I. PENDAHULUAN
dengan insang dan bergerak menggunakan sirip. Penyediaan benih ikan yang
sakit bahkan akan mengalami kematian akibat kualitas air yang buruk.
Pada dasarnya banyak ikan budidaya yang mati akibat terserang oleh
penyimpangan bentuk anatomi organ tubuh, organ darah, dan kimiawi cairan
Penyakit ikan timbul karena adanya interaksi antara lingkungan inang (ikan)
dan adanyga jasad penyebab penyakit. Apabila ketiga faktor ini terganggu dan
tidak seimbang, maka akan timbul penyakit ikan. Organisme yang diserang
penyakit pada umumnya berasal dari kelompok hama, parasit, dan non parasit.
Parasit adalah organisme yang hidup pada organisme lain yang mengambil
budidaya adalah dari jenis virus, bakteri, jamur, protozoa, golongan cacing dan
udang renik. Serangan parasit biasanya terjadi pada kolam yang kualitas airnya
buruk atau kolam yang tidak terawat. Faktor lain yang membuat serangan parasit
susah dicegah adalah minimnya peralatan yang dimiliki untuk mendeteksi parasit
tersebut.
Keong mas merupakan organisme air tawar. Keong mas ini berasal dari
Amerika selatan. Hewan ini diintroduksi ke Indonesia pada tahun 1981 sebagai
hewan hias. Sejak awal introduksi, ada dua pendapat yang bertentangan perihal
keong mas. Satu pihak mendukung introduksi keong mas dan membiakkannya
sebagai hewan hias, pihak lain mengkhawatirkan keong mas akan menjadi hama
tanaman (Hendarsih dkk, 2009). Keong mas merupakan hewan yang sangat rakus,
dan makan hampir semua tumbuhan dalam air yang masih lunak. Keong mas
memiliki mulut yang berada diantara tentakel bibir dan memiliki radula, yaitu
lidah yang dilengkapi dengan beberapa baris duri yang tiap baris terdiri atas tujuh
4
duri. Radula memarut jaringan tanaman sehingga tanaman patah dan kemudian
setiap keong mas dewasa (60 hari setelah menetas hingga 3 tahun) menghasilkan
telur berkisar antara 132 sampai 1.827 butir. Telur menetas setelah 7 sampai 14
berkembang biak sangat cepat dan mampu merusak tanaman padi dalam waktu
yang cepat (Hendarsih dan Kurniawati, 2009). Keong mas dapat bertahan hidup
coklat muda, dagingnya berwarna putih susu sampai merah keemasan atau orange
(Anonimus, 2009).
vertebrata termasuk ikan. memiliki siklus hidup kompleks yang melibatkan satu
Digenea umumnya berbentuk pipih seperti daun dengan struktur mirip turbelaria
free living dan bersifat hermaprodit. Tubuh lunak dan terdiri 2 sucker, faring,
Digenea yang telah diketahui mendekati 400 genera dan sedikitnya 4000
spesies yang menyerang ikan. Parasit ini memperlihatkan inang spesifisitas yang
tinggi terutama pada inang antara yang pertama dan pada inang akhir. Organ yang
diserang pada inang akhir adalah organ internal seperti saluran gastrointernal dan
organ yang berdekatan seperti hati dan empedu, paru-paru, gelembung renang
1. Fasciola hepatica
Cacing ini hidup sebagai parasit di dalam hati manusia dan hewan
ternak seperti sapi, babi, dan kerbau. Tubuhnya mencapai panjang 2-5 cm,
siklus hidup mulai dari dalam tubuh inangnya, ketika keluar dari tubuh
kemudian keluar dari tubuh inang bersama feses (kotoran). Bila jatuh di
tempat yang sesuai, telur ini akan menetas dan menjadi mirasidium (larva
akan masuk ke tubuh siput tersebut, tetapi bila tidak bertemu siput air
redia dan kemudian menjadi serkaria. Serkaria membentuk ekor dan keluar
lain, menunggu termakan oleh hewan. Ketika kista ikut termakan bersama
2. Fasciolopsis buski
tumbuhan air.
7
Praktikum ilmu penyakit ikan ini dilaksanakan pada hari Rabu 25 Oktober
Pindahkan beberapa sampel keong mas berukuran kecil kedalam cawan petri yang
telah disediakan, lalu penuhi cawan petri dengan air sampai penuh dan cawan
petri ditutup rapat. Usahakan saat penutupan cawan petri jangan terjadi bubling,
kalo terjadi ulangi lagi. Kemudian cawan petri yang berisi siput dimasukkan
kedalam oven untuk disinari. tunggu beberapa saat cercaria yang keluar diamati.
Larva dipindahkan pada slide glass dan ditutup dengan cover glass. Kemudian
4.1. Hasil
Parasit yang di temukan pada prktikum siklus hidup parasit digenea adalah
hasil perbandingan yang didapat dari sumber internet dan objek yang diamati
sewaktu praktikum.
4.2.1. Pembahasan
Trematoda disebut juga cacing daun yaitu cacing yang termasuk kelas
Trematoda kelas Platyhelminthes dan hidup sebagai parasit. Keong air di sini
dari cacing trematoda yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia dan
hewan. Pada tubuh siput tersebut berkembang cercaria yang pada waktu tertentu
sifat hermafrodit yang memiliki siklus hidup yang kompleks. Mulai dari telur,
ini lebih bervariasi. Ada trematoda yang hidup di hati, Paru, usus bahkan dalam
5.1. Kesimpulan
penutupan cawan petri. Parasit digenea melakukaan siklus hidupnya dengan inang
5.2 Saran
Hendak nya Praktikan harus lebih teliti dan fokus dalam mengamati
mikroskop agar tidak salah dalam menentukan jenis pasasit yang ditemukan.
melakukan praktikum ini sesuai prosedur yang ada, sehingga hasil yang diperoleh
DAFTAR PUSTAKA
Lukistyowati I, dkk. 2017. Parasit dan Penyakit Ikan. Pekanbaru : UNRI PRESS
.112 hal.
Muchsin, dkk. 2010. Kepadatan Keong Pila ampullaceal di Areal Persawahan Pondok
Hijau.Laporan Praktikum Ekologi Hewan