa orang yang berinteligensi yang tinggi (cerdas) tidaklah menjadi jaminan untuk selalu mem- peroleh prestesi yang tinggi. Tapi agar inteligensi yang tinggi itu lebih optimal dalam pencapaian hasil belajar, tidak luput dari faktor pendukungnya saleh satunya adalah disiplin yang tinggi> Oisiplin sebagai salah satu faktor yang dapat mem - pengaruhi setiap usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan.Oisiplin Sangat erat hubungannya dengan tata cara hidap pribadi maupun bermasyarakat untuk mencapai kehidupan dan tujuan yang lebih teratah. Dalam kegiatan belajar, disiplin merupakan pemberi arah dan pengendali dari setiap kegiatan belejar : ~ yang dilekukan oleh para siswa, sehingga apa yang diharapkan oleh siswa tersebut yaitu prestasi yang tinggi dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Apalagi salah satu komponen tujuan pendidikan na = sional adalah untuk meningkatkan kualitas manusia Indo - nesia dengan cara berdisiplin, sedangkan kualitas terse- but dapat kita lihat dari prestainye. Maka semakin je = laslah behwa disiplin itu merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan seseorang, baik dalen bekerja mau = pun dalem belajar. Inileh salah satu faktor yang membangkitken ke - inginan penulis untuk mengungkapkan masalah dalam pene - litian ini. Karena penulis berpendapat dengan adanya disiplin dalem diri seseorang, segala apa yang ia laku - kan akan cenderung memperoleh hasil yang baik atau pres- tasi yang baik. 2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di ates, maka masaleh penelitian penulis batasi sebagai berikut : "Suatu Studi Tentang Pengaruh Disiplin Belajar Terhadap Prestesi Belejer Siswa Pada Bidang Studi Akuntansi Ke ~ wangan di Kelas Il SMEA Surya Pematangsiantar Tahun Ajer- an 1992/1993, Sesuai denggn pernyataan masalah yang kami kemuka: -~ kan, maka rumusan masalah penelitian adalah sebagai beri- kut : pn tePn asteadalathimmrekaviuretpitiestaia nid: celaegtr tome, St he 2.2. Sejauh manakah prestasi belajar skuntansi-di ke- las II SMEA Surya ?. 2.3. Apakah ade pengaruh yang berarti antera disiplin belajar terhadap prestasi belajar akuntansi ~ di kelas II SMEA Surya ?. 3. Batasan Masalah Alasan penulis membuat batasan masalah = didasarkan ates beberapa pertimbangan : : 3.1. Karena Luasnya Lingkup Masalah Karena banyaknya faktor yang dapat secara _langsung mempehgaruhi prestasi belajar siswa antara lain; disiplin motivasi, minat, baket, inteligensi, keadaan ekonomi, ke- sehaten, keluarga, lingkungan, perhatian, dan fektor la - innya, maka sulit memberikan hasil yang tbaik. dan dari sisi lain karena keterbatasan waw: n pemikiran penulis, maka dalam penelitian ini penulis hanya meneliti satu faktor di antara faktor-faktor tersebut yang membangkit ~ kan keinginan penulis membahasnya. 3.2. Pertimbangan waktu, biaya, dan kemampuan Penelitian yang ruang lingkupnys lues sudeh barang tentu akan membutuhkan biaya yang lebih besar. Untuk itu mengingat keterbatasan waktu dan kemempuen, maka dari be- berepa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar — siswa tersebut di atas, penulis hanya meneliti satu di antara - nya yeitu “Disiplin Belajar™. Berdasarken beberapa pertimbangan di atas dan ber - tolak dari latar belakang masalah, maka sebagai betasan maselahnya adalah : Penegruh Disiplin Gelajar Terhadap Prestasi Gelejar Siswa Pada Sidang Studi Akuntansi Ke - uangan. Sedangkan ekuntansi keuangan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah: Pengantar Akuntansi. B. Identifikasi Variabel Perumusan alah yang telah dibuet di atas, mempu - nyai dua variabel penelitian yaitu; variabel bebas dan variabel terikat. Yang memjadi variabel bebas dalam pene- litian ini adalah disiplin belejer (x) terdiri dari; Yate tertib keluarge (x,), tata tertib sekolah (X,), ke- giatan belajer di kelas (X;), kegiatan belajar di per - Pustakaan (X,), dan kegiatan belajar di rumah (Xq). Se - dangkan variabel terikat (Y) adalah prestasi __ betajar siswa. Kedua variabel ini mempunyai pengaruh satu sama lainnya, seperti ditunjukkan pada paradigma penelitian di bawah ini, JTate Tertib Keluarga (x, ) Tata Tertib Sekolah (x,) Kegiatan Belajar di Kelas (X;) ike ee eS es Kegiatan Belajat di Perpus- takaan (X,) pe eee ee I Kegiatan Belajar di Rumah (X,) Gambar 1 : Pengaruh Oisiplin Belajar Terhadap Prestasi Selajar C, Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini dikatagorikan menjadi dua ba- Qian yaitu : 1, Tujuan Umum, yaitu untuk mendapatkan gamberan me - ngenad pengaruh disiplin belajar terhadap presatei belajar siswa pada bidang studi akuntansi keuangen i o. di kelas II SMEA Surya Pematangsiantar Tahun Ajar- an 1992/1993. 2. Tujuan Khusus, yaitu : 2.1. 2d. Manf: Untuk memperoleh gambaran yang objektif mengenai deskripsi disiplin belajar di kelas II SMEA Sur- ye. Untuk memperoleh gambaran yang objektif mengenai deskripsi prestasi belajar akuntansi di kelas II SMEA Surya Pematangsientar. Menganalisis. pengeruh-disiplin.belejar terhadap Prestasi belajar siswa pada bidang studi akun - tansi keuangan di kelas II SMEA Surya Pematang - siantar Tahun Ajaran 1992/1993. t Penelitian Manfaet dari segi praktis adalah : 1. 3. Menambah pengetahuan dan keterampilan penulis untuk memecahkan!masalah secara ilmiah sebagai aplikesi dari ilmu yang telah diperoleh, Sebagei behan sukan bagi guru, kepala sekolah dan instansi yang terkait dalam mengambil lang ~ kah-lengkeh positif untuk meningkatkan disiplin Sebagai bahen masukan bagi siswa dalam usaha me~ ningkatkan disiplin den prestasi. 10 Manfeat dari segi teoritis adalah : 1. Terhadap pengembangan teori-teoti tentang disi - plin dan prestasi belojar. 2. Sebagai bahen referensi di perpustakaan —FKIP. Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar. —, Batasan Istilah Supaya tidak terdapat kekaburan pengertian mengenai istilah yang diperbincangkan dalam penelitian ini, maka penulis berikan batasannya sebagai berikut : 1. Pengaruh biasanya dikaitkan dengan hubungan satu arah antera dua variabel atau lebih. Perubahan satu vari = abel dapat berakibat terhadap variabel lainnya. 2. Disiplin belajar adalah ketaatan terhadap Peraturan dan tata tertib yang ditetapkan dalam kegiatan bela - jar yang dilaksanakan secara terencana. 2.1. Tata tertib keluarga adalah segale peraturan dan kebiasaan yang berlaku dalam satu keluarga. = Pengaturan pembagian kerja di rumah. ~ Kapan boleh berkunjung ke rumah teman, ~ Sampai pukul berapa dapat keluar malam khususnya malam minggu. = Permisi kepada orengtua bila akan pergi« = Kapan depet menerima tamu terutama lain jenis. = Kewajiban menyaysngi yang lebih kecil dan meng - hormati yang lebih besar. . at Tata tertib sekolah adaleh segala peraturan dan ke~ biasaan yang berlaku dalam lingkungan sekolah. = Herus memakai pakaian sekolah bila sedang belajar = Rambut harus rapi. = Tidak bole bolos. ~ Tidak bole terlombat masuk kelas. = Harus mengikuti upacara bendera tiap hari senin. - Harus membayer SPP pada saat yang ditetapkan. = Harus berada di sekolah selama jam pelajaran. = Tidak boleh membawa bende tajem, minuman —keras dan buku porno ke sekolah. - Tidak boleh berkelehi sesama siswa. - Tidak boleh memukul guru dan pegawainya. - Tidak boleh menggenggu kelas lain pada saat bela jer. Kegiatan belejar di keles adalah usaha-usaha bela ~ jar yang dilakukan oleh siswa di kelas sesuai de - ngan tata tertib yang ditetapkan. ~ Mempersiepkan diri sebelum mengikuti pelajaran. Membaca dan membuat cacatan. Tiap mengikuti pelajaran harus tertib. Mempersiapkan perlengkepan belajar yang dibutuh - ke. Menanyakan kepada guru dalam hal ini guru akun - tansi mengenai hal-hal yang sulit. 12 2.4, Kegiatan belajar di perpustekaen adalah segale usaha 7 belajar yang dilakukan oleh para siswa di perpusta — kean sesuai dengan tata tertib yang ditetepkan. = Mengulengi pelejoran di perpustakaan. = Mempergunakan buku-buku perpustakaan. = Diskusi dengan teman di perpustakaan. = Mengerjakan soal-soal di perpustakaan. 2.5. Kegiatan belajar di rumah adaleh segala useha bele - jar yeng dilakukan para siswa di rumah sesuai dengan tata tertib yang telah ditetapkan. = Mengulangi kembali pelajaren di rumah. = Sering mengerJakan soel-soal, baik dari buku pe gangan maupun duku lain, = Belajar sesuai dengan bobot pelajeran. = Memilih waktu belajer yang dapat dipergunakan de ~ ngan baik (pagi, siang, den malam). = Belajer tiap hari satu jam selam enem hari bertu ~ rut-turut akan memberikan hasil yang lebih besar , daripada belajar selama enam jam dalam satu hard. 3, Prestasi belajar akuntansi, istileh prestesi belajar delam penelitian ini adalah hasil yang diperoleh para giswa setelah dilakukan tes terhadap mata —pelajaran yang telah dipelajaré sebelunnya yaitu pengentar akun- tanei. Dan soal-soal yang dites adalah terdapat pada lampirane BAB II STUDI KEPUSTAKAAN A. Pembahasen Tentang Disiplin Belajar Pengartian’ Disiplin Belajar Masalah disiplin merupakan suatu masalah penting yang dihadapi pada saat ini, beik di sekolah, keluarga, dan juga dalem suatu instansi pemerintah maupun swasta. Bahkan sering masalah disiplin digunaken sebagai alat pengukur kemampuen seseorang dalam memimpin suatu lemba~ ge, juga keberhasilan seseosang dalam melakukan aktivi - tas. Perkataan belajar setelah disiplin pada © dasarnya menunjukkan pembatasan pelaksanaan disiplin pada balajar atau dengan kata lain disiplin belajar merupakan pelak ~ sanaan disiplin itu dalam kegiatan belajar. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, sebelum pe - nulis membahas lebih lanjud tentang disiplin belajer,ma- ka penulis terlebih dahulu mengemukaken beberapa penda ~ pat ahli mengenai pengertian disiplin dan belajar. 1.1. Pengertian Disiplin W.9.S. Poerwadarminta mengatakan disiplin adalah : 1. Latihan bathin dan dengan maksud supaya segale perbuatan selalu mentaati tata tertib. is 14 2. Keteatan pada aturan dan tata tertib. (1976: 254). Charles Schaefer mengemukaken : Disiplin dalam arti yang luas yaitu mencakup setiap pengajaran, bimbingan atau dorongan yang dilakuken oleh orang dewasa yang dimaksutkan untuk — menolong anak-anak belajar untuk hidup sebagai makhluk sosi- al dan untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan mereka yang seoptimalnya. (1978: 70). Selanjutnya The Liang Gie, yang dikutip oleh = Tim Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan FIP IKIP Malang, merumuskan pengertian disiplin sebagai berikut : Disiplin adalah suatu keadaan tertib dimana soreng= orang yang tergabung dalam sutau organisasi tunduk pada peraturan yang telah ede dengan rasa senang hata. (1989: 108). Dari definisi-definisi tersebut di atas, jelas ter- dapat tujuan yang si yaitu mentaati peraturan dan ta - ta tertib. Berdasarkan pengertian-pengertian disiplin terse. + but, maka penulis menyimpulkan pengertian disiplin itu ialah; “keteatn kepada pereturan dan tata tertib yang telah ditetapkan dalam melakukan kegiatan dan dilakeana- kan tanpa paksaan yang dapat membantu untuk mencapai ke- mampuan didi yang seoptimalnya. Disiplin itu tidak lain merupaken kebiasaan atau kemauan mengendalikan diri sendiri. Pengendalian iri sendiri maksutnya agar seseorang mampu menguasai ting - kah laku diri sendiri dengan berpedoman pada kaidah-ka ~ idah yang menjadi milik sendiri. 15 1.2. Pengertian Belejer Belajar merupakan proses yang terjadi secara terus menerus dan membutuhkan suasana, sarana, dan. prasarana yang mendukung. Belajer dapat juga berlangsung di mana saja, baik di rumah, di sekolah, di laboratorium, di mu- ka layar televisi, di pabrik, dan sebagainya. Seseorang yenyhbelajer.akan nenya¥ari adanya per = ubahan-perubahan pada dirinya. Perubahan tersebut akan berlangsung terus menerus . Pengertian belajar sangat banyak kita temukan dalem buku-buku. Namun untuk membatasi pengertian belajar ter- sebut penulis hanye mengambil tiga pendapat yaitu : Pendapat Ernest R.Hilgard, yang dikutip oleh S.Nasution mengatakan : Learning is the process by which an activity origi- nates or is changes through training procedure , (whether in laboratory or in the natural environ = ment) as distinguished from changes by fattor not atributable to training). Belajer adalah proses yang melehirkan atau mengubsh suatu kegiatan melalui jalan latihan (apakah dalam laboratorium atau dalam lingkungan alemiah) — yang disebabkan dari perubahan oleh faktor-faktor yang tidak termasuk latihan, misalnya; perubahan karena mabuk atau mengisap ganja bukan termasuk hasil be - lajer. (1982: 39). Nana Sudjana mengatakan : Belajar adalah sutau proses yang ditandai dengan danya perubahen pede diri seseorang.Perubahan se ~ bagai hasil dari proses belejar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti; perubahan penggtahln an, pemehaman, sikap dan tingkah laku, keterampilen 16 kecakapan sertm perubahan espek~aspek lain yang ada pada individu belajar. (1989: 5). Selanjutnye Rochman Netawijaya berpendapat Belajar adaleh suatu proses usaha yang dilakukan oleh’ individu untuk memperoleh suatu ~~ ‘perubahan tingkah loku yeng baru secare keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam inter - aksi dengan lingkungan. (1980: 13). Dari definisi-definisi tersebut, dapat dilihat ede~ nya penonjolan pada kata “perubshan™ terjadi pada “ting- kah laku" yang diakibatkan unsur latihan, ptoses belajer dan pengaleman, Berdasarken pengertian serta unsur-unsur yang ter - kandung di dalemnya, maka penulis menyimpulkan penger - tian belajar adalah usaha seseorang yang dilekukan sece- ra sadar untuk merubah tingkah laku melalui latihan,pro- ses belajar, den pengaleman. Perubahen-perubahen yang terjadi pade diri sese - orang akibet dari kegiayan belajar tersebut dapat dili - het melalui tingkah lakunya yang terjadi secara terus - menerus. Setelah pembahasan definisi “disiplin” dan definist “belajar", maka untuk tujuan penelitian ini penulis aken merengkaikan kedua kata tersebut sebagai suatu kesatuan yaitu “disiplin belajar” yang mengandung pengertian se ~ cara singkat yaitu ketaaten pada peraturan dan tata ter- tib yang ditetapkan dalam kegiatan belajer yang dileksa~ nakan dengan sadar dan tanpe paksaan yang dimaksutkan 17 untuk mengarahkan segala kegiatan demi tercapainya per - ubahan kemampuan yang lebih baik. Menerapkan disiplin pada saat belajar, berarti mem- biasakan diri untuk belajar secara teratur yang bertuju- an untuk menghilangkan ketergantungan pada orang lain, Hal ind dipertegas oleh NY.Singgih 0.Gunarsa/DR. Singgih D.Gunarsa yang mengatakan : Adanya disiplin diri, terutama dalam hal belajar dan dekerja akan memudahian kelencaran belejar dan bekerja, karena dengan adanya diséplin maka rasa segan, rasa malas, rasa menentang dapat dengan mu - dah distasi, seolah-oleh tidak ada rintangan maupun hambatan lainnya yang menghelengi kelancaran ber = tindak. (1988: 140). Selanjutnya Winarno Soerakhmad mengatakan : Disiplin sehari-hari sangat diperlukan, kalau sau - dara membiasakan hidap teratur dan mengerjakan se - mua jenis pekerjaan pada waktunya, tempat dan menu- * fut Jalen semestinya, saudara tidak akon mengalani kesulitan apabila menghadapi pelajaran, karena be - lajar efektif adalah soel disiplin yang berencana. Saudara perlu mengadakan pembagian waktu dengan seksama, kemudian pembagian pekerjaan sehari - hari dengan waktu yang disediakan. (1966: 16). Sering keliru pendapat apabila para siswa menerap - kan disiplin pada diri sendiri ateu melaksanakan . per - aturan tersebut akan menghambat dan penghalang —ruang geraknya sendiri, di mana harus terikat pada aturan - aturen yang berlaku pada dirinya. Mereka menganggap bah- wa menerapkan disiplin itu memnatasi kebebasennya dan hanye bertumpu pada: satu kegiatan saja. Vari kedua definisi tersebut, disiplin _bertujuan untuk mempermudah bagi terlaksananya kegiatan —_belajar 18 dan membiasakan hidup secara teratur sehingga menghindar- kan segala kesuliten dalam melaksanakan kegiatan. Uengan adanya kata teratur, maka cenderung adanya jaminan kelan- caren dalam suatu kegiatan. Hel ind dipertegas lagi oleh M.Entang yang mengata - kan antara lein : Menegakkan disiplin tidak bertujuan untuk mengura - ngi kebebasan dan kemerdekaan siswa, akan tetapi sebaliknya ingin memberikan kemerdekaan yang lebih besar kepada siswa dalam batas-batas kemampuannya. (1984: 11), Dengan demikian sudah jelas bahwa disiplin itu bukan bermaksud mengikat para siswe peda aturan-aturan, tetapi sebaliknya memberikan arah bagi terlaksananya suatu akti- vites. 1.3. Sumber-sumber Pelanggaran Disiplin Semua tingkah leku individu merupakan upaya untak Mencapai tujuan, yaitu untuk pemenuhan kebutuhan, Kebu - tuhan bagi tiap-tiap individu merupakan suatu andil yang besar bagi pengendalien disiplin. Maslow mengemukakan teoti “hierarchi" kebutuhan ma - rusia yang dapat dikatagorikan sebagai berikut : a. Physical Needs, yaitu kebutuhan fisik menusia .m fupakan kebutuhan dasar bagi kelangsungan hidup - hye, seperti makan, minum, perlindungan, fisik, sex dan’ sebagainya. b. Securaty and Safety, yaitu kebutuhan akan rasa aman baik fisik, perasaan, keamanan terhadap masa depan yang dihadapinya. ¢. Love and Selonging, yaitu kebutuhan dan cinta ke- sih, mencintai orang lain dan dicintai orang lain 198 Penerimaan, pembenaran dan rasa cinta kasih orang lain pada dirinya, d. Respect of Self Esteem, yaitu kebutuhan akan penghargaan dan untuk dikenal orang lain, merasa berguna bagi orang lain dan sebagainya. "8+ Knowledge ang Understanding, yaitu kebutuhan akan Pengetahuen dan pemahaman terhadap berbagai hal agar individu dapat mengambil berbagai hal dalam mengahadapi dunianya secara efektif. f. Beauty and Self Actualization, yaitu kebutuhan akan keindahan dan aktuelisasi dird yang merupa - kan kebutuhan untuk berpengalaman, mengaktualisa> siken dirinya dalam dunia nyata secara langsung , agar dari pengalamannya ia akan lebih kreatif | toleran dan spontan, (M.Entang, 1984: 12). Bila kebutuhan-kebutuhan tersebut tidak dapat dipe - nuhi melalui cara-cara yang sudah biasa dalam masyarakat atau keluarge, maka kemungkinan besar akan terjadi keti - dak seimbangan pada diri individu dan yang bersangkutan akan berusaha mencapai dengan care-cara lain. Pelanggaran disiplin tidak saja terjadi dalem kehi - dupan masyarakar umum, tetapi mungkin pula terjadi di se~ kohah yang bersumber pada lingkungan sekolah itu sendiri misalnya : a. Type kepemimpinan guru atau kepala sekolah yang etoriter yang-senantiasa mendiktekan kehendaknya tanpa memperhatikan faktor subjek didik, akan me- ngakibatkan siswa jadi submisif (bersifat tunduk) apatis atau sebaliknya agresif inginberontak ter- hadap kekangen dan perlakuan tidak menusiawi yang mereka terima, b. Kelompok besar anggota dikurangi hak-haknya seba- gai siswa yang seharusnya turut menentukan renca- 20 na masa depannya di bawah bimbingan guru. c. Tidak atau kurang memperhatikan kelompok minori- tas baik yang ada di ates atau di bawah rate-ra~ : ta_dalam bernagai aspek yeng ade ~ Hubungannya dengan kehidupan sekolah. d. Kurang dilibatkan dan diikutsertakan dalam tang- gungjawab sekolah. e. Latar belekang kehidupan dalam keluarga yang kurang diperhatikan dalam kehidupan sekolah, f, Sekolah kurang mengadakan kerja sama dengan orangtua dan antara keduanya saling melapaskan tanggungjawab. Pada kenyateannya sebab-sebab pelanggaran disiplin sangat kompleks, ada yang bersifat sangat pribadi © dan kadang-kadang mempunyai later belekang. Nemun ada yang berséfat umum misalnya : a. Kebosanan dalam kelas merupakan sumber peleng - garan disiplin, Harus diusahakan agar siswa te- . tap_sibuk dengan kegiatan bervariasi sesuai de - ngan taraf perkembangannya. b. Perasaan kecewa dan tertekan karena siswa ditun— tut untuk bertingkah laku yang kurang wajar se ~ bagai remaja. c. Tidak terpenuhinya kebutuhan akan perhatian, pe- ngenelan atau status. (M.Entang, 1984: 18). 2a 1.4. Penanggulengan Pelanggaran Disiplin Pelanggaran disiplin oleh siswa yang terjadi di se- kolah sudah bareng tentu tidak dibiarhan begitu - seja atau harus ditanggulangi. Oleh karena itu ada berbagad cara yang dapat ditempuh oleh pihak Sekolah —_khususnya guru, dalam menanggulengi pelanggaran disiplin tersebut antara lain : @. Pengenalan Siswa Makin baik guru mengenal siswa makin besar kemung - kinannya guru untuk mencegah terjadinya pelanggaran di - siplin, Pengenalan terhadap diri dan latar belakang s: wa merupakan ussha penanggulangan pelanggaran disiplin . b, Melakukan Tindakan Korektif Dalam kegiatan pengelolaan tindakan tepat dan sege- ra sangat diperlukan, Seorang guru dituntut untuk ber - buat sesuatu dalam mengoreksi perbuatan siswa — secepat mungkin. Guru harus segera mengingatkan siswa terhadep Peraturan, tata tertib yang dibuat dan ditetapkan bersa- ma di sekolah. ¢. Melakukan Tindakan Penyembuhan Pelanggaren yang sudeh terlanjur dilakukan oleh siswa perlu ditanggulangi dengan tindakan —_ penyembuhan baik secar individu maupun kelompok. Langkah- —Langkah dalam tindaken penyembuhan antara lain : 1. Mengidentifikasi para siswa yang mengalami kesu- 22 litan yang ada pade dirinya. 2. Membuat rencana yang diperkirakan paling tepat tentang langkah=langkeh yang akan ditempuh dalem mengadakan kontak dengan siswa yang melakukan pelanggaren 3. Menetapkan waktu pertemuan dengan siswa. 4, Hendaknya dijelasken maksud dari pertemuan yang dilakukan dengan siswa. 5. Guru berusaha membawa siswa kepada masalah yaitu pelanggaran terhadap peraturan-peraturan yang berleku di sekolah, 6. Bile pada saat diadakan pertemuan den siswa ti - dak responsif, maka guru dapat mengejak © siswa untuk berdiskusi tentang masalahnya pada saat - yang lain, e 7. Pertemuan antar guru dan siswa hendaknya sampai kepada pemecehan masalah tersebut. 8, Melakukan kegiatan tindak lenjud. 1,5. Usaha-ussha Menumbuhken Disiplin Untuk menumbuhken disiplin diri pade siewa,ada be - berapa usaha yang dilekuken dan hal ini akan depat di - leksanakan apabile : a. Guru bersikap hangat dalam membine sikap persa - habatan dengan semua siswa. gumeee b. 1.6. Da: 23 Guru bersikep adil, sehingga mereka diperlekukan Sama tanpa ade rasa dienaktirikan. : Guru bersikap objektif terhadep keselahan siswa dengan melakuken sanksi sesuai dengan tata ter ~ tib yang berlaku Guru tidak menuntut pera siswa untuk mengikuta aturan-aturan yang di luar kemampuan siswa untuk mengikutinya Guru tidak menghukum siswa di depan teman-teman- nya,sehingga menyebabkan mereka kehilangan muke Dapat menciptakan sesuatu kondisi,sehingga se - tiap siewa merasa berhasil dalam segi-segi ter- tentu dan tidak berade dalam situesi kegagalan dan kekecewaan Suasana kehidupan di sekolah tidak mendorong siswa ke arah tingkeh laku yang dikehendaki Pada saat-seat tertentu disediakan penghargaan, den hadiah bagi siswa yeng berprestasi baik dan bertingkah laku yang baik. Teknik Pembinaan Disiplin am pembin: in disiplin ‘di sekoleh khususnya dim kelas,ada beberapa teknik atau cara yang dapat di- gunakan oleh seorang guru dalam kelas. Teknik-teknk tersebut adalah : 24 a. Teknik Pengendalian dari Luar(Eksternal Control - Technique), yaitu pemberian bimbingan den | penyun luhan kepada siswa. Yang perlu diperhatikan ialah bahwa penggunaan teknik ini hendakleh dieesuaikan dengan tingkat perkembangan anak didik. b. Teknik Pengendalian dari Dalam(Inner Control - Tehnique), yaitu adanya kesadaran akan disiplin hendaknya tumbuh dan berkembang dalam diri tiap - tiap siswa ke arah disiplin dairi sendiri( Self - Disipline). Dengan kesadaran terhedap norma-nor Peraturan, tate tertib yang ditentukan,diharapkan Pera siswa baik secara individu atau pun kelompok (kelas) dapat mengendalikan dirinya. . Teknik Pengendalian Kooperatif(Cooperative con= trol Techaique),yaitu adanya kerja sama dengan siswa untuk menciptakan suasama yang harmonis dalam kegiatan belejar mengajar. 1,7. Mendidik Dengan Disiplin Pada umumnya anak mulai menumbuhkan disiplin melalui otoritas orangtuanya. Otoritas dari orangtua harus ber- sifat tegas,ramah,masuk akal,dan tetap. Otoritas yang wajar menyebabkan anak belajar menekan kesenangan - ke - senangan dan akan mendahulukan krwajiban. OP pea ae. tae 25 Otoritas yang berlebihan dan tidak pada tempatnya akan dapat menimbulkan sikap menentang pada anak. Sehkan nungkin saja sikap menentang terhadap orangtua dapat me= luas sampai ke sikap menentang terhadap setiap bentuk etoritas,baik otoritas guru maupun otoritas majikan. Orangtua dan guru mempunyai peranan yang penting di- dalam memberikan teladan dan ajaran untuk membentuk fingkah laku. Tingkah laku anak harus ditumbuhken melalui feladan, ajaran-ajaran,pujian dan hukumen. Pujian berperan untuk menguatkan dan mengukuhkan suatu tingkah leku yang baik. Sedangkan hukuman bertujuan untuk menekan atau men= buang tingkah laku yang tidak pantas. Oisiplin harus tetep,supaya anak dengan jelas me= ngetahui apa yang tidak boleh dilakuken,den ia harus tahu bahwa setiap pelanggaran akan menyebabkan penolakan dara erangtua atau orang lain, Anak akan menjadi bingung apa- bila perbuatannya pads east tertentu dilareng, tetapi pada Seat lain diperbolehken. Dalam hal ind harus ada kesamaan Pendapat antera orangtua,pembimbing dan pendidik terhadep Gisiplin. Dihadapan anak tidak boleh terlinat adanya per- bedaan pendapat tentang cara mendisiplinken anak. 1.8. Teori-teori Belejar Banyak teori-teori belajar yang diutarakan oleh para ahli,namun ada teori-teori belajar yang dapat menjamin ke- 26 berhasilan anak tanpa didukung oleh dieiplin yang tinggi Untuk membatasi teori tersebut,penulis menguraikan beberapa teori belejar,antara lain : 1.8.4, Teoria Belajar Menurut Konsep Ahli-ahli Ilmp Jiwa Daya Teori ini disebut juga Vermogons Psichologie atau The Faculty Psychology. Teord ini mengatakan behwa jiwa manusia itu mempunyai daya-daya,misalnya:daya mengenal daya mengingat,daya berfikir,daya fantasi,dan sebagainya Vaya-daya tersebut supaya menjadi tajam harus dilatihme- mecahkan soal,daya ingatan lebih tinggi kalau digunaken untuk mengingat dan demikian juga dengan daya yang lein- nya, belajar menurut teori ini hanya melatih daya-daya tersebut. 1.8.2.Teori Tanggapan Teori ini dikemukakan oleh Herbert, yang menentang teori ilmu jiwa daya karena dianggap tidak alamiah, sebab Psikologi daye tidak menerangkan kehidupan jiwa. Herbart menghendaki supaya psikologi mampy menerangkan kehidupan jiwa,maka teori tanggapan mengemukakan bahws untuk jiwa yang paling sederhana adalah tanggepan. Menurut Herbert,orang yang pandai adaleh oreng yang mempunyai banyak tanggapan dan tersimpan dalam otaknya. Jedi belajar adaloh memasukkan tanggapan sebanyak-banyak nya. 27 berulang-ulang dan jelas. Jadi ini belajar adalah ulangan 1,8,3, Teori Assosiasi Vari Thorndike Yang Disebut Juga Teori Sarbord s Stimulasi,R = Respon,Sond = Dihubungkan.Percebas” an dari teori ini dilekukan pada anjing herder biasa me- ngeluarkan air liur apabila melihat lampu warna merah. Dalam hal ini sinar mersh merupakan stumulus dan air liur adalah response. Jadi perbuatan ini kalau sering dilaku - kan atau diuleng menjadi suatu proses yang otomatis,bel - ajar adalah pressure belaka. 1.8.4. Teord Trial And Error Percobaan dari teori ini dilakukan pada simpanse,di- kurung dalam sangkar tertutup dalam keadaan lapar,dan di- luar diletakkan pisang. Jarak dari sangkar dengan pisang tidak terjangkau dengan tangan,make simpanse itu menemu - kan tongkat yang diletakkan dalam sangkar tersebut | dan mencoba mengambil pisang dengan tongkat,akhirnya berhasil Delam proses ini banyak energi yang terbuang karena per- cobaan itu tidak berdasarkan insight. 1.8.5. Teori Gestalt Dikemukakan oleh Koffka dari Jerman. Percobaan perti “Trial and Error” di atas hanya pada.teori ini di- tekankan bahwa ada hubungan yang erat antara peti peng - 28 galah(tongkat pisang),sehingga timbul percobaan yang se- koyang-koyang aha erlebnis. Hukum belajar menurut teori ini tidak berbeda dengan hukum yang berlaku pada pengamatan, yaitu : a. Gestalt mempunyai suatu unsur-unsur yang melebihi jumlah unsur-unsurnya b. Gestalt timbul lebih dehulu dard pada bagian-bagi annya. Jadi belajar menurut teori ini adanya Penyesuaian pertama,yaitu memperoleh respons yang tepat untuk memecahkan problem yang dihadapi.del- ajar yang penting bukanlah mengulengi hal-hal yang herus dipelajari, tapi mengerti atau memper - oleh insight. 1.8.6, Teori Behaviorisme Teori ini dikemukakan oleh Watson, yang mengataken Pengetahuan harus bersifat positif hingga obyeknya harus dapat diamati yang berupe tingkah laku. Tingkah laku “itu sendiri ialah reaksi orgenisme sebagai keseluruhan ter - hadap perangsang dari luar. Jadi belajar adaleh melatih reaksi-reaksi itu ter - hadap perangsang yang sudeh tertentu. Dalam hal ind re - aksi itu harus dapat diemati dan di ukur.(S.Nasution:1987 3132-135). Dari teori-teori belajar yang telah penulis uraiken tidak depat dikatakan bahwa si X lah yang paling baik a- tau tepat untuk diterapkan 29 Setiap penemu teori tersebut punya elasan atau argumennya yang menyatakan bahwa teorinya ituleh yang terbaik. untuk dilaksanakan, 1.9. Cara Belajar Yang Efektif Cara seseorang (Siswa) dalam belajar sangat erat hubungannya dengan hasil belejar siswa tersebut . Dengan cara belajar yang tepat dan efektif,maka akan semakin baik pula hasil belajar yang akan dicapai seseorang ter- sebut. Cara belajar yang tepat atau baik memerlukan kete~ raturan,disiplin den konsentrasi dalam belajar,namun adakalanya seorang siswa tidak mampu untuk melaksanaken dan menerapkan cara belajar yang tepat atau efektif da - lam melekukan kegieten belajarnya. Berikut penulis mengutip pendapat Drs.Slameto dalam bukunya “ Belajar dan Fektor-faktor yang Mempengaruhinya” (1987:75-84),yang mengutarakan bagaimana cara belajar yang efektif. Berdasarkan kutipan tersebut penulis akan menguraikannya secara singkat. 1. Perlunya Simbingan Kecakapan dan ketangkasan belajar berbeda tiap in - dividu, tetapi walaupun demikian siswa tersebut dapat di- bantu dengan memberikan bimbingan, petunjuk-petunjuk umum bagaimena belajer yang efektif. 30 Disamping memberi petunjuk umum bagaimana cara bel- ajar yang baik,siswa tersebut juga perlu diawasi dan di- bimbing pada saat melekukan kegietan belajar.Hasilnyaakan lebih baik apabile cara belajar tersebut dipraktekkan da- lam tiap pelajaran yang diberikan oleh guru. 2. Kondisi dan Strategi Selajar Belajar yang efektif dapat membantu siowa untuk me ningkatkan kemampuan yang diharapkan sesuai dengan tujuan instruksional yang akan dicapai dalam proses belajar. Untuk meningkatkan cara belajar yang efektif — perlu diperhatikan beberapa hal, antara lain : a. Kondisi Internal, yaitu kondisi(situesi)yang ada di- dalam diri siswa itu sendiri,misalnya ;kesehatannya keamanannya, ketentramannya,dan sebagainya. Siswa aken dapat belajar dengan baik apabile kebutuhan- kebutuhan internalnya dapat terpenuhi. b. Kondisi Eksternal,yaitu diluar pribadi manusia,misal - nya; kebersihan rumah,penerangan serta keadaan ling - kungan fisik yang lain, Untuk depat belajar yang efek- tif perlu lingkungen fisik yang baik dan teratur. c. Strategi Belajar Belajer yang efisien dan efektif dapat tercapai ape- bila seseorang itu menggunakan strategi belajar yang tepat. Strategi belajar perlu untuk dapat mencapai ha- sil yang maksimal, Untuk melakasanakan bagaimana me- 34 laksenakan belajar yang baik,ade beberapa petunjuk yang penting diperhatiken,entara lain : - Keadaan Jasmani - Keadaan Emosional dan Sosial - Keadaan Lingkungen - Memupuk Sikap Optimisme - Menetapkan Waktu Belajar - Membuat Suatu Rencana Kerja ~ Belajar Keras dan Tidak Merusak - Cara Mempelejari Buku = Jangen Henya Membaca Selaka 3. Metode Belajar Metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk wencapai suatu tujuan yang telah ditentukan. Bel~ ajar bertujuan untuk memperoleh pengetahuan, sikap, keca- kapan,dam ketrampilan, Cara yang dipergunakan itu men- jadi kebiasaan. Kebiasaan belajar yang mempengaruhi belajar tersebut terdiri dari : 2. Pembuaten jadwal dan pelaksanaannya b. Membaca dan membuat catatan c. Mengulangi bahan pelajaren d. Konsentrasi dan mengerjakan tugas Lebih lanjut ke empat komponen di atas,penulis a- kan menjelaskan satu-persatu sebagai berikut : @. Pembuatan Jadwal dan Pelaksanaannya 32 Jedwal adalah pembagian waktu untuk sejumlah kegiat- an yang dilaksanakan seseorang setiap hari. Agar usaha belajar dapar berjavan dengan baik dan berhasil, siswa perlu mempunyai jadwal yang baik dan melaksanakannya de- ngan teratur dan disiplin, b. Membaca dan Membuat Catatan Hampir semia kegitan belajar adaleh membaca. Agar dapat membaca dengan baik, maka perlu membuat —_catatan dengan beik, karena membace merupakan salah satu alat untuk belajar. ¢. Mengulangi bahan Felajaran Mengulangi kembali >ahan pelajeran yang sudeh dipe- lajari dapat menambeh daya ingat bagi otak seseorang. Karena tidak semua bahan pelajaran dapat dikvasai pada saat diberikan oleh guru. d. Konsentrasi dan Mengerjekan Tugas Konsentrasi adalah pemusatan fikiran terhadap suatu dengan mengesampingkan semua hal lainnya yang tidak ber- hubungan, Dalam hal belajar konsentrasi verarti pemusat- an fikiran terhedap suatu mata pelajaran dengan menge = sampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan de - ngan pelajaran. 33 Mengerjakan tugas sama halnya dengan usaha —untak mengulangi kembali bahan pelajaran yan) telah dipelajari galem hel mengerjakan tugas yang berupa test atau ulang - an dan ujian yang diberikan guru kepada siswa, dibutuhkan kecermatan dan ketelitian untuk menjawabnya . Membiasakan diri dalam mengejakan soal-soal akan menghilangkan keter~ gantungan pada orang lain. Cara belajar yang efektif yang telah penulis uraikan di atas, bukanleh menjadi jaminan bagi seseorang untuk dapat dikatakan belajar secara efisien, karena masuh ba = nyek para ahli yang membuat konsep tentang cara belajar yang efisien. Pengertian efektif tidak sama bagi tiap orang atau tingkat pendidikan. Karena efektif bagi seorang siswa SLTP mungkin tidak sama dengan SLTA atau efektif bagi seorang yang berpendidikan S1, belum ceaeal efektif bagi orang yang yang pendidikannya S2 dan $3. Demikian juga dengan tiap masa (era) mungkin kita dapat mengatakan atu efektif pada saat sekarang, tetapi pada seat nanti kite dapat mengatakan tidak efektif lagi karena perubshan tehnologi yang makin canggih. Dalam tulisan ini, penulis tidak dapat —_ mengatakan bahwa cara belajar yang triah’ diuraikan di atas sudah dapat dikatakan efektif, karena penulis belum kesempatan untuk meneliti lebih efektif.

Anda mungkin juga menyukai