Anda di halaman 1dari 21

MODAL SOSIAL DALAM

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
BERKELANJUTAN

OLEH :
1. NI KOMANG AYU ARISTA (P07120215010)
2. NI PUTU DEWI AYU SULAKSMI (P07120215011)
3. LUH GDE DWIRINI NOVITHA PUTRI (P07120215012)
4. NI KETUT SINTA DEWI (P07120215013)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2017
BAB I
PENDAHULUAN

1. KONSEP-KONSEP KUNCI
a. Pengertian Modal Sosial
b. Unsur-unsur Modal Sosial
c. Manfaat Modal Sosial
d. Metode Pendekatan Model Sosial
e. Memulai Pendekatan Pemberdayaan Masyarakat

2. PETUNJUK
a. Pelajari materi bab I dengan tekun dan disiplin!
b. Penyajian setiap bab meliputi: judul bab dan konsep-konsep kunci,
petunjuk, kerangka isi, tujuan pembelajaran umum, tujuan
pembelajaran khusus, paparan materi, tugas dan latihan, rangkuman,
dan soal-soal akhir bab yang disertai dengan kunci jawaban.
c. Dalam uraian materi terdapat test sambil jalan. Test ini dapat
menjadi tuntunan pembaca dalam memahami uraian bahan ajar
bagian demi bagian.
d. Kerjakan soal-soal latihan dan soal akhir bab dengan tekun dan
disiplin!
e. Bacalah sumber-sumber pendukung untuk memperdalam
pengetahuan dan wawasan anda.
f. Ikuti turutan penyajian setiap bab tahap demi tahap!
g. Selamat belajar, semoga sukses!

3. TUJUAN PEMBELAJARAN
a. Tujuan Pembelajaran Umum
Mengetahui materi mengenai Modal Sosial Dalam Pemberdayaan
Masyarakat Berkelanjutan
b. Tujuan Pembelajaran Khusus
a) Memahami Pengertian Modal Sosial
b) Memahami Unsur-unsur Modal Sosial
c) Memahami Manfaat Modal Sosial
d) Memahami Metode Pendekatan Model Sosial
e) Memahami Memulai Pendekatan Pemberdayaan Masyarakat
BAB II
MATERI

A. POKOK BAHASAN
a. Pengertian Modal Sosial
Modal sosial adalah penampilan organisasi sosial, seperti
kepercayaan, norma-norma (atau hal timbal balik), dan jaringan (dari
ikatan-ikatan masyarakat), yang dapat memperbaiki efisiensi masyarakat
dengan memfasilitasi adanya koordinasi dan kerjasama bagi keuntungan
bersama. Modal sosial adalah kemampuan yang timbul dari adanya
kepercayaan (trust) dalam sebuah komunitas.

b. Unsur-unsur Modal Sosial


Unsur-unsur modal sosial adalah: (1) Kepercayaan, tumbuhnya
sikap saling percaya antar individu dan antar institusi dalam masyarakat;
(2) Kohesivitas, adanya hubungan yang erat dan padu dalam membangun
solidaritas masyarakat; (3) Altruisme, paham yang mendahulukan
kepentingan orang lain; (4) Perasaan tidak egois dan tidak individualistik
yang mengutamakan kepentingan umum dan orang lain di atas
kepentingan sendiri; (5) Gotongroyong, sikap empati dan perilaku yang
mau menolong orang lain dan bahu-membahu dalam melakukan berbagai
upaya untuk kepentingan bersama; dan (6) Jaringan, dan kolaborasi
sosial, membangun hubungan dan kerjasama antar individu dan antar
institusi baik di dalam komunitas sendiri/ kelompok maupun di luar
komunitas/kelompok dalam berbagai kegiatan yang memberikan manfaat
bagi masyarakat.
c. Manfaat Modal Sosial
a) mempermudah akses informasi bagi angota komunitas;
b) menjadi media power sharing atau pembagian kekuasaan dalam
komunitas;
c) mengembangkan solidaritas;
d) memungkinkan mobilisasi sumber daya komunitas;
e) memungkinkan pencapaian bersama; dan
f) membentuk perilaku kebersamaam dan berorganisasi komunitas

d. Metode Pendekatan Model Sosial


Secara garis besar, ada tiga pendekatan utama dalam kajian modal
social, yatu pendekatan mikro atau modal social kognitif (cognitive
social capital), pendekatan meso atau modal social structural (structural
social capital), dan pendekatan makro (instutional social capital).
Pertama, pendekatan Mikro menekankan pada bentuk dan tipe dari
perilaku kerjasama serta nilai-nilai dari tindakan bersama. Modal social
berhubungan dengan kecendrungan para pelaku untuk berinteraksi
melalui asosiasi kerjasama atau dengan potensi bersama untuk mencapai
beberapa tujuan tertentu.
Kedua, pendekatan Meso menekankan pada struktur-struktur yang
lebih bersifat instrumental, yang memudahkan terjadinya kerjasama. Ini
sama denga teori mobilisasi sumber daya, yang menghubungkan konseo
itensi jaringan sosialuntuk menghasilkan sumber-sumber seperti
dukungan dan infirmasi. Pendekatan ini mengacu pada premis bahwa
modal social tidak memisahkan antara individu atau komunitas, tetapi
lebih merupakan suatu karakteristik yang muncul dari saling
ketergantungan antar individu dan antar kelompok dalam suatu
masyarakat. Karena itu, modal social dipandang sebagau suatu sunber
yang muncul dari ikatan social dan kemudian digunakan oleh para
anggota (individu fan kelompok) dalam jaringan social untuk
kemanfaatan individu dan sebagai kemanfaatan bersama
Ketiga, pendekatan Makro berfokus pada kondisi-kondisi yang
bersifat positif dan negative bagi ppenciptaan kerjasama, serta nilai-nilai
yang berkaitan dengan integritasi dan ikatab social. Pendekatan ini
menekankan pada lingkungan komunitas, social, dan struktur politik
masyarakat dengan nilai dan norma utama seperti kepercayaan dan relasi
mutual, untuk menciptakan kondisi-kondisi tertentu yang kondusif bagi
keterlibatan social dan komunitas serta partisipasi politik. Modal social
dianalisis sebagai suatu produk dari kondisi-kondisi institusional
lingkungan social dan stuktur politik. Argumennya, semakin banyak
kondisi-kondisi ini menanamkan kepercayaan dan relasi mutual, maka
para individu semakin ingin yang akan berkembang dengan baik. Karena
ini pendekatan ini dapat disebut juga modal social institusional
(institution social capital)

e. Memulai Pendekatan Pemberdayaan Masyarakat


Pemberdayaan masyarakat ditawarkan pendekatan melalui struktur
atau lembaga mediasi. Tujuannya adalah agar tercipta kembali demokrasi
sosial mualai dari desa. Pendekatan ini lebih memadai ketimbang harus
memulainya di tingkat kota yang elite, karena institusi lokal semacam ini
lebih dikenal dan lebih memasyarakat serta dapat diterima oleh semua
lapisan.
Memulai di tingkat lokal adalah masyarakatnya yang belum
terkontaminasi lebih jauh oleh kepentingan elite. Sedangkan jika harus
memulai di tingkat elite akan membutuhkan waktu yang panjang untuk
membuat masyarakat kembali percaya.
Modal sosial dalam pemberdayaan masayarakat dapat dimulai dari
tingkat desa karena beberapa alasan :
a) Desa sebagai asosiasi institusi lokal yang paling banyak ditemukan,
seperti arisan, kelompok Shalawatan, Diba, lumbung paceklik desa,
selapanan dan lain-lain.
b) Lingkup desa yang tidak begitu luas, memudahkan untuk
mengontrol jaringan yang dibangun pada level dibawahnya, seperti
RW, RT, dan dusun.
c) Memfungsikan komunitas lokal, BPD ataupun lembaga lain yang
berfungsi sebagai tempat artikulasi kepentingan
massa. Diharapkan nantinya kesepakatan-kesepakatan yang
disepakati oleh institusi lokal dapat langsung ditampung melalui
lembaga-lembaga sosial ataupun BPD dan dikomunikasikan
dengan pembuat kebijakan. Dengan demikian identitas personal
desa dapat kembali teraktualisasi dan dapat dicapai kesepakatan
yang berimbang dengan membawa kepentingan masyarakat.
d) Desa sebagai basis intermediary (penghubung antara masyarakat
dengan pemerintah) untuk mengembangkan potensi lokal serta
mempengaruhi pembuat kebijakan diatasnya.
Untuk terwujudnya idealisme di atas tentunya sangat diperlukan
kearifan dari pemerintah. Kearifan ini dapat terwujud dengan
keberpihakan pemerintah terhadap kepentingan rakyat, dan pembenahan
untuk merevitalisasi kembali modal sosial dengan dukungan pemerintah.
B. TUGAS DAN LATIHAN
1. Unsur-unsur modal sosial adalah
a. Perasaan yang egois dan hanya mementingkan diri sendiri.
b. Sikap yang peduli terhadap kehidupan orang lain
c. Perasaan simpati dan suka menolong orang lain
d. Mempunyai prinsip social yang kuat
e. Kepercayaan, tumbuhnya sikap saling percaya antar
individu dan antar institusi dalam masyarakat
2. Tujuan terdapat jaringan dan kolaborasi dalam unsure-unsur modal
sosial adalah
a. Agar sesama kelompok bias bekerja sama dengan baik
b. membangun hubungan dan kerjasama antar individu dan
antar institusi baik di dalam komunitas sendiri/ kelompok
maupun di luar komunitas/kelompok dalam berbagai
kegiatan yang memberikan manfaat bagi masyarakat.
c. Mengembangkan sikap suportif antara kelompok
d. menumbuhkan sikap saling terbuka
e. saling menghormati antar manusia
3. Unsur-unsur apa saja yang mendukung modal sosial, kecuali
a. Kepercayaan
b. Altruisme
c. Kerja sama yang baik
d. Perasaan tidak egois
e. Gotong royong
4. Maanfaat modal sosial di bawah ini yang benar adalah
a. untuk menumbuhkan kerja sama keluarga yang baik
b. menjaga kebersihan lingkungan yang baik agar lingkungan
menjadi aman
c. Menumbuhkan sikap egois yang sangat tinggi
d. mempermudah akses informasi bagi angota komunitas
e. Mengembangkan kerjasama antara manusia satu dengan yang
lainnya.
5. Dalam manfaat modal sosial di bawah ini yang benar, kecuali
a. mempermudah akses informasi bagi angota komunitas
b. menjadi media power sharing atau pembagian kekuasaan dalam
komunitas
c. Mempeerat tali persaudaraan antara manusia dan menjalin
kerja sama yang baik
d. memungkinkan mobilisasi sumber daya komunitas
e. membentuk perilaku kebersamaam dan berorganisasi komunitas
6. Secara garis besar, ada tiga pendekatan utama dalam kajian modal
social, yaitu
a. Pendekatan Keputusan yang akurat
b. pendekatan mikro atau modal social kognitif
c. Pendekatan sesama kelompok
d. Pendekatan modal dalam mengembangkan kelompok
e. Pendekatan dalam perbuatan baik
7. Desa sebagai asosiasi institusi lokal yang paling banyak ditemukan,
seperti arisan, kelompok Shalawatan, Diba, lumbung paceklik desa,
selapanan dan lain-lain tercantum dalam modal sosial bagian apa
a. Bagian Pengertian modal social
b. Bagian manfaat modal social
c. Tujuan modal social
d. Kelebihan modal social
e. Pendekatan pemberdayaan masyarakat
8. Modal sosial adalah
a. penampilan organisasi sosial, seperti kepercayaan, norma-
norma (atau hal timbal balik), dan jaringan (dari ikatan-
ikatan masyarakat), yang dapat memperbaiki efisiensi
masyarakat dengan memfasilitasi adanya koordinasi dan
kerjasama bagi keuntungan bersama.
b. Oganisasi yang menjadi wadah masyarakat untuk menyalurkan
inspirasinya
c. Organisasi yang bergerak dalam bidang kebersamaan
d. Organisasi yang harus di miliki masing-masing orang
e. Organisasi yang menjamin rahyatnya sejahtera
9. Modal sosial adalah
a. Kelompok yang mengajarkan kerja sama yang kuat
b. Organisasi acuh tak acuh
c. Organisasi memperkuat ibadah
d. kemampuan yang timbul dari adanya kepercayaan (trust)
dalam sebuah komunitas.
e. Kemampuan seseorang dalam memimpin kelompoknya
10. Yang dimaksud pendekatan mikro dalam model sosial adalah
a. menekankan pada bentuk dan tipe dari perilaku kerjasama
serta nilai-nilai dari tindakan bersama. Ahn dan Ostrom
(2002) yang dikutip Franke (2005:1).
b. Menekan perilaku yang tidak waja dalam kerjasama
c. Menekankan kerjasama yang sangat kuat
d. Memimpim kelompok yang baik
e. Semua Benar
11. Yang Dimaksud Pendekatan meso dalam model sosial adalah
a. Menekankan nilai-nilai agama dalam kelompok
b. menekankan pada struktur-struktur yang lebih bersifat
instrumental, yang memudahkan terjadinya kerjasama. Ini
sama denga teori mobilisasi sumber daya, yang
menghubungkan konseo itensi jaringan sosialuntuk
menghasilkan sumber-sumber seperti dukungan dan
infirmasi
c. Menekankan hal-hal yang sangat berguna di dalam mengambil
keputusan
d. Menekan perselisihan antara kelompok
e. Menekan norma-norma yang berlaku
12. Tujuan dari pendekatan pemberdayaan masyarakat adalah
a. Sebagai pedoman dalam masyarakat
b. Sebagai wadah panutan masyarakat
c. Sebagai penyaluran insipirasi masyarakat
d. Sebagai pembentuk kelompok yang baik
e. Agar tercipta kembali demokrasi sosial mualai dari desa.
13. Yang dimaksud memuali tingkat lokal dalam memperdayaan
masyarakat adalah
a. masyarakatnya yang belum terkontaminasi lebih jauh oleh
kepentingan elite.
b. Masyarakat yang awam akan pendidikan
c. Masyarakat yang mementingkan diri sendiri
d. Masyarakat yang apatis
e. Semua salah
14. Yang dimaksud pendekatan makro dalam pendekatan sosial adalah
a. Pendekatan dalam rumah tangga
b. berfokus pada kondisi-kondisi yang bersifat positif dan
negative bagi ppenciptaan kerjasama, serta nilai-nilai yang
berkaitan dengan integritasi dan ikatab social.
c. Pendekatan yang berfokus dalam kerohanian
d. Pendekatan dalam kerjama sama tim
e. Pendekatan ke hal- hal yang negative
15. Dalam pendekatan makro penekanan apa saja harus di lakukan dalam
model sosial, yaitu
a. lingkungan komunitas, social, dan struktur politik
masyarakat dengan nilai dan norma utama seperti
kepercayaan dan relasi mutual, untuk menciptakan kondisi-
kondisi tertentu yang kondusif bagi keterlibatan social dan
komunitas serta partisipasi politik.
b. Menekan dalam kerja sama tim harus saling percaya
c. Meningkatkan keadilan dalam suatu kelompok masyarakat
d. Menekankan tidak mementingkan diri sendiri
e. Semua Benar
BAB III
PENUTUP

1. RANGKUMAN
a. Pengertian Modal Sosial
Putnam, et al (dalam Suharto, 2007) menyatakan modal sosial
adalah penampilan organisasi sosial, seperti kepercayaan, norma-norma
(atau hal timbal balik), dan jaringan (dari ikatan-ikatan masyarakat), yang
dapat memperbaiki efisiensi masyarakat dengan memfasilitasi adanya
koordinasi dan kerjasama bagi keuntungan bersama. Fukuyama (1995)
menyatakan modal sosial adalah kemampuan yang timbul dari adanya
kepercayaan (trust) dalam sebuah komunitas.

b. Unsur-unsur Modal Sosial


Blakeley dan Suggate, dalam Suharto (2007) menyatakan bahwa
unsur-unsur modal sosial adalah: (1) Kepercayaan, tumbuhnya sikap
saling percaya antar individu dan antar institusi dalam masyarakat; (2)
Kohesivitas, adanya hubungan yang erat dan padu dalam membangun
solidaritas masyarakat; (3) Altruisme, paham yang mendahulukan
kepentingan orang lain; (4) Perasaan tidak egois dan tidak individualistik
yang mengutamakan kepentingan umum dan orang lain di atas
kepentingan sendiri; (5) Gotongroyong, sikap empati dan perilaku yang
mau menolong orang lain dan bahu-membahu dalam melakukan berbagai
upaya untuk kepentingan bersama; dan (6) Jaringan, dan kolaborasi
sosial, membangun hubungan dan kerjasama antar individu dan antar
institusi baik di dalam komunitas sendiri/ kelompok maupun di luar
komunitas/kelompok dalam berbagai kegiatan yang memberikan manfaat
bagi masyarakat.
c. Manfaat Modal Sosial
g) mempermudah akses informasi bagi angota komunitas;
h) menjadi media power sharing atau pembagian kekuasaan dalam
komunitas;
i) mengembangkan solidaritas;
j) memungkinkan mobilisasi sumber daya komunitas;
k) memungkinkan pencapaian bersama; dan
l) membentuk perilaku kebersamaam dan berorganisasi komunitas

d. Metode Pendekatan Model Sosial


Secara garis besar, ada tiga pendekatan utama dalam kajian modal
social, yatu pendekatan mikro atau modal social kognitif (cognitive
social capital), pendekatan meso atau modal social structural (structural
social capital), dan pendekatan makro (instutional social capital).
Pertama, pendekatan Mikro menekankan pada bentuk dan tipe dari
perilaku kerjasama serta nilai-nilai dari tindakan bersama. Ahn dan
Ostrom (2002) yang dikutip Franke (2005:1), mengungkapkan bahwa:
modal social berhubungan dengan kecendrungan para pelaku untuk
berinteraksi melalui asosiasi kerjasama atau dengan potensi bersama
untuk mencapai beberapa tujuan tertentu.
Kedua, pendekatan Meso menekankan pada struktur-struktur yang
lebih bersifat instrumental, yang memudahkan terjadinya kerjasama. Ini
sama denga teori mobilisasi sumber daya, yang menghubungkan konseo
itensi jaringan sosialuntuk menghasilkan sumber-sumber seperti
dukungan dan infirmasi (Lin, 2001, Portes, 1998). Pendekatan ini
mengacu pada premis bahwa modal social tidal memisahkan antara
individu atau komunitas, tetapi lebih merupakan suatu karakteristik yang
muncul dari saling ker=tergantungan antar individu dan antar kelompok
dalam suatu masyarakat. Karena itu, modal social dipandang sebagau
suatu sunber yang muncul dari ikatan social dan kemudian digunakan
oleh para anggota (individu fan kelompok) dalam jaringan social untuk
kemanfaatan individu dan sebagai kemanfaatan bersama
Ketiga, pendekatan Makro berfokus pada kondisi-kondisi yang
bersifat positif dan negative bagi ppenciptaan kerjasama, serta nilai-nilai
yang berkaitan dengan integritasi dan ikatab social. Pendekatan ini
menekankan pada lingkungan komunitas, social, dan struktur politik
masyarakat dengan nilai dan norma utama seperti kepercayaan dan relasi
mutual, untuk menciptakan kondisi-kondisi tertentu yang kondusif bagi
keterlibatan social dan komunitas serta partisipasi politik. Hal ini seperti
dinyatakan oleh Franke (2005) bahwa menutup konsep ini, modal social
dianalisis sebagai suatu produk dari kondisi-kondisi institusional
lingkungan social dan stuktur politik. Argumennya, semakin banyak
kondisi-kondisi ini menanamkan kepercayaan dan relasi mutual, maka
para individu semakin ingin yang akan berkembang dengan baik. Karena
ini pendekatan ini dapat disebut juga modal social institusional
(institution social capital)

e. Cara Memulai Pendekatan Pemberdayaan Masyarakat


Pemberdayaan masyarakat ditawarkan pendekatan melalui struktur
atau lembaga mediasi. Tujuannya adalah agar tercipta kembali demokrasi
sosial mualai dari desa. Pendekatan ini lebih memadai ketimbang harus
memulainya di tingkat kota yang elite, karena institusi lokal semacam ini
lebih dikenal dan lebih memasyarakat serta dapat diterima oleh semua
lapisan.
Memulai di tingkat lokal adalah masyarakatnya yang belum
terkontaminasi lebih jauh oleh kepentingan elite. Sedangkan jika harus
memulai di tingkat elite akan membutuhkan waktu yang panjang untuk
membuat masyarakat kembali percaya.
Modal sosial dalam pemberdayaan masayarakat dapat dimulai dari
tingkat desa karena beberapa alasan :
e) Desa sebagai asosiasi institusi lokal yang paling banyak ditemukan,
seperti arisan, kelompok Shalawatan, Diba, lumbung paceklik desa,
selapanan dan lain-lain.
f) Lingkup desa yang tidak begitu luas, memudahkan untuk
mengontrol jaringan yang dibangun pada level dibawahnya, seperti
RW, RT, dan dusun.
g) Memfungsikan komunitas lokal, BPD ataupun lembaga lain yang
berfungsi sebagai tempat artikulasi kepentingan
massa. Diharapkan nantinya kesepakatan-kesepakatan yang
disepakati oleh institusi lokal dapat langsung ditampung melalui
lembaga-lembaga sosial ataupun BPD dan dikomunikasikan
dengan pembuat kebijakan. Dengan demikian identitas personal
desa dapat kembali teraktualisasi dan dapat dicapai kesepakatan
yang berimbang dengan membawa kepentingan masyarakat.
h) Desa sebagai basis intermediary (penghubung antara masyarakat
dengan pemerintah) untuk mengembangkan potensi lokal serta
mempengaruhi pembuat kebijakan diatasnya.
Untuk terwujudnya idealisme di atas tentunya sangat diperlukan
kearifan dari pemerintah. Kearifan ini dapat terwujud dengan
keberpihakan pemerintah terhadap kepentingan rakyat, dan pembenahan
untuk merevitalisasi kembali modal sosial dengan dukungan pemerintah.

2. TES AKHIR BAB


1. Unsur-unsur modal sosial adalah
a. Perasaan yang egois dan hanya mementingkan diri sendiri.
b. Sikap yang peduli terhadap kehidupan orang lain
c. Perasaan simpati dan suka menolong orang lain
d. Mempunyai prinsip social yang kuat
e. Kepercayaan, tumbuhnya sikap saling percaya antar individu
dan antar institusi dalam masyarakat
2. Tujuan terdapat jaringan dan kolaborasi dalam unsure-unsur modal
sosial adalah
a. Agar sesama kelompok bias bekerja sama dengan baik
b. membangun hubungan dan kerjasama antar individu dan
antar institusi baik di dalam komunitas sendiri/ kelompok
maupun di luar komunitas/kelompok dalam berbagai
kegiatan yang memberikan manfaat bagi masyarakat.
c. Mengembangkan sikap suportif antara kelompok
d. menumbuhkan sikap saling terbuka
e. saling menghormati antar manusia
3. Unsur-unsur apa saja yang mendukung modal sosial, kecuali
a. Kepercayaan
b. Altruisme
c. Kerja sama yang baik
d. Perasaan tidak egois
e. Gotong royong
4. Maanfaat modal sosial di bawah ini yang benar adalah
a. untuk menumbuhkan kerja sama keluarga yang baik
b. menjaga kebersihan lingkungan yang baik agar lingkungan
menjadi aman
c. Menumbuhkan sikap egois yang sangat tinggi
d. mempermudah akses informasi bagi angota komunitas
e. Mengembangkan kerjasama antara manusia satu dengan yang
lainnya.
5. Dalam manfaat modal sosial di bawah ini yang benar, kecuali
a. mempermudah akses informasi bagi angota komunitas
b. menjadi media power sharing atau pembagian kekuasaan dalam
komunitas
c. Mempeerat tali persaudaraan antara manusia dan menjalin
kerja sama yang baik
d. memungkinkan mobilisasi sumber daya komunitas
e. membentuk perilaku kebersamaam dan berorganisasi komunitas
6. Secara garis besar, ada tiga pendekatan utama dalam kajian modal
social, yaitu
a. Pendekatan Keputusan yang akurat
b. pendekatan mikro atau modal social kognitif
c. Pendekatan sesama kelompok
d. Pendekatan modal dalam mengembangkan kelompok
e. Pendekatan dalam perbuatan baik
7. Desa sebagai asosiasi institusi lokal yang paling banyak ditemukan,
seperti arisan, kelompok Shalawatan, Diba, lumbung paceklik desa,
selapanan dan lain-lain tercantum dalam modal sosial bagian apa
a. Bagian Pengertian modal social
b. Bagian manfaat modal social
c. Tujuan modal social
d. Kelebihan modal social
e. Pendekatan pemberdayaan masyarakat
8. Modal sosial adalah
a. penampilan organisasi sosial, seperti kepercayaan, norma-
norma (atau hal timbal balik), dan jaringan (dari ikatan-
ikatan masyarakat), yang dapat memperbaiki efisiensi
masyarakat dengan memfasilitasi adanya koordinasi dan
kerjasama bagi keuntungan bersama.
b. Oganisasi yang menjadi wadah masyarakat untuk menyalurkan
inspirasinya
c. Organisasi yang bergerak dalam bidang kebersamaan
d. Organisasi yang harus di miliki masing-masing orang
e. Organisasi yang menjamin rahyatnya sejahtera
9. Modal sosial adalah
a. Kelompok yang mengajarkan kerja sama yang kuat
b. Organisasi acuh tak acuh
c. Organisasi memperkuat ibadah
d. kemampuan yang timbul dari adanya kepercayaan (trust)
dalam sebuah komunitas.
e. Kemampuan seseorang dalam memimpin kelompoknya
10. Yang dimaksud pendekatan mikro dalam model sosial adalah
a. menekankan pada bentuk dan tipe dari perilaku kerjasama
serta nilai-nilai dari tindakan bersama. Ahn dan Ostrom
(2002) yang dikutip Franke (2005:1).
b. Menekan perilaku yang tidak waja dalam kerjasama
c. Menekankan kerjasama yang sangat kuat
d. Memimpim kelompok yang baik
e. Semua Benar
11. Yang Dimaksud Pendekatan meso dalam model sosial adalah
a. Menekankan nilai-nilai agama dalam kelompok
b. menekankan pada struktur-struktur yang lebih bersifat
instrumental, yang memudahkan terjadinya kerjasama. Ini
sama denga teori mobilisasi sumber daya, yang
menghubungkan konseo itensi jaringan sosialuntuk
menghasilkan sumber-sumber seperti dukungan dan
infirmasi
c. Menekankan hal-hal yang sangat berguna di dalam mengambil
keputusan
d. Menekan perselisihan antara kelompok
e. Menekan norma-norma yang berlaku
12. Tujuan dari pendekatan pemberdayaan masyarakat adalah
a. Sebagai pedoman dalam masyarakat
b. Sebagai wadah panutan masyarakat
c. Sebagai penyaluran insipirasi masyarakat
d. Sebagai pembentuk kelompok yang baik
e. Agar tercipta kembali demokrasi sosial mualai dari desa.
13. Yang dimaksud memuali tingkat lokal dalam memperdayaan
masyarakat adalah
a. masyarakatnya yang belum terkontaminasi lebih jauh oleh
kepentingan elite.
b. Masyarakat yang awam akan pendidikan
c. Masyarakat yang mementingkan diri sendiri
d. Masyarakat yang apatis
e. Semua salah
14. Yang dimaksud pendekatan makro dalam pendekatan sosial adalah
a. Pendekatan dalam rumah tangga
b. berfokus pada kondisi-kondisi yang bersifat positif dan
negative bagi ppenciptaan kerjasama, serta nilai-nilai yang
berkaitan dengan integritasi dan ikatab social.
c. Pendekatan yang berfokus dalam kerohanian
d. Pendekatan dalam kerjama sama tim
e. Pendekatan ke hal- hal yang negative
15. Dalam pendekatan makro penekanan apa saja harus di lakukan dalam
model sosial, yaitu
a. lingkungan komunitas, social, dan struktur politik
masyarakat dengan nilai dan norma utama seperti
kepercayaan dan relasi mutual, untuk menciptakan kondisi-
kondisi tertentu yang kondusif bagi keterlibatan social dan
komunitas serta partisipasi politik.
b. Menekan dalam kerja sama tim harus saling percaya
c. Meningkatkan keadilan dalam suatu kelompok masyarakat
d. Menekankan tidak mementingkan diri sendiri
e. Semua Benar
DAFTAR PUSTAKA

Atmoko, Tjipto.2008. Pemetaan dan Pemanfaatan Modal Sosial dalam


Penanggulangan Kemiskinan di Jawa Barat. Available:
http://pustaka.unpad.ac.id/wp-
content/uploads/2010/06/pemetaan_dan_pemanfaatan_modal_sosial.pdf.
Diakses pada 04 September 2017

Berliana, Syaom.2014.ARSITEKTUR, URBANITAS, DAN PENDIDIKAN


BUDAYA BERKOTA: dari Surabaya menuju
Bandung.Yogyakarta:Deepublish

Inayah.2012.Peranan Modal Sosial Dalam Pembangunan. Availabe:


http://www.polines.ac.id/ragam/index_files/jurnalragam/paper_6%20apr%
202012.pdf. Diakses pada 04 September 2017

Jaya, Hendri.2011.Modal Sosial. Available:


http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31692/4/Chapter%20II.pd
f. Diakses pada 04 September 2017

Wrihatnolo, Randy.2007.MANAJEMEN PEMBERDAYAAN: Sebuah Pengantar


dan Panduan untuk Pemberdayaan Masyarakat.Jakarta: Alex Media
Komputindo

Anda mungkin juga menyukai