Anda di halaman 1dari 2

SALPINGITIS

No. Dokumen : SOP/ADM/


No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS dr. Lies Esther Bopeng


KARANG PANJANG NIP. 196906051999032008
AMBON

1. Pengertian Salpingitis adalah infeksi saluran tuba fallopi yang penyebabnya masih
belum diketahui secara pasti, tetapi diyakini penyebab utamanya adalah
infeksi menular seksual yang agennya berupa Nisseria gonnorrhoeae dan
Chlamydia trachomatis yang infeksinya menyebar keatas tetapi tidak
menutup kemungkinan disebabkan oleh kuman patogen lain.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melakukan diagnosa
dan terapi kasus salpingitis serta mencegah komplikasi.
3. Kebijakan Surat Keputusan No 089/Kapus-KRP/SK/05/2017 tentang standar & SOP
pelayanan klinis, bukti monitoring pelaksanaan standar dan SOP hasil
monitoring dan tindak lanjut.
4. Referensi Pedoman pelayanan klinis di puskesmas.
5. Prosedur / 1. Anamnesis
Langkah- Pasien dengan salphingitis mengeluhkan adanya nyeri abdomen
langkah bawah, keputihan, perdarahan yang tidak teratur, keluhan kencing,
muntah, gejala proktitis.
2. Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang Sederhana
Presentasi klinis salfingitis sangat beragam, mulai dari asimptomatik,
nyeri pelvik hebat, hingga peritonitis dan nyeri yang mengancam jiwa.
Temuan pemeriksaan salfingitis antara lain, suhu tinggi hingga 38C,
teraba massa atau bengkak pada pemeriksaan bimanual, dan adanya
cairan vagina yang abnormal. Ditemukan juga adanya kaku pada
abdomen bawah, adneksa bilateral, dan gerakan servik. Pada
pemeriksaan penunjang, ditemukan adanya tanda-tanda keradangan,
LED > 15 mm/jam.
Diagnosis pasti dari salfingitis ditegakkan dengan gambaran
histopatologi endometritis saat biopsi endometrium, pada USG
ditemukan abses tuba fallopi atau penebalan tuba dengan cairan atau
tanpa cairan, dan juga temua dari laparoskopi.
3. Penatalaksanaan
Pasien salfingitis ringan hingga sedang diberikan regimen sebagai
berikut:

Seftriakson 250 mg IM sekali, ditambah doksisiklin 100 mg PO 2x


sehari selama 14 hari, dengan atau tanpa metronidazol 500 mg PO
2x sehari selama 14 hari.
Sefalosporin generasi 3 parenteral lainnya ditambah doksisiklin
100 mg PO 2x sehari selama 14 hari, dengan atau tanpa
metronidazol 500 mg PO 2x sehari selama 14 hari.

6. Unit Terkait
1. Poli Umum
2. Apotik

Anda mungkin juga menyukai