Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN

DENGUE HAEMORHAGE FEVER (DHF)

A. Konsep Dasar

1. Pengertian

DHF adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue melalui

gigitan nyamuk aedes aegypti betina, biasanya disertai dengan 5-7 hari

dengan gejala-gejala pendarahan dan bila timbul renjatan (flek) angka

kematian cukup tinggi.

Derajad beratnya DHF secara klinis dibagi sebagai berikut :

- Derajad I (ringan) terdapat demam mendadak selama 2-7 hari disertai

gejala klinis lain dengan manifestasi perdarahan teringan, yaitu uji

turniket positif.

- Derajad II (sedang) ditemukan pula perdaharan kulit dan manifestasi

perdarahan lain, petikea.

- Derajad III ditemukan tanda-tanda dini renjatan.

- Derajat IV terdapat dengue shock syndrome (DOS) dengan nadi dan

tekanan darah yang tak terukur, berkeringat dan kulit tampak biru.

2. Etiologi

Virus dengue dibawah oleh nyamuk Aedes Agypty (Betina) sebagai

vektor ketubuh manusia melalui gigitan nyamuk tersebut. Infeksi yang

pertama kali dapat mamberi gejala sebagai dengue fever dengan gejala

utama demam, nyeri oto t/ sendi.


3. Anatomi
Virus dengue dibawah oleh nyamuk Aedes Agypti dan Aedes

albopictus sebagai vektor ke tubuh manusia melalui gigitan nyamuk

tersebut. Infeksi pertama kali dapat memberikan gejala Dengue fever,

apabila orang tersebut mendapat infeksi yang berulang maka akan

menimbulkan reaksi yang berbeda. DHF dapat terjadi bila seseorang yang

terinfeksi dengue pertama kali, mendapat infeksi berulang virus dengue

lainnya. Virus akan menyebar ke jaringan terutama pada kulit melalui

darah. Tubuh akan membentuk kompleks virus anti bodi dalam sirkulasi

darah sehingga akan mengaktivasi sistem komplemen yang berakibat

dilepaskannya anafilatoksin, sehingga permiabilitas dinding pembuluh

darah meningkat.

4. Parofistologis

Setelah Virus Dengue masuk ke dalam tubuh yang ditandai dengan

demam, sakit kepala, mual, nyeri otot, pegel diseluruh tubuh.

Pelepasan zat anafilatoksit, histamin menyebabkan peningkatan

permeabilitas pembuluh darah sehingga cairan dari intravaskuler keluar

menuju ekstra vaskuler, kebocoran ini disebabkan oleh zat anafilaktosit

tadi yang dibentuk di sel-sel mononuklear karena rangsangan virus

Dengue.

5. Gejala Klinis

Menurut derajad berat ringannya penyakit maka dapat diperoleh sebagai

berikut :
Derajad I : Panas 2 - 7 hari, gejala umum tidak khas, Uji

Fourniguef (F)
Derajad II : Sama dengan derajad I ditambah dengan gejala-gejala

perdaraha spontan seperti Petekia, melena,

hematemesis, pendarahan gusi, uterus, telinga.


Derajad III Ditandai oleh gejala-gejala kegagalan perdarahan

darah seperti nadi lemah dan cepat ( 120/menit)

tekanan darah menurun (120/80 120/110 90/70

80/0 0/0)
Derajad IV : Nadi tidak teraba, tekanan darah tidak terukur (denyut

jantung 140/menit). Anggota gerak teraba dingin,

berkeringat dan kulit tampak biru.

6. Pemeriksaan Penunjang

1). Pada kasus DHF yang dijadikann pemeriksaan penunjang yaitu

menggunakan darah atau disebut lab serial yang terdiri dari

Hemoglobin, PCV, dan trombosit. Pemeriksaan menunjukkan

adanya tro,positopenia (100.000 / ml atau kurang) dan hemotoksit

sebanyak 20% atau lebih dibandingkan dengan nilai hematolsit p-

ada masa konvaselen.

2). Air seni, mungkin ditemukan albuminuria ringan.

3). Sumsum tulang pada awal sakit biasanya hiposeluler, kemudia

menjadi hiperseluler pada hari ke 5 dengan gangguan maturasi dan

pada hari ke 10 sudah kembali normal untuk semua sistem.

7. Pelaksanaan
Pada penderita demam haemorrhagic fever ini dianjurkan untuk

tirah baring / bed rest dan diet sisesuaikan dengan kebutuhan yaitu

makanan lunak dan bila belum nafsu makan diberi minum 1,5 2 liter

dalam 24 jam (susu, air dan gula, atau sirop). Antibiotik diberikan bila

terdapat kemungkinan terjadi infeksi.

8.

B. Asuhan Keperawatan

8. Pengkajian
1.1 Biodata
Terjadi dengue haemorhagic fever, biasanya terjadi pada anak dan
orang dewasa.
1.2 Keluhan utama
Terjadinya DHF pada anak disertai gejala mual.muntah, nyeri pada
ulu hati dan kenaikan suhu tubuh timbul bintik-bintikmerah pada
tangan pasien.
1.3 Riwayat penyakit sekarang
Riwayat penyakit DHF terjadi pada 2-7 hari pertama dengan disertai
demam yang tinggi disertai gejala seperti anoreksia, malase, nyeri
pada punggung, tulang persendian dan kepala.
1.4 Riwayat penyakit masa lalu
Belum pernah mengalami penyakit seperti yang diderita sekarang.
1.5 Riwayat kesehatan keluarga
Adakah dari keluarga yang pernah mengalami sakit yang serupa.
1.6 Riwayat imunisasi

1.7 Tiwayat tumbang


Dalam hal ini tidak menampakkan bahwa masa perkembangannya
mengalami kemunduran.
1.8 Pola aktivitas sehari-hari
Pola aktivitas anak sehari-hari yaitu pemain bersama teman-
temannya.

1.9 Pola psikososial


Keluarga akan merasa khawatir dan kebingungan dengan kondisi
yang terjadi pada anaknya dan apa yang harus dilakukan pada anak
yang sakit dan dampak di rawat di Rumah Sakit
1.10 Pemeriksaan fisik
- Keadaan umum demam yang tinggi, anoreksia, nyeri punggung,
tulang, persendian.
- TTV : peningkatan suhu tubuh
9. Pengkajian
1) Data Subyektif
Panas, sakit kepala, lemah, nyeri ulu hati dan tidak nafsu makan, sakit
menelan, pegal seluruh tubuh, nyeri otot dan persendian, punggung,
kepala, haus.
2) Data obyektif
Suhu tubuh tnggi (38 40oC), adanya bintik-bintik merah (??????)
pada tangan

10. Diagnosa keperawatan


1) Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses penyakitnya
2) Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan sehubungan
dengan mual, muntah, sakit menelan.
3) Gangguan kebutuhan tidur (istirahat) sehubungan dengan suhu tubuh
yang meningkat.
4) Kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya sehubungan dengan
informasi tentang penyakitnya
Intervensi
Dx I : Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses
penyakitnya
Tujuan : - Suhu tubuh normal (36 37oC)
- Pasien tidak demam
KH : Menunjukkan suhu tubuh dalam batas normal

Intervensi :
1) Monitor TTV tiap 4 jam sekali
R / Peningkatan TTV menunjukkan adanya peningkatan suhu tubuh.
2) Jaga temperatur tubuh (< 38oC)
R/ Gunakan pakaian yang tipis dan ringan
R/ Untuk mengetahui adanya komplikasi dan menemukan penanganan
yang tepat.
3) Monitor tanda dan gejala tiap 4 jam sekali
R/ Mengetahui adanya komplikasi dan mementukan penanganan yang
tepat.
4) Berikan kompres dingin pada akila, dab lipatan tangan
R/ Untuk menurunkan suhu tubuh dan memberikan kenyamanan
5) Berikan antibiotik dan anti piretik sesuai indikasi
R/ Antipiretik berfungsi untuk menurunkan demam sedang antibiotik
untuk proses penyembuhan infeksi.

Dx II : Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan


sehubungan dengan mual, muntah, sakit menelan.
Tujuan : - Dalam waktu 3 hari kebutuhan nutrisi terpenuhi
KH :- Pasien tidak mengeluh mual-mual dan muntah
- Nafsu makan meningkat dan pasien tambah segar.
Intervensi :
1) Berikan makanan sesuai dengan kesukaannya
R / Untuk memberikan rangsangan atau keinginan untuk makan diit
yang diberikan.
2) Monitor intake dan output jumlah kalori tiap hari
R/ Untuk mengetahui keseimbangankalori
3) Berikan makanan dalam porsi kecil tapi sering dan makanan utama
pada pagi hari.
R/ makan banyak sulit untuk mengatur bila anorexia, anorexia juga
paling buruk selama siang hari.
4) Berikan makanan tinggi karbohidrat rendah dan masukkan vitamin
R/ Membantu memperbaiki proses penyembuhan
5) Berikan obat untuk mual
R/ Diberikan jam sebelum makan, karena dapat menurunkanmual,
muntah dan meningkatkan toleransi terhadap makanan.

Dx III : Gangguan kebutuhan tidur (istirahat) sehubungan dengan suhu


tubuh yang meningkat.
Tujuan : - Kebutuhan tidur terpenuhi
- Suhu tubuh normal
KH :- Suhu tubuh kembali normal
- Tampak segar
Intervensi :
1) Ciptakan lingkungan yang aman dan tenang
R / Agar klien dapat nyaman dalam istirahatnya
2) Berikan kompres dingin di axila kelipatan ketiak
R/ Menurunkan suhu tubuh dan menberikan kenyamanan
3) Berikan pakaian yang tipis
R/ Untuk menyerap keringat.
4) Berikan penjelasan pentingnya istirahat yang cukup 6-8jam untuk
menunjang proses penyembuhan.
R/ Memenuhi kebutuhan istirahat

Dx IV : Kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya sehubungan


dengan informasi tentang penyakitnya.
Tujuan : - Ibu klien mengetahui penyakit yang diderita anaknya
KH :- Ibu klien setidaknya mengetahui bagaimana memberikan
pertolongan pertama jika anaknya mengalami gejala-gejala
yang mengarah pada penyakit tersebut.
Intervensi :
1) Memberikan penjelasan kepada ibu tentang penyakit yang diderita
anaknya.
R / Agar mengetahui seberapa penting untuk mengurangi atau
mencegah penyakit pada anaknya.
2) Memberikan penjelasan tentang kebersihan lingkungan di luar dan
didalam rumah, cara membuang sampah dan membasmi jentik-jentik
nyamuk.
R/ Agar nyamuk tidak bersarang di sembarang tempat
3) Anjurkan tidur pakai kelambu
R/ untuk mengurangi atau melindungi dari gigitan nyamuk
4) Jelaskan cara meningkatkan daya tahan tubuh.
R/ Untuk mempertahankan daya tahan tubuh
DAFTAR PUSTAKA

Arif Mansjoer. Dkk (2001)., Kapita Selekta Kedokteran, Jakarta, Media Aes CV
Laprus FKUI.
Marlyn E. Doenges, (2000)., Rencana Asuhan Keperawatan, Jakarta, EGC.
Nasrul Effendi (1995), Pengantar Proses Keperawatan, Jakarta, EGC.
Syaifudin (1997), Anatomi Fisiologi
Sylfia A. Price (1995), Patofisiologi, Jakarta, EGC.

Anda mungkin juga menyukai