Anda di halaman 1dari 5

37

BAB 4
EVALUASI

4.1 Evaluasi Struktur


4.1.1 Mahasiswa sudah mampu membuat proposal kegiatan kunjungan
rumah (Home Visit) sebelum pelaksanaan dan setelah konsultasi
dengan pembimbing.
4.1.2 Mahasiswa sudah membuat surat izin pelaksanaan sebelum
kegiatan kunjungan rumah (Home Visit)
4.1.3 Mahasiswa mencari secara mandiri alamat yang akan dituju seperti
puskesmas, Kantor Kelurahan, rumah ketua RT, dan rumah pasien
dengan cara bertanya dengan warga sekitar.
4.1.4 Mahasiswa tidak mendapat kendala saat proses bimbingan, saat
mengajukan proposal ke diklat kemudian diklat mengeluarkan surat
ke dinas kesehatan kota tembusan puskesmas, sampai di
puskesmas, menuju kantor lurah dan rumah pak RT
4.2 Evaluasi proses
4.2.1 Saat proses pengambilan data mahasiswa tidak mengalami kendala,
hanya saja data yang diperoleh tidak begitu terperinci dan
penanggung jawab masalah pelayanan jiwa sulit ditemui.
4.2.2 Saat proses home visite mahasiswa belum begitu memahami
tentang alur home visite
4.2.3 Saat pelaksanaan kunjungan rumah (Home Visit), mahasiswa
diterima dengan baik oleh keluarga Ny. N
4.2.4 Selama pelaksanaan kunjungan rumah (Home Visit), keluarga
bersedia memberikan informasi yang diketahui tentang pasien
4.2.5 Keluarga pasien antusias dalam mendengarkan penjelasan tentang
kondisi pasien
4.2.6 Pelaksanaan kunjungan rumah (Home Visit), berlangsung selama 2
jam
4.2.7 Mahasiswa tidak ada kendala selama proses kunjungan rumah

4.3 Evaluasi hasil


4.3.1 Keluarga mengerti tentang kondisi pasien
4.3.2 Keluarga mengerti tentang merawat pasien dirumah
4.3.3 Keluarga bersedia menjelaskan kondisi pasien sebelum masuk RSJ
sambang lihum dan alasan pasien masuk RSJ Sambang Lihum
38

4.3.4 Keluarga mampu mengambil keputusan dalam merawat pasien


dirumah
4.3.5 Keluarga mampu menciptakan lingkunganyang mendukung tidak
munculnya halusinasi dengan sering mengajak pasien berjalan-jalan
4.3.6 Keluarga mampu mengetahui tanda dan gejala saat pasien kambuh
dan segera membawa pasien ke fasilitas kesehatan.
39

BAB 5
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari kegiatan yang telah dilakukan adalah :
1. Ny.N merupakan klien yang sedang menjalani pengobatan dirungan
rawat inap Tenang Wanita dengan diagnosa keperawatan halusinasi
pendengaran, klien masuk rumah sakit jiwa sambang lihum tanggal 4
Maret 2017.
2. Saat pengkajian ditanya sebab masuk rumah sakit, klien mengalami
putus obat sehingga klien mengamuk setelah mendengar suara bisikan
yag tidak jelas. Oleh karena itu keluarga klien membewa klien ke RSJ
Sambang Lihum.
3. Pada strategi pelaksanaan halusinasi pendengaran yang dilakukan dari
tanggal 06 Maret 2017 sampai 25 Maret 2017 klien dapat mengontrol
halusinasi pendengaran dengan melakukan kegiatan harian secara
mandiri (SP 5 Halusinasi).
4. Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari kebutuhan sehari-hari makan,
mandi, berpakaian dan toileting klien dapat melakukannya secara
mandiri, namun dalam hal pemeliharaan kesehatan dan pemenuhan
obat klien masih memerlukan pengawasan dan arahan.
5. Berdasarkan hasil kunjungan keluarga mampu mengetahui tanda gejala
halusinasi pendengaran dan mengajarkan.
6. Keluarga mampu merawat klien dengan gangguan jiwa (Halusinasi),
namun keluarga mengeluhkan klien yang tempramental, apabila di
suruh minum obat terkadang menolak, sehingga diharapkan keluarga
lebih ekstra untuk mendorong klien rutin minum obat.
40

5.2 Saran
5.2.1 Bagi Tenaga Kesehatan
Khususnya bagi tenaga kesehatan yang ada di RSJ Sambang Lihum
diharapakan dapat mengajarkan cara mengontrol halusinasi
pendengaran sesuai dengan SP yang telah ditetapkan dan lebih
sabar dalam menghadapi klien dengan halusinasi pendengaran.
5.2.2 Bagi Puskesmas
5.2.2.1 Diharapkan bagi petugas yang bertanggung jawab dalam
pelayananan kesehatan jiwa lebih sering melakukan
kunjungan rumah sehingga pasien yang belum mendapat
perawatan dapat ditangani dengan tepat agar tidak terdapat
kesenjangan antara jumlah pasien yang mengalami
gangguan jiwa dengan jumlah kunjungan di puskesmas
5.2.2.2 Diharapkan Pusekesmas dapat membuat/membentuk
petugas kader khusus yang untuk membantu menangani
masalah jiwa
5.2.2.3 Diharapakan petugas kesehatan dipuskesmas dapat
mengadakan sosialisasi dan pelatihan jiwa kepada petugas
kader
5.2.2.4 Diharapakan puskesmas dapat membuka poliklinik jiwa

6 Bagi Pendidikan
Diharapkan dapat memberikan konstribusi dalam bidang pengetahuan
khususnya keperawatan jiwa dengan klien halusinasi pendengaran.
7 Bagi Mahasiswa
Terutama bagi mahasisiwa keperawatan diharapkan menerapkan
konsep teori dengan praktek langsung dilapangan untuk meningkatkan
mutu asuhan keperawatan pada klien halusinasi pendengaran.
8 Bagi Keluarga
Diharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan dalam hal
merawat klien dengan gangguan jiwa di rumah.
41

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, L. J. (2000).Buku saku Diagnosa Keperawatan (Alih Bahasa)


Monica Ester Edisi 8. Jakarta: EGC.

Data Puskesmas Karang Mekar. (2016). Banjarmasin

Keliat, B. A. (2007). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa Edisi 5. Jakarta:


EGC.

Keliat, B. A., Akemat., Helena., & Nurhaeni, H. (2011). Keperawatan


Kesehatan Jiwa Komunitas : CMHN (Basic Course).

Stuart & Laraia. (2005). Principles and Practice of Psychiatric Nursing (Alih
Bahasa). USA: Mosby Company.

Stuart, & Sundeen. (2007). Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 4. Jakarta :
EGC.

Stuart. (2007). Buku Saku keperawatan Jiwa Edisi 3. Jakarta: EGC.

Sunaryo. (2004). Psikologi Untuk Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC .


.

Anda mungkin juga menyukai