Anda di halaman 1dari 2

BAB 6 Ilmu, Filsafat, dan Filsafat Ilmu

A. Ilmu dan Filsafat


1. Ilmu Merupakan Refleksi dari Hasrat Ingin Tahu Manusia

Sebagai makhluk yang berakal, manusia selalu diliputi oleh hasrat ingin tah. Oleh sebeb itu,
pengetahuan dimulai dari hasrat ingin tahu. Semakin kuat hasrat ingin tahu manusia, maka semakin
banyak pengetahuannya. Proses mengumpulkan adalah suatu proses belajar yang dilakukan oleh
manusia sejak usia dini sampai ia meninggal dunia.

Pada dasarnya, ilmu mempunyai dua macam objek yaitu objek material dan objek formal. Objek
material adalah sesuatu yang dijadikan sasaran penyelidikan, seperti manusia adalah sasaran dari
ilmu pendidikan, ilmu sosial, dan psikologi. Tubuh manusia menjadi sasaran ilmu kedokteran, ilmu
farmasi, dan ilmu-ilmu lainnya yang berhubugan.

Berbagai pendekatan dan metode yang dilakukan manusia dalam melakukan penyelidikan tentang
alam semesta dan isinya. Pada hahikatnya, pendekatan dan metode tersebut dapat dibagi ke dalam
tiga kelompok yaitu:

Pendekatan deduktif yang menghasilkan metode-metode penyelidikan atau penelitian


berbasis penalaran deduktif, seperti yang dilakuakn dalam penelitian kuantitatif.
Pendekatan induktif dan metode penelitian yang berbasis penalaran induktif, seperti yang
dilakukan dalam penelitian kualitatif.
Prndekatan yang menggabungkan penalaran deduktif dan induktif atau mix method, di
antaranya, seperti yang dilakukan dalam penelitian tindakan. Dalam penelitian tindakan,
hasil tindakan di analisis dengan penalaran deduktif dan proses yang dilakukan
dalamtindakan di analisis dengan penalaran induktif melalui berbagai pengamatan yang
terkait dengan sasaran penelitian.

2. Filsafat dan Usaha Manusia Mencari Kebenaran

Filsafat berasal dari bahasa Yunani yaitu philosophia, yang terdiri dari dua suku kata yaitu philos
dan shopia. Philos berarti cinta dan Shopia berarti kebijaksanaan. Oleh sebab itu, secara
etimologis filsafat berarti Love of Wisdom. Filsafat pada hahikatnya berkaitan dengan cara
mencari kebenaran yang menjadi pemicu manusia berfikir, melakukan pengamatan dan berbagi
penelitian.

Menurut sejarah, istilah Philosophia digunahan oleh Pythagoras di sekitar abad ke-6 SM.
Selanjutnya kattsoff (dalam Maksum, 2008:17, Burhanudin Salam, 1988: 83) mengemukakan
beberapa definisi filsafat seperti yang dikemukakan oleh ahli flsafat atau filsuf sebagai berikut:

1. Scorates mendefinisikan filsafat sebagai suatu proses yang mempertanyakan tentang arche
atau dasar atau awal mula atau asal usul alam dan berusaha manjawabnya dengan
menggunakan logos atau rasio dan tidak mempercayai lagi hal-hal yang berkaitan dengan
mitos atau legenda.
2. Plato mendefinisikan filsafat sebagai penyelidikan tentang sebab-sebab dan asas-asas yang
paling akhir dari segala sesuatu yang ada.
3. Aristoteles mendefinisikan filsafat sebaga suatu upaya mencari prinsip-prinsip penyebab
berbagai realitas yang ada.
4. Rene Descrates mendefinisikan filsafat sebagai humpnan dari segala pengetahuan yang
pangkal penyelidikan berkaitan dengan Tuhan, alam, dan manusia.
5. Al-farabi, seorang filsuf muslim terbesar sebelum Ibnu Sina berkata bahwa filsafat adalah
ilmu tentang alam yang maujud da bertujuan menyelidki hakikat yang sebenarnya.
6. Ibnu Rusyd mengemukakan bahwa filsafat merupakan pengetahuan otonom yang perlu
dikaji oleh manusia karena ia dikaruniai akal.
7. Titus mendefinisikan filsafat sebagai suatu proses pemikiran terhadap yang benar yang
bersifat kritis, terbuka, toleran, bersedia meninjau masalah dari berbagai sudut tanpa
prasangka.

Anda mungkin juga menyukai