Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI

TERBIMBING BERBASIS LITERASI SAINS DAN TEKNOLOGI


TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB BAB HUKUM
ARCHIMEDES DI KELAS X SMA NEGERI 1 BANGILAN

OLEH

TAUFANNY PUTRI PRATIWI (14030184032)

PENDIDIKAN FISIKA A 2014

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Belajar merupakan suatu perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi
perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Pernyataan ini didukung
oleh pernyataan Cronchbach (Djamarah, Syaiful Bahri , Psikologi Belajar; Rineka Cipta;
1999) bahwa belajar merupakan kegiatan yang ditunjukkan oleh perubahan perilaku sebagai
hasil dari pengalaman. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara input yang berupa
stimulus dan output yang berupa respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia
dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru
kepada pelajar, sedangkan respons berupa reaksi atau tanggapan pelajar terhadap stimulus
yang diberikan oleh guru tersebut.

Prestasi merupakan tingkatan atau besarnya perubahan perilaku atau potensi perilaku
yang dapat dicapai dari sebuah pengalaman, yang mengarah pada penguasaan pengetahuan,
kecakapan dan kebiasaan. Pengalaman disini adalah hasil dari proses belajar mengajar.
Pernyataan tersebut juga didukung oleh Siti Pratini (2005) yang menuturkan bahwa prestasi
Belajar adalah hasil dari seseorang dalam kegiatan pembelajaran. Namun, pada
kenyataannya prestasi peserta didik dalam belajar fisika masih sangat rendah bila
dibandingkan dengan mata pelajaran lain seperti Bahasa Indonesia dan Sosiologi. Masalah
lain yang timbul adalah munculnya isu bahwa mata pelajaran fisika dinilai sulit sehingga
peserta didik menadi kurang berminat untuk belajar fisika. Maka dari itu, perlu dilakukan
diagnose mengenai masalah apa saja yang menyebabkan prestasi peserta didik dalam mata
pelajaran fisika rendah.

Literasi sains secara harfiah literasi berasal dari kata literacy yang bearti melek
huruf/gerakan pemberantasan buta huruf (Echols&Shadily, 1990). Sedangkan istilah sains
berasal dari bahasa Inggris Science yang bearti ilmu pengetahuan. Sains berkaitan dengan
cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga sains bukan hanya penguasaan
kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja
tetapi juga merupakan suatu proses penemuan (Depdiknas dalam Mahyuddin, 2007).
Pudjiadi mengatakan bahwa sains merupakan sekelompok pengetahuan tentang obyek dan
fenomena alam yang diperoleh dari pemikiran dan penelitian para ilmuwan yang dilakukan
dengan keterampilan bereksperimen menggunakan metode ilmiah.

Dari observasi awal yang dilakukan di SMA Negeri 1 Bangilan, faktor-faktor yang
menghambat peserta didik belajar fisika yakni, salah satunya adalah model pembelajaran
yang digunakan oleh guru adalah adalah DI (direct instruction) serta strategi pembelajaran
yang digunakan adalah ceramah dan merangkum. Media pembelajaran yang digunakanpun
hanya sebatas LKS dari kabupaten dan buku paket, itupun tidak semua peserta didik
memiliki buku paket.

Model pembelajaran DI adalah model pembelajaran yang sangat umum dan seringkali
digunakan oleh semua guru termasuk guru fisika. Strategi merangkum telah mengaktifkan
peserta didik dalam proses pembelajaran namun, belum dapat dikatakan efektif dalam
membangun motivasi atau minat belajar peserta didik. Hal ini dikarenakan merangkum
memiliki kelemahan yaitu peserta didik hanya aktif merangkum ketika hasil rangkumannya
dinilai (respon) oleh gurunya. Sedangkan pada kenyataannya tidak semua hasil rangkuman
peserta didik mendapatkan nilai (respon) dari guru. Sehingga mengakibatkan motivasi atau
minat peserta didik menurun yang berdampak pula pada prestasi belajar peserta didik.

Namum, ternyata bukan itu saja yang membuat siswa kurang termotivasi dalam belajar
fisika, alasan lain yang membuat siswa enggan belajar fisika karena mereka belajar fisika
hanya agar dapat lulus SMA. Hal ini disebabkan karena fisika merupakan salah satu mata
pelajaran yang diujikan di ujian nasional. Kebanyakan siswa tidak mengetahui manfaat dari
belajar fisika, siswa kurang memahami fenomena-fenomena alam yang berkaitan dengan
fisika serta produk-produk teknologi yang sebenarnya merupakan imlementasi dari fisika.

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dalam proses belajar mengajar harus


menggunakan model pembelajaran yang berbeda dari biasanya, yaitu menggunakan model
inkuiri terbimbing berbasis literasi sains dan teknologi. Hal ini dimaksudkan agar dapat
meningkatkan motivasi siswa untuk belajar fisika, membuka wawasan siswa bahwa fisika
sebenarnya sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari dan sangat bermanfaat untuk
kehidupan kita sehari-hari. Diharapkan setelah mengetahui manfaat belajar fisika selain
dapat meningkatkan motivasi, siswa juga dapat mengembangkan pengetahuannya sebagai
modal menghadapi era globalisasi.

Dari uraian diatas, maka untuk mengefektifkan proses belajar mengajar dan untuk
meningkatkan prestasi peserta didik perlu diadakan penelitian mendalam tentang
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING
BERBASIS LITERASI SAINS DAN TEKNOLOGI TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA PADA SUB BAB HUKUM ARCHIMEDES DI KELAS X SMA NEGERI 1
BANGILAN

B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah di atas, dapat diajukan identifikasi masalah sebagai berikut :
1. Fisika dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit dan membosankan.
2. Siswa kurang mengetahui manfaat fisika dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.
3. Rendahnya hasil prestasi peserta didik pada mata pelajaran fisika.
4. Kurangnya motivasi atau minat peserta didik terhadap pembelajaran fisika.
5. Guru sering menerapkan strategi merangkum tetapi jarang memberi nilai (respon)
terhadap hasil rangkuman peserta didik, sehingga peserta didik menjadi kurang
termotivasi.

C. Batasan Masalah
Dari identifikasi masalah di atas diketahui bahwa terdapat berbagai masalah, sehingga
penelitian perlu dibatasi permasalahannya. Adapun batasan masalahnya yakni, pengaruh
penerapan model pembelaaran inkuiri terbimbing berbasis literasi sains dan teknologi
terhadap hasil belajar siswa pada sub bab hukum Archimedes di kelas X SMA Negeri 1
Bangilan.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah di atas, maka permasalahan
penelitian dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana keterlaksanaan penerapan model pembelajaran berbasis ikuiri terbimbing
yang berbasis literasi sains pada materi Hukum Archimedes di SMA Negeri 1 Bangilan?
2. Bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran hukum Archimedes dengan model
pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis literasi sains di SMA Negeri 1 Bangilan?
3. Bagaimana hasil belajara sisiwa pada pembelajaran hukum Archimedes dengan model
pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis literasi sains di SMA Negeri 1 Bangilan?
4. Bagaimana pengaruh penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis literasi
sains terhadap hasil belajar siswa khususnya pada materi Hukum Archimedes di SMA
Negeri 1 Bangilan?

E. Tujuan Penelitian
Sehubungan dengan pokok-pokok permasalahan diatas, maka dapat dirumuskan tujuan
penelitian sebagai berikut:
1. Mengetahui peningkatan prestasi siswa dalam mata pelajaran fisika khususnya pada
materi hukum Arcimedes di SMA Negeri 1 Bangilan setelah diterapkan pembelajaran
berbasis literasi sains.
2. Meningkatkan prestasi siswa dalam mata pelajaran fisika, khususnya pada sub bab hukum
Archimedes.
3. Mengenalkan secara lebih mendalam mengenai persoalan-persolan fisika yang dekat
sekali dengan kehidupan sehari-hari pada siswa.
4. Mengenalkan aplikasi-aplikasi fisika yang dekat dengan kehidupan sehari-hari.

F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis, sekurang-
kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran bagi dunia pendidikan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Menambah wawasan bagi peneliti terhadap penerapan model pembelajaran
inkuiri terbimbing berbasis literasi sains.
Sebagai sumber untuk menambah wawasan serta pengalaman tentang
keefektivitasan pembelajaran.

b. Bagi Guru / Pihak Sekolah


Sebagai masukan yang membangun guna meningkatkan kualitas lembaga yang
ada maupun tenaga pendidik sehingga dapat dijadikan sebagai penentu
kebijakan dalam lembaga pendidikan.
Dapat menjadi pertimbangan untuk diterapkan dalam dunia pendidikan dalam
lembaga-lembaga pendidikan yang ada di Indonesia sebagai solusi dari
masalah-masalah pendidikan yang terjadi.

c. Bagi Peserta Didik


Peserta didik mendapatkan pengalaman belajar yang baru yaitu belajar fisika
menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis literasi sains.
Motivasi peserta didik dapat bertambah karena cara pengajaran yang berbeda
dari biasanya yaitu dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis
sains.
Siswa menjadi lebih mengenal fisika bukan lagi mata pelajaran yang
membosankan tetapi mata pelajaran yang menyenangkan dan sangat
bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai