Bab I - Bab Iv
Bab I - Bab Iv
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan gigi dan mulut hingga kini masih belum menjadi perhatian
utama, akibatnya gigi berlubang atau karies menjadi masalah umum yang
Penyakit gigi dan mulut memiliki sifat progresif yaitu apabila tidak
dirawat dan diobati akan mengakibat makin parah dan juga bersifat
irreversibbel yaitu apabila ada jaringan yang sudah rusak tidak dapat tumbuh
jumlah penderitanya selalu naik yakni jumlah kerusakan gigi pada usia 12
tahun mencapai 43,9 %, usia 15 tahun mencapai 37,4 %, usia 18 tahun 51,1
%, dan usia 35-44 tahun mencapai 80,1 % serta usia 65 tahun keatas
rusak khususnya pada anak-anak yang memerlukan waktu dan dana yang
tidak sedikit. Oleh sebab itu, untuk pencegahan terhadap karies jauh lebih
1
baik dari pada merawat kerusakan gigi, salah satunya dengan menggunakan
(Melanie, 2008).
dan digunakan secara luas untuk pencegahan karies, baik di negara maju
larutan fluor atau penggunaan pasta gigi yang mengandung fluor untuk
tablet fluor guna mencegah terjadinya penyakit karies atau gigi berlubang
B. Rumusan Masalah
anak ?
2
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
2. Bagi Institusi
3
3. Bagi Masyarakat
E. Ruang Lingkup
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Fluor
1. Pengertian Fluor
elemen golongan halogen dan tidak pernah terdapat bebas di alam. Ikatan
didalam tubuh) dan pengerasan email gigi. Pada saat gigi dibentuk, yang
terdiri dari kalsium dan fosfor. Tahap berikutnya adalah fluor akan
(Nikmah, 2009).
5
Di air, terbanyak sebagai ion atau berikatan dengan aluminium.
fluor daripada air tawar yaitu sebanyak 1,2-1,5 mg/L. Pada ASI,
g/g. Fluor disimpan pada lapisan tanah paling luar, tengah maupun
million) atau ppm. Sebagai contoh dalam air laut kandungan ini berkisar
antara 0.8 sampai 1.4 ppm. Dengan kata lain setiap sejuta bagian air
hanya terdapat sekitar 0.8 sampai 1.4 bagian fluoride saja (Dentic
Family, 2009).
fluor tertinggi adalah ikan teri, sawi, dan teh. Produk-produk untuk
kesehatan gigi sepeti pasta gigi dan mouthwash mengandung fluor. Pada
6
Penggunaan fluor sudah digunakan di dalam masyarakat, yang
pemberian fluor dalam bentuk tablet, dan garam dapur yang ditambahkan
fluor. Selain itu ada yang didalam pasta gigi (odol) yang digunakan
oleh Yeanne (2009) bahwa pemberian fluor yang dilakukan pada masa /
mutans atau lactobasilus yang dapat merusak lapisan gigi. Selain itu fluor
7
juga berfungsi untuk meningkatkan daya tahan email terhadap asam
(Nuniek, 2005).
lebih 50%. Apabila fluor diberikan sejak bayi lahir maka akan
bakteri yang ada didalam mulut dan dengan demikian dapat menghemat
makanan pada jalur glikolisis (jaringan makanan). Selain itu ion fluor
yang ada dalam cairan rongga mulut akan berikatan (bersatu) dengan ion
8
menjadi fosfoenolpiruvat (PEP). Akibat hambatan oleh fluor, glikolisis
pada sel bakteri dihambat, bakteri tidak dapat menghasilkan energi atau
utama adalah bahwa fluor menambah daya tahan dari enamel dalam
proses sebagai berikut : enamel gigi terdiri dari bahan bahan berbentuk
kimia bernama hydroxy apatit dan yang mudah sekali larut dibawah
melarutkan hydroxy apatit tersebut, maka enamel rod akan rusak dan
Agar fluor bisa diikat oleh email, maka fluor tersebut harus
ion fluor. Fluor yang diperoleh dari cairan jaringan selama periode
pembentukan gigi dan dari saliva serta air minum pada periode erupsi,
diikat email dalam bentuk ini. Akan tetapi karena rendahnya konsentrasi
9
fluor dalam media maka dibutuhkan waktu lama untuk memperoleh
akumulasi fluorapatit yang cukup pada email (Kidd & Bechal, 1992).
Struktur gigi terdiri dari lapisan email, dentin dan semen. Email
Sebagian besar bahan anorganik itu terdiri dari ion kalsium, fosfat dan
melalui perantara zat kimia bernama hidroksi apatit yang mudah larut
melarutkan hidroksi apatit tadi, maka lapisan email gigi akan rusak dan
makin memperluas karies gigi. Ion hidroksi apatit dapat bertukar dengan
ion fluorida dari garam fluorida sehingga membentuk fluor apatit yang
10
asam yang mungkin dapat menyebabkan terjadinya karies gigi
(Cit.Restu, 2008).
garam, zat besi, vitamin A, vitamin D - fluoride pun dapat berbahaya jika
terkontrol dan tidak disiplin, maka tidak akan mencapai sasaran dan
halnya fluor, menurut Olle, dkk bahwa fluor yang berlebihan akan
putih lagi seperti gigi yang sehat tetapi menjadi pucat dan buram dan
yang paling parah adalah warna gigi menjadi gelap dan gigi menjadi
tetapi kalau tanda tersebut diketahui lebih awal dapat dicegah agar
rasa sakit yang hebat pada tulang dan akibat yang paling fatal dapat
mengakibatkan kelumpuhan.
11
c. Kelebihan fluor dapat juga menyebabkan anemia serta dapat
fluoride.
4) Penuaan Dini
5) Aborsi Spontan
(Nikmah, 2009).
makanan dan minuman atau melalui penggunaan suplemen fluor melalui air,
12
Berikut ini adalah contoh makanan dan minuman yg mengandung
2. Sereal
3. Juice.
4. Soda
5. Teh
6. Ayam
cara dimasukkan melalui mulut, selanjutnya fluor tersebut akan bekerja dan
mencegah dan melindungi gigi dari dari serangan asam-asam hingga tidak
salah satu upaya pencegahan yang cukup efektif dan efisien (Titian P, 2010).
kedalam tubuh melalui mulut, juga mempunyai efek topikal pada gigi.
Pemberian fluor tersebut memiliki pengaruh pada gigi yang belum erupsi
maupun gigi yang sudah erupsi. Pengaruh terbesar dari fluor dalam masa
13
pasca erupsi terjadi pada tahun-tahun pertama, dan dalam tahun-tahun
berikutnya pengaruh ini masih ada namun telah berkurang. Fluor juga
menghambat kehidupan bakteri yang ada pada plak. Adapun pemberian fluor
Efek maksimal fluor lebih dulu dinilai pada orang-orang yang sejak
berlangsung cepat bila lambung kosong dan fluorida sudah mencair atau
mudah mencair.
lebih 0,01 mikro g/ml. Pada anak-anak agak rendah dan pada orang
dewasa agak tinggi. Dari tiap pengambilan fluoride kurang lebih 40-60%
Fluoride diambil oleh jaringan karies paling tidak maksimal adalah dalam
email, dalam dentin lebih baik dan dalam sementum sama baiknya seperti
dalam tulang.
Kadar fluor dalam air minum yang efektif dalam menghambat karies
ringan. Kadar fluor air minum 1 ppm telah terbukti mampu menurunkan
resiko karies cukup nyata tanpa adanya bercak yang berarti pada enamel.
14
Penambahan fluor sebaiknya sewaktu tahap perkembangan gigi erupsi
minum sebaiknya 0,7 ppm. Dari hasil penelitian pemberian fluor melalui
air minum dapat mengurangi prevalensi karies sampai 60% (Enna, 2004).
dapat pula dilakukan fluoridasi pada air minum yang ada di sekolah-
b. Tablet Fluor
sangat bergantung pada motivasi dari orang tua untuk memberikan tablet
15
c. Obat Tetes Fluor
0,38 % fluor, atau 60 ml 0,17 % fluor, untuk lebih jelasnya dapat dilihat
Tabel : Volume tetes fluor (3,8 mg fluor F/ml) dan jumlah tablet (1 mg
F/tab) yang menyebabkan gangguan gastrointestinal atau
keracunan fluor letal.
2 3 10 84 320
5 5 20 168 640
10 30 30 252 960
Biasanya larutan NaF yang ditambahkan dalam air minum sari buah
anak. Dengan cara ini seharusnya hasilnya serupa dengan tablet, namun
ada orang tua yang mengira apabila bila 5 tetes baik berarti pemberian 10
tetes (2 kali lipatnya) jauh lebih baik, padahal tidak demikian. Alat
16
kelemahan dari fluoridasi dengan obat tetes ini adalah kecenderungan
optimum fluor dalam garam dan berapa jumlah garam dapur yang harus
pada orang dewasa adalah 6 gram setiap hari. Metode ini tidak efektif
karena pada tiap jenis makanan diperlukan jumlah garam yang bervariasi,
bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi dan bahan tambahan lainnya,
memiliki ketebalan tidak lebih dari 1 dari diameternya 1/8 inci-1,5 inci
(Muhammadcank, 2010).
fluor sangat bergantung pada motivasi dari orang tua untuk memberikan
tablet fluor pada anaknya secara teratur (Andlaw & Rock, 1992).
17
Contoh fluor didalam bentuk tablet
setelah anak lahir. Sebab telah diketahui bahwa fluor pada pembentukan
matriks gigi tidak ada manfaatnya. Telah diketahui pula, saat janin masih
dalam kandungan hanya sedikit fluor yang bisa melalui plasenta (Rissa,
2009).
Di Jerman anak usia 3-4 tahun tiap hari diberi 1mg tablet fluor
sedangkan anak usia 6 tahun diberi 1 tablet / hari selama 6 tahun dan
18
Anjuran pemberian dosisnya :
Bila air minum yang mengandung fluor 0,5 ppm maka tablet tidak
dianjurkan.
tablet adalah untuk daerah - daerah yang kadar fluor air minumnya < 0,3
(c). Anak usia > 4 tahun 0,5 1 mg tablet / hari atau 1 tablet
rumah selama liburan sekolah. Menurut Kidd & Bechal, tablet fluor
harus diberikan sampai umur 12-16 tahun dan harus bekerjasama secara
secara lokal dan sistematik. Tablet flour yang sering dipakai terdiri
19
senyawa Natrium Flourida dan mengandung 0,25 mg flour per tablet.
lahir, sebab apabila dilakukan setelah pembentukan matrik gigi tidak ada
sesudah lahir, yaitu pada periode menyusui. Bila pada anak yang
menyusu ingin diberi tablet flour, maka tablet harus dihaluskan terlebih
dalam air minum dan tahap perkembangan dari gigi geligi. Anak-anak
yang masih terdapat gigi sulung akan sangat baik bila menggunakan
tablet fluor dan pasta gigi berfluoride dalam jumlah kecil. Dalam hal ini
saat sebelum tidur. Terapi topical fluoride yang periodik dengan gel
20
air minum, pada daerah pemukiman. Fluor bekerja dengan cara
tablet fluor disarankan pada anak yang berisiko karies tinggi dengan air
NaF, yang akan menghasilkan fluor sebesar 1 mg per hari) (5). Jumlah
fluor yang dianjurkan untuk anak di bawah umur 6 bulan3 tahun adalah
0,25 mg, 36 tahun sebanyak 0,5 mg dan untuk anak umur 6 tahun ke
efisien dan efektif, yaitu sekitar 0.1 ppm (Featherstone, J.D.B., 2000).
21
D. Landasan Teori
email gigi sehingga tahan terhadap karies gigi. Pada gigi berlubang, terutama
bila lubangnya masih sangat dangkal, atau pada gigi buram pemberian
(Melanie, 2008).
struktur gigi lebih kuat sehingga akan membuat gigi lebih tahan terhadap
pengikisan oleh asam. Asam itu sendiri dibentuk ketika bakteri di dalam plak
memecah gula dan karbohidrat yang berasal dari makanan. Serangan asam
(Rudi,H.,2010).
biasanya, tetapi ion fluor menggantikan ion-ion hidroksil yang ada didalam
larut. Fluor merupakan bahan beracun bagi bakteri, bila pada email terdapat
lubang kecil, maka fluor diyakini dapat mengendapkan kalsium fosfat untuk
22
tersebut tiga kali lebih tahan terhadap timbulnya karies daripada gigi tanpa
suatu daya perlindungan terhadap serangan karies baik sebelum gigi erupsi
maupun setelah erupsi. Fluor yang diperoleh dari cairan jaringan selama masa
pembentukan gigi dan dari saliva serta air minum pada periode pasca erupsi,
sistemik, yaitu pemberian fluor yang dilakukan pada permukaan gigi melalui
aliran darah (dari dalam tubuh). Prosesnya diberikan melalui makanan, air
atau makanan tambahan (pil, tablet isap, obat tetes). Penggunaan fluor secara
yang selanjutnya akan bereaksi untuk melindungi permukaan gigi dari karies
gigi pada masa mineralisasi gigi agar email menjadi lebih tahan terhadap
karies. Benih gigi dibentuk pada waktu janin masih dalam kandungan dan
masa kanak-kanak. Mineralisasi gigi sulung dimulai pada waktu janin berusia
dalam pasta gigi anak biasanya kadar kandungannya sangat tinggi. Anak-anak
seringkali menelan pasta gigi karena rasanya yang mirip buah-buahan atau
23
permen. Bila ini terjadi terus menerus dalam waktu yang lama, dikhawatirkan
penggunaan pasta gigi hingga anak berusia lima tahun. Anak menggosok gigi
tanpa menggunakan pasta gigi, cukup dengan sikat gigi yang lembut dan
24
BAB III
KERANGKA KONSEP
Mekanisme
Penggunaan Fluor
Cara Sistemik
25
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
buku, makalah ilmiah atau artikel artikel yang ada di dalam internet, dan
pemberian terapi fluor dengan cara sistemik terhadap perlindungan gigi anak
(Soekidjo, 2005).
B. Pelaksanaan Penelitian
pemahaman sehingga diperoleh arah dan hasil penelitian yang tepat dan
relevan.
26