Anda di halaman 1dari 24

PETUNJUK PELAKSANAAN DEKONSENTRASI

Penguatan Kelembagaan Dalam Penglolaan dan Pengembangan Wilayah Pesisir, Laut dan 2013
Pulau-Pulau Kecil

LAMPIRAN VIII : KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI


REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 050-754/Kep/Bangda/2012
TANGGAL : 28 Desember 2012

PETUNJUK PELAKSANA
PENGGUNAAN DANA DEKONSENTRASI PENGUATAN
KELEMBAGAAN DALAM PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN
WILAYAH PESISIR, LAUT DAN PULAU-PULAU KECIL
TAHUN ANGGARAN 2013

I. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan salah satu Negara kepulauan terbesar di dunia yang
memiliki 17.506 pulau dan panjang garis pantai mencapai lebih dari 81.000 km serta
luas wilayah laut mencakup 70 persen dari total luas wilayah Indonesia. Hal ini perlu
dikelola secara optimal sehingga dapat menjadi keunggulan kompetitif sebagai
modal pembangunan nasional, kesejahteraan masyarakat, dan kelestarian
lingkungan. Wilayah pesisir, laut dan pulau-pulau kecil merupakan wilayah
strategis yang memiliki karakteristik kompleks dan multiguna (multi-uses) dengan
berbagai aktivitas ekonomi dan ekologis diatasnya. Kompleksitas aktivitas ekonomi
seperti perikanan, pariwisata bahari, lingkungan hidup, pemukiman, jasa
perhubungan, pertambangan, perdagangan dan sebagainya memberikan tekanan
yang cukup besar terhadap keberlanjutan ekologi wilayah pesisir, laut dan pulau-
pulau kecil.
Guna mengatasi aktifitas tersebut diatas, dipandang perlu peningkatan
keberpihakan pemerintah bersama pemerintah daerah, masyarakat dan pemangku
kepentingan lainnya dalam pembangunan daerah di wilayah pesisir, laut dan pulau-
pulau kecil yang diperlihatkan selama ini. Beberapa permasalahan yang timbulantara
lain :
1. Belum optimalnya kelembagaan pemerintah daerah dalam koordinasi, dan
sinkronisasi serta sinergitas perencanaan pembangunan daerah;
2. Tingginya angka kemiskinan di wilayah pesisir, laut dan pulau-pulau kecil;
3. Rendahnya aspek pelayanan publik dan administrasi di wilayah pulau-pulau
kecil yang berpenghuni;

DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH 1


KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PETUNJUK PELAKSANAAN DEKONSENTRASI
Penguatan Kelembagaan Dalam Penglolaan dan Pengembangan Wilayah Pesisir, Laut dan 2013
Pulau-Pulau Kecil

4. Keterbatasan data dan informasi potensi sumber daya di wilayah pesisir, laut
dan pulau-pulau kecil;
5. Ketimpangan pembangunan wilayah daratan dan lautan.

Berkenaan dengan permasalahan tersebut di atas, dibutuhkanperubahan


paradigma pembangunan berbasis daratan menjadi pembangunan berbasis kelautan
dan kepulauan, serta komitmen semua pihak, baik pemerintah, pemerintah daerah,
masyarakat dan pemangku kepentingan dalam menyikapi dan mengatasi
permasalahan di atas, yang dapat dilihat dari berbagai aspek yaitu perencanaan,
pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah dalam pengelolaan
dan pengembangan sumber daya di wilayah pesisir, laut dan pulau-pulau kecil.
Sejalan dengan hal tersebut, sesuai dengan Pasal 591 Permendagri Nomor 41
Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri,
dipandang perlu melakukan peningkatan fungsi pembinaan dan pengawasan
terhadap kebijakan pemerintah daerah melalui kelembagaan pemerintah provinsi
sebagaiupaya mendorong keserasian dan pengendalian serta pembinaan
pembangunan di wilayah pesisir,laut dan pulau-pulau kecil serta di
implementasikannya Undang undang Nomor 32 Tahun 204tentang Pemerintahan
Daerah dan tindak lanjut turunan peraturan pelaksanaannya termasuk Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 30 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Sumber Daya di
Wilayah Laut serta peraturan perundang undangan lainnya.
Guna mendukung hal tersebut Menteri Dalam Negeri c.q. Direktorat Jenderal
Bina Pembangunan Daerah pada Tahun Anggaran 2013 melimpahkan urusan
tersebut kepada kepada 15 (lima belas) provinsi melalui mekanisme dekonsentrasi.
Kebijakan Dekonsentrasi Penguatan Kelembagaan di Wilayah Pesisir, Laut dan
Pulau-pulau Kecil Kementerian Dalam Negeri diarahkan pada:
1. Penyelenggaraan urusan pemerintah yang menjadi kewenangan Menteri
Dalam Negeri,lebih efisien dan efektif jika dilimpahkan kepada gubernur
selaku wakil pemerintah.
2. Penguatan kelembagaan pemerintah daerah dalam:
a. Menjalankan fungsi pembinaan dan pengawasan atas penyelenggaraan
pemerintah daerah dalam hal penyelenggaraan pembangunan di
daerah;
b. Meningkatkan profesionalisme aparatur pemerintahan daerah dalam
mendukung reformasi birokrasi;
c. Meningkatkan fungsi-fungsi pelayanan umum pemerintahan;

DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH 2


KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PETUNJUK PELAKSANAAN DEKONSENTRASI
Penguatan Kelembagaan Dalam Penglolaan dan Pengembangan Wilayah Pesisir, Laut dan 2013
Pulau-Pulau Kecil

d. Meningkatkan keserasian dan pengendalian pembangunan


daerahdalam suatu wilayah, antar wilayahdan kawasan.

II. DASAR HUKUM


Dasar hukum yang melandasi pelaksanaanKegiatan Dekonsentrasi Penguatan
Kelembagaan Dalam Pengelolaan dan Pengembangan Wilayah Pesisir, Laut Dan
Pulau-Pulau Kecil, yaitu :
1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2. Undang undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
3. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
4. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat
dan Daerah;
5. Undang undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional;
6. Undang undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
7. Undang-undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir
dan Pulau-Pulau Kecil;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
11. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi Dan Tugas
Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia 2008 Nomor 20,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);

DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH 3


KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PETUNJUK PELAKSANAAN DEKONSENTRASI
Penguatan Kelembagaan Dalam Penglolaan dan Pengembangan Wilayah Pesisir, Laut dan 2013
Pulau-Pulau Kecil

12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Tugas Dan Wewenang Serta Kedudukan Keuangan Gubernur Sebagai Wakil
Pemerintah Di Wilayah Provinsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2011 Nomor 44, dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5209);
14. Keputusan Presiden Nomor 37 Tahun 2012 tentang Rincian Anggaran Belanja
Pemerintah Pusat Tahun Anggaran 2013;
15. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 156/PMK.07/2008 tentang Pedoman
Dana Dekonsentrasi Dan Dana Tugas Pembantuan, sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 248/PMK.07/2010 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 156/PMK.07/2008
tentang Pedoman Dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembantuan;
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 30 Tahun 2010 tentang Pedoman
Pengelolaan Sumber Daya di Wilayah Laut;
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 41 Tahun 2010 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri;
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
PP 8/2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79Tahun 2012 tentang Pelimpahan
dan Penugasan Urusan Pemerintahan Lingkup Kementerian Dalam Negeri
Tahun Anggaran 2013;
20. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 49/PMK 02 Tahun 2012 tentang Tata
Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2012.

III. TUJUAN DAN SASARAN


3. 1 Tujuan Kegiatan
Kegiatan Dekonsentrasi Penguatan Kelembagaan dalam Pengelolaan dan
Pengembangan Wilayah Pesisir, Laut dan Pulau-pulau Kecil ini bertujuan untuk :
1. Memfasilitasi terwujudnya peningkatan perankelembagaan pemerintah
provinsi sebagai wakil pemerintah pusat di daerah dalam
mengkoordinasikan, mengintegrasikan,mensinergikan dan sinkronisasi

DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH 4


KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PETUNJUK PELAKSANAAN DEKONSENTRASI
Penguatan Kelembagaan Dalam Penglolaan dan Pengembangan Wilayah Pesisir, Laut dan 2013
Pulau-Pulau Kecil

program/kegiatan dalam pengelolaan dan pengembangan wilayah


pesisir, laut dan pulau-pulau kecil;
2. Memfasilitasi terwujudnya keserasian dan pengendalianperencanaan
pembangunan daerah yang mengintegrasikan matra darat dan matra laut
yang terpadu dan berkelanjutan dalam keutuhan wilayah NKRI;
3. Mendukung ketersediaan data dan informasi pengembangan wilayah
pesisir, laut dan pulau-pulau kecil;
4. Mendorong terwujudnya efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan
pengelolaan dan pengembangan wilayah pesisir, laut dan pulau-pulau
kecil.

3. 2 Sasaran Kegiatan
Sasaran yang ingin dicapai melalui Kegiatan Dekonsentrasi Penguatan
Kelembagaan Dalam Pengelolaan dan Pengembangan WilayahPesisir, Laut Dan
Pulau-Pulau Kecil ini adalah:
1. Meningkatnya penguatan peran kelembagaan pemerintah provinsi
sebagai wakil pemerintah pusat di daerah dalam mengkoordinasikan,
mengintegrasikan, mensinergikan dan sinkronisasi program/kegiatan
dalam pengelolaan dan pengembangan wilayah pesisir, laut dan pulau-
pulau kecil

2. Terwujudnya keserasian dan pengendalian perencanaan pembangunan


daerah yang mengintegrasikan matra darat dan matra laut yang terpadu
dan berkelanjutan dalam keutuhan wilayah NKRI;

3. Tersedianya data dan informasi pengembangan wilayah pesisir, laut dan


pulau-pulau kecil;

4. Efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan pengelolaan dan


pengembangan wilayah pesisir, laut dan pulau-pulau kecil.

IV. RUANG LINGKUP KEGIATAN


Ruang lingkup Kegiatan Dekonsentrasi Penguatan Kelembagaan Dalam
Pengelolaan Dan Pengembangan Wilayah Pesisir, Laut Dan Pulau-Pulau Kecil Tahun
Anggaran 2013, antara lain :

Pembentukan Tim Pengelola Kegiatan dan Tim POKJA Dekonsentrasi TA


2013;

DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH 5


KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PETUNJUK PELAKSANAAN DEKONSENTRASI
Penguatan Kelembagaan Dalam Penglolaan dan Pengembangan Wilayah Pesisir, Laut dan 2013
Pulau-Pulau Kecil

Rapat Koordinasi Dalam Rangka Pelaksanaan Kegiatan Dekonsentrasi


Penguatan Kelembagaan Dalam Pengelolaan Dan Pengembangan Wilayah
Pesisir, Laut Dan Pulau-Pulau Kecil Tahun Anggaran 2013;

Rapat Evaluasi Dalam Rangka Pelaksanaan Kegiatan Dekonsentrasi


Penguatan Kelembagaan Dalam Pengelolaan Dan Pengembangan Wilayah
Pesisir, Laut Dan Pulau-Pulau Kecil Tahun Anggaran 2013;

Perjalanan Dinas ke Kabupaten/Kota dalam rangka monitoring dan


evaluasi pelaksanaan kegiatan Dekonsentrasi Penguatan Kelembagaan
Dalam Pengelolaan Dan Pengembangan Wilayah Pesisir, Laut Dan Pulau-
Pulau Kecil Tahun Anggaran 2013;

Perjalanan Dinas dalam rangka koordinasi/konsultasi kegiatan


Dekonsentrasi Penguatan Kelembagaan Dalam Pengelolaan Dan
Pengembangan Wilayah Pesisir, Laut Dan Pulau-Pulau Kecil Tahun
Anggaran 2013 ke pusat.

V. HASIL YANG DIHARAPKAN


Keluaran (output) dari Kegiatan Dekonsentrasi Penguatan Kelembagaan
Dalam Pengelolaan dan Pengembangan Wilayah Pesisir, Laut Dan Pulau-Pulau Kecil
ini yaitu tersusunnya laporan fasilitasi Kegiatan Dekonsentrasi Penguatan
Kelembagaan Dalam Pengelolaan dan Pengembangan Wilayah Pesisir, Laut Dan
Pulau-Pulau Kecil yang mencakup :
1. Peran aktif kelembagaan pemerintah provinsi dalam mengkoordinasikan,
mengintegrasikan,mensinergikan dan sinkronisasiprogram/kegiatan
dalam pengelolaan dan pengembangan wilayah pesisir, laut dan pulau-
pulau kecil;

2. Adanya keserasian dan pengendalian perencanaan pembangunan daerah


yang mengintegrasikan matra darat dan matra laut yang terpadu dan
berkelanjutan dalam keutuhan wilayah NKRI;

3. Data dan informasi yang valid tentang pengembangan wilayah pesisir,


laut dan pulau-pulau kecil;

4. Pelaksanaanpengelolaan dan pengembangan wilayah pesisir, laut dan


pulau-pulau kecil yang efektif dan efisien.

DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH 6


KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PETUNJUK PELAKSANAAN DEKONSENTRASI
Penguatan Kelembagaan Dalam Penglolaan dan Pengembangan Wilayah Pesisir, Laut dan 2013
Pulau-Pulau Kecil

VI. MEKANISME PENGELOLAAN


6.1 PERENCANAAN KEGIATAN OPERASIONAL
Pengelola Dekonsentrasi Penguatan Kelembagaan Dalam Pengelolaan dan
Pengembangan Wilayah Pesisir, Laut Dan Pulau-Pulau Kecil Tahun 2013,di 15 (lima
belas) provinsi segera menyiapkan rencana kegiatan operasional dan jadwal
pelaksanaannya sesuai rincian kegiatan yang tertuang dalam lampiran DIPA TA.2013
serta Rencana Kerja dan Anggaran Dekonsentrasi Penguatan dalam Pengelolaan dan
Pengembangan Wilayah Pesisir, Laut dan Pulau-Pulau Kecil Tahun Anggaran 2013.

6.2 PENGORGANISASIAN
A. Penunjukan Pejabat Perbendaharaan Pelaksana Kegiatan
Gubernur menetapkan keputusanPejabat Perbendahaaraan Pelaksana Kegiatan
Dekonsentrasi lingkup Kementerian Dalam Negeri TA.2013. Selanjutnya gubernur
dapat mendelegasikan kepada Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) untuk menunjuk
dan menetapkan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pejabat Penguji
Tagihan/Penandatangan Surat Perintah Membayar (SPM), dan Bendahara
Pengeluaran TA.2013.
Pejabat Perbendaharaan Pelaksana Kegiataan Dekonsentrasi tersebut terdiri dari
:
1) Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), yaitu Kepala SKPD atau pejabat lain
dengan Eselonering satu tingkat di bawah Kepala SKPD pada SKPD yang
ditunjuk dan ditetapkann oleh Gubernur untuk bertanggung jawab atas
pengelolaan anggaran dan barang/jasa yang dibiayai dari DIPA
dekonsentrasi;

2) Pejabat Pembuat Komitmen,yaitu pejabat yang ditunjuk oleh Kepala


Satuan Kerja dengan eselonering satu tingkat dibawah KPA dalam lingkup
SKPD. PPK dalam hal ini untuk melakukan tindakan yang mengakibatkan
pengeluaran anggaran belanja/penanggung jawab kegiatan,mempunyai
tugas serta tanggung jawab :

a. Menguji kebenaran material surat surat bukti mengenai hak pihak


penagih serta kebenaran dokumen yang menjadi
persyaratan/kelengkapan sehubungan dengan ikatan/perjanjian
pengadaan barang/jasa;

b. Menandatangani dan/atau mengesahkan dokumen yang berkaitan


dengan bukti-bukti yang menjadi dasar pengeluaran berdasarkan

DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH 7


KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PETUNJUK PELAKSANAAN DEKONSENTRASI
Penguatan Kelembagaan Dalam Penglolaan dan Pengembangan Wilayah Pesisir, Laut dan 2013
Pulau-Pulau Kecil

pagu dalam DIPA, rencana kerja, indikator kinerja serta tahapan


penarikan anggaran berdasarkan tugas pokok dan fungsi;

c. Mempertanggungjawabkan atas kebenaran material dan akibat yang


timbul dari penggunaan surat bukti dimaksud;

d. Mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) kepada Kuasa


Pengguna Anggaran dilengkapidengan dokumen pendukung yang
sah serta dibebankan sesuai dengan mata anggaran pengeluaran yang
bersangkutan;

e. Mempertanggungjawabkan atas penyelesaian pekerjaan yang diajukan


permintaan pembayarannya kepada kuasa pengguna anggaran;

f. Mempertanggungjawabkan terhadap fisik maupun keuangan atas


pelaksanaan anggaran belanja sesuai bagian pagu dalam DIPA yang
menjadi tanggung jawabnya dan mata anggaran yang bersangkutan;

g. Mempertanggungjawabkan atas substansi dari pencapaian tujuan,


kesesuaian rencana kerja dan/atau kegiatan sesuai dengan indikator
kinerja serta kelayakan hasil kerja yang tercantum dalam DIPA;

h. Melaporkan realisasi anggaran dan pengadaan barang di lingkungan


unit kerja kepada Kuasa Pengguna Anggaran.

3) Pejabat Penguji Surat Perintah Pembayaran (SPP) dan Penandatanganan


Surat Perintah Membayar (SPM),yaituPegawai Negeri Sipil dalam
lingkup SKPD yang memenuhi persyaratan dan diberi kewenangan untuk
melakukan pengujian atas Surat Perintah Pembayaran (SPP) dan
menandatangani Surat Perintah Membayar (SPM). mempunyai tugas serta
tanggung jawab :

a. Memeriksa secara rinci keabsahan dokumen pendukung SPP sesuai


dengan ketentuan perundang-undangan yangberlaku.

b. Memeriksa ketersediaan pagu anggaran DIPA untuk memperoleh


keyakinan bahwa tagihan tidak melampaui batas pagu anggaran.

c. Memeriksa kebenaran atas hak tagih yang menyangkut antara lain :

1) Pihak yang ditunjuk untuk menerima pembayaran (nama, orang


/perusahaan, alamat, nomor rekening dan nama bank);

2) Nilai tagihan yang harus dibayar (kesesuaian dan kelayakan


dengan prestasi kerja yang dicapai sesuai spesifikasi teknis yang
tercantum dalam kontrak);
DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH 8
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PETUNJUK PELAKSANAAN DEKONSENTRASI
Penguatan Kelembagaan Dalam Penglolaan dan Pengembangan Wilayah Pesisir, Laut dan 2013
Pulau-Pulau Kecil

3) Jadwal waktu pembayaran (kesesuaian dengan jadwal penarikan


dana yang tercantum dalam DIPA dan atau ketepatannya terhadap
jadwal waktu pembayaran).

d. Memeriksa dan menandatangani surat perintah membayar (SPM) serta


menyampaikan SPM ke KPPN yang ditunjuk.

e. Memeriksa pencapaian tujuan atau sasaran kegiatan sesuai dengan


indikator kinerja yang tercantum dalam DIPA berkenaan dan atau
spesifikasi teknis yang telah ditetapkan.

Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan maka dalam penunjukannya agar


ditetapkan pejabat/staf yang memiliki kemampuan bidang keuangan
negara/daerah.

4) Bendahara Pengeluaran, yaituPegawai Negeri Sipil dalam lingkup SKPD


yang memenuhi persyaratan (mempunyai Sertifikat Bendahara)
danmempunyai tugas serta tanggung jawab:

a. Menyelenggarakan tata pembukuan berupa menerima, menyimpan,


membayarkan, menatausahakan dan mempertanggungjawabkan uang
untuk keperluan belanja secara tertib, teratur dan sesuai ketentuan
perundang-undangan yang berlaku;

b. Meneliti kelengkapan dan kebenaran perhitungan tagihan yang


tercantum dalam Surat Permintaan Pembayaran (SPP) yang diterbitkan
Pejabat Pembuat Komitmen;

c. Membayarkan dana sesuai peruntukan dan ketersediaan dana yang


bersangkutan, mempertanggungjawabkan atas penggunaan uang
persediaan;

d. Menyediakan uang persediaan dan merencanakan penarikan dana


sesuai keperluan belanja satuan kerja;

e. Membantu memeriksa keabsahan dan kelengkapan dokumen dan


bukti-bukti pengeluaran/tagihan pembayaran;

f. Mengajukan SPP UP, GU, dan TUP kepada Kuasa Pengguna Anggaran;

g. Membuat Laporan Keadaan Kas dan realisasi anggaran belanja sesuai


peraturan perundang-undangan yang berlaku;

h. Menyetorkan sisa uang persediaan pada akhir tahun anggaran ke Kas


Umum Negara;

DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH 9


KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PETUNJUK PELAKSANAAN DEKONSENTRASI
Penguatan Kelembagaan Dalam Penglolaan dan Pengembangan Wilayah Pesisir, Laut dan 2013
Pulau-Pulau Kecil

i. Memungut, menyetorkan dan melaporkan pajak secara tertib sesuai


dengan ketentuan Perundang-undangan.

5) Staf Pengelola Kegiatan,yaitu2(dua) orangPegawaiNegeri Sipil pada


Satuan Kerja yang membantu Pejabat Pembuat Komitmen dalam
melaksanakan kegiatan yang dibiayai dalam DIPA, dan untuk kelancaran
pelaksanaan kegiatan maka dalam penunjukkannya agar dipilih staf yang
tugas pokok dan fungsinya sesuai dengan ruang lingkup kegiatan
Dekonsentrasi Program/Kegiatan Fasilitasi Penguatan Pemerintah Daerah
Dalam Pengelolaan Dan Pengembangan Wilayah Pesisir, Laut Dan Pulau-
Pulau Kecilmelalui APBN 2013 yang mempunyai kemampuan mengelola
kegiatan serta berada dalam satu unit instansi dengan PPK.

B. Pembentukan Tim Organisasi Pelaksana Provinsi/Kelompok Kerja


Penyelenggaraan Dekonsentrasi Fasilitasi Penguatan Pemerintah Daerah dalam
Pengelolaan dan Pengembangan Wilayah Pesisir, Laut dan Pulau-Pulau Kecil
Pembentukan organisasi pelaksana ditingkat provinsi yang beranggotakan
wakil-wakil dari Bappeda, Biro Administrasi Pembangunan/sebutan lain, satuan
kerja pengelola keuangan daerah, dan SKPD terkait dan di tetapkan oleh Gubernur
melalui surat keputusan (SK) Gubernur.

Susunan Tim tersebut terdiri dari :

1. Pengarah adalah Gubernur.

2. Penanggung Jawabadalah Kepala Bappeda Provinsi.

3. Sekretariat
Anggotanya sebanyak 1 (satu) orang yang berasal dari Pejabat Badan yang
menangani Perencanaan Pembangunan Daerah.

4. Anggota
Anggotanya sebanyak 10 (sepuluh) orang yang berasal dari SKPD terkait,
Akademisi, LSM yang bergerak di bidang pesisir serta staf badan yang
menangani Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi yang dianggap cakap.

6.3 PELAKSANAAN KEGIATAN


6.3.1 Administrasi Kegiatan,
Administrasi kegiatan digunakan untuk membiayai kegiatan sebagai berikut :
a) Honorarium pengelola, terdiri dari Honor KPA, PPK, Penguji dan Penerbit
SPM, Bendahara dan Staf Pengelola Kegiatan;
DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH 10
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PETUNJUK PELAKSANAAN DEKONSENTRASI
Penguatan Kelembagaan Dalam Penglolaan dan Pengembangan Wilayah Pesisir, Laut dan 2013
Pulau-Pulau Kecil

b) Honorarium Tim Pokja, Terdiri dari Pengarah, Penanggung


jawab,Sekretaris dan Anggota yang didalamnya berisi wakil-wakil dari
bappeda, biro administrasi pembangunan/sebutan lain, satuan kerja
pengelola keuangan daerah, dan SKPD terkait dari masing-masing bidang
dalam pengelolaan dan pengembangan wilayah pesisir, laut dan pulau-
pulau kecil;
c) Pembuatan laporan bulanan, triwulanan, akhir tahun dan dokumen
evaluasi dalam pengelolaan dan pengembangan wilayah pesisir, laut dan
pulau-pulau kecil (Lampiran form Ia, Ib, II, dan III);
d) Dukungan administrasi, meliputi penggandaan ATK, pengiriman
surat/data, konsumsi rapat dan pendukung lainnya.
e) Perjalanan dinas ke Jakarta dalam rangka koordinasi dan konsultasi
pelaksanaan Dekonsentrasi di Ditjen Bina Bangda, Kemendagri selaku
komponen Pembina;
f) Perjalanan Dinas ke Provinsi terkait dalam rangka rapat koordinasi (untuk
9 provinsi penerima dekon TA 2012);
g) Perjalanan dinas ke Kabupaten/Kota terkait dalam rangka monitoring
pelaksanaan kegiatan dekonsentrasi;
h) Besaran biaya pada masing-masing kegiatan disesuaikan dengan indeks
yang ada dalam Standar Biaya Tahun Anggaran 2013.

6.3.2 Metode Pelaksanaan


PenyelenggaraanKegiatan Dekonsentrasi Fasilitasi Penguatan Pemerintah
Daerah Dalam Pengelolaan Dan Pengembangan Wilayah Pesisir, Laut Dan Pulau-
Pulau Kecil, meliputi :
1. Rapat Koordinasi dalam Rangka Pelaksanaan Kegiatan Dekonsentrasi
Penguatan Kelembagaan dalam Pengelolaan dan Pengembangan Wilayah
Pesisir, Laut dan Pulau-Pulau Kecil Tahun Anggaran 2013;
2. Rapat Evaluasi dalam Rangka Pelaksanaan Kegiatan Dekonsentrasi
Penguatan Kelembagaan dalam Pengelolaan dan Pengembangan Wilayah
Pesisir, Laut dan Pulau-Pulau Kecil Tahun Anggaran 2013;
3. Monitoring dan Evaluasi ke Kabupaten/Kota dalam rangka pelaksanaan
kegiatan Dekonsentrasi Penguatan Kelembagaan Dalam Pengelolaan Dan
Pengembangan Wilayah Pesisir, Laut Dan Pulau-Pulau Kecil Tahun
Anggaran 2013;

DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH 11


KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PETUNJUK PELAKSANAAN DEKONSENTRASI
Penguatan Kelembagaan Dalam Penglolaan dan Pengembangan Wilayah Pesisir, Laut dan 2013
Pulau-Pulau Kecil

4. Perjalanan Dinas dalam rangka rapat koordinasi/konsultasi kegiatan


Dekonsentrasi Penguatan Kelembagaan Dalam Pengelolaan Dan
Pengembangan Wilayah Pesisir, Laut Dan Pulau-Pulau Kecil Tahun
Anggaran 2013.
Pelaksanaan point 1 dan 2di atas, senantiasa dikoordinasikan dengan Tim
Pengelola Dekonsentrasi Pusat terutama terkait dengan agenda rapat, narasumber,
dll. Sementara pelaksanaan point 3 perlu disiapkan instrumen monev ke kab/kota
oleh Tim Pengelola Dekonsentrasi Provinsi.

6.3.3 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan


a. Cakupan wilayah yang akan diberi dana dekonsentrasi, yaitu :
1. Provinsi Kalimantan Barat
2. Provinsi Jambi
3. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
4. Provinsi Kepulauan Riau
5. Provinsi Sulawesi Tengah
6. Provinsi Sulawesi Utara
7. Provinsi Gorontalo
8. Provinsi Sulawesi Selatan
9. Provinsi Sulawesi Tenggara
10. Nusa Tenggara Timur
11. Nusa Tenggara Barat
12. Maluku
13. Maluku Utara
14. Jawa Tengah
15. Lampung

b. Waktu Pelaksanaan Januari Desember 2013.


6.3.4 Pembiayaan
Sumber pembiayaan pelaksanaan kegiatan ini dibebankan pada dana
dekonsentrasi Ditjen Bina Bangda TA 2013.

6.4 PENYALURAN DANA


Penyaluran dana Dekonsentrasi Kementerian Dalam Negeri dilaksanakan
dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor :
156/PKM.07/2008 tentang Pedoman Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor

DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH 12


KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PETUNJUK PELAKSANAAN DEKONSENTRASI
Penguatan Kelembagaan Dalam Penglolaan dan Pengembangan Wilayah Pesisir, Laut dan 2013
Pulau-Pulau Kecil

248/PMK.07/2010 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor


156/PMK.07/2008 tentang Pedoman Dana Dekon dan Tugas Pembantuan dan
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor : PER-11/PB/2011 tentang
Perubahan Atas Peraturan Direktur Jenderal PerbendaharaanNomor Per-66/Pb/2005
Tentang Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran AtasBeban Anggaran Pendapatan Dan
Belanja Negara.

6.5 REKENING
Dalam rangka pengelolaan dan penertiban rekening pemerintah sebagaimana
Peraturan Menteri Keuangan Nomor: No. 58/PMK.05/2007 tentang Penertiban
Rekening Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga, diminta kepada Saudara
untuk segera menyampaikan No. Rekening Kegiatan Dekonsentrasi lingkup Ditjen
Bina Bangda, Kementerian Dalam Negeri tahun 2013.

6.6 MONITORING DAN EVALUASI KINERJA


a. Monitoring Kegiatan :

1) Monitoring kegiatan dilaksanakan setiap saat sesuai dengan tujuan


kegiatan untuk mengetahui kemajuan dan permasalahan
pelaksanaan kegiatan di Daerah, serta upaya pemecahan masalah
secara cepat dan tepat;
2) Monitoring dilaksanakan oleh Tim Pengelolaan Kegiatan di Pusat
sebagaimana masukan dalam proses evaluasi terhadap kegiatan
dimaksud;
3) Materi monitoring meliputi aspek pencairan dana, pelaksanaan
kegiatan dan pelaporan.

b. Evaluasi Kinerja :

1) Evaluasi Kinerja dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan


pengelolaan kegiatan yang dilakukan oleh Tim Pengelola di
Provinsi, yang meliputi kajian terhadap manajemen dan output
pelaksanaan serta berbagai permasalahan yang muncul dalam
pengelolaan kegiatan;

2) Evaluasi Kinerja dilaksanakan secara bersama-sama oleh Tim


Pengelola di Provinsi dengan Tim Pengelola Kegiatan Ditjen Bina

DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH 13


KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PETUNJUK PELAKSANAAN DEKONSENTRASI
Penguatan Kelembagaan Dalam Penglolaan dan Pengembangan Wilayah Pesisir, Laut dan 2013
Pulau-Pulau Kecil

Pembangunan Daerah menjelang akhir tahun anggaran dan setiap


waktu bila dipandang perlu.

6.7 REVISI DOKUMEN ANGGARAN


a. Revisi dokumen anggaran dilakukan dengan berpedoman pada tujuan,
sasaran kegiatan;

b. Jenis dan bagian anggaran yang dapat direvisi serta tata cara revisi
dokumen anggaran berpedoman pada peraturan yang dikeluarkan oleh
Menteri Keuangan;

c. Revisi anggaran yang disampaikan kepada Kepala Kantor Wilayah


Direktorat Jenderal Perbendaharaan setidaknya memberitahukan
kepada pejabat eselon I pembina.

VII. DUKUNGAN KEGIATAN DARI KEMENTERIAN DALAM NEGERI


Untuk memberikan dukungan pembinaan penyelenggaraan Kegiatan
Dekonsentrasi Penguatan Kelembagaan Dalam Pengelolaan Dan Pengembangan
Wilayah Pesisir, Laut Dan Pulau-Pulau Kecil di Provinsi, komponen Pembina di
Pusat menyelenggarakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1. Rapat persiapan dalam rangka pelaksanaanKegiatan Dekonsentrasi Wilayah
Pesisir, Laut, dan Pulau-Pulau kecil TA 2013;
2. Penyusunan Juknis/Juklak Kegiatan Dekonsentrasi Wilayah Pesisir, Laut, dan
Pulau-Pulau kecil TA 2013;
3. Rapat koordinasi pusat dan daerah provinsi dalam rangka Pelaksanaan
Kegiatan Dekonsentrasi Penguatan Kelembagaan Dalam Pengelolaan Dan
Pengembangan Wilayah Pesisir, Laut Dan Pulau-Pulau Kecil Tahun Anggaran
2013;
4. Rapat Evaluasi Dalam Rangka Pelaksanaan Kegiatan Dekonsentrasi Penguatan
Kelembagaan Dalam Pengelolaan Dan Pengembangan Wilayah Pesisir, Laut
Dan Pulau-Pulau Kecil Tahun Anggaran 2013;
5. Perjalanan Dinas dalam rangka monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan
Dekonsentrasi Penguatan Kelembagaan Dalam Pengelolaan Dan
Pengembangan Wilayah Pesisir, Laut Dan Pulau-Pulau Kecil Tahun Anggaran
2013 di 15 (lima belas) provinsi.

DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH 14


KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PETUNJUK PELAKSANAAN DEKONSENTRASI
Penguatan Kelembagaan Dalam Penglolaan dan Pengembangan Wilayah Pesisir, Laut dan 2013
Pulau-Pulau Kecil

VIII. PELAPORAN

Pertanggungjawaban dan Pelaporan dilaksanakan sesuai dengan Peraturan


Menteri Dalam Negeri Nomor 69 Tahun 2011. Pertanggungjawaban dan pelaporan
yang harus dilaksanakan adalah :

1. Laporan Bulanan dan Triwulan yang meliputi laporan manajerial, laporan


akuntabilitas, laporan realisasi capaian status pelaksanaan dekonsentrasi per
bulan (form Ia), laporan realisasi capaian status pelaksanaan anggaran
dekonsentrasi per bulan (form Ib), laporan realisasi capaian status pelaksanaan
anggaran dekonsentrasi per triwulan (form II).

Laporan Manajerial, merupakan laporan pertanggungjawaban sebagai


kewajiban SKPD pelaksana Dekonsentrasi, meliputi :

perkembangan realisasi penyerapan dana,


pencapaian target keluaran,
kendala yang dihadapi,
dan saran tindak lanjut.
Laporan Akuntabilitas, terdiri dari :

A. Laporan Keuangan mengacu pada Sistem Akuntansi Keuangan (SAK)


meliputi :
Laporan Realisasi Anggaran (LRA),
Neraca,
Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK).
B. Laporan Barang mengacu pada Sistem Akuntasi Barang Milik Negara
(SABMN) meliputi :

Laporan mutasi barang


Catatan Atas LaporanBarang Milik Negara (CALBMN).

Disertai dengan fotocopy :


SuratPerintah Membayar (SPM),
Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D),
Rekeningkoran per bulan berjalan,
Bukti pembukaan rekening,
SK KPA
2. Laporan Tahunan meliputi laporan akhir tahun (form III).

Laporan Keuangan dimaksud disampaikan sesuai dengan PP Nomor 8 Tahun


2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, dalam bentuk
hardcopy dan softcopy (berdasarkan aplikasi SAI).

DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH 15


KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PETUNJUK PELAKSANAAN DEKONSENTRASI
Penguatan Kelembagaan Dalam Penglolaan dan Pengembangan Wilayah Pesisir, Laut dan 2013
Pulau-Pulau Kecil

Kepala SKPD/KPA bertanggungjawab atas pelaporan kegiatan Dekonsentrasi


yang menjadi kewenangannya.Dalam rangka percepatan pelaporan kegiatan
dekonsentrasi yang dibina oleh Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah, maka
Kepala SKPD/KPA WAJIB menyusun dan mengirimkan HARDCOPY
laporan(bulanan, triwulan, serta tahunan), setelah melakukan rekonsiliasi dengan
dibuktikan dengan adanya Berita Acara Rekonsiliasi setiap triwulan(per 31 Maret,
per 30 Juni, per 30 September dan per 31 Desember) serta menyertakan SOFTCOPY
baik dengan menggunakan compact discmaupun dikirim via e-mail. Laporan dibuat 2
(dua) rangkap dan disampaikan kepada Direktorat Jenderal Bina Pembangunan
Daerah,Kementerian Dalam Negeri, dengan alamat:

Ditjen Bina Bangda c.q Direktorat Pengembangan Wilayah,


Subdit Wilayah Pesisir, Laut, dan Pulau-Pulau Kecil (lantai 4)
Jalan Taman Makam Pahlawan Nomor 20,
Kalibata Jakarta Selatan, 12750
Telepon / Fax : (021) 7942643
Email :bangdapesisir@ymail.com

IX. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN


Pembinaan dan pengawasan pelaksanaan kegiatan dan administrasi keuangan
di 15 provinsi dilakukan oleh instansi yang berwenang sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam hal ini adalah Direktur Jenderal
Bina Pembangunan Daerah, Kementerian Dalam Negeri.

X. PEMBIAYAAN
Pelaksanaan kegiatan Dekonsentrasi Penguatan Pemerintah Daerah dalam
rangka Pengelolaan dan Pengembangan Wilayah Pesisir Laut dan Pulau-pulau Kecil
didukung dengan biaya yang bersumber dari APBN Kementerian Dalam Negeri
Tahun Anggaran 2013 yang tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
(DIPA).

DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH 16


KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PETUNJUK PELAKSANAAN DEKONSENTRASI
Penguatan Kelembagaan Dalam Penglolaan dan Pengembangan Wilayah Pesisir, Laut dan Pulau-Pulau Kecil 2013

XI. JADWAL KEGIATAN


JADWAL KEGIATAN
DEKONSENTRASI PENGUATAN KELEMBAGAAN DALAM PENGELOLAAN DAN
PENGEMBANGAN WILAYAH PESISIR, LAUT DAN PULAU-PULAU KECIL
TAHUN ANGGARAN 2013

Bulan
No Kegiatan Ket
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sept Okt Nov Des
1. Pembentukan Tim Pengelola dan
Tim Dekonsentrasi Provinsi Pokja
2. Kegiatan Tim Pokja
3. Rapat Koordinasi
5. Rapat Evaluasi
6. Monitoring dan Evaluasi ke
Kab/Kota
7. Perjalanan Dinas dalam rangka
Rapat Koordinasi ke Provinsi
terkait*
8. Perjalanan Dinas dalam rangka
Konsultasi/koordinasi ke Pusat
Keterangan :
- *Perjalanan Dinas dalam rangka Rapat Koordinasi ke Provinsi terkait dilakukan oleh 9 Provinsi Penerima dana Dekonsentrasi TA 2012

DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH


KEMENTERIAN DALAM NEGERI 18
PETUNJUK PELAKSANAAN DEKONSENTRASI
Penguatan Kelembagaan Dalam Penglolaan dan Pengembangan Wilayah Pesisir, Laut dan 2013
Pulau-Pulau Kecil

XII. PENUTUP
1. Dengan telah selesai disusunnya buku petunjuk pelaksana dana dekonsentrasi
pada Kegiatan Fasilitasi Dekonsentrasi Penguatan Kelembagaan dalam
Pengelolaan dan Pengembangan Wilayah Pesisir, Laut Dan Pulau-Pulau Kecil
Kementerian Dalam Negeri Tahun Anggaran 2012, maka diharapkan buku
pedoman ini akan menjadi acuan didalam melaksanakan kegiatan dana
dekonsentrasi pada satker yang telah ditunjuk di 15 provinsi.
2. Buku petunjuk pelaksana dana dekonsentrasi ini materinya disusun dengan
sangat sederhana, dengan harapan para pelaksana dana dekonsentrasi di
Pemerintah Provinsi dapat mengikuti pedoman dengan baik, sehingga sasaran
dan tujuan yang ingin dicapai dapat terlaksana dengan baik sebagaimana yang
diharapkan.
3. Dalam rangka sinkronisasi serta pencapaian target kinerja penyelenggaraan
kegiatan Dekonsentrasi Penguatan Kelembagaan dalam Pengelolaan dan
Pengembangan Wilayah Pesisir, Laut Dan Pulau-Pulau Kecil, bila pemerintah
daerah Provinsi, kabupaten/Kota mengalami kesulitan serta membutuhkan
penjelasan secara rinci dapat menghubungi Direktorat Jenderal Bina
Pembangunan Daerah Cq. Direktorat Pengembangan Wilayah, Subdit
Wilayah Pesisir, Laut, dan Pulau-Pulau Kecil, Jl. TM. Pahlawan No. 20
Kalibata Jakarta Selatan, telp/fax (021) 7942643, email :
bangdapesisir@ymail.com.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 28 Desember 2012
a.n. MENTERI DALAM NEGERI
DIREKTUR JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH,

DR. Drs. MUH. MARWAN, M.Si


Pembina Utama (IV/e)
NIP. 19551230 198103 1 001

DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH 19


KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PETUNJUK PELAKSANAAN DEKONSENTRASI
Penguatan Kelembagaan Dalam Penglolaan dan Pengembangan Wilayah Pesisir, Laut dan Pulau-Pulau Kecil 2013
FORM Ia

LAPORAN REALISASI CAPAIAN STATUS PELAKSANAAN DEKON PER BULAN


PROGRAM DEKONSENTRASI PENGUATAN KELEMBAGAAN DALAM PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN
WILAYAH PESISIR, LAUT, DAN PULAU-PULAU KECILTAHUN ANGGARAN 2013

PROVINSI :

SATKER :

BIDANG :

KENDALA YANG SARAN TINDAK KETERANGAN


NO KEGIATAN TANGGAL LOKASI AGENDA HASIL
DIHADAPI LANJUT

1 Rapat Koordinasi Prosiding

2 Rapat Evaluasi Prosiding

3 Perjalanan Dinas Ke Kab/Kota Laporan

Perjalanan Dinas Dalam Rangka Laporan


4
Koordinasi/Konsultasi

Keterangan :
Kegiatan disesuaikan dengan POK

DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH


KEMENTERIAN DALAM NEGERI 20
PETUNJUK PELAKSANAAN DEKONSENTRASI
Penguatan Kelembagaan Dalam Penglolaan dan Pengembangan Wilayah Pesisir, Laut dan Pulau-Pulau Kecil 2013
LAPORAN RENCANA PENYERAPAN ANGGARAN (RPA)
PROGRAM DEKONSENTRASI Form Ib
TAHUN ANGGARAN 2013

PROVINSI :
SATKER :
BIDANG DEKON :

Januari Februari Maret s.d


Kode Uraian Pagu Desember
Target (Rp) % Target (Rp) % Target (Rp) %

Mengetahui,

(KPA/PPK)

KETRANGAN :
Data RPA untuk 1 tahun Anggaran sudah dikirimkan ke Pengelola Dekon/Ditjen Bina Pembangunan Daerah cq. Bagian Perencanaan paling lambat akhir Triwulan I

DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH


KEMENTERIAN DALAM NEGERI 21
PETUNJUK PELAKSANAAN DEKONSENTRASI
Penguatan Kelembagaan Dalam Penglolaan dan Pengembangan Wilayah Pesisir, Laut dan Pulau-Pulau Kecil 2013
LAPORAN REALISASI CAPAIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PER TRIWULAN
Form II
PROGRAM DEKONSENTRASI
TAHUN ANGGARAN 2013

PROVINSI : (a)
SATKER : (b)
BIDANG DEKON : (c)

PENYERAPAN PADA TAHUN ANGGARAN 2013

Bidang Kegiatan TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV TOTAL


NO. Pagu
Dekonsentrasi
1 Jan - 31 Mar 1 Apr - 30 Jun 1 Jul - 30 Sept 1 Okt - 31 Des
Target % Realisasi % Target % Realisasi % Target % Realisasi % Target % Realisasi % Target Realisasi % Sisa %

1
(c) (d) (e) (f) (g) (h) (e) (f) (g) (h) (e) (f) (g) (h) (e) (f) (g) (h) (i) (j) (k) (l) (m)

TOTAL 0 0 % 0 % 0 % 0 % 0 % 0 % 0 % 0 % 0 0 % 0 %

Mengetahui, (n)

(KPA/PPK)

Keterangan :
a. Diisi nama Provinsi penerima dana dekonsentrasi
b. Diisi nama Satker penerima dana dekonsentrasi
c. Diisi nama bidang kegiatan dekonsentrasi
d. Diisi jumlah pagu dekonsentrasi yang diterima
e. Diisi jumlah target realisasi per-triwulan (bukan akumulasi)
f. Diisi prosentase target realisasi per-triwulan dari total pagu (bukan akumulasi) dari total pagu
g. Diisi jumlah realisasi per-triwulan (bukan akumulasi)
h. Diisi prosentase realisasi per-triwulan dari total pagu (bukan akumulasi) dari total pagu
i. Diisi total target realisasi (akumulasi triwulan)
j. Diisi total realisasi (akumulasi triwulan)
k. Diisi prosentase total realisasi dari pagu
l. Diisi sisa pagu yang telah direalisasi/diserap
m. Diisi prosentase sisa dari pagu
n. Diisi nama KPA/PPK bidang kegiatan dekonsentrasi dan ditandatangani
o. Data laporan Realisasi Capaian sudah dikirimkan ke Pengelola Dekon/Ditjen Bina Pembangunan Daerah cq. Bagian Perencanaan paling lambattanggal 10 setelah Triwulan berakhir.

DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH


KEMENTERIAN DALAM NEGERI 22
PETUNJUK PELAKSANAAN DEKONSENTRASI
Penguatan Kelembagaan Dalam Penglolaan dan Pengembangan Wilayah Pesisir, Laut dan Pulau-Pulau Kecil 2013

PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN DEKONSENTRASI Form III


TAHUN ANGGARAN 2013

PROVINSI : (a)
SATKER : (b)
BIDANG DEKON : (c)

TAHUN ANGGARAN 2013 KENDALA/MASALAH DALAM PELAKSANAAN TINDAK LANJUT PENYELESAIAN


KEGIATAN

TRIWULAN I (d) (e)


TRIWULAN II
TRIWULAN III
TRIWULAN IV

Mengetahui, (f)

(KPA/PPK)

Keterangan :
a. Diisi nama Provinsi penerima dana dekonsentrasi
b. Diisi nama Satker penerima dana dekonsentrasi
c. Diisi nama bidang kegiatan dekonsentrasi
d. Diisi kendala/permasalahan pelaksanaan kegiatan dekonsentrasi
e. Diisi tindak lanjut terhadap permasalahan kegiatan dekonsentrasi
f. Diisi nama KPA/PPK bidang kegiatan dekonsentrasi dan ditandatangani

DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH


KEMENTERIAN DALAM NEGERI 23
PETUNJUK PELAKSANAAN DEKONSENTRASI
Penguatan Penguatan Kelembagaan Dalam Penglolaan dan Pengembangan Wilayah Pesisir, 2013
Laut dan Pulau-Pulau Kecil

FORM IV

SISTEMATIKA

LAPORAN TAHUNAN/AKHIR PROGRAM DEKONSENTRASI PENGUATAN KELEMBAGAAN


DALAM PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH PESISIR, LAUT, DAN PULAU-
PULAU KECIL

TAHUN ANGGARAN 2013

COVER

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

KATA PENGANTAR

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Tujuan Penulisan Laporan
BAB II. HASIL PELAKSANAAN DEKON

BAB III. PERMASALAHAN DAN KENDALA PELAKSANAAN DEKON

BAB IV. PENUTUP

4.1 Masalah dan Saran Pemecahan

4.2 Rekomendasi Kebijakan Pelaksanaan Dekon ke depan untuk pemerintah pusat

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH 24


KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Anda mungkin juga menyukai