Anda di halaman 1dari 248

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIS SISWA

KELAS VIII A SMP PANGUDI LUHUR MOYUDAN

TAHUN AJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh :

Egidius Gunardi

NIM : 131414094

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Gutta Cavat lapidem, Non Vi Sed Saepe Cadendo

( Tetetesan Air Melubangi Batu Bukan Karena Derasnya Air melainkan

Karena Tetesanya Terus-Menerus)

Kupersembahkan karya ini untuk:

Kedua Orang tuaku, Bpk. Laurensius Meon dan Mama Anastasia Banul

Kak Ondi sekeluarga, Kak Vinsen sekeluarga, Kak Linda Sekeluarga,

Kak Yan, Kak Afri Sekeluarga

Almamaterku, Universitas Sanata Dharma

Teman-teman dan sahabatku

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

Gunardi, Egidius. 2017. Analisis Kemampuan Literasi Matematis Siswa


Kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran 2016/2017.
Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan
Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui keterlaksanaan


pembelajaran matematika dengan pendekatan PMRI di kelas VIII A SMP
Pangudi Luhur Moyudan, (2) mengetahui kemampuan literasi matematis
siswa kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Moyudan, dan (3) mengetahui jenis-
jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal yang
diadaptasi dari PISA.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif
dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian adalah 28 orang siswa kelas
VIII A SMP Pangudi Luhur Moyudan tahun ajaran 2016/2017. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Februari-Mei 2017. Pengumpulan data pada
penelitian ini menggunakan observasi, tes soal yang diadaptasi dari PISA,
wawancara guru dan siswa, dengan instrumen pengumpulan data yaitu
lembar observasi, soal tes, lembar pedoman wawancara guru dan siswa.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran matematika di
kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Moyudan belum memenuhi karakteristik
PMRI, kemampuan literasi matematis siswa paling banyak berada di level 2
dan 4 PISA dengan persentase ketercapaian siswa 35,71% dan 32,14 %, serta
kesalahan siswa lebih dominan karena kesalahan dalam penafsiran bahasa
dengan persentase siswa yang melakukan kesalahan adalah 53,57%.

Kata kunci : Literasi matematis, PMRI, Jenis-jenis kesalahan

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

Gunardi, Egidius. 2011. Analysis of Mathematics Literacy for Students Class


VIII A in SMP Pangudi Luhur Moyudan 2016/2017 Academic Year. Thesis.
Yogyakarta : Mathematics Education Study Program, Majoring in
Mathematics and Natural Sciences Education, Faculty of Theacher Training
and Education, Sanata Dharma University

This research aimed to: (1) know the implementation of mathematics


learning by using PMRI approach in class VIII A SMP Pangudi Luhur
Moyudan , (2) know the ability of mathematical literacy of students class VIII
A in SMP Pangudi Luhur Moyudan, and (3) know the types of students error
in solving problems adapted from PISA.
The method used in this research was descriptive research method
with qualitative approach. The subjects of this research were the 28 students
of class VIII A SMP Pangudi Luhur Moyudan 2016/2017 academic year.
This research was conducted from February to May 2017. The data collected
in this research used observation, test questions adapted from PISA, teacher
and student interviews, with data collection instruments namely the
observation sheets, test questions, teacher and student interview sheets.
The results of this research showed that mathematics learning in class
VIII A SMP Pangudi Luhur Moyudan not meet the characteristics of PMRI,
the ability of mathematical literacy students at most are in level 2 and 4 PISA
with the percentage of student achievement 35,71% and 32,14%, and student
errors more dominant due to errors in the interpretation of the language with
the percentage of students who made a mistake was 53.57%.
Key Word: Mathematical Literacy, PMRI, Types of error

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas

berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian ini tepat waktunya.

Rasa bangga dan terharu penulis rasakan atas pencapaian yang dialami penulis

sampai pada tahap ini. Semua hal itu penulis sadari karena berkat

penyelenggaraan Ilahi melalui para Dosen, Pegawai, dan Karyawan di Universitas

Sanata Dharma, keluarga dan para sahabat di Universitas Sanata Dharma.

Dalam menyelesaikan penelitian ini, penulis tidak bekerja sendirian. Begitu

banyak orang yang rela menyempatkan dirinya untuk membantu dan memberikan

motivasi demi penyelesaian penelitian ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis menyampaikan banyak terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd. selaku ketua Jurusan Pendidikan

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

2. Bapak Dr. Hongki Julie, M.Si. selaku ketua Program Studi Pendidikan

Matematika.

3. Ibu Dra. Haniek Sri Pratini, M.Pd. selaku dosen pendamping akademik yang

setia membimbing dan memberi motivasi.

4. Bapak Antonius Yudhi Anggoro, M.Si. selaku dosen pembimbing skripsi yang

selalu meluangkan waktu untuk membimbing dan memberi motivasi serta

perhatian kepada penulis.

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5. Bapak Drs. Yohanes Juniarto, selaku kepala SMP Pangudi Luhur Moyudan

yang telah memberi ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di

sekolah.

6. Ibu Ag. Y. Dwi Ambarwati, S.Pd., selaku guru matematika kelas VIII A SMP

Pangudi Luhur Moyudan yang telah membantu penulis selama melaksanakan

penelitian di sekolah.

7. Siswa-siswi kelas VIII A SMP Pangudi Luhur yang telah bekerja sama dengan

baik selama proses penelitian.

8. Para Pegawai Sekretariat JPMIPA atas pelayanannya yang sangat baik dalam

mendukung proses penelitian.

9. Bapa dan Mama, Kak Ondi Sekeluarga, Kak Vinsen Sekeluarga, Kak Linda

Sekeluarga, Kak Yan, Kak Afri Sekeluarga yang selalu memberi perhatian dan

kasih sayang yang tak terhingga kepada penulis.

10. Sahabat dekat penulis Florentina Alma Oktaviani Lastuti yang selalu memberi

semangat dan perhatian selama proses penyelesaian penelitian ini.

11. Teman-teman Cah Embuh (Ocha, Yuse, Cicil, Totok, Adhi dan Sepnu) yang

selalu memberi motivasi, penyemangat dan membantu penulis dalam segala

kesulitan.

12. Teman-teman seangkatan Pendidikan Matematika 2013 yang selalu memberi

dukungan dan motivasi.

13. Semua pihak yang dengan caranya masing-masing telah membantu dalam

proses penyelesaian penelitian ini.

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi

ini, kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat dibutuhkan demi

penyempurnaan skripsi ini.

Akhirnya, penulis menyampaikan selamat membaca dan semoga skripsi ini

bermanfaat bagi para pembaca sekalian.

Yogyakarta, 12 Juli 2017

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ v
LEMBARAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ....................... vi
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................... vi
ABSTRAK ..................................................................................................... vii
ABSTRACT................................................................................................... .viii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xvii
BAB I............................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 6
D. Pembatasan Masalah ................................................................................. 7
E. Penjelasan Istilah ....................................................................................... 7
F. Manfaat Penelitian .................................................................................... 8
G. Sistematika Penulisan ................................................................................ 9
BAB II ........................................................................................................... 11
LANDASAN TEORI ..................................................................................... 11
A. Kajian Pustaka ........................................................................................ 11
1. Matematika ............................................................................................. 11
2. Literasi matematis ................................................................................... 12
3. PISA ....................................................................................................... 16
4. Pendidikan Matematika Realistik Indonesia ............................................ 25

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5. Jenis-jenis Kesalahan .............................................................................. 32


B. Kerangka Berpikir ................................................................................... 35
BAB III .......................................................................................................... 37
METODE PENELITIAN ............................................................................... 37
A. Jenis Penelitian........................................................................................ 37
B. Subjek Penelitian..................................................................................... 37
C. Objek Penelitian ...................................................................................... 37
D. Bentuk Data ............................................................................................ 38
E. Metode Dan Instrumen Pengumpulan Data .............................................. 38
1. Metode Pengumpulan Data...................................................................... 38
2. Instrumen Pengumpulan Data .................................................................. 39
F. Metode Analisis Data .............................................................................. 42
G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Secara Keseluruhan .............................. 44
H. Penjadwalan Waktu Pelaksanaan Penelitian ............................................ 45
BAB IV .......................................................................................................... 46
HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................................... 46
A. Hasil Penelitian ....................................................................................... 46
1. Pelaksanaan Penelitian ............................................................................ 46
2. Penyajian Data ........................................................................................ 47
3. Analisis Data ........................................................................................... 55
B. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................. 124
BAB V ......................................................................................................... 131
KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................... 131
A. Kesimpulan ........................................................................................... 131
B. Saran ..................................................................................................... 132
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 133
LAMPIRAN ................................................................................................. 137

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Proporsi Skor Berdasarkan Item-item Matematika untuk Kategori


Proses .............................................................................................. 17

Tabel 2.2 Proporsi Skor Berdasarkan Item-item Matematika untuk Kategori


Konten ............................................................................................. 18

Tabel 2.3 Proporsi Skor Berdasarkan Item-item Matematika untuk Kategori


Konteks ........................................................................................... 18

Tabel 2.4 Enam Level Kemampuan Literasi Matematis Siswa Menurut OECD
2013 ................................................................................................ 19

Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ........................................................ 45

Tabel 4.1 Pelaksanaan Penelitian..................................................................... 47

Tabel 4.2 Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Matematika dengan


Pendekatan PMRI ............................................................................ 48

Tabel 4.3 Hasil Wawancara Guru .................................................................... 53

Tabel 4.4 Data Kemampuan Literasi Matematis Siswa Berdasarkan Level PISA
...................................................................................................... 127

Tabel 4.5 Persentase Ketercapaian Literasi Matematis Siswa ........................ 128

Tabel 4.6 Jenis-jenis Kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal
yang diadaptasi dari PISA .............................................................. 130

Tabel 4.7 Persentase Siswa yang melakukan Kesalahan dalam menyelesaikan


soal yang diadaptasi dari PISA ....................................................... 130

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Jawaban S2 untuk soal nomor 5......................................................64

Gambar 4.2 Jawaban S2 untuk soal nomor 4......................................................65

Gambar 4.3 Jawaban S3 untuk soal nomor 4......................................................66

Gambar 4.4 Jawaban S4 untuk soal nomor 4......................................................70

Gambar 4.5 Jawaban S4 untuk soal nomor 7......................................................70

Gambar 4.6 Jawaban S5 untuk soal nomor 2......................................................71

Gambar 4.7 Jawaban S5 untuk soal nomor 3......................................................72

Gambar 4.8 Jawaban S5 untuk soal nomor 4......................................................72

Gambar 4.9 Jawaban S5 untuk soal nomor 5......................................................73

Gambar 4.10 Jawaban S5 untuk soal nomor 8....................................................74

Gambar 4.11 Jawaban S6 untuk soal nomor 4....................................................75

Gambar 4.12 Jawaban S6 untuk soal nomor 8....................................................76

Gambar 4.13 Jawaban S6 untuk soal nomor 9....................................................77

Gambar 4.14 Jawaban S7 untuk soal nomor 4....................................................78

Gambar 4.15 Jawaban S7 untuk soal nomor 3....................................................79

Gambar 4.16 Jawaban S7 untuk soal nomor 8....................................................80

Gambar 4.17 Jawaban S7 untuk soal nomor 9....................................................80

Gambar 4.18 Jawaban S8 untuk soal nomor 4....................................................82

Gambar 4.19 Jawaban S8 untuk soal nomor 8....................................................84

Gambar 4.20 Jawaban S9 untuk soal nomor 6....................................................85

Gambar 4.21 Jawaban S10 untuk soal nomor 9..................................................86

Gambar 4.22 Jawaban S10 untuk soal nomor 8..................................................87

Gambar 4.23 Jawaban S12 untuk soal nomor 4..................................................90

Gambar 4.24 Jawaban S12 untuk soal nomor 2..................................................92

Gambar 4.25 Jawaban S12 untuk soal nomor 7..................................................93

Gambar 4.26 Jawaban S13 untuk soal nomor 8..................................................94

Gambar 4.27 Jawaban S13 untuk soal nomor 4..................................................95

xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Gambar 4.28 Jawaban S13 untuk soal nomor 7..................................................96

Gambar 4.29 Jawaban S13 untuk soal nomor 6..................................................99

Gambar 4.30 Jawaban S15 untuk soal nomor 3................................................100

Gambar 4.31 Jawaban S16 untuk soal nomor 2................................................100

Gambar 4.32 Jawaban S16 untuk soal nomor 4................................................101

Gambar 4.33 Jawaban S17 untuk soal nomor 4................................................102

Gambar 4.34 Jawaban S17 untuk soal nomor 3................................................104

Gambar 4.35 Jawaban S18 untuk soal nomor 5................................................105

Gambar 4.36 Jawaban S19 untuk soal nomor 4................................................107

Gambar 4.37 Jawaban S20 untuk soal nomor 3................................................108

Gambar 4.38 Jawaban S20 untuk soal nomor 4................................................109

Gambar 4.39 Jawaban S21 untuk soal nomor 8................................................110

Gambar 4.40 Jawaban S22 untuk soal nomor 8................................................111

Gambar 4.41 Jawaban S22 untuk soal nomor 4................................................112

Gambar 4.42 Jawaban S22 untuk soal nomor 9................................................113

Gambar 4.43 Jawaban S23 untuk soal nomor 2................................................114

Gambar 4.44 Jawaban S23 untuk soal nomor 4................................................115

Gambar 4.45 Jawaban S23 untuk soal nomor 4................................................115

Gambar 4.46 Jawaban S24 untuk soal nomor 2................................................116

Gambar 4.47 Jawaban S25 untuk soal nomor 4................................................118

Gambar 4.48 Jawaban S25 untuk soal nomor 3................................................119

Gambar 4.49 Jawaban S26 untuk soal nomor 4................................................120

Gambar 4.50 Jawaban S26 untuk soal nomor 3................................................121

Gambar 4.51 Jawaban S27 untuk soal nomor 3................................................121

Gambar 4.52 Jawaban S28 untuk soal nomor 4................................................123

Gambar 4.52 Jawaban S28 untuk soal nomor 4................................................124

xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

Lampiran A.1 Surat Keterangan Penelitian ...................................................... 138

Lampiran A.2 Validasi Instrumen ................................................................... 139

Lampiran A.3 Lembar Observasi Pembelajaran............................................... 142

Lampiran A.4 Lembar Tes ............................................................................... 145

Lampiran A.5 Pedoman Wawancara Guru dan Siswa ....................................... 155

Lampiran A.6 Lembar Alternatif Jawaban Tes ................................................. 157

LAMPIRAN B

Lampiran B.1 Hasil Observasi Pemebelajaran ................................................. 171

Lampiran B.2 Hasil Tes Siswa ........................................................................ 174

Lampiran B.3 Transkrip Wawancara Guru ...................................................... 205

Lampiran B.4 Transkrip Wawancara Siswa ..................................................... 209

xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Hans Freudental, dalam A.Wijaya (2012: 20), matematika

merupakan suatu bentuk aktivitas manusia. Pernyataan Freudental tersebut

menunjukkan bahwa Freudental tidak menempatkan matematika sebagai

suatu produk jadi, melainkan suatu bentuk aktivitas atau proses. Sebagai

suatu aktivitas, matematika sebaiknya tidak diberikan kepada siswa sebagai

suatu produk jadi, melainkan sebagai suatu bentuk kegiatan dalam

mengkonstruksi konsep matematika. Mengkonstruksi konsep matematika

berarti siswa sendiri yang secara aktif untuk menemukan konsep matematika.

Hal ini menunjukkan bahwa siswa ditempatkan sebagai subjek belajar,

sehingga memiliki kebebasan untuk mengembangkan strategi pemecahan

masalah yang bervariasi dan berguna bagi pengembangan ilmu

pengetahuannya.

Dalam proses menemukan konsep matematika, sangat penting bagi siswa

agar masalah realistik digunakan sebagai titik awal pembelajaran matematika.

Masalah realistik yang dimaksud adalah masalah yang berkaitan dengan

kehidupan sehari hari yang bisa dibayangkan siswa. Penggunaan masalah

realistik diawal pembelajaran matematika bertujuan untuk memberi

kesempatan kepada siswa dalam menemukan ide-ide atau konsep-konsep

matematika serta untuk melihat kemampuan menggunakan matematika yang

telah dipelajari untuk memecahkan masalah-masalah dengan caranya sendiri.

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Selain itu, Kaiser (1987) dalam A. Wijaya (2012: 22) mengatakan bahwa

manfaat lain penggunaan masalah realistik diawal pembelajaran adalah untuk

meningkatkan motivasi dan ketertarikan siswa dalam belajar matematika.

Selain penggunaan masalah realistik, dalam proses menemukan konsep

matematika, siswa harus mengetahui konsep-konsep dasar matematika dan

mampu menghubungkan konsep-konsep dasar matematika tersebut untuk

memecahkan masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

Kemampuan yang demikianlah yang disebut kemampuan literasi matematis.

Dalam Programme for International Student Assessment (PISA) 2015,

literasi matematis didefinisikan sebagai kemampuan individu untuk

merumuskan, menerapkan, dan menafsirkan matematika dalam berbagai

konteks. Kemampuan literasi matematis mencakup penalaran matematis dan

kemampuan menggunakan konsep-konsep matematika, prosedur, fakta dan

fungsi matematika untuk menggambarkan, menjelaskan dan memprediksi

suatu fenomena. Kemampuan literasi matematis membantu seseorang dalam

menerapkan matematika ke dalam kehidupan sehari-hari sebagai wujud dari

keterlibatan masyarakat yang konstruktif dan reflektif (OECD, 2016). Oleh

karena itu pembelajaran matematika di Indonesia pada zaman ini sangat

diharapkan untuk mengembangkan kemampuan literasi matematis melalui

pendekatan pembelajaran kontekstual. Pendekatan pembelajaran matematika

kontekstual yang dimaksudkan di sini adalah pembelajaran yang menekankan

posisi guru yang tidak lagi langsung memberi informasi kepada siswa,

melainkan harus menciptakan aktivitas yang dapat digunakan oleh para siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

untuk mengkonstruksi pengetahuan matematika (Hongki Julie dan Y.

Marpaung, 2012: 2).

Dalam kenyataannya, kemampuan literasi matematis siswa Indonesia

masih jauh dari memuaskan. Pernyataan tersebut mengacu pada hasil test

kemampuan literasi matematis dalam PISA sebagai kegiatan resmi secara

internasional di bawah naungan Organisation for Economic Coorporation

and Development (OECD) untuk mengukur kemampuan literasi siswa

berumur 15 tahun, yang menunjukkan bahwa prestasi Indonesia jauh dari

memuaskan. Dari keikutsertaan Indonesia pada tahun 2000, Indonesia

mendapat rangking 39 dari 41 negara dibidang matematika, dengan skor 367

yang jauh di bawah skor rata-rata negara OECD yaitu 500 (OECD, 2003).

Pencapaian dalam bidang matematika siswa Indonesia dalam PISA 2003

masih belum memuaskan yaitu rangking 38 dari 40 negara, dengan skor

361(OECD, 2004). Pada PISA 2006, rangking Indonesia adalah 50 dari 57

negara dengan skor 391 (OECD, 2007). Pada PISA 2009, skor matematika

siswa Indonesia turun menjadi 371 dan Indonesia berada di posisi 61 dari 65

negara (OECD, 2010). Pada PISA 2012 skor matematika siswa Indonesia

adalah 375 dan posisi Indonesia berada pada urutan 64 dari 65 negara

(OECD, 2014), sedangkan pada PISA 2015 Indonesia berada diposisi 63 dari

70 negara dengan skor matematika siswa adalah 386 (OECD, 2016).

Hasil PISA di atas menjadi bahan refleksi bagi proses pembelajaran

matematika di Indonesia, terutama untuk melihat sejauh mana pendekatan

pembelajaran yang telah kita lakukan dapat meningkatkan kemampuan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

literasi matematis siswa. Mengacu pada tujuan PISA, salah satu pendekatan

pembelajaran matematika yang cocok untuk diterapkan pada pembelajaran

matematika zaman ini adalah pembelajaran yang menekankan hal-hal

kontekstual. Pembelajaran yang menekankan hal-hal kontekstual lebih

dikenal sebagai pembelajaran matematika realistik. Pembelajaran matematika

realistik menjadi sarana agar siswa mampu memaknai konsep matematika

melalui aktivitas sehari-hari, sehingga pada akhirnya siswa mampu

membangun pengetahuan matematika dan menjadikan matematika sebagai

bagian dari hidupnya.

Dalam mencapai kemampuan literasi matematis siswa, tentu sangat

diperlukan sarana untuk memacu peningkatan kemampuan literasi

matematika siswa. Hal demikianlah yang dilakukan oleh Sanata Dharma

sebagai suatu lembaga perguruan tinggi yang mengadakan kontes literasi

matematika (KLM) untuk mengukur kemampuan siswa SMP yang berumur

sekitar 15 tahun dalam menyelesaikan masalah kontekstual matematika.

Dalam kegiatan ini, SMP Pangudi Luhur Moyudan terlibat dan pada tahun

2016 SMP Pangudi Luhur Moyudan mengirimkan peserta sebanyak 3 orang

yang terdiri dari 1 orang kelas VIII dan 2 orang Kelas IX. Dari kegiatan ini,

siswa SMP Pangudi Luhur Moyudan belum mencapai prestasi yang

memuaskan.

Menyadari kenyataan di atas, peneliti melakukan penelitian untuk

mengetahui kemampuan literasi matematis siswa SMP Pangudi Luhur

Moyudan. Tujuannnya adalah agar dapat mengetahui lebih jelas sejauh mana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kemampuan literasi matematis siswa pada sekolah tersebut dan kesalahan-

kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal literasi

matematis. Mengetahui kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa sangat

penting dalam rangka memperbaiki metode pembelajaran sehingga siswa

tidak melakukan kesalahan yang sama. Selain itu juga penelitian ini dilakukan

untuk mengetahui sejauh mana penerapan pembelajaran matematika dengan

pendekatan realistik dilakukan di SMP Pangudi Luhur Moyudan. Hal ini

peneliti lakukan karena pembelajaran matematika realistik sangat erat

kaitannya dengan upaya meningkatkan kemampuan literasi matematis, seperti

yang telah peneliti uraikan sebelumnya.

Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VIII A SMP Pangudi Luhur

Moyudan pada tahun ajaran 2016/2017. Pemilihan kelas VIII A sebagai

subjek bertujuan untuk melihat sejauh mana kemampuan literasi matematis

siswa dan sebagai salah satu acuan dalam proses pembelajaran matematika

selanjutnya terutama dalam menerapkan pendekatan matematika realistik

serta salah satu rujukan untuk menyiapkan strategi pembelajaran agar siswa

bisa meningkatkan kemampuan literasi matematis siswa.

Dalam mengukur kemampuan literasi matematis kelas VIII A SMP

Pangudi Luhur Moyudan, peneliti menggunakan soal-soal yang diadaptasi

dari PISA sebagai instrumen untuk mengukur kemampuan literasi matematis

siswa. Soal-soal PISA yang digunakan oleh peneliti mengakomodasi semua

level kemampuan yang diukur dalam PISA. Harapannya dengan penelitian ini

para guru bisa mengetahui kemampuan literasi matematis siswa serta sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

bahan pertimbangan dalam menerapkan strategi pembelajaran selanjutnya,

terutama dalam meningkatkan kemampuan literasi matematis siswa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti merumuskan tiga (3) masalah

yang akan diteliti yaitu:

1. Apakah pembelajaran matematika di Kelas VIII A SMP Pangudi Luhur

Moyudan tahun ajaran 2016/2017 sudah menggunakan pendekatan

Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)?

2. Bagaimana kemampuan literasi matematis siswa Kelas VIII A SMP

Pangudi Luhur Moyudan tahun Ajaran 2016/2017?

3. Jenis-jenis kesalahan apakah yang dilakukan siswa Kelas VIII A SMP

Pangudi Luhur Moyudan tahun ajaran 2016/2017 dalam menyelesaikan

soal-soal yang diadaptasi dari PISA?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui sejauh mana pelaksanaan pembelajaran matematika dengan

pendekatan PMRI di Kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Moyudan tahun

ajaran 2016/2017.

2. Mengetahui kemampuan literasi matematis siswa Kelas VIII A SMP

Pangudi Luhur Moyudan tahun ajaran 2016/2017.

3. Mengetahui kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa Kelas VIII A SMP

Pangudi Luhur Moyudan tahun ajaran 2016/2017 dalam menyelesaikan

soal-soal yang diadaptasi dari PISA.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Pembatasan Masalah

Batasan masalah yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah terkait

dengan analisis kemampuan literasi matematis siswa kelas VIII A SMP

Pangudi Luhur Moyudan tahun ajaran 2016/2017. Analisis kemampuan

literasi matematis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

mendeskripsikan sejauh mana penggunaan pendekatan PMRI dalam proses

pembelajaran matematika di kelas, mendeskripsikan kemampuan literasi

matematis siswa berdasarkan jawaban terhadap soal-soal yang diadaptasi dari

PISA yang diperkuat dengan hasil wawancara serta mendeskripsikan

kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal yang

diadaptasi dari PISA.

E. Penjelasan Istilah

Beberapa penjelasan istilah yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Matematika

Matematika merupakan suatu bentuk aktivitas manusia. Sebagai suatu

aktivitas manusia maka matematika tidak ditempatkan sebagai suatu

produk jadi, melainkan suatu aktivitas manusia yang mengarah pada suatu

kegiatan mengkonstruksi konsep matematika.

2. Literasi Matematis

Literasi matematis adalah kemampuan individu untuk merumuskan,

menerapkan, dan menafsirkan matematika dalam berbagai konteks.

Kemampuan ini mencakup penalaran matematis dan kemampuan

menggunakan konsep-konsep matematika, prosedur, fakta dan fungsi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

matematika untuk menggambarkan, menjelaskan dan memprediksi suatu

fenomena. Hal ini membantu seseorang dalam menerapkan matematika ke

dalam kehidupan sehari-hari sebagai wujud dari keterlibatan masyarakat

yang konstruktif dan reflektif.

3. PISA (Programme for International Student Assessment)

PISA adalah sebuah kegiatan dari Organisation for Economic

Coorporation and Development (OECD). Program for International

Student Assessment (PISA) merupakan survei internasional tiga tahunan

yang bertujuan untuk mengevaluasi sistem pendidikan di seluruh dunia

dengan menguji keterampilan dan pengetahuan siswa 15 tahun.

4. PMRI (Pendidikan Matematika Realistik Indonesia)

Pendidikan Matematika Realistik Indonesia merupakan adaptasi dari

Pendidikan Matematika Realistik (RME) yang dikembangkan di Belanda

sejak tahun 1970, dalam konteks indonesia (Suryanto dkk 2010: 38).

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini yaitu

1. Manfaat bagi Peneliti

Penelitian ini menambah wawasan peneliti dalam mengetahui

kemampuan literasi matematis siswa dan dalam mengembangkan

keterampilan mengajar sehingga dapat meningkatkan kemampuan literasi

matematis siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Manfaat bagi Guru.

Manfaat penelitian ini bagi guru adalah menjadi bahan rujukan dalam

mengembangkan pembelajaran yang menekankan pendekatan kontekstual

sehingga dapat meningkatkan kemampuan literasi matematis siswa.

3. Manfaat bagi Sekolah

Laporan penelitian ini menjadi sumber bacaan siswa untuk dapat

mengembangkan keterampilan dan kemampuan dalam membaca dan

menulis, serta untuk memacu siswa dalam mengembangkan kemampuan

literasi matematis.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan penelitian ini terdiri-dari lima bab, yaitu :

BAB I Pada BAB I, peneliti menjelaskan latar belakang penelitian

yang memuat alasan dilakukannya penelitian ini, rumusan

masalah, pembatasan masalah, penjelasan istilah, manfaat

penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II Pada BAB II, peneliti mendeskripsikan landasan teori dan

kerangka berpikir yang digunakan dalam penelitian ini

BAB III Pada BAB III, peneliti mendeskripsikan jenis penelitian,

metode penelitian, instrumen pengumpulan data serta

metode atau teknik analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini.

BAB IV Pada BAB IV, peneliti memaparkan pelaksanaan penelitian,

analisis data, pembahasan dan keterbatasan penelitian.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

BAB V Pada BAB V, peneliti memaparkan kesimpulan dari hasil

penelitian serta saran untuk pengembangan penelitian ini.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Matematika
Istilah matematika berasal dari istilah latin yaitu mathematica yang

awalnya mengambil istilah Yunani yaitu mathematike yang berarti relating to

learning yang berkaitan dengan hubungan pengetahuan. Kata Yunani tersebut

mempunyai akar kata mathema yang berarti pengkajian, pembelajaran, ilmu

atau pengetahuan (knowledge).

Berikut pengertian matematika menurut beberapa ahli:

a. Hans Freudental ( dalam A. Wijaya, 2012: 20)

Hans Freudental mendeskripsikan matematika sebagai suatu bentuk

aktivitas manusia. Sebagai suatu aktivitas manusia maka matematika

tidak ditempatkan sebagai suatu produk jadi, melainkan suatu aktivitas

manusia yang mengarah pada suatu kegiatan mengkonstruksi konsep

matematika.

b. Amsal Bahtiar, 1997( dalam Didi Haryono, 2014:118)

Matematika merupakan bahasa yang melambangkan serangkaian makna

dari serangkaian pernyataan yang ingin kita sampaikan.

c. Ruseffendi,1991 (dalam Heruman, 2007: 1)

Matematika adalah bahasa simbol, ilmu deduktif yang tidak menerima

pembuktian secara induktif, ilmu tentang pola keteraturan, dan struktur

yang terorganisasi, mulai dari unsur yang tidak terdefisinikan, ke unsur

yang didefinisikan, ke aksioma atau postulat dan akhirnya ke dalil.

11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, peneliti mengartikan

matematika berdasarkan pendapat Hans Freudental, dalam A.Wijaya

(2012:20) bahwa matematika merupakan suatu bentuk aktivitas manusia.

Sebagai suatu aktivitas manusia maka matematika tidak ditempatkan sebagai

suatu produk jadi, melainkan suatu aktivitas manusia yang mengarah pada

suatu kegiatan mengkonstruksi konsep matematika.

2. Literasi matematis

Berikut ini adalah beberapa penjelasan tentang literasi matematis

(Mathematical Literacy):

a. OECD (1999)

Mathematics literacy is an individuals capacity to identify and


understand the role that mathematics plays in the world, to make well-
founded judgments, and to engage in mathematics in ways that meet the
needs of that individuals current and future life as a constructive,
concerned and reflective citizen. (Literasi matematis adalah
kemampuan individu untuk mengidentifikasi dan memahami peran
matematika di dunia nyata, untuk menemukan pendapat-pendapat dan
untuk mengunakan cara-cara yang ada dalam matematika dalam rangka
menemukan kebutuhan-kebutuhan dalam dirinya dalam kehidupan saat
ini dan akan datang seperti suatu kemampuan yang sifatnya
membangun, menghubungkan dan merefleksikan masyarakat).

b. OECD (2016)

Mathematical literacy is an individuals capacity to formulate, employ,


and interpret mathematics in a variety of contexts. It includes reasoning
mathematically and using mathematical concepts, procedures, facts and
tools to describe, explain and predict phenomena. It assists individuals
to recognise the role that mathematics plays in the world and to make
the well-founded judgments and decisions needed by constructive,
engaged and reflective citizens. (Literasi matematis adalah kemampuan
individu untuk merumuskan, menerapkan, dan menafsirkan matematika
dalam berbagai konteks. Kemampuan ini mencakup penalaran
matematis dan kemampuan menggunakan konsep-konsep matematika,
prosedur, fakta dan fungsi matematika untuk menggambarkan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

menjelaskan dan memprediksi suatu fenomena. Hal ini membantu


seseorang dalam menerapkan matematika ke dalam kehidupan sehari-
hari sebagai wujud dari keterlibatan masyarakat yang konstruktif dan
reflektif ).

c. Ojose, Bobby (Journal of Mathematics Education, 2011: 90)

Mathematics literacy is the knownledge to know and apply basic


mathematics in our every day living (Literasi matematis adalah
pengetahuan untuk mengetahui dan menggunakan dasar matematika
dalam kehidupan sehari-hari).

Berdasarkan definisi-definisi literasi matematis di atas, peneliti

menggunakan definisi literasi matematis menurut OECD 2016 yaitu

kemampuan individu untuk merumuskan, menerapkan, dan menafsirkan

matematika dalam berbagai konteks. Kemampuan ini mencakup penalaran

matematis dan kemampuan menggunakan konsep-konsep matematika,

prosedur, fakta dan fungsi matematika untuk menggambarkan, menjelaskan

dan memprediksi suatu fenomena. Hal ini membantu seseorang dalam

menerapkan matematika ke dalam kehidupan sehari-hari sebagai wujud dari

keterlibatan masyarakat yang konstruktif dan reflektif.

Dalam PISA 2015 ada 3 hal utama yang menjadi pokok pikiran konsep

literasi matematis yaitu :

a. Kemampuan merumuskan, menerapkan, dan menafsirkan matematika

dalam berbagai konteks yang selanjutnya disebut sebagai proses

matematis.

b. Melibatkan penalaran matematis dan penggunaan konsep, prosedur, fakta,

dan alat matematika untuk mendeskripsikan, menjelaskan dan

memprediksi fenomena.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

c. Kemampuan literasi matematis membantu seseorang dalam menerapkan

matematika ke dalam kehidupan sehari-hari sebagai wujud dari

keterlibatan masyarakat yang konstruktif dan reflektif.

Berdasarkan definisi dan konsep literasi matematis di atas, maka

diperlukan tujuh kemampuan dasar matematika yang menjadi pokok dalam

proses literasi matematis.

Dalam PISA 2015 dijelaskan tujuh kemampuan dasar matematika yang

menjadi pokok dalam proses literasi matematis yaitu:

a. Komunikasi

Literasi matematis melibatkan kemampuan untuk mengkomunikasikan

masalah. Kemampuan berkomunikasi ini penting ketika individu sudah

menemukan penyelesaian dari suatu masalah maka hasil penyelesaiannya

perlu disampaikan atau diberi penjelasan serta justifikasi kepada orang

lain.

b. Matematisasi

Literasi matematis juga melibatkan kemampuan untuk mengubah

permasalahan dari dunia nyata ke bentuk matematika atau justru

sebaliknya yaitu menafsirkan suatu hasil atau model matematika ke dalam

permasalahan aslinya. Kata matematisasi digunakan untuk

menggambarkan kegiatan tersebut.

c. Representasi

Literasi matematis melibatkan kemampuan untuk menyajikan kembali

suatu permasalahan atau suatu objek matematika melalui hal-hal seperti


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

memilih, menafsirkan, menerjemahkan, dan mempergunakan grafik, tabel,

gambar, diagram, rumus, persamaan, maupun benda konkret untuk

memotret permasalahan sehingga lebih jelas.

d. Penalaran dan argumen

Literasi matematis melibatkan kemampuan menalar dan memberi alasan.

Kemampuan ini berakar pada kemampuan berpikir secara logis untuk

melakukan analisis terhadap informasi untuk menghasilkan kesimpulan

yang beralasan.

e. Merancang strategi untuk memecahkan masalah

Kemampuan ini berkaitan dengan kemampuan seseorang menggunakan

matematika untuk memecahkan masalah yang dihadapi

f. Penggunaan simbol, bahasa formal dan teknis, dan penggunaan operasi

Kemampuan ini melibatkan pemahaman, penafsiran, kemampuan

memanipulasi suatu konteks matematika yang digunakan dalam

menyelesaikan suatu permasalahan.

g. Penggunaan alat matematika

Literasi matematis melibatkan kemampuan dalam menggunakan alat alat

matematika misalnya melakukan pengukuran, operasi dsb. Hal ini

bertujuan untuk membantu proses matematisasi, dan mengetahui

keterbatasan dari alat-alat tersebut.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

3. PISA

Program for International Student Assessment (PISA) merupakan

survei internasional tiga tahunan yang bertujuan untuk mengevaluasi sistem

pendidikan di seluruh dunia dengan menguji keterampilan dan pengetahuan

siswa 15 tahun(lihat http://www.oecd.org/pisa/). Kegiatan ini dimulai pada

tahun 2000 yang berlangsung tiga (3) tahun sekali dan sejak awal Indonesia

terlibat dalam kegiatan tersebut. PISA juga memberikan informasi tentang

faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan skill dan sikap siswa baik di

rumah maupun di sekolah dan juga menilai bagaimana faktor-faktor ini

berintegrasi sehingga mempengaruhi perkembangan kebijakan suatu negara (

OECD, 2010 ).

Literasi matematis sebagai bagian dari penilaian PISA tentu memiliki

standar penilaian tertentu. Untuk tujuan penilaian, PISA 2015 mendefinisikan

literasi matematis siswa dengan menganalisis tiga komponen yang saling

terkait yaitu proses (process), konten (content), konteks (context ). Komponen

penilaian pada PISA 2015 pada pokoknya sama dengan yang digunakan pada

PISA 2012 (OECD, 2016).

Adapun komponen penilaian literasi matematis pada PISA 2012 adalah

sebagai berikut ( Sri Wardhani dan Rumiati, 2011 : 15-18):

a. Proses

Komponen proses dalam studi PISA dimaknai sebagai langkah langkah

seseorang untuk menyelesaikan suatu permasalahan dalam situasi atau


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

konteks tertentu dengan menggunakan matematika sebagai alat sehingga

permasalahan itu dapat diselesaikan.

Kemampuan proses definisikan sebagai kemampuan seseorang dalam

merumuskan (formulate), menggunakan (employ) dan menafsirkan

matematika untuk memecahkan masalah. Tabel 2.1 berikut ini menunjukkan

persentase skor untuk setiap item yang diujikan dalam komponen proses

(OECD, 2015).

Tabel 2.1 Proporsi Skor Berdasarkan Item-item Matematika untuk

Kategori Proses

Kategori Proses Persentase %

Merumuskan situasi matematis 25

Menggunakan konsep, fakta, prosedur, 50


dan penalaran dalam matematika

Menafsirkan, menerapkan, dan 25


mengevaluasi hasil dari suatu proses
matematika

Total 100

b. Konten

Komponen konten dalam studi PISA dimaknai sebagai isi atau materi

atau subjek matematika yang dipelajari di sekolah. Materi yang diujikan

dalam komponen konten meliputi perubahan dan keterkaitan (change and

relationship), ruang dan bentuk ( space and shape ), kuantitas ( quantity ),

dan ketidakpastian dan data ( uncertainty and data ). Tabel 2.2 berikut ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

menunjukkan persentase skor untuk setiap materi yang diujikan dalam

komponen konten ( OECD, 2016 ).

Tabel 2.2 Proporsi Skor Berdasarkan Item-item Matematika untuk Kategori Konten

Kategori Konten Persentase %


Perubahan dan 25
keterkaitan
Ruang dan bentuk 25
Kuantitas 25
Ketidakpastian dan data 25
Total 100
c. Konteks

Komponen konteks dalam studi PISA dimaknai sebagai situasi yang

tergambar dalam suatu permasalahan. Ada empat (4) konteks yang menjadi

fokus yaitu konteks pribadi ( personal ), pekerjaan ( occupatial ), sosial (

social ), dan ilmiah ( scientific ).

Tabel 2.3 berikut ini menunjukkan persentase skor untuk setiap item

yang diujikan dalam komponen konteks (OECD, 2015).

Tabel 2.3 Proporsi Skor Berdasarkan Item-item Matematika untuk


Kategori Konteks

Kategori Konteks Persentase %

Pribadi 25

Pekerjaan 25

Sosial 25

Ilmiah 25

Total 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

Berdasarkan ketiga komponen penilaian kemampuan literasi matematis

di atas, maka soal-soal dalam PISA dibuat berdasarkan enam (6) level

atau tingkatan. Setiap level atau tingkatan soal-soal tersebut

menggambarkan kemampuan literasi matematis yang dicapai oleh

siswa. Tabel 2.4 di bawah ini menjelaskan enam level kemampuan

literasi matematis siswa menurut OECD 2013.

Tabel 2.4 Enam Level Kemampuan Literasi Matematis Siswa Menurut OECD
2013
Level Kemampuan yang dapat dilakukan siswa
6 Para siswa dapat melakukan konseptualisasi dan generalisasi
dengan memanfaatkan informasi berdasarkan penyelidikan
dan pemodelan dalam suatu situasi yang kompleks. Para siswa
dapat menghubungkan sumber informasi dan representasi
yang berbeda dengan fleksibel dan menerjemahkannya. Para
siswa di tingkat ini telah mampu berpikir dan bernalar secara
matematika. Mereka dapat menerapkan pemahamannya secara
mendalam disertai dengan penguasaan teknis operasi
matematika, mengembangkan strategi dan pendekatan baru
untuk menghadapi situasi baru. Para siswa pada tingkat ini
dapat merefleksikan tindakannya, dapat merumuskan dan
mengkomunikasi dengan tepat apa yang mereka temukan.
5 Para siswa dapat mengembangkan dan bekerja dengan model
untuk situasi yang kompleks, mengidentifikasi kendala dan
melakukan dugaan-dugaan. Mereka dapat memilih,
membandingkan, dan mengevaluasi strategi untuk
memecahkan masalah yang rumit yang berhubungan dengan
model ini. Para siswa pada tingkatan ini dapat bekerja dengan
menggunakan pemikiran dan penalaran yang luas, serta secara
tepat menghubungkan pengetahuan dan keterampilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

matematikanya dengan situasi yang dihadapi. Mereka dapat


melakukan refleksi dari apa yang mereka kerjakan dan
mengkomunikasikannya.
4 Para siswa dapat bekerja secara efektif dengan model dalam
situasi yang konkret tetapi kompleks yang mungkin
melibatkan kendala kendala atau membuat asumsi-asumsi.
Mereka dapat memilih dan mengintegrasikan representasi
yang berbeda, termasuk simbolik dan menghubungkannya
dengan situasi dunia nyata. Para siswa pada tingkat ini dapat
menggunakan keterampilannya dengan baik dan
mengemukakan alasan serta pandangan yang fleksibel sesuai
konteks. Mereka dapat memberikan penjelasan dan
mengkomunikasikannya disertai argumentasi berdasarkan
pada interpretasi dan tindakan mereka.
3 Para siswa dapat melaksanakan prosedur dengan baik,
termasuk prosedur yang membutuhkan keputusan berurutan.
Mereka dapat memillih dan menerapkan strategi pemecahan
masalah yang sederhana. Siswa pada tingkat ini dapat
menafsirkan dan menggunakan representasi berdasarkan
sumber-sumber informasi yang berbeda dan mengemukakan
alasan secara langsung. Mereka dapat mengembangkan
komunikasi yang sederhana melalui hasil, interpretasi dan
penalaran mereka.
2 Para siswa dapat menafsirkan dan mengenali situasi dalam
konteks yang membutuhkan penarikan kesimpulan secara
langsung. Mereka dapat memilah informasi yang relevan dari
satu sumber dan menggunakan cara representasi tunggal.
Siswa pada tingkat ini dapat mempekerjakan algoritma dasar,
menggunakan rumus, melaksanakan prosedur atau konvensi
sederhana untuk memecahkan masalah yang melibatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

seluruh angka. Mereka mampu memberikan alasan secara


langsung dari hasil yang ditulisnya.
1 Para siswa dapat menjawab pertanyaan yang konteksnya
umum dan dikenal serta semua informasi yang relevan
tersedia dengan pertanyaan yang jelas. Mereka bisa
mengidentifikasi informasi dan menyelesaikan prosedur rutin
menurut instruksi langsung pada situasi yang eksplisit.
Mereka dapat melakukan tindakan sesuai dengan stimuli yang
diberikan.

Berdasarkan level kemampuan dalam PISA di atas maka soal-soal yang

diujikan kepada siswa dibuat berdasarkan kemampuan yang diukur setiap

level dalam PISA. Adapun contoh soal-soal PISA berdasarkan level

kemampuannya adalah sebagai berikut :

1) Level 1

Grafik berikut menunjukkan informasi ekspor barang dari Zedland sebuah

negara dengan mata uang Zed.

Total annual exports from Zedland in


milions of zeds, 1996-2000
50 42,6
37,9
40
30 25,4 27,1
20,4
20
10
0
1996 1997 1998 1999 2000

Berapakah jumlah total ekspor (dalam juta Zed) pada tahun 1998?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

( Diadaptasi dari Take the Test: Sample Question From OECDS

PISA Assessments. OECD 2009 )

2) Level 2

Helen baru saja mendapat sepeda baru. Sepeda tersebut mempunyai

spidometer yang duduk di stang. Speedometer tersebut dapat memberitahu

Helen jarak perjalanan dan kecepatan rata-rata untuk perjalanannya.

Pada suatu perjalanan, Helen naik sepeda di menit pertama dan

kemudian dalam 5 menit berikutnya. Salah satu dari pernyataan

berikut ini yang benar adalah ...

a) Kecepatan rata-rata Helen lebih besar dalam 10 menit pertama daripada

dalam 5 menit berikutnya.

b) Kecepatan rata-rata Helen sama dalam 10 menit pertama dan dalam 5

menit berikutnya.

c) Kecepatan rata-rata Helen dalam 10 menit pertama lebih kecil daripada

dalam 5 menit berikutnya.

d) Hal ini tidak mungkin untuk mengatakan apa-apa tentang kecepatan

rata-rata Helen dari informasi yang diberikan.

(Diadaptasi dari PISA 2012 Results : What Students Know and Can Do

Student Performance In Mathematics, Reading and Science Volume I)

3) Level 3

Rohman membuat pola tangga dengan menggunakan beberapa persegi.

Berikut ini adalah beberapa tahapan yang dia kerjakan :


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3

Seperti yang terlihat pada gambar, dia menggunakan satu persegi pada tahap

1, tiga persegi pada tahap 2 dan enam persegi untuk tahap 3.

Berapakah banyak persegi yang dia gunakan untuk tahap keempat?

( Diadaptasi dari Take the Test: Sample Question From OECDS PISA

Assessments. OECD 2009 )

4) Level 4

Mark (dari Sidney, Australia) dan Hans (dari Berlin,Jerman) sering ngobrol

melalui internet yang sering diistilahkan dengan chat. Mereka harus sama-

sama tersambungkan dengan internet pada saat yang sama.

Untuk menemukan waktu yang cocok untuk melakukan chat, Mark melihat

panduan dunia dan menemuan hal di bawah ini

Greenwich 24:00 Berlin 01:00 Sidney 10:00


Pertanyaan:

Pada Pukul 19.00 di Sidney, jam berapakah di Berlin?

( Diadaptasi dari Take the Test: Sample Question From OECDS PISA

Assessments. OECD 2009 )


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

5) Level 5

Gambar di atas menunjukkan jejak kaki seorang pria yang telah berjalan.

Pacelength/Panjang adalah jarak antara bagian belakang pada jejak kaki.

Untuk pria, ada rumus yang berlaku dalam memperkirakan jejak

kaki dimana:

Pertanyaannya

Jika rumus di atas berlaku untuk Heiko yang sedang berjalan dengan 70

langkah per menit berapakah panjang pacelength Heiko? Tunjukkan

perhitunganmu!

( Diadaptasi dari Take the Test: Sample Question From OECDS PISA

Assessments. OECD 2009 )

6) Level 6

Seorang tukang kayu mempunyai kayu sepanjang 32 meter dan ingin

membuat pagar sekeliling kebun. Dia sedang mempertimbangkan beberapa

rancangan/desain berikut untuk membuat pagar tersebut.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

A B

6m 6m

10 m 10 m

C D

6m 6m

10 m 10 m

Lingkari Ya atau Tidak untuk setiap rancangan yang menunjukkan

apakah pagar kebun itu dapat dibuat dari 32 meter kayu.

Rancangan Pilihan

Rancangan A Ya/Tidak

Rancangan B Ya/Tidak

Rancangan C Ya/Tidak

Rancangan D Ya/Tidak

(Diadaptasi dari Take the Test: Sample Question From OECDS PISA

Assessments. OECD 2009)

4. Pendidikan Matematika Realistik Indonesia

Pendidikan Matematika Realistik Indonesia merupakan adaptasi dari

Pendidikan Matematika Realistik (PMR) yang dikembangkan di Belanda

sejak tahun 1970, dalam konteks Indonesia.

a. Prinsip Pendidikan Matematika Realistik

Adapun beberapa prinsip yang merupakan dasar teoritis PMR

(Suryanto dkk 2010: 41-43):


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

1) Guided Reinvention dan progressive Mathematization ( Penemuan

Kembali secara Terbimbing dan Matematisasi Progesif)

Prinsip Guided Reinvention memberi penekanan pada

penemuan kembali secara terbimbing. Melalui masalah kontekstual

yang realistik (yang dapat dibayangkan atau dipahami siswa), yang

mengandung topik-topik matematis tertentu yang disajikan, siswa

diberi kesempatan untuk membangun dan menemukan kembali ide-

ide dan konsep-konsep matematis. Setiap siswa diberi kesempatan

untuk merasakan situasi dan mengalami masalah kontekstual yang

memiliki berbagai kemungkinan solusi. Bila diperlukan dapat

diberikan bimbingan sesuai dengan keperluan siswa yang

bersangkutan. Jadi pembelajaran tidak diawali dengan pemberitahuan

tentang ketentuan, atau pengertian, atau nama objek matematis

(definisi), atau sifat (teorema), atau aturan, yang diikuti dengan

contoh-contoh serta penerapannya, tetapi justru dimulai dengan

masalah kontekstual realistik (dapat dipahami atau dibayangkan oleh

siswa, karena diambil dari dunia siswa atau dari pengalaman siswa),

dan selanjutnya melalui aktivitas, siswa diharapkan dapat menemukan

kembali pengertian (definisi), sifat-sifat (teorema), dan lainnya,

meskipun pengungkapannya masih dalam bahasa informal (non

matematis).

Progressive Mathematization diartikan sebagai upaya yang

mengarah ke pemikiran matematis. Dikatakan progresif karena terdiri


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

atas dua langkah yang berurutan, yaitu matematisasi horizontal

(berawal dari masalah kontekstual yang diberikan dan berakhir pada

matematika formal), dan kemudian matematisasi vertikal (dari

matematika formal ke matematika formal yang lebih luas, atau lebih

tinggi, atau lebih rumit).

2) Didactical Phenomenology (Fenomenologi Didaktis)

Prinsip ini menekankan fenomena pembelajaran yang bersifat

mendidik dan menekankan pentingnya masalah kontekstual untuk

memperkenalkan topik-topik matematika kepada siswa. Masalah

kontekstual dipilih dengan mempertimbangkan aspek kecocokan

aplikasi yang harus diantisipasi dalam pembelajaran dan kecocokan

dengan proses reinvention, yang berarti bahwa konsep, aturan, cara

atau sifat, termasuk model matematis, tidak disediakan atau

diberitahukan oleh guru, tetapi siswa perlu berusaha untuk

menemukan atau membangun sendiri dengan berpangkal pada

masalah kontekstual yang diberikan guru. Hal ini akan menimbulkan

learning trajectory (lintasan belajar) yang mengarah ke tujuan

pembelajaran yang ditetapkan. Tetapi perlu ditekankan di sini bahwa

tujuan utama pembelajaran dalam PMR bukanlah diketahuinya

beberapa konsep atau rumus, atau dikerjakannya banyak soal oleh

siswa, melainkan pengalaman belajar yang bermakna dan sikap positif

terhadap matematika sebagai dampak dari matematisasi horizontal

maupun vertical, kebiasaan berdikusi, dan merefleksi.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

3) Self-Developed Model (Membangun sendiri model)

Prinsip ini menunjukkan adanya fungsi jembatan yang berupa

model. Karena berpangkal pada masalah kontekstual dan akan menuju

ke matematika formal, serta ada kebebasan pada siswa, maka tidak

mustahil siswa akan mengembangkan model sendiri. Model itu

mungkin masih sederhana dan masih mirip dengan masalah

kontekstualnya. Model ini disebut model of dan sifatnya masih

dapat disebut matematika informal. Selanjutnya mungkin melalui

generalisasi atau formalisasi dapat mengembangkan model yang lebih

umum, yang mengarah ke matematika formal. Model tahap kedua,

yang memiliki sifat umum ini disebut model for. Dua jenis proses

demikian yang sesuai dengan dua matematisasi yang juga berurutan

yaitu matematisasi horisontal dan matematisasi vertikal yang

memungkinkan siswa dapat menyelesaikan masalah tersebut dengan

caranya sendiri.

b. Karakteristik Pendidikan Matematika Realistik

Traffers (1987) dalam A.Wijaya (2012: 21-23) merumuskan lima

karakteristik pendidikan matematika realistik yaitu :

1) Penggunaan konteks

Konteks atau permasalahan realistik digunakan sebagai titik

awal pembelajaran matematika. Konteks tidak harus berupa masalah

dunia nyata namun bisa dalam bentuk permainan, penggunaan alat

peraga, atau situasi lain selama hal tersebut bermakna dan bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

dibayangkan dalam pikiran siswa. Melalui penggunaan konteks, siswa

dilibatkan secara aktif untuk melakukan kegiatan eksplorasi

permasalahan. Hasil eskplorasi siswa tidak hanya bertujuan untuk

menemukan jawaban akhir dari permasalahan yang diberikan, tetapi

juga diarahkan untuk mengembangkan berbagai strategi penyelesaian

masalah yang bisa digunakan. Manfaat lain penggunaan konteks di

awal pembelajaran adalah untuk meningkatkan motivasi dan

ketertarikan siswa dalam belajar matematika (Kaiser, dalam De

Lange, 1987).

2) Penggunaan model untuk matematisasi progresif

Dalam Pendidikan Matematika Realistik, model digunakan

dalam melakukan matematisasi progresif. Penggunaan model

berfungsi sebagai jembatan (bridge) dari pengetahuan dan matematika

tingkat konkrit menuju pengetahuan matematika tingkat formal. Hal

yang perlu dipahami dari kata model adalah bahwa model tidak

merujuk pada alat peraga. Model merupakan suatu alat vertikal

dalam matematika yang tidak bisa dilepaskan dari proses matematisasi

(yaitu matematisasi horizontal dan matematisasi vertikal) karena

model merupakan tahapan proses transisi level informal menuju level

matematika formal .

3) Pemanfaatan hasil konstruksi siswa

Mengacu pada pendapat Freudental bahwa matematika tidak

diberikan kepada siswa sebagai suatu produk yang siap dipakai tetapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

sebagai suatu konsep yang dibangun oleh siswa maka dalam

Pendidikan Matematika Realistik siswa ditempatkan sebagai subjek

belajar. Siswa memiliki kebebasan untuk mengembangkan strategi

pemecahan masalah sehingga diharapkan akan diperoleh strategi yang

bervariasi. Hasil kerja dan konstruksi siswa selanjutnya digunakan

untuk landasan pengembangan konsep matematika.

4) Interaktivitas

Proses belajar seseorang bukan hanya suatu proses individu

melainkan juga secara bersamaan merupakan suatu proses sosial.

Proses belajar siswa akan menjadi singkat dan bermakna ketika siswa

saling mengkomunikasikan hasil kerja dan gagasan mereka.

Pemanfaatan interaksi dalam pembelajaran matematika bermanfaat

dalam mengembangkan kemampuan kognitif dan afektif siswa secara

simultan.

5) Keterkaitan

Pendidikan Matematika Realistik menempatkan keterkaitan

(Intertwinement) antar konsep matematika sebagai hal yang harus

dipertimbangkan dalam proses pembelajaran. Melalui keterkaitan ini,

suatu pembelajaran matematika diharapkan bisa mengenalkan dan

membangun lebih dari satu konsep matematika secara bersamaan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

c. Implementasi Pelaksanaan PMR

Pelaksanaan PMR menjanjikan perbaikan atau keefektifan

pembelajaran matematika di sekolah, karena PMR mengarahkan siswa

untuk aktif, kreatif, menyenangi matematika, dengan pembelajaran yang

berpusat pada siswa, dengan materi dan kegiatan yang kontekstual.

Implementasi pelaksanaan PMR tentu saja berkaitan dengan proses

pembelajaran dalam kelas. Secara umum langkah-langkah pembelajaran

matematika dengan pendekatan PMR adalah sebagai berikut (Suryanto

dkk, 2010: 50-51):

1) Persiapan Kelas

a) Persiapan sarana dan prasarana pembelajaran yang diperlukan,

misalnya buku siswa, LKS, alat peraga, dan sebagainya.

b) Pengelompokan siswa, jika perlu (sesuai rencana).

c) Penyampaian tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang

diharapkan dicapai, serta cara belajar yang dipakai hari itu.

2) Kegiatan Pembelajaran

a) Siswa secara kelompok ataupun secara individu, mengerjakan soal

atau memecahkan masalah kontekstual yang diberikan dengan

caranya sendiri.

b) Jika dalam waktu yang dipandang cukup, belum ada satupun siswa

yang dapat menemukan cara pemecahan, guru memberikan

bimbingan atau petunjuk seperlunya atau mengajukan pertanyaan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

yang menantang. Petunjuk itu dapat berupa gambar ataupun

bentuk tulisan.

c) Setelah waktu yang disedikan habis, beberapa orang siswa atau

wakil dari kelompok siswa menyampaikan hasil kerjanya atau

hasil pemikirannya.

d) Siswa ditawari untuk mengemukakan pendapatnya atau

tanggapannya tentang berbagai selesaian yang disajikan temannya

di depan kelas. Bila untuk suatu soal ada lebih dari satu selesaian

atau cara penyelesaian, perlu diungkap semua.

e) Guru mengarahkan atau membimbing siswa untuk membuat

kesepakatan kelas tentang selesaian mana yang dianggap paling

tepat. Dalam proses ini dapat terjadi negosiasi. Guru perlu

memberikan penekanan kepada selesaian benar yang dipilih.

f) Bila masih tidak ada selesaian yang benar, guru minta agar siswa

memikirkan cara lain.

5. Jenis-jenis Kesalahan

Menurut Sukirman (1985), dalam Wardoyo (2013: 8) kesalahan

merupakan penyimpangan terhadap hal-hal yang benar yang sifatnya

sistematis, konsisten, maupun insendental pada daerah tertentu. Kesalahan

yang sistematis dan konsisten terjadi disebabkan oleh tingkat penguasaan

materi yang kurang pada siswa. Sedangkan kesalahan yang bersifat

insendental adalah kesalahan yang bukan merupakan akibat dari rendahnya


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

tingkat penguasaan materi pelajaran melainkan karena kurang cermat dalam

membaca untuk memahami maksud soal dan dalam menghitung.

Hadar, Zaslavsky, dan Inbar (1987: 8-12) melakukan penelitian

terhadap jenis-jenis kesalahan yang dilakukan siswa pada saat mengerjakan

soal-soal matematika. Dari penelitian tersebut, mereka mengklasifikasikan

jenis-jenis kesalahan dalam mengerjakan soal matematika antara lain :

a. Kesalahan dalam penggunaan data

Kategori ini mencakup kesalahan yang berupa perbedaan antara data

yang diketahui dalam soal dengan data yang dituliskan siswa dalam

jawabannya. Kesalahan ini bisa terjadi pada saat awal menuliskan data

atau pada saat memproses data. Jenis-jenis kesalahan ini meliputi :

1) Menambahkan data yang tidak seharusnya ada dalam soal.

2) Mengabaikan beberapa data yang diberikan yang nantinya akan

digunakan untuk menyelesaikan soal.

3) Menyatakan syarat yang tidak dikehendaki dalam soal.

4) Menuliskan informasi yang tidak sesuai dengan permasalahan.

5) Menggunakan persyaratan yang tidak sesuai dengan informasi.

6) Menggunakan angka pengganti suatu variabel untuk variabel yang lain.

7) Salah menyalin soal ke dalam buku.

b. Kesalahan penafsiran bahasa

Kategori ini mencakup kesalahan yang berhubungan dengan

kesalahan menginterpretasi bahasa. Ciri-ciri kesalahan ini sebagai berikut:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

1) Menerjemahkan simbol dari bahasa sehari-hari ke dalam istilah

matematika atau persamaan yang sebenarnya mempunyai arti yang

berbeda.

2) Menuliskan simbol dari suatu konsep dengan simbol lain yang artinya

berbeda.

3) Kesalahan menafsirkan grafik sebagai istilah matematika atau

sebaliknya.

c. Kesalahan dalam penarikan kesimpulan

Secara umum, yang termasuk kategori ini adalah kesalahan di dalam

penarikan kesimpulan dari informasi sebelumnya yang telah diketahui.

Ciri-cirinya adalah sebagai berikut :

1) Penarikan kesimpulan dari pernyataan bersyarat (jika maka ),

menjadi jika maka , atau jika tidak maka .

2) Penarikan kesimpulan dari pernyataan bersyarat (jika maka ) adalah:

a) Jika terjadi, maka pasti tidak terjadi.

b) Jika salah, maka pasti salah.

3) Menarik kesimpulan bahwa mengimplikasikan saat tidak harus

mengikuti .

4) Kesalahan penggunaan operator logis seperti semua, ada, dan

beberapa.

5) Melakukan lompatan penarikan kesimpulan logis yaitu menyatakan

yang mengikuti tanpa memberikan urutan pembuktian yang benar.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

d. Kesalahan dalam penggunaan teorema atau definisi

Kategori ini mencakup kesalahan-kesalahan yang berhubungan

dengan penyimpangan prinsip, aturan, teorema, atau definisi tertentu.

Yang termasuk kesalahan dalam kategori ini adalah sebagai berikut:

1) Menerapkan teorema pada kondisi yang tidak sesuai.

2) Menerapkan sifat distributif untuk fungsi nondistributif atau operasi

yang bukan distributif.

3) Kesalahan dalam mengutip definisi, teorema, atau formula.

e. Penyelesaian yang tidak diperiksa kembali

Ciri utama dari kesalahan dalam kategori ini adalah setiap langkah

yang diambil siswa sudah benar, akan tetapi hasil akhirnya bukan solusi

dari masalah yang diberikan.

f. Kesalahan dalam perhitungan

Kategori ini meliputi kesalahan perhitungan (misalnya ),

kesalahan dalam pengambilan data dari tabel, kesalahan dalam

memanipulasi simbol-simbol aljabar dasar, dan kesalahan lainnya dalam

mengoperasikan perhitungan.

B. Kerangka Berpikir

Pada penelitian ini, pertama-tama peneliti melakukan observasi

pembelajaran matematika di Kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Moyudan.

Observasi pembelajaran dilakukan peneliti untuk melihat sejauh mana

penggunaan pendekatan PMRI dalam pembelajaran matematika di Kelas VIII

A SMP Pangudi Luhur Moyudan. Hasil observasi tersebut diperkuat dengan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

wawancara guru untuk mengetahui dengan jelas keterlaksanaan pendekatan

PMRI dalam proses pembelajaran di kelas VIII A SMP Pangudi Luhur

Moyudan.

Setelah melakukan observasi pembelajaran dan wawancara guru,

peneliti memberikan test dan wawancara siswa. Test diberikan kepada siswa

berupa lembar soal yang terdiri dari sepuluh (10) nomor soal yang mencakup

enam (6) level, sesuai dengan tingkat kemampuan literasi matematis yang ada

dalam PISA. Soal tersebut merupakan hasil adaptasi dari PISA dengan

memperhatikan tiga (3) komponen utama yang menjadi pokok penilaian PISA

yaitu aspek proses, konten dan konteks. Sedangkan dalam hal wawancara

peneliti menyiapkan lembar kisi-kisi wawancara sebagai pedoman bagi

peneliti dalam melakukan wawancara. Wawancara dilakukan untuk

mengkonfirmasi terkait jawaban test siswa yang belum dipahami peneliti dan

untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam

menyelesaikan soal yang diadaptasi dari PISA. Setelah melakukan test dan

wawancara, peneliti menganalisis data tersebut untuk memperoleh deskripsi

tentang level kemampuan literasi matematis siswa dan kesalahan-kesalahan

yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal yang diadaptasi dari PISA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian berdasarkan

metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan dibantu

dengan penelitian kuantitatif.

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk

menggambarkan (to describe), menjelaskan, dan menjawab persoalan-

persoalan tentang fenomena sebagaimana adanya maupun analisis hubungan

antara berbagai variabel dalam suatu fenomena (Zainal Arifin, 2011: 62 ).

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk

memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian

misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dan

dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks

khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah

(Lexy J. Moleong, 2011: 6).

B. Subjek Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah 28 orang siswa-siswi kelas VIII A

SMP Pangudi Luhur Moyudan tahun ajaran 2016/2017.

C. Objek Penelitian

Objek dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Implementasi pembelajaran matematika dengan pendekatan PMRI di kelas

VIII A SMP Pangudi Luhur Moyudan tahun ajaran 2016/2017

37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

2. Kemampuan literasi matematis siswa kelas VIII A SMP Pangudi Luhur

Moyudan tahun ajaran 2016/2017 yang diukur melalui soal-soal yang

diadaptasi dari PISA

3. Kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa kelas VIII A SMP Pangudi

Luhur Moyudan tahun ajaran 2016/2017 dalam menyelesaikan soal-soal

yang diadaptasi dari PISA.

D. Bentuk Data

Bentuk data yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Data implementasi pembelajaran matematika dengan pendekatan PMRI di

kelas yang diperoleh melalui observasi dan wawancara guru.

2. Data kemampuan literasi matematis siswa yang diperoleh dari hasil

jawaban siswa terhadap soal-soal yang didaptasi dari PISA yang diperkuat

dengan hasil wawancara.

3. Data wawancara siswa yang digunakan untuk mengetahui kemampuan

literasi matematis dan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam

menyelesaikan soal yang diadaptasi dari PISA.

E. Metode Dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

a. Observasi

Observasi dilakukan peneliti terhadap proses pembelajaran di kelas

dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana keterlaksanaan proses

pembelajaran matematika dengan pendekatan PMRI.

b. Tes tertulis

Tes yang diberikan kepada siswa berupa soal berstandar PISA

yang diadaptasi dan diterjemahkan dalam konteks Indonesia agar

siswa mudah untuk memahaminya. Tujuan dari test ini adalah untuk

mengukur kemampuan literasi matematis siswa berdasarkan level

kemampuan dalam PISA.

c. Wawancara

Wawancara dilakukan oleh peneliti kepada siswa dan guru.

Wawancara siswa bertujuan untuk mengkonfirmasi jawaban siswa

terkait hasil tes yang belum dipahami oleh peneliti dan untuk

mengetahui kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam

menyelesaikan soal-soal yang diadaptasi dari PISA, sedangkan

wawancara guru bertujuan untuk mengetahui sejauh mana

penggunaan pendekatan PMRI dalam proses pembelajaran di kelas.

2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data dalam suatu penelitian (Karunia E.Lesatari dan

Mokhammad R.Yudhanegara, 2015: 90).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

Adapun instrumen pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah

sebagai berikut :

a. Lembar Observasi Pembelajaran

Observasi dilakukan peneliti terhadap proses pembelajaran

matematika di Kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Moyudan bertujuan

untuk melihat sejauh mana penggunaan pendekatan Pendidikan

Matematika Realistik Indonesia (PMRI) dalam pembelajaran

matematika di Kelas.

Pada lembar observasi, peneliti mencantumkan aspek-aspek

yang akan diamati dalam pembelajaran matematika sesuai dengan

karakteristik PMRI yaitu penggunaan konteks, model, interaktivitas,

dan keterkaitan. Hasil observasi tersebut dideskripsikan dan dalam

mendeskripsikannya, peneliti menggunakan video sebagai alat bantu.

Lembar Observasi pembelajaran yang digunakan peneliti dapat dilihat

pada bagian lampiran A.3

b. Lembar Soal Tes

Lembar soal test yang diberikan kepada siswa memuat soal-soal

yang diadaptasi dari PISA. Soal-soal adaptasi yang dimaksudkan di

sini adalah soal-soal PISA yang diterjemahkan dalam bahasa

Indonesia dan disesuaikan dengan konteks Indonesia seperti nama

grup band dan jenis mobil. Soal yang diberikan berjumlah sepuluh

(10) dengan komposisi level satu (1) berjumlah satu (1) nomor yaitu

soal nomor 1, level 2 berjumlah tiga (3) nomor yaitu soal nomor 2, 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

dan 6, level 3 berjumlah dua (2) nomor yaitu soal nomor 3 dan 10,

level 4 berjumlah dua (2) nomor yaitu soal nomor 4 dan 7, level 5

berjumlah satu (1) nomor yaitu soal nomor 8, dan level 6 berjumlah

satu (1) nomor yaitu soal nomor 9.

Soal tersebut mengakomodasi empat aspek konten dalam PISA

yaitu ketidakpastian dan data (soal nomor 1, 2 dan 5), ruang dan

bentuk (soal nomor 6, 7, dan 10), kuantitas (soal nomor 3) serta

perubahan dan keterkaitan ( soal nomor 4, 8 dan 9).

Lembaran test yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada

lampiran A.4

c. Panduan Wawancara Siswa dan Guru

1) Panduan wawancara siswa

Peneliti melakukan wawancara kepada siswa kelas VIII A

SMP Pangudi Luhur Moyudan untuk mengkonfirmasi jawaban

siswa terhadap hasil tes yang belum dipahami oleh peneliti dan

untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa

dalam menyelesaikan soal yang diadaptasi dari PISA.

Kisi-kisi wawancara yang digunakan peneliti dalam penelitian ini

dapat dilihat pada bagian lampiran A.5

2) Panduan wawancara Guru

Peneliti melakukan wawancara Guru matematika kelas VIII

A SMP Pangudi Luhur Moyudan untuk mengetahui pendekatan

pembelajaran yang sering digunakan dalam pembelajaran


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

matematika di kelas. Selain itu juga wawancara guru bertujuan

untuk mendapatkan informasi terkait sejauh mana pendekatan

PMRI dilaksanakan dalam pembelajaran matematika.

Kisi-kisi wawancara guru dapat dilihat pada bagian lampiran A.5

F. Metode Analisis Data

Menurut Miles dan Huberman (1992) dalam Basrowi dan Suwandi

(2008: 209-210), ada tiga teknik dalam menganalisis data kualitatif:

1. Reduksi data

Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang mempertajam,

memilah, memfokuskan, membuang dan menyusun data dalam suatu

cara dimana kesimpulan akhir dapat digambarkan dan diverifikasikan.

2. Penyajian Data

Model data didefinisikan sebagai suatu kumpulan informasi yang

tersusun yang membolehkan pendeskripsian kesimpulan dan

pengambilan tindakan. Model tersebut mencakup berbagai jenis matrik,

grafik, jaringan kerja, dan bagan.

3. Penarikan/Verifikasi Kesimpulan

Penarikan kesimpulan hanyalah sebagian dari satu kegiatan dari

konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama

penelitian berlangsung. Makna-makna yang muncul dari data harus selalu

diuji kebenaran dan kesesuaiannya sehingga validitasnya terjamin. Pada

tahap ini, peneliti membuat proposisi yang terkait dengan prinsip logika,

mengangkatnya sebagai temuan penelitian, kemudian mengkajinya


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

secara berulang-ulang terhadap data yang telah ada, pengelompokan data

yang telah terbentuk dan proposisi yang telah dirumuskan. Pada akhirnya

peneliti melaporkan hasil penelitian yang lengkap dengan temuan yang

baru yang berbeda dari temuan yang sudah ada.

Berdasarkan penjelasan teknik analisis data penelitian kualitatif di atas,

peneliti melakukan analisis data dengan langkah langkah sebagai berikut :

1. Mendeskripsikan keterlaksanaan penggunaan pendekatan pembelajaran

PMRI di kelas berdasarkan hasil observasi dan wawancara guru.

Dalam mendeskripsikan keterlaksanaan PMRI di kelas, pertama-tama

peneliti melakukan pengumpulan data terkait proses pembelajaran di kelas

dengan menggunakan observasi dan wawancara guru, kemudian peneliti

membuat catatan terkait hasil observasi dan wawancara guru tersebut. Dari

catatatan tersebut, peneliti memilah, memfokuskan, menyusun data

tersebut dan membuat kesimpulan terkait keterlaksanaan penggunaan

pendekatan pembelajaran PMRI di kelas.

2. Mendeskripsikan hasil tes siswa dalam menyelesaikan soal yang

diadaptasi dari PISA

Dalam mendeskripsikan hasil tes, peneliti dibantu dengan alternatif

jawaban yang telah dibuat oleh peneliti.

Adapun lembar alternatif jawaban yang dimaksud peneliti dapat dilihat

pada bagian lampiran A.6


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

3. Melakukan wawancara siswa untuk mengkonfirmasi jawaban siswa terkait

hasil tes dan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang siswa lakukan

dalam menyelesaikan soal yang diadaptasi dari PISA.

4. Mendeskripsikan kemampuan literasi matematis dan kesalahan yang

dilakukan siswa berdasarkan hasil tes siswa yang didukung dengan hasil

wawancara.

G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Secara Keseluruhan

Prosedur pelaksanaan penelitian ini antara lain :

1. Menentukan lokasi penelitian

2. Observasi lokasi penelitian

3. Mengurus surat ijin penelitian di sekretariat JPMIPA

4. Pemberian surat ijin penelitian ke sekolah

5. Menyusun proposal penelitian

6. Konsultasi proposal penelitian dengan Dosen

7. Validasi instrumen penelitian oleh ahli (Dosen)

8. Penentuan jadwal penelitian dengan pihak sekolah

9. Pelaksanaan penelitian di SMP Pangudi Luhur Moyudan selama kurang

lebih satu bulan.

10. Analisis data hasil penelitian

11. Menyusun laporan hasil penelitian

12. Konsultasi hasil penelitian

13. Penentuan jadwal ujian hasil penelitian


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

H. Penjadwalan Waktu Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Pangudi Luhur Moyudan pada bulan

Februari sampai awal bulan Mei.

Adapun jadwal penelitian yang dilakukan peneliti seperti pada tabel 3.1 di

bawah ini.

Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian

No Hari/Tanggal Jenis Kegiatan


1 Senin, 13-21 Februari Penyusunan instrumen
2017
2 Senin, 27 Februari 2017 Observasi pembelajaran dan
wawancara guru
3 Selasa, 21 Maret 2017 Test soal
4 Rabu, 29 Maret - Wawancara siswa
Rabu, 12 April 2017
5 Senin, 24 April Rabu, Analisis data
10 Mei 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada 28 orang siswa SMP Kelas VIII A SMP

Pangudi Luhur Moyudan tahun ajaran 2016/2017.

Adapun tahap penelitian hingga pelaksanaan penelitian adalah sebagai

berikut :

a. Perijinan

Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti terlebih dahulu mengurus

surat ijin di sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam ( JPMIPA ) Universitas Sanata Dharma yang ditujukan

kepada Kepala SMP Pangudi Luhur Moyudan.

Pada tanggal 14 Desember 2016, peneliti mengantar surat ijin ke

sekolah dan di sana peneliti diterima oleh guru matematika karena kepala

sekolah sedang ada kegiatan. Pada saat itu, peneliti menyampaikan

maksud dan tujuan dari penelitian. Setelah menyampaikan maksud dan

tujuan penelitian, guru secara langsung menerima kegiatan penelitian ini

karena beliau adalah guru matematika kelas VIII.

b. Persiapan Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, peneliti membuat proposal penelitian.

Proposal tersebut dikonsultasi dengan dosen pembimbing agar arah

penelitiannya jelas. Dalam membuat proposal penelitian, peneliti

46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

membutuhkan persiapan yang matang terkait instrumen penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini. Untuk itu, peneliti berkonsultasi dengan

Dosen pembimbing sebanyak lima (5) kali sampai pada instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini dapat digunakan. Setelah melakukan

konsultasi dan persiapan instrumen soal yang akan digunakan dalam

penelitian, tahap selanjutnya adalah pelaksanaan penelitian.

c. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII A SMP Pangudi Luhur

Moyudan dengan jadwal pelaksanaan penelitian seperti pada tabel 4.1 di

bawah ini .

Tabel 4.1 Pelaksanaan Penelitian

No Hari/Tanggal Waktu Jenis kegiatan


1 Rabu, 29 07.00-08.45 Test
Maret 2017
2 Rabu, 5 April 07.00-08.45 Observasi pembelajaran
2017
3 Rabu, 5 April 09.00-09.30 Wawancara Guru
2017 Matematika Kelas VIII A
4 Rabu, 26 April 09.00-09.15,
2017-Jumat, 11.15-11-45 Wawancara Siswa
12 Mei 2017

2. Penyajian Data

Penelitian yang dilakukan pada siswa kelas VIII A SMP Pangudi Luhur

Moyudan memberikan tiga (3) informasi data sebagai berikut :


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

a. Data Observasi Pembelajaran

Kegiatan observasi pembelajaran dilakukan peneliti untuk mengetahui

sejauh mana keterlaksanaan pendekatan PMRI dalam pembelajaran di

kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Moyudan.

Adapun hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran matematika

dengan pendekatan PMRI seperti pada tabel 4.2 berikut ini.

Tabel 4.2 Hasil Observasi Keterlaksanaan PembelajaranMatematika dengan


Pendekatan PMRI

No Kegiatan yang Ya Tidak Deskripsi


Diamati Pelaksanaannya
I Pendahuluan
1. Guru memeriksa Guru menyuruh siswa
kesiapan siswa untuk menyediakan
seperti alat tulis dan catatan, alat tulis dan buku
buku pelajaran. pembelajaran serta jaring-
jaring kubus yang telah
ditugaskan pada
pertemuan sebelumnya.
2. Guru Guru tidak menyampaikan
menyampaikan tujuan pembelajaran,
tujuan pembelajaran melainkan bertanya
tentang materi yang sudah
dipelajari terkait
banyaknya rusuk,
diagonal, dan banyaknya
sisi pada kubus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

II Kegiatan Pembelajaran
A Penggunaan konteks
1. Siswa diberi - Guru memberi siswa soal
masalah kontekstual cerita terkait banyaknya
atau soal cerita kawat yang dibutuhkan
(secara lisan atau untuk membuat kerangka
tertulis) kubus dengan diketahui
panjang rusuk.
- Guru memberi
kesempatan kepada siswa
untuk menentukan
banyaknya model jaring-
jaring kubus yang dapat
dibentuk dengan
melakukan percobaan
dari media yang tersedia.
2. Siswa diberi waktu Siswa langsung diinstruksi
khusus untuk untuk menyelesaikan soal
memahami dan percobaan yang telah
permasalahan diberikan.
tersebut.
3. Siswa yang belum Guru memberi penjelasan
memahami masalah terkait soal yang belum
atau soal diberi paham ke siswa yang
penjelasan singkat belum menemukan solusi
tetapi tidak terhadap soal yang
menunjukkan diberikan.
selesaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

B. Penggunaan Model
1. Siswa diberi waktu Guru memberi
khusus untuk kesempatan kepada siswa
menyelesaikan untuk menyelesaikan soal
masalah itu dengan secara mandiri
strateginya sendiri.
2. Guru memberi Guru menggambar di
petunjuk berupa papan tulis salah satu
gambar atau tulisan contoh model jaring-jaring
jika belum ada kubus dan menunjukkan
siswa yang dapat salah satu contoh model
menemukan cara jaring jaring kubus.
pemecahan masalah
tersebut.
C. Interaktivitas
1. Siswa diberi Guru menyuruh siswa
kesempatan untuk untuk bekerja secara
berdiskusi terkait mandiri.
penyelesaian
masalah yang telah
diberikan.
2. Guru menciptakan Suasana belajar di kelas
suasana belajar sedikit tegang karena guru
yang memaksa siswa untuk
menyenangkan tidak boleh ribut dan
(tidak tegang) selalu menekankan siswa
untuk tidak berdiskusi
dengan teman setiap diberi
latihan soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

3. Siswa diberi Siswa tidak diberi


kesempatan untuk kesempatan untuk
mempresentasikan mempresentasikan hasil
penyelesaian kerjanya.
masalah dengan
cara mereka sendiri.
4. Guru memotivasi - Guru kurang memberi
siswa untuk berani stimulus dengan
mengutarakan ide, mengutarakan ide untuk
pertanyaan tanpa memecahkan masalah
rasa takut untuk dalam soal yang telah
membuat kesalahan. diberikan agar siswa bisa
menyelesaikan soal yang
diberikan.

5. Guru memberi Tidak ada kesempatan


kesempatan kepada untuk siswa menanggapi
siswa yang lain hasil pekerjaan teman
untuk menanggapi karena tidak ada waktu
hasil pekerjaan khusus yang diberikan
temannya. guru untuk
mempresentasikan hasil
perkerjaan siswa.
6. Siswa memberikan Tidak dilaksanakan karena
tanggapan atau tidak ada waktu bagi
saran terhadap hasil siswa untuk
kerja teman. mempresentasikan hasil
pekerjaannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

D. Keterkaitan
1. Materi yang Materi yang diberikan
disampaikan guru kepada siswa sudah
saling berkaitan satu terstruktur serta adanya
sama lain. keterkaitan antar materi.
2. Siswa diberi Siswa lebih diarahkan
kesempatan untuk pada kegiatan melakukan
menyampaikan percobaan terkait
contoh masalah banyaknya model jaring-
nyata yang jaring kubus yang dapat
berkaitan dengan dibentuk sehingga tidak
materi yang ada kesempatan untuk
dipelajari. menyampaikan contoh
masalah nyata yang
berkaitan dengan materi
yang dipelajari
III Penutup
1. Siswa diberi Siswa diberi kebebasan
kesempatan untuk untuk membuat model
memilih cara yang jaring-jaring kubus
mudah mereka asalkan mereka paham
paham dari berbagai akan konsepnya.
selesaian yang
benar.
2. Guru memberi Guru menekankan cara
penekanan terhadap membuat model jaring-
selesaian yang jaring balok dengan
benar. pendekatan yang sama
seperti pada kubus.
Hasil Observasi Pembelajaran dapat dilihat pada lampiran B.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

b. Data Tes

Ada 28 siswa kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Moyudan yang

mengikuti test. Adapun hasil test dari 28 siswa tersebut dapat dilihat pada

bagian lampiran.

Hasil jawaban siswa dapat dilihat pada lampiran B.2

c. Data Wawancara

1) Data Wawancara Guru

Wawancara guru merupakan bagian dari upaya menggali informasi

terkait sejauh mana pendekatan PMRI dilaksanakan dalam

pembelajaran matematika di kelas.

Adapun hasil wawancara guru matematika seperti tabel 4.3 berikut ini.

Tabel 4.3 Hasil Wawancara Guru

No Daftar Pertanyaan Hasil Wawancara


1 Apakah metode pembelajaran Setiap pembelajaran metode
matematika yang Bapak/Ibu yang digunakan berbeda.
gunakan hari ini berlaku juga
untuk pembelajaran matematika
sebelumnya?
2 Bapak/Ibu sering menggunakan Metode pembelajaran selalu
metode apa dalam pembelajaran berbeda tergantung pokok
matematika? bahasaan. Kalau materi
pembelajaran cocok untuk
menggunakan metode
percobaan maka yang
digunakan metode percobaan,
tetapi kalau materinya sulit
maka menggunakan metode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

ceramah.
3 Apakah Bapak/Ibu pernah Kalau soal sudah bisa, maka
memberi kesempatan siswa dikaitkan dengan kehidupan
untuk menyelesaikan soal-soal nyata.
yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-sehari?
4 Seberapa sering Bapak/Ibu - Tidak setiap pertemuan
memberi kesempatan siswa karena masalahnya waktu
untuk menyelesaikan soal yang - Kompensasinya diberikan
berkaitan dengan kehidupan pada kelas 9.
sehari-sehari? - Pada umumnya di kelas 9
baru banyak latihan soal
yang berkaitan dengan
kehidupan sehari- hari
5 Apakah siswa diberi waktu - Sering menggunakan cara
khusus untuk memahami soal mandiri
yang diberikan?
6 Apakah siswa diberi waktu - Lebih sering kerja secara
khusus untuk berdiskusi? mandiri, dari pada diskusi.
- Kalau diskusi susah
dikendalikan karena terlalu
ramai.
7 Apakah siswa diberi waktu Jika ada waktu, maka diberi
khusus untuk kesempatan kepada siswa.
mempresentasikan hasil Tetapi untuk sekarang dikejar
kerjanya? waktu karena materi bangun
ruang harus selesai di kelas 8
Transkrip Wawancara Guru dapat dilihat pada Lampiran B.3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

2) Data Wawancara Siswa

Wawancara siswa dilakukan peneliti untuk mengkorfirmasi

jawaban siswa terhadap hasil tes yang belum dipahami oleh peneliti

serta untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa

dalam menyelesaikan soal. Oleh karena itu tidak semua siswa

diwawancarai, yang diwawancarai adalah siswa yang mampu menjawab

dengan baik namun tidak disertai alasan atau yang penjelasannya belum

dipahami oleh peneliti.

Transkrip Wawancara dapat dilihat pada lampiran B.4

3. Analisis Data

a. Data Observasi Pembelajaran

Berdasarkan hasil observasi terkait keterlaksanaan pembelajaran

matematika dengan pendekatan PMRI pada kelas VIII A yang telah

diuraikan pada tabel 4.2 di atas, maka hasil observasi tersebut dapat

dianalisis sebagai berikut :

1) Kegiatan Pendahuluan

Mengacu pada karakteristik pembelajaran dengan pendekatan

PMRI dan hasil observasi yang telah diuraikan secara spesifik pada

tabel 4.2 di atas khususnya pada bagian kegiatan pendahuluan, maka

salah satu karakteristik PMRI yang belum terpenuhi pada kegiatan

pendahuluan adalah penyampaian tujuan pembelajaran. Hal ini bisa

dilihat pada uraian hasil observasi bahwa setelah guru menyuruh siswa

untuk mempersiapkan buku dan alat peraga pembelajaran, guru


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

mereview materi yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya

dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa.

2) Kegiatan Pembelajaran

a) Penggunaan Konteks

Berdasarkan hasil observasi, maka ada tiga point penting yang

dianalisis pada bagian penggunaan konteks yang dapat diuraikan

sebagai berikut :

Siswa diberi masalah kontekstual atau soal cerita (secara lisan

atau tertulis)

Dari hasil observasi, ada dua kegiatan yang dapat dianalisis

terkait masalah yang disajikan. Pada bagian pertama, terkait

dengan soal banyaknya jaring-jaring kubus yang dapat dibuat dari

suatu kawat dengan panjang tertentu dengan diketahui panjang

rusuk kubus. Dari soal ini, nampak bahwa persoalan yang berikan

kepada siswa lebih mengarah pada cara matematis dalam

menyelesaikan soal. Cara matematis yang dimaksudkan di sini

berkaitan dengan operasi matematika yang digunakan dalam

penyelesaian soal. Padahal dalam prinsip PMRI, masalah yang

disajikan ke siswa justru dimulai dengan masalah kontekstual

realistik (dapat dipahami atau dibayangkan oleh siswa, karena

diambil dari dunia siswa atau dari pengalaman siswa), dan

selanjutnya melalui aktivitas, siswa diharapkan dapat menemukan

kembali pengertian (definisi), sifat-sifat (teorema), dan lainnya,


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

meskipun pengungkapannya masih dalam bahasa informal (non

matematis).

Pada bagian kedua, terkait kegiatan percobaan menemukan

banyaknya model jaring-jaring yang dapat dibentuk untuk

membuat kubus belum sepenuhnya termasuk dalam masalah

kontekstual. Hal ini didasarkan pada uraian prinsip PMRI bahwa

masalah kontekstul yang dimaksudkan adalah masalah yang

berkaitan dengan situasi atau pengalaman dunia siswa sehingga

mudah dipahami dan dibayangkan oleh siswa, sedangkan pada

kegiatan percobaan ini, siswa lebih diarahkan untuk

membayangkan sebuah bangun ruang kubus sedangkan bangun

ruang kubus sifatnya abstrak. Dengan demikian, unsur

kontekstualnya belum sepenuhnya terpenuhi.

Siswa diberi waktu khusus untuk memahami permasalahan dan

siswa yang belum memahami masalah atau soal diberi penjelasan

singkat tetapi tidak menunjukkan selesaian.

Dari hasil observasi, guru langsung mengistruksikan siswa

untuk menyelesaikan soal dan percobaan dari pada memberi

waktu khusus kepada siswa untuk memahami persoalan. Hal ini

menandakan bahwa dalam proses penyelesaian masalah,

karakteristik PMRI dikesampingkan dalam pembelajaran terutama

terkait dengan waktu khusus bagi siswa untuk memahami

masalah. Sedangkan yang berkaitan dengan memberi penjelasan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

singkat terhadap siswa yang belum paham akan masalah sudah

dilaksanakan oleh guru. Hal tersebut dilakukan guru dengan

menjelaskan ulang maksud dari masalah yang telah diberikan.

b) Interaktivitas

Mengacu pada hasil observasi yang telah diuraikan pada tabel

4.3 maka dapat disimpulkan bahwa dalam proses pembelajaran tidak

ada waktu khusus untuk siswa berdiskusi. Guru lebih mengarahkan

siswa untuk menyelesaikan persoalan yang diberikan secara mandiri.

Hal tersebut tentu membuat suasana kelas menjadi tegang atau tidak

rileks.

Selain itu juga, kesempatan untuk siswa mempresentasikan hasil

kerjanya tidak ada karena persoalan waktu. Hal ini tentu menjadi

persoalan dan tanggung jawab guru dalam manajemen waktu yang

baik.

c) Keterkaitan

Berdasarkan hasil observasi, maka dapat disimpulkan bahwa

guru sudah melakukan pembelajaran dengan terstruktur dan ada

keterkaitan antara materi yang diberikan kepada siswa namun dalam

hal kesempatan siswa menyampaikan keterkaitan materi dengan

masalah sehari-hari tidak ada. Kenyataan ini mengindikasikan bahwa

karakteristik PMRI, dimana siswa mampu menghubungkan situasi

dunia nyata dengan materi yang dipelajari tidak dilaksanakan dengan

baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

3) Kegiatan Penutup

Mengacu pada hasil observasi pada tabel 4.2 di atas, maka dapat

dijelaskan bahwa pada kegiatan penutup guru memberi kebebasan

kepada siswa untuk memilih cara yang menurut mereka mudah dalam

menyelesaikan soal. Selain itu juga guru memberi penekanan khusus

terhadap penggunaan langkah penyelesaian yang sama dalam

menyelesaikan soal serupa.

Dari penjelasan di atas, tidak dapat disimpulkan bahwa kegiatan

penutup sudah sesuai karakteristik PMRI. Hal ini dilandasi oleh soal

yang digunakan belum bersifat kontekstual dan pemberian kebebasan

untuk memilih cara tidak berdasarkan hasil selesaian dari beberapa

siswa, melainkan berdasarkan pendapat masing-masing siswa. Padahal

dalam PMRI, siswa diberi kebebasan untuk memilih cara yang paling

mudah mereka mengerti berdasarkan banyaknya selesaian yang berbeda

dari hasil presentasi siswa, bukan dari hasil individu.

b. Data Wawancara Guru

Wawancara guru bertujuan untuk memperkuat data tentang sejauh

mana keterlaksanaan pembelajaran PMRI dalam pembelajaran matematika

di ke kelas. Berdasarkan hasil wawancara guru yang telah diuraikan secara

jelas pada tabel 4.3 maka dapat disimpulkan bahwa dalam setiap

pembelajaran guru tidak selalu mengaitkan pembelajaran dengan masalah-

masalah kontekstual. Hal ini ditegaskan dalam pernyataan pada hasil


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

wawancara yang telah diuraikan pada tabel 4.3 pada point 4 bahwa tidak

setiap pertemuan ada latihan tentang soal-soal yang berkaitan dengan

kehidupan sehari-hari karena waktunya kurang memungkinkan, sehingga

kompensasinya di kelas IX baru akan dilaksanakan latihan soal yang

berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Hal ini menunjukkan bahwa

esensi dari karakteristik PMRI berkaitan dengan penggunaan konteks

dalam pembelajaran matematika belum terlaksana dengan baik.

Selain itu juga dalam proses pembelajaran, guru lebih sering

menyuruh siswa untuk menyelesaikan soal secara mandiri dari pada

diskusi. Hal itu diperkuat dengan pernyataan hasil wawancara pada tabel

4.3 point 6 yang mengatakan bahwa siswa lebih sering ditugaskan secara

mandiri karena jika menggunakan metode diskusi maka situasi kelas akan

tidak kondusif. Lebih lanjut pada tabel 4.3 point 7 dijelaskan bahwa siswa

jarang untuk mempresentasikan hasil kerjanya karena kurangnya waktu.

Hal ini menunjukkan bahwa proses interaksi yang menjadi karakteristik

dari PMRI belum dilaksanakan dengan baik.

c. Data Tes dan Wawancara Siswa

Berdasarkan hasil tes dan wawancara siswa terhadap soal-soal yang

diadaptasi dari PISA, maka dapat dianalisis sebagai berikut :

S1

Dari hasil tes, S1 mampu menyelesaikan 2 soal dengan benar yaitu

soal nomor 1 yang mengukur kemampuan literasi matematis siswa pada


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

level 1 dan soal nomor 6 yang mengukur kemampuan literasi matematis

siswa pada level 2. Berdasarkan hasil tersebut, tampak bahwa S1 hanya

mampu menyelesaikan soal sampai pada soal yang mengukur

kemampuan literasi matematis pada level 2. Di sisi lain, ada dua soal

(nomor 2 dan 5) yang mengukur kemampuan literasi matematis siswa

pada level 2 belum dikerjakan dengan baik. Oleh karena itu, untuk

mengetahui dengan jelas kemampuan literasi matematis S1, peneliti

melakukan wawancara terkait ketercapaiannya dalam menyelesaikan

soal yang mengukur kemampuan literasi matematis pada level 2 yaitu

soal nomor 6.

Adapun transkrip hasil wawancara terkait jawaban S1 pada nomor

6 adalah sebagai berikut :

P : Okey...nah saya ingin tanya tentang jawabanmu


khususnya jawaban yang pertama, yaitu nomor 6. Kamu
kan memilihnya C yaitu titik S. Kenapa kamu memilih itu
? coba jelaskan!
S : eee...40 menit itu satu putaran.
P : Okey. terus.....pertanyaannya ?
S : Joni menaiki kincir di titik P. Dimana joni berada setelah
setengah jam ?
P : Setengah jam itu berapa menit?
S : 30 menit
P : Dimana berarti ?
S : Saya memilihnya 30 menit berhentinya di sini (sambil
menunjuk ke titik S).
P : oh begitu? Kenapa bukan yang lain ?
S : Karena 30 menit itu dari lingkaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

P : dari mana kamu dapatkan ?

S : kan kalau setengah lingkaran berarti sama dengan

,kemudian kalau ke S ditambah sama dengan

Dari wawancara di atas, terlihat dengan jelas bahwa S1

menggunakan konsep perbandingan dan operasi penjumlahan dalam

menentukan posisi Joni setelah setengah jam berputar menaiki kincir.

Hal tersebut dapat dilihat pada hasil wawancara di atas pada bagian

penentuan nilai . Selain itu juga, S1 memiliki kemampuan dalam

memahami informasi yang konteksnya umum seperti halnya

mengkonversi jam ke menit. Dengan kemampuan tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa kemampuan literasi matematis S1 berada pada level

2.

Dari jawaban terhadap tes, S1 melakukan kesalahan dalam

menjawab soal nomor 2 karena S1 menyimpulkan jawabannya hanya

berdasarkan pernyataan pertama pada persyaratan mobil yang

diinginkan oleh Chris. Peneliti mengatakan demikian berdasarkan hasil

wawancara yang dapat dilihat di bawah ini:

P : oh gitu....kemudian untuk nomor 2 kamu menjawab A.

Coba jelaskan !

S : Saya melihatnya jarak yang ditempuh tidak lebih dari

50000 km, yang ditempuh tidak dilebih dari 50000.

P : oh gitu ..kamu hanya melihat ini ?

S : iya..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

P : oh gitu...berarti kamu hanya membaca yang ini

(menunjuk pernyataan pertama terkait persyaratan mobil


kris)

S : iya..

Dari percakapan di atas, tampak bahwa kesalahan yang dilakukan

oleh S1 karena mengabaikan beberapa data yang diberikan dalam

soal yang akan digunakan untuk menyelesaikan soal. Dengan

demikian jenis kesalahan yang dilakukan oleh S1 adalah kesalahan

dalam penggunaan data.

S2

Berdasarkan hasil tes, S2 mampu menjawab 8 soal dengan benar

yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, dan 10. Soal-soal tersebut masing-

masing mengukur kemampuan literasi matematis siswa pada level 1

(soal nomor 1), level 2 (soal nomor 2, 5, dan 6 ), level 3 (soal nomor 3

dan 10 ), level 4 ( soal nomor 4 ), dan level 5 ( soal nomor 5 ). Dari 8

jawaban tersebut, ada 4 soal yang menjawab dengan benar tetapi tidak

disertai dengan alasan yang lengkap yaitu soal nomor 2, 4, 5 dan 8.

Dari uraian di atas, tampak jelas bahwa S2 mampu menyelesaikan

soal yang mengukur kemampuan literasi matematis sampai pada level 5

( soal nomor 5 ), namun bila dilihat dari hasil pekerjaannya, S2

menjawab soal nomor 5 dengan benar tetapi belum ada penjelasan.

Jawaban yang dimaksud seperti pada gambar di bawah ini


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

Gambar 4.1 Jawaban S2 untuk soal


nomor 5

Oleh karena itu, peneliti melakukan wawancara untuk mengetahui

lebih jelas kemampuan S2 pada soal tersebut.

Adapun transkrip wawancara terkait nomor 5 adalah sebagai

berikut:

P : Dari nomor 8 ya. Di sini kamu menjawab nya sama


dengan 8. Di sini kan kamu tidak punya alasannya,
kenapa nya sama dengan 8 kan. Nah coba kamu
jelaskan kenapa kok nya sama dengan 8?
S :ketika nya 8, banyaknya pohon pinus sama dengan
pohon apel. Jadi .

Dari penjelasan singkat di atas, dapat dijelaskan bahwa S2

memahami informasi yang ada pada soal, sehingga dengan mudah S2

memperkirakan nilai yang tepat agar banyaknya pohon pinus sama

dengan pohon apel. Mampu memperkirakan nilai yang tepat secara

langsung, menunjukkan bahwa S2 memiliki penalaran yang luas. Hal

tersebut dapat dilihat dari penjelasannya yang disertai langkah-langkah

matematis. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa S2 memiliki

kemampuan kemampuan literasi matematis sampai pada level 5.

Berdasarkan hasil test , S2 melakukan kesalahan dalam menjawab

soal nomor 4. Adapun jawaban dari S2 terkait soal nomor 4 adalah

sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

Gambar 4.2 Jawaban S2 untuk soal

nomor 4

Dari gambar di atas, dapat dijelaskan bahwa kesalahan dilakukan

S2 karena tidak menjelaskan maksud dari yang diberi tanda merah.

Ketidakmampuan S2 dalam menjelaskan kalimat yang diberi tanda

merah menunjukkan bahwa S2 belum mampu memodelkan suatu

masalah ke dalam bentuk matematika. Dengan demikian, kesalahan

yang dilakukan S2 termasuk dalam jenis kesalahan penafsiran bahasa.

S3

Berdasarkan hasil tes, S3 mampu menjawab 4 soal dengan benar

yaitu soal nomor 1, 2, 4 dan 6. Masing-masing soal tersebut mengukur

kemampuan literasi matematis siswa pada level 1 ( soal nomor 1 ), level

2 ( soal nomor 2 dan 6 ), dan level 4 ( soal nomor 4 ). Dari hasil

tersebut, tampak bahwa S3 mampu menyelesaikan soal sampai pada

soal yang mengukur kemampuan literasi matematis pada level 4.

Walaupun demikian, ada 3 soal ( nomor 3, 5 dan 10 ) yang mengukur

kemampuan literasi matematis di bawah level 4 belum diselesaikan

dengan baik. Oleh karena itu, untuk mengetahui lebih jelas kemampuan

literasi matematis S3, peneliti membutuhkan informasi tambahan terkait

kemampuan S3 dalam menjawab soal yang mengukur kemampuan

literasi matematis di level 4.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

Dilihat dari hasil pekerjaan S3 terkait soal nomor 4, S3 sudah

menggunakan langkah-langkah dalam menyelesaikan soal, namun

langkah-langkah penyelesaian soal yang dilakukan S3 belum lengkap.

Hal itu dapat dilihat dari jawabannya pada gambar berikut ini

Gambar 4.3 Jawaban S3 untuk soal


nomor 4
Dari gambar di atas, peneliti mewawancarai S3 untuk mengetahui

cara berpikirnya dalam menyelesaikan soal tersebut. Adapun hasil

wawancaranya adalah sebagai berikut:

P : Oh iya hari ini saya tanya tentang jawabanmu kemarin


dari hasil test itu. Pertama saya ingin tanya proses kamu
berpikir dalam menyelesaikan soal nomor 4. Coba kamu
jelaskan prosesnya?
S : Pada tower 1 kan ada 3 persegi panjang dan 3 segi enam,
sedangkan pada tower 2, ada 2 persegi panjang dan segi
enamnya ada 3. Berarti segi enamnya sama dari tower 1
dan 2 sama, sementara yang beda ya cuman yang persegi
panjang, makanya saya kurangkan 21-19 sama dengan 2.

P : Oh gitu ya, terus 5 itu dapat dari mana?

S : 5 itu. kan tower 1 ada tiga pasang yang sama

P : 3 pasang apa maksudnya?

S : ini kan segienam dan segiempat satu pasang, jadi ada 3.


Berarti tinggi dari segi enam dan segi empat itu ya 21
dibagi 3 sama dengan 7. Terus kan yang persegi panjang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

2 berarti tinggi segi enamnya 7 dikurang 2 sama dengan


5. Jadi tinggi yang terakhir 5 +2+2= 9.
Dari percakapan di atas, jelas bahwa S3 mampu menghubungkan

dua informasi yang ada pada dua tower yang sudah diketahui tingginya

untuk menentukan tinggi segi empat dan segi enam. Selain itu juga, S3

mampu mengemukakan alasan yang jelas dalam proses penyelesaian

soal. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kemampuan literasi

matematis S3 berada pada level 4.

Berdasarkan jawaban terhadap test, S3 melakukan kesalahan dalam

menjawab pertanyaan soal nomor 4 ( lihat gambar 4.3 di atas ). Dari

gambar di atas dapat dijelaskan bahwa pada gambar yang diberi tanda

merah, S3 tidak menulis alasan kenapa hasilnya 5. Saya mengatakan

demikian karena dari hasil wawancara S3 seperti pada transkrip

wawancara di atas, S3 mampu menjelaskan dengan baik kenapa

hasilnya 5. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kesalahan

dilakukan S3 karena ada lompatan kesimpulan dengan mengabaikan

prosedur penyelesaian. Jadi jenis kesalahan yang dilakukan S3 terkait

soal nomor 4 adalah kesalahan dalam penarikan kesimpulan.

Selain itu juga kesalahan lain yang dilakukan S3 terdapat pada

gambar yang diberi lingkaran biru, karena S3 tidak menulis arti dari

hasil yang ia tuliskan, walaupun pada hasil wawancara S3 mampu

menjelaskan dengan baik maksud tulisannya. Kesalahan yang dilakukan

S3 tersebut termasuk dalam kategori kesalahan dalam penggunaan data

karena mengabaikan informasi yang ada dalam soal.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

Hal lain yang menjadi kesalahan S3 pada gambar 4.3 yaitu pada

gambar yang diberi lingkar merah S3 menulis panjang segi enam,

sedangkan dari hasil wawancara S3 mengatakan bahwa yang ia maksud

adalah tinggi segi enam. Hal tersebut mengindikasikan bahwa S3

melakukan kesalahan dalam menafsirkan gambar. Dengan demikian,

kesalahan yang dilakukan S3 termasuk dalam jenis kesalahan

penafsiran bahasa.

S4

Dari hasil tes, S4 mampu menyelesaikan 4 soal dengan baik yaitu

soal nomor 1 yang mengukur kemampuan literasi matematis siswa pada

level 1, soal nomor 5 dan 6 yang mengukur kemampuan literasi

matematis siswa pada level 2 dan soal nomor 10 yang mengukur

kemampuan literasi matematis siswa pada level 3. Berdasarkan hasil

tersebut, nampak bahwa paling tinggi S4 mampu menyelesaikan soal

yang mengukur kemampun literasi matematis pada level 3.

Oleh karena ada soal yang mengukur kemampuan literasi

matematis di bawah dan pada level 3 belum diselesaiakan dengan baik,

maka peneliti melakukan wawancara untuk mengetahui dengan jelas

kemampuan literasi matematis S4. Wawancara terlebih dahulu

dilakukan untuk mengetahui alur berpikir S4 terhadap jawabannya pada

soal nomor 10. Adapun transkripsi hasil wawancaranya adalah sebagai

berikut :

P : nah...saya ingin tanya tentang jawabanmu dari test


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

kemarin. Kita mulai dari nomor 10. Coba kamu jelaskan


terkait jawabanmu yang nomor 10 ?
S : ya..nomor 10 nih bentuk pertama saya jawab tidak
,karena kalau di lipat kan jumlah titiknya yang
berhadapan tidak semuanya 7. Kalau bentuk yang 2 dan 3
ya benar karena kan kalau dilipat semua titik-titiknya
sama dengan 7, kalau yang 4 tidak karena kalau dilipat
ada yang jumlahnya tidak 7.

Dari percakapan di atas sangat jelas bahwa S4 memiliki

kemampuan keruangan yang baik sehingga S4 mudah mengidentifikasi

bentuk kubus yang banyak titik-titik yang berhadapannya sama dengan

7 ( tujuh ). Selain itu juga, S4 mampu mengkomunikasikan alasannya

dengan baik terhadap jawabannya. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa kemampuan literasi matematis S4 berada di level 3.

Berdasarkan hasil tes, S4 melakukan kesalahan dalam menjawab

soal nomor 4 dan 7. Pada soal nomor 4, S4 menentukan tinggi segi

empat dan segi enam berdasarkan informasi pada tower pertama tanpa

memperhatikan informasi pada tower kedua, padahal seharusnya dalam

menjawab soal nomor 4, siswa harus memperhatikan kedua informasi

yang tertera pada tower pertama dan kedua. Informasi yang tidak

digunakan oleh S4 dalam menyelesaikan soal dapat dilihat pada tanda

berwarna merah pada gambar di bawah ini:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

Gambar 4.4 Jawaban S4 untuk soal


nomor 4

Pengabaian informasi yang dilakukan S4 dalam menyelesaikan soal

nomor 4 termasuk dalam jenis kesalahan dalam penggunaan data.

Pada soal nomor 7, S4 melakukan kesalahan karena menarik

kesimpulan dari sebagian penyelesaian yang dilakukan. Adapun

jawaban S4 terhadap nomor tersebut adalah sebagai berikut:

Gambar 4.5 Jawaban S4 untuk soal

nomor 7

Pada gambar 4.5 yang diberi warna merah, S4 belum melanjutkan

proses penyelesaian soal karena ada kata dan, sedangkan pada lembar

jawaban S4 menulis jawabannya yaitu 5000. Hal tersebut menunjukkan

bahwa S4 menulis kesimpulan berdasarkan sebagian dari proses

penyelesaian soal. Dengan demikian, kesalahan yang dilakukan S4

termasuk dalam jenis kesalahan dalam menarik kesimpulan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

S5

Berdasarkan hasil tes, S5 mampu menjawab 2 soal dengan benar

yaitu soal nomor 1 yang mengukur kemampuan literasi matematis pada

level 1 dan soal nomor 2 yang mengukur kemampuan literasi matematis

siswa pada level 2. Dari hasil tersebut, tampak bahwa S5 hanya mampu

menyelesaikan salah satu pada level 2 yaitu soal nomor 2, sedangkan

soal nomor 5 dan tidak diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu,

untuk mengetahui dengan jelas kemampuan literasi matematis S5, maka

peneliti menganalisis hasil kerja S5 pada soal nomor 2. Adapun hasil

pekerjaannya terhadap soal nomor 2 seperti pada gambar di bawah ini:

Gambar 4.6 Jawaban S5 untuk soal

nomor 2

Dari gambar di atas, tampak bahwa S5 mampu mengidentifikasi

informasi dalam soal yang sesuai dengan persyaratan mobil yang

diinginkan Chris. S5 juga mampu menyimpulkan informasi dari

sejumlah informasi yang ada pada soal. Berdasarkan hal tersebut, maka

dapat disimpulkan bahwa kemampuan literasi matematis S5 berada

pada level 2.

Berdasarkan hasil tes, S5 melakukan kesalahan pada jawaban soal

nomor 3. Adapun jawaban yang dimaksud adalah sebagai berikut :


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

Gambar 4.7 Jawaban S5 untuk soal


nomor 3

Dari gambar 4.7 yang diberi lingkaran merah di atas, dapat

dijelaskan bahwa S5 melakukan kesalahan dalam menafsirkan bahasa

dalam soal ke dalam bentuk matematika sehingga berdampak pada

kesalahan konsep matematika yang digunakan dalam menyelesaikan

soal. Kesalahan yang dilakukan S5 terkait jawaban nomor 3 termasuk

dalam jenis kesalahan penafsiran bahasa.

Kesalahan lain yang dilakukan oleh S5 terdapat pada cara

menyelesaikan soal nomor 4. Adapun cara S5 dalam menyelesaikan

soal tersebut adalah sebagai berikut:

Gambar 4.8 Jawaban S5 untuk soal


nomor 4

Dari gambar di atas yang diberi tanda biru dan merah, S5

melakukan kesalahan karena menambah informasi tinggi tower pendek

sama dengan 8, padahal yang ditanyakan dalam soal adalah tinggi tower
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

pendek. Dengan demikian, jenis kesalahan yang dilakukan S5 terkait

jawaban soal nomor 5 adalah kesalahan dalam penggunaan data.

Selain di atas, kesalahan lain yang dilakukan S5 terdapat pada

penyelesaian soal nomor 5. Adapun jawaban siswa terhadap soal nomor

5 adalah sebagai berikut :

Gambar 4.9 Jawaban S5 untuk soal

nomor 5

Dari penyelesaian yang dilakukan S5, tampak bahwa S5 melakukan

kesalahan dalam menafsirkan gambar ke bentuk matematika seperti

pada gambar 4.9 yang diberi tanda lingkar merah di atas sehingga

konsep matematika yang digunakan untuk menyelesaikan soal tersebut

menjadi salah. Dengan demikian jenis kesalahan yang dilakukan S5

adalah kesalahan dalam penafsiran bahasa.

Selain di atas, kesalahan lain yang dilakukan S5 terdapat pada

jawaban soal nomor 8. Kesalahan S5 terletak pada memodelkan soal ke

bentuk matematika dan konsep matematika yang digunakan. Adapun

jawaban dari S5 terhadap soal tersebut adalah sebagai berikut:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

Gambar 4.10 Jawaban S5 untuk soal

nomor 8

Dari gambar 4.10 di atas yang diberi lingkar merah, tampak bahwa

ada konsep operasi matematika yang dikeliru. Pada bagian kiri, S5

menulis dua bilangan yang dihubungkan dengan tanda sama dengan,

sedangkan yang dikanan kedua bilangan tersebut digunakan untuk

operasi perkalian. Kesalahan yang demikian termasuk dalam kesalahan

dalam penggunaan teorema atau definisi.

Selain itu juga, pada gambar yang diberi tanda biru, tampak bahwa

konsep matematika yang digunakan S5 masih salah karena S5

menentukan banyaknya apel dan pinus, padahal yang diminta dalam

soal adalah menentukan nilai yang membuat banyaknya pohon pinus

sama dengan pohon apel. Kesalahan yang demikian termasuk jenis

kesalahan dalam penafsiran bahasa.

S6

Berdasarkan hasil tes, S6 mampu menjawab 7 soal dengan benar

yaitu soal nomor 1, 2, 4, 5, 6, 7, dan 10. Ketujuh (7 ) soal tersebut

masing-masing mengukur kemampuan literasi matematis siswa pada

level 1 ( soal nomor 1), level 2 ( soal nomor 2, 5, dan 6), level 3 ( soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

nomor 3 dan 10) dan level 4 ( soal nomor 4 dan 7). Pada soal-soal yang

lain (soal nomor 8 dan 9), S6 tidak mampu menyelesaikan soal dengan

baik.

Dari hasil tersebut, nampak bahwa S6 mampu menyelesaikan soal

sampai pada soal yang mengukur kemampuan literasi matematis pada

level 4, walaupun ada soal (nomor 3) dibawah level 4 yang tidak

dikerjakan dengan baik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

kemampuan literasi matematis S6 berada pada level 4. Hal yang

memperkuat pernyataan tersebut dapat dilihat dari pekerjaan S6 pada

soal nomor 4 seperti pada gambar berikut ini.

Gambar 4.11 Jawaban S6 untuk soal

nomor 4

Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa S6 mampu membuat

model, membuat asumsi-asumsi, menggunakan representasi

berdasarkan apa yang diinformasikan dari soal, memiliki keterampilan

dengan menunjukkan langkah-langkah penyelesaian secara terinci

sehingga pada akhirnya dapat menyelesaikan soal dengan baik.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan

literasi matematis S6 berada pada level 4.

Dari hasil test, S6 melakukan kesalahan dalam proses

menyelesaikan soal nomor 8. Adapun kesalahan dari S6 seperti pada

gambar berikut ini :

Gambar 4.12 Jawaban S6 untuk soal


nomor 8

Pada gambar di atas, tampak jelas bahwa dibagian ruas kiri, S6

menggunakan rumus banyaknya pohon apel yaitu sedangkan pada

bagian ruas kanan, S6 menggunakan rumus banyaknya pohon pinus

yaitu . Kesalahan S6 dalam proses penyelesaian pada soal tersebut

adalah dalam menentukan nilai seperti pada gambar yang beri tanda

merah. Nilai yang digunakan oleh S6 dalam menentukan jawabannya

adalah dari gambar b, padahal dalam soal siswa diminta untuk

menentukan nilai yang dapat menunjukkan banyaknya pohon apel

sama dengan pohon pinus. Dengan demikian kesalahan yang dilakukan

S6 terkait jawaban soal nomor 8 termasuk jenis kesalahan dalam

penafsiran bahasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

Kesalahan lain yang dilakukan oleh S6 terdapat pada jawaban

terkait soal nomor 9. Adapun jawaban S6 terhadap soal nomor 9 adalah

sebagai berikut :

Gambar 4.13 Jawaban S6 untuk soal

nomor 9

Pada soal tersebut S6 menjawab yang tumbuh paling cepat adalah

pohon pinus dengan berdasarkan pada perhitungan yang disajikan pada

tabel yang beri tanda merah. Proses perhitungan yang dilakukan S6

sudah benar, namun S6 menentukan kesimpulan (yang diberi tanda

biru) hanya berdasarkan hasil substitusi untuk nilai yang masih kecil.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kesalahan yang dilakukan

S6 terkait jawaban nomor 9 termasuk jenis kesalahan dalam menarik

kesimpulan.

S7

Berdasarkan hasil tes, S7 menjawab 4 soal dengan benar yaitu soal

nomor 1, 2, 4, 5, dan 9. Soal tersebut masing-masing mengukur tingkat

kemampuan literasi matematis siswa pada level 1( soal nomor 1 ), level


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

2 (soal nomor 2 dan 5), dan level 4 ( soal nomor 4 ). Dari hasil tersebut

tampak bahwa salah satu soal yang mengukur kemampuan literasi

matematis pada level 2 belum diselesaikan dengan baik yaitu soal

nomor 6 dan yang mengukur kemampuan literasi matematis pada level

4 yaitu nomor 7 tidak diselesaikan dengan baik.

Walaupun demikian karena S7 mampu menyelesaikan dengan baik

soal 4 nomor, maka dapat dikatakan kemampuan literasi matematis S7

berada pada level 4. Adapun hal yang menguatkan pernyataan tersebut

adalah dari hasil pekerjaannya pada soal nomor 4 seperti gambar

berikut ini.

Gambar 4.14 Jawaban S7 untuk soal

nomor 4

Dari gambar di atas, dapat dijelaskan bahwa S7 mampu

mengidentifikasi informasi ada tower pertama sehingga S7 dengan

mudah menentukan tinggi segi empat dan segi enam. Selain itu juga, S7

mampu menghubungkan keterkaitan informasi dari gambar tower

pertama dan kedua sehingga S7 dapat melakukan operasi matematis

sederhana yaitu operasi pengurangan untuk menentukan tinggi segi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

enam. Kemampuan demikianlah yang mengindikasikan bahwa

kemampuan literasi matematis S7 berada pada level 4.

Berdasarkan hasil tes, S7 melakukan kesalahan dalam menjawab

soal nomor 3. Adapun jawaban S7 terhadap soal nomor 3 seperi pada

gambar di bawah ini :

Gambar 4.15 Jawaban S7 untuk soal

nomor 3

Dari gambar di atas, tampak bahwa S7 kesimpulan yang ditulis S7

hanya berdasarkan hasil operasi pembagian pada salah satu bahan yang

tersedia yaitu papan kayu panjang seperti yang ditunjukkan oleh

gambar di atas yang diberi tanda merah, padahal dalam soal untuk

membuat suatu rak buku membutuhkan 5 buah bahan yang berbeda.

Dengan demikian kesalahan yang dilakukan S7 terhadap soal nomor 3

karena mengabaikan informasi lain yang diketahui dalam soal. Hal

tersebut menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan S7 terhadap

soal nomor 3 termasuk dalam jenis kesalahan penggunaan data.

Selain di atas, kesalahan lain yang dilakukan oleh S7 terdapat pada

soal nomor 8 dan 9. Pada soal nomor 8, S7 melakukan kesalahan karena

konsep matematika yang digunakan untuk menentukan nilai yang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

membuat banyaknya pohon apel sama dengan pohon pinus belum tepat,

seperti pada gambar di bawah ini yang diberi tanda merah, sehingga

nilai pada kesimpulan (diberi tanda biru) juga salah.

Adapun jawaban dari S7 terkait soal nomor 8 adalah sebagai

berikut:

Gambar 4.16 Jawaban S7 untuk soal

nomor 8

Kesalahan yang dilakukan S7 terkait soal nomor 8 termasuk jenis

kesalahan dalam penggunaan teorema atau definisi.

Pada soal nomor 9, S7 menjawab tidak sesuai dengan pertanyaan.

Adapun jawaban S7 dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 4.17 Jawaban S7 untuk soal

nomor 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

Dari gambar di atas yang diberi tanda merah, tampak bahwa S7

menjawab yang banyak pohon apel adalah , padahal dalam soal

siswa diminta untuk menjawab pertanyaan, pohon apakah yang

meningkat lebih cepat ketika petani membuat kebun lebih besar. Selain

itu juga, alasan yang ditulis S7 yang diberi tanda biru pada gambar di

atas belum jelas, karena alasannya masih bersifat umum. Dengan

demikian, kesalahan yang dilakukan S7 terkait soal nomor 9 termasuk

jenis kesalahan dalam penafsiran bahasa.

S8

Berdasarkan hasil tes, S8 menjawab 7 soal dengan benar yaitu soal

nomor 1, 2, 4, 5, 6, 9, dan 10. Soal-soal tersebut masing masing

mengukur kemampuan literasi matematis siswa pada level 1 ( nomor 1

), level 2 ( nomor 2, 5, dan 6 ), level 3 ( nomor 10 ), level 4 ( nomor 4 ),

dan level 6 ( nomor 9 ). Dari jawaban tersebut, S8 menjawab soal

nomor 9 dengan tidak disertai alasan yang jelas, padahal soal tersebut

mengukur kemampuan literasi matematis pada level 6. Oleh karena itu,

peneliti melakukan wawancara untuk mengetahui proses berpikir S8

dalam menjawab soal nomor 9. Adapun transkrip wawancara dengan S8

adalah sebagai berikut :

P : nah, kali ini saya ingin bertanya tentang jawabanmu dari


test kemarin. Kita mulai dari nomor 9 ya ?
S : ya..
P : Di nomor 9 kan, kamu jawab pohon apel. Kenapa kok
kamu menjawab itu, disini kan kamu belum menulis
alasannya. Alasannya kenapa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

S : eee. Menurut saya pohon apel ya tumbuh lebih cepat dari


pohon pinus
P : itu kenapa? Dilihat dari mananya? Dari gambarnya kah
atau dari rumusnya kah?
S : gambarnya. Masih bingung sih.

Dari percakapan di atas, tampak jelas bahwa S8 belum memiliki

kemampuan literasi matematis pada level 6 sebab S8 belum mampu

menjelaskan secara tepat akan jawaban dari soal nomor 9. Oleh karena

itu untuk mengetahui dengan jelas kemampuan literasi matematis S8,

peneliti menganalisis hasil pekerjaan S8 pada soal yang mengukur

kemampuan literasi matematis di bawah level 6.

Dilihat dari hasil pekerjaan S8, salah satu soal yang mampu

diselesaikan dengan baik dan levelnya berada di bawah 6 adalah soal

nomor 4 yang mengukur kemampuan literasi matematis siswa pada

level 4. Adapun pekerjaan siswa terkait soal nomor 4 seperti pada

gambar berikut ini

Gambar 4.18 Jawaban S8 untuk soal

nomor 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

Dari gambar di atas, peneliti mewawancarai S8 untuk menjelaskan

pekerjaannya. Berikut ini adalah transkrip wawancara dengan S8:

P : Okey. Selanjutnya saya mau tanya tentang pekerjaanmu


nomor 4. Coba kamu jelaskan cara berpikirmu tentang
jawaban nomor 4
S : hemm. Kan ini ( menunjuk gambar 1) segi enam sama
persegi panjangnya 7 meter
P : 7 meter apanya?
S : tingginya
P : dari mana itu ?
S : kan ininya dari atas sampai bawah 21 (menunjuk tinggi
tower 1) dibagi 3 ( sambil menunjuk 3 segi enam dan segi
empat), terus ketemu 7. 7 meter itu tinggi segi enam sama
persegi panjang.
P : kemudian limanya dari mana?
S : terus ..limanya itu dari gambar yang kedua, kan segi
enam dan segiempat 7 meter.7 meter ditambah 7 meter
kan 14. Jadi 19 meter kurang 14 meter sama dengan 5.

Dari hasil wawancara di atas, dapat dijelaskan bahwa S8 mampu

menghubungkan kedua informasi yang ada pada tower 1 dan tower 2

sehingga S8 dapat menentukan tinggi segi empat dan tinggi segi enam.

Selain itu juga, S8 mampu mengkomunikasikan hasil pekerjaannya

dengan baik. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kemampuan

literasi matematis S8 berada di level 4.

Berdasarkan hasil tes, S8 membuat kesalahan pada soal nomor 8.

Adapun jawaban S8 terhadap soal nomor 8 adalah sebagai berikut:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

Gambar 4.19 Jawaban S8 untuk soal

nomor 8

Dari gambar di atas tampak bahwa S8 menentukan nilai

berdasarkan hasil substitusi pada kedua rumus sehingga pada

jawabannya muncul dua nilai (tanda merah) yang berbeda, padahal

dalam soal meminta siswa untuk menentukan suatu nilai yang

menunjukkan banyaknya pohon apel sama dengan pohon pinus. Hal ini

menunjukkan bahwa S8 salah dalam menafsirkan bahasa yang ada

dalam soal ke bentuk matematika. Jenis kesalahan yang demikian

termasuk dalam jenis kesalahan penafsiran bahasa.

S9

Dari hasil tes, S9 mampu menjawab 4 nomor soal dengan benar

antara lain soal nomor 1 yang mengukur kemampuan literasi matematis

siswa pada leevel 2 dan soal nomor 2, 5, dan 6 yang mengukur

kemampuan literasi matematis pada level 2. Dari jawaban tersebut, 2

soal dijawab (soal nomor 2 dan 5) dengan benar tetapi tidak disertai

alasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

Oleh karena S9 mampu menjawab pertanyaan sampai pada level 2

maka dapat dikatakan bahwa kemampuan literasi matematis S9 berada

pada level 2. Hal tersebut dapat dilihat dari jawaban S9 pada nomor 6

seperti pada gambar berikut ini.

Gambar 4.20 Jawaban S9 untuk soal

nomor 6

Dari gambar di atas tampak jelas bahwa S9 mampu menafsir dan

mengenali soal dengan baik, mampu memahami dengan baik informasi

dalam soal sehingga langkah-langkah penyelesaian seperti yang tertera

pada gambar di atas benar, dan mampu membuat kesimpulan dengan

benar. Dengan kemampuan yang milikinya, maka dapat dikatakan

bahwa kemampuan literasi matematis S9 berada pada level 2.

Dari gambar di atas, terdapat kesalahan S9 dalam menulis bentuk

operator pembagian, sehingga jenis kesalahan yang dilakukan S9 adalah

kesalahan dalam penggunaan teorema atau definisi.

S10

Berdasarkan hasil tes, S10 mampu menjawab soal sampai pada soal

yang mengukur kemampuan literasi matematis siswa pada level 6 yaitu

soal nomor 9. Adapun bentuk jawaban S10 terhadap soal nomor 9

adalah seperti pada gambar berikut ini:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

Gambar 4.21 Jawaban S10 untuk soal

nomor 9

Dari jawaban di atas, dapat dijelaskan bahwa S10 mempunyai

penalaran tingkat tinggi. Hal tersebut dapat dilihat dari pada alasannya

bahwa S10 tidak menggunakan cara coba-coba untuk menentukan

pohon apa yang akan tumbuh meningkat terlebih dahulu, melainkan

dengan melihat rumus yang ada pada soal, S10 mampu membuat

kesimpulan. Selain itu juga S10 mampu berpikir dan bernalar dengan

baik yang ditunjukkan dengan penguasaan teknis operasi matematika.

Kemampuan demikianlah yang menunjukkan bahwa kemampuan

literasi matematis S10 berada pada level 6.

Berdasarkan hasil tes, S10 melakukan kesalahan dalam menjawab

soal 8. Kesalahan yang dilakukan S10 terletak pada konsep yang

digunakan dalam menyelesaikan soal. Adapun jawaban S10 terhadap

soal nomor 6 adalah sebagai berikut :


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

Gambar 4.22 Jawaban S10 untuk soal

nomor 8

Dari gambar di atas, tampak bahwa S10 melakukan perhitungan

banyaknya pohon pinus dan pohon apel, padahal dalam soal meminta

siswa untuk menentukan nilai yang menunjukkan banyaknya pohon

apel sama dengan pohon pinus. Hal tersebut menunjukkan bahwa S10

melakukan kesalahan karena belum memahami apa yang dimaksud

dalam soal sehingga berpengaruh terhadap konsep yang digunakan

dalam menyelesaikan soal. Kesalahan yang demikian termasuk jenis

kesalahan dalam penafsiran bahasa.

S11

Berdasarkan hasil tes, S11 mampu menyelesaikan 3 soal dengan

baik yaitu soal nomor 1, 2, dan 6. Dari jawaban tersebut, nampak bahwa

S11 memiliki kemampuan literasi matematis sampai pada level 2, sebab

S11 mampu menyelesaikan soal nomor 2 dan 6 walaupun pada

jawabannya belum terdapat alasan yang jelas. Oleh karena itu peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

melakukan wawancara terkait jawaban siswa terhadap soal yang

mengukur kemampuan literasi matematis pada level 2.

Adapun transkripsi wawancara untuk mengetahui kemampuan

literasi matematis S11 adalah sebagai berikut :

P : okey. Nah saya ingin tanya tentang jawabanmu tentang


hasil test kemarin. Pertama, dimulai dari nomor 6, nah
itu kan kamu menjawab titik S. Nah titik S itu darimana?
Coba kamu jelaskan!
S : jelasinnya susah
P : dari soalnya aja dulu gimana?
S : kan setiap satu putaran itu memerlukan waktu 40 menit
, terus ..
P : kemudian Joni menaiki kincir dari mana?
S : dari P
P : pertanyaan apa?
S : Dimana joni berada setelah setengah jam?
P : setengah jam itu berapa menit ?
S : 30 menit
P : berada di titik mana joni berada?
S : di titik S
P : dari mana?

S :

P : itu dapat dari mana?

S : dari satu putaran


P : dari satu putaran? Tadi kan dari P ke S , berarti dari P
ke S itu ya?

S : iya
P : okey. Kemudian saya ingin tanya mengenai nomor 5. Ini
nomor 5kan nggak kamu kerjakan, kenapa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

S : saya tau .
P : harus jawab apa?
S : 2 detik
P : oh gitu
S : 5 detik
P : 5 apa 2?
S :5
P : dari mana kamu dapatkan itu ?
S : dari satu periode ( sambil menunjuk pada gambar dari
titik 0 sampai 5 detik)
P : yang mana lagi ?
S : dari 5 sampai 10 satu periode
P : berarti sebenarnya kamu paham ya?
S : iya

Dari percakapan di atas, dapat dijelaskan bahwa S11 mampu

mempertanggungjawabkan pekerjaan pada soal nomor 6 dan

memperbaiki jawaban pada soal nomor 5, dimana kedua soal tersebut

mengukur kemampuan literasi matematis siswa pada level 2.

Berdasarkan wawancara S11 terkait jawaban soal nomor 6, tampak

bahwa S8 menggunakan nalar dan penafsirannya untuk menentukan

keberadaan joni setelah menaiki kincir selama setengah jam. Selain itu

juga, pada jawaban soal nomor 5, S11 mampu memperbaiki

kesalahannya dengan argumentasinya yang menyatakan bahwa

seharusnya jawaban yang benar adalah 5 detik karena definisi dari

periode dan dengan melihat gambar pada soal. Hal tersebut

menandakan bahwa S11 mampu menghubungkan informasi dalam soal


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

dan mampu membuat kesimpulan berdasarkan informasi yang terdapat

pada soal. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kemampuan literasi

matematis S11 berada pada level 2.

Dari data tes dan wawancara, tidak ditemukan kesalahan yang

dilakukan S11.

S12

Hasil test menunjukkan bahwa S12 menjawab 5 soal dengan benar

yaitu soal nomor 1, 2, 4, 5, dan 6. Dari kelima jawaban tersebut ada 3

soal yang dijawab dengan benar tetapi tidak disertai dengan alasan yang

lengkap yaitu soal nomor 2, 4, dan 5. Berdasarkan hasil tersebut,

peneliti menganalisis kemampuan literasi matematis S12 berdasarkan

ketercapaian S12 dalam menyelesaikan soal, dimulai dari soal yang

mengukur kemampuan literasi matematis pada level yang paling atas.

Dilihat dari hasi jawaban S12, nampak bahwa S12 mampu

menyelesaikan soal yang mengukur kemampuan literasi matematis

sampai pada level 4. Adapun hasil pekerjaan S12 pada nomor 4 seperti

pada gambar di bawah ini:

Gambar 4.23 Jawaban S12 untuk soal


nomor 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

Oleh karena S12 menjawab tanpa dengan alasan yang lengkap

seperti pada gambar di atas, peneliti melakukan wawancara untuk

mengetahui proses berpikir S12 dalam menyelesaikan soal. Adapun

transkrip wawacara adalah sebagai berikut :

P : selamat pagi?
S : selamat pagi
P : gimana kabarmu?
S : baik
P : senyum-senyum kenapa? heheheh
S : hehehheh
P : nah saya ingin bertanya pekerjaanmu yang nomor
4.Kamu itu menjawab 9 meter tinggi dari tower terakhir
itu darimana dapatnya?
S : ya.. saya cuma ngira kalau yang tinggi benda yang
membentuk segi empat itu cuma kira-kira 5 meter dan
persegi panjangnya 4 meter. Jika dijumlahkan hasilnya 9.
P : berarti ngira-ngira gitu ya? ada cara lain ga?
S : nggak
P : nggak ada?
S : tidak menjawab (mengangguk kepala)

Dari percakapan di atas, dapat dijelaskan bahwa S12 belum mampu

mengatakan alasan yang jelas terkait pekerjaannya, sehingga dapat

dikatakan bahwa S12 belum memiliki kemampuan literasi matematis

pada level 4. Oleh karena itu peneliti melihat hasil S12 dalam

menyelesaikan soal yang mengukur kemampuan literasi matematis di

bawah level 4 yaitu pada level 2. Pada level ini, S12 menyelesaikan soal

nomor 2 dengan baik, namun alasannya belum lengkap, masih bersifat


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

umum. Adapun alasan S12 terhadap jawaban soal nomor 2 adalah

seperti pada gambar berikut :

Gambar 4.24 Jawaban S12 untuk soal

nomor 2

Dalam rangka memperjelas jawaban di atas, peneliti melakukan

wawancara terhadap S12. Adapun transkrip hasil wawancara adalah

sebagai berikut :

P : okey deh . nggak apa-apa. Kemudian ini nomor 2 kamu


menjawab mobil toyota avanza. Itu darimana tu ? kan di
sini kan alasanmu karena dari persyratan kris yang sesuai
syaratnya mobil itu. Persyaratan yang bagamana to ?
S : persyratan itu di sini dikatakan jika jarak yang ditempuh
tidak lebih dari 50000 km.
P : kalau toyota itu berapa?
S : 50000
P : sama gitu ya
S : iya
P : kemudian?
S : dibuat pada tahun 2012 atau setahun kemudian. Toyota
avanza itu dibuat tahun 2013 yaitu setahun kemudian.
Kemudian harganya itu tidak lebih dari 162 juta rupiah
sedangkan di situ 159 juta rupiah
Dari percakapan di atas, terlihat jelas bahwa S12 mampu

memberikan alasan secara langsung terhadap soal yang dberikan. Hal

tersebut menunjukan bahwa S12 paham terhadap informasi yang ada


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

pada soal. Selain itu juga, S12 mampu mengidentifikasi informasi yang

sesuai dengan persyaratan pada soal untuk mengambil suatu kesimpulan

yang benar. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

kemampuan literasi matematis S12 berada pada level 2.

Berdasarkan hasil wawancara siswa terhadap soal nomor 4 yang

telah dijelaskan sebelumnya dapat dilihat bahwa penafsiran S12

terhadap gambar pada soal nomor 4 masih salah sebab dia menjawab

berdasarkan perkiraan. Menjawab dengan perkiraan menunjukkan

bahwa S12 belum mampu memodelkan masalah ke bentuk matematika

dan hal tersebut termasuk jenis kesalahan dalam penafsiran bahasa.

Selain itu juga terdapat kesalahan dari jawaban S12 yaitu pada soal

nomor 7. Pada soal nomor 7, S12 menjawab 50000 karena ukuran

panjang panggung dikalikan dengan ukuran lebar lapangan, padahal

dalam soal tidak diketahui panjang dan lebar panggung. Jawaban S12

dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 4.25 Jawaban S12 untuk soal


nomor 7

Dari jawaban di atas, kesalahan dilakukan S12 karena menambah

informasi yang tidak seharusnya ada dalam soal. Kesalahan yang

demikian termasuk jenis kesalahan penggunaan data.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

S13

Berdasarkan hasil tes, S13 mampu menjawab 5 soal dengan benar

yaitu soal nomor 1 yang mengukur kemampuan literasi matematis siswa

pada level 1, soal nomor 2 dan 6 yang mengukur kemampuan literasi

matematis siswa pada level 2, soal nomor 3 yang mengukur

kemampuan literasi matematis siswa pada level 3 dan soal nomor 8

yang mengukur kemampuan literasi matematis siswa pada level 5.

Dari hasil di atas, tampak bahwa S13 sudah mampu menyelesaikan

soal sampai pada level 5 walaupun pada level sebelumnya masih ada

soal yang belum dijawab dengan benar. Namun dari hasil pekerjaan S13

dapat diperlihatkan bahwa kemampuan S13 berada pada level 5 seperti

gambar berikut ini.

Gambar 4.26 Jawaban S13 untuk soal

nomor 8

Dari gambar di atas, dapat dijelaskan bahwa S13 mampu

menggunakan penalaran yang luas sehingga S13 tidak menyelesaikan

soal tersebut dengan mencoba-coba nilai n yang memenuhi. Selain itu

juga S13 mampu memahami maksud dari soal sehingga dengan mudah

menggunakan penalarannya untuk menjawab soal tersebut dengan baik.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

Berdasarkan hal tersebut, maka dapat diberi kesimpulan bahwa

kemampuan literasi matematis S13 berada pada level 5.

Berdasarkan hasil tes, S13 melakukan kesalahan dalam menjawab

soal nomor 4. Adapun jawaban yang dimaksud adalah seperti pada

gambar di bawah ini :

Gambar 4.27 Jawaban S13 untuk soal

nomor 4
Dari gambar di atas, tampak jelas bahwa kesalahan dilakukan S13

pada awal proses penyelesaian (tanda merah) karena menambahkan

informasi diluar soal yang diketahui yaitu dua bilangan yang tidak

diketahui dalam soal. Hal tersebut mempengaruhi proses penyelesaian

soal pada tahap selanjutnya. Kesalahan yang demikian termasuk jenis

kesalahan dalam penggunaan data.

Kesalahan lain yang dilakukan S13 terdapat pada jawaban terkait

soal nomor 7. Adapun jawaban yang dimaksud adalah seperti pada

gambar berikut ini :


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

Gambar 4.28 Jawaban S13 untuk soal

nomor 7
Dari gambar di atas, tampak bahwa S13 menambah dua informasi

yang tidak ditanyakan dalam soal yaitu mengubah satuan panjang dari

m ke cm (di dalam lingkaran merah) dan adanya bilangan 900 ( di

dalam lingkaran biru). Menambahkan informasi yang tidak diketahui

dalam soal termasuk jenis kesalahan dalam penggunaan data.

S14

Dari hasi tes, S14 menjawab 7 soal dengan benar yaitu soal nomor

1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 10. Berdasarkan hasil tersebut, nampak bahwa S14

mampu menyelesaikan soal yang mengukur kemampuan literasi

matematis sampai level 4 yaitu soal nomor 4. Pada soal tersebut, S14

menjawab tetapi tidak disertai dengan alasan yang jelas. Oleh karena

itu, peneliti melakukan wawancara untuk mengetahui cara berpikir S14

dalam menyelesaikan soal tersebut. Adapun transkrip hasil wawancara

terhadap soal nomor 4 adalah sebagai berikut:

P : nah saya ingin tanya tentang jawabanmu dari hasil test\


kemarin.Kita mulai dari jawaban nomor 4. Kamu kan
menjawabnya 9 cm. Dari mana 9 cm itu ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

S : anu ini ditanya, berapa tinggi tower yang paling pendek.


Yang paling tinggi ini tak hitung, yang segienamnya ini 6
m dan persegi panjangnya ini 3 m.
P : darimana itu? Kok bisa 6 dan 3 ?
S : nebak
P : nebak ? kok bisa nebak?
S : ya nggak udah nggak bisa kepikir. Liatnya di sini (sambil
menunjuk gambar 1)
Berdasarkan percakapan di atas, maka kemampuan literasi

matematis S14 belum mencapai level 4 sebab alasan yang disampaikan

S14 terhadap jawabannya hanya berdasarkan perkiraan. Oleh karena itu

peneliti mewawancarai jawaban siswa terkait kemampuan literasi

matematis di bawah level 4 yaitu level 3. Hal ini dilakukan karena S14

mampu menyelesaikan soal yang mengukur kemampuan literasi

matematis pada level 3 yaitu soal nomor 3. Dari soal nomor 3, S14

menjawab dengan benar namun tidak disertai dengan alasan. Oleh

karena itu peneliti melakukan wawancara untuk mengetahui

kemampuan S14. Adapun hasil wawancara S14 terhadap soal nomor 3

adalah sebagai berikut :

P : nebak ya..okelah nggak apa-apa. Kemudian nomor 3, itu


kan kamu menjawab 5 buah rak buku yang dapat dibuat
oleh tukang kayu. Kenapa kamu menjawab 5?
S : Karena ini dari stok-stok ini yang disimpan ini, aku bagi
denganbahan-bahan yang dibutuhkan jadinya ini( sambil
menunjuk angka 5 )
P : itu dari mana?
S : Kan dibagi, misalnya ini, 26 dibagi 6 sama dengan empat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

(4)
P : kamu milih lima (5) itu darimana?
S : dari hasil baginya yang paling kecil
P : yang mana ?
S : 33 bagi 6 sama dengan 5 yang bisa digunakan

Dari penjelasan S14 yang dapat dilihat pada hasil wawancara di

atas, dapat dijelaskan bahwa S14 mampu memilih strategi yang baik

yaitu dengan operasi pembagian untuk menentukan banyaknya rak buku

yang dapat dibuat dari sejumlah bahan yang tersedia. Selain itu juga,

S14 memiliki kemampuan bernalar yang baik sehingga S14 mampu

menafsirkan dengan cepat banyaknya rak yang dapat dibuat tanpa harus

melakukan operasi pembagian untuk seluruh bahan yang tersedia.

Dengan kemampuan tersebut, maka dapat dikatakan bahwa kemampuan

literasi matematis S14 berada di level 3.

Dari hasil wawancara di atas dapat dilihat bahwa kesalahan dari

S14 adalah tidak menjelaskan prosedur penyelesaian secara runtut

dalam memilih jawaban lima (5). Jenis kesalahan yang demikian

termasuk dalam jenis kesalahan dalam penarikan kesimpulan.

S15

Berdasarkan hasil tes, S15 mampu menjawab 3 nomor dengan

benar yaitu soal nomor 1, 2, dan 6. Pada nomor 2, S15 belum

menyampaikan alasan secara lengkap. Dari hasil tersebut tampak bahwa

S15 mampu menyelesaikan soal yang mengukur kemampuan literasi

matematis pada level 1 ( soal nomor 1 ) dan level 2 ( soal nomor 2 dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

6 ). Hasil tersebut mengindikasikan bahwa level kemampuan literasi

matematis S15 berada pada level 2. Hal tersebut dapat dilihat dari

proses penyelesaian soal pada nomor 6. Adapun proses jawabannya

seperti pada gambar di bawah ini.

Gambar 4.29 Jawaban S15 untuk soal

nomor 6

Dari gambar di atas, dapat dijelaskan bahwa S15 mampu

menghubungkan informasi yang ada pada soal dengan representasi yang

tunggal. Selain itu juga, dari jawaban di atas dapat diperlihatkan cara

penyelesaian yang melibatkan penggunaan operasi matematika

sederhana. Dengan demikian, kemampuan literasi matematis S15

berada pada level 2.

Berdasarkkan hasil tes, S15 melakukan kesalahan dalam menjawab

soal nomor 3. Jawaban S15 terkait soal nomor 3 adalah sebagai berikut

:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

Gambar 4.30 Jawaban S15 untuk soal

nomor 3

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa S15 melakukan kesalahan

dalam menggunakan konsep matematika untuk menyelesaikan soal

nomor 3. Kesalahan yang demikian termasuk jenis kesalahan dalam

penggunaan teorema atau definisi.

S16

Dari hasil tes, S17 mampu menjawab 3 soal dengan benar yaitu

soal yang mengukur kemampuan literasi matematis level 1 (soal nomor

1), level 2 (soal nomor 2 dan 6). Berdasarkan hasil tersebut tampak

bahwa kemampuan literasi matematis S16 berada pada level 2. Hal

tersebut dapat dilihat dari salah satu jawaban soal (soal nomor 2) yang

mengukur kemampuan literasi matematis siswa pada level 2 seperti

gambar berikut ini

Gambar 4.31 Jawaban S16 untuk soal

nomor 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

Dari gambar di atas, tampak bahwa S16 mampu memilah-milah

informasi dan dari informasi tersebut S16 menentukan suatu

kesimpulan yang benar dari sejumlah informasi yang ada pada soal.

Kemampuan demikianlah yang menunjukkan bahwa kemampuan

literasi matematis S16 berada pada level 2.

Berdasarkan hasil tes, S16 melakukan kesalahan pada soal nomor

4. Adapun jawaban S16 terkait soal nomor 4 adalah sebagai berikut:

Gambar 4.32 Jawaban S16 untuk soal

nomor 4

Dari gambar di atas yang diberi lingkar merah dan biru, tampak bahwa

S16 melakukan operasi pengurangan dari dua tower yang sudah

diketahui yaitu tinggi tower pertama dikurangi tower kedua untuk

mendapatkan tinggi tower yang paling pendek dengan alasan tower

pertama besar dan tower kedua kecil. Konsep penyelesaian soal yang

demikian tentu keliru karena menyelesaikan soal berdasarkan

penafsiran terhadap besar kecilnya tower. Hal tersebut mengindikasikan

bahwa kesalahan dilakukan S16 terkait nomor 4 karena salah


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

menafsirkan soal ke bentuk matematika. Kesalahan yang demikian

termasuk jenis kesalahan dalam penafsiran bahasa.

S17

Berdasarkan hasil tes, S17 mampu menjawab 4 soal dengan benar

yaitu soal nomor 1, 2, 4, dan 10. Ke empat soal tersebut masing-masing

mengukur kemampuan literasi matematis siswa pada level 1 ( soal

nomor 1 ), level 2 ( soal nomor 2 ), level 3 ( soal nomor 3 ), dan level 4

( soal nomor 4 ). Dari hasil tersebut tampak bahwa S17 mampu

menyelesaikan soal yang mengukur kemampuan literasi matematis

siswa pada level 4, walaupun pada soal yang mengukur level di

bawahnya masih ada soal yang belum diselesaikan dengan baik yaitu

soal nomor 3, 5, dan 6. Oleh karena hasilnya demikian, peneliti

melakukan wawancara untuk mengetahui dengan jelas kemampuan

literasi matematis S17. Wawancara dimulai pada hasil kerja siswa

terhadap soal nomor 4, karena yang paling tinggi dari pencapaian S17

adalah soal yang mengukur kemampuan literasi matematis pada level 4.

Adapun hasil pekerjaan S17 terhadap soal nomor 4 adalah seperti

pada gambar beriku ini:

Gambar 4.33 Jawaban S17 untuk soal

nomor 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

Dari gambar di atas, nampak jelas bahwa S17 menulis panjang

persegi panjang adalah 2 dan segi enam adalah 5 padahal yang

ditanyakan adalah tinggi. Selain itu juga nilai 2 dan 5 belum dijelaskan

asal-usulnya. Oleh karena itu peneliti melakukan wawancara untuk

mengetahui dengan jelas kemampuan S17. Adapun transkripsi hasil

wawancara S17 untuk soal nomor 4 adalah sebagai berikut :

P : Baik..okey nah saya ingin tanya tentang pekerjaanmu ya.


pekerjaan test kemarin itu. Khususnya soal nomor 4 dulu.
Coba kamu jelaskan jawabanmu. Ini kan kamu tulis
panjang. Yang benar panjang atau tinggi ?
S : tinggi
P : oh tinggi yang ini yah. tinggi dari segi empat itu 2 meter
ya? itu darimana tu?
S : dari 21-19
P : kok kamu kurangi gitu kenapa?
S : karena yang ini kan ( sambil menunjuk tower 1 ) ada
persegi panjangnya sedangkan ini (sambil menunjuk
tower 2) nggak, ada dua.
P : oh gitu, kemudian yang segi enam itu tinggi 5 meter. Dari
mana itu?
S : kalau ini 7 ( menunjuk ke tinggi segiempat dan segi enam
yang berimpit) berarti 7 +7 = 14, jadi 19-14 sama dengan
5

Dari percakapan di atas, sangat jelas bahwa S17 mengkonfirmasi

terkait tulisannya bahwa yang dia maksud bukan panjang tetapi tinggi.

Lebih lanjut S17 menjelaskan dengan baik terkait proses berpikirnya

dalam menentukan tinggi segi empat dan tinggi segi enam. Dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

demikian dapat dijelaskan bahwa S17 memiliki kemampuan dalam

menghubungkan dua tower yang diketahui untuk menentukan tinggi

segi empat dan segi enam. Selain itu juga, S17 memiliki kemampuan

dalam memilih konsep matematika yang tepat untuk menentukan tinggi

tower yang belum diketahui serta mampu menjelaskan dengan baik. Hal

tersebut mengindikasikan bahwa kemampuan literasi matematis S17

berada di level 4.

Dari gambar 4.33 di atas, yang diberi tanda merah tampak bahwa

kesalahan yang dilakukan S17 karena menulis panjang padahal yang

dimaksud S17 setelah wawancara bukan panjang melainkan tinggi. Hal

tersebut mengindikasikan bahwa S17 salah dalam menafsirkan gambar

ke dalam bahasa yang benar. Kesalahan yang demikian termasuk dalam

jenis kesalahan dalam penafsiran bahasa.

Berdasarkan hasil test, kesalahan dilakukan S17 terdapat pada soal

nomor 3. Adapun jawaban S17 terkait soal nomor 3 adalah sebagai

berikut :

Gambar 4.34 Jawaban S17 untuk soal

nomor 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105

Dari gambar di atas, S17 melakukan kesalahan karena konsep yang

digunakan dalam menentukan banyaknya rak buku yang dapat dibuat

oleh tukang kayu adalah dengan menggunakan operasi pembagian dari

banyaknya stok bahan yang tersedia untuk membuat rak buku dengan

banyak bahan yang diperlukan dalam membuat suatu rak buku (lihat

gambar di atas yang diberi tanda merah). Kesalahan tersebut termasuk

jenis kesalahan dalam penggunaan teorema atau definisi.

S18

Dari hasil tes, S18 mampu menjawab 4 soal dengan benar yaitu

soal nomor 1 yang mengukur kemampuan literasi matematis siswa pada

level 1 dan soal nomor 2, 5 dan 6 yang mengukur kemampuan literasi

matematis siswa pada level 2, walaupun pada jawaban nomor 2 S18

tidak menyertakan alasan. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan

bahwa kemampuan literasi matematis S18 berada pada level 2. Hal

tersebut dapat ditunjukkan lewat hasil pekerjaan S18 terhadap soal

nomor 5 seperti gambar berikut ini.

Gambar 4.35 Jawaban S18 untuk soal

nomor 5

Dari gambar di atas, dapat diperlihat bahwa S18 mampu

memahami semua informasi dari soal, sehingga S18 membuat tanda


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

pemisah yang menunjukkan periode yang dimaksud dalam soal

kemudian S18 membuat kesimpulan dengan benar. Berdasarkan semua

informasi yang diuraikan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa

kemampuan literasi matematis S18 berada pada level 2.

Selain di atas, dari hasil test, S18 tidak melakukan kesalahan.

S19

Dari hasil tes, S19 mampu menyelesaikan 5 soal dengan benar

yaitu soal nomor 1, 2, 4, 5, dan 6. Kelima soal tersebut masing-masing

mengukur kemampuan literasi matematis siswa pada level 1 (soal

nomor 1 ), level 2 (soal nomor 2, 5, 6) dan level 4 (soal nomor 4 ). Pada

jawaban tersebut tidak semua jawaban disertai dengan alasan yang

lengkap seperti jawaban soal nomor 2, 5 dan 6.

Berdasarkan hasil test yang telah diuraikan di atas, nampak bahwa

pada soal yang mengukur kemampuan literasi matematis pada level 3 (

soal nomor 3 dan 10) tidak diselesaikan dengan baik sedangkan pada

soal yang mengukur kemampuan literasi matematis siswa pada level 4

diselesaikan dengan baik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

kemampuan literasi matematis S19 berada pada level 4. Hal tersebut

diperkuat dengan proses penyelesaian soal nomor 4 seperti pada gambar

berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107

Gambar 4.36 Jawaban S19 untuk soal


nomor 4

Dari gambar di atas, dapat dijelaskan bahwa S19 mampu

menghubungkan dua informasi dari kedua tower yang diketahui untuk

menentukan tinggi segi empat dan segi enam. Selain itu juga, S19

mampu menggunakan operasi matematika sederhana dari informasi

yang terdapat pada soal dan mampu menggunakan prosedur yang baik

dalam menyelesaikan soal. Berdasarkan hal tersebut, maka kemampuan

literasi matematis S19 berada pada level 4.

Selain di atas, dari gambar 4.35, S19 melakukan kesalahan karena

pada proses untuk menentukan tinggi tower yang paling pendek, S19

tidak menulis keterangan seperti pada gambar yang diberi lingkar.

Kesalahan yang dilakukan S19 terhadap penyelesaian soal nomor 4 di

atas termasuk jenis kesalahan dalam penggunaan data karena

mengabaikan informasi yang diberikan dalam soal.

S20

Dari hasil tes, S20 mampu menjawab 4 soal dengan benar yaitu

soal nomor 1, 2, 3 dan 10. Keempat soal tersebut masing-masing

mengukur kemampuan literasi matematis siswa pada level 1 ( soal


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108

nomor 1 ), level 2 (soal nomor 2), dan level 3 (soal nomor 3 dan 10).

Pada soal nomor 2, S20 menjawab dengan benar tanpa alasan yang

lengkap.

Berdasarkan hasil tersebut tampak bahwa S20 mampu menjawab

dengan baik sampai pada soal yang mengukur kemampuan literasi

matematis siswa pada level 3, walaupun ada dua soal (5 dan 6) yang

mengukur kemampuan literasi matematis pada level di bawahnya (level

2) belum dikerjakan dengan baik. Dengan demikian dapat dikatakan

bahwa kemampuan literasi matematis S20 sampai level 3. Hal tersebut

juga ditunjukkan dengan hasil pekerjaan S20 pada soal nomor 3 seperti

gambar di bawah ini

Gambar 4.37 Jawaban S20 untuk soal


nomor 3

Dari gambar di atas, tampak bahwa S20 mampu menghubungkan

informasi yang terdapat dalam soal sehingga S20 memilih prosedur

dengan melakukan operasi pembagian. Selain itu, dari proses tersebut

S20 mampu mengambil kesimpulan berdasarkan hasil penafsirannya

terhadap informasi yang terdapat dalam soal dan hasil dari proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109

penyelesaian. Kemampuan demikianlah yang mengindikasikan bahwa

kemampuan literasi matematis S20 berada pada level 3.

Berdasarkan hasil tes, tampak bahwa S20 melakukan kesalahan

pada proses penyelesaian soal nomor 4. Adapun jawaban S20 berkaitan

dengan soal nomor 4 adalah seperti pada gambar di bawah ini :

Gambar 4.38 Jawaban S20 untuk soal


nomor 4

Dari gambar di atas, pada tanda yang diberi warna merah dan biru

, S20 melakukan kesalahan dalam memodelkan gambar ke bentuk

matematika. Kesalahan yang demikian termasuk dalam jenis kesalahan

penafsiran bahasa.

S21

Berdasarkan hasil tes, S21 mampu menjawab 8 soal dengan benar

yaitu soal nomor 1 yang mengukur kemampuan literasi matematis siswa

pada level 1, soal nomor 2, 5, dan 6 yang mengukur kemampuan literasi

matematis siswa pada level 2, soal nomor 3 dan 10 yang mengukur


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110

kemampuan literasi matematis siswa pada level 3, soal nomor 4 yang

mengkur kemampuan literasi matematis siswa pada level 4 dan soal

nomor 8 yang mengukur kemampuan literasi matematis siswa pada

level 5.

Dari hasil di atas, tidak semua jawaban yang benar disertai dengan

alasan yang lengkap, seperti yang terjadi pada nomor 2 dan 5. Namun

dari penjelasan yang singkat dapat dimengerti bahwa S21 memiliki

kemampuan dalam menjawab soal tersebut. Selain itu dari hasil di atas

nampak bahwa S21 mampu menyelesaikan soal nomor 8 yang

mengukur kemampuan literasi matematis pada level 5.

Adapun jawaban yang menunjukkan bahwa S21 mampu

menyelesaikan soal sampai pada level 5 seperti pada gambar berikut

Gambar 4.39 Jawaban S21 untuk soal


nomor 8

Jawaban di atas memperlihatkan bahwa S21 mampu memahami

dan mengidentifikasi masalah yang tertera pada soal sehingga dengan

mudah membuat model penyelesaian, mampu menggunakan pemikiran

dan penalaran luas, mampu menghubungkan pengetahuannya dan

keterampilan sehingga S21 membuat strategi penyelesaian masalah

secara umum bukan dari hasil coba-coba. Dengan demikian S21


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111

dikategorikan sebagai siswa yang kemampuan literasi matematisnya

berada pada level 5.

Berdasarkan hasil tes, S21 tidak melakukan kesalahan

S22

Dari hasil tes, S22 mampu menjawab 8 soal dengan benar yaitu

soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 10. Soal-soal tersebut masing-masing

mengukur kemampuan literasi matematis siswa pada level 1 ( soal

nomor 1 ), level 2 ( soal nomor 2, 5, 6 ), level 3 ( soal nomor 3 dan 10

), level 4 ( soal nomor 4 ), level 5 ( soal nomor 8 ). Dari jawaban benar

tersebut, pada nomor 5, S22 tanpa menggunakan alasan yang tepat.

Berdasarkan hasil di atas, S22 mampu menjawab dengan benar

sampai pada soal yang mengukur kemampuan literasi matematis level 5

yaitu soal nomor 8. Adapun hasil pekerjaan S22 terkait nomor 8 seperti

gambar berikut ini

Gambar 4.40 Jawaban S22 untuk soal


nomor 8

Dari hasil yang ditunjukkan pada gambar di atas, dapat dijelaskan

bahwa S22 mampu memahami soal dengan baik, mampu

mengidentifikasi masalah yang ada dalam soal, memiliki penalaran

yang luas sehingga dalam menentukan nilai n , S22 tidak menggunakan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112

metode coba-coba. Dengan kemampuan tersebut, maka kemampuan

literasi matematis S22 sudah mencapai level 5.

Berdasarkan hasil tes, dapat dilihat bahwa S22 melakukan

kesalahan dalam menjawab soal nomor 4. Adapun jawaban S22 terkait

soal nomor 4 adalah sebagai berikut:

Gambar 4.41 Jawaban S22 untuk soal


nomor 4

Dari gambar di atas yang diberi tanda merah, S22 melakukan

kesalahan karena menulis panjang persegi panjang sama dengan 7,

sedangkan bila dilihat dari gambar yang dimaksud 7 adalah tinggi

bukan panjang. Kesalahan tersebut termasuk dalam kesalahan

penggunaan data.

Selain itu pada gambar yang diberi tanda biru, kesalahan yang

dilakukan S22 karena tidak membuat tanda kurung untuk membedakan

operasi mana yang digunakan terlebih dahulu. Kesalahan demikian

termasuk jenis kesalahan penggunaan teorema atau definisi.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

113

Selain di atas, kesalahan lain yang dilakukan S22 terdapat pada

jawaban soal nomor 9. Adapun jawaban S22 terkait soal nomor 9

adalah sebagai berikut :

Gambar 4.42 Jawaban S22 untuk soal


nomor 9

Dari gambar di atas, tampak bahwa konsep yang digunakan S22

untuk menentukan nilai yang menunjukkan banyaknya pohon pinus

sama dengan pohon apel belum jelas. Pada gambar di atas, yang diberi

tanda merah yang paling atas, tampak bahwa nilai yang digunakan

supaya hasilnya sama dengan 4 belum jelas, kemudian pada gambar

yang berwarna merah dibagian bawah tampak bahwa nilai yang

disubstitusikan ke rumus banyaknya pohon pinus adalah empat (4).

Konsep seperti penyelesaian di atas tentu salah karena yang ditanyakan

dalam soal adalah menentukan nilai dimana banyaknya pohon apel

sama dengan pohon pinus.

Dari uraian terkait kesalahan yang dilakukan S22 terkait jawaban

soal nomor 9, dapat disimpulkan bahwa S22 melakukan kesalahan

dalam menafsirkan masalah ke bentuk matematika sehingga prosedur


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

114

penyelesaian yang digunakan masih salah. Kesalahan demikian

termasuk jenis kesalahan dalam penafsiran bahasa.

S23

Berdasarkan hasil tes, S23 mampu menjawab 2 soal dengan baik

yaitu soal nomor 1 yang mengukur kemampuan literasi matematis pada

level 1 dan soal nomor 2 yang mengukur kemampuan literasi matematis

pada level 2. Dari hasil tersebut tampak bahwa ada 2 soal (soal nomor 5

dan 6) yang mengukur kemampuan literasi matematis pada level 2 tidak

diselesaikan dengan baik. Walaupun demikian, dari proses menjawab

soal pada nomor 2, dapat dikatakan bahwa S23 memiliki kemampuan

dalam menyelesaikan soal yang membutuhkan kemampuan dalam

memilah informasi dan membuat kesimpulan dari sejumlah informasi

yang tersedia.

Adapun hasil pekerjaan S23 terhadap soal nomor 2 seperti gambar

di bawah ini:

Gambar 4.43 Jawaban S23 untuk soal


nomor 2

Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa, S23 mampu

mengidentifikasi informasi dari sejumlah informasi yang tersedia dan

menghubungkannya dengan pertanyaan yang diajukan dalam soal


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

115

kemudian membuat kesimpulan dari sejumlah informasi dalam soal

dengan menulis secara lengkap seperti pada gambar di atas. Dengan

demikian dapat dikatakan bahwa kemampuan literasi matematis S23

berada pada level 2.

Berdasarkan hasil tes, S23 melakukan kesalahan dalam menjawab

soal nomor 5. Jawaban S23 terkait soal nomor 5 adalah sebagai berikut:

Gambar 4.44 Jawaban S23 untuk soal


nomor 4

Dari gambar yang diberi tanda merah, kesalahan yang dilakukan S23

terjadi karena salah memahami konsep periode yang dimaksudkan

dalam soal. Kesalahan demikian termasuk jenis kesalahan penafsiran

bahasa.

Kesalahan lain yang dilakukan S23 terjadi pada jawaban soal 8.

Adapun jawaban S23 terkait soal nomor 8 adalah sebagai berikut:

Gambar 4.45 Jawaban S23 untuk soal


nomor 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

116

Konsep matematika yang digunakan S23 dalam menjawab soal

nomor 8 masih salah sebab pada soal nomor 8, siswa diminta untuk

menentukan nilai yang memenuhi agar banyaknya pohon apel sama

dengan pohon pinus sedangkan pada jawabannya S23 melakukan

operasi perkalian . Dengan demikian kesalahan yang dilakukan

S23 terkait soal nomor 8 terjadi karena salah menafsirkan soal ke

bentuk matematika. Kesalahan yang demikian termasuk jenis kesalahan

dalam penafsiran bahasa.

S24

Berdasarkan hasil tes, S24 menyelesaikan 4 soal dengan benar

yaitu soal nomor 1, 2, 5 dan 6. Keempat soal tersebut masing-masing

mengukur kemampuan literasi matematis pada level 1 (soal nomor 1)

dan level 2 (soal nomor 2, 5, dan 6). Dari hasil tersebut, tampak bahwa

kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal hanya sampai pada soal

level 2, sehingga bisa dikatakan bahwa kemampuan literasi matematis

S24 berada pada level 2. Adapun salah satu pekerjaan yang

mencerminkan kemampuan S24 pada level 2 seperti pada gambar di

bawah ini :

Gambar 4.46 Jawaban S24 untuk soal


nomor 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

117

Gambar di atas merupakan jawaban S24 terhadap soal nomor 2.

Pada soal tersebut siswa diminta untuk mampu mengidentifikasi

informasi-informasi yang ada pada soal yang sesuai dengan persyaratan

yang ada. Dari jawaban di atas, tampak bahwa alasan yang ditulis oleh

S24 kurang lengkap, namun dari jawaban tersebut dapat dijelaskan

bahwa S24 mampu mengidentifikasi semua informasi dalam soal.

Selain itu juga dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa S24 mampu

mengungkapkan alasan dari jawaban yang dipilihnya walaupun tidak

secara lengkap. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

kemampuan literasi S24 berada pada level 2.

Selain di atas, dari hasil test S24 tidak melakukan kesalahan

S25

Berdasarkan hasil tes, S25 menjawab 5 soal dengan benar yaitu

soal nomor 1, 2, 4, 5 dan 6. Dari kelima jawaban tersebut, pada soal

nomor 2 dan 5 S25 menjawab dengan tidak disertakan alasan dan dari

hasil tersebut, tampak bahwa S25 mampu menyelesaikan soal yang

mengukur kemampuan literasi matematis pada level 1 (soal nomor 1),

level 2 (soal nomor 2, 5, 6), level 4 (soal nomor 4) sedangkan pada soal

yang lain S26 belum mampu menjawab dengan tepat.

Dengan hasil yang diperoleh, tampak bahwa S25 mampu

menjawab soal dengan baik sampai pada soal yang mengukur

kemampuan literasi matematis pada level 4, walaupun masih ada soal

yang mengukur kemampuan pada level di bawah 4 masih ada yang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

118

tidak diselesaikan dengan baik. Hal tersebut dapat dilihat dari

penalarannya dalam menyelesaikan soal nomor 4 seperti pada gambar

berikut ini

Gambar 4.47 Jawaban S25 untuk soal


nomor 4

Dari gambar di atas, dapat dijelaskan bahwa S25 mampu

menghubungkan informasi-informasi pada soal dengan menyajikannya

dalam bentuk yang konkret seperti pada proses pengerjaan dalam

menentukan tinggi dari segi empat dan segi enam. Dari proses

penyelesaiannya dapat dikatakan bahwa S26 mampu membuat

penafsiran terhadap apa yang diketahui dalam soal, sehingga dengan

menggunakan operasi matematika sederhana S25 dapat menyelesaikan

soal tersebut dengan baik. Kemampuan demikianlah yang

mengindikasikan bahwa kemampuan literasi matematis S25 berada

pada level 4.

Berdasarkan hasil tes, S25 melakukan kesalahan dalam menjawab

soal nomor 3. Jawaban yang dimaksud adalah seperti pada gambar di

bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

119

Gambar 4.48Jawaban S25 untuk soal


nomor 3

Berdasarkan hasil tes, S25 melakukan kesalahan karena konsep

yang digunakan dalam menentukan banyaknya rak buku yang dapat

dibuat oleh tukang kayu adalah dengan menggunakan operasi

pembagian dari banyaknya stok bahan yang tersedia untuk membuat rak

buku dengan banyak bahan yang diperlukan dalam membuat suatu rak

buku (lihat gambar di atas yang diberi tanda merah). Kesalahan tersebut

termasuk jenis kesalahan dalam penggunaan teorema atau definisi.

S26

Berdasarkan hasil tes, S26 menjawab 3 soal dengan benar yaitu

soal nomor 1, 4, dan 5. Dari ketiga jawaban tersebut, pada soal nomor 5

S26 menjawab dengan tidak disertakan alasan dan dari hasil tersebut

tampak bahwa S26 mampu menyelesaikan soal yang mengukur

kemampuan literasi matematis pada level 1 (soal nomor 1), level 2 (soal

nomor 5), level 4 (soal nomor 4) sedangkan pada soal yang lain S26

belum mampu menjawab dengan tepat.

Dengan hasil yang diperoleh, tampak bahwa S26 mampu

menjawab soal dengan baik sampai pada soal yang mengukur


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

120

kemampuan literasi matematis pada level 4, walaupun masih ada soal

yang mengukur kemampuan pada level di bawah 4 masih ada yang

tidak diselesaikan dengan baik. Hal tersebut dapat dilihat dari

penalarannya dalam menyelesaikan soal nomor 4 seperti pada gambar

berikut ini:

Gambar 4.49 Jawaban S26 untuk soal


nomor 4

Dari gambar di atas, dapat dijelaskan bahwa S26 mampu

menghubungkan informasi-informasi pada soal dengan menyajikannya

dalam bentuk yang konkret seperti pada proses pengerjaan dalam

menentukan tinggi dari segi empat dan segi enam. Dari proses

penyelesaiannya dapat dikatakan bahwa S26 mampu membuat

penafsiran terhadap apa yang diketahui dalam soal, sehingga S26

menggunakan operasi matematika sederhana dalam menyelesaikan soal

tersebut. Kemampuan demikianlah yang mengindikasikan bahwa

kemampuan literasi matematis S26 berada pada level 4.

Berdasarkan hasil tes, S26 melakukan kesalahan dalam menjawab

soal nomor 3. Jawaban S26 terkait soal tersebut adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

121

Gambar 4.50 Jawaban S26 untuk soal


nomor 3

Dari gambar di atas, yang diberi lingkar merah, S26 melakukan

kesalahan karena konsep yang digunakan dalam menentukan

banyaknya rak buku yang dapat dibuat oleh tukang kayu adalah dengan

menggunakan operasi pembagian dari banyaknya stok bahan yang

tersedia untuk membuat rak buku dengan banyak bahan yang

diperlukan dalam membuat suatu rak buku (lihat gambar di atas yang

diberi tanda merah). Kesalahan tersebut termasuk jenis kesalahan dalam

penggunaan teorema atau definisi.

S27

Berdasarkan hasil tes, S27 dapat menyelesaikan 4 soal dengan

benar yaitu soal nomor 1, 2, 3, dan 6. Dari hasil test tersebut, tampak

bahwa S27 mampu menjawab soal sampai level 3 yaitu soal nomor 3.

Adapun hasil pekerjaan S27 pada soal nomor 3 seperti gambar berikut

Gambar 4.51 Jawaban S27 untuk soal


nomor 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

122

Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa S27 menggunakan

prosedur yang berurutan sebelum ia membuat keputusan terhadap

jawaban yang benar. Selain itu juga, S27 menunjukkan strategi

pemecahan masalah dengan menggunakan operasi pembagian.

Kemampuan demikianlah yang menunjukkan bahwa kemampuan

literasi matematis S27 berada pada level 3.

Dari gambar 4.51 di atas, tampak bahwa S27 melakukan kesalahan

karena tidak menulis keterangan dari proses penyelesaian soal. Tidak

menulis keterangan menunjukan bahwa S27 mengabaikan data yang

diperlukan untuk menyelesaikan soal. Jenis kesalahan demikian

termasuk jenis kesalahan dalam penggunaan data.

S28

Berdasarkan hasil tes, S28 mampu menjawab 6 soal dengan benar

dan masing-masing jawaban tersebut mengukur kemampuan literasi

matematis level 1(soal nomor 1), level 2 (soal nomor 2, 5, 6), level 3

(soal nomor 3), dan level 4 (soal nomor 4). Dari hasil tersebut, sebagian

dari soal yang mengukur kemampuan literasi matematis pada level 3

dan 4 tidak diselesaikan dengan baik yaitu soal nomor 10 dan 7.

Walaupun demikian, dari hasil penyelesaian soal nomor 4, S28 sudah

dapat dikatakan mencapai kemampuan literasi matematis pada level 4

sebab pada soal nomor 4, S28 mampu membuat penafsiran terhadap

soal sehingga dengan caranya sendiri S28 mencoba menyelesaikan soal


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

123

dengan langkah-langkah yang dapat dipahami. Hal tersebut dapat

dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 4.52 Jawaban S28 untuk soal


nomor 4

Dari gambar di atas, S28 menunjukkan kemampuannya dalam

menafsirkan soal dan penalarannya dengan langkah-langkah

penyelesaian yang dapat dipahami. S28 juga menunjukkan

keterampilannya dalam hal operasi matematika dengan baik.

Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dikatakan bahwa kemampuan

literasi matematis S28 berada pada level 4.

Berdasarkan hasil tes, S28 melakukan kesalahan dalam menjawab

soal nomor 4 dan 8. Pada soal nomor 4, seperti pada gambar 4.50 di

atas, S28 tidak menulis keterangan yang akan dicari pada persegi

panjang dan segi enam ( lihat tanda yang beri lingkar merah), padahal

menulis keterangan sangat penting dalam pemaknaan suatu proses

penyelesaian. Kesalahan demikian termasuk jenis kesalahan dalam

penggunaan data, karena mengabaikan informasi yang digunakan dalam

proses penyelesaian soal .

Kesalahan lain dilakukan S28 terkait soal nomor 8. Adapun

jawaban S28 terkait soal nomor 8 adalah sebagai berikut:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

124

Gambar 4.53 Jawaban S28 untuk soal


nomor 8

Dari gambar yang diberi lingkar merah di atas, tampak bahwa S28

melakukan kesalahan dalam menafsirkan masalah dalam soal ke bentuk

matematika. Hal tersebut dilihat dari jawaban S28 yang menentukkan

banyaknya pohon pinus sama dengan pohon dengan dua nilai yang

berbeda, padahal dalam soal meminta siswa untuk menentukan suatu

nilai yang menunjukkan banyaknya pohon apel sama dengan pohon

pinus. Dengan demikian kesalahan yang dilakukan S28 termasuk jenis

kesalahan dalam penafsiran bahasa.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Keterlaksanaan Pendekatan PMRI dalam Pembelajaran Matematika di

Kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Moyudan

Berdasarkan data hasil observasi pembelajaran pada tabel 4.2 dan

hasil wawancara pada tabel 4.3 dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

matematika dengan pendekatan PMRI di kelas VIII A SMP Pangudi

Luhur Moyudan belum terlaksana dengan baik. Peneliti mengatakan

demikian karena karakteristik pembelajaran matematika dengan PMRI

belum sepenuhnya terpenuhi. Adapun karakteristik pembelajaran PMRI


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

125

yang belum terpenuhi dalam pembelajaran matematika di kelas VIII SMP

Pangudi Luhur Moyudan dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Penggunaan Konteks

Mengacu pada data observasi pembelajaran pada tabel 4.2 maka

dapat dijelaskan bahwa proses pembelajaran di Kelas VIII A SMP

Pangudi Luhur Moyudan belum sepenuhnya memenuhi aspek

kontekstual yang menjadi salah satu ciri khas PMRI. Hal ini terbukti

dari soal-soal yang diberikan kepada siswa yang belum mengarah

pada masalah kontekstual. Soal-soal yang diberikan justru lebih

mengarahkan siswa pada cara penyelesaian dengan menggunakan

operasi matematika. Selain itu juga, soal-soal yang diberikan belum

mengakomodasi masalah kontekstual yang menjadi bagian dari

pengalaman siswa, seperti halnya soal mengenai percobaan untuk

menemukan banyaknya model jaring-jaring yang dapat dibentuk

menjadi kubus.

Hal lain yang dapat memperkuat pernyataan bahwa

pembelajaran matematika di Kelas VIII A SMP Pangudi Luhur

Moyudan belum memenuhi aspek kontekstual adalah hasil wawancara

yang telah diuraikan dengan jelas pada tabel 4.3. Dari hasil

wawancara tersebut dijelaskan bahwa soal-soal yang berkaitan dengan

hal-hal kontekstual pada umumnya diberikan kepada siswa pada saat

kelas IX.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

126

Berdasarkan kedua uraian di atas (hasil observasi dan

wawancara), maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

matematika di Kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Moyudan belum

memenuhi ciri penggunaan konteks dalam PMRI.

b. Interaktivitas

Berdasarkan data observasi pembelajaran pada tabel 4.2 dan

data wawancara guru pada tabel 4.4, pembelajaran di Kelas VIII A

SMP Pangudi Luhur Moyudan belum mengarah pada proses interaksi

antara siswa. Dari hasil observasi diperlihatkan bahwa siswa lebih

sering diarahkan untuk menyelesaikan soal secara mandiri dari pada

dengan menggunakan metode diskusi. Hal tersebut diperkuat dengan

data wawancara bahwa siswa lebih sering diarahkan untuk

menyelesaikan soal secara mandiri dari pada kegiatan diskusi sebab

kegiatan diskusi dinilai tidak efektif karena akan menciptakan suatu

situasi yang tidak kondusif.

Selain di atas, dari hasil observasi ditemukan bahwa dalam

proses pembelajaran, siswa tidak ada kesempatan untuk

mempresentasikan hasil kerjanya. Kenyataan tersebut diklarifikasi

dalam hasil wawancara bahwa kegiatan mempresentasikan hasil kerja

siswa akan dilakukan jika masih ada waktu.

Kenyataan di atas menggambarkan bahwa kegiatan

pembelajaran di kelas belum mengarah pada kegiatan yang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

127

mengedepankan siswa untuk saling berbagi gagasan sehingga pada

akhirnya siswa dapat mengembangkan kemampuan kognitif.

c. Keterkaitan

Berdasarkan data observasi pembelajaran pada tabel 4.2, dapat

dijelaskan bahwa dalam proses pembelajaran, siswa belum diberi

kesempatan untuk menyampaikan keterkaitan materi dengan masalah

sehari-hari. Selain itu juga, dari soal-soal yang diberikan juga belum

mengaitkan dengan pengalaman harian siswa. Hal tersebut diperkuat

dengan hasil wawancara bahwa soal-soal yang berkaitan dengan

kehidupan sehari-hari akan lebih banyak diberikan kepada siswa jika

sudah berada pada kelas IX. Kenyataan ini menggambarkan bahwa

proses pembelajaran matematika di kelas VIII A SMP Pangudi Luhur

Moyudan belum sepenuhnya menekankan aspek keterkaitan.

2. Kemampuan Literasi Matematis Siswa Kelas VIII A SMP Pangudi Luhur

Moyudan

Berdasarkan hasil analisis data tes dan wawancara terkait kemampuan

literasi matematis, maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan literasi

matematis Siswa Kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Moyudan seperti

pada tabel 4.4 berikut ini:

Tabel 4.4 Data Kemampuan Literasi Matematis Siswa Berdasarkan


Level PISA

Level Banyaknya Siswa


II 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

128

III 4
IV 9
V 4
VI 1
Dari tabel 4.4 dapat disajikan persentase ketercapaian literasi matematis

siswa dalam menyelesaikan soal yang diadaptasi dari PISA seperti pada

tabel 4.5 berikut ini.

Tabel 4. 5 Persentase Ketercapaian Literasi Matematis Siswa

Level Persentase (%)


II 35,71
III 14,29
IV 32,14
V 14,29
VI 3,57
Berdasarkan data pada tabel 4.4 dan 4.5 di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa kemampuan literasi matematis Siswa Kelas VIII A

lebih banyak berada pada level 2 dan level 4 dengan persentase

ketercapaiannya adalah 35,71% dan 32,14%.

Kemampuan literasi matematis siswa pada level 2

mengindikasikasikan bahwa siswa memiliki kemampuan dalam

menafsirkan dan mengenali situasi dalam konteks yang membutuhkan

penarikan kesimpulan secara langsung, kemampuan dalam memilah

informasi yang relevan dari satu sumber dengan menggunakan cara

representasi tunggal, mampu menggunakan rumus, melaksanakan

prosedur sederhana untuk memecahkan masalah yang melibatkan seluruh


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

129

angka, dan mampu memberikan alasan secara langsung dari hasil yang

ditulis.

Sedangkan kemampuan siswa di level 4 mengindikasikan siswa

bahwa siswa dapat bekerja secara efektif dengan model dalam situasi

yang konkret tetapi kompleks yang mungkin melibatkan kendala kendala

atau membuat asumsi-asumsi. Mereka dapat memilih dan

mengintegrasikan representasi yang berbeda, termasuk simbolik dan

menghubungkannya dengan situasi dunia nyata. Para siswa pada tingkat

ini dapat menggunakan keterampilannya dengan baik dan mengemukakan

alasan serta pandangan yang fleksibel sesuai konteks. Mereka dapat

memberikan penjelasan dan mengkomunikasikannya disertai argumentasi

berdasarkan pada interpretasi dan tindakan mereka.

Kemampuan literasi matematis siswa yang lebih banyak berada pada

level dua dan empat dapat diduga karena pembelajaran matematika di

kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Moyudan belum memenuhi karakteristik

PMRI seperti yang telah diuraikan pada bagian pembahasan

keterlaksanaan PMRI.

3. Kesalahan-Kesalahan yang Dilakukan Siswa Kelas VIII A SMP Pangudi

Luhur Moyudan dalam Menyelesaikan Soal yang Diadaptasi dari PISA

Berdasarkan hasil analisis tes dan wawancara siswa maka dapat

disimpulkan jenis-jenis kesalahan yang dilakukan Siswa Kelas VIII A

SMP Pangudi Luhur Moyudan dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

130

Tabel 4.6 Jenis-jenis Kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan


soal yang diadaptasi dari PISA

No. Jenis Kesalahan Banyaknya


Siswa
1. Kesalahan penafsiran bahasa 15
2. Kesalahan dalam penggunaan data 11
3. Kesalahan dalam penggunaan teorema
6
atau definisi
4. Kesalahan dalam penarikan
4
kesimpulan
Dari data tabel 4.6, maka persentase siswa yang melakukan kesalahan

berdasarkan jenis kesalahan di atas seperti pada tabel 4.7 di bawah ini:

Tabel 4.7 Persentase Siswa yang melakukan Kesalahan dalam


menyelesaikan soal yang diadaptasi dari PISA

No. Jenis Kesalahan Persentase Kesalahan yang


dilakukan siswa (%)
1. Kesalahan penafsiran bahasa 53,57
2. Kesalahan dalam penggunaan
39,29
data
3. Kesalahan dalam penggunaan
21,43
teorema atau definisi
4. Kesalahan dalam penarikan
14,29
kesimpulan
Berdasarkan tabel 4.7 dan tabel 4.8 di atas, dapat disimpulkan bahwa

siswa kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Moyudan lebih banyak

melakukan kesalahan dalam hal penafsiran bahasa yaitu 15 orang dengan

persentase siswa yang melakukan kesalahan dalam penafsiran bahasa

adalah 53,57 %.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian di kelas VIII A SMP Pangudi Ludur Moyudan mendapatkan

hasil sebagai berikut :

1. Pembelajaran matematika di kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Moyudan

belum memenuhi karakteristik PMRI. Karakteristik PMRI yang belum

terpenuhi antara lain berkaitan dengan penggunaan konteks, interaktivitas

dan keterkaitan. Pada bagian penggunaan konteks, guru lebih banyak

memberi latihan kepada siswa untuk melakukan perhitungan matematika

dari pada memberi kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan soal

soal yang bersifat kontekstual. Pada bagian interaktivitas, siswa

cenderung diarahkan untuk menyelesaikan soal secara mandiri daripada

berdiskusi, sedangkan pada bagian keterkaitan, siswa jarang diberi

kesempatan untuk menyampaikan keterkaitan materi yang dipelajari

dengan masalah sehari hari.

2. Kemampuan literasi matematis siswa kelas VIII A SMP Pangudi Luhur

Moyudan lebih banyak berada pada level 2 dan 4 PISA dengan persentase

ketercapaian siswa 35,71% dan 32,14%. Kemampuan literasi matematis

siswa masih berada di level 2 dan 4 dapat diduga karena pembelajaran

matematika di Kelas VIII A SMP Pangudi luhur Moyudan tahun ajaran

2016/2017 belum memenuhi karakteristik PMRI.

131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

3. Penelitian ini juga memperoleh informasi terkait kesalahan yang

dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal yang diadaptasi dari PISA.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa siswa lebih dominan

melakukan kesalahan dalam hal penafsiran bahasa. Dari 28 siswa yang

mengikuti test, 53,57% diantaranya mengalami kesalahan dalam

penafsiran bahasa. Penafsiran bahasa yang dimaksudkan di sini berkaitan

dengan memodelkan masalah sehari-hari ke bentuk matematika

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan,

peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi guru di sekolah

- Guru diharapkan untuk menerapkan pendekatan pembelajaran PMRI,

agar kemampuan literasi matematis siswa semakin meningkat.

- Guru diharapkan untuk memperbaharui metode pembelajaran agar

siswa tidak melakukan kesalahan yang sama dalam menyelesaikan

soal.

2. Bagi penelitian selanjutnya

Bagi penelitian selanjutnya diharapkan untuk mengembangkan hasil

penelitian ini untuk mengetahui penyebab kesalahan yang dilakukan

siswa dalam menyelesaikan soal yang diadaptasi dari PISA.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

133

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan : Metode dan Paradigma Baru.

Bandung : PT Remaja Rosdakarya .

Basrowi dan Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta : Rineka

Cipta.

Hadar, Nitsa M., Zaslavsky, Orit, Inbar, Shlomo. 1987. An Empirical

Classification Model for Errors in High School Mathematics. Journal for

Research in Mathematics Education, Vol.18. No.1

http://www.jstor.org/stable/749532?seq=1&cid=pdf-

reference#references_tab_contents You may need to log in to JSTOR to

access the linked references. Diakses tanggal 16 Mei 2017.

Haryano, Didi. 2014. Filsafat Matematika. Bandung: Alfabeta.

Heruman. 2007. Model Pembelajaran Matematika Di sekolah Dasar. Bandung :

PT Remaja Rosdakarya.

Lestari, Karunia E.,Yudhanegara, Mokhamad R. 2015. Penelitian Pendidikan

Matematika. Karawang : PT Refika Aditama.

Marpaung, Y; Juli, Hongki. 2012. PMRI dan PISA : Suatu Usaha Peningkatan

Mutu Pendidikan Matematika di Indonesia. Jurnal Widya Dharma, Vol.

23, No.1

Moleong, Lexy J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung : PT Remaja

Rosdakarya.

OECD. 1999. Measuring Student Knowledge and Skills : A New Frameworl for

Assessment. OECD Publising.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

134

https://www.oecd.org/edu/school/programmeforinternationalstudentassess

mentpisa/33693997.pdf. Diakses tanggal 6 Desember 2016

OECD. 2009. Learning Mathematics for Life: A Perspective from PISA. OECD

Publishing.

https://www.google.com/search?q=OECD.+2009.+Learning+Mathematics

+for+Life%3A+A+Perspective+from+PISA.+OECD+Publising.&ie=utf-

8&oe=utf-8&client=firefox-b-ab. Diakses tanggal 14 Desember 2016

OECD. 2009. Take the Test Sample Questions From OECDS PISA

Assessments. OECD Publishing

https://www.oecd.org/pisa/pisaproducts/Take%20the%20test%20e%20boo

k.pdf Diakses tanggal 15 Desember 2016

OECD. 2010. PISA 2009 Results: What Students Know and Can Do Student

Performance in Reading, Mathematics and Science (Volume I). OECD

Publising. https://www.oecd.org/pisa/pisaproducts/48852548.pdf . Diakses

tanggal 6 Desember 2016.

OECD. 2013. PISA 2012 Assessment and Analytical Framework: Mathematics,

Reading, Science,Problem Solving and Financial Literacy. OECD

Publishing.

https://www.oecd.org/pisa/pisaproducts/PISA%202012%20framework%2

0e-book_final.pdf. Diakses tanggal 6 Desember 2016.

OECD. 2014. PISA 2012 Results in Focus: What 15-year-olds know and 2

what they can do with what they know. OECD Publising.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

135

https://www.oecd.org/pisa/keyfindings/pisa-2012-results-overview.pdf.

Diakses tanggal 6 Desember 2016

OECD. 2014. PISA 2012 Results: What Students Know and Can Do Student

Performance in Mathematics,Reading and Science-Volume I. OECD

Publishing.

https://www.oecd.org/pisa/keyfindings/pisa-2012-results-volume-I.pdf.

Diakses tanggal 6 Desember 2016

OECD. 2015. PISA 2015 Results in Focus. OECD Publising.

https://www.oecd.org/pisa/pisa-2015-results-in-focus.pdf. Diakses tanggal

6 Desember 2016

OECD. 2016. PISA 2015 Assessment and Analytical Framework: Science,

Reading, Mathematic and Financial Literacy. Paris : OECD Publishing.

https://www.google.com/search?q=OECD.+2016.+PISA+2015+Assessme

nt+and+Analytical+Framework%3A+Science%2C+Reading%2C+Mathe

matic+and+Financial+Literacy.+Paris+%3A+OECD+Publishing.&ie=utf-

8&oe=utf-8&client=firefox-b-ab. Diakses tanggal 15 Februari 2017

Ojose, Bobby. 2011. Mathematics Literacy : Are we Able To Put The

Mathematics We Learn into Everyday Use?.Journal Of Mathematics

Education. June 2011,Vol. 4, No. 1

http://educationforatoz.com/images/8.Bobby_Ojose_--

_Mathematics_Literacy_Are_We_Able_To_Put_The_Mathematics_We_L

earn_Into_Everyday_Use.pdf Diakses tanggal 26 Februari 2017


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

136

Wijaya, Ariyadi. 2012. Pendidikan Matematika Realistik Suatu Alternatif

Pendekatan Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Suryanto, dkk. 2010. Sejarah Pendidikan Matematika Realistik Indonesia

( PMRI ). Yogyakarta.

Wadhani, Sri ; Rumiati. 2011. Instrumen Penilaian Hasil Belajar Matematika

SMP : Belajar dari PISA dan TIMSS. Yogyakarta : Kementrian

Pendidikan Nasional Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Pendidikan dan Penjamin Mutu Pendidikan Pusat Pengembangan dan

Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK)

Matematika.

http://p4tkmatematika.org/file/Bermutu%202011/SMP/4.INSTRUMEN%2

0PENILAIAN%20HASIL%20BELAJAR%20MATEMATIKA%20.....pdf

Diakses tanggal 26 Februari 2017

Wardoyo. 2013. Analisis Kesalahan Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 1 Curup

Tengah dalam Menyelesaikan Masalah Divergen tentang Sistem

Persamaan Linear Dua Peubah. Tesis. Program Studi Matematika Progrm

Pascasarjana, Universitas Bengkulu.

https://www.google.com/search?q=Wardoyo.2013.+Analisis+Kesalahan+

Siswa+Kelas+X-

1+SMA+Negeri+1+Curup+Tengah+dalam+Menyelesaikan+Masalah+Div

ergen+tentang+Sistem+Persamaan+Linear+Dua+Peubah.+Tesis.+Program

+Studi+Matematika+Progrm+Pascasarjana%2C+Universitas+Bengkulu.&

ie=utf-8&oe=utf-8&client=firefox-b-ab Diakses tanggal 28 Mei 2017


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

137

LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

138

Lampiran A.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

139

Lampiran A.2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

142

Lampiran A.3

Lembar Observasi Pembelajaran

Sekolah :
Kelas :
Jam Ke :
Hari, tanggal :

PETUNJUK:
1. Amati aktivitas di kelas dalam melaksanakan interaksi belajar-mengajar!
2. Berilah tanda centang sesuai keadaan yang diamati pada kolom Ya/ Tidak !

Deskripsi
NO KEGIATAN YANG DIAMATI Ya Tidak
Pelaksanaannya

I PENDAHULUAN

1. Guru memeriksa kesiapan siswa seperti


alat tulis dan buku pelajaran.

2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

II KEGIATAN PEMBELAJARAN

A. Penggunaan konteks

1. Siswa diberi masalah kontekstual atau


soal cerita (secara lisan atau tertulis)

2. Siswa diberi waktu khusus untuk


memahami permasalahan tersebut.

3. Siswa yang belum memahami masalah


atau soal diberi penjelasan singkat tetapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

143

tidak menunjukkan selesaian.

B. Penggunaan Model

1. Siswa diberi waktu khusus untuk


menyelesaikan masalah itu dengan
strateginya sendiri.

2. Guru memberi petunjuk berupa gambar


atau tulisan jika belum ada siswa yang
dapat menemukan cara pemecahan
masalah tersebut.

C. Interaktivitas

1. Siswa diberi kesempatan untuk berdiskusi


terkait penyelesaian masalah yang telah
diberikan.

2. Guru menciptakan suasana belajar yang


menyenangkan (tidak tegang)

3. Siswa diberi kesempatan untuk


mempresentasikan penyelesaian masalah
dengan cara mereka sendiri.

3. Guru memotivasi siswa untuk berani


mengutarakan ide, pertanyaan tanpa rasa
takut untuk membuat kesalahan.

4. Guru memberi kesempatan kepada siswa


yang lain untuk menanggapi hasil
pekerjaan temannya.

5. Siswa memberikan tanggapan atau saran


terhadap hasil kerja teman.

D. Keterkaitan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

144

1. Materi yang disampaikan guru saling


berkaitan satu sama lain.

2. Siswa diberi kesempatan untuk


menyampaikan contoh masalah nyata
yang berkaitan dengan materi yang
dipelajari.

III PENUTUP

1. Siswa diberi kesempatan untuk memilih


cara yang mudah mereka paham dari
berbagai selesaian yang benar.

2. Guru memberi penekanan terhadap


selesaian yang benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

145

Lampiran A.4

Lembar Test

Nama :

Kelas :

Hari/Tanggal :

1. Pada bulan Januari 2015, album terbaru dari grup band Ungu dan Ada Band

telah dirilis. Bulan Februari, album terbaru dari Agnes Monica dan Tulus juga

dirilis. Berikut adalah grafik penjualan CD dari album mereka dari bulan

Januari sampai Juni.

Grafik Penjualan CD per Bulan


2250
Banyaknya CD yang dijual

2000
1750
1500
1250 Ungu
per bulan

1000
750 Ada Band
500 Agnes Monica
250
0 Tulus

Bulan

Pertanyaan :Banyaknya CD Band Tulus yang dijual pada bulan April adalah .

A. 250

B. 500

C. 1000

D. 1270
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

146

Jelaskan alasanmu mengapa memilih jawaban tersebut!

Jawaban serta alasan:

2. Chris baru saja memiliki SIM mobil dan ingin membeli mobil, berikut ini

adalah daftar detail mobil yang Dia lihat di dealer terdekat.

Model Nissan Honda Toyota Nissan

March Freed Avanza Veloz Serena

Tahun 2011 2012 2013 2014

Harga

( dalam 91 juta 182 juta 159 juta 270 juta

rupiah)

Kilometer 44000 50000 50000 22000

Kapasitas 1200 cc 1500 cc 1500 cc 2000 cc

Mesin

Chris ingin mobil yang memenuhi semua persyaratan ini:

Jarak yang ditempuh tidak lebih tinggi dari 50000 kilometer


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

147

Dibuat pada tahun 2012 atau setahun kemudian.

Harga yang diiklankan tidak lebih tinggi dari 162 juta rupiah

Mobil yang memenuhi persyaratan Chris adalah....

A. Nissan March

B. Honda Freed

C. Toyota Avanza Veloz

D. Nissan Serena

Jelaskan alasanmu mengapa memilih jawaban tersebut!

Jawaban serta alasan :

3. Untuk membuat rak buku, seorang tukang kayu memerlukan bahan sebagai

berikut :

4 buah papan kayu panjang

6 buah papan kayu pendek

12 penjepit kecil

2 penjepit besar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

148

14 buah skrup

Tukang kayu tersebut menyimpan stok 26 papan kayu panjang, 33 papan

kayu pendek, 200 penjepit kecil, 20 penjepit besar dan 510 sekrup.

Berapa banyak rak buku yang dapat dibuat oleh tukang kayu tersebut ?

Jelaskan jawaban anda!

Jawaban serta alasan :

4. Di bawah ini adalah 3 tower yang memiliki tinggi berbeda dan tersusun dari

dua bentuk yaitu bentuk segi enam dan persegi panjang.

21 m 19 m
m

Berapa tinggi tower yang paling pendek tersebut ? Jelaskan Jawabanmu!


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

149

Jawaban serta alasan :

5. Menara Mercusuar memilki lampu sorot di bagian atapnya. Lampu mercusuar

membantu kapal laut menemukan jalan laut pada malam hari pada saat

mereka berlayar mendekati tepi pantai. Menara mercusuar menyalakan

cahaya dengan pola waktu yang teratur. Setiap cahaya yang dipancarkan

mempunyai pola tersendiri.

Pada diagram berikut kalian bisa melihat pola tertentu dari lampu mercusuar.

Kilatan cahaya berselang dengan periode berwarna hitam/gelap.

Terang

Gelap

Waktu (Detik)

Pola lampu tersebut teratur. Setelah beberapa waktu pola berulang dengan

sendirinya. Waktu yang dibutuhkan untuk melengkapi siklus pola, sebelum


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

150

dimulai untuk berulang disebut periode. Ketika kalian menemukan periode,

pola ini akan memudahkan kalian untuk menambah sendiri diagram untuk

waktu berikutnya (detik,menit bahkan waktu).

Manakah berikut ini periode yang merupakan pola dari lampu mercusuar

tersebut?

A. 2 Detik

B. 3 Detik

C. 5 Detik

D. 12 Detik

Jelaskan alasanmu mengapa memilih jawaban tersebut!

Jawaban serta alasan:

6. Sebuah kincir raksasa berputar di tepi sungai. Lihatlah gambar dan diagram

berikut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

151

Roda kincir berputar dengan kecepatan tetap dan berlawanan arah jaruh jam.

Roda berputar satu putaran penuh dalam waktu 40 menit. Joni menaiki kincir

di titik P. Dimana Joni berada setelah setengah jam ?

A. Di titik R

B. Di antara titik R dan S

C. Di titik S

D. Di antara titik S dan P

Jawaban :

7. Untuk konser music rock, sebuah lapangan yang berbentuk persegi panjang

berukuran panjang 100 meter dan lebar 50 meter disiapkan untuk pengunjung.

Tiket terjual habis dan semua fans yang berdiri. Di antara pilihan berikut,

banyaknya pengunjung yang mungkin hadir dalam konser tersebut adalah ....

A. 2.000

B. 5.000

C. 20.000

D. 50.000

E. 100.000

Jawaban serta alasan :


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

152

8. Seorang petani menanam pohon apel dalam pola persegi (bujur sangkar).

Untuk melindungi pohon apel tersebut dari angin ia menanam pohon pinus di

sekeliling kebun. Dibawah ini terdapat gambar situasi yang memperlihatkan

pola pohon apel dan pohon pinus untuk sebarang banyaknya kolom

pohon apel.

X = Pohon Pinus
= Pohon Apel

Ada dua rumus yang dapat anda gunakan untuk menghitung banyaknya

pohon apel dan banyaknya pohon pinus dalam pola yang digambarkan di atas:

Banyaknya pohon apel

Banyaknya pohon pinus

Dengan menyatakan jumlah baris pohon apel. Terdapat suatu nilai

dimana banyaknya pohon apel sama dengan banyaknya pohon pinus.

Tentukan nilai tersebut dan tunjukkan cara anda memperoleh jawaban

tersebut.

Jawaban serta alasan :


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

153

9. Dari No. 8 di atas, misalkan petani ingin membuat kebun yang lebih besar

dengan banyak baris pohon. Ketika petani membuat kebun lebih besar, yang

mana yang akan meningkat lebih cepat, banyaknya pohon apel atau

banyaknya pohon pinus? Jelaskan jawabanmu!

Jawaban serta alasan :

10. Disebelah kanan, tampak gambar dua dadu.


Dadu adalah kubus angka khusus dimana aturan berikut
ini berlaku :
Jumlah dari titik-titik yang terdapat pada dua sisi yang
berhadapan selalu tujuh

Kamu dapat membuat sebuah kubus angka sederhana dengan memotong,

melipat, dan menempel karton. Pekerjaan ini dapat dilakukan dengan banyak

cara.

Pada gambar di bawah ini kamu dapat melihat potongan karton yang dapat

digunakan untuk membuat kubus angka dengan titik-titik sisi-sisinya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

154

Manakah di antara bentuk-bentuk berikut ini yang dapat dilipat untuk

membentuk kubus yang memenuhi aturan bahwa jumlah titik pada sisi-sisi

yang berhadapan adalah 7?

Untuk masing-masing bentuk, jawablah Ya atau Tidak pada tabel di

bawah ini!

Bentuk Memenuhi aturan bahwa jumlah titik pada sisi-sisi


yang behadapan adalah 7
I Ya/Tidak
II Ya/Tidak
III Ya/Tidak
IV Ya/Tidak
Jawaban :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

155

Lampiran A.5 Pedoman Wawancara Guru dan Siswa

Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru


No Indikator Butir Pertanyaan

1. Mendapatkan informasi terkait 1. Apakah metode pembelajaran matematika

pendekatan pembelajaran yang yang Bapak/Ibu gunakan hari ini berlaku

sering digunakan dalam juga untuk pembelajaran matematika

pembelajaran matematika. sebelumnya?

2. Bapak/Ibu sering menggunakan metode apa

dalam pembelajaran matematika?

3. Mengapa Bapak/Ibu menggunakan metode

tersebut?

2. Mendapatkan informasi terkait 1. Apakah Bapak/Ibu pernah memberi

keterlaksanaan pendekatan kesempatan siswa untuk menyelesaikan

PMRI dalam pembelajaran soal-soal yang berkaitan dengan kehidupan

matematika di kelas. sehari-sehari?

2. Seberapa sering Bapak/Ibu memberi

kesempatan siswa untuk menyelesaikan soal

yang berkaitan dengan kehidupan sehari-

sehari?

3. Apakah siswa diberi waktu khusus untuk

memahami soal yang diberikan?

4. Apakah siswa diberi waktu khusus untuk

berdisikusi?

5. Apakah siswa diberi waktu khusus untuk


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

156

mempresentasikan hasil kerjanya?

6. Apakah siswa sering dilatih untuk

menyelesaikan soal-soal yang berkaitan

dengan masalah sehari-hari?

Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Siswa


No Indikator Daftar Pertanyaan

1. Mendapatkan informasi 1. Jelaskan caramu dalam menyelesaikan soal


terkait kemampuan siswa ini? Mengapa kamu menggunakan cara
dalam menyelesaikan soal- tersebut dalam menyelesaikan soal ini?
soal literasi matematis

2. Mendapatkan informasi 1. Mengapa kamu menggunakan proses


terkait kesalahan-kesalahan penyelesaian soal seperti ini?
yang dilakukan siswa dalam 2. Adakah cara lain dalam menyelesaikan soal
menyelesaikan soal-soal ini?
literasi matematis 3. Apakah kamu paham terkait maksud soal
pada nomor ini?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

157

Lampiran A.6

Lembar Alternatif Jawaban

No Level Konten Soal Alternatif Jawaban


PISA
1. I Uncertainty Pada bulan Januari 2015, album terbaru dari grup band Ungu dan 1. Nilai Penuh :
Jawaban benar : B
and data Ada Band telah dirilis. Bulan Februari, album terbaru dari Agnes
Alasannya :
(Ketidakpasti Monica dan Tulus juga dirilis. Berikut adalah grafik penjualan CD Pada grafik ditunjukkan bahwa
-an dan data) dari album mereka dari bulan Januari sampai Juni. banyaknya CD Band Tulus yang dijual
pada bulan April adalah 500.
Grafik Penjualan CD per Bulan
2. Nilai Sebagian :
Banyaknya CD yang dijual per bulan 2250 Jawaban benar dan alasannya salah atau
2000 Jawaban salah dan alasannya benar
1750 3. Tanpa Nilai :
1500 Tidak menjawab pertanyaan atau jawaban
1250 dan alasannya salah.
1000 Ungu
750 Ada Band
500 Agnes Monica
250 Tulus
0

Bulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

158

Banyaknya CD Band Tulus yang dijual pada bulan April adalah


....
E. 250
F. 500
G. 1000
H. 1270
Jelaskan alasanmu mengapa memilih jawaban tersebut!

2. I Uncertainty Chris baru saja memiliki SIM mobil dan ingin membeli mobil, 1. Nilai Penuh :
Jawaban benar : C
and data berikut ini adalah daftar detail mobil yang Dia lihat di dealer
(Ketidakpasti terdekat Alasannya:
-an dan data) Pada tabel ditunjukkan bahwa :
Model Nissan Honda Toyota Nissan
Jarak yang ditempuh mobil
March Freed Avanza Serena
Toyota Avanza Veloz tidak lebih
Veloz
tinggi dari 50000 kilometer yaitu
Tahun 2011 2012 2013 2014
sama dengan 50000.
Harga
Mobil Toyota Avanza Veloz
( dalam 91 juta 182 juta 159 juta 270 juta
dibuat pada tahun 2013.
rupiah)
Harga Toyota Avanza Veloz
Kilomet-
44000 50000 50000 22000 tidak lebih tinggi dari 162 juta
er
rupiah yaitu 159 juta rupiah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

159

Kapasita 1200 cc 1500 cc 1500 cc 2000 cc 2. Nilai Sebagian:


s Mesin Jawaban benar dan tanpa
Chris ingin mobil yang memenuhi semua persyaratan ini: alasan/alasannya salah
Jarak yang ditempuh tidak lebih tinggi dari 50000
kilometer 3. Tanpa Nilai :
Dibuat pada tahun 2012 atau setahun kemudian. Tidak menjawab pertanyaan atau
Harga yang diiklankan tidak lebih tinggi dari 162 juta jawaban dan alasannya salah
rupiah
Mobil yang memenuhi persyaratan Chris adalah....
E. Nissan March
F. Honda Freed
G. Toyota Avanza Veloz
H. Nissan Serena

Jelaskan alasanmu mengapa memilih jawaban tersebut!


5. II Uncertainty Menara Mercusuar memilki lampu sorot di bagian atapnya. 1. Nilai Penuh :
Jawaban benar : C
and data Lampu mercusuar membantu kapal laut menemukan jalan laut
Alasannya :
(Ketidakpas- pada malam hari pada saat mereka berlayar mendekati tepi pantai.
tian dan data)
Menara mercusuar menyalakan cahaya dengan pola waktu yang Terang
teratur. Setiap cahaya yang dipancarkan mempunyai pola
Gelap
tersendiri.

Waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

160

Pada diagram berikut kalian bisa melihat pola tertentu dari lampu Berdasarkan definisi periode yaitu waktu
mercusuar. Kilatan cahaya berselang dengan periode berwarna yang dibutuhkan untuk melengkapi siklus
hitam/gelap. pola, sebelum dimulai untuk berulang maka
periode yang merupakan pola dari lampu
Terang mersuar adalah 5 detik.
2. Nilai sebagian :
Gelap
Jawaban benar dan tanpa alasan/alasannya
Waktu (Detik) salah

Pola lampu tersebut teratur. Setelah beberapa waktu pola berulang 3. Tanpa nilai :
dengan sendirinya. Waktu yang dibutuhkan untuk melengkapi Tidak menjawab pertanyaan atau jawaban
siklus pola, sebelum dimulai untuk berulang disebut periode. dan alasannya salah
Ketika kalian menemukan periode, pola ini akan memudahkan
kalian untuk menambah sendiri diagram untuk waktu berikutnya
(detik,menit bahkan waktu).
Manakah berikut ini periode yang merupakan pola dari lampu
mercusuar tersebut?

A. 2 Detik
B. 3 Detik
C. 5 Detik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

161

D. 12 Detik

Jelaskan alasanmu mengapa memilih jawaban tersebut!

6. II Space and Sebuah kincir raksasa berputar di tepi sungai. Lihatlah gambar dan 1. Nilai Penuh :
shape diagram berikut. Jawaban Benar : C ( di titik S)
(Ruang dan
bentuk)

2. Tanpa nilai :
Jawabannya salah atau tanpa jawaban

Roda kincir berputar dengan kecepatan tetap dan berlawanan arah


jaruh jam. Roda berputar satu putaran penuh dalam waktu 40
menit. Joni menaiki kincir di titik P. Dimana Joni berada setelah
setengah jam ?
A. Di titik R
B. Di antara titik R dan S
C. Di titik S
D. Di antara titik S dan P
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

162

3. III Quantity Untuk membuat rak buku, seorang tukang kayu memerlukan 1. Nilai Penuh :
(Kuantitas) bahan sebagai berikut : Jawaban benar : 5 rak buku
4 buah papan kayu panjang Alasan :
6 buah papan kayu pendek Banyaknya rak buku yang dapat
12 penjepit kecil dibuat dari bahan yang tersedia adalah
2 penjepit besar sebagai berikut :
14 buah skrup Kayu Panjang

Tukang kayu tersebut menyimpan stok 26 papan kayu panjang, 33


papan kayu pendek, 200 penjepit kecil, 20 penjepit besar dan 510
sekrup.
Kayu Pendek
Berapa banyak rak buku yang dapat dibuat oleh tukang kayu
tersebut ? Jelaskan jawaban anda!

Penjepit kecil

Penjepit besar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

163

Skrup

2. Nilai sebagian :
Jawaban benar dan tanpa
alasan/alasannya salah
3. Tanpa nilai :
Tidak menjawab pertanyaan atau jawaban
dan alasannya salah.

10 III Space and 1. Nilai penuh :


Disebelah kanan, tampak gambar dua dadu.
shape Jawaban benar : Tidak, Ya, Ya, Tidak,
Dadu adalah kubus angka khusus dimana
(Ruang dan sesuai urutan soal.
aturan berikut ini berlaku :
bentuk) 2. Tanpa Nilai :
Jumlah dari titik-titik yang terdapat pada dua
Jawaban salah
sisi yang berhadapan selalu tujuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

164

Kamu dapat membuat sebuah kubus angka sederhana dengan


memotong, melipat, dan menempel karton. Pekerjaan ini dapat
dilakukan dengan banyak cara.
Pada gambar di bawah ini kamu dapat melihat potongan karton
yang dapat digunakan untuk membuat kubus angka dengan titik-
titik sisi-sisinya.
Manakah di antara bentuk-bentuk berikut ini yang dapat dilipat
untuk membentuk kubus yang memenuhi aturan bahwa jumlah
titik pada sisi-sisi yang berhadapan adalah 7?
Untuk masing-masing bentuk, jawablah Ya atau Tidak pada
tabel di bawah ini!

Bentuk Memenuhi aturan bahwa jumlah titik


pada sisi-sisi yang behadapan adalah 7
I Ya/Tidak
II Ya/Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

165

III Ya/Tidak
IV Ya/Tidak
4. IV Change and Di bawah ini adalah 3 tower yang memiliki tinggi berbeda dan 1. Nilai penuh:
Jawaban : 9 meter
relationship tersusun dari dua bentuk yaitu bentuk segi enam dan persegi
Alasan :
(Perubahan panjang. Misalkan :
dan Bangun segi enam :
Bangun persegi panjang :
keterkaitan) Maka
21 m 19 m
m

Substitusi ke persamaan
?
Sehingga diperoleh
Berapa tinggi tower yang paling pendek tersebut ? Jelaskan
Jawabanmu!

Tinggi tower yang terakhir adalah

2. Nilai sebagian :
Jawaban benar dan tanpa alasan
3. Tanpa nilai :
Tidak menjawab pertanyaan atau jawaban
dan alasannya salah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

166

7. IV Space and Untuk konser music rock, sebuah lapangan yang berbentuk 1. Nilai penuh :
Shape persegi panjang berukuran panjang 100 meter dan lebar 50 meter Jawaban benar : C
(Ruang dan disiapkan untuk pengunjung. Tiket terjual habis Alasannya :
bentuk) bahkan banyak fans yang berdiri. Di antara pilihan berikut, Untuk jawaban A, yaitu 2000 orang
banyaknya pengunjung yang mungkin hadir dalam konser tersebut tidak mungkin, karena ada informasi
adalah .... yang menyebutkan bahwa lapangan
A. 2.000 penuh dan banyak fans yang berdiri.
B. 5.000 Untuk jawaban B, yaitu 5000 orang
C. 20.000 juga tidak mungkin, karena 5000
D. 50.000 orang berarti tiap 1 ditempati 1
E. 100.000 orang, sehingga lapangannya jadi
longgar.
Untuk jawaban C, karena ada 20.000
orang, maka tiap 1 ditempati
oleh 4 orang ( diperoleh dari
20.000:5000) dan jawaban ini masuk
akal.
Untuk jawaban D dan E,
menunjukkan tiap 1 m2 ditempati 10
orang, ini jelas tidak mungkin,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

167

kecuali orangnya bertumpuk-


tumpuk, padahal informasinya tidak
demikian dan jawaban E lebih tidak
mungkin karena berarti ada 20 orang
dalam 1 .
2. Nilai sebagian :
Jawaban benar tanpa penjelasan
3. Tanpa nilai :
Tidak menjawab pertanyaan atau jawaban
dan alasannya salah.
8. V Change and Seorang petani menanam pohon apel dalam pola persegi (bujur 1. Nilai penuh :
relationship sangkar). Untuk melindungi pohon apel tersebut dari angin ia Jawaban benar :

(Perubahan menanam pohon pinus di sekeliling kebun. Dibawah ini terdapat Alasan :
dan gambar situasi yang memperlihatkan pola pohon apel dan pohon
Dengan cara aljabar diperlihatkan
keterkaitan) pinus untuk sebarang banyaknya kolom pohon apel. secara eksplisit :

, sehingga didapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

168

atau , dipilih

X = Pohon Pinus 2. Nilai sebagian :


= Pohon Apel
Jawaban benar dan tanpa penjelasan
.
Ada dua rumus yang dapat anda gunakan untuk menghitung
banyaknya pohon apel dan banyaknya pohon pinus dalam pola 3. Tanpa nilai :
yang digambarkan di atas: Jawabannya : atau tidak menjawab
pertanyaan
Banyaknya pohon apel

Banyaknya pohon pinus

Dengan menyatakan jumlah baris pohon apel. Terdapat suatu


nilai dimana banyaknya pohon apel sama dengan banyaknya
pohon pinus.
Tentukan nilai tersebut dan tunjukkan cara anda memperoleh
jawaban tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

169

9. VI Change and Dari No. 8 di atas, misalkan petani ingin membuat kebun yang 1. Nilai Penuh :
relationship lebih besar dengan banyak baris pohon. Ketika petani membuat Jawaban benar : banyak pohon apel
(Perubahan kebun lebih besar, yang mana yang akan meningkat lebih cepat, meningkat lebih cepat dari pada
dan banyaknya pohon apel atau banyaknya pohon pinus? Jelaskan pohon pinus.
keterkaitan) jawabanmu! Alasannya :
Pohon apel dan pohon pinus
. Kedua rumus mempunyai
faktor , tetapi pohon apel mempunyai
yang lain yang akan membesar
sementara faktor 8 tidak berubah.
Banyak pohon apel akan meningkat
lebih cepat. Atau dengan kata lain
banyak pohon apel adalah kuadratik,
sedangkan banyak pohon pinus linear.
2. Nilai sebagian :
Jawaban benar :
Alasan : jumlah pohon apel akan
meningkat lebih cepat sebab jika kita
gunakan tabel kita peroleh bahwa
banyaknya pohon apel akan meningkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

170

lebih cepat daripada pohon pinus. Ini


terjadi khususnya setelah banyaknya
pohon apel dan banyaknya pohon pinus
setara.
3. Jawaban benar (pohon apel) tanpa
penjelasan atau dengan penjelasan yang
tidak memadai atau salah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

171

Lampiran B.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

174

Lampiran B.2
LAMPIRAN HASIL TEST SISWA
Siswa No Jawaban Siswa
Soal
S1 1 Jawaban :

Alasan :

2 Jawaban :

Alasan :

3
Jawaban :
Alasan : -
4 Jawaban :

Alasan :-
6 Jawaban :

S2 1 Jawaban :

Alasan :

2 Jawaban :

Alasan :

3 Jawaban serta alasan :


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

175

4 Jawaban serta alasan :

5 Jawaban :

Alasan :

6 Jawaban :

7 Jawaban :

Alasan :-
8 Jawaban :

Alasan : -
9 Jawaban serta alasan :

10 Jawaban :

S3 1 Jawaban :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

176

Alasan :

2 Jawaban :

Alasan : -
3 Jawaban :

Alasan : -
4 Jawaban :

Alasan :

5 Jawaban :

Alasan : -
6 Jawaban :

7 Jawaban :

Alasan : -
9 Jawaban :

Alasan :-
S4 1 Jawaban :

Alasan : -
2 Jawaban :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

177

Alasan :-
4 Jawaban serta alasan:

5 Jawaban :

Alasan :-
6 Jawaban :

7 Jawaban :

Alasan :

10 Jawaban :

S5 1 Jawaban :

Alasan : -
2 Jawaban :

Alasan :

3 Jawaban serta alasan :


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

178

4 Jawaban serta alasan :

5 Jawaban :

Alasan :

6 Jawaban :

7 Jawaban :

Alasan :-
8 Jawaban serta alasan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

179

S6 1 Jawaban :

Alasan :

2 Jawaban :

Alasan :

3 Jawaban serta alasan :


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

180

4 Jawaban serta alasan :

5 Jawaban :

Alasan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

181

6 Jawaban :

7 Jawaban :

Alasan :

8 Jawaban serta alasan :

9 Jawaban serta alasan :

10 Jawaban :

S7 1 Jawaban :

Alasan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

182

2 Jawaban :

Alasan :

3 Jawaban serta alasan ;

4 Jawaban serta alasan :

5 Jawaban :

Alasan :

6 Jawaban :

7 Jawaban :

Alasan :-
8 Jawaban serta alasan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

183

9 Jawaban serta alasan ;

10 Jawaban :

S8 1 Jawaban :

Alasan :

2 Jawaban :

Alasan :

4 Jawaban:

Alasan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

184

Jawaban :

Alasan :

5 Jawaban :

6 Jawaban :

Alasan : -
8 Jawaban serta alasan :

10 Jawaban :

S9 1 Jawaban :

Alasan :

2 Jawaban :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

185

Alasan : -
5 Jawaban :

Alasan :

6 Jawaban :

7 Jawaban :

Alasan : -
S10 1 Jawaban :

Alasan :

2 Jawaban :

Alasan :

3 Jawaban serta alasan :

4 Jawaban serta alasan :


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

186

5 Jawaban :

Alasan :

6 Jawaban :

7 Jawaban :

Alasan :
-
8 Jawaban serta alasan :

9 Jawaban serta alasan :

10 Jawaban :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

187

Alasan :

S11 1 Jawaban :

Alasan :

2 Jawaban :

Alasan : -
6 Jawaban :

S12 1 Jawaban :

Alasan :

2 Jawaban :

Alasan :

4 Jawaban :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

188

Alasan :

5 Jawaban :

Alasan :

6 Jawaban :

7 Jawaban :

Alasan :

10 Jawaban :

S13 1 Jawaban :

Alasan :

2 Jawaban :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

189

Alasan :

3 Jawaban serta alasan :

4 Jawaban serta alasan :

5 Jawaban :

Alasan : -
6 Jawaban :

7 Jawaban :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

190

Alasan :

8 Jawaban serta alasan :

10 Jawaban :

S14 1 Jawaban :

Alasan :

2 Jawaban :

Alasan :

3 Jawaban serta alasan :

4 Jawaban serta alasan :

5 Jawaban :

Alasan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

191

6 Jawaban :

7 Jawaban :

Alasan : -
10 Jawaban :

S15 1 Jawaban :

Alasan :

2 Jawaban serta alasan :

3 Jawaban serta alasan :

5 Jawaban serta alasan :


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

192

6 Jawaban :

10 Jawaban :

S16 1 Jawaban :

2 Jawaban :

4 Jawaban serta alasan :


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

193

5 Jawaban serta alasan :

6 Jawaban :

10 Jawaban :

S17 1 Jawaban :

Alasan :

2 Jawaban :

Alasan : -
3 Jawaban serta alasan :

4 Jawaban seta alasan :


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

194

6 Jawaban :

7 Jawaban :

Alasan : -
10 Jawaban :

S18 1 Jawaban :

Alasan :

2 Jawaban :

Alasan :

5 Jawaban :

Alasan : -
6 Jawaban :

7 Jawaban :

Alasan : -
S19 1 Jawaban :

Alasan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

195

2 Jawaban :

Alasan :

4 Jawaban serta alasan :

6 Jawaban :

7 Jawaban :

Alasan : -
10 Jawaban :

S20 1 Jawaban :

Alasan :

2 Jawaban :

Alasan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

196

3 Jawaban serta alasan :

4 Jawaban serta alasan :

6 Jawaban :

Alasan :

10 Jawaban :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

197

S21 1 Jawaban :

Alasan :

2 Jawaban :

Alasan :

3 Jawaban serta alasan :

4 Jawaban serta alasan :

5 Jawaban :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

198

Alasan:

6
8 Jawaban serta alasan:

10 Jawaban:

S22 1 Jawaban :

Alasan :

2 Jawaban :

Alasan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

199

3 Jawaban serta alasan:

4 Jawaban serta alasan :

5 Jawaban :

Alasan :
-
6 Jawaban :

7 Jawaban :

Alasan :

8 Jawaban serta alasan :


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

200

9 Jawaban serta alasan :

10 Jawaban serta alasan :

S23 1 Jawaban serta alasan :

2 Jawaban serta alasan:

4 Jawaban serta alasan :

5 Jawaban serta alasan:

8 Jawaban serta alasan :


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

201

S24 1 Jawaban :

Alasan :

2 Jawaban :

Alasan :

3 Jawaban :

Alasan:-
6 Jawaban:

S25 1 Jawaban :

Alasan :

2 Jawaban :

Alasan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

202

3 Jawaban serta alasan :

4 Jawaban serta alasan :

5 Jawaban :

S26 1 Jawaban :

Alasan :

3 Jawaban serta alasan ;

4 Jawaban serta alasan :


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

203

5 Jawaban :

S27 1 Jawaban :

Alasan :

2 Jawaban :

Alasan :-
3 Jawaban serta alasan :

6 Jawaban :

10 Jawaban :

S28 1 Jawaban:

Alasan :

2 Jawaban :

Alasan :

3 Jawaban serta alasan :


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

204

4 Jawaban serta alasan :

5 Jawaban :

Alasan :

6 Jawaban :

8 Jawaban serta alasan :

10 Jawaban :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

205

Lampiran B.3

TRANSKRIP HASIL WAWANCARA GURU

P : Selamat pagi Bu, yang pertama saya sampaikan terimakasih atas waktu

dari Ibu, untuk berkenan saya wawancarai.Mungkin langsung saja, saya

ingin tanya Bu, metode pembelajaran yang ibu gunakan hari ini itu

apakah sama dengan metode-metode pembelajaran yang digunakan pada

pembelajaran sebelumnya? Cara belajarnya sama atau beda?

Gu : Pada pokok bahasaan ini ?

P : Eee ...iya. Maksudnya pada pokok bahasan hari ini sama metodenya

dengan pokok-pokok yang lain sebelumnya?

Gu : Setiap pokok bahasan berbeda.

P :berbeda ?

G : iya..

P : Seringnya menggunakan metode seperti apa Bu?

Gu : Ya tergantung pokok bahasannya, kalau memang pokok bahasannya

seperti tadi, bisa menggunakan metode percobaan ya pakai percobaan,

tapi kalau menggunakan percobaan atau diskusi sulit ya , pake metode

ceramah.

P :Lebih seringnya seperti apa Bu?

Gu :Ya itu tadi tergantng pokok bahasannya

P : Terus .eee....kalau dalam pembelajaran, apakah sering atau pernah

dilakukan kegiatan dimana siswa diberi masalah yang berkaitan

kehidupan sehari-hari?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

206

Gu :Yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari ....Ya seperti tadi, soal

seperti tadi ...misalnya siapa yang mempunyai kawat berapa untuk

membuat apa dstnya .Setiap pokok bahasaan pasti ada .

P : Dalam proses itu diberikan kesempatan tidak kepada siswa untuk berpikir

sendiri dulu baru berdiskusi atau langsung diskusi atau seperti apa Bu?

Kalau tadi itu kan lebih banyak mandiri Bu ya. Kalau secara umum

selama ini seperti apa ?

G : Di kelas ini ?

P : Iya khusus di kelas ini

Gu : di kelas ini, saya paling sering memang pake mandiri.

P : oh mandiri

Gu :iya. diskusi ya kadang Soalnya kalau diberi kesempatan untuk

berdiskusi rame banget kelas itu, nanti jadi ga terkendali..susah

mengendalikan ..heehhehe ( tertawa )

P :Terus kalau tadi itu soal mandiri, apakah selama ini juga diberi

kesempatan kepada siswa menyampaikan hasilnya, kalau tadi kan tidak

ada Bu ya ? Maksudnya siswa tidak mempresentasikan hasilnya. Kalau

dalam pembelajaran selama ini apakah siswa diberi kesempatan untuk

mempresentasikan hasil?

Gu : Kalau ada waktu saya kasih, tapi ya kalau seperti ini kan saya kejar

waktu. Sebenarnya saya ini ngejar waktu. Bangun ruang harus selesai

paling tidak dua minggu, karena abis ini ujian sekolah, abis ujian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

207

sekolah kan anak kelas 8 libur. Abis ujian sekolah cuman ada waktu satu

minggu sudah UKK. Ngejar waktu biar nanti sampai UKK materi selesai.

P :Kalau secara umum Bu, dalam pembelajaran selama ini seperti apa?

Gu :Ya itu tadi kalau ada waktu saya kasi, kesempatan untuk

mempresentasikan e...hasil dari siswa. Tapi kalau seperti ini kan aku

kejar-kejaran kan. Materi harus selesai, waktunya tinggal segini

ya..seperti itulah.

P : Kalau kesempatan selama ini apakah siswa itu sering diberi kesempatan

untuk mempresentasikan hasil atau tidak ? tidak hanya untuk materi

bangun ruang

Gu : Iya selalu

P : Itu selalu berkaitan dengan masalah kehidupan nyata atau gimana Bu?

atau jarang ? atau langsung soal seperti itu ?

Gu :Ya soal. Kalau soal sudah bisa ya terus dikaitkan dengan kehidupan sehari

hari.

P : Kalau berkaitan dengan soal kehidupan sehari-hari lebih sering diberikan

kepada siswa atau jarang diberikan kepada siswa ?

Gu : Di setiap akhir pokok bahasaan.

P : Hanya setiap akhir ?

Gu : Iya

P : Kalau dalam setiap pertemuan ?

Gu : Kalau setiap pertemuan ya tidak selalu biasanya tidak nyampe karena

waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

208

P : Berarti persoalannya karena waktu ya Bu ?

Gu : Iya, karena e..matematika itu biasanya, menurut saya lho ya matematika

dikasi jam segitu jatahnya kan hanya 5 jam. Untuk menyelesaikan materi

sekian itu , selesainya itu biasanya pas mepet. Itupun sudah saya tambah

jam sore. Jadi kalau misalnya kita misalnya harus memberikan e...di

dalam kehidupan sehari-hari banyak gitu, biasanya kekurangan waktu

untuk kelas 7, 8. Nah biasanya terus, e..kompensasinya kita memberi

soal-soal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari itu diberikan

kalau sudah kelas 9. Kelas 8 ini kan bangun ruang. Bangun ruang ini

materi kelas 8, ini saya masih harus, materi kelas 9 minimal 1 pokok

bahsaan harus turun di kelas 8. Itu makanya kejar kerjaran. Kalau ga

nanti di kelas 9.

P : Berarti pada umumnya di kelas 9 baru banyak latihan tentang soal yang

berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. ?

Gu : Iya misalnya materi sudah bisa ya baru ditambah dengan soal-soal yang

berkaitan dengan kehidupan sehari hari.

P : Itu saja dari saya Bu. Terimaksih atas kesediaan Ibu.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

209

Lampiran B.4

TRANSKRIP HASIL WAWANCARA SISWA

1. Wawancara S1

P : Selamat siang

S : Selamat siang mas

P : Gimana kabarmu? Sehat ga?

S : Sehat

P :Okey...nah saya ingin tanya tentang jawabanmu, khususnya jawaban yang

pertama itu nomor 6 . Kamu kan memilihnya C , di titik S. Kenapa kamu

memilih itu ? kamu coba jelaskan!

S : Karena eee...40 menit itu satu putaran.

P : Okey. Terus.....pertanyaannya ?

S : Joni menaiki kincir di titik P. Dimana joni berada setelah setengah jam?

P : Setengah jam itu berapa menit?

S : 30 menit

P : dimana berarti ?

S : Saya milihnya 30 menit berhentinya di sini ( sambil menunjuk ke titik

S).

P : oh begitu? Kenapa bukan yang lain ?

S : Karena 30 menit itu dari lingkaran.

P : darimana kamu dapatkan ?

S : kan kalau setengah lingkaran berarti 1/2 ,kemudian ke S ditambah

Sama dengan .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

210

P : oh gitu....kemudian untuk nomor 2 kamu menjawab A.coba jelaskan !

S : Saya melihatnya jarak yang ditempuh tidak lebih dari 50000 km, yang

ditempuh tidak dilebih dari 50000.

P : oh gitu ..kamu hanya melihat ini ?

S : iya..

P : oh gitu...berarti kamu hanya membaca yang ini ( menunjuk pernyataan

pertama terkait persyaratan mobil kris)

S : iya...

P : terus yang benar sebenarnya yang mana?

S : yang jawaban C

P : kenapa kamu keliru menjawabnya?

S : karena saya hanya membaca pernyataan ini ( sambil menunjuk pertama

pertama terkait persyaratan mobil kris)

P : nah kemudian...apa toh kesulitan kamu menyelesaikan soal nomor 4

kemudia nomor 7 ?

S : kesulitannya ya...pada soal 19 meter (sambil menunjuk soal nomor 4 pada

tower 2 ) di sini saya kira 18 .

P : oh 18 meter ya?milih gitu aja gitu ya?

S : iya....

P : harusnya gimana berarti ?

S : bingung

P : bingung ?

S : ga tau soalnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

211

P : pernah menjumpai soal seperti ini?

S : belum pernah?

P : Itu menjadi kendalanya atau gimana?

S : itu juga kesulitannya.

P : okey....baik terimakasih ya, sampai ketemu pada pertemuan selanjutnya.

2. Wawancara S2

P : Halo, selamat pagi ?

S : iya

P : gimana kabarmu?

S : baik

P : sehat ga?

S : sehat selalu

P : oh iya, saya ingin tanya nih tentang jawabanmu kemarin, jawaban test

kemarin. Kita mulai darinomor 8 ya?

S : iya

P : Dari nomor 8 kan, di sini kamu menjawab nya sama dengan 8. Di sini

kan kamu tidak punya alasannya, kenapa nya sama dengan 8 kan. Nah

coba kamu jelaskan kenapa kok nya sama dengan 8?

S : ketika nya 8, banyaknya pohon pinus sama dengan pohon apel. Jadi

P : oh berarti jadi kamu menyimpulkannya ketika nya banyaknya pohon

pinus sama dengan banyaknya pohon apel ya?

S : iya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

212

P : oh iya. Okey , nah selanjutnya saya mau tanya yang ini, jawabanmu yang

nomor 4 ya.

S : iya

P : nah ini kan kamu menjawab tinggi tower yang pendek itu 9 meter, nah

karena terdiri dari satu bangun bangun persegi enam yang berpasangan

dengan persegi panjang. Maksudnya gimana ini, coba kamu jelaskan.

S : ini.eee. segi enam dan persegi panjangnya jumlahnya 7

P : 7 itu darimana?

S : 7 itu 21 dibagi 3( sambil menunjukkan gambar tower 1 pada nomor 4)

P : oh gitu, kemudian

S : kan yang ( menunjuk pada gambar 2 )

P : gambar tengahnya

S : ini 7, ini 7( sambil menunjuk segi enam dan segi empat yang

berpasangan ), yang ini belum tau (sambil menunjuk segi enam yang

ditengah).

P : terus cara mencarinya?

S : terus cara mencarinya 19 dikurangi 14

P : heem

S : sama dengan 5

P : heem. Berarti sekarang, ini nya (sambil menunjuk tinggi tower terakhir)

berapa nih ?

S : ini..nganu ini 7 (sambil menunjuk segi enam dan segi empat yang

berpasangan ) dan tinggi persegi panjang 2.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

213

P : oh..jadi

S : jadi.. 7

P : ini berapa tadi (sambil menunjukkan tinggi segi empat )? 2 ya ?

S : iya, jadi 7 ditambah 2 sama dengan 9.

P : Oh 9 ya. Nah kemudian e...yang jawabanmu nomor 9. Nomor 9 ya. ini

kan kamu jawab apa yang meningkat lebih cepat adalah pohon pinus

karena jumlahnya lebih banyak. Kenapa kamu menjawab itu ?

S : Karena menurut saya itu .

P : berarti masih kan. Yang harusnya lebih banyak itu apa to , pohon apa?

S : pohon pinus

P : pohon pinus ya? kenapa dengan nomor ini, kok kamu ga bisa jawab

kenapa? Kesulitannya apa?

S : kesulitannya

P : kesulitannya apa?

S : bahasanya itu.

P : oh susah memahami itu soal ya?

S : iya

P : okey . terimaksih ya, sampai ketemu dipertemuan selanjutnya.

3. Wawancara S3

P : Selamat Pagi?

S : selamat pagi

P : gimana kabarmu, sehat ga?

S : sehat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

214

P : oh iya hari ini saya tanya tentang jawabanmu kemarin dari hasil test itu.

Pertama saya ingin tanya proses kamu berpikir dalam menyelesaikan soal

nomor 4. Coba kamu jelaskan prosesnya?

S : Pada tower 1 kan ada 3 persegi panjang dan 3 segi enam, sedangkan pada

tower 2, ada 2 persegi panjang dan segi enamnya ada 3. Berarti segi

enamnya sama dari tower 1 dan 2 sama, sementara yang beda ya cuman

yang persegi panjang, makanya saya kurangkan 21-19 sama dengan 2.

P : Oh gitu ya, terus 5 itu dapat darimana?

S : 5 itu....kan tower 1 ada tiga pasang yang sama

P : 3 pasang apa maksudnya?

S : ini kan segienam dan segiempat satu pasang, jadi ada tiga. Berarti tinggi

dari segi enam dan segi empat itu ya 21 dibagi 3 sama dengan 7. Terus

kan yang persegi panjang 2 berarti tinggi segi enam 7 dikurang 2 sama

dengan 5. Jadi tinggi yang terakhir 5 +2+2= 9

P : okey, selanjutnya saya ingin tanya nomor 2 ya. Ini kan kamu menjawab

C . Kenapa ya kamu milih C, di sini ga ada alasannya

S : karena jarak yang ditempuh tidak lebih dari 50000 km tapi sama 50000

km, kemudian dibuat pada tahun 2012 atau setahun kemudian berarti

antara honda freed sama toyota avanza veloz, kemudian harga yang

diiklankan tidak lebih tinggi dari 162 juta. Emm berarti jawabannya

toyota avanza veloz karena harga jualnya 159 juta.

P : Berarti sebenarnya kamu bisa ya , tapi kamu nggak menulis alasannya.

S : iya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

215

P : kenapa ga nulis alasannya?

S : waktunya udah mepet kemarin

P : oh gitu. Oh iya nomor 8 kan kamu belum jawab tuh kenapa?

S : eeee. Itu lho mas ada kalimat terdapat suatu nilai n dimana banyaknya

pohon apel sama dengan banyaknya pohon pinus. Aku ga dong

maksudnya, rumit pokoknya.

P : oh oke deh . terimakasih ya informasinya sampai jumpa untuk pertemuan

berikutnya.

4. Wawancara S4

P : selamat siang

S : selamat siang

P : Gimana kabarmu?

S : baik.

P : sehat ga?

S : sehat

P : nah...saya ingin tanya tentang jawabanmu dari test kemarin. kita mulai

dari nomor 10. Coba kamu jelaskan terkait jawabanmu yang nomor 10 ?

S : ya..nomor 10 nih bentuk pertama saya jawab tidak, karena kalau di lipat

kan jumlah titiknya yang berhadapan tidak semuanya 7. Kalau bentuk

yang 2 dan 3 ya benar karena kan kalau dilipat semua titik-titiknya sama

dengan 7, kalau yang 4 tidak karena tidak kalau dilipat ada yang

jumlahnya tidak 7.

P : Nah..kemudian terkait jawabanmu yang nomor 2. Nomor dua itu kan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

216

kamu jawab A. Kenapa kamu milih A?

S : karena kurang fokus, salah itu.

P : harusnya yang mana?

S : yang memenuhi persyaratan kris.

P : mobil yang mana harusnya?

S : toyota avanza Velos

P : kenapa ?

S : karena kan jaraknya sama seperti syarat kris 50000 km, dibuat tahun

2012, sama harganya 159 juta berarti tidak lebih dari 162 juta.

P : okey.. kemudian yang nomor 4 dan 7 kan kamu jawab keliru. Apa toh

permasalahnnya terkait nomor 4 dan 7 ?

S : karena nomor 4 itu bingung cara nyelesaiin soalnya

P : bingungnya kenapa?

S : ga paham cara nyelesaiinnya gimna

P : oh okey deh. Kalau yang nomor 7?

S : kan di situ aku hitung luasnya mas, kalau kira-kira yang datang aku ga

tau caranya gimana.

P : Oh gitu..okelah terimakasih infonya ya.

5. Wawancara S7

P : Selamat siang?

S : siang

P : gimana kabarmu?

S : baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

217

P : okey nah sekarang saya mau tanya tentang hasil pekerjaanmu yang

kemarin. Saya tanya tentang nomor 9. Coba kamu jelaskan jawabanmu

terkait jawaban nomor 9.

S : Jawaban saya nomor 9 itu yang paling banyak pohon apel, karena petani

sebelumnya sudah menanam lebih banyak dan tumbuh menjadi lebih

banyak.

P : kalau dilihat dari gambarnya ?

S : kalau dilihat dari caranya sih banyak pohon pinus. Eh maksudnya lebih

banyak menanam pohon pinus.

P : jadi yang benar itu yang mana? Pinus atau pohon Apel?

S : bingung

P : Okey yaudah kalau masih bingung ya nggak apa-apa

P : nah sekarang terkait jawabanmu yang nomor 7. Nomor 7 ya, nomor 7 itu

kamu menjawab B. Nah itu gimana ? kok bisa jawab B?

S : sebenarnya itu seharusnya C

P : Heem

S : Tapi saya kira 10 meter dikali 50 meter sama dengan 5000 meter udah

ketemu jawabannya. Tapi ternyata yang benar itu 20000 dibagi 5000 .

5000 itu dari 100 meter dikali 50 meter, jadinya ketemunya kan 4 orang,

jadinya ga mungkin kan 4 orang itu 1 meter.

P : 1 meter itu mungkin ga untuk 4 orang ?

S : mungkin sih tapi kan agak sempit

P : agak sempit, tapi mungkin ya, terus kalau yang B itu mungkin ga kira-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

218

kira. 50000 orang itu mungkin nggak?

S : nggak

P : karena ?

S : karena kebanyakan.

P : oh kebanyakan ya? berarti yang mungkin itu yang mana? Jawaban yang

benar itu yang mana?

S : yang 20000

P : kemudian yang nomor 6

6. Wawancara S8

P : Selamat pagi

S : iya pagi

P : Gimana kabarmu ?

S : Baik

P : sehat?

S : sehat

P : nah, kali ini saya ingin bertanya tentang jawabanmu dari test kemarin

Kita mulai dari nomor 9 ya ?

S : ya..

P : di nomor 9 kan, kamu jawab pohon apel. Kenapa kok kamu menjawab

itu, disini kan kamu belum menulis alasannya. Alasannya kenapa?

S : eee. Menurut saya pohon apel ya tumbuh lebih cepat dari pohon pinus

P : itu kenapa? Dilihat darimananya? Dari gambarnya kah atau dari

rumusnya kah?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

219

S : gambarnya. Masih bingung sih.

P : terus kamu menjawab pohon apel kenapa?

S : asal jawab aja

P : oh iya.. masih bingung ya?

S : iya masih bingung

P : tapi soal paham ga?

S : lumayan paham sih, tapi masih bingung cara menyelesaikannya.

P : okey. Selanjutnya saya mau tanya tentang pekerjaanmu nomor 4. Coba

kamu jelaskan cara berpikirmu tentang jawaban nomor 4 .

S : hemm. Kan ini (menunjuk gambar 1) segi enam sama persegi panjangnya

7 meter

P : 7 meter apanya?

S : tingginya

P : darimana itu ?

S : kan ininya dari atas sampai bawah 21 ( menunjuk tinggi tower 1) dibagi 3

(sambil menunjuk 3 segienam dan segiempat), terus ketemu 7. 7 meter

itu tinggi segienam sama persegi panjang.

P : kemudian limanya darimana?

S : terus ..limanya itu dari gambar yang kedua, kan segienam dan segiempat

7 m.7 meter ditambah 7 meter kan 14. Jadi 19 meter kurang 14 meter

sama dengan 5.

P : oh ..okey.. kemudian yang nomor 8 itu kesulitannya apa ya?

Bahasanya atau gimana?


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

220

S : bahasanya sih

P : terlalu rumit atau gimana?

S : ga terlalu

P : tapi bahasa yang membuat kurang paham gitu ya?

S : iya

P : okey sampai ketemu untuk pertemuan selanjutnya. Selamat pagi

7. Wawancara S11

P : Selamat siang?

S : siang

P : giman kabarmu?

S : ga tau

P : kok ga tau kabar?

S : heheheh. Baik

P : Sehat ga?

S : Sehat

P : okey. Nah saya ingin tanya tentang jawabanmu tentang hasil test kemarin

Pertama, dimulai dari nomor 6, nah itu kan kamu menjawab titik S. Nah

titik S itu darimana? Coba kamu jelaskan

S : jelasinnya susah

P : dari soalnya aja dulu gimana?

S : kan setiap satu putaran itu memerlukan waktu 40 menit, terus ..

P : kemudian Joni menaiki kincir darimana?

S : dari P
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

221

P : pertanyaan apa?

S : Dimana joni berada setelah setengah jam?

P : setengah jam itu berapa menit ?

S : 30 menit

P : berada di titik mana joni berada?

S : di titik S

P : darimana?

S :

P : itu dapat dari mana?

S : dari satu putaran

P : dari satu putaran? Tadi kan dari P ke S , berarti dari P ke S itu ya?

S : iya

P : okey. Kemudian saya ingin tanya mengenai nomor 5. Ini nomor 5 kan ga

kamu kerjakan, kenapa?

S : saya tau .

P : harus jawab apa?

S : 2 detik

P : oh gitu

S : 5 detik

P : 5 apa 2?

S :5

P : darimana kamu dapatkan itu ?

S : dari satu periode ( sambil menunjuk pada gambar dari 0 sampai 5 detik)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

222

P : yang mana lagi ?

S : dari 5 sampai 10 satu periode

P : berarti sebenarnya kamu paham ya?

S : iya

P : kemudian di sini kan ada beberapa soal kamu tidak menyelesaikannya.

Nomor 3, kenapo to? Apa kesulitannya?

S : Maksudnya banyak rak buku

P : ga paham kalimat itu maksudmu?

S : mengangguk kepala

P : kemudian nomor 10. Kesulitannya apa ?

S : suruh ngapain saya ga tau

P : oh gitu. Ga tau ya. ga tau darimananya? Dari bahasanya atau dari

kalimatnya?

S : kalimatnya.

P : okey baik. sampai ketemu pada pertemuan selanjutnya.

8. Wawancara S12

P : selamat pagi?

S : selamat pagi

P : gimana kabarmu?

S : baik

P : senyum-senyum kenapa? heheheh

S : hehehheh

P : nah saya ingin bertanya pekerjaanmu yang nomor 4. Kamu itu menjawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

223

9 meter tinggi dari tower terakhir itu darimana dapatnya?

S : ya.. saya Cuma ngira kalau yang tinggi benda yang membentuk segi

empat itu Cuma kira-kira 5 meter dan persegi panjangnya 4 meter. Jika

dijumlahkan hasilnya 9.

P : berarti ngira-ngira gitu ya? ada cara lain ga?

S : nggak

P : nggak ada?

S : mengangguk kepala

P : okey deh . nggak apa-apa. Kemudian ini nomor 2 kamu menjawab mobil

toyota avanza. Itu darimana tu ? kan di sini kan alasanmu karena dari

persyratan kris yang sesuai syaratnya mobil itu. Persyaratan yang

bagamana to ?

S : persyratan itu di sini dikatakan jika jarak yang ditempuh tidak lebih dari

50000 km.

P : kalau toyota itu berapa?

S : 50000

P : sama gitu ya

S : iya

P : kemudian

S : dibuat pada tahun 2012 atau setahun kemudian. Toyota avanza itu dibuat

tahun 2013 yaitu setahun kemudian. Kemudian harganya itu tidak lebih

dari 162 juta rupiah sedangkan di situ 159 juta rupiah.

P : berarti sebenarnya paham dengan soal ini?


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

224

S : iya

P : oh gitu..kenapa tidak dikerjakan gitu, alasannya apa? Kenapa ga ditulis

gitu aja? Jaraknya tidak lebih dari 162 juta? Lupa atau bingung ?

S : iya..heheh

P : kemudian yang nomor . kesulitannya apa sih yang nomor 7? Tidak

paham soalnya?

S : iya

P : tidak paham apanya? Bahasanya kah?

S : soal-soalnya itu kurang paham

P : terlalu rumit atau?

S : iya

P : okey deh terimakasih. Sampai jumpa pada pertemuan selanjutnya

9. Wawancara S14

P : Selamat siang ?

S : Siang

P : Gimana kabar hari ini ?

S : Baik

P : Baik..sehat nggak?

S : Sehat

P : nah saya ingin tanya tentang jawabanmu dari hasil test kemarin. Kita

mulai dari jawaban nomor 4. Kamu kan menjawabnya 9 cm. Dari mana 9

cm itu ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

225

S : anu ini ditanya, berapa tinggi tower yang paling pendek. Yang paling

tinggi ini tak hitung, yang segienamnya ini 6 m dan persegi panjangnya ini

3 m.

P : darimana itu? Kok bisa 6 dan 3 ?

S : nebak

P : nebak ? kok bisa nebak?

S : ya nggak udah nggak bisa kepikir. Liatnya di sini ( sambil menunjuk

gambar 1 )

P : nebak ya..okelah nggak apa-apa. Kemudian nomor 3, itu kan kamu

menjawab 5 buah rak buku yang dapat dibuat oleh tukang kayu. Kenapa

kamu menjawab 5?

S : Karena ini dari stok-stok ini yang disimpan ini, aku bagi dengan bahan-

bahan yang dibutuhkan jadinya ini( sambil menunjuk angka 5 )

P : itu darimana? Kan dibagi, misalnya ini, 26 dibagi 6 sama dengan?

S : empat ( 4 )

P : kamu milih lima (5) itu darimana?

S : dari hasil baginya yang paling kecil

P : yang mana ?

S : 33 bagi 6 sama dengan 5 yang bisa digunakan

P : kenapa kamu ga nulis gitu ?

S : karena waktunya mepet

P : okelah. Kemudian apa toh kesulitan yang dialami pada nomor 4 tadi dan

nomor 7 ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

226

S : belum pernah menjumpai soal ini.

P : baru pertama kali berarti ya?

S : iya.

P : nomor 7 juga gitu ? atau

S : iya

P :kalau bahasanya di sini? Maksudnya kalimat-kalimatnya itu mudah

dipahami atau tidak?

S : kalau kalimatnya mudah dipahami, tapi cara ngerjakannya ini nggak bisa.

P :belum bisa..okey baik terimakasih. Sampai jumpa untuk pertemuan

selanjutnya

10. Wawancara S17

P : Selamat pagi?

S : Selamat pagi

P : Gimana kabarmu?

S : Baik

P : Baik..okey nah saya ingin tanya tentang pekerjaanmu ya. pekerjaan test

kemarin itu. Khususnya soal nomor 4 dulu. Coba kamu jelaskan

jawabanmu. Ini kan ada...ini panjang atau tinggi ?

S : tinggi

P : oh tinggi yang ini yah. tinggi dari segi empat itu 2 meter ya? itu darimana

tu?

S : dari 21-19

P : kok kamu kurangi gitu kenapa?


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

227

S : karena yang ini kan ( sambil menunjuk tower 1 ) ada persegi panjangnya

sedangkan ini (sambil menunjuk tower 2) nggak, ada dua.

P : oh gitu, kemudian yang segi enam itu tinggi 5 meter. Darimana itu?

S : kalau ini 7 ( menunjuk ke tinggi segiempat dan segienam yang berimpit)

berarti 7 +7 = 14, jadi 19-14 sama dengan 5

P : okey. Jadi tinggi yang terakhir berarti ?

S : Tingginya 9

P : kenapa kamu ga tulis itu aja kemarin ?

S : buru-buru

P : buru-buru?

S : iya.hehe

P : okey ga apa-apa. Nah kemudian saya ingin tanya tentang jawabanmu

nomor 6. Di sini kan kamu jawab A. Gimana..kok bisa jawab A ?

S : keliru

P : harusnya yang mana?

S :C

P : Kenapa? Kenapa milih C?

S : karena kan 1 putaran itu 40 menit

P : heem. Betul

S : kalau 30 menit jadi berhentinya di titik S.

P : darimana kamu dapatkan itu ?

S : 1 putaran itu 40 menit, 30 menit jadi

P : oh , harusnya paham ya? tapi lupa atau gimana ?


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

228

S : iya lupa

P : okey..nah kemudian nomor 8 dan 9 kan kamu kosong. Kenapa itu,

kenapa ga di isi ?

S : bingung mengerjakannya.

P : bingung apanya? Soalnya susah kah ? atau ?

S : iya, rumit bahasanya

P : terimakasih ya. sampai ketemu untuk pertemuan selanjutnya. Thank you.

11. Wawancara S19

P : Selamat pagi?

S : Selamat pagi

P : Gimana kabarmu? Sehat ?

S : Baik

P : sehat ga?

S : sehat

P : udah makan belum?

S : udah

P : Okey baik. saya ingin tanya tentang pekerjaanmu yang hasil test kemarin.

Nah kita mulai dari nomor 4. Coba kamu jelaskan nomor 4. Disitukan

kamu ada jawaban 2 dan segala macam. Coba kamu jelaskan.

S : ini kan diketahuinya kan segi...segi apa persegi panjangnya itu 21 kurang

19 sama dengan 2 meter.

P : hmmm. darimana itu ?

S : 21 kan dari tinggi tower pertama dikurangi sama 19 ini ( sambil


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

229

menunjukan tower 2 )

P : kok kamu kurangi kenapa?

S : ya karena ini ( sambil menunjuk ada segi empat pada tower 1 ). ini kan

ada tiga sementara yang tower dua ada 2. Jadi 21-19 sama dengan 2

meter. Terus segi enamnya sama dengan 21- (2x3) bagi 3 kan jadinya

sama dengan 21-6 dibagi 3 sama dengan 15 bagi 3 sama dengan 5.

Segienamnya 5

P : nah kok kamu bisa mikir kayak gini itu gimana? Karena?

S : karena tinggi towernya kan 21

P : betul

S : dikurangi 2 kali 3 kali 6

P : 2 nya apa itu?

S : tinggi persegi panjang dibagi 3 karena persegi panjangnya ada tiga

P : yang dicari itu persegi panjang atau segi enam?

S : hehe. Segi enam ya ya ya

P : kemudian,

S : kemudian ditanyakan

P : yang ditanyakan?

S : tinggi tower pendek, yang ini ( sambil menunjukkan ke gambar tower

3), jawab 2 kali 2

P : apa itu 2 kali 2 nya?

S : empat ditambah 5... 9. Jadi tinggi tower pendek 9

P : Okey. Nah kemudian yang nomor 3. Kira-kira jawabanmu yang nomor 3


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

230

itu gimana? Ada cara lain ga?

S : dicari yang terkecil

P : hmmm. Caranya gimana?s

S : kan kalau kemarin hitunganku kan 26 dibagi 4, nah itu yang tak pakek itu

cuman yang 26 bagi 4 kan sama dengan 6. Nah terus yang sisanya ga tak

pake.

P : semuanya gitu ya dibagi bagi

S : heemm. Terus yang sisanya ga tak pakai

P : terus nanti yang bisa dijadikan untuk membuat rak itu ambil yang paling

besar atau yang paling kecil

S : paling kecil

P : paling kecil gitu ya, tapi ini kok jawab gini ( sambil menunjukkan hasil

pekerjaannya yang nomor 4 )

S : iyah

P : kenapa? Keliru ya?

S : iya

P : nah kemudian, yang nomor 8, 9 ini kan kosong. Kenapa kosong?

S : ga dong ( paham ) sama kehabisan waktu

P : kehabisan waktu gitu

S : heem sama ga tau

P : ga tau..apanya yang susah dari situ ?

S : ga dong aja atau apa gitu

P : oh ga dong ya, apanya?


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

231

S : apa ya?

P : bahasanya terlalu sulit kah? Atau mudah dimengerti

S : nggak.. sebenarnya itu kehabisan waktu kemarin nggak sempat kebaca

P : okey baik terimakasih, sampai ketemu untuk pertemuan selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai