MIKROKONTROLER
Rancang Bangun Traffic Light dengan Seven Segment Berbasis Arduino Uno
Dosen : Eddo Mahardika, S.ST,. M.MT
Oleh :
Nama : Daud Dwiatmojo
NIM : 20161330073
1
I. Judul
Prototype Smart Traffic Light Menggunakan Arduino Uno
III. Pembimbing
Pembimbing : Eddo Mahardika. S.ST. M.T
Salah satu bukti kepadatan lalu lintas berdasarkan survei adalah kepadatan
lalu lintas di pertigaan jalan K.H Agus Salim, kota Slawi. Pertigaan ini sering
mengalami kepadatan lalu lintas terutama pada saat jam berangkat dan pulang kerja.
Hal tersebut memotivasi penulis untuk menangani masalah kepadatan yang terjadi.
Penulis mencoba memberikan solusi dengan mengoptimalkan pengaturan lampu
lalu lintas menggunakan pendeteksian tingkat kepadatan lalu lintas.
2
V. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat ditentukan permasalahan dalam
tugas akhir ini adalah Bagaimana logika pengaturan lampu lalu lintas berdasarkan
jumlah kepadatan kendaraan di pertigaan jalan ?
4. Prototype ini memiliki aturan bahwa kendaraan yang akan memilih jalur ke
kiri harus mengikuti nyala lampu lalu lintas.
VII. Tujuan
Penelitian tugas akhir ini memiliki tujuan untuk menjawab perumusan
masalah yang dimiliki dalam penelitian yaitu Mengetahui logika pengaturan lampu
lalu lintas berdasarkan jumlah kepadatan kendaraan di pertigaan jalan.
VIII. Tinjauan Pustaka
Simanjuntak, Novan Parmonangan, 2012, menjelaskan bahwa sistem
pengontrolan lampu lalu lintas yang digunakan di Indonesia menggunakan sistem
konvensional, dimana warna lampu ditukar setiap waktu konstan. Misalnya saja, di
suatu persimpangan jalan yang sepi diberikan waktu yang sama dengan
persimpangan jalan lain yang sedang ramai kendaraan.
3
Windarto, Muhammad Haekal, 2012, menjelaskan bahwa melalui
pengaturan durasi melalui interface dapat memudahkan setiap petugas dalam
mengubah durasi lampu lalu lintas secara langsung di lapangan.
4
membaca input, memproses, dan kemudian menghasilkan output sesuai yang
diinginkan. Output yang dihasilkan berupa sinyal, besaran, tegangan, lampu, suara,
getaran, gerakan, dan sebagainya. Bahasa pemrograman yang digunakan dalam
Arduino Uno adalah bahasa C yang disederhanakan dengan bantuan library
Arduino.
5
3. Pulse Width Modulation (PWM) yaitu pada pin 3, 5, 6, 9, 10, 11.
Menyediakan 8-bit output Pulse Width Modulation (PWM) dengan
analogWrite() fungsi.
4. Serial Peripheral Interface (SPI): pin 10 Slave Select (SS), 11 Master Out
Slave In (MOSI), 12 Master In Slave Out (MISO), 13 Serial Clock (SCK).
Pin ini mendukung komunikasi Serial Peripheral Interface (SPI)
menggunakan library Serial Peripheral Interface (SPI).
5. Light Emitting Diode (LED) : pin 13. LED dibuat dan terhubung ke pin
digital 13. Ketika pin bernilai TINGGI, LED menyala, ketika pin adalah
RENDAH, LED mati.
Arduino Uno memiliki 6 input analog, diberi label A0 sampai A5, yang
masingmasing menyediakan resolusi 10 bit yaitu 1024 nilai yang berbeda. Secara
default sistem mengukur dari tanah sampai 5 volt.
1. Two Wire Interface (TWI): pin A4 atau Saluran Data (SDA) dan A5 atau
Saluran Clock (SCL) mendukung komunikasi Two Wire Interfce (TWI).
Sistem lampu lalu lintas menggunakan jenis nyala tiga lampu, yaitu lampu
hijau, lampu kuning dan lampu merah.
6
1. Menciptakan pergerakan-pergerakan dan hak berjalan secara bergantian dan
teratur.
Secara default, setiap lampu lalu lintas akan mengatur laju kendaraan yang
akan berjalan lurus dan berbelok ke kanan. Sedangkan belok kiri ada lampu lalu
lintas atau rambu-rambu lalu lintas lain yang mengatur belokan ke kiri, apabila tidak
ada maka belok ke kiri mengikuti nyala lampu berjalan lurus.
X. Metodologi Penelitian
7
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai metodologi yang digunakan
dalam penelitian. Secara umum metode yang dilakukan untuk mencapai tujuan dari
tugas akhir ini adalah:
1) Penentuan Kepadatan Lalu Lintas
Kepadatan lalu lintas dikategorikan sedikit apabila jumlah kendaraan
memenuhi kurang dari 25% suatu simpang jalan. Kepadatan lalu lintas
dikategorikan sedang apabila jumlah kendaraan memenuhi kurang dari 75%
suatu simpang jalan. Kepadatan lalu lintas dikategorikan banyak apabila
jumlah kendaraan memenuhi lebih dari 75% suatu simpang jalan.
Kepadatan tidak ada apabila tidak ada kendaraan pada suatu simpang jalan.
2) Penentuan Logika Lampu Lalu Lintas
Logika lampu lalu lintas yang digunakan adalah logika persimpangan dengan
tiga lampu lalu lintas.
(1)
Ketiga langkah tersebut merupakan prosedur penelitian tugas akhir secara umum.
Prosedur selengkapnya akan dijelaskan pada bagian berikut ini.
Langkah-langkah Penelitian
Prototype Smart Traffic Light memerlukan tahapan tahapan perkerjaan
yang urut dan sistematis, serta dilakukan beberapa kali pengambilan data agar
didapatkan logika pengontrolan lampu lalu lintas yang sesuai. Prototype Smart
Traffic Light menggunakan software Arduino Integrated Development Environment
(IDE) 1.5.7 dengan metodologi penelitian yang dijelaskan sebagai berikut.
8
Gambar 3. Flowchart langkah-langkah penelitian
1. Studi Literatur
Studi literatur dilakukan dengan cara mengumpulkan informasi dan
referensi yang terkait dengan pembuatan prototype Smart Traffic Light. Hal ini
dilakukan untuk menguatkan pengetahuan penulis dalam merancang protoype.
Selain itu studi literatur ini juga mempermudah dalam proses selanjutnya di
dalam pembuatan prototype ini.
9
2. Pembuatan Desain Prototype
Pembuatan desain prototype yang dilakukan oleh penulis berupa pembuatan
desain pertigaan jalan menggunakan software Corel Draw untuk menentukan
panjang jalan dan jarak antar saklar. Selain itu juga dibutuhkan blok diagram
dari prototype yang akan dibuat untuk mengetahui komponen yang akan
digunakan dalam sistem kontrol. Berikut adalah desain prototype :
10
Penentuan logika lampu lalu lintas yang dilakukan adalah menentukan nyala
lampu lalu lintas di masing-masing jalan pada pertigaan. Secara umum logika
nyala lampunya adalah sebagai berikut
11
#define segA 1
#define segB 2
#define segC 3
#define segD 4
#define segE 5
#define segF 6
#define segG 7
#define segDP 8
int led1 = 9 ;
int led2 = 10 ;
int led3 = 11 ;
byte segments[20] = {
B00000000, //0
B00001000, //1
B00000100, //2
B00001100, //3
B00000010, //4
B00001010, //5
B00000110, //6
B00001110, //7
B00000001, //8
B00001001, //9
B10000000, //0
B10001000, //1
12
B10000100, //2
B10001100, //3
B10000010, //4
B10001010, //5
B10000110, //6
B10001110, //7
B10000001, //8
B10001001 //9
};
byte segment[10] = {
B00000000, //0
B00001000, //1
B00000100, //2
B00001100, //3
B00000010, //4
B00001010, //5
B00000110, //6
B00001110, //7
B00000001, //8
B00001001 //9
};
void setup() {
pinMode(segA, OUTPUT);
pinMode(segB, OUTPUT);
13
pinMode(segC, OUTPUT);
pinMode(segD, OUTPUT);
pinMode(segE, OUTPUT);
pinMode(segF, OUTPUT);
pinMode(segG, OUTPUT);
pinMode(segDP, OUTPUT);
pinMode(led1, OUTPUT);
pinMode(led2, OUTPUT);
pinMode(led3, OUTPUT);
void loop() {
digitalWrite(led1, HIGH);
Display(h - 1);
delay(500);
digitalWrite(led1, LOW);
digitalWrite(led2, HIGH);
delay(1000);
digitalWrite(led2, LOW);
digitalWrite(led3, HIGH);
Dispa(i - 1);
delay(500);
14
}
digitalWrite(led3, LOW);
digitalWrite(led2, HIGH);
delay(1000);
digitalWrite(led2, LOW);
15
digitalWrite(segF, bitRead(segs, 5));
7. Hasil Program
Hasil program yang didapat mampu mengatur lampu lalu lintas sesuai
dengan kondisi saklar yang telah ditentukan. Sehingga program ini mampu
menjawab permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya.
9. Pembuatan Prototype
Pembuatan prototype ini akan mengkombinasikan rangkaian yang telah
dibuat dengan miniatur keadaan nyata di pertigaan jalan. Agar prototype
terlihat seperti keadaan yang sesungguhnya.
Flowchart Program
16
Gambar 2. Flowchart program
1. Inisialisasi sistem
Inisialisasi sistem yang diperlukan dalam penelitian ini adalah mengukur
dan menentukan panjang jalan sebagai sampel.
17
sampel. Aturan dari kepadatan persimpangan ini seperti pada penjelasan
sebelumnya.
3. Pembandingan 3 persimpangan
Pembandingan 3 persimpangan ini bertujuan untuk menentukan waktu
lamanya lampu hijau menyala pada setiap simpangan. Simpangan yang
kepadatannya tinggi tentu berbeda waktu lamanya lampu hijau menyala dengan
simpangan yang kepadatannya rendah. Perbandingan ini selain menentukan
lamanya lampu hijau menyala, juga menentukan lamanya lampu merah
menyala namun pada persimpangan lainnya.
18
XI. Daftar Pustaka
1. Thakara, Vishakha S., dkk. 2013. Design of Smart Traffic Light Controller
Using Embedded System. Gokhale Education Societies College Of
Engineering : India.
2. Windarto dan Muhammad Haekal, 2012. Aplikasi Pengatur Lampu Lalu
Lintas Berbasis Arduino Mega 2560 Menggunakan Light Dependent
Bandung.
4. Aburizal, 2012. Sistem Lalu Lintas Cerdas dan Adaptif.
http://www.gruprobot.com/ui-rancang-sistem-lalu-lintas-
cerdasdanadaptif.html (diunduh pada tanggal 11 November 2014 pukul :
16.17 WIB).
5. Yudanto, Adhitya Yoga, dkk, 2013. Optimalisasi Lampu Lalu Lintas dengan
Fuzzy Logic. Universitas Multimedia Nusantara : Tangerang.
19