PERBANDINGAN

Berdasarkan hasil yang didapat pada jurnal, pada Downstream nilai BER nya adalah 5,07235
10 -10 sedangkan setelah diuji coba ulang pada optisystem kami mendapat hasil 3,77053 x 10 -10. Nilai
Q-Factor sebesar 6,10655 namun hasilnya tidak berbeda jauh yaitu 6,15263. Daya terima yang
terukur dijurnal pada Optical Power Meter (OPM) adalah 20,537 dBm sedangkan ketika diuji
bernilai -20,820.

Pada upstream hasil yang dijurnal nilai BER nya adalah 3,23372 x 10 -10 sedangkan setelah
diujicoba kami mendapat hasil 1,52236 x 10 -10 . Nilai Q factor dijurnal bernilai 6,18804 tetapi ketika
kami mencoba nya hasilnya tidak jauh berbeda yaitu 6,29607. daya terima yang terukur pada OPM
adalah -23,328 dan ketika di uji hasilnya -23,272.

Kesimpulan :

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dari jurnal PERANCANGAN JARINGAN AKSES FIBER
TO THE HOME (FTTH) MENGGUNAKAN TEKNOLOGI 10 - GIGABIT PASSIVE OPTICAL NETWORK
(XGPON) UTNUK PERUMAHAN GRAHA YASA ASRI DENGAN DUCTING BERSAMA maka didapatkan
hasil :

1. Sistem dikatan layak dengan memenuhi syarat Link Power Budget, karena berdasarkan kalkulasi
simulasi Optisystem didapatkan nilai daya -20,820.dBm untuk Downsteam dan -23,272 dBm untuk
Upstream. Kedua nilai tersebut masih diatas batas minimum daya di penerima yang ditetapkan oleh
PT.Telkom yaitu -28 dBm. Jadi sinyal yang telah ditransmisikan oleh OLT masih dapat sepenuhnya
diterima oleh ONT di sisi pelanggan.

2. Berdasarkan kalkulasi Q-Factor pada simulasi Optisystem untuk Downstream 6,15263 dan
Upstream 6,29607 terpenuhi. Dimana factor kualitas yang akan menentukan bagus atau tidaknya
kualitas suatu link dalam system komunikasi serat optic khususnya XGPON, minimal ukuran Q-Factor
yang bagus adalah 6.

3. Berdasarkan simulasi pada Optisystem didapatkan nilai BER untuk konfigurasi Downstream
sebesar 5,07235 10 -10 dan untuk Upstream sebesar 1,52236 x 10 -10. Sehingga dapat disimpulkan
kedua nilai tersebut memenuhi nilai minimum BER yang ditentukan untuk optic yaitu 10-9.