Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Manajemen logistic adalah unik karena ia merupakan salah satu aktivitas
perusahaan yang tertua tetapi juga termuda. Aktivitas logistic (lokasi fasilitas,
transportasi, inventarisasi, komunikasi, dan pengurusan & penyimpanan) telah
dilaksanakan orang semenjak awal spesialisasi komersil. Sulit untuk dapat
membayangkan sesuatu pemasaran atau manufacturing yang tidak membutuhkan
sokongan logistic.
Tujuan logistic adalah menyampaikan barang jadi dan bermacam-macam
material dalam jumlah yang tepat pada waktu yang dibutuhkan, dalam keadaan
yang dapat dipakai, ke lokasi dimana dibutuhkan, dan dengan total biaya yang
rendah. Melalui proses logistiklah material mengalir ke kompleks manufacturing
yang sangat luas dari Negara industri dan produk-produk didistribusikan melalui
saluran-saluran distribusi untuk konsumsi.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari makalah ini ialah :
1. Jelaskan pengertian penyimpanan dan penangan barang ?
2. Jelaskan Unsur-Unsur Penyimpanan Dan Penanganan Barang ?
3. Sebutkan Factor-faktor dalam penanganan material ?
4. Bagaimanakah metode penyimpanan bahan dalam gudang ?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini ialah :
1. Memahami pengertian penyimpanan dan penangan barang.
2. Mengetahui Unsur-Unsur Penyimpanan Dan Penanganan Barang.
3. Memahami Factor-faktor dalam penanganan material.
4. Memahami metode penyimpanan bahan dalam gudang .

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Penyimpanan dan Penanganan Bahan


Berdasarkan Permendagri No. 17 Tahun 2007 penyimpanan merupakan
kegiatan melakukan penerimaan, penyimpanan, pengaturan, pembukuan,
pemeliharaan barang dan pengeluaran dari tempat penyimpanan. Sedangakan
menurut Subagya (1988:68) penyimpanan juga dapat diartikan sebagai suatu
kegiatan dan usaha untuk melakukan pengurusan, penyelenggaraan dan
pengaturan barang persediaan di dalam ruang penyimpanan. Penyimpanan juga
dapat diartikan kegiatan dan usaha untuk melakukan pengurusan
penyelenggaraaan dan pengaturan barang-barang persediaan di dalam ruang
penyimpanan.Penyimpanan barang daerah dilaksanakan dalam rangka
pengawasan, penyelenggaraan dan pengaturan barang persediaan di dalam
gudang/ruang penyimpanan sehingga dalam pengurusan barang persediaan agar
setiap waktu diperlukan dapat dilayani dengan cepat dan tepat. Adapun kegiatan
dari penyimpanan, antara lain:
a. menerima, menyimpan, mengatur dan menjaga keutuhan barang dalam
gudang/ruang penyimpanan agar dapat dipergunakan sesuai dg rencana secara
tertib, rapi dan aman;
b. menyelenggarakan administrasi penyimpanan/pergudangan atas semua barang
yg ada dalam gudang;
c. melakukan stock opname secara berkala ataupun insidentil terhadap barang
persediaan yg ada di dalam gudang agar persediaan selalu dapat memenuhi
kebutuhan;
d. Membuat laporan secara berkala atas persediaan barang yg ada di gudang.
Menurut Subagyo (1988:68), penyimpanan berfungsi untuk menjamin
penjadwalan yang telah ditetapkan dalam fungsifungsi sebelumnya dengan
pemenuhan setepattepatnya dan dengan biaya serendah mungkin.

2
2.2 Unsur-Unsur Penyimpanan Dan Penanganan Barang
Penyimpanan dan penanganan material tidak dapat persisi diklasifikasikan ke
dalam skema transportasi dan skema persediaan karena ia menyangkut seluruh
aspek dari komponen logistic.
Dalam system logistic, penanganan terhadap material adalah yang paling
banyak memakan tenaga kerja. Pemakaian tenaga untuk penanganan material
mengatasi semua bidang lain dalam system ini dan menjadi total biaya yang
tertinggi.

2.3 Factor-faktor dalam penanganan material


Penaganan material dalam system logistic itu berpusat pada dan di sekitar fasilitas
gudang. Khusunya pada 4 kegiatan penanganan gudang yang harus dilaksanakan :
Penerimaan
Pemindahan
Seleksi
Pengiriman (shipping)
Keempat tipe penanganan ini lazim terdapat pada manajemen material, transfer
dan operasi distribusi fisik dalam suatu system logistic.

2.4 Pengertian Pergudangan


Pergudangan (kk) adalah kegiatan menyimpan barang dalam
gudang.Sedangkan menurut Sukadarto (2001:19), Pergudangan adalah kegiatan
kegiatan penampungan, penyimpanan, pengamanan dan
pendistribusian/penyaluran barangbarang yang menjadi kebutuhan bagi setiap
organisasi.
Penggudangan
Menurut Lucas dan Rumsari (2004:81) Penggudangan merupakan
serangkaian kegiatan pengurusan dalam penyimpanan logistik mulai dari kegiatan
penerimaan, pencatatan, pemasukan, penyimpanan, pengaturan, pembukuan,
pemeliharaan, pengeluaran dan pendistribusian samapai dengan kegiatan
pertanggungjawaban pengelolaan gudang (pembuatan laporan laporan) dengan

3
tujuan mendukung kontinuitas kerja unit kerja, sekaligus mendukung efektivitas
dan efisiensi organisasi secara keseluruhan.
Dari pengertian penggudangan ini dapat digaris bwahi bahwa kegiatan
penggudangan tidak sekedar kegiatan memasukkan barang dalam ruang
penyimpanan (gudang), tetapi lebih dari itu, dalam kegiatan penggudangan
penting dilakukan perencanaan, pengorganisasian, serta pengendalian logistic baik
secara teknis maupun administrative sehingga kegiatan tersebut dapat menjamin
dan menjaga kelangsungan dan kesinambungan setiap aktivitas dalam setiap unit
kerja di dalam suatu organisasi.
Dalam setiap kegiatan pasti ada masalah-maslah yang dihadapi. Hal tersebut
juga sama halnya dengan penyimpanan logistik yang memilki berbagai
permasalahan. Berikut ini adalah beberapa permasalahan yang dihadapi dalam
penyimpanan logistik:
Penanganan administrasi fisik: jumlah jenis klasifikasi, karakteristik dari barang
Unsur pertanggung jawaban barang: Kekayaan negara dan instansi yang
memiliki nilai yang besar
Pengadministrasian harus diikuti perkembangan agar menunjang fugnsi
perencanaan dan penentuan kebutuhan: terutama bahan dan suku cadang
Pembiayaan yang khusus
Modal yang ditanam: gudang, jalan, dermaga, pemasangan instalasi, drek dan
crane, pendingin, pemanas, peralatan pengendali.
Biaya operasional: administrasi dan overhead, untuk biaya-biaya pengawetan,
penerangan, perawatan, pendingin, pengaman, pengendalian, penyusutan
modal.
Dalam penyimpanan logistik kita juga harus memperhatikan beberapa faktor.
Hal ini berkaitan dengan efektitas dan efisiensi penyimpanan barang tersebut.
Adapun beberapa faktor tersebut antara lain:
1. Pemilihan lokasi
Dalam rangka memperlancar, dengan mempertimbangkan jalur cepat, lokasi
mudah, dalam mempersiapkan kematangan penyampaian barang.
2. Barang

4
Dalam hal ini harus diperhatikan mengenai klasifikasi dan jenis barang.
Barang-barang harus diklasifikasikan sesuai dengan jenisnya.
3. Pengaturan ruang
Ruangan penyimpanan barang harusnya mematuhi segala aturan ruangan yang
telah ditentukan. Jangan sampai barang itu rusak karena penataan ruangan yang
tidak benar.
4. Prosedur atau sistem penyimpanan
Faktor ini mencakup segala tata cara terkait penyimpanan barang yang di
dalamnya juga memeprhatikan aspek keamanan barang.
Selain itu penyimpanan atau pergudangan barang juga mempunyai
berbagai tujuan. Adapun tujuan penyimpanan antara lain:
1. Untuk menerima berbagai macam alat-alat, material komponen, dan segala
sesuatu yang berhubungan dengan logistik.
2. Untuk menjaga kelayakan, kualitas dan keawetan barang-barang logistik.
3. Untuk mengatur keluarnya barang secara wajar kepada konsumen.
4. Untuk meminimalisir berbagai kerusakan barang-barang logistik.
5. Untuk mengukur dan meneliti jumlah barang-barang logistik.
6. Untuk melakukan pengamanan terhadap barang logistik dari berbagai ancaman
7. Untuk memberikan informasi kepada pihak lain yang membutuhkan.

Dalam penyimpanan logistik tidak akan pernah dapat lepas dari adanya
gudang. Sama halnya seperti konsep dan istilah penyimpanan gudang, gudang
adalah ruangan untuk menyimpan barang yang berdinding, beratap dan terkunci.
Gudang dibuat memiliki fungsi utama yaitu untuk menampung barang
barang untuk sementara waktu, menunggu saat barang itu dipergunakan dan untuk
menjamin kontinuitas pelaksanaan kerja. Sedangkan menurut sukadarto gudang
memiliki beberapa fungsi antara lain:
1. Penerimaan
Penerimaan merupakan proses penyerahan dan penerimaan logistik dan peralatan
di gudang. Dalam proses penyerahan dan penerimaan ini dilakukan:

5
Pendataan jumlah dan mutu logistik dan peralatan harus sesuai dengan
ketentuan yang berlaku/layak untuk diberikan kepada korban bencana.
Pencatatan administratif sebagai dokumen yang dapat dipertanggung jawabkan
oleh petugas yang bersangkutan.
2. Penyimpanan
Penyimpanan merupakan proses kegiatan penyimpanan logistik dan peralatan
di gudang dengan cara menempatkan logistik dan peralatan yang diterima:
a. Penempatan sesuai dengan denah.
b. Aman dari pencurian.
c. Aman dari gangguan fisik.
d. Aman dari pencemaran secara kimiawi dan biologi yang dapat merusak
kualitas dan kuantitas.
e. Aman dari kebakaran.
f. Penataan sesuai dengan standar pergudangan.

3. Pemeliharaan
Pemeliharaan merupakan kegiatan perawatan logistik dan peralatan agar
kondisi tetap terjamin dan siap pakai untuk dipergunakan dalam
penanggulangan bencana secara efektif dan efisien dan akuntabel
4. Pengamanan
Untuk menjaga keamanan dan keselamatan logistik dan peralatan di
gudang perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Lokasi Pergudangan diupayakan secara historis aman dari bencana
(misalnya aman
dari gempa, banjir, tanah longsor).
2. Pencegahan Kebakaran
a. Dihindari penumpukan bahan-bahan yang mudah terbakar.
b. Dipasang alat alarm kebakaran.
c. Alat pemadam kebakaran harus diletakkan pada tempat yang mudah
dijangkau dan dalam jumlah yang cukup. Contoh: tersedianya bak pasir,
tabung pemadam kebakaran, hidran, karung goni, galah berpengait besi.

6
3. Keamanan Gudang
a. Dipagar keliling
b. Alat pemantau keamanan seperti : alarm atau kamera CCTV
c. Petugas keamanan

2.5 Metode Penyimpanan Barang didalam Gudang.


Dalam penyimpanan barang di gudang agar nantinya barang yang
disimpan tersebut tidak mengalami kerusakan sangatlah dibutuhkan suatu metode,
cara maupun prosedur tertentu. Setidaknya dalam penyimpanan barang di gudang
kita mengenal adanya du sistem, yaitu LIFO (Last in First Out) dan FIFO (First in
First Out). LIFO adalah suatu sistem atau cara penyimbaran barang dalam gudang
yaitu barang yang datang terakhir digunakan terlebih dahulu. Sistem ini biasanya
digunakan untuk barang-barang yang dapat bertahan lama atau barang yang jika
disimpan lebih lama kualitasnya akan lebih baik, contohnya kopi. Sedangkan
sistem FIFO ialah suatu sistem penyimpanan barang yaitu barang yang masuk
terlebih dahulu juga dikeluarkan terlebih dahulu. jadi keluarnya barang secara
berurutan atau sesuai kronologis. Sistem ini biasanya digunakan untuk barang
barang yang kurang bisa tahan lama. Contohnya gula, beras, dan sejenisnya.
Pemilihan sistem penyimpanan barang baik itu FIFO maupun LIFO pada
dasarnya tergantung pada jenis barang itu sendiri. Jika barang itu mampu bertahan
lama dan akan menjadi lebih baik jika disimpan lebih lama maka alangkah
baiknya jika digunakan metode LIFO. Begitu juga sebaliknya jika barang itu
kurang bisa tahan lama dan dikhawatirkan jika barang yang datang disimpan
terlalu lama akan merusak kualitas barang itu sendiri. Jika diperhatikan memang
proses pemindahan barang secara LIFO dianggap lebih praktis dan cepat
dibandingkan dengan metode FIFO, karena barang yang baru saja masuk bisa
langsung dikeluarkan. Tetapi sebenarnya masing-masing sistem tersebut
mempunyai kelemahan dan kelebihan masing-masing.
Di sini saya lebih akan menekankan pada metode atau sistem penyimpanan
barang secara FIFO (First in First Out). Seperti yang telah diuraikan sebelumnya
sistem ini adalah suatu cara penyimpanan barang yang mana barang yang pertama

7
kali masuk gudang maka juga yang pertama keluar dari gudang. Sistem ini
sebenarnya memiliki banyak kelebihan, antara lain:
1. Barang akan lebih terjaga kualitasnya
Dengan menggunakan sistem FIFO diharapkan barang yang pertama kali
masuk juga pertama kali keluar. Jadi barang tidak terlalu lama tersimpan dalam
gudang. Jadi barang yang masa kadaluarsanya itu paling awal juga akan keluar
paling awal. Sehingga kualitas barang bisa terjamin serta mengantisipasi
terjadinya kerusakan barang secara masal. Contohnya gudang penyimpanan beras,
jika beras tersebut disimpan terlalu lama di dalam gudang dikhawatirkan nantinya
akan rusak dan mengundang kutu. Hal ini nantinya juga akan berpengaruh
terhadap kualitas beras lainnya yang mungkin akan terserang kutu juga.
2. Pengendalian harga lebih terjamin
Selain menjaga kualitas barang kelebihan lain dari sistem ini adalah adanya
kestabilan harga barang-barang yang disimpan. Tidak selamanya harga itu selalu
sama ada kalanya harga itu naik namun ada kalanya harga itu turun. Dengan
sistem ini maka diharapkan barang yang pertama kali masuk dengan harga
tertentu akan sama harganya pada saat dikeluarkan nanti. Berkaitan dengan
kelebihan sebelumnya yaitu kualitas barang yang tetap terjamin maka nantinya
kekhawatiran bahwa harga barang tersebut akan anjlok dapat dihindari. Dengan
kata lain harga pembelian natinya tidak akan lebih tinggi dari harga penjualan.
Jadi akan diperoleh keuntungan yang maksimal. Sebagai contoh misalnya gudang
beras, barang pertama dibeli dengan harga beli Rp 6000/kg kemudian masuk lagi
barang kedua dengan harga beli Rp 6200/kg, kemudian ada permintaan pasar dan
ketika itu harga barang sedang mengalami kenaikan, maka harga beras yang di
pasaran mengalami kenaikan tidak akan terjadi pada waktu itu. Dengan kata lain
perusahaan mampu mengendalikan harga pasar.
3. Pencatatan yang lebih sitematis
Keuntungan atau kelebihan lain dari sistem FIFO yaitu pada saat pencatatan
barang di gudang. Yang mana petugas pencatatan barang masuk dan barang
keluar akan lebih mudah mengontrol. Hal ini dikarenakan keluarnya barang secara
berurutan atau sesuai kronologis. Jadi petugas pencatan biasanya tidak perlu

8
melakukan pengecekan terhadap semua barang. Petugas biasanya hanya
mengecek jumlah barang yang keluar pada saat itu apakah sesuai dengan jumlah
barang pada saat barang tersebut masuk.
Melihat berbagai macam keuntungan dari sitem FIFO ini tidak terlepas
pula dari kelemahan-kelemahan yang terdapat pada sistem ini. Biasanya sistem ini
kurang efektif apabila pihak-pihak pergudangan tidak mampu menata letak
barang-barang secara berurutan sesuai tanggal atau waktu barang tersebut masuk.
Selain itu konsumen atau pihak pemakai barang kurang puas dengan kualitas
barang karena barang yang diterima merupakan barang lama yang dianggap
barang tersebut kualitasnya kurang baik.
Tetapi kelemahan-kelemahan tersebut dapat dihindari jika pehak pengelola
gudang mampu mengatur pemindahan barang-barang sesuai dengan sistem ini.
Penataan barang di gudang apabila menggunakan sistem ini seharunya tidak
ditumpuk melainkan dijajar sesuai dengan waktu barang tersebut masuk. Biasanya
gudang yang menggunakan sistem ini mempunyai dua pintu. Pintu pertama
merupakan pintu masuk barang sedangkan pintu kedua merupakan pintu khusus
keluar barang. Barang yang masuk biasanya diletakkan di dekat pntu keluar
barang begitu seterusnya. Hal ini dimaksudkan agar barang yang pertama kali
masuk bisa keluar dengan mudah karena dekat dengan pintu keluar begitu pula
dengan barang yang baru saja masuk akan mudah masuk karena tidak terhalangi
oleh barang-barang yang sebelumnya telah masuk.

9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengertian dari sebuah penyimpanan dan penanganan bahan, keduanya
adalah dua istilah yang sama pengertiannya. Keduanya sama-sama mengacu pada
sebuah pengertian yaitu terkait segala kegiatan yang berkaitan dengan
penyimpanan, pemeliharaan dan pengamanan dari barang-barang logistik setelah
diterima dari pihak lain sebelum barang itu digunakan agar nantinya barang
tersebut dapat digunakan sebagaimana mestinya pada waktu yang akan datang.
Pada intinya kegiatan penyimpanan barang bertujuan untuk efektifitas dan
efisiensi barang dari suatu organisasi. Hal ini dilakukan karena dikhawatirkan
barang yang telah diterima akan rusak pada saat akan digunakan.

3.2 Saran
Dibutuhkan banyak referensi untuk menyempurnakan makalah ini, sehingga kami
mengharapkan adanya banyak sumbangsi pemikiran dari para pembaca guna
adanya perbaikan sehingga tulisan ini dapat bermanfaat.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://lokerbogor.wordpress.com/2010/07/07/manajemen-logistik/
https://www.academia.edu/9116100/Unsur-Unsur_Inventaris_Logistik_-
http://cahayanurandini.blogspot.co.id/2013/05/makalah-manajemen-logistik.html

11

Anda mungkin juga menyukai