FISIKA DASAR
Disusun oleh
1. Nikmatus Sholeha (141810301034)
2. Hendra Budi S (141810301035)
3. Nindi Listia K (141810301036)
4. Selvina Rizky A (141810301037)
Kelompok/Shift : 2 / 13.00-16.00
Nama Asisten : Erfin Budi F
Koordinator : Syamsudin
Viskositas berkaitan dengan keadaan atau fase viskeous, yakni fase diantara padat dan
cair yang terjadi sewaktu bahan padat menjadi lembek sebelum menjadi cair sewaktu
dipanaskan. Viskositas tak lain membicarakan masalah gesekan antara bagian bagian cairan
pada umumnya, yang bergerak satu terhadap yang lain. Gesekan tersebut ditimbulkan oleh
gaya tarik menarik antar molekul di satu lapisan molekul di lapisan lain(Soedojo,2004).
Viskositas suatu fluida adalah ukuran resistensinya terhadap laju deformasi. Gesekan
molekuler dari gas dapat digambarkan lebih mudah dibandingkan gerakan cairan. Sehingga
pemahaman tentang adanya viskositas membutuhkan pengamatan terhadap gerrakan fluida
secara mlekuler(Welty,2004).
Akan tetapi sebenarnya pada kelereng juga bekerja gaya keatas archimedes sebesar berat
cairan yang dipindahkan yaitu sebesar
4 3
= =
3
Dengan V ialah volume kelereng dan adalah massa jenis cairan. Dengan menuliskan
4 3
= =
3
Dengan ialah massa jenis bahan pembuat kelereng, persamaan diatas terkoreksi menjadi
2 2
=
Jadi dengan mengukur jari jari kelereng r, kecepatan jatuh v sewaktu kecepatan itu
tetap dan diketahui , , dan dapat dihitung koefisien viskositas(Hasan,1997).
1. Jika berat dari benda naik, maka viskositas juga akan naik.
2. Temperatur naik maka viskositas juga naik.
3. Zat zat yang elektrolit merendahkan viskositas sedangkan zat zat koloidal menaikkan
viskositas.
(Marzuki,2010).
Penentuan viskositas zat cair juga dipengaruhi oleh rapat massa bola. Rapat massa
bola tersebut merupakan kerapatan massa yang tidak dipengaruhi gaya cairan diluarnya.
Penentuan rapat massa () dapat ditentukan dengan menurunkan rumus
=
3
=
4 3
Rumus di atas kemudian di diferensiasi. Penurunan tersebut juga dipakai ketika menurunkan
kecepatan terminal yang rumusnya :
Dari hasil kecepatan terminal tersebut kemudian membuat grafik. Penentuan grafik,
gradiennya di tentukan dengan Vm dari kecepatan terminal. Sehingga dapat ditentukan rumus
fungsi.
Viskositas dalam kimia adalah ukuran hambatan suatu fluida untuk mengalir. Makin
besar viskotsitas makin lambat aliran cairan. Viskositas cairan biasanya turun dengan
meningkatnya suhu. Cairan yang mempunyai gaya antar molekul kuat memiliki viskositas
yang lebih besar. Dari uraian dapat diketahui bahwa viskositas yang merupakan sifat fisik
memiliki gaya ikatan kimiadalam cairan tersebut(Chang,2003).
Aliran darah merupakan viskositas pada tubuh makhluk hidup. Viskositas tersebut
sebenarnya merupakangaya gesekan internal antara molekul molekul dan partikel yang
menyusun fluida dalam pembuluh darah yang berbentuk silinder. Aliran laminer pembuluh
darah di ilustrasikan gesekan dalam fluida. Lapisan paling luar bergerak dengan kecepatan
cepat. Sedangkan di bawahnya berkecepatan lebih kecil.perubahan kecepatan tersebut disebut
gradien kecepatan.dalam darah terdapat viskositas pada suhu 30 derajat celcius yaitu 4103
PaS. Dan pada plasma darah yaitu 1.5103PaS(Guyton AC,1997).
BAB 3. METODE KERJA
3.1 AlatdanBahan
Adapunalatdanbahandalampraktikum kali iniadalahsebagaiberikut :
1. Viskositas bola jatuhdenganperlengkapannyasatu set,
berfungsiuntukmengukurviskositaszatcair
2. Mikrometer, berfungsiuntukmengukur diameter bola besi
3. Stopwatch, berfungsiuntukmengukurwaktudisaat bola besidijatuhkan
4. Neraca, berfungsiuntukmenimbangmassabenda
5. Benda padatberbentuk bola, berfungsiuntukbahanpengukurviskositaszatcair
6. Mistar, berfungsiuntukmengukurpanjangtabung viscometer
7. Jangkasorong, berfungsiuntukmengukur diameter tabung.
3.2 DesainPercobaan
3.2.1 Menentukanviskositasfluidaoli Bola pejal
Keterangan :
Titik R
Titik S1
Titik S2
Titik S3
Titik S4
a. Menentukanmassajenisbenda ( )
1
=
2
1
=
2
4
= , = 3
3
= | | ||, = 4 2
= | | || + | | ||
/ / /
=| | || + | || || | ||
4/3 3 4/3 3
=| | || + | || | ||
4/3 3
1
=| 4 | || + | | |4 3 | + ||
4 3 2
3 3 (3 )
4/3 3 9
=| || | || + | | ||
4 3 4
= 100%
= 100%
= 1
b. Menentukankecepatan terminal
=
= | | (0,68 . )2 + | | ||2
= | | (0,68 . )2 + | | ||2
1
= (| | (0,68 . ))2 + (| | )2
c. Menentukankekentalan
= 1 + 2,4
1
=
2
1
=
2
= | | || + | | ||
2,4 2,4
=| | || + | | ||
2 2 ( )
=
.
= ( )
= . 100%
= 100% I
= 1 log
2 2
= ( )
d. Cara menentukankecepatantermalberdasarkanpersamaan (3.1)
2 2 ( )
=
=
2
= ( ) (0,68 . )2 + ( )2 ()2
= ( )2 (0,68 . )2 + ( )2 ()2
1
= ( )2 (0,68 . )2 + ( )2 ()2
1
=
2
( ) 2
= (
( 1)
/ /
=| | || + | || | ||
1 3
= | 43 | || + | 44 | ||
3 3
1
=
2
1
=
2
f. Cara menghitungangkakekentalanviskositasberdasarkanpersamaan (3.3)
= (1 + 2,4 )
2,4 2,4
= | | || + | 2 | ||
1
=
2
= 0,0025
2 2
= ( )
2 2 2 2
=
.
2 2 2
2 2
( ( ) (0,68 ) + ( ( )2 ()2
. 2 .
2 2
= +( ( ))2
2
2 2 2
(0,68()2 + ( ) (0,68 . )2
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Adapun hasil dari praktikum kekentalan (viskositas) zat cair adalah sebagai berikut :
m r b b i k ap bb
No Bola
gr cm ^3 ^3 % % ^3
1,69*10^-
1 1 2,1 3,68 0,01 5 0,16 99,84 4 0,0101,650*10^-5
1,69*10^-
2 2 2,1 3,68 0,01 5 0,16 99,84 4 0,0101,650*10^-6
1,69*10^-
3 3 2,1 3,68 0,01 5 0,16 99,84 4 0,0101,650*10^-7
2,96*10^- 2,07*10^-
4 4 1,6 11,37 2,07*10^3 5 0,18 99,82 3 32,96*10^-5
2,96*10^- 2,07*10^-
5 5 1,5 11,37 2,07*10^4 5 0,18 99,82 3 32,96*10^-6
2,96*10^- 2,07*10^-
6 6 1,6 11,37 2,07*10^5 5 0,18 99,82 3 32,96*10^-7
2. Menentukan kecepatan terminal
Tabel 4.2 kecepatan terminal pada S1 Oli
m S1 T1 Vm S1 T1 Vm i k ap VmVm
Bola
gr m S m s % %
5*10^- 7,28*10^- 0,487,2*10^-
1 2,1 0,3 0,62 0,48 4 0,023 2 4,17 95,83 2 2
5*10^- 7,28*10^-
2 2,1 0,3 0,5 0,6 4 0,023 2 4,17 95,83 2 0,67,2*10^-2
5*10^- 7,28*10^-
3 2,1 0,3 0,63 0,48 4 0,023 2 4,17 95,83 2 0,47,2*10^-2
5*10^-
4 1,6 0,3 2,97 0,101 4 0,043 1,4*10^-3 1,4 98,6 3 0,11,4*10^-3
5*10^- 0,091,4*10^-
5 1,6 0,3 3,04 0,099 4 0,043 1,4*10^-3 1,4 98,6 3 3
5*10^- 0,091,4*10^-
6 1,6 0,3 3,12 0,09 4 0,043 1,4*10^-3 1,4 98,6 3 3
Tabel 4.3 Kecepaatn terminal pada S1 minyak
m S1 T1 Vm S1 T1 Vm i k ap VmVm
Bola
gr M S m s % %
5*10^- 2,62*10^- 7,67*10^- 0,97,6*10^-
1 2,1 0,3 0,62 0,07 4 2 2 8,16 91,84 2 2
5*10^- 2,62*10^- 7,67*10^- 1,07,6*10^-
2 2,1 0,3 0,5 1,07 4 2 2 8,16 91,84 2 2
5*10^- 2,62*10^- 7,67*10^- 0,77,6*10^-
3 2,1 0,3 0,63 0,79 4 2 2 8,16 91,84 2 2
5*10^- 9,49*10^- 1,72*10^- 0,21,7*10^-
4 1,6 0,3 2,97 0,23 4 2 2 7,48 92,52 2 3
5*10^- 9,49*10^- 1,72*10^- 0,21,7*10^-
5 1,6 0,3 3,04 0,25 4 2 2 7,48 92,52 2 3
5*10^- 9,49*10^- 1,72*10^- 0,21,7*10^-
6 1,6 0,3 3,12 0,22 4 2 2 7,48 92,52 2 3
S a
Bol m 2 T2 Vm S2 T2 Vm i k p VmVm
a
gr m S m s % %
2, 0, 1,1 0,44 5*10 1,856*10 7,122*10 0,447,12*1
1 1 5 3 2 ^-4 ^-2 ^-2 1,63 98,37 3 0^-2
2, 0, 1,1 0,44 5*10 1,856*10 7,122*10 0,447,12*1
2 1 5 2 6 ^-4 ^-2 ^-2 1,63 98,37 3 0^-2
2, 0, 1,1 0,42 5*10 1,856*10 7,122*10 0,427,12*1
3 1 5 8 4 ^-4 ^-2 ^-2 1,63 98,37 3 0^-2
1, 0, 4,8 0,16 5*10 4,332*10 11,240*1 6,85 93,14 0,1611,2*1
4 6 5 1 8 ^-4 ^-2 0^-3 4 6 3 0^-3
1, 0, 4,8 0,16 5*10 4,332*10 11,240*1 6,85 93,14 0,1611,2*1
5 6 5 7 4 ^-4 ^-2 0^-3 4 6 3 0^-3
1, 0, 5,0 5*10 4,332*10 11,240*1 6,85 93,14 0,1611,2*1
6 6 5 9 0,16 ^-4 ^-2 0^-3 4 6 3 0^-3
a
Bol m S2 T2 Vm S2 T2 Vm i k p VmVm
a
gr m s M S % %
0, 1,1 0,84 5*10^ 3,60*10^ 7,67*10^ 6,6 93,3
1 2,1 5 3 7 -4 -2 -2 1 9 1 0,8476,8*10^-3
0, 1,1 1,06 5*10^ 3,60*10^ 7,67*10^ 6,6 93,3
2 2,1 5 2 4 -4 -2 -2 1 9 1 1,0646,8*10^-3
0, 1,1 0,89 5*10^ 3,60*10^ 7,67*10^ 6,6 93,3
3 2,1 5 8 3 -4 -2 -2 1 9 1 0,8936,8*10^-3
0, 4,8 0,22 5*10^ 9,07*10^ 1,72*10^ 4,4 95,5 0,22510,88*10
4 1,6 5 1 5 -4 -2 -2 2 8 2 ^-3
0, 4,8 0,25 5*10^ 9,07*10^ 1,72*10^ 4,4 95,5 0,22410,88*10
5 1,6 5 7 4 -4 -2 -2 2 8 2 ^-3
0, 5,0 0,25 5*10^ 9,07*10^ 1,72*10^ 4,4 95,5 0,22910,88*10
6 1,6 5 9 9 -4 -2 -2 2 8 2 ^-3
Tabel 4.5 kecepatan terminal pada s3 Oli
Bol M S3 T3 Vm S3 T3 Vm i k ap VmVm
a Gr m s M s % %
2, 0, 1,2 0,47 5*10^ 0,08
1 1 6 6 6 -4 0,07 3 14,3 85,7 2 0,40,8*10^-1
2, 0, 5*10^ 0,08
2 1 6 1,5 0,4 -4 0,07 3 14,3 85,7 2 0,40,8*10^-1
2, 0, 5*10^ 0,08
3 1 6 1,4 0,42 -4 0,07 3 14,3 85,7 2 0,40,8*10^-1
1, 0, 0,10 5*10^ 18,3
4 6 6 5,5 4 -4 0,04 0,02 4 81,66 2 0,10,02
1, 0, 0,10 5*10^ 18,3
5 6 6 5,5 9 -4 0,04 0,02 4 81,66 2 0,10,02
1, 0, 6,6 5*10^ 18,3
6 6 6 5 0,04 -4 0,04 0,02 4 81,66 2 0,10,02
a
Bol m S3 T3 Vm S3 T3 Vm i k p VmVm
a
gr m s M s % %
2, 0, 1,2 5*10^ 1,000,21*10^
1 1 6 6 1 -4 0,068 0,021 1,96 98,04 3 -3
2, 0, 5*10^ 1,200,21*10^
2 1 6 1,5 1,2 -4 0,068 0,021 1,96 98,04 3 -3
2, 0, 5*10^ 1,000,21*10^
3 1 6 1,4 1 -4 0,068 0,021 1,96 98,04 3 -3
1, 0, 5*10^ 0,263,62*10^
4 6 6 5,5 0,26 -4 0,033 3,6*10^-3 1,41 98,59 3 -3
1, 0, 5*10^ 0,263,62*10^
5 6 6 5,5 0,26 -4 0,033 3,6*10^-3 1,41 98,59 3 -3
1, 0, 6,6 5*10^ 0,263,62*10^
6 6 6 5 0,25 -4 0,033 3,6*10^-3 1,41 98,59 3 -3
S V a
Bo M 4 T4 m S4 T4 Vm i k p VmVm
la G
r m s M s % %
2, 0, 5*10 0,3*10 0,0 99,
1 1 7 1,3 0,5 ^-4 0,1 ^-3 6 94 4 0,5060,003*10^-1
2, 0, 1,6 0,4 5*10 0,3*10 0,0 99,
2 1 7 5 2 ^-4 0,1 ^-3 6 94 4 0,420,003*10^-1
2, 0, 0,4 5*10 0,3*10 0,0 99,
3 1 7 1,6 3 ^-4 0,1 ^-3 6 94 4 0,430,003*10^-1
1, 0, 6,7 5*10 0,76*1 0,07*1 0,0 99,
4 6 7 5 0,1 ^-4 0^-3 0^-3 7 93 4 0,10,007*10^-2
0,10
1, 0, 5*10 0,76*1 0,07*1 0,0 99, ,007*
5 6 7 6,8 0,1 ^-4 0^-3 0^-3 7 93 4 10^-2
1, 0, 5*10 0,76*1 0,07*1 0,0 99,
6 6 7 7 0,1 ^-4 0^-3 0^-3 7 93 4 0,10,007*10^-2
m S1 T1 Vm S1 T1 Vm i k ap VmVm
Bola
gr m s M s % %
5*10^- 10^- 0,28*10^- 1,0400,028*10^-
1 2,1 0,7 1,3 1,04 4 2 2 0,27 99,73 4 1
5*10^- 10^- 0,28*10^- 1,0000,028*10^-
2 2,1 0,7 1,65 1 4 2 2 0,27 99,73 4 1
5*10^- 10^- 0,28*10^- 1,0000,028*10^-
3 2,1 0,7 1,6 1 4 2 2 0,27 99,73 4 1
5*10^- 1,87*10^- 0,2300,187*10^-
4 1,6 0,7 6,75 0,23 4 0,2 3 0,74 99,26 4 2
5*10^- 1,87*10^- 0,2300,187*10^-
5 1,6 0,7 6,8 0,29 4 0,2 3 0,74 99,26 4 2
5*10^- 1,87*10^- 0,2300,187*10^-
6 1,6 0,7 7 0,23 4 0,2 3 0,74 99,26 4 2
Rmy
Bol m k R s1
a a
gr gr mm M m i k p +
2, 5,49 3,68*10^- 3,68*10^- 1,48*10 0,91,4*10
1 1 2,1 5 3 3 0,9 ^-2 15,1 84,9 2 ^-2
2, 5,49 3,68*10^- 3,68*10^- 1,48*10 0,91,4*10
2 1 2,1 5 3 3 0,9 ^-2 15,1 84,9 2 ^-2
2, 5,49 3,68*10^- 3,68*10^- 1,48*10 0,91,4*10
3 1 2,1 5 3 3 0,9 ^-2 15,1 84,9 2 ^-2
1, 1,5 5,49 11,37*10 11,37*10 0,74*10 85,4 0,50,7*10
4 6 6 5 ^-3 ^-3 0,5 ^-2 14,51 9 2 ^-2
1, 1,5 5,49 11,37*10 11,37*10 0,74*10 85,4 0,50,7*10
5 6 6 5 ^-3 ^-3 0,5 ^-2 14,51 9 2 ^-2
1, 1,5 5,49 11,37*10 11,37*10 0,74*10 85,4 0,50,7*10
6 6 6 5 ^-3 ^-3 0,5 ^-2 14,51 9 2 ^-2
Tabel 4.10 viskositas pada s2 minyak
Rmy
Bol m k R s1
a a
gr gr Mm M m i k p +
2, 5,49 3,68*10^- 3,68*10^- 0, 0,13*10 13,2 86,7 0,90,1*10
1 1 2,1 5 3 3 9 ^-1 7 3 2 ^-1
2, 5,49 3,68*10^- 3,68*10^- 0, 0,13*10 13,2 86,7 0,90,1*10
2 1 2,1 5 3 3 9 ^-1 7 3 2 ^-1
2, 5,49 3,68*10^- 3,68*10^- 0, 0,13*10 13,2 86,7 0,90,1*10
3 1 2,1 5 3 3 9 ^-1 7 3 2 ^-1
1, 1,5 5,49 11,37*10 11,37*10 0, 0,04*10 92,4 0,50,4*10
4 6 6 5 ^-3 ^-3 5 ^-1 7,84 6 2 ^-2
1, 1,5 5,49 11,37*10 11,37*10 0, 0,04*10 92,4 0,50,4*10
5 6 6 5 ^-3 ^-3 5 ^-1 7,84 6 2 ^-2
1, 1,5 5,49 11,37*10 11,37*10 0, 0,04*10 92,4 0,50,4*10
6 6 6 5 ^-3 ^-3 5 ^-1 7,84 6 2 ^-2
4.2 Pembahasan
Viskositas tidak lepas dari kekentalan. Viskositas merupakan fase antara padat dan
cair. Angka viskositas merupakan angka dimana untuk mengukur viskositas. dan
pergerakantersebut tidak dapat diukur dengan mata telanjang harus dengan cara molekuler.
Pengukuran viskositas dapat diukur dengan prinsip bola jatuh. Pada percobaan yang
telah dilakukan dengan menggunakan tabung panjang yang diisi cairan untuk diketahui
viskositasnya. Dalam percobaan juga dapat diketahui kecepatan terminal benda dan massa
jenis bola.
Penentuan kecepatan terminal benda setelah dilakukan percobaan dapat dihitung
dengan menggunakan rumus (3.4). rumus tersebut didapat dari penurunan rumus kecepatan
yang sebanding dengan jarak dan berbanding terbalik dengan waktu yang dibutuhkan pada
titik tertentu yang telah ditentukan. Hasil kecepatan terminal pada percobaan adalah
kecepatan terminal pada minyak lebih cepat dari kecepatan terminal oli. Dengan bola yang
lebih kecil massa berat dan jari jari kecil mempunyai kecepatan terminal yang lebih cepat.
Percobaan yang dilakukan juga dapat menentukan rapat massa bola atau massa jenis
benda. Massa jenis tersebut dapat ditentukan dengan hasil penurunan rumus. Hasil penurunan
tersebut adalah pada rumus (3.2). dimana yang berpengaruh adalah massa dan volume benda.
Dapat didefinisikan jika massa jenis berbanding lurus dengan massa dan berbanding terbalik
dengan olume benda tersebut. Hasil penentuan massa jenis dapat dikelompokkan. Jika massa
semakin kecil maka massa jenisnya akan semakin kecil pula. Hasil tersebut sama dengan
pendefinisian rumus massa jenis benda.
Grafik 4.1 hubungan jarak dan waktu bola 1 dan 2 pada minyak.
Grafik tersebut menyatakan hubungan hubungan jarak dan waktu yang berupa
kecepatan terminal. Sehingga, kecepatan terminal merupakan gradien dan garisnya. Terlihat
pula bahwa eror barnya kecil. Dan kemungkinan nilainya benar serta kesalahan tidak terlihat.
Bola 2 yang kecepatannya lebih tinggi pada grafik garis semakin menjauh. Hal itu sesuai
dengan hasil tabel perhitungan yang menampakkan bahwa ralat waktunya kecil.
Grafik 4.2 hubungan jarak dan waktu bola 1 dan 2 pada oli.
Grafik tersebut menyatakan hubungan jarak dan waktu yang berupa kecepatan
terminal. Sehingga, kecepatan terminal merupakan gradien dan garisnya. Terlihat pula bahwa
eror barnya kecil dan kemungkinan nilai hampir benar dan kesalahan tidak terlihat. Pada bola
2 grafik hampir berupa linier yang merupakan persamaan matematis dari kecepatan terminal.
Hal utama dari percobaan yaitu penentuan viskositas atau kekentalan. Kekentalan
dapat ditentukan dengan persamaan (3.6) dan mempunyai ralat dengan persamaan (3.7). hasil
dari penentuan dapat disimpulkan jika pengukuran pada minyak, dihasilkan pada benda yang
massanya lebih berat angka viskositasnya lebih tinggi daripada massa yang ebih rendah. Hasil
juga sama pada oli. Perbandingan antara viskositas oli dan minyak didapat oli mempunyai
angka viskositas tinggi daripada minyak oli lebih kental daripada minyak. Dari hasil
perhitungan dibandingkan dengan referensi berbeda. Perbedaan tersebut dikarenakan eror
yang dilakukan saat praktikum.
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum kekentalan (viskositas) zat cair adalah sebagai
berikut :
1. kecepatan terminal minyak lebih tinggi daripada oli. Dengan massa benda tinggi dan
jari jari benda kecil.
2. Rapat massa benda atau massa jenis benda jika massa benda tinggi maka massa jenis
tinggi pula.
3. Viskositas zat cair pada minyak lebih kecil daripada oli. Hasil tersebut tidaak sama
dengan viskositas dari referensi.
5.2 Saran
Adapun saran dari praktikum kekentalan (viskositas) zat cair adalah sebaiknya pada
saat praktikum waktu mengukur harus tiliti, bola yang digunakan saat praktikum sebaiknya
benar benar tidak ada bekas dari za cair lain. Sebaiknya berhati hati saat penurunan rumus
karena penurunan dapat menentukan viskositas , rapat massa, maupun kecepatan teminal.
DAFTAR PUSATAKA