Anda di halaman 1dari 6

FARMAKOTERAPI 2

STROKE PERDARAHAN

Kelompok 2:

Maria Rizki Afanti 148114144

Lie, Elvina 148114145

Wisnu Adji Yudha Pratama 148114146

Yunisca Febrianty 148114147

Chatarina Bora Latong 148114149

Wandy Antolis 148114150

Putu Eka Asih Ariani 148114152

Agnes Puspitasari 148114154

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA


YOGYAKARTA

2016
STROKE PERDARAHAN

1. Jelaskan patofisiologi stroke perdarahan!


Stroke hemoragik ( 13 % dari stroke ) termasuk perdarahan subarachnoid ( SAH ),
perdarahan intraserebral, dan hematoma subdural. SAH mungkin akibat dari trauma atau
pecahnya aneurisma atau arteriovenous malformation intrakranial ( AVM ). Perdarahan
intraserebral terjadi bila pembuluh darah pecah di dalam otak yang menyebabkan hematoma.
Hematoma subdural biasanya disebabkan oleh trauma. Darah pada kerusakan parenkim otak
dan di sekitar jaringan melalui massa efek dan neurotoksisitas dari komponen darah akan
mendegradasi produk. Stroke hemoragik dapat mengakibatkan peningkatan tekanan
intrakranial secara mendadak yang mengarah ke herniasi dan kematian (Dipiro, 2015).

2. Jelaskan etiologi stroke perdarahan!


Stroke hemoragik mencakup perdarahan subarachnoid, perdarahan intraserebral, dan
hematoma subdural. Perdarahan subarachnoid terjadi ketika darah memasuki ruang
subarachnoid (dimana cairan cerebrospinal bertempat) diakibatkan oleh trauma, pecahnya
aneurisma intrakranial, atau pecahnya malformasi arteriovenosa (AVM). Sebaliknya,
perdarahan intracerebral terjadi bila pembuluh darah pecah di dalam otak parenkim yang
mengakibatkan pembentukan hematoma. Hematoma merupakan jenis perdarahan yang sangat
sering dikaitkan dengan tekanan darah tinggi yang tidak terkendali dan terkadang terapinya
dapat berupa antitrombotik atau trombolitik. Hematoma subdural merupakan terkumpulnya
darah di bawah dura (selaput yang melindungi otak), dan disebabkan sebagian besar oleh
trauma (Dipiro, 2011).

3. Sebut dan jelaskan terapi stroke perdarahan!


Terapi Farmakologis Stroke Hemoragik (Stroke Pendarahan)
Sampai saat ini Tidak ada strategi farmakologis standar untuk mengobati perdarahan
intraserebral. Menurut panduan medis, cara untuk menangani penderita stroke hemoragik
yang mengalami pendarahan intraserebral yaitu mengontrol tekanan darah (BP),
meningkatkan tekanan intrakranial, dan untuk komplikasi medis lainnya pada pasien akut
harus menjalani perawatan di unit neurointensive.

Pendarahan Subarakhnoid (SAH) karena pecahnya aneurisma sering dikaitkan dengan


iskemia serebral, dimana darah akan tersumbat dalam 2 minggu setelah terjadinya
perdarahan sehingga darah dan oksigen tidak tersuplai ke otak, yang mana jika tidak segera
ditangani kurangnya pasokan darah ke otak dapat menyebabkan kerusakan otak lebih lanjut.
Vasospasme Vaskulatur Serebral dianggap bertanggung jawab atas
tersumbatnya/tertundanya iskemia dan hal ini terjadi antara 4 dan 21 hari setelah
perdarahan. Calcium Channel Blocker (CCB) Nimodipin direkomendasikan untuk
mengurangi kejadian dan keparahan dari defisit neurologi efek dari tesumbat/tertundanya
iskemia. Nimodipin 60 mg diberikan setiap 4 jam seharusnya diawali dengan diagnosis dan
berkelanjutan untuk 21 hari pada semua pasien Pendarahan Subarakhnoid (SAH), hal ini
diperlakukan bersamaan dengan pemeliharaan volume intravaskular dengan terapi pressor.

Obat analgesik seperti Morfin atau Parasetamol dengan Kodein dapat diberikan kepada
penderita Pendarahan Subarakhnoid (SAH) untuk membantu mengurangi rasa sakit kepala
yang parah akibat tersumbatnya iskemia dan pendarahan yang dialami.

Pada pasien yang mengalami perdarahan intrakranial atau pendarahan subarachnoidnatau


perdarahan subdural, semua jenis koagulan dan antiplatelet harus dihentikan selama
periode akut sekurang-kurangnya 1 sampai 2 minggu dan segera mengatasi efek dari
warfarin dengan fresh frozen plasma atau dengan konsentrat protombin kompleks dan
vitamin K. (AHA/ASA, Class IIa, Level of evidence B).1
Protamin sulfat harus diberikan untuk mengatasi perdarahan intrakranial akibat pemberian
heparin, dengan dosis tergantung pada lamanya pemberian heparin pada penderita tersebut.
(AHA/ASA, Class I, Level of evidence B).1

Pemberian antihipertens untuk menurunkan tekanan darah.


Nama Obat Golongan Fungsi dosis

Nimodipine Calcium channel Mengatasi kurangnya 60 mg secara oral


blocker oksigen karena setiap 4 jam.
pendarahan pada Dilakukan selama 96
pembuluh darah di jam dari sejak terjadi
otak stroke dan
dilanjutkan selama 21
hari.

kaptopril ACE Inhbitor Menurunkan tekanan 12,5-25mg, 2-


darah 3 kali sehari

Losartan Angiotensin receptor Menurunkan tekanan 25-100 mg/hari


blocker darah

labetolol Beta blockers Menurunkan tekanan 200-400 mg PO tiap


darah 12 jam tidak melebihi
2400mg/hari
Terapi Non-Farmakologi Stroke Hemoragik (Stroke Pendarahan)

Pada pasien dengan Perdarahan Subarachnoid (SAH) karena pecahnya aneurisma


intrakranial, malformasi arteriovenous (AVMs), intervensi bedah baik klip atau mengikis
kelainan pembuluh darah vaskuler secara substansial mengurangi angka kematian karena
perdarahan ulang. Dalam kasus perdarahan intraserebral primer,bedah evakuasi mungkin
bermanfaat dalam beberapa situasi. Penyisipan sebuah saluran ventrikel eksternal (EVD)
untuk hidrosefalus dengan pemantauan tekanan intrakranial merupakan invasif minimal
secara umum dari prosedur yang dilakukan pada pasien yang mengalami Pendarahan
Subarachnoid (SAH).

DAFTAR PUSTAKA

Dipiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, B.G., Posey, L.M., 2011,
Pharmacotheraphy Handbook: a Pathophysiologic Approach, ed 8th, Mcgraw-Hill
Comapanies, Inc, USA, pp. 353, 357.
Dipiro, J.T., Wells, B.G., Schwinghammer, T.L., Dipiro, C.V., 2015, Pharmacotheraphy
Handbook,

Mansjoer, Arif. 2007. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius

Pokdi Stroke Perhimpunan Dokter Saraf Seluruh Indonesia (Perdossi) .2011.Guideline


stroke.Jakarta

Anda mungkin juga menyukai