Anda di halaman 1dari 9

BERITA ACARA PRESENTASI PORTOFOLIO

Pada hari Agustus 2016 telah dipresentasikan portofolio oleh:

Nama Peserta : dr. Martha Puspitasari

DenganJudul/Topik : Dengue Hemorragic Fever

Nama Pendamping : dr. Dini Kuswiandri

Nama Wahana : Puskesmas Rangkasbitung

No. Nama PesertaPresentasi No TandaTangan

1 dr. Martha Puspitasari 1


2 dr. Sari Novita 2
3 dr. Harli Feriyadi 3
4 dr. Faris Azhar 4
5 dr. Zia Ulhaq 5
6 dr.Ayu Farah 6
7 dr.Linda Rachmawatie 7

Berita acara ini ditulis dan disampaikan sesuai dengan yang sesungguhnya.

Pembimbing, Presenter,

dr. Dini Kuswiandri dr. Martha Puspitasari


LAPORAN KASUS

No. ID Peserta:
Nama Peserta : dr. Martha Puspitasari
No. ID Wahana :
Nama Wahana : Puskesmas Rangkasbitung
Topik : Demam Berdarah Dengue
Tanggal Kasus :
Nama Pasien : Tn. B, 45 No. RekamMedis :
Tanggal Presentasi : Nama Pendamping : dr. Dini Kuswiandri
Tempat Presentasi : Puskesmas Rangkasbitung
ObyekPresentasi :
Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka
Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa
Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil
Deskripsi : Tn. B, 45 th demam sejak 4 hari SMRS
Tujuan : Penegakkan diagnosis dan tatalaksana yang tepat dan tuntas serta pencegahan
serangan berulang dan komplikasi.
BahanBahasan : TinjauanPustaka Riset Kasus Audit
Cara Membahas : Diskusi Presentasi dan Diskusi Email Pos

DATA PASIEN
Nama : Tn. B, 45 th
Nama Klinik : Puskesmas Telpon : Terdaftar Sejak :
Rangkasbitung
Data Utama untuk Bahan Diskusi :
1. Diagnosis / gambaran klinis :
Pasien datang ke Puskesmas Rangkasbitung dengan keluhan demam sejak 4 hari SMRS.
Demam dirasakan terus menerus tidak membaik dengan obat penurun panas. Mual (+),
muntah (+) 2x sejak kemarin 1/2 gelas, cairan (+), nafsu makan berkurang, lemas,
batuk (-), pilek (-), kejang (-), mimisan (-), gusi berdarah (-), sesak nafas (-). Riwayat
BAB : lancar, warna kuning kecoklatan, tidak mencret. Riwayat BAK : lancar, banyak,
kuning jernih.
2. Riwayat pengobatan : Belum pernah berobat.
3. Riwayat penyakit : Pasien tidak pernah sakit seperti ini sebelumnya. Asma (-),
Kejangdemam (-), TBC (-), Alergi (-).
4. Riwayat keluarga : Tidak ada anggota keluarga yang sakit serupa. Asma (-), Kejang
demam (-), TBC (-), Alergi (-).
5. Riwayat pekerjaan : -
6. Lain-lain : -
Daftar Pustaka :
1. Gibbons RV, Vaughn DW. Dengue: an escalating problem. BMJ 2002;324:1563-6
2. Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2012. Buku Ajar Infeksi dan Pediatri Tropis , Ed II.
Jakarta: Badan Penerbit IDAI.
3. Lestari K. Epidemiologi Dan Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) Di
Indonesia. Farmaka. Desember 2007; Vol. 5 No.3: hal . 12-29.
4. Malavinge G, Fernando S, Senevirante S. Dengue Viral Infection. Postgraduate
Medical Journal. 2004;Vol 80:p. 588-601
5. Rani, A. Soegondo, S. dan Nasir, AU. (ed). Panduan Pelayanan Medik Perhimpunan
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. Jakarta:Pusat Penerbitan IPD FKUI,
2006.p.137-8
6. Wills BA, Nguyen MD, Ha TL, Dong TH, Tran TN, Le T, et al. Comparison of three
fluid solutions for resuscitation in dengue shock syndrome. N Engl J Med 2005;
353:87789
7. World Health Organization. Dengue hemorrhage fever. Fact sheet No. 331.
2013.Available at: http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs331/en/.
8. World Health Organization. Dengue, dengue haemorrhagic fever and dengue shock
syndrome in the context of the integrated management of childhood illness.
Departmentof Child and Adolescent Health and Development.
WHO/FCH/CAH/05.13. Geneva,2005.
9. Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen
Kesehatan RI. Profil pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan. Jakarta, 2007
10. Kusriastuti R. Kebijaksanaan Penanggulangan Demam Berdarah Dengue Di
Indonesia.Jakarta: Depkes R.I; 2005.
Hasil Pembelajaran :
1. Diagnosis Dengue Hemorragic Fever
2. Penatalaksanaan Dengue Hemorragic Fever
3. Edukasi dan pencegahan penyakit Dengue Hemorragic Fever

Rangkuman Hasil Pembelajaran Portofolio :


Subyektif :
Keluhan Utama: demam sejak 4 hari SMRS.
Demam terus menerus tidak membaik dengan obat penurun panas.
Mual (+), muntah (+) 2x sejak kemarin 1/2 gelas, cairan (+), nafsu makan
berkurang, lemas.
Batuk (-), pilek (-), kejang (-), mimisan (-), gusiberdarah (-), sesaknafas (-).
Riwayat BAB &BAK normal.
Obyektif :
o Airway: Clear, tidak ada sumbatan jalan nafas, pasien dapat berbicara bebas.
o Breathing: RR: 18 x/menit, tidak tampak bantuan otot pernafasan.
o Circulating: TD: 110/70 mmHg, nadi: 100 x/menit, regular.
o Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
o Kesadaran : Compos mentis
o BeratBadan : 60 kg
o Tanda Vital :
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Frekuensi nafas : 20x/ menit
Nadi : 100x/ menit, kuat angkat
Suhu : 38,5oC
o Pemeriksaan Generalis
Kulit : Tidak ada kelainan, petekiae (+), turgor kulit baik
Kepala : Simetris
- Mata :konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, oedempalpebra -/-
- Pupil : bulat, isokor, refleks cahaya langsung +/+, tidak langsung +/+
- Hidung :nafas cuping hidung (-), epistaksis (-), serumen (-), sekret (-)
- Telinga : sekret -/-, serumen -/-
- Mulut : T1/T1 non hiperemis, lidah kotor (-), faring non hiperemis
- Bibir : sianosis (-), bibir lembab
Leher : Tidak tampak pembesaran KGB
Dada : Bentuk dada: normal dan gerak simetris saat statis dan dinamis
Paru:
Inspeksi Retraksi dada (-)
Palpasi Stem fremitus kiri sama dengan kanan
Perkusi Sonor di kedua lapang paru
Auskultasi Wheezing -/-
Ronkhi -/-
Vesikuler +/+
Jantung :
Inspeksi Iktus cordis tidak terlihat
Palpasi Ictus cordis teraba di linea midclavicula sinistra V
Perkusi Batas jantung normal
Auskultasi Bunyi jantung 1 dan 2 normal
Murmur (-)
Gallop (-)

Abdomen :
Inspeksi Tampak datar, bekas operasi (-), massa (-)
Palpasi Supel. NT epigastrium (+), hepar dan lien tidak
teraba membesar.
Perkusi Timpani, CVA -/-
Auskultasi Bising usus normal

Extremitas (lengan & tungkai) :


Kekuatan : +5 +5 AkralHangat: + +
+5 +5 + +

Edema : - - Sianosis : _ _
- - _ _

Capillary Refill Time < 2s, Rumple Leed (+)


Pemeriksaan Penunjang :
Hematologi : Tanggal 15 Juli -2016
- Hemoglobin : 13 g/dl
- Hematokrit : 31,8%
- Leukosit : 6.000/ul
- Trombosit : 95.000 /ul
- Eritrosit : 4.250.000
- MCV : 74,8
- MCH : 24,7
- MCHC : 33
Assessment (penalaranklinis):
Diagnosis DBD dapat ditegakkan secara klinis dan laboratoris. Berdasarkan kriteria
WHO 1997, diagnosis DBD secara klinis dapat ditegakkan bila semua hal di bawah ini
terpenuhi:
1. Demam atau riwayat demam akut, antara 2-7 hari biasanya bifasik.
2. Terdapat minimal 1 manifestasi perdarahan berikut: uji bendung positif; petekiae,
ekimosis, atau purpura; perdarahan mukosa; hematemesis, dan melena.
3. Trombositopenia (jumlah trombosit <100.000/ ml).
4. Terdapat minimal 1 tanda kebocoran plasma sebagai berikut:
Peningkatan hematokrit >20% dibandingkan standar.
Penurunan hematokrit >20% setelah mendapat terapi cairan dibandingkan dengan
nilai hematokrit sebelumnya.
Tanda kebocoran plasma seperti: efusi pleura, asites, hipoproteinemia, dan
hiponatremia.
Terdapat 4 derajat spektrum klinis DBD (WHO, 1997), yaitu:
Derajat 1: Demam disertai gejala tidak khas dan satu-satunya manifestasi perdarahan
adalah uji torniquet.
Derajat 2: Seperti derajat 1, disertai perdarahan spontan di kulit dan perdarahan lain.
Derajat 3: Didapatkan kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lemah, tekanan nadi
menurun (20 mmHg atau kurang) atau hipotensi, sianosis di sekitar mulut kulit dingin
dan lembab, tampak gelisah.
Derajat 4: Syok berat, nadi tidak dapat diraba dan tekanan darah tidak terukur.
Sedangkan menurut WHO 2009, berdasarkan riwayat penyakit, pemeriksaan fisik dan/atau darah
lengkap dan hematokrit, diagnosis DBD ditegakkan dengan melihat fase penyakit (febris, kritis,
atau penyembuhan), menentukan adanya warning signs, hidrasi, dan status hemodinamik pasien,
serta apakah pasien memerlukan rawat
Warning signs meliputi:
Klinis: nyeri abdomen, muntah persisten, akumulasi cairan, perdarahan mukosa,
pembesaran hati >2 cm
Laboratorium: peningkatan Ht dengan penurunan trombosit.

Menurutkriteria WHO 1997 os masuk dalam kategori DHF grade 2


Menurutkriteria WHO 2009 os masuk dalam katergori DBD fase kritis dengan warning sign
Plan :
Diagnosis kerja :DENGUE HEMORRAGIC FEVER GRADE 2
Penatalaksanaan :
Pasien disarankan untuk rawat tinap dikarenakan demam pada hari ke 3,4, dan 5 merupakan fase
kritis. Pada fase ini pasien mempunyai resiko terjadinya syok.

Follow up, tanggal 16 Juli 2016. Hari Rawatan 1


S/ Demam, mual, muntah, dan nyeri kpala
O/ KU: sedang, kesadaran : CM, TD : 100/70 mmHg, RR : 20x/menit, nadi : 76 x/menit
Kulit : teraba hangat
Pulmo : retraksi dada (-), penggunaan otot bantu nafas (-), SD vesikuler +/+, wh -/-, rh -/-
Cor : dalam batas normal
Abdomen : dalam batas normal
Ekstremitas : akral hangat, sianosis (-)
Hb : 13 Ht : 37, Lekosit : 7000, Trombosit : 78000
A/ DHF Grade II
P/ IVFD RL 60 makro
Ranitidin 2x1/2 amp i.v
Ondansentron 2x1/2 amp i.v
PCT Tablet 3 x 1
Check Darah Rutin per 24 jam

Follow up, tanggal 17 Juli 2016. Hari Rawatan 2


S/ Demam dan nyeri kpala
O/ KU: sedang, kesadaran : CM, TD : 110/70 mmHg, RR : 20x/menit, nadi : 76 x/menit
Kulit : teraba hangat
Pulmo : retraksi dada (-), penggunaan otot bantu nafas (-), SD vesikuler +/+, wh -/-, rh -/-
Cor : dalam batas normal
Abdomen : dalam batas normal
Ekstremitas : akral hangat, sianosis (-)
Hb : 13 Ht : 38 , Lekosit : 6700, Trombosit : 105000
A/ DHF Grade II
P/ IVFD RL 30 tpm makro
Ranitidin 2x1/2 amp i.v
Ondansentron 2x1/2 amp i.v
PCT Tab 3x1
Check Darah Rutin per 24 jam
( Pasien meminta pulang paksa karena alasan merasa keadaan sudah membaik )

Anda mungkin juga menyukai