Anda di halaman 1dari 5

BAB V

PEMBAHASAN

Penyakit gigi dan mulut adalah suatu penyakit yang tidak kalah pentingnya dengan

penyakit lain yang dapat mengganggu efektifitas seseorang dalam melaksanakan tugasnya

sehari-hari. Penyakit gigi dan mulut yang paling banyak mengganggu adalah karies gigi (gigi

berlubang) dan penyakit yang terdapat pada jaringan pendukung gigi itu sendiri.

Gigi berlubang menurut Goland (2007) disebabkan oleh plak, yang terjadi karena

kotoran (sisa makanan) yang menempel pada gigi, dan ditumbuhi kuman. Dalam beberapa

menit, makanan yang tersisa di dalam mulut membusuk dan kuman-kumanpun mulai

menggerogoti email gigi. Ketika email perlahan runtuh, maka gigi pun menjadi berlubang.

Kuman-kuman tersebut masuk lapisan dentin, menjalar ke syaraf gigi sehingga menimbulkan

rasa sakit. Lama kelamaan gigi menjadi mati dan busuk sehingga terjadi pembengkakan.

Salah satu cara untuk mengontrol penyakit pada gigi dan mulut adalah dengan

menentukan kemungkinan adanya imunitas dan harus dilakukan dengan tindakan preventif.

Agar gigi menjadi kuat, maka harus ditambahkan fluor tetapi jangan sampai berlebihan

didalam menggunakannya,karena akan membahayakan sistem tubuh. Fluor mulai digunakan

sebagai bagian dari tindakan pencegahan karies gigi pada awal abad 20. Berbagai bahan

terapeutik yang mengandung fluor tersedia untuk konsumsi publik, termasuk air minum,

bubuk gigi, pasta gigi, obat kumur dan pastilles. Lebih dari lima puluh tahun kemudian baru

diketahui peran fluor dalam mencegah karies gigi dan kegunaannya dalam terapi.

Pemberian Fluor diberikan kepada seseorang baik itu melalui makanan atau secara

pengolesan pada gigi guna mencegah terjadinya karies. Karies gigi disebabkan oleh adanya

penguraian oleh asam-asam yang dihasilkan sebagai kerjanya kuman- kuman dalam mulut
dan Karbohidrat (sebagai sisa-sisa makanan yang tertinggal pada sela-sela gigi) oleh kuman-

kuman mulut akan diuraikan menjadi asam-asam. Asam-asam ini akan melarutkan bahan-

bahan organik dan anorganik dari gigi-gigi hingga timbul kerusakan gigi berupa karies.

Dengan adanya fluor ini maka bahan-bahan gigi akan berubah menjadi suatu bahan yang

disebut fluor apatit. Fluor apatit inilah yang sulit diuraikan oleh asam-asam hingga tidak

terjadi karies.

Fluor penting dalam pertumbuhan dan pembentukan struktur gigi agar memiliki

daya tahan terhadap penyakit. Penambahan garam fluorida dalam air minum dengan kadar 1

ppm dianggap normal. Flour yang dibutuhkan tubuh dalam dosis aman adalah 0,05 mg/kg

berat badan/hari. Jika berat badan anak 15kg, maka flour yang dibutuhkan sekitar 0,75

mg/hari. Sedangkan untuk orang dewasa dengan berat badan 50 kg, diperlukan fluor

sebanyak 2,5 mg/hari. Dosis berbahaya adalah 2-5 mg atau 8 mg/kg berat badan/hari.

Berdasarkan pendapat dari Singarimbun, yang disadur oleh Enna (2004), bahwa

fluor sangat bermanfaat bagi kesehatan khususnya dalam mencegah terjadinya karies atau

mengurangi terjadinya karies, karena karies tersebut bila dibiarkan akan menimbulkan

penyakit lain yang berhubungan dengan gigi. Dalam hal ini salah satu dari cara pemberian

fluor adalah dengan dengan cara sistemik yakni pemberian fluor yang dimasukkan melalui

mulut, kemudian akibat pencernaan maka fluor itu akan bekerja, hingga bereaksi dengan

bahan-bahan pembentuk gigi dan mempunyai daya mencegah terjadinya karies.

Yang termasuk kedalam sistemik adalah Fluoridasi air minum, melalui makanan dan

dalam bentuk obat-obatan atau tablet. Secara sistemik fluor efektif apabila diberikan pada

saat pertumbuhan dan perkembangan gigi, mulai dari awal kehamilan maupun setelah

kelahiran. Didalam tulisan Goland (2007) tentang peran fluor terhadap karies menyatakan

bahwa fluor dan kalsium merupakan unsur penting dalam pembentukan gigi dan tulang,
karena kekerasan gigi dan tulang ditentukan oleh kadar senyawa-senyawa kalsium yang

tinggi di dalam tulang.

Adapun mekanisme fluor didalam mencegah terjadinya karies gigi, secara khusus

belum dapat ditemukan secara jelas, namun pada intinya fluor dapat berikatan dengan enamel

dengan membentuk ikatan fluoroapatit yang lebih stabil dibandingkan dengan hidroksiapatit

yang kurang stabil terutama bila terpapar asam. Mekanisme tersebut terdapat tiga prinsip

perlekatan Fluor dengan permukaan enamel yakni sebagai berikut : Perpindahan ion antara F-

dengan OH- dalam apatit sehingga membentuk lapisan fluorapatit, Adanya pertumbuhan

pembentukan kristal fluoropatit dari larutan supersaturasi dan Pelarutan apatit dengan

pembentukan CaF2.

Fluor akan menciptakan struktur gigi yang lebih kuat sehingga akan membuat gigi

lebih tahan terhadap pengikisan oleh asam. Asam itu sendiri dibentuk ketika bakteri dalam

plak memecah gula dan karbohidrat yang berasal dari makanan. Serangan asam yang

berulang-ulang akan merusak gigi yang dapat menyebabkan gigi berlubang. Di sini fluor

berperang mengurangi kemampuan bakteri untuk membentuk asam. Fluor bisa mengubah

kristal email (hidroksi apatit) menjadi fluorapatit yang lebih tahan terhadap asam. Fluor

juga mempunyai daya anti bakteri yang dapat membunuh kuman pembuat lubang gigi

(S.mutans). Fluor juga berfungsi merangsang pembentukkan mineral kembali yang akan

menghentikan proses terjadinya gigi berlubang.

Khusus penggunaan fluor dalam bentuk tablet adalah termasuk cara yang efektif

untuk mencegah terjadinya karies, karena menghisap tablet fluor akan memberikan efek

berganda secara lokal dan sistemik. Tablet fluor yang sering dipakai terdiri dari senyawa

Natrium Fluoride, dan mengandung 0,25 mg fluor pertablet. Pemakaian tablet fluor sangat

bergantung pada motivasi dari orang tua untuk memberikan tablet fluor pada anaknya secara

teratur.
Motivasi dan dukungan orang tua terhadap kesadaran anak untuk menjaga kesehatan

gigi dan mulut sangat mutlak sekali agar anak tersebut dapat merasakan arti pentingnya

kesehatan gigi. Salah satu perhatian orang tua adalah didalam memberikan tablet fluor

dirumah agar tidak terjadi kelebihan penggunaannya dan tidak lupa untuk mengkonsumsinya.

Pemberian tablet fluor sebaiknya dilakukan sedini mungkin setelah anak lahir, sebab telah

diketahui bahwa fluor pada pembentukan matriks gigi tidak ada manfaatnya. Telah diketahui

pula, saat janin masih dalam kandungan hanya sedikit fluor yang bisa melalui plasenta.

Pemberian fluor dapat dimulai dalam periode enam bulan pertama sesudah lahir, yaitu pada

periode menuyusui. Untuk mencegah terjadinya mottled pada gigi maka perlu diperhatikan

bahwa pemberian tablet fluor pada anak-anak berusia < 4 tahun maka dapat diberikan 1 tablet

perhari, sesudah makan atau sebelum tidur malam, dan anak harus menggosok gigi sebelum

pemberian tablet fluor.

Akan tetapi menurut Featherstone (2000), kekurangan fluor dapat menyebabkan

kerusakan gigi yang berlebihan, pada gigi akan mengakibatkan gigi menjadi rapuh. Bila

kekurangan fluor ini dapat menyebabkan gigi mudah terserang karies atau gigi gigis (caries

dentis), terjadi perubahan warna pada gigi anak dan dapat terjadi penipisan tulang. Selain itu

fluor yang berlebihan juga dapat mengakibatkan kerusakan pada gigi. Semua zat bila

digunakan tidak semestinya atau berlebihan maka akan menyebabkan masalah atau

berbahaya bagi kesehatan. Jika penggunaan fluor secara berlebihan maka akan

mengakibatkan fluorosis, fluorosis yaitu warna gigi menjadi tidak putih sebagaimana gigi

yang sehat, tapi pucat dan buram. Pada fluorosis yang lebih berat, selain warnanya lebih

gelap, enamel gigi menjadi lunak dan rapuh. Gejala ini merupakan indikasi yang jelas dari

kelebihan fluor pada masa kanak-kanak ketika masa pertumbuhan gigi sedang berlangsung.

Sedangkan kelebihan fluor (Iswan, 2009) dapat menggantikan hidroksit dalam

tulang, yang menyebabkan. kondisi kronis yang disebut skeletal fluorosis (fluorosis tulang).
Penderita fluorosis jenis ini, mengalami rasa sakit yang hebat pada tulang sendi, tulang

belakang dan pinggul, peningkatan kepadatan tulang, klasifikasi ikatan sendi tulang, dan

kelumpuhan. Fluorosis dapat menyerang segala usia. Fluorosis juga dapat menyebabkan

anemia hebat, gigi bercak-bercak, gagal ginjal, dan kematian prematur.

Anda mungkin juga menyukai