TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kehamilan
wanita. Proses kehamilan dimulai dari proses pembuahan satu sel telur yang
bersatu dengan satu sel spermatozoa di tuba fallopii dan hasilnya akan terbentuk
zigot. Zigot mulai membelah diri dari satu sel menjadi dua sel, dari dua sel
menjadi empat sel dan seterusnya.Pada hari ke empat zigot tersebut menjadi
segumpal sel yang sudah siap untuk menempel/nidasi pada lapisan dalam rongga
(gravida 1), dan wanita yang belum pernah hamil disebut sebagai gravida 0
dan tidak lebih dari 43 minggu (300 hari).Kehamilan yang berlangsung antara 20-
6
Universitas Sumatera Utara
b. Trimester kedua (12 28 minggu)
terkadang bukan suatu hal yang mudah untuk dijalani. Sebab, selama 9 bulan
menjalani proses ini, volume rahim akan meningkat sebanyak 1000 kali. Jadi,
kehamilan tidak akan luput dari keluhan ringan yaitu (Musbikin, 2005):
mual dan muntah pada pagi hari (morning sickness).Biasanya terjadi pada bulan
b. Sakit Kepala
Penyebab sakit kepala bisa karena perubahan hormon yang terjadi pada
ibu hamil cenderung lebih mudah terserang sakit kepala ketika mengalami
c. Kaki Bengkak
Adanya hambatan aliran cairan tubuh dan juga darah di dalam tubuh,
akibat tekanan oleh rahim yang membesar serta adanya gaya gravitasi, akan
7
Universitas Sumatera Utara
pembengkakan pada kaki akan hilang dengan sendirinya. Tangan dan wajah juga
dikarenakan berat tubuh janin yang terus bertambah, mulai menekan tulang
panggul serta sistem persarafan yang ada di sekitarnya.Rasa nyeri ini juga timbul
e. Anemia
dalam sirkulasi darah atau massa hemoglobin tidak mampu memenuhi fungsinya
Anemia dalam kehamilan memberi pengaruh kurang baik bagi ibu, baik
penyulit yang dapat timbul akibat anemia adalah: keguguran (abortus), kelahiran
prematur, persalinan yang lama akibat kelelahan otot rahim di dalam berkontraksi
(inersia uteri), perdarahan pasca melahirkan karena tidak adanya kontraksi otot
rahim (atonia uteri), syok, infeksi baik saat bersalin maupun pasca bersalin, serta
akibat anemia dapat menyebabkan syok dan kematian ibu pada persalinan
(Saifudin, 2006).
jumlah maksimal oksigen yang dibawa oleh darah. Wanita yang mengalami
anemia biasanya tampak sangat letih, kehilangan selera makannya dan merasa
8
Universitas Sumatera Utara
tidak mampu untuk mengatasi berbagai masalah.Bila tidak diobati, anemia dapat
berlanjut pada keadaan gagal jantung.Oleh sebab itu, kita harus menyadari bahwa
gejala sesak napas dan takikardia dapat disebabkan oleh anemia dan tidak selalu
pertama dan ketiga.Hal ini terjadi karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang
membesar. Gejala ini akan hilang pada trimester kedua. Dan gejala ini kembali
pada trimester ketiga kehamilan karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin
(Mochtar, 2004).
g. Preeklampsia
eklampsia yaitu dengan tambahan gejala kejang dan diikuti dengan koma
(Prawiroharjo, 2010).
pada plasenta dan uterus yaitu cairan darah ke uterus menurun dan menyebabkan
kekurangan oksigen dan dapat pula terjadi gawat janin. Plasenta yang tidak baik
akan berdampak pada gangguan pertumbuhan janin sehingga berat badan janin
9
Universitas Sumatera Utara
uterus dan kepekaannya terhadap rangsang sehingga terjadi partus prematurus
(Prawiroharjo, 2010).
sangat penting dilakukan untuk memeriksa kehamilan ibu dan bayinya secara
mental dan fisik ibu hingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan
Maka itu sangat penting ibu hamil melakukan kunjungan ke bidan atau
dokter sedini mungkin guna mendeteksi adanya komplikasi dini yang terjadi pada
kehamilan. Selama melakukan kunjungan asuhan antenatal, para ibu hamil akan
kepada ibu hamil minimal 4 kali selama kehamilan antara lain: kehamilan
trimester pertama (< 14 minggu) satu kali kunjungan, kehamilan trimester kedua
(14-28 minggu) satu kali kunjungan, dan kehamilan trimester ketiga (28-36
minggu dan sesudah minggu ke 36) dua kali kunjungan. Meskipun demikian
10
Universitas Sumatera Utara
sebagai berikut: sampai dengan kehamilan 28 minggu periksalah empat minggu
sekali, kehamilan 28-36 minggu perlu pemeriksaan dua minggu sekali, kehamilan
36-40 minggu setiap satu minggu sekali dan apabila terdapat keluhan-keluhan
2007):
kelahiran, sebagian besar bayi memutar sehingga kepala berada di ujung bawah
rahim. Ini adalah posisi normal. Jika bayi tidak memutar dan pantat berada di
seberapa besar bayi telah membesar dan seberapa besar bayi telah
mengembang.
Pemakaian obat bebas dan obat resep perlu diperhatikan selama kehamilan
sampai masa nifas.Penggunaan obat pada wanita hamil perlu berhati-hati karena
banyak obat yang dapat melintasi plasenta.Beberapa obat dapat memberi resiko
pada kesehatan ibu dan janin.Selama trimester pertama, obat dapat menyebabkan
cacat lahir (teratogenesis), dan resiko terbesar terjadi pada kehamilan 3-8
11
Universitas Sumatera Utara
minggu.Pada trimester kedua dan ketiga, obat dapat mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan fungsional pada janin atau dapat meracuni plasenta (Depkes
RI, 2006).
Dalam upaya mencegah terjadinya efek yang tidak diharapkan dari obat-
boleh dan tidak boleh diberikan obat selama kehamilan, dimana uraian tersebut
sampai saat ini masih dipakai sebagai rujukan atau acuan di penjuru dunia,
a. Kategori A
janin pada trimester pertama kehamilan dan tidak ada bukti mengenai resiko pada
b. Kategori B
obat berbahaya pada janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil atau
tidak ada penegasan dengan studi kontrol pada wanita saat trimester pertama dan
tidak ada bukti resiko janin pada trimester berikutnya. Contohnya beberapa
12
Universitas Sumatera Utara
antibiotika seperti amoksisilin, eritromisin, bisacodyl (Dulcolax), paracetamol
c. Kategori C
janin (teratogenik) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil.Obat kategori
ini hanya boleh diberikan kepada ibu hamil jika manfaat yang diperoleh lebih
besar dari resiko yang mungkin terjadi pada janin. Contohnya asam mefenamat,
d. Kategori D
obat pada wanita hamil dapat dipertimbangkan (misalnya terjadi situasi yang
dapat mengancam jiwa ibu hamil, dimana obat lain tidak dapat digunakan atau
e. Kategori X
penggunaan obat pada wanita hamil jelas lebih besar dari manfaat yang
13
Universitas Sumatera Utara
2.5 Mekanisme Kerja Obat Pada Kehamilan
obat pada ibu hamil yang akan berdampak terhadap perubahan respon ibu hamil
terhadap obat yang diminumnya. Dengan demikian, perlu pemahaman yang baik
mengenai obat apa saja yang relatif tidak aman sehingga harus dihindari selama
kehamilan agar tidak merugikan ibu dan janin yang dikandung (Depkes, RI.,
2006).
kehamilan, karena fungsi plasenta bukan hanya sebagai alat pemberi makanan
pada janin (nutritif), tetapi juga sebagai alat yang mengeluarkan sisa metabolisme
(ekskresi), sebagai alat pemberi zat asam (O2) dan mengeluarkan CO2 (respirasi),
sebagai alat membentuk hormon, sebagai alat menyalurkan antibodi ke janin dan
plasenta dapat pula dilewati kuman-kuman dan obat tertentu (Prawiroharjo, 2010).
sehingga konsentrasi obat di darah ibu serta aliran darah plasenta akan sangat
untuk mentransfer obat secara perlahan atau secara cepat dari ibu ke janin
tergantung pada variabel, seperti kualitas aliran darah uteroplasenta, berat molekul
dari substansi dalam obat (bahan yang berat molekulnya lebih kecil dapat
melintasi plasenta lebih mudah), kadar ionisasi dari molekul-molekul obat (obat
yang tidak terionisasi akan mudah melewati plasenta), dan derajat kemampuan
ikatan obat dengan protein plasma plasenta (obat-obat yang mudah berikatan tidak
plasma protein janin. Selain itu, plasenta juga memiliki aktivitas enzimatik
14
Universitas Sumatera Utara
tersendiri dalam biotransformasi suatu obat yang dapat mempengaruhi janin
hamil jika keuntungan yang diharapkan lebih besar daripada resiko bagi janin
sehingga ibu dapat melahirkan bayi yang sehat dengan selamat (Depkes RI, 2006).
a. Zat Besi
Zat besi merupakan mineral yang diperlukan oleh semua sistem biologi di
katekolamin dan produksi panas.Zat besi disimpan dalam hepar dan sumsum
tulang.Sekitar 70% zat besi yang ada di dalam tubuh berada dalam hemoglobulin
dari 1,25 mg /hari pada saat tidak hamil menjadi 6,6 mg /hari selama kehamilan
yang disebabkan karena besi digunakan dalam pembentukan janin dan cadangan
dalam plasenta serta untuk sintesis Hb ibu hamil. Kebutuhan total besi selama
kebutuhan zat besi turun karena tidak terjadi haid.Dan pada trimester kedua
kebutuhan besi mulai meningkat, dan peningkatan ini berlanjut sampai akhir
besi bagi janin. Berikut kebutuhan zat besi pada kehamilan dengan janin tunggal
yaitu:
15
Universitas Sumatera Utara
200 600 mg untuk memenuhi peningkatan massa sel darah merah;
2004).
Dengan demikian, kebutuhan total zat besi pada kehamilan berkisar antara
580 1340 mg, dan 440 1050 mg diantaranya akan hilang dalam tubuh ibu pada
Untuk mengatasi kehilangan zat besi, ibu hamil memerlukan rata-rata 3,5
4 mg zat besi per hari. Kebutuhan ini akan meningkat secara signifikan dalam
trimester terakhir, yaitu dari rata-rata 2,5 mg/hari pada awal kehamilan menjadi
6,6 mg/hari. Zat besi yang tersedia dalam makanan berkisar dari 0,9 hingga 1,8
mg/hari dan ketersediaan ini bergantung pada kecukupan dietnya. Karena itu,
dan peningkatan absorpsi zat besi. Meskipun, absorbsi zat besi meningkat cukup
besar selama kehamilan, namun bila kehamilan yang satu dengan yang lain
memiliki jarak yang cukup dekat dan/atau bila simpanan zat besinya rendah, maka
asupan zat besi yang cukup hanya dapat dipenuhi lewat suplementasi. Hanya pada
keadaan yang sangat ekstrem, bayi akan lahir dengan defisiensi zat besi.
Defisiensi zat besi selama kehamilan berkaitan dengan berat badan bayi rendah,
16
Universitas Sumatera Utara
b. Asam Folat
Inggris (UK) adalah asam folat yang menurunkan insidens defek neural tube
sebesar 50-70%. Pemberian asam folat berdasarkan bukti dari sejumlah penelitian
timidin yang merupakan komponen DNA. Tanpa asam folat akan terjadi
darah. Selama kehamilan, kebutuhan terhadap asam folat meningkat dua kali lipat
semua wanita harus dianjurkan untuk minum suplemen 400 mikrogram asam folat
per hari sejak saat mereka berencana untuk hamil (sedikitnya 12 minggu sebelum
seribu kasus defek neural tube setiap tahun. Suplementasi asam folat prakonsepsi
dalam bentuk tablet sudah dianjurkan bagi semua wanita di Inggris (UK) sejak
tahun 1993, karena pemberian bentuk tablet ini merupakan cara yang paling
2004).
17
Universitas Sumatera Utara
c. Vitamin
dan vitamin B12 serta asam folat untuk pembentukan sel-sel darah dan sel- sel
lain. Selain itu, ibu hamil juga membutuhkan vitamin C dan vitamin D (Musbikin,
2005).
bentuk vitamin A yang aktif secara biologis di dalam tubuh yaitu retinol, asam
embrio terutama pada lempeng sistem syaraf dan berperan dalam ekspresi gen
(Briggs, 2010).
Penggunaan suplemen vitamin A dengan dosis tinggi (lebih dari 6000 IU)
cacat lahir, sehingga dapat merubah proses diferensiasi normal. Waktu yang
rentan terjadinya kecacatan adalah pada trimester pertama dan kedua kehamilan,
karena pada saat ini lah terjadi proses embriogenesis dan organogenesis (Briggs,
2010).
18
Universitas Sumatera Utara
d. Antiemetik
Mual dan muntah selama kehamilan paling banyak dikeluhkan oleh ibu
hamil (kira-kira 80 %), hal ini disebabkan oleh peningkatan kadar gonadotropik.
protein dan lemak terpakai untuk energi dan mengakibatkan tubuh menjadi kurus.
ibu hamil perlu dirawat di Rumah Sakit guna mendapatkan asupan penggantian
kategori B, yang biasa digunakan pada ibu hamil selama kehamilan maupun untuk
jangka waktu yang pendek. Asetaminofen ditemukan pada air susu ibu dengan
konsentrasi yang kecil. Saat ini tidak ditemukan bukti nyata adanya anomali janin
f. Antibiotik
obat antibiotik kepada ibu hamil dengan kasus ketuban pecah dini dapat
19
Universitas Sumatera Utara
pemberian sebagian besar antibiotik lainnya berkaitan dengan peningkatan resiko
tersebut rendah dan setiap resiko pada janin harus dipertimbangkan terhadap
keseriusan infeksi pada ibu. Pada obat antibiotik yang baru, seperti vankomisin,
informasi yang tersedia hanya sedikit dan karena itu, pabrik menyarankan agar
g. Obat Kardiovaskular
keadaan ini terus menerus berdampak pada mortalitas maternal (Jordan, 2004).
Normalnya tekanan darah sistolik dan diastolik akan turun sebanyak 10-15
mmHg selama pertengahan masa kehamilan. Keadaan ini akan berbalik pada
mmHg dalam trimester kedua, dan 85 mmHg dalam trimester ketiga.Bagi ibu
karena obat yang telah dievaluasi pemakaiannya selama kehamilan secara adekuat
menunjukkan bahwa aliran darah uteroplasenta dan hemodinamik fetus stabil dan
dianggap aman dengan metildopa (Depkes RI, 2006). Obat dari golongan ACE-
20
Universitas Sumatera Utara
inhibitor dan ARB (angiotensi II reseptor blocker) tidak boleh digunakan pada
2004).
h. Antitrombotik
atau fungsi beberapa faktor pembekuan darah. Mekanisme kerja asam traneksamat
dengan plasminogen sehingga plasmin tidak dapat terikat dengan fibrin dan
jaringan dan juga masuk dalam sistem susunan saraf pusat, cairan sinovia (cairan
sendi) dan membran sinovia.Obat ini dapat menembus sawar uri (plasenta)
(Rainandhita, 2009).
(75 mg/hari) dapat mengurangi produksi platelet oleh tromboksan. Hasil uji klinis
21
Universitas Sumatera Utara
hipertensi kronik, terdapat penyakit ginjal atau autoimun. Berbagai studi
penggunaan aspirin dosis rendah pada kehamilan harus dibatasi karena masih
diperlukan studi lebih lanjut tentang rasio manfaat dan resikonya (Briggs, 2010).
i. Obat Gastrointestinal
Nyeri ulu hati yang terjadi selama kehamilan merupakan masalah yang
cenderung terjadi untuk pertama kali pada kehamilan sekitar 36 minggu karena
adanya perubahan dalam traktus gastrointestinal bagian atas yang mencapai taraf
maksimal pada kehamilan.Hal ini dikarenakan sfingter esofagus distal yang tidak
bekerja dengan efektif, motilitas dan tonus lambung yang menurun, serta
antagonis H2 hanya diberikan dalam trimester kedua dan ketiga ketika terjadi
(Jordan, 2004).
j. Obat Respiratori
karena adanya peningkatan kebutuhan oksigen basal pada akhir kehamilan sekitar
22
Universitas Sumatera Utara
20-40 ml/menit.Dengan gejala umum, kongesti hidung, lender, nyeri tenggorokan,
batuk kering atau produktif, sakit kepala dan demam ringan (Prawiroharjo, 2005).
Pada kehamilan penggunaan obat batuk dan selesma merupakan obat yang
klorfeniramin serta meklozin tidak menyebabkan bayi lahir cacat, dari penelitian
yang telah dilakukan. Untuk itu penggunaan obat respiratory pada ibu hamil
k. Obat Kortikosteroid
pada bayi prematur dapat mengurangi insidens sindrom gawat napas neonatus,
pada ibu hamil dengan pemberian oral lebih banyak efek sampingnya.Hal ini
perkembangan saraf dan pertumbuhan yang buruk pada hewan dan mungkin pula
pada manusia akan mengurangi pertumbuhan janin dan lingkaran kepala (Jordan,
2004).
l. Obat Antifungi
23
Universitas Sumatera Utara
Penyakit karena bakteri dan virus sering dijumpai dibandingkan penyakit
jamur (fungus) . Jamur yang patogen bersifat oportunis yaitu tumbuh normal pada
permukaan tubuh dan akan menyerang tubuh hospes (inang) ketika terjadi supresi
system kekebalan. Infeksi jamur bisa bersifat sistemik mengenai seluruh tubuh,
atau superficial seperti pada tinea pedis dan tinea imbrikata. Candida albicans
yang dapat terjadi kandidiasis (thrush) dan infeksi sistemik. Pada kehamilan,
topical, untuk mengatasi kandidiasis vagina dan oral, dikarenakan nistatin bersifat
m. Obat Antikonvulsan
resiko yang lebih kecil daripada terapi lebih dari satu macam obat
melebihi resiko serangan yang tidak terkontrol, mengingat semua obat antiepilepsi
Obat antikonvulsan yang biasa digunakan pada ibu hamil antara lain
24
Universitas Sumatera Utara
terjadi pada janin yang dikenal dengan sindrom hidantoin dengan ciri-ciri
antiepilepsi yang lain. Tetapi juga menyebabkan kekurangan asam folat pada ibu
hamil selain gangguan pembekuan darah pada neonatus, gejala putus obat dan
fenobarbital atau primidon memerlukan tambahan asam folat dan bayi yang
dosis yang dapat mencegah terjadinya serangan dan tidak menimbulkan toksisitas
(Sartono, 2005 ).
topiramat dan vigabatrin yang sudah tercantum dalam BNF (British National
25
Universitas Sumatera Utara