Anda di halaman 1dari 6

STRUKTUR DAN KONSTRUKSI

Struktur berkaitan erat dengan pemahaman suatu bangunan, yang dikategorikan dalam 2
kategori yaitu, sub structure ( struktur bawah ) dan upper struktur ( struktur atas ). Kostruksi
berhubungan dengan metode , teknik atau cara , misalnya ; mengikat , manyambung dll.
Berikut ini adalah struktur dan konstruksi bangunan tradisional SAO TUA suku ende lio di desa
nggela.

A. Struktur bawah SAO TUA


Struktur bagian bawah bangunan berupa landasan utama berdirinya sebuah bangunan
yang dikenal istilah pondasi. Pondasi pada bangunan rumah adat SAO TUA
menggunakan kayu yang berbentuk trapesium yang tinggi + 1 meter dan lebar + 25 cm
sebagai penopang, yang berdiri secara vertical. Pondasi dalam bahasa lio disebut
dengan leke lewu berartikan tiang kolom pondasi.
Bentuk dari pondasi dari rumah SAO TUA yang unik yaitu kolom bangunan hanya
diletakkan di atas sebuah batu datar. Tujuan pembuatan pondasi seperti ini adalah
untuk menghindari keretakan pada kolom bangunan. Dan juga terdapat pen yang
terbuat dari kayu yang berukuran 5/7 yang berfungsi untuk mengikat antar pondasi agar
tidak terjadi pergeseran.

Pen yang terbuat dari


Kayu yang berukuran
5/7.

Gambar 1. pondasi rumah adat sao tua.

Sumber : dokumentasi kelompok.


B. STRUKTUR LANTAI (NDAWA)SAO TUA

Lantai rumah adat sao tua dalam bahasa ende lio biasa di sebut tenda yang terbuat dari bilah
bambu yang disusun sejajar satu arah. Struktur lantai pada sao tua terdiri dari tiga bagian yaitu
lantai tenda lo,o (teras kecil ), tenda ria (teras besar), lantai koja ndawa (lantai ruang dalam).
Yang membedakan diantara ketiganya adalah perbedaan tinggi lantainya. Alas an pembuatan
lantai dari bilah bambu adalah agar udara yang melewati kolong rumah dapat masuk keruang
atas .

Bilah bambu(ndawa)

Tenda loo tidak memiliki pondasi


dan memiliki tiga balok penyangga
.dan di tutup dengan bahan lantai
yang terbuat dari bilah bambu.

gambar 3. Tenda lo.o (teras kecil)


Tiang penyangga
pada tenda lo.o
Balok pertama balok kedua (teras kecil)

Balok ketiga Struktur tenda lo.o memiliki tiang


yang menahan beban dari tiga balok
yang menggantung atau menempel
pada struktur balok tenda aria(teras
besar).
gambar 4. Tenda ria (teras besar )

Tenda ria (teras besar).memiliki perbedaan


tinggi lantai dari tenda lo.o. dan hanya
dipisahkan dengan dinding papan(benga).
Balok(tenga) penahan beban dari tenda ria di
topang langsung oleh pondasi (leke lewu).

Bambu bulat (peri/au) juga menahan beban


dari balok yang dibentangi lantai (ndawa).

gambar . lantai koja ndawa(lantai ruang dalam)


Lantai koja ndawa (lantai ruang dalam)
terdiri dari beberapa ruangan antara lain
kamar kiri (rimba kiri),kamar( rimba
kanan), ruang utama (koja ndawa).

Ruang utama ( koja ndawa )


tempat untuk berdoa kepada
Gambar . rimba kiri (kamar) leluhur

Gambar . rimba kiri (kamar)


C. Strukutur tiang

Pada bangunan tradisional sao tua struktur atas lantai mempunyai empat buah wisu (tiang
kolom) penyangga yang dipotong dari kogo laba ( balok kayu palang bagian atas) 310 cm yang
ditopang juga isi boko ( balok kayu palang bagian bawah) yang panjang 470 cm. Bangunan sao
tua. Tinggi masing masing tiang kolom bangunan sao tua 200 cm dimana bentuk dari kolom
bebeda dengan kolom bangunan lainya.diantara tiang kolom samping kanan dan samping kiri
sao tua terdapat leke raja yaitu satu tiang badan rumah yang panjangnya 200 cm. Letaknya
dibagian tengah yang menghubungkan dengan tiang mangu yang panjangnya 400 cm untuk
menahan bubungan yang membentuk atap rumah atau ubu sao.a

Wisu (tiang
Teknik
kolom)penyangga
sambung
an pasak

Kogo laba (balok kayu


palang bagian atas.
Teknik yang di terapkan
pada sambungan ini
adalah adalah teknik
pasak
Isi boko (balok kayu palang
bagian bawah. Menerapkan
teknik sambungan pasak

Wisu lulu

Kaka wisu

Anda mungkin juga menyukai